Label: Fetomaternal
Diagnosis DIC
Kewaspadaan terhadap kondisi obstetri yang dapat menimbulkan DIC penting dilakukan,
mengingat pentingnya kecepatan diagnosis DIC, dan kurangnya fasilitas laboratorium yang
lengkap menyebabkan tidak dilakukannya tes kelainan hematologi definitif. Tes Pembentukan
jendalan darah merupakan tes yang mudah dikerjakan. Hasil yang abnormal menunjukkan
adanya abnormalitas menyeluruh dari sistem koagulasi. Tes ini dikerjakan dengan mengambil 5
ml darah dalam tabung gelas (atau dalam spuit injeksi), balikkan tabung tiga atau empat kali dan
amati terjadinya jendalan, dan retraksi serta koagulasi jendalan. Waktu penjendalan memanjang
apabila lebih dari 10-12 menit. Jendalan harus dapat bertahan ketika tabung dibalik sesudah 30
menit, dan belum lisis dalam 1 jam. Jendalan harus terbentuk paling tidak separuh dari total
jumlah sampel darah. 2
Pada DIC berat semua hasil laboratorium untuk menilai fungsi koagulasi dan fibrinolisis menjadi
abnormal, sedangkan pada kasus yang lebih ringan hasilnya bervariasi. Uji laboratorium untuk
diagnosis DIC terdiri atas uji tapis dan uji penentu. Uji tapis meliputi hitung trombosit,
Protrombin time (PT), Partial Tromboplasitin Time, masa trombin, fibrinogen, sedangkan uji
penentu adalah pemeriksaan fibrin monomer terlarut (soluble fibrin monomer), D-dimer, Fibrin
degradation product dan anti trombin. Dalam pertemuan Scientific and standardization Comittee
International Society on trombosis and Haemostasis ke 47, Juli 2001 di Paris disusun sistem skor
untuk DIC. 6
Skor DIC.
1. penilaian risiko : apakah terdapat kelainan dasar/etiologi yang berkaitan dengan DIC ? (jika
tidak, penilaian tidak dilanjutkan)
2 Uji koagulasi : hitung trombosit, Protrombin time, Fibrinogen, FDP/D-dimer)
Skor :
Trombosit : >100.000/mm3 :0
: 50.000-100.000/mm3 :1
: <50.000/mm3 :2
FDP atau D-dimer
: < 500μg/L : tidak meningkat : 0
: 500-1000 μg/L : meningkat ringan : 1
: > 500 μg/L : meningkat ringan : 2
Pemanjangan protrombin time (PT)
: < 3 detik :0
: 4-6 detik :1
: > 6 detik :2
Fibrinogen
: > 100 mg/dl :0
: < 100 mg/dl :1
Jumlah skor ≥ 5 sesuai DIC, skor diulang setiap hari
Jumlah skor < 5 sugestif DIC, skor diulang dalam 1-2 hari.
Angka trombosit rendah, atau turun sangat rendah, hal ini disebabkan kadar faktor VII dari sel
endotelial sering meningkat. Partial tromboplastin time bervariasi dan mungkin hanya
memanjang pada proses akhir, ketika faktor pembekuan turun sangat rendah. Protrombin time
menjadi memanjang, oleh karena hampir semua faktor koagulasi ekstrinsik turun (terutama
II,V,VII,X).4 Trombin time biasanya memanjang. Kadar fibrinogen pada kondisi kehamilan
normal meningkat 400-650 mg/dl pada DIC kadarnya turun pada kadar normal orang tidak
hamil. Pada DIC berat kadar fibrinogen biasanya kurang dari 150 mg/dl. Kadar FDP 80λ/ml
mendukung diagnosis DIC, kadar ini akan menetap tinggi selama 24-48 jam setelah DIC
terkontrol. Sediaan apus darah akan menunjukkan bentuk abnormal, dan sel darah merah yang
pecah (Schistocytes), yang terbentuk akibat melalui lubang fibrin pada kapiler yang tersumbat.2
Ringkasan
DIC menimbulkan manifestasi klinik berupa trombosis dan perdarahan. Kewaspadaan terhadap
kondisi obstetri yang dapat menimbulkan DIC penting dilakukan. Manajemen yang pertama
adalah mengatasi penyebab timbulnya DIC. Umumnya hal ini dilakukan dengan melahirkan
produk kehamilan, kemudian dilanjutkan dengan menjaga perfusi organ, dan penggantian faktor
koagulasi. Pemberian Heparin terutama direkomendasikan pada kasus DIC kronik seperti IUFD,
dan tidak direkomendasikan pada pasien dengan perdarahan yang masif
Daftar Pustaka
3. Creasy, Resnik, Maternal fetal medicine principles and Practise, WB saunders, 1994.
7. Suparman, Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia, cetakan III,
Jakarta, 1993
8. Sibai, B.M., Witlin, A.G., Diagnosis and management of women with hemolysis, elevated
liver enzymes, and low platelet count (Hellp) syndrome, Hospital Physician :1999.