Anda di halaman 1dari 22

Kuliah PJ Sistem Fotografi

Pendalaman Kuliah
Tenaga
• Tenaga mencerminkan kapasitas untuk
melaksanakan kerja fisik
• Tiga cara kerja fisik: (1) menggerakkan obyek
dengan daya, (2) memanasi obyek, (3)
menimbulkan perubahan keadaan suatu benda
• Tenaga radiasi, adalah tenaga yang dikandung
dalam oleh radiasi elektromagnetik. Tenaga
radiasi menyebabkan detektor berubah secara
fisik (Estes, 1978)
Sistem fotografik
• Panjang gelombang antara 0,3µm hingga
0,9µm
• Umumnya digunakan yang lebih sempit
• Mata manusia berada antara 0,4µm - 0,7µm
• Mata bukan sensor penginderaan jauh.
Mengapa?
Komponen Kamera
• Lensa, Bila lensa kamera difokuskan pada
jarak tak terhingga, maka jarak dari lensa ke
film disebut panjang fokus
• Shutter  alat untuk menutup lensa
• Diafragma  diameter terbukanya lensa
(aperture),
• Detektor  berada pada bidang fokal,
f/stop
• Perbandingan antara panjang fokus dengan
diameter terbukanya lensa disebut f/Stop
• Nilai f/Stop mencirikan bukaan relatif lensa atau
kecepatan lensa
• Nilai lensa menunjukkan nilai f/Stop pada
diameter maksimum terbukanya lensa, nilai
terkecil = f/1
• Nilai f/stop kamera merupakan deret ukur
dengan kelipatan 1,4 atau √2
• Nilai tersebut diantaranya:
f/1 f/1,4 f/2 f/2,8 f/4 f/5,6 f/8 f/11 f/16 f/22 f/32 f/45 f/64 f/90 f/128 f/180 f/256
Hubungan f/stop dengan pelolosan
cahaya
• Makin besar angka f/stop makin kecil cahaya
yang diloloskan
• Contoh: f/16 meloloskan ½ cahaya dari f/8
• Bilamana detektor membutuhkan jumlah cahaya
tertentu maka kombinasi f/stop dan kecepatan
pemotretan harus pada nilai perbandingan yang
sama.
• Contoh pemotretan f/4 dengan kecepatan 1/100
detik maka pada pemotretan f/2 kecepatan harus
lebih cepat 2x nya yaitu 1/200 detik
Film
• Film pada umumnya dinamakan berdasarkan pada kepekaannya terhadap
saluran atau spektrum elektromagnetik (Lo, 1976), namun kepekaan ini
seringkali melebihi saluran atau spektrum yang digunakan, sehingga
seringkali digunakan filter untuk membatasinya.
• Densiti merupakan salah satu nilai yang mencirikan jenis film, yang
dinyatakan dengan D log E, D pada sumbu tegak dan log E pada sumbu
datar. Kemudian dari dua niali ini akan terbentuk kurva D log E.
• E = (sd2t)/(4f2)
• E = eksposure, pembukaan film terhadap cahaya atau jumlah total cahaya
yang mencapai film (W/mm2)
• s = kecerahan foto, (W/mm2/detik)
• d = diamater bukaan lensa (mm)
• t = waktu (detik)
• f = panjang fokus lensa (mm)
• E haruslah merupakan nilai yang tetap sesuai dengan karakteristik film
Film-film
Film (2)
• Kurva D log E biasa juga disebut kurva H-D
(dikemukakan oleh Hurter dan Driffield)
• Nilai Gamma merupakan ciri kekontrasan film.
• Gamma pada film 1 lebih besar dari Gamma pada
film 2 sebagai akibatnya maka resolusi
radiometrik pada film 1 lebih halus dari resolusi
radiometrik film 2. atau kemampuan film 1 untuk
membedakan kecerahan lebih baik. Kontras film
1 lebih besar dari kontras film 2.
Kontras
• Kontras merupakan penyederhanaan kata dari perbandingan
kontras (Contrast rasio)
• Sering disebutkan secara kualitatif saja (tinggi dan rendah)
• Sebenarnya merupakan perbandingan antara kekuatan tenaga
elektromeagnetik maksimum dan minimum
• C = Emax / Emin
• C = kontras, Emax =kekuatan tenaga maksimum, Emin =kekuatan
tenaga minimum
• Selain jenis film kontras dipengaruhi pula oleh jenis obyek dan
ketinggian terbang.
• Selain itu kontras dipengaruhi oleh proses pencucian film, semakin
lama dicuci nilai gamma semakin besar, semakin tinggi suhu pada
saat dicuci makin besar pula gammanya (Lillesand dan Kieffer,
1979)
Proses Film
• Film dicirikan pula oleh kekasaran butir halidnya.
• Makin kasar butir, makin cepet proses pemotretan
sehingga gerakan gambar semakin kecil, tetapi makin
kasar resolusi spasialnya
• Karena butir detektor halus, maka mampu merekam
obyek yang kecil, tetapi membutuhkan tenaga foton
yang lebih besar (foton merupakan tenaga parsial yang
dikandung tiap gelombang elektromagnetik)
• Sehingga film berbutir halus menghasilkan rsolusi
spasial yang halus, tetapi kecepatan film rendah
(Colwell, 1976)
Proses Film (2)
• Menurut Curran (1985), resolusi spasial dinyatakan dengan
jumlah garis per milimiter yang dapat digambarkan oleh
film dan dideteksi oleh mikroskop, kenampakan garisnya
sangat tergantung pada kontras antara garis-garis tersebut
terhadap latarbelakangnya. Oleh karena itu untuk
membandingkan resolusi spasialnya harus didasarkan pada
nilai kontras yang sama. Nilai ini dibuat baku yaitu 1,6:1.
kemudian dapat dikonversikan menjadi nilai resolusi spasial
medan yaitu:
• Rg = PSR/(Rf x 10)
• Rg = resolusi medan (cm)
• Rf = resolusi film (garis/mm)
• PSR = penyebut skala foto (Photo Scale Reciprocal)
Lapisan Film dan Kertas Cetak
Proses film dan cetak Foto Berwarna
Proses Film dan Cetak foto IR berwarna
Proses Film Diapositif
Filter
• Fungsi filter untuk mengatur sinar yang masuk ke
kamera
• Jenis Filter
– Filter penyerap
– Filter penahan gelombang pendek / penerus gelombang
panjang (highpass filter)
– Filter penerus saluran sempit (bandpass filter)
– Filter penyaring gangguan atmosfer (interfrence filter) /
menahan hamburan pada pemotretan gelombang pendek
(haze filter) / blocking filter
– Filter antiketidakseragaman (antivignetting filter)
– Filter kompensasi (untuk film berwarna)

Anda mungkin juga menyukai