1. Assasment Gizi
Asupan makan
Sebelum masuk Rumah Sakit pola makan pasien 2x makanan pokok 2x snack. Sekali
makan 3 centong nasi. Makanan kesukaan gorengan, sate, bakso. Jarang
mengkonsumsi buah. Kurang mengkonsumsi sayuran. Pasien jarang sarapan.
Recall ; E = 540 kkal, Protein = 10,2 gr, lemak = 1,1gr, KH = 118,4 gr
Setelah masuk Rumah Sakit pasien minum susu diabetasol 2x sehari pagi dan malam
hari, mengkonsumsi semua makanan yang diberikan di Rumah Sakit.
Aktivitas fisik
Pasien jarang berolahraga
Ketersediaan makanan
Makanan yang tersedia cukup
Data Biokimia
Glukosa puasa : 124 70-110 mg/dl (normal)
Glukosa post prandial : 77 80-120 mg/dl
Antropometri
BB = 55 kg
TB = 173 cm
BBI = (TB-100) 10%
= (173-100) 10%
= 73 7,3
BBI = 65,7 kg
IMT = BB/TB2
= 55/1,732
= 55/2,99
IMT = 18,39 kg/m2 (normal)
Skrining
No Indikator Ya Tidak
1 Perubahan BB
3 Mual muntah
4 Kesulitan menelan
5 Diare / konstipasi
6 Alergi
7 Diet khusus
8 Odema
9 Enteral/parenteral parenteral
10 Dll
2. Diagnosa gizi
NC-3.1 Berat badan kurang (P) disertai dengan perubahan metabolisme tubuh (E)
ditandai dengan Berat Badan (BB) tidak mencapai Berat Badan Ideal (BBI).
BB = 55kg, BBI = 65,7kg(S)
NB-1.3 Tidak siap untuk diet/merubah gaya hidup (P) dsertai dengan kepatuhan diet
pasien yang kurang (E) ditandai dengan pengetahuan pasien yang mengetahui
dan dapat membedakan makanan yang bisa dikonsumsi dan tidak, namun
pasien jarang mematuhinya (S)
NB-1.4 Kurang dapat menjaga diri (P) disertai dengan pola makan pasien yang salah
(E) ditandai dengan pasien masih sering mengkonsumsi gorengan,sate dan
bakso sebagai makanan kesukaan (S)
NB-2.1 Aktivitas fisik kurang (P) disertai dengan pekerjaan pasien sebagai guru (E)
ditandai dengan pasien jarang berolahraga (S)
3. Intervensi
A. Penatalaksanaan diet
a. Tujuan diet
1) Membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan
kontrol metabolik yang lebih baik.
2) Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan
menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin dengan obat penurun glukosa oral dan
aktivitas fisik.
3) Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal.
4) Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal.
5) Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan insulin
seperti hipoglikemia, komplikasi jangka pendek, dan jangka lama serta masalah yang
berhubungan dengan latihan jasmani.
6) Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan malalui gizi yang optimal.
(Almatsier, 2006)
b. Syarat diet
a) Protein
Menurut konsensus pengelolaan diabetes di Indonesia tahun 2006, kebutuhan protein
untuk penyandang diabetes 10-20% energi. Perlu penurunan asupan protein menjadi 0,8
g/kgBB perhari atau 10% dari kebutuhan energi dengan timbulnya nefropati pada orang
dewasa dan 65% hendaknya bernilai biologik tinggi.
b) Total lemak
Asupan lemak dianjurkan <7% energi dari lemak jenuh dantidak lebih dari 10% energi
dari lemak tidak jenuh ganda, sedangkan selebihnya dari lemak tidak jenuh
tunggal. Anjuran asupan lemak di Indonesia adalah 20-25% energi.
c) Lemak dan kolesterol
Tujuan utama pengurangan konsumsi lemak jenuh dan kolesterol adalah untuk
menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler. Oleh karena itu <7% asupan energi sehari
seharusnya dari lemak jenuh dan asupan kolesterol makanan hendaknya dibatasi tidak
lebih dari 300 mg perhari.
d) Karbohidrat dan pemanis
Anjuran konsumsi karbohidrat untuk orang dengan diabetes di Indonesia adalah 45-65%.
(1) Sukrosa
Bukti ilmiah menunjukkan bahwa penggunaan sukrosa sebagai bagian dari perencanaan
makan tidak memperburuk kontrol glukosa darah pada individu diabetes tipe 1 dan 2.
(2) Pemanis
Fruktosa menaikkan glukosa plasma lebih kecil daripada sukrosa dan kebanyakan
karbohidrat jenis tepung-tepungan.
e) Serat
Rekomendasi asupan serat untuk orang dengan diabetes sama dengan untuk orang yang
tidak diabetes yaitu dianjurkan mengkonsumsi 20-35 g serat dari berbagai sumber bahan
makanan.
f) Natrium
Anjuran asupan untuk orang dengan diabetes sama dengan penduduk biasa yaitu tidak
lebih dari 3000 mg, sedangkan bagi yang menderita hipertensi ringan sampai sedang,
dianjurkan 2400 mg natrium perhari.
g) Alkohol
Dalam keadaan normal, kadar glukosa darah tidak terpengaruh oleh penggunaan alkohol
dalam jumlah sedang apabila diabetes terkendali dengan baik.
h) Mikronutrien : vitamin dan mineral
Apabila asupan gizi cukup, biasanya tidak perlu menambah suplementasi vitamin dan
mineral. (Sukardji(2009), dalam Soegondo, hal 50)
c. Perhitungan kebutuhan gizi
Perhitungan kebutuhan gizi menurut Mefflin :
BEE = 10W + 6,25H 5A + 5
= 10(65,7) + 6,25 (173) 5(30) + 5
BEE = 1583,25 kkal
Contoh menu :
B. Rencana penyuluhan/konseling
a. Tujuan Penyuluhan
1) Meningkatkan pengetahuan
2) Mengubah sikap
3) Mengubah perilaku serta meningkatkan kepatuhan
4) Meningkatkan kualitas hidup
(Basuki(2009),dalam Soegondo, hal 138)
b. Sasaran Penyuluhan
Sasaran pengelolaan diabetes diberikan kepada setiap pasien diabetes. Di
samping kepada pasien diabetes, edukasi juga diberikan kepada anggota
keluarganya, kelompok masyarakat beresiko tinggidan pihak-pihak perencana
kebijakan kesehatan. (Syahbudin(2002), dalam Suyono, hal 5)
c. Metode Penyuluhan
Penyuluhan diabetes bagi penyandang diabetes dan keluarganya dapat
dilakukan dengan tatap muka dan didukung dengan penyediaan bahan-bahan
edukasi. Tatap muka dapat dilaksanakan secara perseorangan atau secara
berkelompok. Penyuluhan bagi masyarakat atau komunitas yang lebih luas
dapat dilakukan melalui media massa, sedangkan untuk komunitas yang lebih
kecil misalnya di lingkup rumah sakit, puskesmas, atau dokter praktek swasta,
dapat dibuatbrosur atau liflet yang disediakan untuk keluarga penyandang
diabetes, masyarakat pengunjung fasilitas kesehatan dan masyarakat pada
umumnya. (Basuki(2009),dalam Soegondo, hal 140)
d. Alat peraga : leaflet, food model
e. Tempat : ruang perawatan pasien
f. Waktu : Pukul 17.00 WIB
Oleh :
Iva Fandria
PO 7131212014
JURUSAN GIZI