Anda di halaman 1dari 11

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah dan Kondisi RS. Bhayangkara Makassar

Sejarah berdirinya RS. Bhayangkara Makassar diawali

berdasarkan perintah lisan Pangdak (Panglima Daerah

Kepolisian) XVIII Sulselra Brigjen Imam Supoyo kepada Kapten

Polisi dr. Adam Iman Santosa pada tanggal 2 Nopember 1965,

untuk menempati dan memfungsikan bekas Sekolah Polisi

Negara Djongaya menjadi Rumah Sakit Kepolisian Bhayangkara

Makassar dan sebagai Kepala Rumah Sakit pertama adalah

Komisaris Polisi (Tit) dr. Zainal Arifin, berdasarkan Surat Perintah

Panglima Komando Daerah Angkatan Kepolisian XVIII Sulselra

Nomor : 6/1069, tanggal 24 Januari 1969. Pada tanggal 10

Januari 1970 Rumah Sakit Bhayangkara Makassar diakui oleh

Mabes Polri denga Surat Keputusan Kapolri No. Pol :

B/117/34/I/1970 yang ditandatangani oleh Wakapolri. Dalam

perjalanan waktu, RS. Bhayangkara akhirnya berubah status

menjadi Rumah Sakit Bhayangkara Tk. II dengan Surat Kapolri

No. Pol: Skep/1549/X/2001 tanggal 10 Nopember 2001.

Selanjutnya Kepala Rumah Sakit Kedua adalah Letkol. Pol. Dr.

Ida Bagus Putra Djungutan, Sp.B (Alm) sejak tahun 1985 hingga

tahun 1993, selanjutnya pada tahun 1993 Kepla Rumah Sakit ke


34

tiga dijabat oleh Letkol. Pol. Purn. Dr. Roesman Roesli, Sp.PD

dari tahun 1991 hingga tahun 1993, selanjutnya pada tahun 1993

Kepala Rumah Sakit ke Empat dijabat oleh Kombes. Pol. Drg.

Peter Sahelangi sampai dengan tahun 2007, selanjutnya dijabat

oleh Kombes. Pol. Dr. Syafrisal, M.M sebagai Kepala Rumah

Sakit yang kelima dengan masa jabatan dari 2007 sampai 2008,

kemudian Kombes. Pol. Didi Agus Mintadi, Sp.JP, DFM menjabat

Kepala Rumah Sakit yang Keenam dari tahun 2008 hingga tahun

2010, selanjutnya pada tahun 2010 berdasarkan telegram dari

Kapolri Nomor : STR/193?III/2010 tanggal 9 Maret 2010 tentang

pemberitahuan pengangkatan dan pemberhentian jabatan di

lingkungan Polri dari Kombes.Pol. Didi Agus Mintadi, Sp.JP, DFM

kepada Kepala Rumah Sakit yang ketujuh yaitu Kombes. Pol. Dr.

Purwadi, MS., MARS dari tahun 2010 hingga 2013. Selanjutnya

Kepala Rumah Sakit kedelapan yaitu Kombes Pol. Dr. Budi

Heryadi. M.M dari tahun 2013 hingga sekarang. Berdasarkan

Surat Keputusan Kapolda Sulsel Nomor: Kep/91/II/2012 tanggal

27 Pebruari 2012, ditetapkan hari jadi RS Bhayangkara Makassar

adalah tanggal 24 Januari 1969.

Untuk menghilangkan kesan bahwa Rumah Sakit Kepolisian

Bhayangkara hanya diperuntukkan bagi anggota Polri maka

berdasarkan Surat Keputusan Kapolda Sulsel No.Pol:

Skep/321/X/2001 tanggal 16 Oktober 2001 diputuskan pergantian


35

nama Rumah Sakit Kepolisian Bhayangkara Makassar menjadi

Rumah Sakit Bhayangkara Tk. II Mappaoudang Makassar.

Perkembangan fisik bangunan Rumah Sakit Bhayangkara

Makassar di mulai pada tanggal 7 Oktober 1971 dengan

diresmikannya ruangan Diddokkes dan Rumah Sakit

Bhayangkara oleh Kapolda Sulsel. Pembangunan tahap pertama

dimulai dari ruang perawatan Perwira diresmikannya Ruang

Pavilion tahun 1973, kemudian tahun 1977 dengan dukungan

dana dari menghangkam Pangab Jenderal M. Yusuf dibangunlah

sarana pendukung diagnostik dan sarana pelayanan kesehatan.

Pembangunan tahap kedua tahun 1983 terdiri atas 2 ruang

perawatan anak 2 lantai, ruang fisioterapi dan ruang gawat

darurat, tahun 1996 peresmian ruang ICU dan Ruang Operasi

dan di tahun 2000 rumah sakit mendapat bantuan lunak peralatan

kesehatan dari Spanyol.

Perkembangan pembangunan selanjutnya adalah

pembangunan koridor yang menghubungkan ruang-ruang

perawatan maupun Poliklinik, Gedung Perawatan berlantai 2 dan

Ruang Perawatan lainnya untuk meningkatkan pelayanan.

Sampai saat ini luas bangunan Rumah Sakit Bhayangkara

Makassar adalah 6.005 m2 yang berdiri pada lahan seluas 17.642

m2 dan telah memiliki ruang rawat jalan (17 jenis Poliklinik), IGD

dan ruang rawat inap dengan berbagai kelas (VVIP = 2 TT, VIP =
36

40 TT, kelas I = 13 TT, kelas II = 114 TT, kelas III = 62 TT dan

ICU = 10 TT sehingga total tempat tidur adalah 265), serta

didukung dengan sarana penunjang lainnya (Laboratorium klinik,

instalasi gizi, instalasi fisioterapi, laundry, apotik, dan

Kompartemen Dokpol).

Seiring perkembangan Rumah Sakit Bhayangkara Makassar

pada tahun 2009 berhasil lulus akreditasi 5 pelayanan dasar yang

penilaiannya dilakukan oleh komisi akrditasi dengan sertifikat

Nomor : YM.01.10/III/125/09. Tanggal 14 Januari 2009, dan telah

diperpanjang sehingga masa berlakunya sampai dengan Juli

2012.

Sebagai unit pelaksana teknis (UPT) Pusdokkes Polri,

Rumah Sakit Bhayangkara Makassar berkedudukan di bawah

Kapolda melalui Kabiddokkes, yang memiliki tugas pokok;

menyelenggarakan kegiatan pelayanan Kedokteran Kepolisian

untuk mendukung tugas operasional Polri dan pelayanan

kesehatan Kepolisian bagi Pegawai Negeri pada Polri dan

keluarganya serta masyarakat umum secara prima.

Dalam perjalanan waktu berdasarkan keputusan Menteri

Keuangan RI Nomor : 440/KMK.05/2010, tanggal 23 Nopember

2010, Rumah Sakit Bhayangkara Tk. II Mappaoudang Makassar

ditetapkan sebagai instansi pemerintah yang menerapkan

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU).


37

Kemudian berdasarkan surat Asrena Kapolri Nomor :

B/21/VI/2011/Rorena, tanggal 8 Juni 2011 tentang satuan kerja

dan nomenklatur bari, pergantian nama Rumah Sakit Polri

Bhayangkara Makassar menjadi Rumah Sakit Bhayangkara

Makassar dengan kode Kemenkeu 646307.

Pada tanggal 18 Januari 2012 Dinas Kesehatan Kota

Makassar mengeluarkan perpanjangan izin operasional rumah

sakit dengan Nomor : 00393/Yankes-2/I/2012. Pada tanggal 7

Januari 2012 RS. Bhayangkara Makassar mendapat penetapan

kelas sebagai Rumah Sakit Kelas B dari Kemenkes RI dengan

No. HK.03.05/I/908/12.

Perubahan status rumah sakit menjadi BLU dimaksudkan

agar rumah sakit dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang

profesional, efektif dan efisien kepada masyarakat, serta

pengelolahan keuangan yang lebih fleksibel berupa keleluasan

penerapan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan

pelayanan kepada pelanggan, yang dikelola secara efektif dan

efisien melalui perencanaan yang cermat, pelaksanaan yang taat

azas pengawasan yang ketat dengan tanpa mengutamakan

mencari keuntungan.

1. Visi dan Misi Rumah Sakit Bhayangkara Makassar

Rumah Sakit adalah sarana upaya kesehatan yang

menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan dan dapat


38

dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian.

Kegiatan pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan rawat

jalan, rawat inap dan pelayanan gawat darurat yang mencakup

pelayanan medik dan penunjang medik.

Untuk dapat sembuh, berkembang dan mampu mengikuti

kemajuan Iptek Kedokteran, serta mencapai tujuan organisasi,

Rumah Sakit Bhayngkara Makassar menetapkan Visi, Misi dan

Tujuan sebagai berikut:

a. Visi

Menjadi Rumah Sakit Bhayangkara terbaik di kawasan Timur

Indonesia dan jajaran Polri, dengan Pelayanan Prima dan

mengutamakan penyembuhan serta terkendali dalam

pembiayaan

b. Misi

1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima

dengan meningkatkan kualitas disegala bidang pelayanan

kesehatan, termasuk kegiatan kedokteran kepolisian

(forensik, perawatan tahanan, kesehatan kamtibmas dan

DVI) baik kegiatan operasional kepolisian, pembinaan

kemitraan maupun pendidikan dan latihan.

2) Menyelenggarakan perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengawasan anggaran secara

transparan dan akuntabel.


39

3) Meningkatkan kualitas SDM yg profesional, bermoral

dan memiliki budaya organisasi sebagai pelayan prima.

4) Mengelola seluruh sumber daya secara efektif, efisien

dan akuntabel guna mendukung pelaksanaan tugas

pembinaan maupun operasional Polri

2. Nilai, Motto dan Tujuan

a. Nilai

1) Disiplin

2) Ekstra Pelayanan Prima

3) Kebersamaan

4) Akuntabilitas dan Transparansi

5) Prestasi Kerja

b. Motto

Prima dalam pelayanan, utama dalam penyembuhan,

terkendali dalam pembiayan

c. Tujuan

1) Tersedianya pelayanan kesehatan spesialisasi yang

lengkap dan sesuai dengan standar akreditasi

2) Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan

meminimalisir komplain guna meningkatkan kepercayaan

masyarakat kepada Rumah Sakit Bhayangkara Makassar

3) Meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan standar

akreditasi
40

4) Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme SDM

5) Menjaga kuantitas SDM secara ideal sesuai dengan

beban dan ancaman tugas

6) Meningkatkan kesejahteraan dan etos kerja SDM

7) Terwujudnya transparansi dan akuntabilitas dibidang

keuangan

8) Terwujudnya pengelolaan seluruh sumber daya lainnya

secara efektif, efisien dan akuntabel.

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan pola format kefiatan dan

hubungan diantara berbagai sub organisasi agar seluruh

perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien, maka harus

memiliki pemahaman yang jelas tentang struktur organisasi.


41

4. Rumah Sakit Bhayangkara Makassar mempunyai nilai terutama

untuk masyarakat menengah kebawah dan juga memiliki potensi

pelayanan unggulan yang bermanfaat guna menghadapi

kompetitornya, antara lain:

a. Place (Letak/ Lokasi) ; Rumah Sakit Bhayangkara Makassar

mempunyai lokasi yang strategis dipinggir jalan perkotaan dan

lingkungan padat penduduk, Jalan Mappaoudang No. 63

Makassar Kelurahan Jongaya Kec. Tamalate Kota Makassar

b. Produk (layanan yang dijual) ; Layanan yang dijual oleh

Rumah Sakit Bhayangkara Makassar adalah layanan yang

berhubungan langsung dengan core bisnis (medis, penunjang

medis dan penunjang non medis, dan layanan lainnya yang

tidak berkaitan dengan tugas pokoknya, missal: kantin, parker,

pengelolaan sampah dan limbah, keamanan, ATM center dan

lain sebagainya. Untuk layanan kesehatan, maka upaya

menjaga mutu melalui pelayanan prima dan menjaga

keselamatan pasien adalah salah satu hal yang harus

diperhatikan terus menerus

c. Price (harga/ tariff) ; tarif setiap jasa layanan yang

diberlakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar saat ini

selain telah meperhitungkan unit cost juga mempertimbangkan

kmompetitor dan kemampuan daya beli masyarakat, sehingga


42

pelanggan membayar secara terjangkau namun tetap

mendapatkan pelayanan yang prima.

d. Promotion (Pemasaran): fungsi pemasaran di Rumah Sakit

Bhayangkara Makassar, dipadukan dengan fungsi

kkehumasan (Humsar), walaupun secara structural tidak

terwadahi sesuai peraturan Kapolri : Nomor 11 Tahun 2011,

tentang StrukturRumah Sakit Bhayangkara Tk. II, III dan IV ;

namun karena secara bisnis yang sehat fungsi Humsar

memegang peranan yang penting, maka oleh manajemen

rumah sakit tetap dibentuk

e. People (Masyarakat/ pelanggan dan SDM yang mengawasi

rumah sakit).
43

B. Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai