Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 5 M02

FISIOLOGI HEWAN AIR

syaraf
SYARAF
Dosen Pengampu: Septi Anitasari, S.Pi, MP
ANGGOTA KELOMPOK 2

CECILIA
TANAYA GHINA
TITANIA NAYLA
CITRA LUTHFIYYAH
AYU FATIHA
DAMAYANTI KHANSA
AMANDA

SEPTIAN AGIL BRIMANDO


DWI KURNIA AZRIEL
KURNIAWAN SAPUTRA DIDOTAMA
PENGERTIAN 3

Sistem saraf merupakan organ yang paling dulu dibentuk


dari lapisan terluar yang berfungsi sebagai penghubung.
Sistem saraf adalah sistem koordinasi berupa
penghantaran impuls saraf ke susunan saraf pusat,
pemrosesan impuls saraf dan pemberi tanggapan
rangsangan Sistem saraf ikan merupakan sistem integrasi
yang berhubungan juga dengan sistem endokrin.

PENGERTIAN 4

Sistem saraf pada ikan dapat


terbagi menjadi dua yaitu:
sistem cerebro spinal dan sistem
autonomik. Sistem cerebro
spinal terdiri dari bagian pusat
mencakup otak dan spinal cord
dan bagian perifer meliputi saraf
spinal, saraf cranial dan organ
sensori.
SISTEM INPUT INDRA 5

Sistem indera memerlukan bantuan sistem saraf yang menghubungkan badan


indera dengan sistem saraf pusat.
Organ indera adalah sel-sel tertentu yang dapat menerima stimulus dari lingkungan
maupun dari dalam badan ikan untuk diteruskan sebagai impuls saraf melalui
serabut saraf ke pusat susunan saraf.
Berdasarkan sebaran stimulus, organ indera dibagi menjadi :
1. Eksoreseptor : reseptor raba & penglihatan
2. Propioseptor : menerima stimulus dari otot, sendi, urat, & kanalis semikularis
3. Enteroseptor : menermia stimulus lingkungan dalam tubuh
Eksteroseptor & proprioseptor : somatis, dan enteroseptor adalah organ indera
visceral
SISTEM INPUT INDRA 6

Berdasarkan macam rangsangan yang mempengaruhinya, organ indera dapat


diklasifikasikan menjadi:
1) Fotoreseptor : peka terhadap cahaya (fototaksis +/-)
2) Statoreseptor : peka terhadap perubahan posisi tubuh dari ruang
3) Khemoreseptor : peka terhadap rangsangan bahan kimia di dalam lingkugannya
4) Fonoreseptor : peka terhadap rangsangan getaran suara dari medium yang
mempunyai frequensi relatif tinggi
5) Mekanoreseptor: peka terhadap rangsangan mekanik, seperti rabaan, tekanan atau
gesekan
6) Thermoreseptor: peka terhadap rangsangan panas atau dingin.
SISTEM INPUT INDRA 7

1.PENGLIHATAN
• Struktur mata ikan sgt mirip dg vertebrates lain
SISTEM INPUT INDRA 8

Rod : berbentuk batang


Sensitif pada cahaya
intensitas rendah, dominan
pada ikan laut dalam atau
nocturnal
Cone : berbentuk kerucut;
kadang panjang atau
pendek, Untuk color
perception dan sensitif pada
cahaya intensitas tinggi,
dominan pada ikan laut
dangkal atau diurnal
SISTEM INPUT INDRA 95

PENCIUMAN

Organ penciuman pada ikan berupa - Bahan kimia yang dikenali: darah dan minyak ikan
• Kantong di bagian depan kepala - Hormon
– teleosts : di depan mata - Mengenali feromon kawin pada pasangan
– elasmobranchs : di depan mulut - Menghindari predator
• Sel reseptor berupa sel epithelium - Smell home
• Nostril - Bau yang diingat seperti, Soils/tanah, Vegetation type
Berfungsi untuk /tanaman, hormon yang dikeluarkan bersama feces
- Deteksi makanan seperti feromon
SISTEM INPUT INDRA 10

PENDENGARAN

- Hair cells
- Otoliths
- Sacculus & Lagena
berfungsi untuk organ suara
- Utricus & canals berfungsi
untuk equilibrium
/keseimbangan

Inner ear
SISTEM INPUT INDRA 11

Lateral Line System


- terdiri dari sel-sel Neuromasts di canal dan kulit
– mengandung hair cells
– merespons perubahan mekanik (mendeteksi gerakan di air)
SISTEM INPUT INDRA 12

·Electrosensory System
• Beberapa ikan memproduksi listrik arus lemah
• Electric currents dapat dideteksi dengan organ khusus
• Namun beberapa ikan yang tidak memproduksi listrik tetap dapat merasakan energi listrik

Organ pendeteksi medan listrik


• Ampullae of Lorenzini (terletak pada kulit, dapat menjadi tidak sensitif bila distimulasi terus
menerus

Fungsi Electric Currents


• deteksi lokasi obyek
• komunikasi
• navigasi
Untuk mendeteksi electric currents ikan mengatur tubuhnya lurus & akan berenang naik turun
FUNGSI CEREBRUM DAN CEREBELLUM 13

Cerebrum
Cerebrum memiliki fungsi penting Cerebellum
bagi tubuh mengirimkan sinyal
serta membuat tubuh bergerak
Cerebellum, memiliki fungsi
melalui saraf saraf pada jaringan utama yaitu mengatur
tubuh. kesetimbangan tubuh dalam
air, mengatur tegangan otot
dan daya orientasi terhadap
ruang.
PUSAT FUNGSIONAL LAIN DI OTAK 14

Otak terdapat pada susunan syaraf pusat. Otak ikan dapat dibagi menjadi lima bagian yaitu
telencephalon, diencephalon, mesencephalon, metencephalon dan myelencephalon.

1. Telencephalon
Otak bagian depan yang dibentuk oleh serebral hemisfer dan rhinecephalon sebagai pusat
hal- hal yang berhubungan dengan pembauan. Pada ikan yang mengutamakan pembauan
untuk mencari mangsanya, otak bagian depan menjadi lebih berkembang.

2. Diencephalon
Terletak pada bagian belakang telencephalon. Bagian ventral dari dienchephalon adalah
hypothalamus, bagian dorsalnya epithalamus dan bagian lateralnya dinamakan thalamus.
Epithalamus adalah bagian yang nampak pada dorsal dari otak. Struktur yang paling nyata
ialah dua tonjolan dorsal yang tunggal, yaitu epifise (organ pineal) di sebelah belakang dan
parafise (organ parapineal) disebelah depannya. Keduanya tumbuh sebagai evaginasi dari
diencephalons embrio.
PUSAT FUNGSIONAL LAIN DI OTAK 15

3.Mesencephalon
Mesencephalon pada ikan relatif besar dan berfungsi sebagai pusat penglihatan. Lobus
opticus terdiri dari tectum opticum di bagian atas tegmentum di bagian bawah. Tectum
opticum merupakan organ koordinator yang melayani rangsang penglihatan. Bayangan
yang terjadi pada retina mata akan dipetakan pada tectum opticum. Sedang tegmentum
merupakan pusat sel-sel motoris. Pada mesencephalon terdapat bagian menonjol yang
disebut Cerebellum, memiliki fungsi utama yaitu mengatur kesetimbangan tubuh dalam
air, mengatur tegangan otot dan daya orientasi terhadap ruang.

4.Metencephalon
Metencephalon disebut juga cerebellum, relatif besar, dan terletak di belakang
mesencephalon.
PUSAT FUNGSIONAL LAIN DI OTAK 16

5. Myelencephalon
Bagian otak paling belakang (posterior), dengan medula oblongata sebagai komponen
utamanya. Komponen ini merupakan pusat untuk menyalurkan rangsangan keluar
melalui syaraf cranial. Syaraf cranial III-X keluar dari medulla oblongata. Di medulla pada
ikan Clupea pallasi, Mugil cephalus dan Trachiurus, medulla oblongata membesar,
dibagian ini terdapat organ yang dinamakan cristae cerebelli yang diduga syaraf ini ada
hubungannya dengan kecendrungan ikan untuk berkelompok.
SISTEM SARAF OTONOM 17

Sistem saraf otonom adalah sistem saraf yang bekerja tanpa


mengikuti kehendak dan kemauan kita. Berfungsi untuk mengatur
secara otonom keadaan fisiologi yang konstan, seperti suhu badan,
tekanan, dan peredaran darah serta pernafasan.

Sistem saraf otonom dibedakan menjadi sistem saraf simpatik dan


sistem saraf parasimpatik perbedaan tersebut terdapat diposisi
letak ganglion.
SISTEM SARAF OTONOMI 18

Sistem saraf simpatik


Saraf simpatik mempunyai ganglion yang
terletak di sepanjang tulang belakang
menempel pada sumsum tulang belakang
sehingga mempunyai urat pra ganglion
pendek. Ada dua rantai simpatik yang
memanjang dari saraf tulang belakang
pertama hingga ujung ekor. Pada setiap
rantai simpatis terdapat pembengkakan
ganglionik, yang dikenal sebagai ­ganglia
rantai simpatetik atau ganglia paravertebral.
SISTEM SARAF OTONOMI 19

Sistem saraf parasimpatik


saraf parasimpatik mempunyai urat pra
ganglion yang panjang karena ganglion
menempel pada organ. Komponen
parasimpatis dari sistem saraf otonom terdiri
dari aliran kranial. Serabut parasimpatis
preganglionik meninggalkan sistem saraf
pusat dari otak sebagai komponen saraf
kranial III, VII, IX, dan X pada elasmobranch
yang serupa dengan vertebrata yang lebih
tinggi,
FISIOLOGI PENANGKAPAN IKAN DENGAN ARUS LISTRIK 20

Penangkapan ikan dengan menggunakan arus listrik dapat menimbulkan beberapa


reaksi dari tubuh ikan itu sendiri. Ikan yang memiliki struktur kulit yang tipis akan lebih
mudah menerima dan dipengaruhi oleh rangsang arus listrik. Reaksi ikan yang umum
muncul ketika dialiri oleh arus listrik adalah:
1. Frightening effect, yaitu ikan melarikan diri menjauh dari elektroda karena adanya
arus listrik;
2. Elektrotaksis, yaitu ikan bergerak mendekati elektroda karena gerak renang ikan
yang diinduksi oleh adanya arus listrik; dan
3. Elektronarkosis, yaitu pergerakan ikan yang mulai melambat karena otot ikan yang
sudah lemas. Tenaga yang besar akan mengakibatkan kematian.
FISIOLOGI PENANGKAPAN IKAN DENGAN ARUS LISTRIK 21

Sebagian reaksi tingkah laku ikan akibat pengaruh medan listrik tergantung pada
mekanisme eksitasi catelectronus dan inhibition anelectronus. Eksitasi catelectronus
adalah pengejutan yang disebabkan oleh adanya peningkatan rangsangan syaraf
pada sisi katoda. Adapun inhibition anelectronus adalah penghambatan gerakan yang
disebabkan oleh penurunan rangsangan syaraf pada sisi anoda.

Perlakuan menggunakan arus listrik pada ikan menimbulkan efek stimulan yang dapat
mengganggu keseimbangan pada otak ikan. Selanjutnya, ikan akan mati rasa dan
lama kelamaan akan pingsan. Kondisi pingsan sendiri dikelompokkan atas pingsan
ringan, pingsan berat, kehilangan keseimbangan dan gerak refleks tidak ada. Pada
tabel berikut disajikan kategori reaksi ikan akibat dialiri oleh arus listrik (Achmadi,
2005).
FISIOLOGI PENANGKAPAN IKAN DENGAN ARUS LISTRIK 22

Kategori reaksi ikan akibat dialiri arus listrik


23

THANK YOU
DO YOU HAVE ANY QUESTIONS??

Anda mungkin juga menyukai