Gangguan pembekuan darah

pada kehamilan

AINUR RAHMAH L. (1610009)

 Definisi

Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)

adalah suatu keadaan dimana bekuan- bekuan darah
kecil tersebar di seluruh aliran darah, menyebabkan
penyumbatan pada pembuluh darah kecil dan
berkurangnya faktor pembekuan yang diperlukan
untuk mengendalikan perdarahan.
 etiologi

Abnormalitas system pembekuan yang muncul

sebelum persalinan yang berupa hipofibrinogenemia
familial, dapat saja terjadi, tapi abnormaitas yang di
dapat biasanya yang menjadi masalah. Hal ini dapat
berupa DIC yang berhubungan dengan solusio pasenta,
sindroma HELLP, IUFD, emboli air ketuban sepsis.
Kadar fibrinogen pada kisaran normal seperti pada
wanita yang tidak hamil harus mendapatkan perhatian.
Selain itu, koagulopati delusional dapat terjadi setelah
perdarahan post partum massif yang mendapat
resusitasi cairan kristaloid dan tranfusi PRC.
 Manifestasi klinis

perdarahan berlangsung terus

merembes dari tempat tusukan.
(chapman, 2006)
 komplikasi

Komplikasi-komplikasi obstetrik yang diketahui

berhubungan dengan DIC (koagulasi intravaskuler
diseminata)
1. seperti oleh kuman gram negative, terutama yang
menyertai dengan abortus septic
2. syok berat
3. pemberian cairan hipertonik kedalam uterus
(scward, 2000)
 patofisiologi

1. Pergerakan thrombin yang dimediasi oleh TF

2. Disfungi mekanisme fisiologis antikoagulan
sehingga tidak effektif mengimbangi pergerakan
thrombin.
3. Kerusakan penbersihan fibrin karena depresi
sistem fibronolitik.
4. Aktivasi inflamasi.
 Pemeriksaan penunjang
Nilai normal Kehamilan DIC
Hitung trombosit Sama Lebih rendah
150.000-400.000/mm3
Waktu protombin yang cepat Memendek Memanjang
75-125%
Waktu protomboplastin Memendek Memanjang
parsial
30-45%
Waktu thrombin Memendek Memanjang
10-15 detik
Pengukuran fibrinogen 300-600 mg% Menurun
(atau titer) 200-400 mg%
Produk-produk pecahan fibrin Negative Dapat diukur
Pengukuran faktor V 75-125% Sama Menurun
Pengukuran faktor VII Mungkin meningkat Menurun
50-200%
 Penata laksanaan

Plasma segar yang dibekukan adalah sumber faktor-faktor

pembekuan V, VII, IX, X dan fibrinogen yang paling baik.
Pemberian plasma segar tidak diperlukan adanya
kesesuaian donor, tetapi antibody dalam plasma dapat
bereaksi dengan sel-sel penerima. Bila ditemukan
koagulopati, dan belum terdapat pemeriksaan
laboratorium, plasma segar yang dibekukan harus dipakai
secara empiris.
Kriopresipital, suatu sumber faktor-faktor pembekuan VIII,
XII dan fibrinogen, dipakai dalam penanganan hemophilia
A, hipofibrinogenemia dan penyakit von Willebrand.
 Asuhan keperawatan

1  Pengkajian
Kaji adanya faktor- faktor predisposisi
1. Septikemia
2. Komplikasi obstetrik
3. Sindrom distres pernafasan dewasa / ARDS
4. Luka bakar berat dan luas
5. Neoplasia
6. Gigitan ular
7. Penyakit hepar
8. Bedah kardiopulmonal
9. Trauma
2. Pemeriksaan fisik dapat menunjukkan hal-hal dibawah ini
a. Perdarahan
1. Hematuria
2. Rembesan darah dari sisi pungsi vena dan luka
3. Epistaksis          
4. Perdarahan GI tract ( hematemesis melena)
b. Kerusakan perfusi jaringan
5. Serebral : perubahan pada sensorium, gelisah, kacau
mental, atau sakit kepala
6. Ginjal : penurunan pengeluaran urine
7. paru-paru : dispnea, ortopnea
8. Kulit : akrosianosis ( ketidakteraturan bentuk bercak
sianosis pada lengan perifer atau kaki )
Pemeriksaan diagnostik
1. Jumlah trombosis rendah
2. PT (Protombin time) dan PTT memanjang
3. Degradasi produk fibrin meningkat
4. Kadar fibrinogen plasma darah rendah
 Diagnosa
Resiko tinggi perubahan perfusi jaringan
berhubungan dengan hemoragi sekunder terhadap
DIC
Resiko cidera berhubungan dengan perubahan
status koagulasi, trombositpeni.
Perfusi jaringan tidak efektif berhubungan dengan
defisit volume intravaskuler, trombosis.
 Diagnosa

1. Resiko tinggi perubahan perfusi jaringan

berhubungan dengan hemoragi sekunder terhadap
DIC
2. Resiko cidera berhubungan dengan perubahan
status koagulasi, trombositpeni.
3. Perfusi jaringan tidak efektif berhubungan dengan
defisit volume intravaskuler, trombosis.