DisusunOleh:
Kelompok 2
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sarana dan
Prasarana Alat Pemeriksaan Serta Intervensi Fisioterapi”
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Fisioterapi.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang bagaimana
menggunakan alat alat fisioterapi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Kristina Novita Leluni selaku
dosen pembimbing. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Halaman
COVER ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I SARANA DAN PRASARANA......................................................... 1
BAB II ALAT PEMERIKSAAN FISIOTERAPI.......................................... 2
A. Goniometer......................................................................................... 2
B. Chest Deep Caliper
C. Scoliometer......................................................................................... 2
BAB III ALAT INTERVENSI FISIOTERAPI.............................................. 3
A. Shortwave Diathermy ........................................................................ 3
B. Microwave Diathermy........................................................................ 3
C. Traksi.................................................................................................. 3
BAB III KESIMPULAN................................................................................ 4
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 5
A. Sarana
B. Prasarana
A. Goniometer
1. Definisi/Pengertian
Istilah “goniometer” berasal dari 2 kata bahasa Yunani yaitu gonia
berarti sudut, dan metron yang berarti ukuran. Oleh karena itu,
goniometer adalah pengukuran sudut atau derajat, khususnya pengukuran
derajat yang terjadi pada sendi-sendi manusia dengan patokan tulang
pembentuk sendi.
Goniometer merupakan bagian penting dari evaluasi komprehensif
sendi dan jaringan lunak disekitar sendi. Pengukuran antropometri seperti
panjang tungkai, circumferentia (lingkar bagian tubuh), dan volume tubuh
juga merupakan bagian dari evaluasi komprehensif.
1. Definisi / Pengertian
2. Fungsi/ tujuan
1. Definisi / Pengertian
2. Fungsi / Tujuan
Secara umum, perlu diberitahukan bahwa pemeriksaan dengan
scoliometer merupakan pemeriksaan yang bertujuan untuk mengukur
sudut rotasi batang tubuh (angle of trunk rotation/ATR); ATR digunakan
untuk menentukan tatalaksana selanjutnya, apakah perlu dilakukan
pencitraan radiografi dan rujukan ke dokter spesialis ortopedi atau tidak.
Pemeriksaan ini bersifat umum, aman, noninvasif, tidak menggunakan
sinar radiasi, tidak menimbulkan nyeri, dan dapat digunakan sebagai
skrining pada adolesen. Scoliometer memiliki tingkat sensitivitas,
spesifisitas, reliabilitas intrapenilai, dan reliabilitas antar penilai yang
cukup baik.
3. Prosedur/Cara kerja
Teknik prosedur pemeriksaan scoliometer merupakan hal yang
perlu diperhatikan dalam pemeriksaan dengan scoliometer terutama
posisi pasien ketikadalam pemeriksaan.Posisi yang tidak tepat dapat
mengakibatkan positif palsu ataupun negative palsu.
Berikut merupakan prosedur pemeriksaan angle trunk
rotation (ATR) dengan scoliometer:
4.
A. Shortwave Diathermy
1. Definisi/Pengertian
Short Wave Diathermy atau Diatermi Gelombang Pendek adalah salah
satu modalitas pemanasan dalam (deep heating) karena mampu
menembus jaringan dengan kedalaman sampai 4 – 5 cm, dimana keadaan
ini tidak dapat dicapai oleh alat pemanasan lainnya seperti : Micro Wave
Diathermy (MWD) maupun infrared. SWD cukup efektif untuk terapi
jaringan yang terletak lebih dalam / sulit dijangkau oleh MWD maupun
infrared. Transfer energi SWD melalui mekanisme konversi, yaitu dari
energi elektromagnetik menjadi energi termal.
Darah.
a. Trauma akut,inflamasi
b. Gangguan sirkulasi
c. Scar yang besar
d. Gangguan kognitif dan komunukasi sehingga sulit melaporkan
nyeri.
- Kontraindikasi secara khusus,yaitu :
a. Lensa kontak
b. Menstruasi dan kehamilan
B. Microwave Diathermy
1. Definisi/ Pengertian
Microwave diathermy (MWD) adalah alat terapi yang bertujuan
meningkatkan vasodilatasi pembuluh darah, diikuti dengan perbaikan
sirkulasi, metabolisme dan otot-otot menjadi rileksasi.
C. Traksi
1. Definisi / Pengertian
Traksi adalah Suatu pemasangan gaya tarikan pada bagian tubuh.
Traksi digunakan untuk meminimalkan spasme otot ; untuk mereduksi,
mensejajarkan, dan mengimobilisasi fraktur ; untuk mengurangi
deformitas, dan untuk menambah ruangan diantara kedua permukaan
patahan tulang. Traksi harus diberikan dengan arah dan besaran yang
diinginka untuk mendapatkan efek terapeutik. Faktor-faktor yang
mengganggu keefekktifan tarikan traksi harus dihilangkan (Smeltzer &
Bare, 2001 ).
Traksi merupakan metode lain yang baik untuk mempertahankan reduksi
ektermitas yang mengalami fraktur (Wilson, 1995 ).
dan traksi.
Intervensi
o Dx. 1
Dorong klien latihan aktif untuk daerah yang dapat dilakukan
Dorong klien pada aktivitas terapeutik dan pertahankan
rangsangan lingkungan.Ex : TV, radio, kunjungan keluargaKaji
derajat imobilitas yang dihasilkan karena adanya traksi dan
perhatikan persepsi klien terhadap imobilisasi
o Dx. 2
Tingkatkan bagian tubuh yang sakit dengan meninggikan kaki
tempat tidur
Berikan tindakan kenyamanan (contoh : sering ubah posisi,
pijatan punggung) dan aktivitas terapeutik. Dorong penggunaan
teknik manajemen stres (contoh: nafas dalam, visualisasi) dan
sentuhan terapeutik
Berikan pijatan lemah pada area luka sesuai toleransi bila
balutan telah dilepas
Selidiki keluhan nyeri luka, kemajuan yang tak hilang dengan
analgesik
Berikan obat sesuai indikasi, contoh: analgesik, relaksan otot
Berikan pemanasn lokal sesuai indikasi
o Dx. 3
Ubah posisi dengan sering geraka pasien dengan perlahan-
lahan dan beri bantalan pada tonjolan tulang dengan pelindung
Beri penguatan pada balutan awal sesuai dengan indikasi.
Gunakan teknik aseptik dengan tepat
Pertahankan klien tetap kering. Bebas keriput
Anjurkan klien menggunakan pakaian katun longgar
o Dx. 5
Dorong ekspresi ketakutan masalah klien
Diskusikan tindakan keamanan
Dorong klien untuk menggunakan manajemen stres. Ex:
bimbinan imajinasi, nafas dalam
o Dx. 6
Instruksikan klien, keluarga untuk melakukan perawatan
mandiri
Dorong klien melakukan program latihan berkesinambungan
Tekankan diet seimbang dan pemasukan cairan yang adekuat
Anjurkan penghentian merokok
Indentifikasi tanda gejala yang memerlukan evaluasi medik.
Ex: edema, eritema, dan sebagainya
Hikia P,S.Kep,Ns indra (2011). mengenal traksi tanggal akses 25 november 2011
dari ;http://indrahizkia.blogspot.com/2011/11/mengenal-traksi.html
& Keperawatan Ahlinya asuhan (2014) . Traksi diakses pada tanggal 9 april 2014
dari; https://ahlinyaasuhankeperawatan.blogspot.com/p/traksi.html
Arsanto (2012).shortwave diathermy diakses tanggal 14 september 2021
dari ;https://www.rspantiwaluyo.com/berita-154-short-wave-diathermy.html
akhmad rosul rais (2017). SWD “ENRAF NONIUS-CURAPLUS 419”
diaksestanggal14september2021dari;
https://id.scribd.com/document/366950067/Short-Wave-Diathermy
Radian Nyi Sukmasari (2016). Detik health diakses tanggal 14 september 2021
dari ; https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3330603/kenali-berbagai-
macam-fisioterapi-untuk-bantu-atasi-nyeri-punggung-bawah
Hamidahhilyas.microwave diathermy unit diakses tanggal 14 september 2021
dari ; https://pdfcoffee.com/microwave-diathermy-unit-pdf-free.html
Siti muthiah ;hendrik;Suharto(2013).Media Fisioterapi Politeknik Makassar.alat
ukur fisioterapi,goniometer diakses 14 september 2021 dari
;journal.poltekkes-mks.ac.id