Anda di halaman 1dari 10

GPR (Grand Penetrating Radar)

Penggunaan sinyal elektromagnetik saat ini sudah banyak digunakan,


salah satu metode yang menggunakan sumber ini yaitu metode Ground Penetrating
Radar (GPR). GPR dapat disebut juga dengan metode refleksi elektromagnetik karena
memanfaatkan sifat radiasi elektromagnetik yang memperlihatkan refleksi separti
pada metode gelombang seismik.
GPR adalah salah satu metode geofisika yang mempelajari kondisi bawah
permukaan berdasarkan sifat elektromagnetik yang mempunyai rentang frekuensi
antara 1-1000 MHz dan dapat mendeteksi parameter permitivitas listrik (),
konduktivitas () dan permeabilitas magnetik (). GPR dapat disebut juga dengan
metode refleksi elektromagnetik karena memanfaatkan sifat radiasi elektromagnetik
yang memperlihatkan refleksi.
Seperti pada sistem radar pada umumnya, sistem GPR terdiri atas
pengirim (trasmiter), antena yang terhubung ke sumber pulsa, dan penerima
(receiver), antena yang terhubung ke unit pengolahan sinyal dan citra.1Untuk
menghasilkan pendeteksian yang baik, suatu sistem GPR harus memenuhi empat
persyaratan sebagai berikut:
1. Kopling radiasi yang efisien ke dalam tanah
2. Penetrasi gelombang elektromagnetik yang efisien
3. Menghasilkan sinyal dengan amplitudo yang besar dari objek yang dideteksi.
4. Bandwidth yang cukup untuk menghasilkan resolusi yang baik.1

A. Parameter GPR
1. Kecepatan gelombang
Sifat elektromagnetik suatu material bergantung pada komposisi dan
kandungan air didalamnya, dimana keduanya merupakan pengaruh utama pada
perambatan

kecepatan

gelombang

radar

dan

atenuasi

gelombang

elektromagnetik dalam material. Penggunaan gelombang elektromagnetik


dalam ground penetrating radar didasarkan atas persamaan maxwell:

dimana: E = Kuat medan listrik


H = Fluks medan magnet
B = Permeabilitas magnetik
J = Rapat arus listrik
= Dielektrik
= Konduktifitas
= Tahanan jenis2

Dari persamaan Maxwell di atas dapat diperoleh nilai kecepatan


gelombang EM pada berbagai medium. Persamaan kecepatan gelombang EM
dalam suatu medium adalah:3

dimana:
c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa (3 x 108 m/s)
r = konstanta dielektrik relatif
r = permeabilitas magnetik relative
P = loss factor, dimana P = / , adalah konduktifitas
= 2f, f adalah frekuensi
= permitifitas dielektrik
f = frekuensi gelombang EM
o = permitifitas ruang bebas (8,854 x 10-12 F/m)3

2. Koefisien refleksi
Koefesien refleksi (R) didefinisikan sebagai 3perbandingan energi yang
dipantulkan dan energi yang datang , persamaan untuk koefesien refleksi adalah
sebagai berikut:3

dimana V1 dan V2 secara berturut-turut adalah kecepatan gelombang


pada lapisan 1 dan 2, sedangkan 1 dan 2 adalah konstanta dielektrik relatif
(r) lapisan 1 dan 2. didefinisikan sebagai kapasitas dari suatu material dalam
melewatkan muatan saat medan elektromagnetik melaluinya.4
3. Ateunuasi (Pelemahan) Gelombang
Dalam perambatannya, amplitudo sinyal akan mengalami pelemahan
karena adanya energi yang hilang, sebagai akibat terjadinya refleksi / trasmisi di
tiap batas medium dan terjadi setiap kali gelombang radar melewati batas antar
medium. Faktor kehilangan energi disebabkan oleh perubahan energi
elektromagnetik menjadi panas. Penyebab dasar terjadinya atenuasi merupakan
fungsi kompleks dari sifat dielektrik dan sifat listrik medium yang dilewati oleh
sinyal radar. Koefisien Atenuasi ditentukan dengan persamaan berikut :

4. Skin Depth
Skin depth adalah kedalaman dimana sinyal telah berkurang menjadi 1/e.
Kedalaman penetrasi dibatasi oleh konduktifitas tanah yang rendah (atau
resisitivitas yang tinggi). Untuk material geologi, berada pada range 1-30,
sehingga range jarak cepat rambat gelombang menjadi besar yaitu sekitar 0.03
sampai 0.175 m/ns. Skin depth dapat ditentukan dengan persamaan berikut:

B. Alat Dan Prinsip Kerja GPR


1. Alat
a) GPR
b) Perangkat computer
c) Control unit
d) Graphic recorder5
Alat utama yang digunakan adalah Ground Penetrating Radar sendiri
yang terdiri dari beberapa komponen yang penting.5

2. Prinsip Kerja GPR


Semua sistem GPR pasti memiliki rangkaian pemancar (transmitter),
yaitu system antena yang terhubung ke sumber pulsa, dan rangkaian penerima
(receiver), yaitu sistem antena yang terhubung ke unit pengolahan sinyal.
Prinsip kerja alat GPR yaitu dengan mentransmisikan gelombang radar (Radio
Detection and Ranging) ke dalam medium target dan selanjutnya gelombang
tersebut dipantulkan kembali ke permukaan dan diterima oleh alat penerima
radar (receiver), dari hasil refleksi itulah barbagai macam objek dapat terdeteksi

dan terekam dalam radargram. Mekanisme kerja GPR dan contoh rekaman
radargram ditunjukan oleh gambar berikut.6

C.

Akuisisi Data GPR


Terdapat tiga model untuk memperoleh data penyelidikan GPR yakni :

a) Reflection Profiling (antena monostatik maupun bistatik),


Cara ini dilakukan dengan membawa antena bergerak secara simultan
diatas permukaan tanah dimana nantinya hasil tampilan pada radargram akan
merupakan kumpulan dari tiap-tiap pengamatan. Cara ini serupa dengan cara
countinous seismik reflection profiling pada metode seismik. Kedalaman target
atau reflektor dapat diketahui jika cepat rambat gelombang diketahui.

b) Wide Angel Reflection and Refraction (WARR)


Cara WARR sounding ini dilakukan dengan meletakkan sumber
pemancar atau transmitter pada suatu posisi yang tetap, sedangkan receiver
dipindah-pindah sepanjang lintasan penyelidikan.

c) Transilluminasi atau disebut juga Radar Tomografi


Cara ini dilakukan dengan menempatkan transmitter dan receiver pada
posisi yang berlawanan. Sebagai contoh jika transmitter diletakkan pada lubang
bor maka receiver diletakkan pada lubang bor lainnya. cara ini umumnya
digunakan pada kasus non-destructive testing (NDT) dengan menggunakan
frekuensi antena yang tinggi, sekitar 900 Mhz.7

D. Pengolahan Data GPR

Berikut adalah langkah yang diperlukan untuk memproses data survei


GPR:
a) Konversi Data Ke Penggunaan Format Digital
Pada kebanyakan unit GPR, data secara otomatis direkam dalam format
digital atau data unit GPR yang diperoleh dimasukan ke komputer dan diproses
dengan perangkat lunak.
b) Penghilangan Atau Minimalisasi Gelombang Direct Dan Gelombang Udara
Dari Data.
Seringkali, ada amplitudo refleksi yang besar pada batas antara
permukaan udara dan tanah seketika di bawah antena GPR.8Kontras yang tinggi
antara daya konduktivitas udara dan tanah dapat menciptakan gelombang direct
dan gelombang udara yang dapat mengaburkan refleksi dari objek penting di
bawah permukaan. Gelombang direct dan gelombang udara ini dapat dihilangkan
dengan komputasi waktu tempuh dan panjang gelombang, kemudian dengan
mengurangkan gelombang teoritis sepanjang lebar panjang gelombang dari
gelombang aslinya pada setiap trace GPR.8
c) Penyesuaian Amplitudo Pada Data.
Dalam banyak kasus baterei unit GPR dapat melemah saat survei masih
berlangsung. Ini menghasilkan trace GPR dengan aplitudo refleksi yang semakin
lemah. Menentukan waktu habisnya baterei dari waktu ke waktu, kemudian
mangalikan masing-masing trace dengan suatu konstanta untuk memperbaiki
pengurangan tadi dapat mengkoreksi masalah ini.

d) Penyesuaian penguatan pada data.

Selama sinyal transmisi dari unit GPR menembus tanah, terjadi atenuasi
terhadap trace GPR. Atenuasi itu dapat dikoreksi dengan melakukan penyesuaian
penguatan pada setiap trace. Ada beberapa persamaan untuk komputasi
penyesuaian penguatan. Dalam satu model, masing-masing nilai data pada
keseluruhan jejak dikalikan dengan suatu faktor yang berhubungan dengan
kedalaman sinyal.
e) Penyesuaian Statis.
Penyesuaian ini menghilangkan efek yang disebabkan oleh perubahan
elevasi dan peningkatan antena GPR.
f) Filtering data.
Tujuan dari filtering adalah menghilangkan noise background yang tidak
diinginkan. Untuk menghilangkan noise yang tidak diinginkan ini, data trace
time-domain dikonversi dalam bentuk domain frekuensi dengan menggunakan
transformasi Fourier. Frekuensi yang diinginkan disaring, dan trace dikonversi
kembali menjadi domain time dengan menggunakan invers transformasi Fourier.
g) Velocity Analisis.
Velocity analisis melibatkan penentuan kecepatan gelombang pada
material bawah permukaan, kemudian mengubah travel time ke kedalaman.
dengan pengujian konstanta dielektrik relatif, lalu kedalaman tiap refleksi dibawah
permukaan ditentukan dari persamaan :

dr : kedalaman reflektor
v : cepat rambat energi elektromagnet pada material

t : waktu tempuh ke reflektor dalam two-way travel time10


h) Migrasi
Migrasi adalah suatu prosedur untuk mengubah permukaan yang telah
terekam dalam data GPR ke data dengan lokasi heterogenetis bawah per-mukaan
pada posisi yang benar.

Anda mungkin juga menyukai