Wb
Ike Widia
A. Penanganan Umum
1. Hitung darah lengkap:
• untuk menentukan tingkat hemoglobin (Hb) danhematokrit
(Hct), melihat adanya trombositopenia, serta jumlah leukosit.
Padakeadaan yang disertai dengan infeksi,
leukosit biasanya meningkat
2. Menentukanadanya gangguan koagulasi
• dengan hitung protrombin time (PT) dan activated Partial
Tromboplastin Time (APTT) atau yang sederhana dengan
Clotting Time (CT) atau Bleeding Time (BT).
Ini penting untuk menyingkirkan perdarahan yang
disebabkan oleh faktor lain
Komplikasi
1. Perdarahan
2. infeksi
3. Terjadi polip plasenta sebagai massa proliferative yang
mengalami infeksi sekunder dan nekrosis
Prognosis
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam asuhan
keperawatan pada ibu dengan retensio placenta
adalah sebagai berikut :
1. Identitas klien
Data biologis/fisiologis meliputi; keluhan utama, riwayat kesehatan
masa lalu, riwayat penyakit keluarga, riwayat obstetrik (GPA,
riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas), dan pola kegiatan sehari-
hari sebagai berikut :
2. Sirkulasi :
• Perubahan tekanan darah dan nadi (mungkintidak tejadi sampai
kehilangan darah bermakna)
• Pelambatan pengisian kapiler
• Pucat, kulit dingin/lembab
• Perdarahan vena gelap dari uterus ada secara eksternal (placentaa
tertahan)
• Dapat mengalami perdarahan vagina berlebihan
• Haemoragi berat atau gejala syock diluar proporsi jumlah kehilangan
darah.
3. Eliminasi :
5. Keamanan :
Laserasi jalan lahir: darah memang terang sedikit menetap (mungkin
tersembunyi) dengan uterus keras, uterus berkontraksi baik; robekan
terlihat pada labia mayora/labia minora, dari muara vagina ke perineum;
robekan luas dari episiotomie, ekstensi episiotomi kedalam kubah
vagina, atau robekan pada serviks
6. Seksualitas :
Uterus kuat; kontraksi baik atau kontraksi parsial, dan agak menonjol
(fragmen placenta yang tertahan)
Kehamilan baru dapat mempengaruhi overdistensi uterus (gestasi
multipel, polihidramnion, makrosomia), abrupsio placenta, placenta
previa.
A. Intervensi :
Kaji dan catat jumlah, tipe dan sisi perdarahan; timbang dan hitung
pembalut, simpan bekuan dan jaringan untuk dievaluasi oleh perawat.
Rasional : Perkiraan kehilangan darah, arteial versus vena, dan adanya
bekuan-bekuan membantu membuat diagnosa banding dan menentukan
kebutuhan penggantian.
Kaji lokasi uterus dan derajat kontraksilitas uterus. Dengan perlahan
masase penonjolan uterus dengan satu tangan sambil menempatkan
tangan kedua diatas simpisis pubis.
Rasional : Derajat kontraktilitas uterus membantu dalam diagnosa
banding. Peningkatan kontraktilitas miometrium dapat menurunkan
kehilangan darah. Penempatan satu tangan diatas simphisis pubis
mencegah kemungkinan inversi uterus selama masase.
Lakukan tirah baring dengan kaki ditinggikan 20-30 derajat dan tubuh
horizontal.
Rasional : Perdarahan dapat menurunkan atau menghentikan reduksi
aktivitas. Pengubahan posisi yang tepat meningkatkan aliran balik vena,
menjamin persediaan darah keotak dan organ vital lainnya lebih besar.
Mulai Infus 1 atau 2 i.v dari cairan isotonik atau elektrolit dengan kateter !
8 G atau melalui jalur vena sentral. Berikan darah lengkap atau produk
darah (plasma, kriopresipitat, trombosit) sesuai indikasi.
Rasional : Perlu untuk infus cepat atau multipel dari cairan atau produk
darah untuk meningkatkan volume sirkulasi dan mencegah pembekuan.