Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena sistem saraf
ini tidak dimiliki oleh tumbuhan. Sistem saraf yang dimiliki oleh hewan berbedabeda, semakin tinggi tingkatan hewan semakin komplek sistem sarafnya. Berbeda
dengan pada avertebrata, di mana sistem saraf pada avertebrata secara umum
belum terdifferensiasi secara nyata seperti halnya pada vertebrata, maka pada
vertebrata ini sistem saraf sudah jauh maju, terdiferensiasi dalam beberapa bagian
dengan tugas-tugas yang kebih kompleks.
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk
bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam
kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan)
antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel
lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau
dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan
terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar. Sistem saraf terdiri dari jutaan
sel saraf (neuron). Sistem saraf punya 3 fungsi utama, yaitu menerima
rangsangan, memproses informasi yang diterima dan memberi respon terhadap
rangsangan.
1. Sistem Saraf Pada Pisces
Sel-sel saraf ikan mulai berkembang sejak permulaan stadia embrio dan
berasal dari lapisan germinal terluar (ectoderm). Unit terkecil dari sistem saraf
disebut neuron (sel saraf). Setiap neuron terdiri atas inti dan jaringan
(perpanjangan sel). Perpanjangan sel terdiri atas dendrite (berfungsi sebagai
penerima impuls) dan axon (berfungsi sebagai penerus impuls). Pertemuan antara
axon dan dendrite dari sel saraf lainnya disebut synapse.
1. Otak
fungsi dari telensefalon seperti yang terdapat pada ikan rayfin yang diduga
melayani tambahan kegiatan fungsi fasilitasi umum lebih rendah
parapineal dan organ pineal, juga dikenal sebagai organ epiphysial, merupakan
organ organ yang berkembang. Namun, pada hiu dewasa (Elasmobranchii) dan
ikan bertulang sejati hanya organ pineal saja yang berkembang. Embrio beberapa
ikan bertulang sejati , seperti pada whitefishes (Coregonus), menunjukkan jika
kedua organ tersebut berkembang selama fase embrio awal, tetapi parapineal ini
kemudian hilang dan hanya menyisakan pineal saat dewasa. Pada Lamprey dan
hagfishes (Cyclostomata), organ pineal terhubung ke ganglion habenular yang
memiliki retina, pigmen sel, dan struktur seperti lensa. Pada hiu umumnya organ
pineal kurang berkembang dengan baik pada kelas cyclostomes begitu juga
dengan ikan bertulang sejati . Organ pineal akan berkembang dengan baik jika
jenis ikan tersebut merupakan ikan yang melakukan migrasi secara vertikal.
Seperti yang terdapat pada ikan hatchetfishes (Argyropelecus), lele (seperti Anus
dan Macnones), dan pada halibeaks (Hemiramphus). Organ pineal adalah struktur
yang berfungsi sebagai photosensory, kemoreseptor terhadap tekanan dan
mediator dalam respon penciuman untuk exohormones. Dalam sekretori peran
kelenjar pineal terutama kelenjar sekresi eksternal
Diencephalon dapat dibagi menjadi wilayah epitalamus dengan ganglia
yang habenularnya yang meliputi thalamus dan hypothalamus. Di bawah
hipotalamus terdapat hipofisis atau kelenjar pituitari. Kelenjar pituitari ini melekat
pada bagian dasar otak lamprey. Thalamus berfungsi sebagai pusat estafet untuk
rangsangan penciuman.
c. Mesencephalon
mesencephalon atau otak tengah ikan mempunyai ukuran relatif besar.
Mesensefalon terdiri dari tectum RSAL optik, pada dorsal terdapat dua lobus
optik, dan pada ventral terdapat tegmentum. Tectum terdiri dari zona sel-sel saraf
atau neuron. Sebagian besar serat-serat saraf optik berakhir di tectum. Ikan,
seperti lainnya vertebrata, lensa cembung di mata mereka membuat efek gambar
terbalik pada retina, tetapi dengan menggunakan pola tectal gambar diproyeksikan
seperti aslinya.
Stimulasi listrik dan perusakan dari otak tengah menunjukkan kurusakan
visual dan tanggapan otot . Misalnya Ikan mas Crucian (Carassius Carassius)
tidak dapat membedakan posisi cahaya (orientasi spasial). ikan mas juga akan
mengalami kesulitan dalam menemukan posisi stimulus suara.
d. Metencephalon
Pada metencephalon terdapat bagian menonjol yang disebut Cerebellum,
memiliki fungsi utama yaitu mengatur kesetimbangan tubuh dalam air, mengatur
tegangan otot dan daya orientasi terhadap ruang. Pada ikan bertulang sejati
cerebellum terbagi atas dua bagian besar, yaitu valvula membrane dan corpus
membrane yang besarnya tergantung spesiesnya. Beberapa jenis ikan yang
memiliki cerebellum dengan ukuran besar, terutama pada ikan yang menghasilkan
listrik (mormyridae) dan ikan perenang cepat (mackerel dan tuna).
Ukuran otak kecil pada ikan hiu dan pari (Elasmobranchii) meningkat
dengan ukuran spesies. Seperti terlihar pada perbandingan gambar berikut:
Gambar. Ukuran relatif dan pengembangan otak antara hiu seperti yang terlihat
dalam gambar (a) cal hiu (Prisriurus); (b) dogfish (Mustelus); (C) hiu pasir
(Carcharias).
Pada ikan lele (Siluroidei), otak kecil juga berkembang dengan baik. Otak
kecil pada lele dibutuhkan untuk menanggapi arus listrik lemah. Ventrikel otak
kecil masih terlihat menonjol dalam hiu dan pari (Elasmobranchii) tetapi telah
hampir sepenuhnya hilang pada otak kecil ikan bertulang sejati.
a. Myelencephaion
Myelencephalon merupakan bagian otak paling belakang (posterior),
dengan membran oblongata sebagai komponen utamanya. Komponen ini
merupakan pusat untuk menyalurkan rangsangan keluar melalui saraf cranial.
Myelencephalon merupakan pusat dari saraf sensorik kecuali pada saraf kranial
penciuman (I) dan penglihatan ( II ) . Pada ikan Clupea pallasi, danTrichiurus sp,
medulla oblongata membesar, dibagian ini terdapat organ yang dinamakan cristae
membrane yang diduga ada hubungannya dengan kecendrungan ikan untuk
berkelompok
b. Saraf Cranial
Dari otak, terdapat 11 saraf otak (nervi cerebralis) yang menyebar ke organ-organ
sensori tertentu dan otot-otot tertentu. Sebagian
besar saraf otak tersebut berhubungan dengan bagian-bagian kepala, tetapi ada
juga yang berhubungan dengan bagian-bagian tubuh.
1. Nervus terminalis (NC 0), saraf kecil yang bergabung dengan NC I,
berhubungan dengan otak depan, serabut-serabut sarafnya tersebar mengelilingi
bulbus olfactorius.Fungsinya mungkin meliputi sensori somati dan sensori
khusus.
2. Nervus olfactorius (NC I), menghubungkan organ olfactorius dengan pusat
olfactorius otak depan, berfungsi membawa impuls bau-bauan.
3.
6. Nervus trigeminalis (NC V), terbagi atas tiga cabang yaitu nervus ophthalmicus
dan nervus maxillaris (merupakan saraf sensori somatik) serta nervus
mandibularis (saraf sensori somatik dan saraf motor somatik). Nervus ini
menghubungkan bagian kepala dan rahang dengan medulla oblongata. Fungsinya
berkaitan dengan kepekaan kulit terhadap panas dan sentuhan.
7.
punggung bawah dan ditempatkan di sebuah terowongan yang dibuat oleh tulang
vertebra tulang belakang.
Ikan berahang pada umumnya memiliki ganglia tulang belakang pada
neuron sensorik dari saraf dorsal walaupun pada banyak family, seperti ikan mas
(Cyprinidae), cods (Gadidae), Percidae, dan Sciaenidae, beberapa serat aferen
merupakan penghantar dari ganglia supramedullary dan inframedullary. Pada hiu
(Squaliformes) sampai ikan bertulang sejati (Osteichthyes), terdapat diferensiasi
dan pembagian saluran serat antara otak dan sumsum tulang belakang. Pada
searobins (Triglidae), bagian anterior yang panjang dan terpisah dari sirip dada
membawa reseptor khusus, taktil dan kimia. Saraf sensorik dari bagian anterior
ini ditandai oleh adanya pembengkakan pada sumsum tulang belakang.
membran periferi,
mempengaruhi otot polos dan kelenjar. sistem saraf otonom berupa susunan saraf
otonom terdiri atas saraf simpatis dan parasimpatis. Saraf otonom mengontrol
fungsi vegetatif badan, antara lain:
o mengatur kegiatan jantung dan pembuluh darah,
o mengatur kerja urat daging licin, dan
epifisis. Kelenjar ini disebut juga Badan pineal yang berfungsi ketika terjadi
pembentukan pigmen pada permukaan tubuh.
Pada bagian ventral, selain terdapat kelenjar hipofisis juga terdapat
kelenjar hypothalamus dan infundibulum. Pada kelenjar hypothalamus terdapat
sel-sel neurosekretori (sel saraf yang menghasilkan secret). Secret dari sel ini
berupa neurohormon yang berfungsi untuk mempercepat penyampaian impuls
dari sinapsis yang satu ke sinapsis yang lain. Sedangkan infundibulum,
merupakan tangkai dari hipofisis yang berfungsi menghubungkan hipofisis
dengan hypothalamus.
d. Otak Kecil (Serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang
terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang
merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin
dilaksanakan. Serebelum pada amphibi mereduksi, karena aktifitas otot relative
berkurang.
e. Sumsum lanjutan (medulla oblongata)
Sumsum lanjutan berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula
spinalis menuju ke otak. Sumsum lanjutan juga mempengaruhi refleks fisiologi
seperti detak jantung (pusat pengatur percepatan dan penghambat denyut
jantung) , tekanan darah (pusat pengaturan penyempitan dan pelebaran pembuluh
darah), volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi
kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum lanjutan juga mengatur gerak refleks
yang lain.
2. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Medulla spinalis merupakan lanjutan dari medulla oblongata yang masuk
ke dalam kanalis vertebralis. Pada amphibi, medulla spinalis mengalami
pembesaran di bagian servikalis. Medulla spinalis berfungsi menghantarkan
impuls sensori dari saraf perifer ke otak dan menyampaikan impuls motoris dari
otak ke saraf perifer. Selain itu juga merupakan pusat dari refleks.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar
berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna
kelabu. Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf
membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak
merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls yang berupa perintah dari
otak merupakan saluran desenden. Pada penampang melintang sumsum tulang
belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk
dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral.
3. Sistem Saraf Pada Reptil
Reptile mempunyai susunan saraf yang serupa dengan susunan saraf
pada burung. Otak pada reptile Juga terdiri atas empat bagian. Kekhususanya
hanyalah terdapat tonjolan Otak besar yang berkembang dengan baik sehingga
pusat saraf pembau jelas kelihatan. Otak besar ini meluas ke atas sehingga
menutupi otak tengah. Bagian-bagian otak lainnya kurang berkembang bila di
bandingkan dengan otak pada burung.
Pada bagaian dorsal, otak menunjukkan bagian dorsal, otak menunjukkan
dua lobus olfaktori ramping yang terhubung ke hemisfer serebral besar; di
belakang hemisfer tersebut terdapat dua lobus optik berbentuk oval. Berikutnya
adalah serebelum yang berbentuk buah pir, lebih besar darai serebelum amfibi.
Medula oblongata tersebar secara lateral di bawah serebelum, kemudian
menyempit ke sum-sum tulang belakang. Di bagian ventral, di antara bagaian
dasar hemisfer serebral, terdapat saluran optik dan saraf optik, diikuti dengan
infundibulum dan hipofisis. Terdapat 12 pasang saraf kranial dan saraf spinal
yang berpasangan ke setiap somit tubuh.
Sistem saraf pada reptil terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang.
1. Otak (ensefalon)
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu:
a. Otak besar (serebrum)
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai
dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian
korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area
sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur
gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang
menghubungkan area motor dan sensorik.
b. Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak
tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjarkelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang
mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat
pendengaran.
c. Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang
terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang
merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin
dilaksanakan.
d. Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian
kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
e. Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula
spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks
fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi,
gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum
sambung juga mengatur gerak refleks yang lain.
2. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti
sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut
tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang
belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang
belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat
badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari
sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor. Pada bagian putih
terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat
saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan
yang membawa impuls yang berupa perintah dari otak merupakan saluran
desenden.
Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar
(sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya
diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat
diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi
keringat.
1. Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf
yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang
keluar dari sumsum tulang belakang.
Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
1. Tiga pasang saraf sensori
2. Lima pasang saraf motor
3. Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor
Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus
vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut.
Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya
sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus
merupakan saraf otak yang paling penting.
2. sistem Saraf Tak Sadar (Saraf Otonom)
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak
maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan.
Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk
sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat
pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung
ganglion disebut urat saraf post ganglion. Sistem saraf otonom dapat dibagi atas
sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara
saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik
mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada
sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek,
sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena
ganglion menempel pada organ yang dibantu. Fungsi sistem saraf simpatik dan
parasimpatik selalu berlawanan (antagonis).
dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan
berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi
oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Encephalon)
terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain,
seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.
Sistem saraf tersusun oleh berjutajuta sel saraf yang mempunyai bentuk
bervariasi. Sistem saraf tersusun atas sel-sel saraf NEURON.
Setiap neuron tersusun atas bagian berikut :
Badan sel mengandung nucleus
Dendrit berfungsi meneruskan impuls saraf ke badan sel
Akson/neurit ,berfungsi meneruskan impuls dari badan sel ke sel lain
Sel neuron,mempunyai selubung meilin sebagai pelindung /isolator bagian
yang tidak terselubung disebut nodus ranvier,selubung tersebut tersusun
oleh sel sel pipih yang disebut sel Schwann.
Sel saraf dibedakan atas 3 macam berdasarkan fungsinya yaitu:
Sel saraf sensorik (aferen) berfungsi sebagai pengatar rangsang dari reseptor
menuju ke otak /sumsum tulang belakang.
Sel saraf motorik (eferen) berfungsi sebagai pengatar rasang dari otak sumsum
tulang belakang menujuefektor /otot.
Sel saraf konektor berfungsi untuk meneruskan rangsang dari saraf sensorik
ke saraf motorik.
Gerak merupakan salah satu aktifitas tubuh yang dapat digunakan umtuk
Otak besar merupakan saraf pusat yang utama karena berperan dalam
pengaturan seluruh aktivitas tubuh,yaitu kecerdasan, keinginan, ingatan,
kesadaran, kepribadian, daya cipta, daya khayal, pendengaran, pernapasan dan
sebagainya. Setiap aktivitas akan dikendalikan oleh bagian yang berbeda, yaitu:
Lobus frontalis (daerah dahi), berhubungan dengan kemampuan berpikir. Lobus
temporalis (daerah pelipis), dan ubun-ubun mengendalikan kemampuan berbicara
dan bahasa. Daerah belakang kepala merupakan pusat penglihatan dan memori
tentang apa yang dilihat. Daerah ubun-ubun selain sebagai pusat berbicara juga
pusat untuk merasakan dingin, panas, dan rasa sakit. Daerah pelipis selain sebagai
pusat bicara juga sebagai pusat pendengaran.
2. Otak tengah (mesencephalon)
Otak tengah manusia berukuran cukup kecil,dan terletak didepan otak
kecil. Otak tengah berperan dalam pusat pergerakan mata, misalnya mengangkat
kelopak mata, refleks penyempitan pupil mata.
3. Otak belakang
Otak belakang terletak di bawah lobus oksipital serebrum, terdiri atas dua
belahan dan permukaannya berlekuk-lekuk. Otak belakang terdiri atas tiga bagian
utama yaitu: jembatan Varol (pons Varolli), otak kecil (serebelum), dan sumsum
lanjutan (medula oblongata). Ketiga bagian otak belakang ini membentuk batang
otak. Jembatan Varol berisi serabut yang menghubungkan lobus kiri dan lobus
kanan otak kecil, menghubungkan antara otak kecil dengan korteks otak besar.
Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang, terdiri atas dua
belahan yang berliku-liku sangat dalam. Otak kecil berperan sebagai pusat
keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja otot dan rangka.
Sumsum lanjutan, medula oblongata membentuk bagian bawah batang otak,
berfungsi sebagai pusat pengatur refleks fisiologis, misalnya pernapasan, detak
jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat pencernaan, gerak refleks seperti
batuk, bersin, dan mata berkedip.
v Sumsum Tulang Belakang
dan
hormon
yang
dilepaskan
ke
pituitari
belakang
(neurohipofisis).
Hormon hipotalamus yang dilepas pituitari belakang adalah vasopresin
atau hormon antiduretik (ADH) dan oksitosin. Hormon penting lain yang
dikeluarkan oleh hipotalamus yaitu hormon pelepas (realising hormon, RH) dan
hormon penghambat (realize inhibiting hormone, RIH).
b.
pituitari. Saat ini telah diketahui bahwa jantung juga menghasilkan hormon
yaitu atrial naturetic peptide (ANP).
Hampir semua aktivas tubuh hewan dipengaruhi oleh hormon. Aktivitas
tersebut meliputi proses pengenceran, peredaran darah (yang melibatkan jantung
dan pembuluh darah), pengeluaran, osmoregulasi, termoregulasi dan reproduksi.
Dalam mengatur aktivitas tubuh, sistem endokrin biasanya bekerjasama dengan
sistem saraf.
Keseimbangan kadar kalsium dalam darah manusia dapat dicapai melalui
kerja sama antar hormon paratiroid dan kalsitonin. Keseimbangan kadar kalsium
yang normal sangat penting karena akan memengaruhi kemampuan saraf otak
untuk menerima rangsang, pembekuan darah, permeabilitas membran sel, serta
fungsi normal enzim tertentu. Peningkatan kadar kalsium darah akibat kerja
hormon paratiroid.
Sama seperti kadar kalsium, kadar dalam darah juga dikendalikan oleh
hormon, terutama insulin dan glukagon. Peningkatan kadar gula dalam darah juga
disebabkan oleh adanya hormon epineprin dan glukokortikoid. Hormon lain juga
memengaruhi kadar gula dalam darah yaitu hormon pertumbuhan (growth
hormon, GH), hormon pemacu tiroid (TSH), dan hormon tiroid. GH
menyebabakan peningkatan kadar gula darah, sedangkan TSH dan hormon tiroid
memiliki pengaruh yang bersifat kompleks (dapat menurunkan dan meningkatkan
kadar gula darah).
c.
Kelenjar Pineal
Terdapat pada permukaan atas talamus diantara hemisfer serebrum.
digunakan oleh makhluk hidup untuk mengenali sesama jenis, individu lain,
kelompok, dan untuk membantu proses reproduksi. Berbeda dengan hormon,
feromon menyebar keluar tubuh dan hanya memengaruhi dan dikenali oleh
individu lain yang sejenis (satu spesies).
beberapa kelenjar endokrin, antara lain pituitari, tiroid, ginjal, gonad, pankreas
dan urophisis
1. Pituitari
Kelenjar pituitari atau hipofisa terletak pada lekukan tulang
di dasar otak (sela tursika), terdiri atas dua bagian utama, yakni
adenohipofisa dan neurohipofisa, adeno hipofisa terdiri atas pars
distalis dan pars intermedia, sedangkan, neurohipofisa hanya
terdiri atas pars nervosa yang berfungsi mensekresikan
ocytoxin, arginin vasotocin dan isotocin. Pars distalis merupakan
bagian utama adenohipofisa yang menghasilkan sel-sel pesekresi
hormon prolaktin, hormon adrenocorticotropic (ACTH), hormon
pelepas
tiroid
(Thyroid
Stimulating
Hormone),
hormon
pertumbuhan (STH-Somatotropin), dan gonadotropin serta pars
intermedia mensekresi hormon pelepas melanosit (Melanocyte
Stimulating Hormone), yang mana, pelepasan hormonnya diatur
oleh faktor-faktor yang berasal dari hipotalamus.
Tabel. Hormon-Hrmon yang Mengatur Pelepasan Hormon Pituitari
HORMON HIPOTALAMUS
SINGKATAN
2.Tiroid
Kelenjar tiroid mempunyai karakteristik yakni unit dasar
histologisnya adalah sel tunggal yang dikelilingi folikel dan
jaringan yang dibentuknya memiliki kemampuan mengubah
iodine dan inkorporasi menjadi hormon tiroid. Pada ikan, folikel
tersebar di sekitar ventral aorta dan percabangannya ke insang.