Anda di halaman 1dari 43

SISTEM KOORDINASI HEWAN

Muhammad Zafwan K11113333


Rofifah Usda K11113334
Sarifah Dwi I. K11113335
SISTEM KOORDINASI HEWAN
Sistem koordinasi; sistem saraf (pengaturan tubuh)
berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf dan
perintah untuk memberi tanggapan rangsangan atau
sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar
dapat bekerja secara serasi.
Sistem koordinasi pada hewan meliputi sistem saraf
beserta indera dan sistem endokrin(hormon)
SISTEM SARAF
Merupakan sistem yang khas bagi hewan karena tumbuhan tidak punya
Semakin tinggi tingkatan hewan semakin kompleks sistem sarafnya
Tersusun atas berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi
Meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
SISTEM SARAF
SISTEM SARAF PUSAT
OTAK
SUMSUM
TULANG
BELAKANG
SISTEM SARAF PUSAT
OTAK (ensefalon)
A. OTAK BESAR (serebrum)
sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan
kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak
bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian
penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang
area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon
rangsangan
Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor
dan sensorik.

SISTEM SARAF PUSAT
B. OTAK TENGAH (mesensefalon)
Terletak di depan otak kecil dan jembatan varol
Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang
mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin

SISTEM SARAF PUSAT
C. OTAK KECIL (serebelum)
Fungsi utama; koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar,
keseimbangan, dan posisi tubuh
Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar
yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

SISTEM SARAF PUSAT
D. JEMBATAN VAROL (pons varoli)
berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan,
juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.

SISTEM SARAF PUSAT
E. SUMSUM SAMBUNG (medulla oblongata)
Berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju
ke otak
Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi
seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi,
gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan
Serta mengatur gerak refleks


SISTEM SARAF PUSAT
SUMSUM TULANG BELAKANG (medulla spinalis)
- Medula Oblongata (Sumsum lanjutan);
- Mengatur denyut jantung
- Pelebaran dan penyempitan pembuluh darah
- Gerak menelan, bersin, bersendawa, batuk dan mental
- Medula Spinallis (Sumsum tulang belakang);
- Sebagai penghubung impuls dari sel ke otak
- Meneruskan impuls sensorik dari pusat reseptor ke
reseptor otak
- Memungkikan jalan pendek (gerak refleks)

SISTEM SARAF TEPI
SISTEM SARAF KRANIOSPINAL
SISTEM SARAF TEPI
SISTEM SARAF OTONOM
STRUKTUR SEL SARAF
STRUKTUR SEL SARAF
Neuron:
Pengantar
impuls, baik dari
organ penerima
impuls ke pusat
saraf ataupun
sebaliknya
Badan Sel Terdiri atas nukleus, nukleolus, dan sitoplasma
Dendrit
Berupa tonjolan sitoplasma yang berasal dari
badan sel yang berfungsi menghantarkan impuls
ke badan sel. Biasanya dalam satu neuron
terdapat beberapa dendrit
Akson/Neurit Selubung neuron
Sel Schwann Sel-sel yang menyusun selubung mielin
Nodus ranvier Bagian yang tidak diselaputi oleh selubung mielin
Selubung mielin Selubung neuron
Neuroglia:
Berfungsi untuk
memberi nutrisi
& bahan lain pada
neuron
Neurotransmite-
r
Memiliki peranan penting dalam merambatkan
impuls ke sel saraf lain. Contoh: Asetilkolin dan
Noradrenalin
Neurohumor
Memiliki peranan penting dalam merambatkan
impuls ke sel saraf lain.
Macam-Macam Reseptor
Eksteroseptor
- Memberi informasi kejadian-kejadian pada permukaan tubuh hewan
- Suatu alat penerima rangsang dari luar
- Indra peraba dan tekanan diketahui sebagai indera dirasakan oleh ujung-ujung saraf
pada folikel-folikel rambut yaitu ujung-ujung saraf Merkels dan Paccini. Ujung saraf
Paccini yang berbentuk ovale adalah reseptor tekanan.
- Ujung saraf Merkel, Paccini dan Meisner disebut juga mekanoreseptor karena bisa
menyampaikan rangsang yang disebabkan oleh rangsangan mekanis. Ujung-ujung saraf
Ruffini berguna sebagai reseptor panas. Dengan ujung saraf ini kita bisa mengetahui
perubahan temperatur pada permukaan kulit terutama panas. Reseptor yang demikian
disebut juga termoseptor. Reseptor untuk merasakan sakit ini merupakan ujung-ujung
saraf yang tersebar di seluruh tubuh.

Macam-Macam Reseptor
1) Pit organ
- Indera perasa panas pada beberapa hewan digunakan sebagai alat untuk
menangkap mangsanya (dipunyai ular)
- Letaknya diantara mata dengan lubang hidung dan pada bagian muka pada
hewan lainnya
- Bentuknya berupa saluran yang berisi darah dan ujung-ujung saraf yang
amat peka terhadap panas
- Tidak bisa digolongkan ke dalam eksteroseptor karena sumber rangsang
tidak berasal dari permukaan tubuh tetapi dari jarak tertentu.
2) Gurat sisi
- Sistem saraf yang ditemukan pada golongan hewan Vertebrata rendah
seperti pada ikan dan amfibi
- Merupakan suatu saluran dibawah kulit yang mempunyai saluran keluar
tubuhnya. Membentuk lubang-lubang seperti segaris barisan
- Saluran gurat sisi terdapat rambut-rambut sensoris yang letaknya teratur
disebut neuromast. Neruomast mempunyai kepekaan terhadap tekanan dan
arus air dan untuk mengetahui mangsa atau pemangsanya.





Macam-Macam Reseptor
3) Rheotaksis
suatu kecenderungan dari mahkluk hidup untuk menerima
rangsangan mekanis dari arus air karena gerakan. Misalnya pada
planaria, cacing ini akan mengadakan reaksi terhadap arus air
dengan reseptor yang ada pada seluruh permukaan tubuhnya.
4) Anemotaksis
- Kemampuan hewan untuk mengetahui aliran udara
disekitarnya.
- Terdapat pada lalat. Letaknya berada pada dasar sayap dan
bagian kepala
- Hewan berorientasi di udara dengan menggunakan reseptor
untuk mengetahui tekanan udara, arus udara

Macam-Macam Reseptor
5) Indera pengecap
Reseptor ini secara konstan memberi informasi mengenai sifat-sifat zat
yang masuk melalui mulut pada waktu makan, selain itu terdapat papilla
pada lidah
6) Kemoreseptor
Dirangsang oleh berbagai zat kimia.

Proprioseptor
Terdapat pada empat otot (otot lurik), pada tendon otot, pada selaput
pembungkus otot berupa ujung saraf Paccini dan pada sendi
Interoseptor
- Menyampaikan informasi tentang keadaan alat-alat dalam seperti
jantung, paru-paru, pembuluh darah dan informasi tentang lingkungan
dalam seperti kadar glukosa darah, konsentrasi ion, dan PH kepada saraf
pusat

Macam-Macam Reseptor
Interoseptor
- Terdapat interoseptor khusus yang berfungsi sebagai alat keseimbangan.
Letaknya pada telinga dalam yang disebut Labirin. Labirin terdiri atas alat
keseimbangan untuk merasakan gerakan kepala yaitu saluran-saluran
semisirkuler dan alat untuk mengetahui kedudukan kepala yaitu utrikulus
dan sakulus.
Fotoreseptor
- Merespon terhadap cahaya, yaitu mata.

Struktur Mata Vertebrata
Struktur Mata Vertebrata
Struktur Mata Vertebrata
Warna pada penglihatan
-Disebabkan oleh tiga macam pigmen, masing-masing panjang gelombang
cocok dengn warna biru, hijau, dan merah.
Akomodasi
Akomodasi berarti memfokuskan atau memusatkan bayangan. Pada hewan-
hewan tertentu masalah akomodasi dipecahkan dengan jalan menambah dan
mengurangi panjang bola mata. Akomodasi denganmengubah jarak lensa
sebagai berikut:
1. Pada Cyclostomata dan Teleostei (ikan bertulang) untuk obyek yang dekat
lensa tidak diubah, tapi untuk yang jauh lensa mata digerakkan ke belakang
(diameter bola mata diperkecil)
2. Ikan tulang rawan, Amfibi dan bangsa ular lensa tidak diubah untuk obyek
yang jauh dan digerakkan ke muka untuk obyek yang dekat (diameter bola
mata bertambah).
Pada mamalia burung dan reptil (selain dari ular) lensa tidak dapat diubah
jaraknya tapi dapat diubah kecembungannya. Pengaturan kecembungan lensa
diatur oleh otot-otot lensa.

Indera Pendengaran
Anjing dapat mendengar suara sampai 30.000 Hz, sedangkan kelelawar mampu umtuk
mendengar suara dengan frekuensi 100.000 Hz dan menggunakannya untuk orientasi
waktu terbang. Tidak hanya Vertebrata saja yang dapat mendengar, tetapi hewan
Avertebrata ada juga yang memiliki alat pendengar.
Alat pendengar pada Insect
Reseptor pendengaran pada serangga terdapat pada rambut-rambut sensoris, banyak
diantaranya yang mempunyai sel-sel sensori yang dapat mendeteksi suara. Hampir
semua serangga mempunyai reseptor yang dapat merespon getaran udara dengan
frekuensi lebih dari 10 KHz.
Alat pendengaran Pisces
Selain memilki gurat sisi, ikan juga memiliki telinga dalam yang berisi reseptor untuk
keseimbangan (labirin) dan reseptor pendengar. Sel-sel rambut pada gurat sisi ikan
peka terhadap getaran dengan frekuensi lebih dari 200 Hz.


Sistem Saraf Pada Avertebrata
Sistem saraf hewan bersel satu
Hewan bersel satu seperti Amoeba dan Paramaecium meskipun tidak mempunyai urat
saraf tapi protoplasmanya dapat melakukan segala kegiatan sebagai mahkluk hidup
seperti iritabilitas, bergerak dan penyesuaian diri terhadap linngkungannya.
Sistem saraf pada Coelenterata
Diantara epidermis (ektoderm) dan gastrodermis (endoderm) terdapat sistem saraf
diffus karena sel-sel saraf masih tersebar saling berhubungan satu sama lain
menyerupai jala yang disebut saraf jala.

Sistem Saraf Pada Avertebrata
Sistem saraf Echinodermata
Sistem saraf Echinodermata masih diffus (seperti jala belum ada pengelompokan
dalam ganglion) sama seperti pada Coelenterata tapi sudah mempunyai struktur
tertentu dan fungsinya sudah lebih maju. Terdapat sel saraf motorik, sel saraf sensorik
dan telah ada refleks.
Sistem saraf pada Platyhelminthes
-Memiliki saraf pusat dan tepi
- Saraf pusat; sebuah ganglion dengan dua lobus di bagian muka yang disebut dengan
ganglion kepala atau otak primitif
- Saraf tepi; saraf-saraf yang tersusun secara transversal atau melintang yang
menghubungkan tali saraf dengan saraf-saraf yang lebih kecil yang terletak tersebar di
semua bagian tubuh

Sistem Saraf Pada Avertebrata
Sistem saraf pada Arthropoda
-Perkembangan yang kompleks pada otak arthropoda terdiri atas tiga bagian;
protoserebrum, deuteroserebrum dan tritoserebrum
-Pada arthropoda otak merupakan stasiun relay sensorik dan mempunyai pengaruh
untuk mengontrol ganglia segmental yang lebih rendah seperti pada toraks dan
abdomen.
-Ganglia segmental pada hewan ini merupakan pusat refleks lokal.



Sistem Saraf Pada Avertebrata
Sistem saraf Annelida
Sistem saraf Annelida adalah sistem saraf tangga tali. Terdiri dari ganglion otak
dihubungkan dengan tali saraf yang memanjang sehingga berupa tangga tali.
Ganglia otak terletak di depan faring pada anterior. Susunan syaraf terdiri atas
anterior, dorsal ganglionic mass, disebut otak. Atau sebuah benang syaraf yang
panjang dengan ganglionic swelling dan syaraf lateral pada tiap ruas.
- Cincin ganglia dihubungkan oleh tali saraf ventral
- Ganglia = seperti kantong yang merupakan pembesaran dari jaringan saraf,
membentuk otak
-Tali saraf = sel-sel yang memanjang tubuh & mengandung impuls-impuls saraf



Sistem Saraf Pada Vertebrata
Sistem saraf Pisces
Ikan perak mempunyai otak yang pendek. Lobus olfaktorius, hemisfer serebral, dan
diensefalon kecil, sedang lobus optikus dan serebellum besar. Ada 10 pasang saraf
kranial. Korda saraf tertutup dengan lengkung-lengkung neural sehingga
mengakibatkan saraf spinal berpasangan pada tiap segmen tubuh.

Sistem saraf Amphibi
Otak terbagi atas lima bagian dan serebellum merupakan bagian yang terkecil. Ada 10
saraf kranial. Tiga saraf pertama membentuk pleksus brakeal. Saraf ke-7, ke-8, dan ke-
9 membentuk pleksus iskiadikus.

Sistem Saraf Reptil
Otak dengan dua lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer serebral, 2 lobus optikus,
serebellum, medulla oblongata yang melanjut ke korda saraf. Di bawah hemisfer
serebral terdapat traktus optikus dan syaraf optikus, infundibulum, dan hipofisis.
Terdapat 12 pasang syaraf kranial



Sistem Saraf Pada Vertebrata
Sistem saraf Aves
Bentuk otak dan bagian-bagiannya tipikal pada burung. Lobus olfaktorius kecil,
serebrum besar sekali

Sistem saraf Mammalia
Cerebrum besar jika dibandingkan dengan keseluruhan otak. Serebelum juga besar
dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah. Setiap bagian lateralnya dibagi
oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior.



Sistem Endokrin (Hormon)
Hormon memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam
jumlah sangat kecil
2. Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapoat di sel target
3. Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus
4.Memiliki pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target,tetapi dapat juga
mempengaruhi beberapa sel target berlainan.

Sistem Endokrin Hewan
Coelenterata
sistem syaraf bekerja sebagai sistem neurosekresi. Misalnya pada ubur-ubur syaraf
cincin sirkum oral dengan serabut radialnya mempunyai sel-sel neurosekresi.
Neurohormon belum diketahui strukturnya tapi mempunyai fungsi penting
misalnya untuk proses melepaskan gamet.

Platyhelminthes
Pada cacing pipih sel-sel neurosekresi terdapat pada ganglion otak. Fungsinya
belum diketahui tapi diduga belum mempunyai peranan dalam proses regenerasi.

Annelida
Sel-sel neurosekresi pada annelida terdapat pada ganglion supraoesofagus,
ganglion suboesufagus dan ganglion ventral. Neuro hormon pada cacing tanah
banyak diselidiki peran neurohormon pada annelida ialah dalam fungsi:
1. Tumbuh dan regenerasi
2. Transformasi somatik berkenaan dengan reproduksi
3. Pemotongan ganda dan perkembangan seksual
4. Menentukan ciri-ciri kelamin luar (sekunder)
5. Penyembuhan luka

Sistem Endokrin Hewan
Mollusca
Sel neurosekresi terdapat pada gangloin otak molluska. Pada molluska terdapat
pula kelenjar endokrin seperti pada vertebrata. Kelenjar tersebut misalnya
kelenjar optik pada Octopus.
Crustacea (udang-udangan)
Mekanisme neurosekresi pada udang-udangan sangat kompleks dan sangat erat
hubungannya dengan sistem saraf dan ganglionnya. Diantaranya hormon yang
penting adalah:
1) Beberapa Neurohormon Tangkai Mata
Terdapat beberapa neurohormon yang berasal dari ganglia optik yang letaknya
pada tangkai mata:
Hormon Pigmen Retina
Kromatorotrofin
Hormon Hiperglikemik
Hormon Inhibitor Ovarium
Hormon Inhibitor Pengelupasan (Moulting)
2) Organ Y
3) Kelenjar Androgen Pada Jantan
4) Ovarium

Sistem Endokrin Hewan
Insecta
Hampir semua hormon dihasilkan sel neurosekresi dari ganglion otak dan ganglia lainnya
yang dapat ditemukan pada protoserebrum, tritoserebrum, ganglion suboesofagus dan
ganglia ventral.
Hewan diketahui juga menghasilkan sejumlah hormon yaitu :
Juvenil hormone(JH), merangsang perubahan serangga dari bentuk ulat ke larva. Hormon
ini tidak dihasilkan ketika serangga mencapai bentuk dewasanya.
Ecdysone, merangsang perubahan atau pergantian kulit serangga. Hormon ini bekerja
antagonis dengan JH.
Octopamine, menaikkan kadar penggunaan glukosa oleh otot.
Adipokinetic Hormone, mempercepat perubahan lemak menjadi energi.
Bovine Somatotropin(BST),meningkatkan produksi susu pada ternak.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai