Anda di halaman 1dari 7

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS GAMBARAN

1. Densitas
2. Kontras
3. Ketajaman
4. Detail

Densitas
Yaitu tingkat derajat kehitaman suatu gambaran radiografi. Kehitaman terjadi karena
adanya interaksi antara sinar-x dan emulsi film.Emulsi film akan menghitam jika nilai
mAs dinaikkan. Densitas yang tinggi didapat pada area yang terpapar langsung oleh
sinar-x

Densitas dipengaruhi oleh:

a. Kilovolt (kV)

Menunjukkan kualitas sinar-x karena berhubungan dengan kemampuan sinar-x dalam menembus
bahan

b. MiliAmphere (mA)

Menunjukan besarnya arus yang terjadi selama eksposi berlangsung.

c. Second (s)

Waktu eksposi/lamanya sinar-x yang keluar saat pemotretan dalam satuan detik.

d. mAs

kualitas sinar yang dihasilkan

e. FFD (Focus Film Distance)

Jarak pemotretan dari focus pesawat ke film.

f. Ketebalan objek

Semakin tebal objek yang akan difoto, faktor eksposi semakin meningkat

g. Luas lapangan penyinaran

Intensitas sinar-x yang keluar dari tube sinar-X


Pada dasarnya film sudah memiliki densitas dasar ( base densitas ) sebesar 0.05

Kemudian setelah tereksposi oleh sinar X dan diproses di kamar gelap,nilai

Densitas dapat diukur melalui 2 pendekatan yaitu :

(a) Transparansi yaitu gambaran dapat dinyatakan dengan mengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan melewati film (It) dan menyatakan sebagai fraksi atau prosentase pada intensitas
cahaya yang mengenai film(Io) sehingga perbandingan keduanya akan menghasilkan sebuah
rasio transmisi yang artinya rasio cahaya yang ditransmisikan terhadap cahaya yang mengenai
film.

Rasio Transmisi = It : Io ..( )

(b) Opasitas artinya gambaran dapat dinyatakan dengan membalik rasio transmisi. Hal ini akan
memberikan nilai yang meningkat seiring dengan meningkatnya kehitaman dan faktor eksposi.

Opasitas = Io : It ( )

Keterangan :

Io: Intensitassinar-x sebelummenembus materi

It: Intensitassinar-x setelah menembus materi

Pola pada film sinar-X mempunyai tingkat keabuan (gray scale) yang

berbeda-beda. Pada daerah yang hitam sempurna mempunyai rasio transmisi 0. Hal ini dikarenakan
tidak ada satu pun cahaya yang bisa dilewatkan pada film yang hitam sehingga tidak memiliki nilai It
atau 0. Sedangkan pada daerah transparan yang sempurna mempunyai rasio transmisi 1. Hal ini
dikarenakan semua cahaya akan dilewatkan pada film nilai Io = It. Perbedaan densitas gelap terang dari
film inilah yangmenyebabkan timbulnya kontras.
MENENTUKAN DENSITAS
DENSITAS, OPASITAS, DAN TRANSMISI
Densitas merupakan kerapat dari objek yang disinari dengan Sinar X, semakin padat
konsistensi dan volume suatu benda semakin tinggi pula densitasnya. Benda-benda dengan
konsistensi padat atau cair akan berwarna putih pada hasil Foto Rontgen (Radioopesitas).
Semakin rendah konsistensi, semakin hitam gambaran benda tersebut pada Foto Rontgen
(Radiolusensi).

Gambar 4. Hasil pencitraan dari Foto Rontgen


Contoh benda berdensitas tinggi adalah, jaringan padat seperti tulang, organ tubuh, dan
jaringan lunak (soft tissue), sementara contoh benda berdensitas rendah adalah gas. Jaringan-
jaringan tubuh dengan volume yang lebih tebal akan mengabsorbsi sinar X lebih baik. Tulang
akan memberikan gambaran densitas yang lebih tinggi, sehingga tampak lebih putih daripada
otot atau jaringan lemak.
Nilai densitas

Pada foto rontgen, nilai densitas bervariasi mulai dari 0,2 pada bagian yang paling transparan s /d 3,5
atau 4pada bagian yang paling gelap. Daerah abu-abu mempunyai densitas mendekati 1.
Daerah Shoulder (bahu)

Daerah ini dinamakan bahu karena bentuknya seperti bahu yang landai. Daerah ini berakhir

pada daerah solarisasi.

Daerah Garis Lurus (Stright line)

Bagian ini adalah daerah yang terpenting dari film radiografi. Dalam jangka waktu eksposi

ini densitas berbanding lurus dengan log eksposi yang berarti perkalian eksposi dengan faktor

yang sama akan menambah densitas dengan jumlah yang sama.

Daerah D-Max (densitas maksimal) atau puncak

Daerah ini merupakan suatu titik balik, yaitu perilaku film yang densitasnya bertambah

kemudian membalik menjadi kecil. Menurut Charlton (1992) pada daerah ini film telah

mendapat eksposi yang banyak (sesuai kapasitas film), sehingga ion perak halida sudah

terpenuhi dengan maksimal, sehingga sudah tidak dapat menerima sejumlah elektron lagi. Dan

seandainya eksposi (elektron) ditambahkan, maka yang terjadi pelepasan elektron dari perak

halida.

Anda mungkin juga menyukai