Anda di halaman 1dari 29

HSG

• Radiologic investigation of the non


gravid uterus and the adnexa may
devided into two main examination :
– HSG
• With positif contras media
– Pelvic Pneumography
• With negatif media contras
• Gases medium into peritoneal cavity
• To delineate the external countour uterus,
uterine tube, and the ovaries
HSG
• Usually performed with loroscopic table
• Anatomic :
– External Female Reproduction
• Portio
• vagina
– Internal Female Reproduction
• Uterus
• Tuba fallopii
• Cervix
• ovarium
Keterangan:
1. Klitoris
2. Orifisium uretra
3. Orifisium vagina
4. Himen
5. Perineum
6. Fouschettx
7. Labia minora
8. Labia mayora
9. Anus
Gambar 1. Organ genetalia eksterna wanita (Pearce, 2002)
Keterangan:
1. Round ligament
2. Uretra
3. Vagina orivice
4. Rectum
5. Uterine ostium
6. Cervix
7. Uterine tube
8. Ovarium
9. Uterine tube

Gambar 2. Organ genetalia interna wanita (Pearce,2002)


INDICATION

• Primer Infertility
• Secunder infertility
• Neoplasma
• Salfingitis
• Hydrosalphinx
Indication contra
• Allergic for contras media
• Menstruasi
• Blooding into vagina
INFERTILITAS CAUSES :

• MALFORMATION VAGINA
• MALFORMATION TUBA
• ENDOKRINAL PROBLEM
• MALFORMATION UTERUS
• MALFORMATION OVARIUM
– Fase Menstruasi
• Pada fase menstruasi korpus luteum berfungsi sampai
kira-kira hari ke-23 atau 24 pada siklus 28 hari dan kemudian
mulai beregresi. Pada fase menstruasi terjadi penurunan yang
tajam dari progesterone dan estrogen sehingga menghilangkan
perangsangan pada endometrium.
– 2. Fase Folikular
•Pada fase folikular Folikel Stimulating Hormon (FSH)
merangsang pertumbuhan beberapa folikel primordial dalam
ovarium. Umumnya hanya satu yang terus berkembang dan
menjadi folikel de-Graaf dan yang lainnya berdegenerasi.
– 3. Fase Proliferasi
•Pada fase proliferasi endometrium dalam keadaan tipis dan
dalam stadium istirahat. Fase proliferasi berlangsung kira-kira 5
hari. Kelenjar-kelenjar tumbuhnya lebih cepat dari jaringan lain
hingga berbelok.
– 4. Fase Sekresi
•Fase sekresi endometrium menebal dan menjadi seperti
beledu. Kelenjer menjadi leboh besar dan berkelok-kelok, dan
epitel kelenjar menjadi berlipat-lipat. Lamanya fase sekresi
sama pada setiap wanita yaitu ± 2 hari.
PREPARATION HSG
• PATIENT : • TOOLS :
– Menstruasi – HSG set
siklus – Contras media
– Not coitus – Desinfektan
– void
HSG SET
Sterile
• Speculum
Non Sterile
• Portubator • waste basket
• Portio tang • X-ray
• Uterus sonde
equipment
• Conus
• Spuit • cassette
• Cutton
• Steril duk
• Aquadest /NACL
Time schedule For HSG
• On the non fertile fase
• Efektif : 10 days following the onset of
menstruation ( HPHT ) (Merril)
• In practise :
– Efective :9-10 days HPHT
– Normal Periode Time : 7 days, 10-14 days
for HPHT
– An normal : HSG is 3-4 days following is
finished menstruation
RADIOGRAPHIC TECHNIQUE
• Plain foto : AP uterine cavity
– Patient : supine
– Obyek : patient postion must be adjusted
to permit to be the centered to a point 2
inches (5 cm proximal simpisis pubis)
– Film : 24 x 30 are used all stuies and a
placced lengthwies
AP PLAIN POSITION
Gambar 4. Posisi pasien litotomi (Merrils, 1975)
Evaluation criteria
• A region 2 inches (5 cm) above the
simpisis pubis should be centered on
the radiograph
• All contrast media should be seen,
including any “spill” areas
• Radiographs should demonstrate a short
scale of contrast
Pemasukan media kontras dengan HSG set (Clark, 1974).
Keterangan:
1. Uterine tube
2. Normal
contras
3. Body of
uterus
4. Speculum

Posisi antero posterior (Ballinger, 1999)


1. Bentuk dari uterus yang normal berbentuk
segitiga, bagian dasarnya pada fundus dan apex
pada sisi inferior, berhubungan dengan canalis
cervikalis (Sugiharto, 2006)
2. Tidak ada gambaran kelainan seperti tumor,
polip, atau bentuk abnormal dari uterus
(Sugiharto, 2006)
3. Tuba fallopii terletak di kanan kiri uterus. Tuba
fallopii tidak tersumbat, sehingga media kontras
dapat mengisi tuba hingga tumpah ke peritoneal/
tampak spill (Yoder, 1988).
4. Terdapat gambaran spekulum maupun partubator
di rongga uterus pada metode pemasukan media
kontras dengan metal canula (Yoder, 1988)
proyeksion
• Plain
• Post Kontras : 5 cc AP
• Post Kontras : 3-5 cc Left Oblik
• Post Kontras : 3-5 cc Right Oblik
• Post Miksi/Post Void
PREPARATION
STERIL TOOLS:

• Kateter dengan ukuran 8


dan 10
• Korentang, Spekulum
• Long forcep
• Colby adaptor, extention
tube
• 2 way stopcock
• Media kontras
• Spuit 20 cc dan 3 cc
• Duk dan handscoen
• Kassa steril, Obat
antiseptic
• Larutan desinfektan
(alcohol, betadine)
• Bengkok, mangkuk

CONTRAS MEDIA
• IODIUM WATER SOLUBLE IS
BETTER THEN OIL SOLUBLE
(YODER)
• CM Positif Contains :
– Meglumine diatrizoate
– SodiumDiatrizoate
• Example : Urografin 60%
PROCEDURE
• Setelah pasien diposisikan lithotomi, daerah vagina dibersihkan
dengan desinfektan. Diberikan juga obat antiseptic pada daerah cervix.
• Speculum digunakan untuk membuka vagina dan memudahkan cateter
masuk. Bagian dalam vagina dibersihkan dengan betadine, kemudian
sonde uteri dimasukan untuk mengukur kedalaman serta arah uteri.
• Spuit yang telah terisi media kontras dipasang pada salah satu ujung
kateter. Sebelumnya kateter diisi terlebih dahulu dengan media kontras
sampai lumen kateter penuh.
• Dengan bantuan long forceps, kateter dimasukan perlahan ke ostium
uteri externa.
• Balon kateter diisi dengan air steril kira-kira 3 ml sampai balon
mengembang diantara ostium interna dan ostium externa. Balon ini
harus terkait erat pada canalis servicalis, kemudian speculum dilepas.
• Pasien diposisikan ditengah meja pemeriksaan, dan mulai disuntikan
media kontras jumlahnya sekitar 6 ml atau lebih.
• Media kontras akan mengisi uterus dan tuba fallopii, atur proyeksi
yang akan dilakukan serta ambil spot film radiografnya.
• Balon dikempiskan dan cateter dapat ditarik secara perlahan.
• Daerah vagina dibersihkan.
PROYECTION
• AP PLAIN
• AP POST CM
• OBLIK PCM
• AP POST MIKSI
1. Bentuk dari uterus yang normal berbentuk segitiga,
bagian dasarnya pada fundus dan apex pada sisi
inferior. Berhubungan dengan canalis cervicalis.
Uterus normal anteversi dengan kandung kencing
dan corpus uteri anteflexi dengan cervix.
2. Tidak ada gambaran kelainan seperti tumor, polip
atau bentuk abnormal dari uterus
3. Media kontras yang dimasukan tidak akan bocor
atau keluar dari uterus.
• 4. Tuba fallopi terletak di
kanan kiri uterus. Terbagi atas
empat daerah yaitu:
interstitial, isthmus, ampulla
dan infundibulum. Daerah
yang terlihat jelas dengan 1
kontras adalah isthmus yang
panjang dan lurus serta
ampulla yang seperti huruf “s” 2
dan tampak melebar. Tuba
fallopi tidak tersumbat,
Keterangan:
sehingga media kontras dapat 3
1. Tumpahan Spil
mengisi tuba hingga tumpah
2. Uterus
ke rongga peritoneal (tampak
3. Kateter
spil) (Yoder, 1988).
• Tidak ada benda asing seperti IUD (Peter
Chen,M.D, 2004).
• Terdapat gambaran speculum ataupun
ujung pertubator (conus) di rongga uterus
pada metode pemasukan media kontras
dengan metal cannula. Hal ini yang dikenal
dengan metal artifacts
• APada radiograf dengan menggunakan
Foley Catether Tehnique (FCT), tidak
diperoleh gambaran metal artifacts yang
dapat menggangu di sekitar rongga uterus
(Radiology, 131:542,1979).

Anda mungkin juga menyukai