Anda di halaman 1dari 12

ABORSI dalam ISLAM

dan KESEHATAN

KELOMPOK 3
Yoga Sukma Dinata (18613233)
Alfiana Kusuma Utomo (18613248)
Indriani Saputri (18613169)
Pengertian

Secara sederhana kata


aborsi adalah mati
Aborsi adalah tindakan
(gugurnya) hasil konsepsi.
penghentian kehamilan
sebelum janin dapat hidup di
luar kandungan (sebelum usia
20 minggu kehamilan), bukan
semata untuk menyelamatkan
jiwa ibu hamil dalam keadaan
darurat, tapi juga bisa karena
sang ibu tidak menghendaki
kehamilan itu.
Jenis-jenis Aborsi

a. Abortus completes (keguguran lengkap)


b. Abortus inkompletus (keguguran bersisa)
c. Abortus iminen
d. Missed abortion
e. Abortus habitualis atau keguguran berulang
f. Abortus infeksious dan abortus septic
g. Abortus provokatus (indoset abortion)
 Abortus provocatus medicinalis
 Abortus provocatus criminalis
Penyebab Aborsi
Dilihat dari kata aborsi pasti beberapa orang berpendapat
negatif dengan kata tersebut, namun dilihat dari ilmu
kedokteran tindakan-tindakan aborsi juga perlu dilakukan
apabila calon ibu atau calon anak memiliki memiliki riwayat
kesehatan yang kurang dan akan berakibat fatal bagi si Ibu
,berikut ini beberapa alasan seseorang melakukan aborsi :
A. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi

B. Kelainan pada plasenta

C. Faktor ibu seperti penyakit penyakit khronis yang diderita


oleh sang ibu
D. Kehamilan diluar pernikahan yang disebabkan, korban
perkosaan, dan sex bebas yang memang calon si Ibu tidak
menginginkan kehamilannya
Resiko kesehatan terhadap pelaku aborsi

Resiko Kesehatan dan


Keselamatan secara Fisik :
Resiko kesehatan mental :

1. Pendarahan hebat yang dapat 1. Kehilangan harga diri


menyebabkan kematian 2. Berteriak-teriak histeris
2. Infeksi serius di sekitar 3. Mimpi buruk berkali-kali
Rahim juga rentan sekali mengenai bayi
menyebabkan kematian. 4. Ingin melakukan bunuh diri
3. Rahim menjadi sobek 5. Mulai mencoba menggunakan
4. Kanker leher Rahim obat-obat terlarang
5. Infeksi pada lapisan Rahim
PANDANGAN ISLAM TENTANG ABORSI

Dr. Abdurrahman Al Baghdadi (1998)


dalam bukunya Emansipasi Adakah Dalam
Islam halaman 127-128 menyebutkan bahwa
aborsi dapat dilakukan sebelum atau sesudah
ruh (nyawa) ditiupkan. Jika dilakukan setelah
setelah ditiupkannya ruh, yaitu setelah 4
(empat) bulan masa kehamilan, maka semua
ulama ahli fiqih (fuqoha) sepakat akan
keharamannya.
PANDANGAN ISLAM TENTANG ABORSI

Yang memperbolehkan aborsi sebelum


peniupan ruh, antara lain Muhammad Ramli (w.
1596 M) dalam kitabnya An Nihayah dengan
alasan karena belum ada makhluk yang bernyawa.
Ada pula yang memandangnya makruh,
denganalasan karena janin sedang mengalami
pertumbuhan.
PENGERTIANTidak
ABORSI
ada pernyataan tunggal
dalam Kitab Suci Al Qur'an atau
dalam perkataan (hadist/
Aborsi yang dilarang sunnah) dari Nabi Muhammad
dalam Islam SAW, yang memungkinkan
aborsi!
Imam Malik (seorang sarjana terkenal Muslim)
menyatakan, aborsi tidak diperbolehkan pada setiap
tahap kehamilan dari konsepsi. Bukan hanya itu,
tetapi hukum Islam menetapkan hukuman bagi siapa
saja melakukan atau membantu dalam aborsi
Sebagian ulama, seperti Imam Malik, menganggap masa
konsepsi sebagai awal kehidupan manusia, oleh karena itu
aborsi sejak awal tidak dibenarkan, melakukan aborsi
termasukdosa besar dan dapat dikenakan hukuman berat.
Alasan para ulama tersebut antara lain dengan mengutip
hadits sebagai berikut:
Dalil syar’i yang menunjukkan bahwa
aborsi haram :

“Sesungguhnya setiap kamu terkumpul


kejadiannya dalam perut ibumu selama 40 hari
dalam bentuk ‘nuthfah’, kemudian dalam bentuk
‘alaqah’ selama itu pula, kemudian dalam bentuk
‘mudghah’selama itu pula . kemudian ditiupkan
ruh kepadanya.” [HR. Bukhari, Muslim, Abu
Dawud, Ahmad, dan Tirmidzi].
Aborsi yang dihalalkan
dalam Islam

Majelis Ulama Indonesia


(MUI) memperbolehkan
praktek aborsi atau
menggugurkan bayi
dalam kandungan
dengan sejumlah syarat
tertentu.
Aborsi diperbolehkan
(mubah) dengan alasan
kesehatan/keselamatan
jiwa , seperti :

1. Usia ibu hamil


2. Jarak kehamilan
3. Telah memiliki 4 orang
anak lebih

Anda mungkin juga menyukai