Tentang :
PEDOMAN PENGORGANISASIANINSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN
ii
Memperhatikan Memo Intern Kabag Instalasi Farmasi RS Muhammadiyah Lamongan Nomer
06/MI-RSML-IF/2013, perihal Usulan Pedoman Pengorganisasian Instalasi
Farmasi, tertanggal 22 April 2013.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Lamongan
Tanggal 19JTsanil434H.
Tepat tanggal 30 April 2013 M.
Direktur,
RS Muhammadiyah Lamongan.
Tembusan:
1. IFRS
2. Panitia Farmasi dan Terapi
3. Unit Terkait
iii
Lampiran Surat Keputusan Direktur RS Muhammadiyah Lamongan
Nomor 292/KEP/III.6.AU /B/2013
Tentang Pedomanan Pengorganisasian Instalasi Farmasi RS
Muhammadiyah
Lamongan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu dari sarana kesehatan merupakan rujukan pelayanan
kesehatan dengan fungsi utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat
penyembuhan dan pemulihan bagi pasien.
Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumah sakit yang
menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal tersebut diperjelas dalam
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit yang menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit
adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit
yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk
pelayanan farmasi klinik, yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Agar supaya manajemen Rumah Sakit dapat berdayaguna dan berhasil guna,
khususnya pada penatalaksanaan pelayanan kefarmasian maka diperlukan suatu unit
pelaksana teknis yang bertanggungjawab dalam kegiatan pelayanan kefarmasian
tersebut.
B. Tujuan
1. Sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan farmasi di rumah sakit
2. Sebagai acuan unit - unit di Instalasi Farmasi dalam melaksanakan program kerja
dan kegiatan sehari-hari.
1
C. RuangLingkup
1. Tanggung jawab dan tugas pokok
2. Struktur Organisasi RS & Instalasi Farmasi
3. Uraian Jabatan
4. Tata Hubungan Kerja
5. Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
6. Kegiatan Orientasi
7. Pertemuan atau rapat
8. Pelaporan
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN
A. SejarahBerdiri
Diawali dari sebuah Pos Kesehatan Bencana Banjir di Lamongan menjadi Balai
Kesehatan Islam (BAKIS)/PKU Muhammadiyah Daerah Lamongan didirikan pada
tanggal 03 Agustus 1968. Mula-mula sebagai Balai Pengobatan Islam dengan menyewa
suatu bangunan di Jalan K. H. Ahmad Dahlan no. 7 Lamongan sampai dengan tahun
1978 (sekarang masih ada).
Selanjutnya dengan usaha nyata dan sungguh sungguh tanpa pamrih dari para
pendiri dan pengurusnya (PDM Lamongan), setelah mendapat hibah dari Bapak H.
Usman Dimyati (pemilik lahan dan bangunan yang disewa), maka fungsi pelayanan
pengobatan ditingkatkan dengan tambahan pelayanan BKIA/Klinik KB yang kemudian
dikembangkan menjadi RB dengan kapasitas 6 TT.
Sejalan dengan perkembangan, saat ini Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan menempati gedung baru diatas lahan seluas 22.096 M2 di jalan Jagung
Suprapto No. 76 Lamongan 62215. Peletakan batu pertama pembangunannya
dilaksanakan oleh Gubernur Jawa Timur Bpk. Basofl Soedirman 17 Oktober 1994 dan
peresmiannya dilaksanakan Menko Kesra Azwar Anas pada 5 Juli 1997. Dengan
pelayanan medis yang lebih modern dalam lingkungan yang asri dan bernuansa Islami,
kita terus berupaya untuk meujudkan visi, misi dan tujuan Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan.
A. Visi RSML
1. Menjadikan RS Muhammadiyah Lamongan sebagai perwujudan iman & ibadah
kepada ALLAH SWT, dan sarana amal sholeh.
2. Menjadikan RS Muhammadiyah Lamongan sebagai RS Tipe B pendidikan, RS
rujukan yang unggul dalam emergency (kegawatdaruratan) dan berstandar
internasional.
B. MisiRSML:
1. Menjadikan RS Muhammadiyah Lamongan sebagai amal usaha pelayanan
kesehatan yang Islami, profesional dan bermutu.
2. Menjadikan RS Muhammadiyah Lamongan sebagai sarana dakwah Amar Ma'ruf
Nahi mungkar serta sebagai sarana untuk mewujudkan masyarakat & keluarga yang
sehat sejahtera.
3. Menjadikan RS Muhammadiyah Lamongan sebagai RSU tipe B pendidikan, sebagai
Rumah Sakit emergency center & siaga bencana, dan sebagai Rumah Sakit
bersertifikat standar akreditasi versi baru pada tahun 2013-2015;
C. Tujuan RSML:
1. Mewujudkan derajad kesehatan yang optimal bagi semua lapisan masyarakat dalam
rangka terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, melalui pendekatan
pemeliharaan kesehatan (promotif), Pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan
penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara
menyelumh dengan pelayanan pasien safety;
2. Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat & mendidik SDI yang berakhlaqul
karimah & profesional sehingga dapat menangani kasus-kasus emergency secara
cepat, profesional & bermutu dan dapat memberikan pelayanan prima berstandar
internasional kepada pasien;
2. Budaya Organisasi
Core value Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan yang ditetapkan harus
disesuaikan nilai IHSAN pada standar khusus AUMK. Core value yang ditetapkan
adalah ISTAWA yang mempunyai arti harfiah bersemayam. ISTAWA dapat
dijabarkan dan diartikan seperti tercantum dalam Tabel 5.14
Tabel:15 Penjabaran
dan arti "ISTAWA"
NO KATA PENJABARAN ATAU ARTI
1 ISTAWA
ISTAWA merupakan kependekan dari
S - Shobru (sabar)
Ta - Tartibu (tertib)
NO KATA PENJABARAN ATAU ARTI
4 Ikhlas
Memberikan pelayanan yang aman, efektif, dan ramah
karena memohon ridho Allah SWT
7 Waqtihi
Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan jadwal
atau waktu yang ditetapkan
BAB IV
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan adalah Rumah Sakit tipe C yang dipimpin
oleh seorang Direktur, dibantu oleh Wakil Direktur Medis dan Direktur Umum &
Keuangan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
971/Menkes/PER/DC/2009, tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan
(Kesehatan RI, 2009).
Gambar: 1
Sumt Kejstsw&B Majelis Kesehatan das Kcsejslsteraan Ma^afiibi 1*0 Mishsmra&iiysih Laatongan,
STOKTUROKGANlSASI RUMAH
SAKSTMUHAMMADIYAHUMONGAN
iHREKTORUTAMA
Ktmitr
Kepemwatea K«»wgatt
KepaJa Ragian
fv«|!ftla tsstabsi R#ks«M«!b K*|«*i* 8agiaa
HetiAhSrnlrjjl
T77X,
Kepala Bagisw
fepala iasistaM PancSfcaraiui
Ca*a{ par ttrst
Ktpais Bagias
JC f^ffiataratt
Kejtala Iffsijilnjii ...K4&KcsHsg.
itawatJaiait
J ...... 1
BcrftptfMdmgu: 19 DeMmlvr ?fl09 H
Ksmat laap
BABV STRUKTUR
Gambar:
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI FARMASI (IF)
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN
KEPALA UNIT KEPALA UNIT KEPALA UNIT KEPALA UNIT KEPALA UNIT
LOGISTILK FARMASI FARMASI KLINIS STERILISASISENTRAL PELAYANAN KOII PELAYANAN KO I
Keterangan;
Garis Komando
Garis Koordinasi
BAB VI
URAIANJABATAN
B. Kepala Unit
1. Kepala Unit Logistik Farmasi
2. Kepala Unit Farmasi Klinis
3. Kepala Unit Pelayanan KOI
4. Kepala Unit Pelayanan KO II
5. Kepala Unit Sterilisasi Sentral
C. Koordinator Farmasi Klinis Rawat Jalan
D. Tugas Apoteker dalam Panitia Farmasi dan Terapi
E. Penanggung Jawab
1. Obat & Kegiatan Baksos
2. Evaluasi Stok Obat & Alkes Ruangan
3. Diklat&PKMRS
4. Obat & Alkes yang akan dimusnahkan
5. Arsip di Gudang Arsip
6. Perpustakaan Farmasi
F. Penangung Jawab Shif
G. Pelaksana
1. Farmasi Klinis Rawat Jalan (Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian)
2. Farmasi Klinis Rawat Inap
3. Pelayanan Kamar Obat (Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) dan Asisten
TTK)
4. Logistik Farmasi
5. Sterilisasi Sentral
6. Petugas Khusus
Dengan uraian tugas sebagai berikut: A.
KEPALA INSTALASI FARMASI
• Memimpin dan mempertanggungjawabkan kepada Direktur Medis terhadap seluruh
kegiatan pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi
• Mengevaluasi dan memantau kegiatan Instalasi Farmasi yang berada di bawah
tanggung jawabnya agar efektif dan efesien.
• Membuat laporan kegiatan di Instalasi Farmasi secara berkala
• Membimbing dan mengkoordinir kegiatan pelayanan kefarmasian yang berada di
bawah tanggung jawabnya sehingga dapat berjalan lancar dan tertib.
• Membina staf yang ada dibawah tanggung jawabnya agar mencapai kinerja sebaik
mungkin.
• Mengkoordinasikan dengan unit kerja lain yang terkait bila diperlukan dalam rangka
penyelenggaraan kegiatan pelayanan kefarmasian.
• Melakukan investigasi sederhana insiden keselamatan pasien grading biru/ hijau
• Bersama Tim Pengadaan lainnya mengadakan koordinasi perencanaan dan
pengadaan di luar prosedur rutin
• Melaksanakan tugas-tugas lain atas perintah Direktur Medis.
• Menjamin pelayanan resep rawat jalan benar pasien, benar indikasi, benar obat,
benar dosis, benar cara pemberian, benar waktu pemberian, benar dokumentasi &
waspada efek samping dengan kegiatan :
■ Pengkajian Resep
■ Pengecekan kesesuaian barang dan memo retur pasien
■ Verifikator racikan
■ Penyerahan obat ke pasien ( kesesuaian obat-resep-komputer untuk resep
racikan dan kesesuaian etiket-resep-obat)
■ Melakukan Konseling
■ Menjamin kelengkapan identitas petugas pelayanan resep
• PJ Inventory Narkotika & Psikotropika
• PJ Buku Konseling dan lembar pendukung
• PJ Buku Kontrol Penyerahan (PME)
• Membantu tugas PJ Ship yang menjamin dan mengatur agar pelayanan sesuai protap
• Melaksanakan Tugas Wajib Ship
• Menyusun dan memberikan laporan sesuai dengan urgas dari atasan
• Melaksanakan Pemberian Informasi Obat baik dari dokter, perawat maupun pasien
• Menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan kerja, serta menjaga keutuhan dan
kelestarian seluruh fasilitas yang ada
• Menjaga keakuratan seluruh data dan keamanan persediaan farmasi di Kamar Obat
• Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
Tata hubungan kerja di Instalasi Farmasi meliputi hubungan kerja Umum, Internal,
antar Bagian atau Instalasi serta keterlibatan dalam tim-tim yang ada di rumah sakit.
a. Hubungan kerja antara Direksi, Kepala Instalasi, Kepala Unit, Pelaksana dan
Bagian atau unit lain dilandasi dan dijiwai oleh nilai nilai Ukhuwah Islamiyah
berdasarkan Al Qur'an dan Al Hadist
b. Direksi menghargai kemandirian Kepala Instalasi Farmasi didalam
pengelolaan kegiatan operasional Instalasi Farmasi Rumah Sakit sehari hari
sesuai dengan tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang telah
diamanatkan pada Instalasi Farmasi.
c. Penugasan ke pelaksana Instalasi Farmasi wajib meminta pertimbangan dan
persetujuan Kepala Instalasi Farmasi
2. Tata Hubungan Kerja Internal Instalasi Farmasi
2. Penataan Jabatan
Unit Sterilisasi
Sentral
Hubungan kerja Instalasi Farmasi dengan bagian / instalasi lain meliputi semua
bagian dan unit yang ada di RSML yang membutuhkan perbekalan farmasi. Adapun
gambaran hubungan tersebut dapat dilihat sebagai berikut.
Gambar: Hubungan Antar Bagian Dengan Instalasi
Farmasi
Kepala - Kepala
G izi ,, Keuang
Kabag. Kabag an
RT Kabag Rekam
Umum & Medis
SKR
A. 1 Standarisasi igaan
Ketene
No Nama Jabatan Kualifikasi Pengalaman dan diperlu
Formal Sertifikat Kualifikasi Utama kan
1. Kepala Instalasi • Apoteker Manajemen • Berpengalaman kerja 1
Farmasi • Apoteker pengembangan 2 tahun di rumah sakit
spesialis Pelayanan • Mempunyai
Farmasi Farmasi Rumah kemampuan
Rumah Sakit Sakit manajemen serta
atau Magister penguasaan peraturan
Farmasi atau perundangan yang
Magister berlaku pada bidang
Administr tugasnya, khususnya yang
asiRS • berkaitan dengan
Mempuny ai pelayanan kefarmasian
STRA, SIPA • Sehat jasmani dan
dan Sertifikat rohani
Kompeten si • Mempunyai
pemahaman
keislaman yang baik
dan mampu
mempraktekkan
secara total dan
istiqomah sehingga
bisa menjadi teladan
yang baikjujur,
berwibawa, tegas,
hidup sederhana dan
menjaga diri dari
barang subhat.
• Memiliki prestasi
yang baik, disiplin,
dedikasi yang tinggi
• Memiliki visi dan
berani mengambil
resiko
B. Kondisi Ketenagaan
No Nama Jabatan Kualifikasi 2>da
Fonnal MasaKerja Sertifikat
1. Kepala Instalasi Apoteker 12 Tahun • Strategi Peningkatan 1
Farmasi Peran Farmasis di
RS
• Peranan Farmasis di
EraAbad21
• Manajemen
Pengendalian &
Pengembangan
Farmasi di RS
• Penyusunan
Indikator Kinerja
Operasional Rumah
Sakit
• Peranan
Farmasi
dalam
pengembangan konsep
DRG Case-Mix di RS
• Akreditasi RS
2. Kepala Unit Apoteker 9 Tahun ( • Manajemen Optimal 1
Fannasi Klinis Spesialis termasuk 3,5 Penyakit Infeksi
Rawat Inap Fannasi tahun untuk mencegah
Klinis pendidikan SP. muncul dan
FRS) menyebarnya
Resistensi Anti
Mikroba
• Asuhan Kefarmasian
Alergi Obat
• Meningkatkan Citra
Farmasis Rumah
Sakit Melalui
Pelayanan Farmasi
Paripurna
• Workshop Pelayanan
Farmasi RS
Akreditasi 2012
• Pharmacotherapy
Update in
Pharmaceutical Care
KETERANGAN:
• Assigment : Penugasan yang diberikan oleh atasan di luar tugas utama,
namun dipandang perlu untuk kelancaran pelaksanaan tugas secara
keseluruhan. Sesuai ketentuan yang berlaku (BAKN), jumlah waktu yang
diusulkan adalah 5% dari waktu kerja.
• Allowance : waktu yang digunakan oleh karyawan selama jam kerja, tetapi
bukan untuk kepentingan pelaksanaan tugas jabatan. Waktu kerja yang
hilang ini pada hakekatnya dipakai untuk kepentingan pribadi. Sesuai
ketentuan yang berlaku (BAKN), jumlah waktu allowace yang diusulkan
adalah 25% dari waktu kerja (Depkes RI and Kessos RI, 2000).
ORIENTASI
Kegiatan orientasi merupakan bagian dari proses rekruitmen dan seleksi karyawan
baru. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh para ahli seperti; (Armstrong, 2003), (Edwards et
al., 2003), (Grensing, 2006), (Mathis and Jackson, 2004) dan yang lainnya, termasuk hasil
ases artikel Wikipedia yang dilakukan pada 14 Januari 2013 bahwa Proses rekrutmen juga
mencakup pembuatan dan finalisasi pekerjaan yang sesuai atau penempatan dan juga
orientasi atau pembekalan karyawan baru. ("Recruitment," 2013).
Untuk memberikan gambaran kegiatan orientasi bagi karyawan Baru, Mutasi dan
Pejabat, maka penyelenggara kegiatan orientasi dapat berpedoman pada Bagan Alur
Orientasi karyawan di bawah ini:
1. Alur Orientasi Bagi Karyawan Baru
Tim
Penerimaan Direksi
Karyawan Baru
Kasubag
Kabag
Pelayanan
SDI
Karyawan
Kasubag
Pelaksanaan Pedoman
Diklat /
Orientasi Orientasi
Panitia
Keterangan :
• Semua jenis tenaga baru sebagaimana bagan di atas5 wajib mengikuti orientasi
induk sekurang-kurangnya selama 3-5 hari yang diselenggarakan oleh Tim Diklat
RSML, atau Panitia yang dibentuk oleh Direktur Utama RSML. 2. Alur Orientasi
Karyawan Mutasi
Kasubag Yankar/
Kan it Kerja Direksi
Kasubag
Kabag Pelayanan
SDI Karyawan
Keterangan:
Kasubag
Kabag Pelayarican
SDI Karyawan
Kasubag ~7
Pedoman
Oiklat / Orientasi
F'anitia
Keterangan:
Orientasi Pejabat dilaksanakan berdasarkan kebutuhan dan diserahkan kepada
lembaga independen di luar struktur RSML. Dalam orientasi Pejabat sekaligus
diberikan pembinaan dan pembekalan kepada para pejabat secara berjenjang dengan
tambahan materi:
• Manajemen dan Administrasi
• Kepemimpinan
• Tehnik Bimbingan dan konseling
NO KEGIATAN WARNING
1
Penggerusan, Pembagian, 1. Verifikasi obat yang akan
Pembungkusan (Puyer dan Kapsul), diracik oleh AA Senior
pemberian etiket item R/ Racikan 2. Jika jumlah puyer / capsul lebih
dari 10, sebagian oleh AA baru
sebagian oleh AA senior (Tidak
boleh memperlama respon time)
2 1. Penyiapan item non racikan & • Mengambilkan dan meletakkan
pembuatan etiket obat tidak boleh pakai hafalan
2. Penyiapan obat poli & IGD yang tempat atau bentuk atau rupa (
telah dipakai pasien Hati-hati satu nama lebih dari 1
3. Ketentuan j ika obat sudah dipakai dosis sediaan/ bentuk
tapi KO tdk punya sediaan/macam: Lensa, NGT,
4. Ketentuan j ika obat diberikan ke Lactacyd, masker, nebuliser,
pasien menyusul NRM, Vasacon, Timol dll)
• Pengambilan : Baca resep —>
5. Pengecekan & penataan Anfra
6. Pengecekan & pengembalian obat Ambil Barang —> Baca Barang —>
retur Pastikan jumlah benar
• Baca Resep dan Barang meliputi
o Nama Sediaan o Bentuk
Sediaan o Dosis Sediaan
• Jika stok di kotak penjualan
kurang maka barang tidak boleh
diambil, wajib melakukan
pengisian barang (buka kardus
pembungkus untuk memastikan
semua isi telah dikeluarkan ) —>
ambil barang
3 1. Identifikasi pasien
2. Pemberian Harga & Persetujuan
Harga
3. Lembar Bon Pinjam
4. Pelayanan Resep wajib dg resep
dokter, R/ Nark-Psiko non RSML
4 Penjelasan &Praktek
a. Copy Resep
b. SH
c. Pembelian Obat Keluar &
Pemberian Harga
d. TASOBAT
e. Inventory Control
f. Tugas Wajib Ship :
o Cara pengecekan Chek Nota &
Resep & Memo retur o Cara
Bendel Resep
3. Farmasi Klinis ( Jenis Tenaga : TTK, Waktu : 12 hari)
NO KEGIATAN PERHATIAN
1 UDDORAL Identifikasi Pasien dengan
1. Perencanaan menanyakan nama pasien ( Bukan
2. Dispensing mengkonfirmasi nama pasien)
3. Distribusi
4. Cek Kepatuhan
5. CekSisa
6. Mengisi status pasien
2 Pengecekan Sisa Laci Obat & Lemari Es
1. Oral (Operan dg
perawat stok menipis)
2. NonOral
3 LDOP No Telp
1. Identitas pasien Riwayat Alergi & data Obat
2. Riwayat pasien balk Sebelum MRS
sebelum MRS maupun Resep NF lobi dokter utk diganti dg
saat MRS sediaan satu klas farmakologi
3. Pengkaj ian, pendataan Menjamin Kesesuaian obat -resep-
resep & pembuatan copy computer (nama pasien, signa oral,
resep NF nama obat, bentuk dan dosis
4. Pengecekan pembelian sediaan serta jumlah)
obat pasien
5. Aturan Pakai
5 Pasien OB
1. LDOP POINT 1,2
2. Pendataan R/ IGD &
Sisa
3. Operan dg perawat
terkait point 2
6 Ekspedisi Resep Sesuai PROTAP FK
7 PIO & Pendataan
8 Pasien PL Pastikan obat yg diretur masih
1. Retur bersegel dan kondisi masih bagus
2. Lembar Terapi Hati-hati px tdk pernah beli obat
dilanjutkan di rumah Hati-hati obat ketinggalan
NO KEGIATAN PERHATIAN
1 Ekspedisi Resep D2 & Benar Pasien, Benar
Pelayanan px klas I & VIP Administrasi, Benar
Alur
2 Ekspedisi Resep Dl & Benar Pasien, Benar
Pelayanan px klas I & VIP Administrasi, Benar
Alur
3 1) Kebersihan ruangan Lantai, Kamar
(2hari) Mandi, Lokasi
2) Pengambilan barang Penyimpanan Obat,
di logistik (lhari) Meja Pelayanan,
3) Penataan Anfra (lhari) Sampah
4) Membantu membuat Benar Administrasi
racikan puyer Benar Alur
Benar Lokasi Gudang
& Penjualan
Benar protap
MEKANISME PERTEMUAN/RAPAT
Rapat merupakan bagian dari proses penyelenggaraan organisasi dan bagian dari
tugas seorang pejabat dalam menggerakkan bagian atau unit kerjanya. Untuk itu diperlukan
pengaturan tertentu agar penyelenggaraan rapat di bagian atau unit selaras dengan agenda
rapat atau pertemuan di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Hal ini juga mengacu
pada standar akreditas Rumah Sakit versi 2012 (Supriyantoro et al., 2011).
4. Rapat Tahunan adalah pertemuan yang diadakan pada akhir tahun atau awal tahun
guna mengevaluasi, menganalisis dan menyusun rekomendasi tingkat kinerja yang
telah dilalui sekaligus untuk merencanakan/menyusun program kerja tahun yang
akan datang serta menyusun RAPB Tahunan bagi masing-masing pejabat/unit kerja.
Koordinasi dapat dilakukan secara formal maupun informal tergantung permasalahan dan
kebutuhan koordinasi tersebut dengan ketentuan :
a. Koordinasi Formal dilakukan bila permasalahan menyangkut unit kerja lain diluar
struktur Instalasi Farmasi, rapat semesteran dan rapat tahunan intern Instalasi
Farmasi dengan waktu yang ditentukan terlebih dahulu di dalam jam dinas maupun
diluar jam dinas.
b. Koordinasi Informal dilakukan bila permasalahan dan kebutuhannya terbatas pada
struktur organisasi Instalasi Farmasi, pada umumnya merupakan rapat insidentil.
BAB XI SISTEM
PELAPORAN
Pelaporan merupakan bagian dari sebuah evaluasi atau control dalam organisasi.
evaluasi merupakan bagian penting rangkaian dalam pembahasan semua disiplin ilmu yang
berkenaan dengan manajemen. Evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai
atau besarnya keberhasilan atau kesuksesan dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan
sebelumnya. Proses ini mencakup langkah-langkah memformulasikan tujuan,
mengidentifikasi kriteria secara tepat yang akan dipakai mengukur kesuksesan tersebut
(Azwar, 1996).
Dengan demikian, dalam sistem pelaporan yang ada di Instalasi Farmasi dan
jajarannya unsur evaluasi akan dijadikan satu faktor untuk mengetahui, menilai dan melihat
kembali pelaksanaan program, pengendalian mutu, pengembangan SDI dan lain-lainnya.
Untuk itu dalam sistem pelaporan di Instalasi Farmasi terdiri dari:
A. Laporan Harian
Laporan harian merupakan pencatatan rutin yang dilakukan setiap hari dalam buku/file
kegiatan harian atau kegiatan insidentil oleh staf di Instalasi Farmasi dan jajarannya.
Pencatatan harian yang ada di Instalasi Farmasi dan jajarannya antara lain :
UNIT JUDUL LAPORAN KET
f. Evaluasi Kinerja
h.Lap Trial
YanKOI a. Tugas Wajib Ship
b. Evaluasi Kinerja
Farmasi Klinis Rawat a. Data Sound Alike II Sound Alike II: Beda Nama
Jalan Obat, Ucap/penulisan mirip
b. Tugas Wajib Ship
KNC : Kejadian nyaris cedera
c. Evaluasi Kinerja yang lolos pemeriksaan
d. KNC & Farmasi Klinis
KTD
Medication Error
Farmasi Klinis Rawat a. Data Sound Alike II
Inap
b. Tugas Wajib Ship
c. Evaluasi Kinerja
d. KNC &
KTD
Sterilisasi Sentral Medication Error
Tugas Wajib Ship
Evaluasi Kinerja
PJ Evaluasi Stok Obat Setiap ada Mutasi minta data Logistik
memo
UNIT JUDUL LAPORAN KET
PJ Diklat & PKMRS Kegiatan Diklat Inhouse TOR dari Ka. Unit
IF
Kegiatan Diklat Exhouse Tenia, Petugas,
Karyawan Baru
B. Laporan Mingguan
Laporan mingguan adalah laporan kegiatan yang berhubungan dengan unit lain antara
lain keuangan dan akuntansi agar unit terkait mendapatkan data, laporan dan bukti
yang terbaru antara lain :
a. Laporan Order tiap hari kamis dan ahad (Logistik Farmasi)
b. Laporan Anfra tiap hari ahad (Logistik Farmasi)
c. Laporan penjualan obat Kulit & Kelamin tiap 2 minggu (Ka. Instalasi Farmasi)
C. Laporan Buianan
Laporan buianan adalah laporan dan evaluasi kegiatan masing-masing unit / Instalasi
Farmasi
UNIT JUDUL LAPORAN KET
Farmasi Klinis Rawat Pesanan obat dan copy resep Mutu : Rekap NORUM &
Inap non formularium, UDD oral, Evaluasi Kinerja
Asfar, PME
Peiayanan Depo, Pasien OB,
Sterilisasi Sentral Mutu
1) Pembebaban Mutu : Indikator kimia,
biaya Biologi, Penyimpanan ED,
sterilisasi ke masing- efektifitas pemakaian
masing unit autoclave dan oven, on call,
2) Sterilisasi ship M, satu ship > Ix
dengan
autoclave,
oven,
Desinfektan alat & Mutu
UNIT JUDUL LAPORAN KET
Antra Juni
3) Keluhan SMF, Kejadian
K-3, Obat & Alkes
Baru, Penambahan dan
pengurangan stok , obat stop
produksi, kosong pabrik
dan data obat
sumbangan
K-3
4)Obat Ketinggalan karena
Extern, Injeksi terlewat,
Sterilisasi Sentral -
PME Asfar -
Jan
PJ Diklat & PKMRS IF Laporan Tahunan : Rekap per
nama karyawan, rekap per
kegiatan dan hasil
monitoring ( Target
vs Realisasi)
Ka. Instalasi Farmasi 1) LapMutu
2) Lap Obat Macet Apr, Jul, Okt
3) AnalisaABC
Feb, Aug
4) Pemusnahan Obat
& September
Arsip Oktober
E. Laporan Tahunan
Laporan tahunan adalah laporan pertanggungjawaban akhir tahun oleh pejabat RSML
termasuk Instalasi Farmasi dan jajarannya dengan sistematika sebagai berikut:
1. Pendahuluan,
2. Maksud dan tuj uan,
3. Isi (Inti) Laporan memuat parameter 1-3 Laporan Bulanan,
a. Laporan Realisasi Program Kerja Bulanan,
b. Laporan Kegiatan Rutin harian,
c. Laporan Kegiatan Insidentil,
d. Laporan Peningkatan mutu bagian,
4. Evaluasi dan Analisis kegiatan/laporan,
5. Kesimpulan dan Saran,
6. Penutup,
7. Lampiran/data pendukung.
- Setingkat Kabag wajib melakukan analisa dan evaluasi kegiatan, menilai mutu &
prestasi kerja, mencari faktor penghambat dan memberikan alternatif solusi,
mengusulkan program kerja semester / tahun berikutnya untuk mencapai target
RSML.
- Setingkat Kasubag membuat laporan dengan mengumpulkan hasil kegiatan,
membandingkan dengan target untuk mengetahui prestasinya, membuat
apresiasi mutu kerja yang berjalan, menyampaikan hambatan yang dihadapi.
BAB XII PENUTUP Demikian Pedoman Pengorganisasi Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan ini dibuat sebagai acuan pengorganisasian
bagi karyawan di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan umumnya dan bagi staf dan
pimpinan di Instalasi Farmasi. Tiada ada yang sempurna hasil ciptaan manusia termasuk
pedoman ini, karena kesempurnaan itu hanyalah milik Allah. Untuk itu, masukan dan
kritik membangun sangat kami harapkan demi perbaikan pedoman ini di masa yang
akan datang.
Mudah-mudahan dengan adanya pedoman pengorganisasian ini, dapat lebih
memudahkan semua Pihak yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan dan
pelayanan internal maupun eksternal Instalasi Farmasi. Semoga Allah senantiasa
memberikan kita semua limpahan Taufik dan Hidayah-Nya kepada hamba-hamba
yang selalu berlomba dalam kebaikan dan berusaha secara terus menerus memperbaiki
amaliyahnya, amiiin.
Akhirnya kami ucapkan Alhamdulillahi robbil 'alamin atas sehala karunia dan
nikmat yang diberikan Allah SWT„
Ditetapkandi : Lamongan
Tanggal : 19 JTsani 1434 H.
Tepat tanggal : 30 April 2013 M.
Direktur,
RS Muhammadiyah Lamongan.
67
DAFTARPUSTAKA