Anda di halaman 1dari 8

SISTEM FOTONIKA

Komponen-Komponen Optik

Disusun oleh :
Muhammad Khamim Asyari
NRP. 2414105018

Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. Ir. Sekartedjo, M.Sc.

S1 LINTAS JALUR
JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2015/2016

Fourier Transform Infrared Spectrometry (FTIR)


Pengertian
FTIR merupakan jenis pengujian material dengan menggunakan infrared
spectroscopy [1].
Prinsip kerja
Sebuah sumber inframerah dengan daerah dekat (12800 sampai 4000
cm ), daerah tengah (4000-200 cm-1), atau daerah jauh (200-10 cm-1)
mengirim radiasi inframerah ke interferometer. Radiasi inframerah
tersebut melewati beamsplitter menuju fixed atau movable mirror.
Kemudian radiasi inframerah menuju cermin (mirror with center hole).
Radiasi menuju ke sample compartment dan IR transducer. Dua berkas
dari radiasi yang dihasilkan oleh beamsplitter dapat saling mempengaruhi
hasil dari interferogram. Interferogram merupakan tranformasi Fouier
sebagai hasil spektrum. Laser yang digunakan sebagai teknik kalibrasi
untuk movable mirror di interferometer.
-1

Gambar 1. Diagram Instrumen dari Single-Beam FT-IR Spectrometer [2]


Bagian paling umum dari interferometer yang digunakan pada FT-IR
spectroscopy adalah interferometer Michelson (Gambar 2). Ketika radiasi
inframerah menuju beamsplitter, radiasi inframerah tersebut akan
ditransmisikan atau dipantulkan. Setengah dari berkas radiasi akan
menuju fixed atau moving mirror dan akan dipantulkan kembali ke
beamsplitter. Pergerakan dari movable mirror dikarenakan radiasi
inframerah berfluktuasi ketika mencapai detector. Bergantung jarak dari
movable mirror, fluktuasi dapat bersifat merusak (destructive) atau
membangun (constructive). Perbedaan pada panjang dari dua cermin, M
dan F pada gambar 2, disebut retardation. Sebuah interferogram adalah
retardation yang ditampilkan sebagai daya keluaran dari detector.

Interferogram nantinya di tranforamsi Fourier dengan hasil sebagai


spectrum.

Gambar 2. Ilustrasi dari Interferometer Michelson yang digunakan pada


FT-IR [2]
Gambar alat dijelaskan dari Nicolet 6700 FTIR juga ditunjukkan pada
Gambar 3. Instrumen ini memiliki berkas inframerah tunggal dan
menggunakan interferometer Michelson. Sumber inframerah adalah
Globar dan memberikan daerah radiasi inframerah tengah (mid-region).
Pada FTIR ini, jenis laser yang digunakan He-Ne, namun diperlukan
penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hal ini. Pemecah berkas
terdiri dari KBr dan detektor adalah DTGS KBr.

Gambar 3. Ilustrasi dari FT-IR Nicolet 6700 [1]


Parameter penting yang harus dicatat untuk Nicolet 6700 FTIR adalah
nomor scan, resolusi, jarak data, jenis detektor, jenis beamsplitter, jenis
sumber, aksesori, berbagai, gain, kecepatan optik, aperture dan fungsi
apodisasi. Jumlah scan harus ditetapkan adalah 128 atau lebih tinggi
untuk resolusi yang lebih baik. Resolusi harus ditetapkan pada 2 dan data
jarak akan bervariasi tergantung pada jumlah scan dan resolusi.
Sebagaimana dinyatakan dalam gambar 3, FTIR terdiri dari DTGS KBr
detektor, sebuah KBr beamsplitter dan sumber inframerah Globar.
Aksesori, berbagai, gain, kecepatan optik dan aperture harus di Transmisi
ES, 400-4000 cm-1, 1.0, 0,6329 dan 25, masing-masing.
A. Beamsplitter
Pengertian
Beamsplitter merupakan suatu komponen optik yang digunakan untuk
membagi sinar menjadi dua bagian yaitu sinar transisi dan refleksi.
Beamsplitter sering juga disebut sebagai half-silvered mirror atau
setengah cermin karena ada intensitas cahaya yang ditansmisikan dan
direfleksikan. Komponen optik ini pada prinsipnya merupakan lapisan tipis
suatu material pada gelas datar. Lapisan ini memiliki reflektansi dan
transmisi pada daerah panjang gelombang tertentu.
Tipe paling sederhana dari beamsplitter yaitu suatu lapisan logam
yang didepositkan pada suatu plat gelas. Material logam yang digunakan
sebagai bahan pelapis bermacam-macam seperti aluminium (Al), perak
(Ag), nikel (Ni), emas (Au), tembaga (Cu), dan krom (Cr). Sedangkan plat
gelas yang sering digunakan adalah gelas korona (BK7) karena memiliki
homogenitas tinggi, bebas gelombang, sangat bening, tak berwarna,

tahan gores, ekonomis, transmisi tinggi untuk daerah tampak dan


inframerah dan sifat kimia yang stabil.
Beamsplitter biasanya ditentukan dari nilai ideal transmitansi dan
reflektansi yang dinyatakan sebagai persentase dan ditulis T/R.
Beamsplitter dengan nilai 50/50 biasanya yang banyak digunakan untuk
peralatan menggunakan sistem optik. Nilai tersebut menyatakan
sebanyak 50% intensitas cahaya yang datang akan ditansmisikan
sedangkan sisanya akan direfleksikan.

Gambar 1. Beamsplitter dalam bentuk half mirror [3]


Material
Jenis material beamspiltter yang digunakan pada sistem FTIR adalah
Potasium Bromide (KBr). Beamsplitter KBr memiliki wilayah spektral dari
11.000 ke 375 cm-1.

(a)

(b)

Gambar 2. Grafik spektrum berkas tunggal terhadap bilangan gelombang


untuk beamsplitter tipe KBr dan XT-KBr (a) daerah dekat
inframerah, (b) daerah tengah inframerah [4]
Beamsplitter XT-KBr memiliki energi yang lebih besar 2.000 cm -1 jika
dibandingkan beamsplitter KBr standar. Lapisan germanium pada

beamsplitter KBr standar secara efektif menyerap lebih kuat sekitar 7.400
cm-1 dan mencegah penggunaannya dalam spektral daerah dekat
inframerah, sedangkan beamsplitter XT-KBr menyediakan energi sebesar
11.000 cm-1. [4]

Gambar 3.
Grafik hubungan persentase cahaya yang ditansmisikan
(%T) terhadap bilangan gelombang (wave number) untuk
beamsplitter tipe KBr (CYSTRAN) [5]

Gambar 4.
Grafik hubungan persentase cahaya yang ditansmisikan
(%T) terhadap panjang gelombang (wavelength) untuk
beamsplitter tipe KBr (CYSTRAN) [5]
Data Produk untuk Beamsplitter tipe KBr (CRYSTRAN)
Transmission Range:
Refractive Index
:
Reflection Loss
:
Absorption
:
Coefficient

0.23 to 25 m
1.527 at 10 m (1)
8.3% at 10 m
3 x 10-6 @ 1064nm : 14 x 10-6 cm-1 @ 10.6 (7)

Reststrahlen Peak
dn/dT
dn/d = 0
Density
Melting Point
Thermal
Conductivity
Thermal Expansion
Hardness
Specific Heat
Capacity
Dielectric Constant
Youngs Modulus (E)
Shear Modulus (G)
Bulk Modulus (K)
Elastic Coefficients
Rupture Modulus
Poisson Ratio
Solubility
Molecular Weight
Class/Structure

:
:
:
:
:
:

77.6 m
-40.83 x 10-6/C (1)
4.2 m
2.753 g/cc (2)
730C
4.816 W m-1 K-1 @ 319K (3)

: 43 x 10-6 /K @300K (4)


: Knoop 7 in <100> with 200g indenter (4)
: 435 J Kg-1 K-1
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

4.9 @ 1MHz (6)


26.8 Gpa (4)
5.08 Gpa (4)
15.03 Gpa (4)
C11=34.5 C12=5.4 C44=5.08 (5)
3.3 MPa (475psi) (4)
0.203
53.48g/100g water at 273K
119.01
Cubic FCC, NaCl, Fm3m, (100) cleavage

B. Cermin
Pengertian : komponen optik yang berfungsi memantulkan sinar.
Jenis cermin yang digunakan pada sistem FTIR adalah cermin datar
C. Slit (celah)
Pengertian : perangkat optik yang berfungsi mengatur/membatasi
jumlah cahaya yang masuk ke film. Pada FTIR, silt berfungsi membatasi
jumlah intensitas dari radiasi inframerah yang masuk ke detektor.
Bentuk : silt berbentuk persegi panjang dengan terdapat celah berbentuk
persegi panjang di tengahnya.

Gambar 5. Silt pada kamera dengan fungsi jarak

Sumber Pustaka

[1]
[2]
[3]

[4]

[5]

Nicolet, Thermo. 2001. Introduction to Fourier Transform Infrared


Spectrometry. Thermo Nicolet Corporation.
Skoog, D., Holler, J., & Crouch, S. (2007). Principles of instrumental
analysis.
Herlambang, Bambang. 2012. Pembuatan Beamsplitter dari
Lapisan Tipis Aluminium dengan Metoda Evaoprasi akum untuk
Alat Bidik Senjata. Jakarta: Universitas Indonesia
Kenneth D. Kempfert, Weng Shifu, Bonnie Leimer, and Chris Petty,
Performance Features of an Extended Range Beamsplitter for Midand Near-IR Spectroscopy. Nicolet Spectroscopy Research Center,
Madison, WI, USA
http://www.crystran.co.uk/optical-materials/potassium-bromide-kbr

Anda mungkin juga menyukai