ABSTRAK
Tuberkulosis atau TBC adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan melalui udara. TBC merupakan penyakit infeksi salah
satu penyebab terbesar kematian di dunia termasuk Indonesia. Jumlah kasus tertinggi yang
dilaporkan terdapat di provinsi dengan jumlah penduduk yang besar yaitu Jawa Barat, Jawa Timur
dan Jawa Tengah Sebagian besar penderita, mengidap penyakit TB paru setelah ada anggota
keluarga yang tinggal serumah mengidap TB paru sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor yang diantaranya adalah kurang pengetahuan, sikap dan tindakan baik pada pasien maupun
keluarga yang kurang mendukung sehingga terjadinya penularan TB paru antara anggota keluarga.
Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran pengetahuan tentang
etika batuk penderita TB Paru di keluarga di wilayah kerja Puskesmas Purbaratu Kota
Tasikmalaya. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif, dengan teknik sampling
menggunakan Purposive Sampling, serta analisis data menggunakan analisis univariat. Populasi
yang peneliti gunakan adalah penderita TB paru yang masih aktif di wilayah kerja Puskesmas
Purbaratu Kota Tasikmalaya sebanyak 33 penderita dari data Triwulan 4 tahun 2018 sebanyak 5
penderita dan data Triwulan 1 tahun 2019 sebanyak 28 penderita. Hasil Penelitian menunjuakan
dari 25 responden sebagian besar memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 15 orang (60,0%),
kategori baik sebanyak 8 orang (32,0%) dan kategori kurang sebanyak 2 orang (8,0%). Saran
untuk peneliti selanjutnya dari hasil penelitian ini adalah dapat mengembangkan lagi penelitian ini
dengan meneliti faktor-faktor lain yang berhubungan dengan etika batuk, misalnya sikap dan
penerapan etika batuk pada penderita tuberkulosis paru.
PENDAHULUAN
Tuberkulosis atau TBC adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis. TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti paru-
paru, saluran pencernaan, tulang, otak, ginjal, kelenjar getah bening, dan lain-lain, namun organ
tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru (Novel, 2011 : 40). Prevalensi TB di dunia
menurut laporan WHO tahun 2011 sekitar 12 juta orang atau 178 per 100.000, dimana setiap
tahunnya ditemukan sekitar 8,8 juta dengan kematian sekitar 1,1 juta jiwa. Tingginya kasus TB itu
karena sampai saat ini upaya penemuan masih rendah yaitu 62% dengan kesuksesan sekitar 86%.
Fenomena kasus penyakit menular di Indonesia berdasarkan media atau cara penularan, . Pada
tahun 2017 ditemukan jumlah kasus tuberkulosis sebanyak 425.089 kasus, meningkat bila
dibandingkan semua kasus tuberkulosis yang ditemukan pada tahun 2016 yang sebesar 360.565
kasus. Jumlah kasus tertinggi yang dilaporkan terdapat di provinsi dengan jumlah penduduk yang
besar yaitu Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah . Kasus tuberkulosis di tiga provinsi tersebut
sebesar 43% dari jumlah seluruh kasus tuberkulosis di Indonesia (Kemenkes RI, 2017).
Penularan utama penyakit TB Paru adalah melalui droplets yang dikeluarkan oleh
penderita sewaktu batuk, bersin, atau berbicara, tanpa sengaja penderita telah mengeluarkan
droplet dan jatuh ke tanah, lantai atau tempat lainnya (Setiarsih dan Roffi, 2016). Sebagian besar
penderita, mengidap penyakit TB paru setelah ada anggota keluarga yang tinggal serumah
mengidap TB paru sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah
kurang pengetahuan, sikap dan tindakan baik pada pasien maupun keluarga yang kurang
mendukung sehingga terjadinya penularan TB paru antara anggota keluarga. Kurang penetahuan
tentang tindakan pencegahan penularan TB pada pasien ataupun keluarga tentunya dapat
meningkatkan resiko terjadinya penularan penyakit TB (Anggraini, 2013 dalam Setiarsih dan
Roffi, 2016).
METODE
Tabel 5.2
Penelitian yang dilakukan adalah Tabel Silang dari Hasil Karakteristik
penelitian deskriptif yaitu jenis penelitian yang Usia dengan Gambaran Pengetahuan
bertujuan untuk menggambarkan pengetahuan Tentang Etika Batuk Pada Penderita
tentang etika batuk pada penderita TB paru di Tuberkulosis Paru di Keluarga
keluarga di wilayah kerja Puskesmas Purbaratu
Kota Tasikmalaya. Populasi yang peneliti Sebaran Pengetahuan Jumlah
gunakan adalah penderita TB paru yang masih Usia Baik Cukup Kurang
aktif sebanyak 33 penderita dari data Triwulan 12-25 3 3 0 6
4 tahun 2018 sebanyak 5 penderita dan data Tahun
Triwulan 1 tahun 2019 sebanyak 28 penderita. 26-45 3 5 0 8
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Tahun
instrumen berupa kuesioner yang diisi oleh 46-65 2 7 2 11
responden. Teknik sampling pada penelitian ini Tahun
menggunakan Purposive Sampling. Serta Total 25
analisis data menggunakan analisis univariat.
Pengetahuan tentang etika batuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
pada penderita tuberkulosis paru
1. Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru diperoleh data persebaran pengetahuan
di Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas baik, cukup, kurang terdapat pada usia 46-
Purbaratu Kota Tasikmalaya. 65 tahun yaitu dengan hasil pengetahuan
baik sebanyak 2 orang, pengetahuan
a. Usia Responden cukup 7 orang dan pengetahuan kurang 2
Tabel 5.1 orang. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Distribusi Responden Berdasarkan Usia Budiman dan Riyanto (2013) bahwa usia
Penderita Tuberkulosis Paru di Keluarga di mempengaruhi daya tangkap dan pola
Wilayah Kerja Puskesmas Purbaratu Kota pikir seseorang, semakin bertambah usia
Tasikmalaya. akan semakin berkembang pula daya
tangkap dan pola pikirnya sehingga
pengetahuan yang diperolehnya semakin
Usia Responden Jumlah Presentase
membaik.
(%)
Remaja 12-25 tahun 6 24,0%
c. Jenis kelamin
Dewasa 26-45 tahun 8 32,0%
Tabel 5.3
Lansia 46-65 tahun 11 44,0%
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis
Total 25 100,0% Kelamin Penderita Tuberkulosis Paru di
Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas
Berdasarkan hasil data penelitian Purbaratu Kota Tasikmalaya. April-Mei
menunjukkan sebagian besar responden berada 2019
pada rentang usia 46-65 tahun yaitu sebanyak
11 orang (44,0%). Hasil penelitian ini sama Jenis Jumlah Presentase
dengan penelitian yang dilakukan oleh Kelamin (%)
Purnama (2015) bahwa responden dengan usia Laki-laki 16 64,0%
>35 tahun memiliki tingkat pengetahuan baik. Perempuan 9 36,0%
Menurut beberapa teori mengemukakan umur Total 25 100,0%
dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang,
semakin cukup umur kemampuan kematangan
sesoerang akan lebih matang dalam berpikir
Responden yang berjenis kelamin
dan menerima informasi
laki-laki yaitu sebanyak 16 orang
(64,0%) dan jumlah responden dengan
b. Tabel Silang dari Hasil Karakteristik Usia
jenis kelamin perempuan adalah
dengan Gambaran Pengetahuan Tentang
sebanyak 9 orang (36,0%). Hal ini
Etika Batuk Pada Penderita Tuberkulosis
sejalan dengan penelitian yang
Paru di Keluarga.
dilakukan oleh Marselia, dkk (2017)
bahwa responden yang berjenis kelamin sejalan dengan penelitian yang
laki-laki yaitu sebanyak (66,1%) dan dilakukan oleh Marselia, dkk (2017)
jumlah responden dengan jenis kelamin bahwa jumlsh responden ysmg bekerja
perempuan adalah sebanyak (33,9%). lebih banyak disbanding responen yang
Prevalensi TB paru terbanyak di derita tidak bekerja.
oleh laki-laki karena mereka lebih berat
beban kerjanya, kurang istirahat, gaya f. Tabel Silang dari Hasil Karakteristik
hidup yang tidak sehat, seperti merokok Pekerjaan dengan Gambaran Pengetahuan
dan minum alkohol sehingga mudah Tentang Etika Batuk Pada Penderita
terkena TB paru. Selain dari kebiasaan Tuberkulosis Paru di Keluarga.
merokok, laki-laki lebih beresiko
terkena TB paru dibandingkan dengan Tabel 5.6
perempuan, hal ini berkaitan erat Tabel Silang dari Hasil Karakteristik
dengan interaksi sosial yang lebih tinggi Pekerjaan dengan Gambaran
pada laki-laki dibandingkan perempuan. Pengetahuan Tentang Etika Batuk Pada
Penderita Tuberkulosis Paru di Keluarga
d. Tabel Silang dari Hasil Karakteristik Jenis
Kelamin dengan Gambaran Pengetahuan
Tentang Etika Batuk Pada Penderita Sebaran Pengetahuan Jumlah
Tuberkulosis Paru di Keluarga. Pekerjaan Baik Cukup Kurang
Bekerja 6 9 1 16
Tabel 5.4 Tidak 2 6 1 9
Tabel Silang dari Hasil Karakteristik bekerja
Jenis Kelamin dengan Gambaran Total 25
Pengetahuan Tentang Etika Batuk Pada
Penderita Tuberkulosis Paru di Keluarga
Persebaran pengetahuan tentang
Sebaran Pengetahuan Jumlah etika batuk baik, cukup, kurang yang
Jenis Baik Cukup Kurang tertinggi terdapat pada respnden yang
Kelamin bekerja yaitu dengan hasil pengetahuan
Laki-laki 5 10 1 16 baik sebanyak 6 orang, pengetahuan
Perempuan 3 5 1 9 cukup 9 orang, kurang 1 orang.
Total 25
g. Pendidikan
Persebaran pengetahuan tentang etika Tabel 5.7
batuk baik, cukup, kurang yang tertinggi Distribusi Responden Berdasarkan
terdapat pada jenis kelamin laki-laki yaitu Pendidikan Penderita Tuberkulosis Paru
dengan hasil pengetahuan baik sebanyak di Keluarga di Wilayah Kerja
5 orang, pengetahuan cukup 10 orang dan Puskesmas Purbaratu Kota Tasikmalaya.
pengetahuan kurang sebanyak 1 orang.
Pendidikan Jumlah Presentase
e. Pekerjaan (%)
Tabel 5.5 SD 10 40,0%
Distribusi Responden Berdasarkan SMP 6 24,0%
Pekerjaan Penderita Tuberkulosis Paru SMA 9 36,0%
di Keluarga di Wilayah Kerja Perguruan Tinggi 0 0,0%
Puskesmas Purbaratu Kota Tasikmalaya. Total 25 100,0%
Notoatmodjo, Soekardjo. (2014). Metodologi Ramadhani, Fitri., dan Hidayati, Devi Nisa.
Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rineka (2017). Laporan Kegiatan
Cipta Pengabdian Masyarakat Melalui
Promosi Kesehatan “Upaya
Notoatmodjo, Soekardjo. (2014). Promosi Pencegahan Penularan Tuberculosis
Kesehatan dan Prilaku Kesehatan. Melalui Gerakan Etika Batuk Yang
Jakarta : Rineka Cipta Benar di Praktek Bidan Mandiri Desa
Karanganyar.”Semarang :Program
Novel, Sinta Sasika.(2011). Enslikopedi Studi Profesi Apoteker Fakultas
Penyakit Menular dan Farmasi Universitas Wahid Hasyim
Infeksi.Yogykarta : Familia.
Sarmen, Refica Dewita., Hajar, Surya., dan
Nuratif, A.Huda (2015) Aplikasi Asuhan Suyanto. (2017). Gambaran
Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Pengetahuan dan Sikap Pasien TB
Medis dan Nanda Nic-Noc Edisi Paru terhadap Upaya Pengendalian
Revisi jilid 3.Yogyakarta : Mediaction. TB di Puskesmas Sidomulyo Kota
Pekanbaru.Jom FK Volume 4 No. 1
Februari 2017
Nurhayati, Iis., Kurniawan, Titis., dan
Mardiah, Wiwi. (2015). Perilaku
Pencegahan Penularan dan Setiadi.(2013). Konsep dan praktek penulisan
Faktor-Faktor yang riset keperawatan.Yogyakarta: Graha
Melatarbelakanginya pada Ilmu
Pasien Tuberculosis Multidrugs
Resistance (TB-MDR).Fakultas Setiarsih, Intan Galuh., dan Roffi,
Keperawatan, Universitas Muhammad. (2016). Gambaran
Perilaku Pencegahan Dan
Pengobatan Pasien Tuberkulosis Paru
Yang Menjalani Pengobatan Rawat
Jalan Di Rumah Sakit Paru Dr Ario
Wirawan Salatiga. Universitas
Diponnegoro :Jurnal Jurusan
Keperawatan Tahun 2016, Halaman 1-
8.