Makalah
Oleh :
Kelompok 3
1. Rahman Hardiansyah (P17111191001)
2. Amalia Maulani (P17111191004)
3. Gebby Putri Nurhaida (P17111191011)
4. Alya Nazma Anyudilla (P17111191026)
5. Azzah Abidah Azro (P17111193038)
6. Olivia Ispudias Putri S (P17111193050)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Biokimia Gizi. Dalam laporan ini,
berisi tentang “HIPERTENSI“. Dengan itu penulis dan para pembaca dapat lebih
mengerti dan memahami betul tentang gangguan metabolisme, pemeriksaan
penunjang, dukungan pemeriksaan laboratorium, gangguan metabolisme dari
beberapa faktor, dan cara penanganannya
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
laporan ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini, penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Endang Widajati, SST., M.Kes., RD selaku dosen pengampu mata kuliah
Biokimia Gizi yang telah memberikan pengajaran tentang materi ini.
2. Pada anggota kelompok 3 yang turut aktif berkontribusi untuk
menyelesaikan makalah ini
3. Orangtua, kerabat, sahabat, dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini banyak terjadi
kesalahan. Apabila ada sesuatu yang kurang berkenan penulis mohon maaf yang
sebesar -besarnya. Saran dan kritik yang membangun sangatlah penulis harapkan.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN
Dikutip dari Kartikasari, A. N., Chasani, S., & Ismail, A. (2012). Faktor Risiko
Hipertensi pada Masyarakat di Desa Kabongan Kidul, Kabupaten
Rembang (Doctoral dissertation, Fakultas Kedokteran).
2.2 Gejala
Hipertensi merupakan penyakit yang tidak menunjukkan gejala yang jelas
sebelum adanya perubahan pada pembuluh darah di jantung, otak, atau ginjal.
Hipertensi disebut juga penyakit “silent killer” karena penderita tidak menyadari
jika tekanan darahnya naik, dan mencapai stadium yang mengkhawatirkan. Gejala
hipertensi yang dirasakan penderita antara lain sakit kepala, pusing, tengkuk terasa
pegal, kaku, dan sakit, jantung berdebar, mata terasa berat, rasa ingin jatuh, serta
telinga berdenging (Agromedia, 2009). Sedangkan menurut Dalimarthai et al
(2008), gejala yang umum ditemui pada pendreita hipertensi adalah pusing, mudah
marah, telinga berdenging, mimisan, sukar tidur, sesak napas, rasa berat di tengkuk,
mudah Lelah, dan mata berkunang-kunang.
Penyebab Hipertensi
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat memicu tekanan darah tinggi, di
antaranya:
penyakit ginjal
Kehamilan
penyakit kelenjar teroid
tumor kelenjar adrenal
Kelainan bawaan pada pembuluh darah
Kecanduan Alkohol
penyalahgunaan NAPZA
Sleep Apnea(Gangguan pernapasan saat tidur)
mengonsumsi obat-obat tertentu
Kelelahan
Selain itu dapat terjadi akibat beberapa faktor yaitu:
Meningkatnya berat badan (Obesitas)
Umur
Keturunan
Terlalu banyak mengonsumsi garam dan terlalu sedikit mengonsumsi
makanan yang mengandung kalium
Merokok
Kurang Olahraga
Penanganan Hipertensi
Berikut ini terdapat beberapa penanganan hipertensi, terdiri atas:
1. Membatasi Asupan Garam, Perbanyak Sayur
Sifat garam yang mampu mengikat air menjadikan potensi konsumsi makanan
yang terlalu asin atau yang diasinkan secara berlebihan tidak pas untuk pengidap
hipertensi. Terlebih untuk menghindari terjadinya stroke, konsumsi garam
berlebihan malahan depat memicu yang demikian. Oleh karena itu, sangat tepat
bagi penderita hipertensi untuk membatasi asupan garam agar tekanan darah tetap
normal.
2. Perbanyak Olah Raga Kardio seperti Berjalan Secara Rutin, atau Olahraga
Jalan Cepat
Berjalan kaki adalah kebiasan sehat, malahan berjalan dengan langkah yang cepat
terbukti menurunkan tekanan darah hingga 8/6mmHg. Selain itu, olahraga ringan
dan mudah ini mengefisiensi suplai oksigen ke jantung, dampaknya kinerja
jantung jadi lebih stabil. Butuh 30 menit total dalam seminggu, dengan jarak dan
kecepatan yang bervariasi agar tekanan darah tetap normal.
Konsumsi setengah ons dark chocolate dengan kandungan kakao minimal 70%
secara teratur setiap hari dipercaya dapat meminimalisir tekanan darah. Ini karena
didalam dark chocolate terdapat kandungan flavanol yang merangsang pembuluh
darah untuk jadi lebih elastis. Hal yang senada dibuktikan dengan sebuah
penelitian dimana tak kurang dari 18% pasien hipertensi yang rutin
mengkonsumsi dark chocolate setiap harinya mengalami penurunan tekanan darah
yang signifikan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu keadaan adanya tekanan
tinggi di dalam pembuluh darah arteri. Didalam penyakit hipertensi ini juga kita
mengenal berbagai macam gangguan yang dikenal dengan meningkatnya tekanan
darah tinggi,stroke,aneurisme,gagal jantung dan serangan jantung,yang kita kenal
dengan tekanan darah tinggi sistolik dan tekanan darah diastolik.
Gejala yang umum ditemui pada pendreita hipertensi adalah pusing, mudah
marah, telinga berdenging, mimisan, sukar tidur, sesak napas, rasa berat di
tengkuk, mudah Lelah, dan mata berkunang-kunang. Hipertensi dapat diketahui
dengan melakukan pemeriksaan darah. Karena hipertensi seringkali tidak
menimbulkan gejala dan lebih sering dialami oleh seseorang yang lanjut usia.
3.2 Saran
Bagi masyarakat ; Lebih memperhatikan pola hidup, agar terhindar dari penyakit.
Bagi Penyusun : Agar lebih tepat dalam penyusunan makalah yang akan
disampaikan kepada pembaca.
CONTOH KASUS
1 Nama Pasien : Tn. D
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Terminal Pengurus
Alamat : Sukamaju RT 04 / RW 04
Waktu Pemeriksaan : 2 April 2014
2 Anamsis
Keluhan Utama : Nyeri kepala
Riwayat penyakit sekarang :
Nyeri kepala dikeluhakan ± 1 minggu yang lalu, kapan nyeri kepala
muncul berkeringatdan Os merasa sesak. Keluhan ini salah berlangsung
terus terus menerus dan semakinmemberat kapan os sedang
menekankan. Selain itu os juga mengeluhkan nyeri pada bagian
belakang leher dan rasa pegal-pegal pada punggung serta kaki. Os juga
merasa pusing berputar dan merasa mengatasi, kesemutan ditangan dan
kesemek, namun os mengaku tidakmerasa mual atau sampai muntah.
Jantung berdebar-debar (-), gangguan penglihatan (-),BAB dan BAK
normal.
Riwayat Pengobatan :
Os mengaku bahwa ia terkadang memakan obat sakit kepala yang dijual
diwarung untuk mengatasi nyeri kapala yang dialaminya. Seminggu
yang lalu, Os sudah berobat ke puskesmas diberi kaptopril tapi tidak
ada perubahan. Os tetap merasakan pusing dan nyeri kepala.
Riwayat penyakit dahulu :
Sering merasakan keluhan yang sama karena mempunyai riwayat
hipertensi.Kemudian Os berobat dan kambuh lagi. Riwayat penyakit
jantung (-), DM (-), riwayatoperasi (-), asma (-), bronkitis (-).
Riwayat penyakit keluarga :
Os mengaku kecepatan dulu pernah menderita tekanan darah tinggi.
Saat ini tidakada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama
seperti os.
Riwayat alergi :
Os tidak memiliki alergi
Riwayat Psikososial :
Os mengaku jangkauan memakan makanan yang seperti dalam
seperti ikan seperti dalamhampir setiap hari. Os juga sering
memakan makanan yang digoreng, jarangmemakan buah dan sayur
serta jarang berolahraga. Makan teratur sehari 3 kali, osmengaku
memakan rokok sehari 1 bungkus, memakan kopi 2 gelas
perhari,alkohol (-), ventilasi rumah yang kurang dan udara dalam
ruangan yang panas.
3 Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 170/110 mmHg
Frekuensi nadi : 92 x / menit
Frekuensi nafas : 20 x / menit
Suhu : 36,7°C
Berat badan : 91,4 Kg
Tinggi badan : 167 cm
Status gizi : Obes II dengan IMT 32,8 kg / m²
Status Generalis
Kepala - Leher
Kulit : Berwarna sawo matang, ikterus (-), sianosis (-)
Kepala : Bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut berwarna
hitamterdistribusi merata, tidak mudah dicabut
Mata :
OD Bentuk normal, Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, palpebral
unggul et inferior tidak busung, murid bulat dengandiameter kurang lebih
3 mm, reflek cahaya (+), mata cekung (-)
OS Bentuk normal, Konjungtiva anemis, skelra tidak ikterik, palpebral
unggul et inferior tidak busung, murid bulat dengandiameter kurang lebih
3 mm, reflek cahaya (+), mata cekung (-)
Telinga : Bentuk normal, liang telinga lapang, tidak ada sekret, tidak
adaserumen
Hidung : Bentuk normal, tidak ada deviasi septum nasi, tidak ada sekret
Mulut : Bentuk normal, perioral tidak sianosis, bibir lembab, lidah
tidakkotor, arkus faring simetris, letak anak lidah di tengah, faring
tidakhiperemis, tonsil T1-T1, mukosa mulut tidak ada kelainan
Leher : Pembesaran KGB - / -
Thorax
Inspeksi :
Bentuk dan ukuran : Bentuk dada kiri dan kanan simetris, barel dada (-
), Pergerakan dinding dada simetris
Permukaan dada : Papula (-), purpura (-), ekimosis (-), spider naevi (-
), venakolateral (-), massa (-).
Iga dan sela iga : Pelebaran ICS (-)
Fossa supraclavicularis, fossa infraclavicularis.dll : cekung, simetris kiri
dan kananFossa jugularis: Tidak tampak deviasi
Tipe pernafasan : Torako-abdominal
Palpasi
Trakea : Tidak ada deviasi trakea, iktus kordis teraba di ICS
Vlinea parasternal sinistra
Nyeri tekan (-), massa (-), busung (-), krepitasi (- ).
Gerakan dinding dada : Simetris kiri dan kanan
Vokal fremitus : Simetris kiri dan kanan
Perkusi
Sonor seluruh lapang paru
Batas paru-hepar : ICS II Linea parasternalis dekstra
Kulit permukaan : ICS IV Linea mid clavicula sinistra
Auskultasi
Kor : S1 S2 tunggal regular, Berbisik (-), menncongklang (-)
Pulmo : Vesikular (+) pada seluruh lapang paru, Rhonki (-/-), dan
Desah (-/-)
Abdomen
Inspeksi :
Bentuk : Simetris
Umbicilus : Masuk merata
Kulit permukaan : Tanda-tanda inflamasi (-), sianosis (-),
venektasi (-), massa (-),vena kolateral (-), papula (-), petekie (-),
purpura (-), ekimosis (-), laba-laba angkatan laut (-).
Distensi (-)
Asites (-)
Auskultasi
Bising usus (+) normal
Metalik suara (-)
Bising aorta (-)
Perkusi
Timpani pada seluruh lapang perut (+)
Nyeri ketok (-)
Palpasi
Nyeri takan ulu hati (-)
Massa (-)
Hepar/hak gadai : tidak teraba
PEMBAHASAN
1 ASPEK KLINIS
PADA kasus ini, pasien adalah seorang laki-laki berumur 45 tahun dengan
keluhanutama nyeri kepala.Ketika nyeri kepala muncul berkeringat dan Os
merasa sesak, keluhanini dirasakan sejak sekitar 1 minggu yang lalu yang
berlangsung terus-menerus dansemakin memberat kapan os sedang
menekankan. Selain itu pasien juga mengeluhkan nyeri pada bagian
belakang leher, sering pusing dan selalu merasa lelah, rasa pegal-pegal
pada punggung serta kesemek, kesemutan ditangan dan kaki akan tetapi
tidak di dengankeluhan mual dan muntah. Pasien mengaku jangkauan
memakan ikan seperti dalam hampirsetiap hari, merokok 1 hari 1 bungkus,
memakan kopi 2 gelas perhari, Pasien jugasering memakan makanan yang
digoreng, jarang memakan buah dan sayurserta jarang berolahraga.Dari
hasil pemeriksaan fisik dapatkan tekanan darah 170/100 mmHg.
Frekuensinadi: 92 x / menit, laju pernapasan : 20 x / menit, suhu aksila :
36,7°C, berat badan : 91,4Kg, tinggi badan : 167 cm, stat kamigizi : Obes
II denganIMT 32,8 kg / m². Hipertensi adalah keadaan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dantekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.
Tekanan darah terukur dengan spygmomanometeryang telah dikalibrasi
dengan tepat (80% dari ukuran manset menutupi lengan) setelah pasien
beristirahat nyaman, posisi duduk punggung tegak atau terlentang pagar
sedikitselama 5 menit sampai 30 menit setelah merokok atau minum kopi.
Seseorangdinyatakan mengidap hipertensi bila tekanan darahnya lebih dari
140/90 mmHg. MenurutItu Bersama Nasional Komite di Deteksi, Evaluasi
dan Pengobatan dari Tinggi DarahTekanan (JNC- VII) dikatakan
hipertensi derajat 2 bila dapatkan tekanan darah sistolik> 160 mmHg, dan
tekanan diastolik > 100, oleh karena itu pasien pada laporan kasus inidapat
didiagnosis menderita Hiperetnsi derajat 2.Untuk pelaksanaan pada pasien
ini diberikan kaptopril 25 mg, 3x1 tablet sertadiberikan pula amloidipin,
dan parasetamol untuk membantu mengurangi keluhan nyeriyang
dirasakan
2 Lanjut..
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik dapatkan bahwa pasien
menderitaHipertensi derajat 2. Pasien kurang memiliki pengetahuan
tentang penyakitnya sehinggamelakukan pola hidup yang shalat, sering
makan ikan seperti dalam, kurang berolahraga, merokok.Pasien bersedia
bahwa Rumah tahanan memiliki ventilasi yang kurang dan udara
dalamruangan yang panas. Ayah pasien memiliki riwayat hipertensi oleh
karena itu pasienpermintaan untuk melakukan pencegahan sekunder untuk
mencegah komplikasi yangdapat timbul dengan meminum obat secara
teratur, kontrol tekanan darahnya secara rutinminimal 1 bulan sekali dan
olahraga teratur, mengurangi menekankan dengan berekreasi,memperbaiki
pola makan dan melakukan hal-hal yang terdapat dalam perilaku
hidupsehat. Sedangkan keluarga pasien sebagai kelompok risiko tinggi,
lebih disukai untuk berperilaku hidup dengan pola makan yang sehat, oleh
karena itu pasien disaranakanuntuk memperbaiki ventilasi ruangan.
DAFTAR PUSTAKA
Junaedi, E., Msi, S. P., Yulianti, I. S., Rinata, M. G., & SSi, M. (2013). Hipertensi
kandas berkat herbal. FMedia.
Kemenkes, R. I. (2013). Riset kesehatan dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.
Kartikasari, A. N., Chasani, S., & Ismail, A. (2012). Faktor Risiko Hipertensi pada
Masyarakat di Desa Kabongan Kidul, Kabupaten Rembang (Doctoral
dissertation, Fakultas Kedokteran).
Dalimartha, S., Purnama, B. T., SpGK, M. S., Nora Sutarina, S., Mahendra, B.,
Akp, I., & Darmawan, R. (2008). Care yourself, Hipertensi. Penebar
PLUS+.
[https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.academi
a.edu/36697063/LAPORAN_KASUS_HIPERTENSI&ved=2ahUKEwiPw4jiYvt
AhULYysKHXBpAPgQFjADegQIAxAB&usg=AOvVaw2mp5261LYubkmB-
RbSGBhQ&cshid=1605671079375]