Anda di halaman 1dari 11

Tugas Studi Strategi ( Mereview Materi)

Nama : Grace Katherine Aprilliani Anggellia Hsb

NIM : 21020033

Program Studi : Ilmu Politik

Dosen Pengampu : Risalatu Mirajiah S.IP.,M.Si

Materi I (Pengertian dan Tujuan Mempelajari Studi-Studi Strategi)

Strategi merupakan keputusan kondisional yang menetapkan tindakan-


tindakan yang dirancang dan yang harus dijalankan untuk menghadapi setiap keadaan
yang mungkin terjadi di masa depan. Strategi juga bisa diartikan sebagai cara untuk
mendapatkan kemenangan atau cara untuk mendapatkan tujuan yang telah disusun atau
yang sudah ditetapkan. Dengan membuat taktik atau suatu strategi berarti suatu negara
telah memperhitungkan semua situasi yang mungkin saja akan dihadapi di masa yang akan
datang. Strategi keamananan dirumuskan guna menanggulangi gangguan atau ancaman
terhadap keamanan nasional yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Menurut
Louis Armand mengatakan,bahwa “Peradaban Manusia(Sipilisasi) di masa depan harus
menghadapi 3 ancaman besar yaitu:

 Perang Nuklir
 Penduduk yang berlipat ganda
 Leisure-Kebebasan dan HAM

Adapun tujuan mempelajari studi strategi dari segi Pertahanan dan Keamanan( Hankam)
yakni karena studi strategi mempelajari kekuatan kemiliteran negara lain dan untuk
menilai kelebihan serta kekurangan lawan dalam mengambil sikap dalam berhubungan
dengan negara tersebut. Menurut saya juga tujuan mempelajari studi strategi ini kita dapat
mengetahaui cara atau strategi suatu negara bisa mempertahankan keamanan nasional,
stabilitas, integritas warga negaranya sehingga mampu menjadi inti kekuatan Hankam
yang kokoh dan solidaritas.

Dalam studi strategi ini juga dijelaskan perkembangan pemikiran strategis


seperti “Grand Strategi” jika diartikan grand strategi ini ialah pacuan atau
pijakan/pendekatan untuk mencapai tujuan strategi atau memperbaiki strategi jadi sangat
relative berbeda cara strateginya China, Yunani,Persia,dan Romawi Kuno. Pada masa itu
tidak ada kepentingan nasional, kebijakan nasional, karena pada waktu itu tidak ada
sebutan bangsa-negara. Matrik politik pada masa itu tidak begitu sulit,hanya beberapa
negara yang saja yang mempunyai ancaman. Investasi asing atau system moneter
internasional tidak ada, perhitungan finansial didasarkan pada uang tunai bahkan
barter,bukan utang, serta perang ekonomi pada waktu itu bersifat elementer. Senjata
perang juga masih primitive, kekuatan massa sangat dominan,pada masa itu juga lebih
mengandalkan kekuatan otot, tidak secanggih alat perang pada saat ini, kode
etik,moral,dan hukum pada waktu itu sangat penting belum. Tidak ada isyarat atau kode
bahwa terjadi perang dingin,Strategi Detterent muncul saat Pax Romana (Damai Romawi)
± 200th dalam sejarah bangsa Romawi menjadi Abad Keemasan Imperialisme Romawi.

Ahli Strategi Militer dan yang membuat suatu karya yaitu The Art of War
yang tertulis tahun 400 dan 320 SM yang bernama Sun Tzu yang berasal dari negara
Tiongkok karyanya menjadi sangat berpengaruh dan digunakan dalam strategi militer
untuk perang. Karyanya dimanfaatkan hingga sekarang bahkan telah meluas pada segi
manajemen dan bisnis. Tragedi tahun 1914-1918 memiliki pengaruh besar atas pemikiran
strategis selama 20 tahun perlombaan senjata yang berkelanjutan sampai perang dunia II.
Sejak tahun 1945 dunia strategi sudah hancur karena perubahan signifikan serta seiring
berkembangnya teknologi maka muncul senjata penghancur massal serta alat senjata yang
canggih seperti roket bahkan pada tahun 1945 sudah ada bom, yang dimana bom tersebut
yang sudah melumpuhkan negara Jepang pada saat itu.
Kesimpulan

Menurut saya studi strategi yang dibahas pada materi ini bukan tentang bagaimana kita
berperang tetapi bagaimana taktik/strategi atau cara untuk memenangkan dan
mempertahankan keamanan nasional suatu negara. Meskipun pada waktu itu alat perang
tidak secanggih yang sekarang bahkan pada masa itu lebih mengandalkan kekuatan otot
dan alat perang yang masih tradisional tetapi dengan adanya cara atau strategi dalam
menghadapi ancaman dari dalam negeri maupun luar negeri, negara tersebut sudah siap
menghadapi lawan. Pada masa itu juga tidak ada isyarat atau kode telah terjadi perang
dingin. Saya sepakat dengan Louis Armand yang mengatakan bahwa peradaban manusia
akan menghadapi 3 ancaman besar, itu benar terbukti dan terjadi di beberapa negara di
masa sekarang. Setiap negara juga mempunyai strateginya masing-masing baik untuk
berperang ataupun pertahanan dan keamanan (Hankam). Denga adanya teori Sun Tzu yang
merupakan ahli militer pada masa itu sangat berpengaruh dan strateginya dianut oleh
beberapa negara. Namun strategi Sun Tzu ini sekarang sudah tidak ada lagi karena semakin
berkembangnya zaman dan teknologi semakin canggih, makanya alat perang juga ikut
semakin canggih bahkan alat perang itu diproduksi oleh beberapa negara di dunia.

Materi II ( Strategi Sun-Tzu)

Sun Tzu merupakan seorang ahli strategi perang / ahli militer, adapun system pelatihannya
yaitu:

a. Jika satu kali perintah diberikan tidak dilaksanakan, maka itu kesalahan atasan
b. Jika ucapan sudah dipahami tetapi tidak dilaksanakan maka tanggung jawab
komandan
c. Siapa yang menguasai medan perang akan memenangkan perang
d. Ganjaran dan hukuman perlu diberikan pada setiap manusia

Tetapi system pelatihannya yang menarik menurut saya ialah siapa yang menguasai medan
perang akan memenangkan perang,serta ganjaran dan hukum perlu diberikan pada setiap
manusia, namun Wylle berpendapat “Sasaran perang adalah menguasai titik bobot kendali
mutu, selain itu untuk memenuhi peperangan, suatu pasukan harus mengenali kekuatan
sendiri dan musuh yang akan dihadapi” .

Ada beberapa titik berat yang dapat menentukan hasil akhir suatu peperangan adalah:

1) Sifat perang
 Harus bisa membedakan antara pertempuran dan perang. Jika perang yaitu
konflik militer yang melibatkan 2 negara atau bisa lebih, sedangkan
pertempuran yaitu konflik bersenjata antara pasukan militer
 Jadi jika menang perang yakni menang pertempuran dan diakui oleh dunia
internasional
 Sun-Tzu mengatakan siapa menguasai medan pertempuran maka ia akan
memenangkan pertempuran, sedangkan Wylle mengatakan siapa yang
menguasai laut ia akan menguasai dunia. Intinya harus mengenali medan
perang, mengenali kekuatan diri sendiri dan juga mengenali musuh baik
kekuatan maupun kelemahannya.
2) Penempatan Pasukan
 Kuasai daerah yang diabaikan oleh musuh
 Pasukan kita usahakan datang lebih awal,agar dapat beristirahat dan bisa
menguasai medan perang.
3) Penjadwalan Perang
 Jadwalkan perang dengan baik, cocokan waktu dengan tepat,biaya dan
sarana
4) Bobot dari pusat titik berat
Menurut Sun Tzu strategi perang yang baik, ada 5 tahap yaitu:

1. Hancurkan strategi musuh, jika strategi ini berhasil maka tidak akan terjadi
pertempuran atau perang.

2. Hancurkan persekutuan musuh, yang dimaksud disini persekutuan musuh dengan


negara-negara lain.

3. Serang pasukan musuh (dalam arti kontak senjata)


4. Kepung kota berkembang (kota yang ramai penduduknya dan tinggi kegiatan
ekonominya)

5. Serang kota berbenteng (kota yang menjadi basis militer yang dilindungi kekuatan
militer).

Strategi perang ada 2 yaitu:

 Secara Langsung : seseorang yang sedang menggunakan kekuatan langsung


untuk melibatkan/menyerang musuh.
 Tidak Langsung : menggunakan kekuatan tidak langsung untuk mencapai
kemenangan perang, dan digunakannya jalur diplomatic.

Beberapa prinsip-prinsip perang menurut Sun Tzu seperti harus mempunyai tujuan,
strategi yang digunakan, bagaimana penyerbuannya, penggunaan taktik, tenaga, titik
lemah dan kekuatan musuh, cara menggerakkan pasukan, menyerbu dengan api guna
mengacaukan konsentrasi musuh, dan tipu muslihat merupakan salah satu aksi dari taktik
atau strategi. Ada 5 faktor yang menentukan seni perang yaitu:

 Hukum moral
 Langit ( Perang dilakukan saat siang atau malam )
 Faktor alam ( Jarak jauh atau dekat, wilayah besar atau kecil dll)
 Pemimpin Perang (Menentukan keberhasilan perang)
 Metode dan disiplin

Kesimpulan

Strategi Sun Tzu, benar-benar taktik yang digunakan dalam berperang,mulai dari system
pelatihannya, titik berat yang menentukan hasil perang seperti sifat perang, penempatan
pasukan, penjadwalan perang dan bobot dari pusat titik berat. Bahkan Sun Tzu juga
membagi 2 strategi perang secara langsung maupun tidak langsung sampai ke prinsip-
prinsip perang menurut Sun Tzu serta ada 5 faktor yang menentukan seni
perang,kedengarannya memang sedikit aneh namun kenyataan nya jika 5 faktor ini
tercapai maka perang akan dimenangkan. Paling buruk kemenangan dalam perang, apabila
memakan biaya, waktu dan beban banyak yang dihancurkan. Puncak keterampilan ialah
dapat menaklukan musuh tanpa melakukan pertempuran. Saya setuju dengan pendapat
Sun Tzu juga mengatakan siapa menguasai medan pertempuran maka ia akan
memenangkan pertempuran, sedangkan pendapat dari Wylle mengatakan siapa yang
menguasai laut ia akan menguasai dunia. Intinya kita harus mengenali medan perang,
mengenali kekuatan diri sendiri dan juga mengenali musuh baik kekuatan maupun
kelemahannya. Tidak boleh menganggap mudah lawan kita, karena sesuatu yang
dianggap mudah belum tentu mudah dan setiap lawan mempunyai taktiknya sendiri untuk
mengacaukan lawannya.

Materi III ( Game Theory Sebagai Model Strategi)

Game Theory ini adalah menggambarkan bagaimana proses penalaran


berlangsung dalam pembuatan keputusan.

Para pemain berperilaku rasional, yaitu memilih strategi atas dasar pertimbangan
untung rugi dalam pencapaian tujuan tentu tidak semua perilaku para pembuat keputusan
itu rasional. Para pemain yang berhadap-hadapan punya kepentingan yang bertentangan,
walaupun hanya sebagian. Kalau kepentingan mereka selaras, maka seorang pemain akan
bisa membuat keputusan untuk dirinya sendiri maupun lawannya. Model game Prisoner’s
Dilemma ini merupakan salah satu model yang terkenal dalam Game Theory.
Menggambarkan situasi dimana terdapat dua orang yang disangka melakukan kejahatan
yang diperiksa secara terpisah. Dalam upaya untuk mencari siapa pelaku kejahatan dan
mengupayakan agar kedua orang tersangka mengaku. Ada juga model si pengecut
(Chicken) Chicken adalaha nama permainan yang berbahaya di kalangan remaja AS.
Pelaku permainan adalah 2 pemimpin gang yang saling bermusuhan dan bermaksud
menunjukan siapa yang lebih jantan dan siapa yang pengecut. Adu kejantanan ini
dilakukan dengan mengendarai mobil degan kencang dan arah yang saling berlawanan,
untuk saling menubrukan mobilnya. Jika saling menubrukkan mobil satu sama lain maka
gengsi akan meningkat atau jika menghindarkan diri maka akan dianggap pengecut
(chicken). Game theory ini dikembangkan untuk memahami hubungan social dalam
kondisi anarki. Apabila sudah terjadi anarki akan sulit menjalin kerjasama internasional,
konflik akan sering terjadi. Model dilemma tahanan menunjukan bahwa ketidakpastian
dan ketidaktahuan tentang perilaku lawan membuat negara-negara cenderung bersifat
defensive (bertahan), non-kooperatif. Model chicken menunjukan munculnya kerjasama
di dunia yang dihuni oleh para egois dan yang tidak diatur oleh suatu kekuasaan sentral.

Kesimpulan

Game theory adalah suatu studi mengenai model matematika yang menggambarkan
adanya interaksi antara kedua pemain yang merupakan individu yang rasional, dimana
terdapat interdependensi antara strategi-strategi pemain. Setiap strategi akan memberikan
konsekuensi yang berbeda bagi pemain itu sendiri maupun pemain lainnya. Strategi yang
optimal yang dipilih didasarkan pada ekspektasi pemain atas apa yang pemain lain
lakukan. Pada prakteknya, game theory ini banyak digunakan sebagai sebagai metode
pengambilan keputusan baik dalm ilmu politik, maupun hubungan internasional. Jadi studi
strategi bukan hanya saja mempelajari tentang strategi perang, tetapi bagaimana strategi
mempertahankan kelangsungan hidup ( how to survive) dan tentang isu-isu keamanan
nasional, regional, dan internasional.

Materi IV ( Analisis Keamanan dan Sistem Politik Internasional)

Anarki dalam hubungan internasional tidak selalu berbicara tentang kekacauan,


ketidakteraturan, bahkan konflik namun system anarki ini juga juga ada baiknya
pemerintah yang berdaulat tidak ingin ada campur tangan dari negara lain. Sistem anarki
lebih menyiapkan struktur yang tegas tentang persaingan, saling membantu, dan
lingkungan politik yang harus dijalankan. Tidak ada perang nuklir, pembagian
kekuasaannya menyebar. Sifat negara menurut waltz adalah unit dan system (yang anarki)
system yang dimaksud menuju perubahan kualitas hubungan keamanan. Konsekuensi
keamanan yang potensial dari berbagai perbedaan politik ditampilkan oleh golongan-
golongan Marxis,Liberal, dan teori-teori keagamaan yang mengatakan bahwa berakhirnya
perang apabila semua negara mau menurut dalam ajaran mereka.

Dalam penggunaan dan pembatasan dari struktur system dalam analisis keamanan
ada yang beberapa pembagian struktrur system menurut Morton Kaplan seorang ahli
politik membagi menjadi enam system seperti keseimbangan kekuatan,bipolar yang
longgar,bipolar yang ketat unit Veto, universal, dan hirarki. Menurut saya setiap negara
menganut struktur analisis keamanan negaranya masing-masing. Sedangkan K.J.Holsti
membagi menjadi 4 model seperti hirarki, penyebaran (Negara utara dan Block
selatan),block penyebaran, dan polar( unipolar, bipolar,dan multipolar).Dalam system
analisis ini juga dibagi dalam kelompok negara utama yang maju seperti negara Amerika,
Inggris,Korea selatan dan sebagainya yang dimana negara utama maju ini sudah maju
dalam segala aspek baik itu dari militer, ekonomi,pendidikan,politik dll. Selanjutnya
negara utama menegah seperti negara Meksiko, Albania,Irak, Israel yang dimana negara
ini sudah baik dalam segi ekonomi, Pendidikan, militer hanya saja memperbaiki sedikit
lagi. Terakhir negara utama berkembang seperti negara Argentina, Afrika selatan,
Indonesia negara ini masih banyak yang harus diperbaiki baik dalam segi
pendidikan,ekonomi,politik dll. Menurut saya negara Amerika Serikat dahulu masuk
dalam unipolar karena negara super power namun sekarang tidak lagi sebab negara China
sudah termasuk negara adikuasa dominan yang telah menyeimbangi A.S.

Kesimpulan

Sistem Anarki hubungan internasional ada sisi baiknya juga agar negara lain tidak selalu
ikut campur dengan masalah negara lain yang malah dapat mengakibatkan konflik. Anarki
yang dibahas di sini lebih condong kearah bagaimana kita tetap menjalin hubungan
internasional yang baik saling membantu, menciptakan lingkungan politik yang sehat,
serta menjadi tugas negara utama berkembang untuk bisa survive menjadi naik level ke
negara utama maju. Terdapat sistem polaritas yang disebut dengan unipolar, bipolar dan
multipolar. Dalam unipolar hanya terdapat satu negara yang paling kuat dan berpengaruh
di dunia di mana suatu negara melancarkan hegemoninya terhadap negara-negara lain.
Lalu, dalam bipolar terdapat dua negara yang paling kuat di dunia.Sedangkan sistem
multipolar terdapat banyak negara yang kuat dan berpengaruh di dunia.

Materi V ( Strategi, Aktor, dan Kebijakan)

Secara umum ada 3 tipe aktor, yaitu Organisasi internasional, aktor transnasional,
& Negara. Menurut Rosenau terdapat 5 type actor internasional

1. Individu-indivudu tertentu (pemimpin politik & pejabat politik)


2. Kelompok-kelompok dan organisasi-organisasi swasta (terutama yang memiliki
keanggotaan internasional)
3. Seluruh negara bangsa beserta pemerintahannya

1. Seluruh organisasi internasional

2. Seluruh wilayah geografis & pengelompokan-pengelompokan politik utama


dunia seperti dunia ketiga.

Menurut Rosenau, Kebijakan Luar Negeri adalah semua sikap dan aktivitas yang
melalui itu masyarakat nasional yang terorganisasi berusaha untuk menguasai &
mengambil keuntungan dari lingkungan internasional. Saya sepakat dengan pendapat
tersebut sebab semua negara pastinya ingin mendapatkan keuntungan dan berusaha
menguasai suatu daerah di negara lain dengan pendekatan-pendekatan yang signifikan atau
dengan menjalin hubungan kerjasama. Dalam Kebijakan ada 3 tipe keputusan seperti
makro decisions, mikro decisions,dan crisis decisions.

Keputusan mikro keputusan ini tahap pertama yang mencakup pesepsi & perilaku
dari sekelompok pemimpin yang bertanggung jawab terhadap kebijakan luar negeri suatu
negara. Keputusan mikro keputusan administrasi dan dibuat lebih rendah dari organisasi
pemerintah lalu dikerjakan oleh elit politik. Sedangkan keputusan krisis kebijakan ini atau
keputusan ini dibuat pada saat situasi mengancam. Keputusan kebijakan luar negeri
dipengaruhi orientasi kebijakan luar negerinya itu sendiri seperti struktur sistem
internasional, keberadaan sikap domestik dan kebutuhan sosial dan ekonominya, ancaman
eksternal pada nilai-nilai kepentingan nasional,lokasi geografis dan dukungan sumber
daya alam. Yang menjadi factor utama yang mempengaruhi kebijakan luar negeri kondisi
ekternal dan kapabilitas taktis. Menurut saya factor geografis sangat rentan mengakibatkan
persaingan dan konflik antar negara, apabila letak geografisnya strategis akan sangat
menjadi rebutan antar negara. Kebijakan luar negeri tidak dipengaruhi hanya satu faktor
(Single factor) namun beragam factor (multiple factor)

Kesimpulan

Aktor dalam dunia internasional mempunyai peran untuk menentukan interaksinya satu
sama lain dalam konsep hubungan internasional yang lebih luas cakupannya bahkan
mempunyai tipe dalam hubungan internasional. Kebijakan luar negeri ditentukan berbagai
factor seperti ideologi, letak geografis, latar belakang historis, struktur sistem
internasional,kondisi politik domestic,dll.

Materi VI (Kecemasan Nasional :Ancaman dan Kerawanan)

Negara yang dikategorikan lemah, rentan terhadap konflik domestic yang


disebabkan ketidak stabilan pemerintahan sehingga mudah diintervensi negara lain.
Walaupun tingkat kehidupan social, kemampuan, kekayaan dan keadaan social-politik
mereka relative cukup baik, namun sulit melaksanakan rencana pembangunan jangka
Panjang, karena kurangnya aspek dasar yg essensial seperti minimnya berbagai sumber
daya.Negara kuat dengan kekuatan lemah (strong states-weak powers) seperti negara
Belanda, Israel,Singapura negara tersebut hanya unggul dalam sebuah sector saja,Israel
mempunyai kekuatan militer yang hebat namun tidak untuk memproduksi senjata untuk
memfasilitasi tentaranya. Negara-negara lemah yang memiliki kekuatan besar (weak
states-strong powers) seperti Turki, Uni Soviet, India, dan Polandia negara-negara
tersebut memiliki kerawanan dalam bidang politik dan pemerintahan. Intervensi asing atau
konflik militer bukan yang paling ditakuti karena besarnya kekuatan mereka, namun intrik
politik atas kebijakan pemerintahan yang sangat rawan. Bagi negara-negara yang kurang
beruntung dengan memiliki atribut keduanya (weak powers-weak states) seperti, Angola
& Srilanka sangat sensitive terhadap segala macam ancaman baik dari luar maupun dalam
serta kurang memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah yang sedang terjadi. Negara
yang relative kuat dalam kedua kekuatan itu (strong states-strong powers) seperti Amerika
Serikat dan Jepang. Kedua negara ini hanya mendapat ancaman serius dari bencana alam
seperti, banjir, gempa bumi dan sebagainya. Setiap negara pastinya mempunyai ancaman
dari berbagai sector seperti militer, politik,sosial, ekonomi, dan ekologi.

Kesimpulan

Setiap negara mempunyai ancaman, kerawanan baik itu dari negara yang mempunyai
kekuatan (strong states-weak powers), (weak states-strong powers), (weak powers-weak
states), dan (strong states-strong powers) tergantung bagaimana negara mempertahankan
keamanan nasional serta mampu mengatasi setiap masalah-masalah tersebut.
Pemerintahnya juga harus memperhitungkan segala aspek yang akan terjadi serta yang
akan menjadi solusi kedepannya untuk negara, intinya harus siaga.

Anda mungkin juga menyukai