Kelas : XI-Akuntansi 1
Tugas Resensi Buku
Di buku “Seni Berperang” ini berisikan tulisan Sun Tzu tentang strategi-strategi
berperang . Buku ini dibagi menjadi 13 bab, masing-masing mengupas aspek organisasi
atau perencanaan strategi yakni perencanaan, berperang, serangan strategis,
penyebaran pasukan, momentum, yang penting dan tidak penting, manuver terhadap
musuh, sembilan variabel, berbaris, medan, sembilan jenis lapangan, menyerang
dengan api dan menggunakan mata-mata.
The Art of War (Seni Berperang) adalah landasan dari strategi timur. Tesis sentral
Sun Tzu adalah bahwa anda bisa menghindari pertempuran kalau anda merencanakan
strategi yang tepat sebelum pertempuran. Konsep strategi seni perang dari Sun Tzu itu
tidak hanya dapat diaplikasikan dalam militer, namun juga bisnis, olah raga, diplomasi
maupun bisa diterapkan di dalam kehidupan pribadi.
Begitu pentingnya sebuah strategi terutama perencanaan, sehingga Sun Tzu
meletakkan perencanaan dalam bab pertama karyanya itu. Judul aslinya adalah she chi
bien, yang dapat diartikan Bab Menyusun Rencana. Sun Tzu mengatakan, setidaknya
ada 5 faktor yang harus dikuasai sebagai dasar dalam menyusun rencana perang yaitu
Tao, Thien, Tie, Ciang, dan Fak. Maksud dari kalimat tersebut adalah sebagai berikut;
1. Tao, faktor moral. Jika pemimpin negara mendapat dukungan moral dari rakyat,
maka rakyatnya pasti siap bertempur dan akan rela berkorban.
2. Thien, faktor langit. Menyangkut cuaca, musim, gelapterang, peluang.
3. Tie, faktor geografi, jarak, dan terjalnya medan pertempuran.
4. Ciang, faktor kepemimpinan. Menyangkut wibawa dan kharisma seorang
pemimpin yang bijak dan tegas.
5. Fak, faktor hukum, kedisiplinan, serta struktur organisasi yang rapi dan solid.
Dalam buku Seni Berperang yang merupakan hasil alih bahasa oleh Clara Herlina
Kardjo dari buku The Art of War karya Sun Tzu ini terdapat beberapa bagian yang
menggunakan bahasa yang sulit dimengerti serta sifat ellipsis dan ringkas dari bahasa
Tionghoa klasik menyebabkan banyak bagian dari teks yang terbuka bagi interpretasi
berbeda. Namun demikian secara keseluruhan karya ini lebih daripada sekedar manual
militer karena keanggunan prosa dan prinsip Tao yang mendasarinya. Kedalaman
makna dari unsur mistik yang dikandungnya juga menjadikan karya ini menarik dan
universal.
Dalam seni berperang bukanlah hanya merujuk pada strategi untuk mencapai
kemenangan. Melainkan juga cara kita memanfaatkan dan memaksimalkan peluang
untuk bertahan serta beradaptasi di lingkungan medan peperangan baik itu secara
militer, bisnis maupun politik atau diplomasi hal tersebut menjadi nilai tambah yang
membuat buku ini semakin menarik dan bermanfaat untuk dibaca. Mengapa tidak,
pada seluruh bagiannya penulis memaparkan berbagai strategi yang disertai kriteria
hal hal yang perlu dicapai dari berbagai aspek untuk membuat pembaca dapat
memenangkan pertempuran atau setidaknya dapat bertahan serta beradaptasi dalam
medan peperangan.