Anda di halaman 1dari 25

SISTEM SARAF VERTEBRATA

Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena sistem saraf
ini tidak dimiliki oleh tumbuhan. Sistem saraf yang dimiliki oleh hewan berbedabeda, semakin tinggi tingkatan hewan semakin komplek sistem sarafnya. Berbeda
dengan pada avertebrata, di mana sistem saraf pada avertebrata secara umum
belum terdifferensiasi secara nyata seperti halnya pada vertebrata, maka pada
vertebrata ini sistem saraf sudah jauh maju, terdiferensiasi dalam beberapa bagian
dengan tugas-tugas yang kebih kompleks.
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk
bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam
kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan)
antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel
lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau
dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan
terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar. Sistem saraf terdiri dari jutaan
sel saraf (neuron). Sistem saraf punya 3 fungsi utama, yaitu menerima
rangsangan, memproses informasi yang diterima dan memberi respon terhadap
rangsangan.
1. Sistem Saraf Pada Pisces
Sel-sel saraf ikan mulai berkembang sejak permulaan stadia embrio dan
berasal dari lapisan germinal terluar (ectoderm). Unit terkecil dari sistem saraf
disebut neuron (sel saraf). Setiap neuron terdiri atas inti dan jaringan
(perpanjangan sel). Perpanjangan sel terdiri atas dendrite (berfungsi sebagai
penerima impuls) dan axon (berfungsi sebagai penerus impuls). Pertemuan antara
axon dan dendrite dari sel saraf lainnya disebut synapse.

Sistem syaraf terbagi atas:

Sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)

Sistem saraf tepi (otonom)

1. Otak

Sistem saraf pusat

Otak memiliki fungsi utama yaitu:


o menerima input dan menginterpretasikan informasi dari semua organ-organ sensor,
baik intenal maupun eksternal
o menghasilkan output berupa perintah untuk koordinasi semua bagian badan
sebagai impuls saraf atau hormon integrasi antara kedua aspek fungsi otak.
Bagian-bagian otak dari muka ke belakang adalah sebagai berikut:
a. Telensefalon
Wilayah yang paling anterior dari otak disebut juga otak depan. Pada ikan
berfungsi untuk penerimaan, elaborasi, dan penghantar impuls bau. Ukuran
telensefalon bervariasi sesuai dengan kebutuhan ikan. Pada hiu (Elasmobranchii)
dan ikan bertulang sejati (Osteichthyes), saraf penciuman sebelah kiri disertai oleh
sepasang saraf yaitu saraf terminal kecil . Saraf ini diketahui memiliki vasomotor
untuk fungsi sensorik. Pada bagian anterior telencephalon terdapat sebuah bulbus
pencium dan dibagian caudalnya terdapat lobus penciuman dan dua bagian
internalnya berupa
rongga ventrikel otak I dan II. Pada bagian ventrolateral lobus ini terdapat
ganglion besar dan korpus striatum, yang merupakan pusat korelasi terutama
untuk menyampaikan impuls bau pada posterior sensorik. Meskipun penciuman
merupakan fungsi yang jelas dari telensefalon , tetapi itu bukanlah satu-satunya

fungsi dari telensefalon seperti yang terdapat pada ikan rayfin yang diduga
melayani tambahan kegiatan fungsi fasilitasi umum lebih rendah

Perusakan dari otak depan telah menunjukkan kurangnya spontanitas dari


ikan mas koki (Carassius auratus) dalam mengeksplorasi lingkungan mereka. Ikan
tilapia (Tilapia) kehilangan kemampuan untuk merawat anaknya sendiri ketika
otak depan nya dirusak. Pada ikan mas (Cyprinidae)menunjukan prilaku kurang
waspada dan tidak bisa membaca situasi baru dari keadaan sekitarnya. Ikan tilapia
tertentu yang biasa memberikan perhatian dan perlindungan terhadap anaknya,
setelah telencephalonnya dirusak menjadi bersifat tidak acuh terhadap anakanaknya. Ikan Betta splendens akan kehilangan tingkah laku seksnya akibat
pengrusakan telencephalon. Perusakan otak depan dapat menyebabkan terjadinya
penekanan perilaku agresif, seksual, dan sifat keibuan pada ikan Gasierosreus
aculearus (Lagler, 1967)
b. Diencephalon
Diensefalon terletak di sebelah belakang dari telencephalon bagian ventral.
Bersama-sama dengan telencephalon termasuk bagian dari otak muka

(prosencephalon). Pada diencephalon terdapat thalamus, hypothalamus, lobus


inferior, dan saccus vasculosus. Dalam beberapa ikan seperti lamprey (Lamperra),
gars (Lepisosreus), dan bowtin (Amia), dorsalis saccus meluas lateral dan frontal,
bahkan lebih besar

dari telencephalon. Pada lamprey (Petrornyzonidae),

parapineal dan organ pineal, juga dikenal sebagai organ epiphysial, merupakan
organ organ yang berkembang. Namun, pada hiu dewasa (Elasmobranchii) dan
ikan bertulang sejati hanya organ pineal saja yang berkembang. Embrio beberapa
ikan bertulang sejati , seperti pada whitefishes (Coregonus), menunjukkan jika
kedua organ tersebut berkembang selama fase embrio awal, tetapi parapineal ini
kemudian hilang dan hanya menyisakan pineal saat dewasa. Pada Lamprey dan
hagfishes (Cyclostomata), organ pineal terhubung ke ganglion habenular yang
memiliki retina, pigmen sel, dan struktur seperti lensa. Pada hiu umumnya organ
pineal kurang berkembang dengan baik pada kelas cyclostomes begitu juga
dengan ikan bertulang sejati . Organ pineal akan berkembang dengan baik jika
jenis ikan tersebut merupakan ikan yang melakukan migrasi secara vertikal.
Seperti yang terdapat pada ikan hatchetfishes (Argyropelecus), lele (seperti Anus
dan Macnones), dan pada halibeaks (Hemiramphus). Organ pineal adalah struktur
yang berfungsi sebagai photosensory, kemoreseptor terhadap tekanan dan
mediator dalam respon penciuman untuk exohormones. Dalam sekretori peran
kelenjar pineal terutama kelenjar sekresi eksternal
Diencephalon dapat dibagi menjadi wilayah epitalamus dengan ganglia
yang habenularnya yang meliputi thalamus dan hypothalamus. Di bawah
hipotalamus terdapat hipofisis atau kelenjar pituitari. Kelenjar pituitari ini melekat
pada bagian dasar otak lamprey. Thalamus berfungsi sebagai pusat estafet untuk
rangsangan penciuman.
c. Mesencephalon
mesencephalon atau otak tengah ikan mempunyai ukuran relatif besar.
Mesensefalon terdiri dari tectum RSAL optik, pada dorsal terdapat dua lobus
optik, dan pada ventral terdapat tegmentum. Tectum terdiri dari zona sel-sel saraf
atau neuron. Sebagian besar serat-serat saraf optik berakhir di tectum. Ikan,
seperti lainnya vertebrata, lensa cembung di mata mereka membuat efek gambar

terbalik pada retina, tetapi dengan menggunakan pola tectal gambar diproyeksikan
seperti aslinya.
Stimulasi listrik dan perusakan dari otak tengah menunjukkan kurusakan
visual dan tanggapan otot . Misalnya Ikan mas Crucian (Carassius Carassius)
tidak dapat membedakan posisi cahaya (orientasi spasial). ikan mas juga akan
mengalami kesulitan dalam menemukan posisi stimulus suara.
d. Metencephalon
Pada metencephalon terdapat bagian menonjol yang disebut Cerebellum,
memiliki fungsi utama yaitu mengatur kesetimbangan tubuh dalam air, mengatur
tegangan otot dan daya orientasi terhadap ruang. Pada ikan bertulang sejati
cerebellum terbagi atas dua bagian besar, yaitu valvula membrane dan corpus
membrane yang besarnya tergantung spesiesnya. Beberapa jenis ikan yang
memiliki cerebellum dengan ukuran besar, terutama pada ikan yang menghasilkan
listrik (mormyridae) dan ikan perenang cepat (mackerel dan tuna).
Ukuran otak kecil pada ikan hiu dan pari (Elasmobranchii) meningkat
dengan ukuran spesies. Seperti terlihar pada perbandingan gambar berikut:

Gambar. Ukuran relatif dan pengembangan otak antara hiu seperti yang terlihat
dalam gambar (a) cal hiu (Prisriurus); (b) dogfish (Mustelus); (C) hiu pasir
(Carcharias).
Pada ikan lele (Siluroidei), otak kecil juga berkembang dengan baik. Otak
kecil pada lele dibutuhkan untuk menanggapi arus listrik lemah. Ventrikel otak

kecil masih terlihat menonjol dalam hiu dan pari (Elasmobranchii) tetapi telah
hampir sepenuhnya hilang pada otak kecil ikan bertulang sejati.
a. Myelencephaion
Myelencephalon merupakan bagian otak paling belakang (posterior),
dengan membran oblongata sebagai komponen utamanya. Komponen ini
merupakan pusat untuk menyalurkan rangsangan keluar melalui saraf cranial.
Myelencephalon merupakan pusat dari saraf sensorik kecuali pada saraf kranial
penciuman (I) dan penglihatan ( II ) . Pada ikan Clupea pallasi, danTrichiurus sp,
medulla oblongata membesar, dibagian ini terdapat organ yang dinamakan cristae
membrane yang diduga ada hubungannya dengan kecendrungan ikan untuk
berkelompok
b. Saraf Cranial
Dari otak, terdapat 11 saraf otak (nervi cerebralis) yang menyebar ke organ-organ
sensori tertentu dan otot-otot tertentu. Sebagian
besar saraf otak tersebut berhubungan dengan bagian-bagian kepala, tetapi ada
juga yang berhubungan dengan bagian-bagian tubuh.
1. Nervus terminalis (NC 0), saraf kecil yang bergabung dengan NC I,
berhubungan dengan otak depan, serabut-serabut sarafnya tersebar mengelilingi
bulbus olfactorius.Fungsinya mungkin meliputi sensori somati dan sensori
khusus.
2. Nervus olfactorius (NC I), menghubungkan organ olfactorius dengan pusat
olfactorius otak depan, berfungsi membawa impuls bau-bauan.
3.

Nervus opticus (NC II), menghubungkan retina mata dengan tectum

opticum,berfungsi membawa impuls penglihatan.


4. Nervus oculomotoris (NC III), merupakan saraf motor somatik yang mengatur
otot mata musculus obliquus inferior, muculus rectus superior, musculus rectus
inferior, dan musculus rectus internal. Berhubungan dengan otak mesencephalon.
5. Nervus trochlearis (NC IV), berhubungan dengan otak mesencephalon,
merupakan saraf motor somatik yang menginervasi otot mata musculus obliquus
superior.

6. Nervus trigeminalis (NC V), terbagi atas tiga cabang yaitu nervus ophthalmicus
dan nervus maxillaris (merupakan saraf sensori somatik) serta nervus
mandibularis (saraf sensori somatik dan saraf motor somatik). Nervus ini
menghubungkan bagian kepala dan rahang dengan medulla oblongata. Fungsinya
berkaitan dengan kepekaan kulit terhadap panas dan sentuhan.
7.

Nervus abducens (NC VI), merupakan saraf motor somatik yang

menghubungkan bagian depan medulla oblongata dengan otot mata musculus


rectus external. Fungsinya berhubungan dengan penarikan otot penggerak biji
mata.
8. Nervus facialis (NC VII), tersusun atas tiga cabang yaitu nervus ophthalmicus
superficialis, nervus buccalis, dan nervus hyomandibularis. Saraf cabang ini
berkaitan dengan saluran garis rusuk (linea lateralis) di atas kepala, penerima rasa
pada kepala dan tubuh, serta penerima rangsangan sentuhan. Berhubungan dengan
NC V dan NC VIII pada medulla oblongata. Saraf ini punya komponen yang
berkaitan dengan sensori somatik, sensori visceral, dan fungsi motor visceral.
9. Nervus acousticus (NC VIII), sering dianggap sebagai cabang dari nervus
acousticofacialis pada ikan, mempunyai fungsi sensori somatik yang berkaitan
dengan telinga bagian dalam.
10.Nervus glossopharyngeal (NC IX), terdiri dari komponen sensori dan motoris
yang melayani bagian insang pertama. Fungsinya berkaitan dengan garis rusuk,
organ pengecap pada pharynx dan otot-otot insang.
11.Nervus vagus (NC X), memiliki beberapa percabangan. Cabang supratemporal
dan cabang garis rusuk melayani sistem garis rusuk. Cabang branchial menuju ke
bagian posterior celah insang. Cabang visceral melayani organ-organ internal.
Cabang dorsal recurrent menginervasi penerima rasa.
2. Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang, bersama dengan otak, membentuk sistem saraf
pusat (SSP). Ini menyerupai, tali berwarna krem yang tebal dan terdiri dari saraf
yang menyampaikan pesan antara otak ke seluruh tubuh. Sumsum tulang belakang
membentang dari medulla oblongata yang terletak pada bagian bawah otak ke

punggung bawah dan ditempatkan di sebuah terowongan yang dibuat oleh tulang
vertebra tulang belakang.
Ikan berahang pada umumnya memiliki ganglia tulang belakang pada
neuron sensorik dari saraf dorsal walaupun pada banyak family, seperti ikan mas
(Cyprinidae), cods (Gadidae), Percidae, dan Sciaenidae, beberapa serat aferen
merupakan penghantar dari ganglia supramedullary dan inframedullary. Pada hiu
(Squaliformes) sampai ikan bertulang sejati (Osteichthyes), terdapat diferensiasi
dan pembagian saluran serat antara otak dan sumsum tulang belakang. Pada
searobins (Triglidae), bagian anterior yang panjang dan terpisah dari sirip dada
membawa reseptor khusus, taktil dan kimia. Saraf sensorik dari bagian anterior
ini ditandai oleh adanya pembengkakan pada sumsum tulang belakang.

Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang


melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang
melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf
penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori
dan akan menghantarkannya ke saraf motor.

Sistem saraf otonom


Sistem syaraf otonom merupakan bagian dari

membran periferi,

mempengaruhi otot polos dan kelenjar. sistem saraf otonom berupa susunan saraf
otonom terdiri atas saraf simpatis dan parasimpatis. Saraf otonom mengontrol
fungsi vegetatif badan, antara lain:
o mengatur kegiatan jantung dan pembuluh darah,
o mengatur kerja urat daging licin, dan

mengatur kerja kelenjar-kelenjar. Sifat kedua saraf tersebut dikenal sebagai


sifat yang berlawanan. Saraf simpatis aktif bila tubuh memerlukan energi dan
saraf parasimpatis aktif pada tubuh organisme sedang istirahat.

2. Sistem Saraf Pada Amphibi


Sistem saraf pada Amphibi dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang
belakang (Medula spinalis). Pada amphibi, otak dan sumsum tulang belakang
dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang juga dibungkus oleh 2
lapisan selaput yaitu durameter yang berbatasan dengan tulang dan pipiamater
yang batasan dengan jaringan saraf.
Di antara dua lapisan tersebut terdapat spatium subdurale, dan terdapat
cairan cerebrospinalis. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang
yang disebut meningitis. Sistem saraf amphibi terdiri dari otak. Pada amphibi,
otak tengah sebagai pusat penglihatan berkembang lebih baik sehingga amphibi
memiliki penglihatan yang baik.
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama
tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau
kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang
belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan
bagian korteks berupa materi putih.
1. Otak (Ensefalon)
Otak merupakan pusat koordinasi dalam tubuh, yang terletak didalam
tulang tengkorak dan diselubungi oleh jaringan, berupa jaringan meninges.
Otak terbagi atas lima bagian dan serebellum merupakan bagian yang
terkecil. Ada 10 saraf kranial. Tiga saraf pertama membentuk pleksus brakeal.
Saraf ke-7, ke-8, dan ke-9 membentuk pleksus iskiadikus.
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu:
a. Lobus olfaktorius

Lobus olfaktorius pada amphibi memiliki trunckus bulbus olfaktorius.


Lobus ini tidak terlalu berkembang. Oleh karenanya berbentuk relative kecil dan
merupakan penonjolan dari bagian yang disebut hemisperium serebri. Kurang
berkembangnya lobus olfaktorius yang berperan sebagai pusat pembau pada
amphibi, berhubungan dengan cara hidupnya yang tidak terlalu banyak
membutuhkan peran dari lobus olfaktorius sebagai pusat pembau.
b. Otak besar (cerebrum)
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan atau gerakan sadar atau
sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada
bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima
rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang
berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat
area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik
Serebrum pada amphibi terdiri atas sepasang hemispermiun serebri. Pada
serebrum memungkinkan terjadinya aktivitas-aktivitas yang kompleks, misalnya
pembiakan dan macam-macam gerak.
c. Otak tengah (mesencephalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil. Di depan otak tengah terdapat
talamus dan kelenjar hipofisis. Thalamus amphibi terletak di bagian dorsal otak
dan merupakan jembatan antara serebrum dan mesenshefalon. Sedangkan kelenjar
hipofisis terletak pada bagian ventral otak yang berfungsi mengatur kerja kelenjarkelenjar endokrin. Oleh karenanya dikatakan sebagi Master of Glands.
Pada bagian atas (dorsal) otak tengah juga terdapat lobus optikus dan
sepasang nervus optikus yang saling bersilangan. Pertemuan atau persilangan
antara dua nervus optikus disebut sebagai chiasma. Lobus ini merupakan pusat
penglihat, karena semua nervus optikus bermuara pada lobus ini. Lobus ini juga
berfungsi mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga
merupakan pusat pendengaran. Lobus optikus pada amphibi lebih berkembang
daripada lobus olfaktorius. Hal ini karena amphibi, contohnya katak merupakan
hewan Nokturnal. Selain itu, pada bagian dorsal otak tengah juga terdapat kelenjar

epifisis. Kelenjar ini disebut juga Badan pineal yang berfungsi ketika terjadi
pembentukan pigmen pada permukaan tubuh.
Pada bagian ventral, selain terdapat kelenjar hipofisis juga terdapat
kelenjar hypothalamus dan infundibulum. Pada kelenjar hypothalamus terdapat
sel-sel neurosekretori (sel saraf yang menghasilkan secret). Secret dari sel ini
berupa neurohormon yang berfungsi untuk mempercepat penyampaian impuls
dari sinapsis yang satu ke sinapsis yang lain. Sedangkan infundibulum,
merupakan tangkai dari hipofisis yang berfungsi menghubungkan hipofisis
dengan hypothalamus.
d. Otak Kecil (Serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang
terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang
merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin
dilaksanakan. Serebelum pada amphibi mereduksi, karena aktifitas otot relative
berkurang.
e. Sumsum lanjutan (medulla oblongata)
Sumsum lanjutan berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula
spinalis menuju ke otak. Sumsum lanjutan juga mempengaruhi refleks fisiologi
seperti detak jantung (pusat pengatur percepatan dan penghambat denyut
jantung) , tekanan darah (pusat pengaturan penyempitan dan pelebaran pembuluh
darah), volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi
kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum lanjutan juga mengatur gerak refleks
yang lain.
2. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Medulla spinalis merupakan lanjutan dari medulla oblongata yang masuk
ke dalam kanalis vertebralis. Pada amphibi, medulla spinalis mengalami
pembesaran di bagian servikalis. Medulla spinalis berfungsi menghantarkan
impuls sensori dari saraf perifer ke otak dan menyampaikan impuls motoris dari
otak ke saraf perifer. Selain itu juga merupakan pusat dari refleks.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar
berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna

kelabu. Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf
membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak
merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls yang berupa perintah dari
otak merupakan saluran desenden. Pada penampang melintang sumsum tulang
belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk
dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral.
3. Sistem Saraf Pada Reptil
Reptile mempunyai susunan saraf yang serupa dengan susunan saraf
pada burung. Otak pada reptile Juga terdiri atas empat bagian. Kekhususanya
hanyalah terdapat tonjolan Otak besar yang berkembang dengan baik sehingga
pusat saraf pembau jelas kelihatan. Otak besar ini meluas ke atas sehingga
menutupi otak tengah. Bagian-bagian otak lainnya kurang berkembang bila di
bandingkan dengan otak pada burung.
Pada bagaian dorsal, otak menunjukkan bagian dorsal, otak menunjukkan
dua lobus olfaktori ramping yang terhubung ke hemisfer serebral besar; di
belakang hemisfer tersebut terdapat dua lobus optik berbentuk oval. Berikutnya
adalah serebelum yang berbentuk buah pir, lebih besar darai serebelum amfibi.
Medula oblongata tersebar secara lateral di bawah serebelum, kemudian
menyempit ke sum-sum tulang belakang. Di bagian ventral, di antara bagaian
dasar hemisfer serebral, terdapat saluran optik dan saraf optik, diikuti dengan
infundibulum dan hipofisis. Terdapat 12 pasang saraf kranial dan saraf spinal
yang berpasangan ke setiap somit tubuh.
Sistem saraf pada reptil terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang.
1. Otak (ensefalon)
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu:
a. Otak besar (serebrum)
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai
dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian

korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area
sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur
gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang
menghubungkan area motor dan sensorik.
b. Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak
tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjarkelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang
mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat
pendengaran.
c. Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang
terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang
merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin
dilaksanakan.
d. Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian
kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
e. Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula
spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks
fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi,
gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum
sambung juga mengatur gerak refleks yang lain.
2. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti
sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut
tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang
belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang
belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat
badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari

sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor. Pada bagian putih
terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat
saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan
yang membawa impuls yang berupa perintah dari otak merupakan saluran
desenden.
Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar
(sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya
diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat
diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi
keringat.
1. Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf
yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang
keluar dari sumsum tulang belakang.
Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
1. Tiga pasang saraf sensori
2. Lima pasang saraf motor
3. Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor
Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus
vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut.
Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya
sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus
merupakan saraf otak yang paling penting.
2. sistem Saraf Tak Sadar (Saraf Otonom)
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak
maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan.
Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk
sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat
pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung
ganglion disebut urat saraf post ganglion. Sistem saraf otonom dapat dibagi atas

sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara
saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik
mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada
sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek,
sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena
ganglion menempel pada organ yang dibantu. Fungsi sistem saraf simpatik dan
parasimpatik selalu berlawanan (antagonis).

4. Sistem Saraf Pada Aves


Burung merupakan hewan aktif yang banyak melakukan pergerakan serta
memiiki keseimbangan yang bagus terutama saat terbang. Beberapa burung juga
memiliki ketajaman penglihatan yang bagus. Karena itu pusat koordinasi gerak
dan keseimbangan burung berkembang baik hal ini dapat terlihat dari adanya
lekukan-lekukan pada otak kecil burung yang menjadikan volume otak kecilnya
menjadi lebih besar.
Susunan saraf burung serupa dengan susunan saraf manusia dan hewan
menyusui (mammalia). Semua aktivitas saraf diatur oleh oleh susunan saraf pusat
yang terdiri atas otak dan susm-sum tulan belakang. Otak burung terdiri dari
beberapa bagian, yakni otak besar, otaak tengah, otak kecil, dan sum-sum
lanjutan. Selain otak kecil, otak besar pada burung tumbuh dengan baik. Otak
besar burung berbeda pula dengan otak besar manusia. Permukaan otak besar
burung tidak berlipat-lipat sehingga jumlah neuron pada burung tidak banayak.
Otak tengah burung berkembang membentuk dua gelembung. Perkembangan ini
berhubungan dengan fungsi penglihatannya. Otak kecil burung mempunyai
banyak lipatan yang memperluas permukaannya sehingga dapat menampung
neuron cukup banyak. Perkembangan otak kecil ini berguna untuk pengaturan
keseimbanagan burung waktu terbang.
5. Sistem Saraf Pada Mammalia
Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan
yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika

dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan
berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi
oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Encephalon)
terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain,
seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.
Sistem saraf tersusun oleh berjutajuta sel saraf yang mempunyai bentuk
bervariasi. Sistem saraf tersusun atas sel-sel saraf NEURON.
Setiap neuron tersusun atas bagian berikut :
Badan sel mengandung nucleus
Dendrit berfungsi meneruskan impuls saraf ke badan sel
Akson/neurit ,berfungsi meneruskan impuls dari badan sel ke sel lain
Sel neuron,mempunyai selubung meilin sebagai pelindung /isolator bagian
yang tidak terselubung disebut nodus ranvier,selubung tersebut tersusun
oleh sel sel pipih yang disebut sel Schwann.
Sel saraf dibedakan atas 3 macam berdasarkan fungsinya yaitu:

Sel saraf sensorik (aferen) berfungsi sebagai pengatar rangsang dari reseptor
menuju ke otak /sumsum tulang belakang.

Sel saraf motorik (eferen) berfungsi sebagai pengatar rasang dari otak sumsum
tulang belakang menujuefektor /otot.

Sel saraf konektor berfungsi untuk meneruskan rangsang dari saraf sensorik
ke saraf motorik.
Gerak merupakan salah satu aktifitas tubuh yang dapat digunakan umtuk

menjelaskan penghataran impul oleh saraf .gerakanyang dilakukan dengan


kesadaran disebut gerak biasa atau gerak sadar . Skema gerak sadar sebagai
berikut:
Sedangkan gerakan yang dilakukan tanpa kita sadari disebut gerak reflex.
Skema gerak reflex sebagai berikut :
Sistem saraf pada manusia dibagi menjadi dua,yaitu :
1. Sistem saraf pusat
2. Sistem saraf tepi

1.1. Sistem Saraf Pusat


Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat.
Sistem ini yang mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk
membuat keputusan atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke
otot atau kelenjar. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang.
v Otak
Otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang
belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Selain itu kedua organ
tersebut dilindungi oleh selaput yang terdiri dari jaringan ikat yang disebut
meninges. Meninges tersusun atas tiga lapisan yaitu: piameter, arachnoid dan
durameter. Piameter, merupakan lapisan paling dalam yang banyak mengandung
pembuluh darah. Arachnoid, merupakan lapisan tengah berupa selaput jaring yang
lembut. Antara arachnoid dengan piameter terdapat rongga arachnoid yang berisi
cairan. Durameter, merupakan lapisan paling luar, yang berupa membran tebal
fibrosa yang melapisi dan melekat pada tulang.
Otak dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak depan, otak tengah, dan otak
belakang. Pembagian daerah ini tampak nyata hanya selama perkembangan otak
pada fase embrio. Otak pada manusia dewasa terdiri dari beberapa bagian (lobus).
Bagian-bagian dari otak adalah:
1. Otak Besar
Otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri
dari dua belahan (hemifer) besar, yaitu belahan kiri dan belahan kanan,. Setiap
belahan mengendalikan bagian tubuh yang berlawanan, yaitu belahan kiri
mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur tubuh bagian
kiri. otak besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar (korteks) yang berisi
badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit dan neurit.
Otak besar terbagi menjadi empat lobus, yaitu lobus frontalis (bagian dahi), lobus
parietalis (bagian ubun-ubun), lobus temporalis (bagian pelipis), lobus oksipitalis
(bagian belakang kepala).

Otak besar merupakan saraf pusat yang utama karena berperan dalam
pengaturan seluruh aktivitas tubuh,yaitu kecerdasan, keinginan, ingatan,
kesadaran, kepribadian, daya cipta, daya khayal, pendengaran, pernapasan dan
sebagainya. Setiap aktivitas akan dikendalikan oleh bagian yang berbeda, yaitu:
Lobus frontalis (daerah dahi), berhubungan dengan kemampuan berpikir. Lobus
temporalis (daerah pelipis), dan ubun-ubun mengendalikan kemampuan berbicara
dan bahasa. Daerah belakang kepala merupakan pusat penglihatan dan memori
tentang apa yang dilihat. Daerah ubun-ubun selain sebagai pusat berbicara juga
pusat untuk merasakan dingin, panas, dan rasa sakit. Daerah pelipis selain sebagai
pusat bicara juga sebagai pusat pendengaran.
2. Otak tengah (mesencephalon)
Otak tengah manusia berukuran cukup kecil,dan terletak didepan otak
kecil. Otak tengah berperan dalam pusat pergerakan mata, misalnya mengangkat
kelopak mata, refleks penyempitan pupil mata.
3. Otak belakang
Otak belakang terletak di bawah lobus oksipital serebrum, terdiri atas dua
belahan dan permukaannya berlekuk-lekuk. Otak belakang terdiri atas tiga bagian
utama yaitu: jembatan Varol (pons Varolli), otak kecil (serebelum), dan sumsum
lanjutan (medula oblongata). Ketiga bagian otak belakang ini membentuk batang
otak. Jembatan Varol berisi serabut yang menghubungkan lobus kiri dan lobus
kanan otak kecil, menghubungkan antara otak kecil dengan korteks otak besar.
Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang, terdiri atas dua
belahan yang berliku-liku sangat dalam. Otak kecil berperan sebagai pusat
keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja otot dan rangka.
Sumsum lanjutan, medula oblongata membentuk bagian bawah batang otak,
berfungsi sebagai pusat pengatur refleks fisiologis, misalnya pernapasan, detak
jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat pencernaan, gerak refleks seperti
batuk, bersin, dan mata berkedip.
v Sumsum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang


belakang,yaitu lanjutan dari medula oblongata memanjang sampai tulang
punggung tepatnya sampai ruas tulang pinggang kedua (canalis centralis
vertebrae).
Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar
impuls sensorik dari kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls motorik dari
otak ke efektor. Di dalam tulang punggung terdapat sumsum punggung dan cairan
serebrospinal.
Pada potongan melintang bentuk sumsum tulang belakang tampak dua bagian
yaitu bagian luar berwarna putih sedang bagian dalamnya berwarna abu-abu.
Bagian luar berwarna putih karena mengandung dendrit dan akson dan berbentuk
seperti tiang, sedangkan bagian dalam berwarna abu-abu berbentuk seperti sayap
atau huruf H. Sayap (huruf H), yang mengarah ke perut disebut sayap ventral dan
banyak mengandung neuron motorik dengan akson menuju ke efektor. Sedangkan
sayap yang mengarah ke punggung disebut sayap dorsal, mengandung badan
neuron sensorik.
v Syaraf Tepi
Sistem Saraf Tepi (Sistem saraf Perifer) Sistem saraf tepi adalah lanjutan dari
neuron yang bertugas membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf
pusat. Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu :
Sistem saraf sadar, Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang
dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan
asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu: sistem saraf kepala
(kranial) dan sistem saraf tulang belakang (spinal). Sistem saraf tak sadar.
Berdasarkan sifat kerjanya saraf tak sadar dibedakan menjadi dua yaitu: saraf
simpatik dan saraf parasimpatik.

Sistem Endokrin pada Vertebrata

Sistem endokrin pada vertebrata terutama tersusun atas berbagai organ


endokrin klasik. Sistem endokrin pada vertebrata dapat dibedakan menjadi :
a.

Hipotalamus dan Pituitari


Hipotalamus merupakan baian otak vertebrata yang terletak di bawah

thalamus dan berperan dalam mempertemukan sistem saraf dan endokrin.


Thalamus adalah kumpulan sel saraf yang terletak di bagian tengah otak
vertebrata. Hipotalamus berfungsi mengendalikan kelenjar pituitari, sementara
pituitari juga berfungsi mengendalikan kelenjar endokrin lainnya. Olek karena itu
hipotalamus disebut juga dengan kelenjar induk (master of gland).
Hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus akan dibawa ke pituitari. Ada dua
jenis hormon dari hipotalamus, yaitu hormon yang dilepaskan ke pituitari depan
(adenohipofisis)

dan

hormon

yang

dilepaskan

ke

pituitari

belakang

(neurohipofisis).
Hormon hipotalamus yang dilepas pituitari belakang adalah vasopresin
atau hormon antiduretik (ADH) dan oksitosin. Hormon penting lain yang
dikeluarkan oleh hipotalamus yaitu hormon pelepas (realising hormon, RH) dan
hormon penghambat (realize inhibiting hormone, RIH).
b.

Organ Endokrin Tepi


Organ endokrin tepi adalah semua organ endokrin di luar hipotalamus dan

pituitari. Saat ini telah diketahui bahwa jantung juga menghasilkan hormon
yaitu atrial naturetic peptide (ANP).
Hampir semua aktivas tubuh hewan dipengaruhi oleh hormon. Aktivitas
tersebut meliputi proses pengenceran, peredaran darah (yang melibatkan jantung
dan pembuluh darah), pengeluaran, osmoregulasi, termoregulasi dan reproduksi.
Dalam mengatur aktivitas tubuh, sistem endokrin biasanya bekerjasama dengan
sistem saraf.
Keseimbangan kadar kalsium dalam darah manusia dapat dicapai melalui
kerja sama antar hormon paratiroid dan kalsitonin. Keseimbangan kadar kalsium
yang normal sangat penting karena akan memengaruhi kemampuan saraf otak
untuk menerima rangsang, pembekuan darah, permeabilitas membran sel, serta

fungsi normal enzim tertentu. Peningkatan kadar kalsium darah akibat kerja
hormon paratiroid.
Sama seperti kadar kalsium, kadar dalam darah juga dikendalikan oleh
hormon, terutama insulin dan glukagon. Peningkatan kadar gula dalam darah juga
disebabkan oleh adanya hormon epineprin dan glukokortikoid. Hormon lain juga
memengaruhi kadar gula dalam darah yaitu hormon pertumbuhan (growth
hormon, GH), hormon pemacu tiroid (TSH), dan hormon tiroid. GH
menyebabakan peningkatan kadar gula darah, sedangkan TSH dan hormon tiroid
memiliki pengaruh yang bersifat kompleks (dapat menurunkan dan meningkatkan
kadar gula darah).
c.

Kelenjar Pineal
Terdapat pada permukaan atas talamus diantara hemisfer serebrum.

Kelenjar ini mensekresi melatonin. Melatonin dan serotonin telah diidentifikasi


pada pineal burung dan amfibi. Enzim yang responsibel untuk pembentukan
hormon ini adalah Hydroxyndol-o-methyl transferase.
3.

Feromon pada Hewan


Feromon adalah zat kimia yang berasal dari kelenjar endokrin dan

digunakan oleh makhluk hidup untuk mengenali sesama jenis, individu lain,
kelompok, dan untuk membantu proses reproduksi. Berbeda dengan hormon,
feromon menyebar keluar tubuh dan hanya memengaruhi dan dikenali oleh
individu lain yang sejenis (satu spesies).

beberapa kelenjar endokrin, antara lain pituitari, tiroid, ginjal, gonad, pankreas
dan urophisis

1. Pituitari
Kelenjar pituitari atau hipofisa terletak pada lekukan tulang
di dasar otak (sela tursika), terdiri atas dua bagian utama, yakni
adenohipofisa dan neurohipofisa, adeno hipofisa terdiri atas pars
distalis dan pars intermedia, sedangkan, neurohipofisa hanya
terdiri atas pars nervosa yang berfungsi mensekresikan
ocytoxin, arginin vasotocin dan isotocin. Pars distalis merupakan
bagian utama adenohipofisa yang menghasilkan sel-sel pesekresi
hormon prolaktin, hormon adrenocorticotropic (ACTH), hormon
pelepas
tiroid
(Thyroid
Stimulating
Hormone),
hormon
pertumbuhan (STH-Somatotropin), dan gonadotropin serta pars
intermedia mensekresi hormon pelepas melanosit (Melanocyte
Stimulating Hormone), yang mana, pelepasan hormonnya diatur
oleh faktor-faktor yang berasal dari hipotalamus.
Tabel. Hormon-Hrmon yang Mengatur Pelepasan Hormon Pituitari
HORMON HIPOTALAMUS

SINGKATAN

Corticotropin (ACTH) releasing


CRH, CRFTRH, TRF
hormonThyrotrpin (TSH) releasing hormon
GnRH, GnRF
Gonadotropin releasing hornon
GnRIH, GnRIF
Gonadotropin release-inhibiting hormon
SRH, SRF
Somatostatin hormon (STH) releasing hormon
SRIH, SRIF
Somatostatin hormon (STH) release-innhibiting hormon PRH, PRF
Prolaktin releasing hormon
PRIH, PRIF
Prolaktin release-inhibiting hormon
MRH, MRF
Melancyte stimulating hormon (MSH) releasing hormon MRIH, MRIF
Melanocyte stimulaitng hormon (MSH) release
innhibiting hormon

2.Tiroid
Kelenjar tiroid mempunyai karakteristik yakni unit dasar
histologisnya adalah sel tunggal yang dikelilingi folikel dan
jaringan yang dibentuknya memiliki kemampuan mengubah
iodine dan inkorporasi menjadi hormon tiroid. Pada ikan, folikel
tersebar di sekitar ventral aorta dan percabangannya ke insang.

Tirotrofin pituitari merupakan faktor utama yang


mengontrol fungsi tiroid dibawah kondisi normal, fungsi tiroid
adalah membuat, menyimpan dan mengeluarkan sekresi yang
terutama berhubungan dengan pengaturan laju metabolisme.
Sintesis dan pengeluaran horomon tiroid secara otomatis diatur
untuk memenuhi tuntutan kadar hormon dalam darah lewat
mekanisme feedback hipotalamik. Bila kadar hormon tiroid yang
beredar dalam darah tinggi makan akan menekan output TSH
pituitari, sedangkan kadar rendah menaikkannya.
Hormon tiroid yang penting adalah tetraiodotironin (T 4) dan
triiodotironin (T3). Hormon ini penting dalam pertumbuhan,
metamorfosis dan reprooduksi. Secara spesifik tiroksin
menambah produksi energi dan konsumsi oksigen pada jaringan
yang normal, mempunyai pengaruh anabolik dan katabolik
terhadap protein, meningkatkan proses oksidasi dalam tubuh,
mempercepat laju penyerapan monosakarida dari saluran
pencernaan, meningkatkan glikogenolisis hati, dan diduga
mengontrol
pelepasan
somatotropin,
kortikotropin
dan
gonadotropin dari hipofisis (Fujaya, 2004).
3.Pankreas
Pankreas adalah suatu kelenjar yang terdiri atas jaringan
eksokrin dan endokrin. Komponen eksokrin mensekresikan getah
pankreas yang dicurahkan ke dalam duodenum lewat saluran
pankreas, sedangkan komponen endokrin membebaskan
hormonnya secara langsung kedalam sirkulasi darah. Pada
semua vertebrata, terdapat tiga sel-sel pulau yang memliki
fungsi independen: sel-sel A, menghasilkan glukagon; sel-sel B,
menghasilkan insulin; dan sel-sel D belum diketahui secara jelas
hormon
yang
dihasilkannya,
namun
beberapa
peneliti
mengemukakan bahwa hormon tersebut identik dengan
somatostatin dan secara khusus berfungsi sebagai penghambat
pertumbuhan (Fujaya, 2004).
4.Gonad
Gonad merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh
gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari.

Meskipun gonadotropin tidak secara langsung mempengaruhi


perkembangan telur atau seperma ikan, namun mempengaruhi
sekresi estrogen oleh sel folikel telur dan androgen oleh jaringan
testis. Estrogen yang umum didapatkan dalam cairan ovarium
teleostei adalah estradiol -17 yang merupan derivat dari
17hydroxyprogesterone, sedangkan androgen yang umum
disintesis adalah testosteron.
Organ target estrogen adalah sel-sel hati. Pada hati, estradiol
berperan membawa pesan agar vitelogenin segera disintesis.
Vitelogenin adalah bahan baku kuning telur yang di sekresi selsel hati dan dibawa ke gonad oleh darah. Sedangkan
17hydroxyprogesterone
terutama
berperan
pada
akhir
pematangan gonad untuk merangsang ovulasi (Bond, 1979).
5.Ginjal
Ginjal merupakan salah satu organ yang memiliki sel-sel
endokrin, antara lain jaringan interrenal, sel-sel kromaffin,
juxtaglomerulus, dan korpuskel stanius. Fungsi kelenjar ini
dikontrol oleh pituitari melalui ACTH.
6.Kelenjar Ultimobranchial
Pada teleostei, kelenjar ultimobranchial terletak pada
septum pemisah antara rongga abdomen dan sinus venosus,
tampak sebagai pita berwarna putih pada septum. Kelenjar ini
serupa dengan paratiroid pada bertebrata tingkat tinggi, tetapi
tidak berupa folikel, malainkan menyebar pada septum.
Kalsitonin merupakan hormon yang disekresikan oleh
kelenjar ultimobranchial. Hormon ini berperanan menurunkan
kadar kalsium darah. Beberapa kajian juga menunjukkan bahwa
kalsitonin dapat melakukan peranan dalam membuat ikan
mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidromineral
yang berubah-ubah.
7.Urofisis
Urofisis, nama lain the caudal neurosekretori sistem,
merupakan neurosekretori yang terletak pada bagian belakang
spinal cord. Urofisis didapatkan pada setiap spesies ikan, namun
fungsi hormon yang dihasilkannya masih menimbulkan

kontrofersi, walaupun secara umu, sekresi urofisis berhubungan


dengan fungsi osmoregulasi, dimana pengaruh terbesarnya
adalah pada ginjal.
Ada empat jenis hormon yang diidentifikasi dari urofisis,
yakni urotensin I, II, III dan IV. Pada ikan, urotensin I belum
diketahui efeknya secara pasti, namun pada bertebrata darat,
berperanan dalam penurunan tekanan darah. Urotensin II
berperan dalam kontradiksi otot licin, misalnya otot rektum dan
kandung kemih Urotensis III menstimulasi peningkatan
penyerapan NA+ oleh insang dan pelepasan NA+ oleh ginjal.
Urotensin Ivdiduga adalah arginine vasotocin,tetapi hanya
teridentifikasi pada rainbow trout Jepang. Pada ikan karper,
urofisis memproduksi sejumlah besar acetilcholine.

Anda mungkin juga menyukai