Disusun Oleh:
Beryl Rahmah Anggriani / 110620200066
Ebrina Darmayanti Dwi Putri / 110620200072
Andreas / 110620210027
Enrico Norraspati / 110620210028
RD. Cakra Jaka Adhyaksa / 110620210030
Kelas : B
Dosen:
MAGISTER KENOTARIATAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2022
2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengisi, saling melengkapi, dan saling menunjang dalam satu kesatuan langkah
1
Zulkarnain Ridlwan, "Payung Hukum Pembentukan BUMDesa", Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum,
Volume 7 No. 3, Sept - Des 2013, hlm. 355.
4
dilakukan terhambat oleh berbagai macam faktor yang ada, seperti salah
yang sangat luas, menyebabkan pembangunan tersebut tidak serta merta dapat
lainnya. Kesenjangan yang seringkali kita lihat adalah kesenjangan yang ada
pada wilayah desa dan kota. Oleh karena itu, Pemerintah menerapkan sistem
Hal ini juga berlaku pada tingkat desa, karena desa sebagai pemerintahan yang
masyarakat desa dalam rangka mencapai tujuan desa. Seiring dengan pesatnya
besar disini. Kedudukan desa yang diakui dalam kerangka otonomi daerah
2
Ibid
5
dan Belanja Daerah (APBD) yang disalurkan melalui dana desa sebagai modal
dapat memperkuat solidaritas sosial dan menguatkan daya tawar kolektif yang
3
Dita Dwi Mulyanti, Tinjauan Yuridis Terhadap Legalitas Bentuk Unit Usaha Badan Usaha Milik
Desa Pada Desa Wisata (Studi Di Desa Wisata Serang Dan Desa Wisata Panusupan), Jurnal
Hukum Diponegoro Law Journal, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Volume, 6 Nomor 2
Tahun 2017. h. 3.
4
Tarsius Muwardji, et.al., "BUMDesa Sebagai Badan Hukum Alternatif Dalam Pengembangan
Perkoperasian Indonesia", Acta Diurnal, Jurnal Kennotariatan dan Ke-PPAT-an, Fakultas Hukum
Universitas Padjajaran Bandung, Volume 1 Nomor 1, Desember 2017, hlm. 2-3.
5
Ibid, hlm.4.
6
prakteknya masih ada pihak-pihak lain yang belum dapat menerima hal tersebut
operasional usaha BUMDesa. Oleh karena masih adanya pihak lain yang
dari BUMDesa seperti PT, Yayasan, Koperasi dll. Secara normatif peraturan
tersebut di atas tidak ada mengatur bahwa BUMDesa harus didirikan dengan
Akta Notaris. Legalitas, status hukum, payung hukum dan badan hukum yang
lain maka dasar hukum dan badan hukum ini yang akan membuat pihak lain
Desa, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 tahun 2015 dan Peraturan Menteri
(Permendes PDTT) Nomor 4 tahun 2014. BUMDesa sah sebagai badan hukum
BPD, dan unsur masyarakat, yang disahkan dengan Peraturan Desa (Perdes).6
mengandung status badan hukum di saat disahkan oleh Kementrian Hukum dan
Kementrian Koperasi & UKM (Kemenkop & UKM) yang Akta Pendirian
Status memiliki badan hukum atau tidak memiliki badan hukum dapat
menentukan apakah suatu badan usaha tersebut dapat diterima oleh masyarakat
luas dalam kegiatan usahanya. Status badan hukum akan menentukan apakah
Oleh karena itu, tatanan hukum tentang usaha berbentuk badan hukum penting
Undang Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja mengatur lebih
jelas status BUMDesa sebagai badan hukum. Demikian halnya dengan terbitnya
hukum.
6
Akmal Hidayat, Hukum BUMDESA, (Yogyakarta: Samudera Biru), 2018, hlm. 64.
7
Ibid, hlm. 63-64.
8
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja selanjutnya merubah isi dari Penjelasan Pasal
ekonomi, kelembagaan perekonomian, serta potensi sumber daya alam dan sumber
secara spesifik tidak dapat disamakan dengan badan hukum seperti perseroan terbatas,
atau koperasi. Oleh karena itu, BUMDesa merupakan suatu badan usaha bercirikan
Desa. BUMDesa juga dapat melaksanakan fungsi pelayanan jasa, perdagangan, dan
BUMDesa dapat menghimpun tabungan dalam skala lokal masyarakat Desa, antara
lain melalui pengelolaan dana bergulir dan simpan pinjam. BUMDesa dalam
potensi ekonomi. Dalam hal kegiatan usaha dapat berjalan dan berkembang dengan
baik, sangat dimungkinkan pada saatnya BUMDesa mengikuti badan hukum yang
yang didirikan oleh desa dan/atau bersama desa-desa. BUMDesa dibentuk oleh
Pemerintah Desa dan secara spesifik tidak dapat disamakan dengan badan
9
melalui Peraturan Desa (Perdes). Legalitas suatu perusahaan atau badan usaha
merupakan unsur yang terpenting karena legalitas adalah jati diri yang
Berkaitan dengan status suatu badan usaha sebagai badan hukum, pada
umumnya diperlukan peran Notaris untuk membuat akta otentik berupa akta
Peraturan Perundang-undangan yang ada saat ini, baik mulai dari Undang-
pendirian sebuah BUMDesa tidak ada aturan yang memiliki keterkaitan atas
adapihak lain yang meminta Akta Notaris Pendirian BUM Desa, secara
pragmatis akhirnya pengurus BUM Desa meminta Notaris untuk membuat Akta
8
Zaenal Asyhadie dan Budi Sutrisno, Hukum Perusahaan dan Kepailitan, (Jakarta: Erlangga),
2012. hlm. 184.
10
Notaris. Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan penelitian
terkait: "Peran Notaris Dalam Legalitas Pendirian Badan Usaha Milik Desa
B. Identifikasi Masalah
Indonesia?
Milik Desa?
11
BAB II
UNDANGAN DI INDONESIA
Undangan di Indonesia
memiliki hak otonomi.9 Desa merupakan sub sistem terkecil dan terendah
9
Moch. Solekhan, Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Berbasis Partisipasi Masyarakat,
(Malang: Setara Press), 2014. hlm. 17.
10
Ni'Matul Huda, Hukum Pemerintahan Desa, (Malang: Setara Press), 2015. hlm. 36.
12
1. Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang disebut BUM
Desa.
kegotongroyongan.
Undangan.
Desa.
Seperti halnya Pemerintah Pusat yang dapat mendirikan Badan Usaha Milik
Usaha Milik Daerah (BUMD), maka Desa juga dapat dapat mendirikan
BUMDesa sebagai bagian dari proses pengelolaan keuangan desa agar lebih
(APBDes) tidak hanya bergantung pada Anggaran Dana Desa dan Bantuann
Desa saja.
dimanfaatkan untuk:
Desa.
dan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Desa. Manfaat dan tujuan dari
yakni:
BUM Desa secara spesifik tidak dapat disamakan dengan badan hukum seperti
perseroan terbatas, CV, atau koperasi. Oleh karena itu, BUM Desa merupakan
hukum, namun tidak dapat sepenuhnya dikatakan sebagai badan hukum sapa
dengan mennganut asas mandiri. Hal ini berarti bahwa pemenuhan modal
modal kepada pihak luar, seperti Pemerintah Desa dan pihak lain, bahkan
menyatakan:
Desa.
11
Moh Mahfud M.D., et.al., Prosiding Kongres Pancasila IV : Strategi Pelembagaan Nilai-nilai
Pancasila dalam Menegakkan Konstitusionalitas Indonesia, Yogyakarta, Pusat Studi Pancasila,
UGM, 2012, hlm. 334.
16
Desasn dan PDTT serta Kementerian Negeri harus saling bekerjasama dalam
yang kemudian ditetapkan dengan Peraturan Desa. Hal yang sama juga diatur
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (selanjutnya disebut UU Cipta Kerja) dan
Usaha Milik Desa, status badan hukum dari BUMDesa sudah diatur dengan
jelas.
17
bahwa BUM Desa merupakan Badan Hukum, artinya dalam hal ini secara
legalitas BUM Desa merupakan Badan Hukum yang diakui oleh Republik
usaha. Hal tersebut dikemukakan dalam Pasal 117 ayat (4) UU Cipta Kerja.
Adapun Legalitas BUM Desa dan unit-unit usahanya merupakan suatu hal
luar desa.
alternatif tentang unit usaha dan klasifikasi jenis usaha. Unit usaha
yang diajukan berbadan hukum (PT dan LKM) maupun yang tidak
berbadan hukum.
d. Klarifikasi jenis usaha pada lokasi desa yang baru memulai usaha
dilakukan oleh pihak luar dan nantinya dapat dikelola oleh BUM
Desa.
oleh Perangkat Desa (terutama Kepala Desa) sebagai Komisaris BUM Desa.
Tahapan pendirian BUM Desa harus dilakukan melalui inisiatif desa yang
pembangunan daerah.
BUMDesa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan hukum. Unit
usaha yang berbadan hukum tersebut dapat berupa lembaga bisnis yang
baik dilakukan terpisah dari organisasi Pemerintahan Desa agar tidak ada
Pengawas.
12
Herry Kamaroesid, Tata Cara Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa, (Jakarta:
Mitra Wacana Media), 2016. hlm. 29.
21
BAB III
43 Tahun 2014, PP Nomor 47 Tahun 2015, Permendes PDTT Nomor 4 Tahun 2015
dengan pihak lain, pihak lain tersebut, memintakan Akta Notaris Pendirian
BUMDesa.
terkait dengan BUMDesa yakitu UU Cipta Kerja dan PP Nomor 11 tahun 2021
tentang BUMDesa diatur secara jelas dan tegas bahwa BUMDesa adalah badan
Akta Notaris merupakan akta otentik yang dibuat oleh atau dihadapan Notaris
menurut bentuk dan tata cara yang ditetapkan dalam Undang Undang Nomor 2
Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 30 tahun 2004 tentang
Jabatan Notaris (UUJN). Akta otentik menurut pasal 1868 KUHPerdata adalah
22
suatu akta yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan Undang-Undang atau di
hadapan pejabat umum yang berwenang untuk itu di tempat akta itu dibuat.
Adapun syarat formal atau syarat mutlak sebagai badan hukum yaitu
mendapatkan pengesahan sebagai status badan hukum dari Pemerintah c.q Menteri
dan Yayasan. Pengesahan suatu badan hukum yaitu dengan disahkan oleh yang
Pendirian yang otentik dibuat oleh Notaris dalam bahasa Indonesia, demikian yang
diisyaratkan oleh Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas atau dikenal dengan UU PT. Tanpa adanya AktaNotaris maka
pendirian PT tersebut tidak sah, karena kedudukan Akta Notaris merupakan syarat
13
Muthia Anggela Mawadhaty Putry, Dkk, Analisis Terhadap Akta Pendirian Badan Usaha Milik
Desa : Studi Akta Pendirian Badan Usaha Milik Desa Taratak Bancah Sejahtera. Jurnal Fakultas
Hukum Universitas Lambung Mangkurat, ISSN : 2502 – 3126 Lam Laj Volume 3 Issue 2,
Banjarmasin, 2018, h. 222-223.
14
CST Kansil dan Christine SY Kansil. Seluk Beluk Perseroan Terbatas Menurut Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, PT Rineka Cipta,Jakarta, 2009, h.6.
23
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja tidak ada diatur
mengenai peran Notaris dalam pendirian BUMDesa. Dalam hal ini jika dikaitkan
kepada teori Kepastian Hukum bahwa secara peraturan formal pada Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa bahwa Notaris tidak memiliki
kewenangan yuridis atau legalitas dalam hal pembuatan Akta Pendirian BUMDesa.
Hal ini dipertegas dengan disahkan PP Nomor 11 tahun 2021 tentang BUMDesa,
kepada Peraturan Desa yang untuk selanjutnya pengesahan status badan hukum
melalui sistem informasi Desa. Hal ini menegaskan bahwa untuk pengesahan
sebuah BUMDesa sebagai badan hukum tidak lagi membutuhkan pihak lain,
dalam hal ini Notaris sebagai Pejabat Umum yang memiliki wewenanguntuk itu
didefinisikan sebagai pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik
15
Indroharto, Usaha Memahami Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara, (Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan), 2005. hlm. 65.
24
diberikan oleh UUJN ini merujuk pada tugas dan wewenang yang dijalankan oleh
Notaris. Artinya Notaris memiliki tugas sebagai pejabat umum dan memiliki
wewenang untuk membuat akta otentik serta kewenangan lainnya yang diatur oleh
dalam Pendirian BUMDesa, oleh karena itu Notaris tidak memiliki wewenang
Arti penting dari profesi Notaris disebabkan karena Notaris oleh UUJN diberi
bahwa apa yang disebut dalam akta otentik itu pada pokoknya dianggap benar. Hal
ini sangat penting untuk mereka yang membutuhkan alat pembuktian untuk
suatu usaha. Untuk kepentingan pribadi misalnya adalah untuk membuat testament,
pembagian warisan dan lain sebagainya. Sedangkan untuk kepentingan suatu usaha
16
Hartanti Sulihandri dan Nisya Rifiani, Prinsip-prinsip dasar profesi Notaris, Cipayung,
Jakarta, 2013, h. 17.
25
Akta Otentik, dalam hal ini akta otentik merupakan salah satu bukti tulisan di dalam
pejabat/pegawai umum yang berkuasa untuk itu di tempat di mana akta di buatnya
Tahun 2021 diatur dalam Pasal 8 bahwa BUMDesa didirikan dengan Peraturan
Desa dan didaftarkan lewat sistem informasi Desa yang terintegrasi dengan
Dengan demikian Akta Notaris tidak diperlukan lagi untuk pendirian BUMDesa.
untuk dipakai sebagai bukti, dan dipergunakan oleh orang, untuk keperluan siapa
surat itu dibuat. Kemudian menurut Sudikno Merto Kusumo akta adalah surat yang
diberi tanda tangan, yang memuat peristiwa-peristiwa, yang menjadi dasar dari
suatu hak atau perikatan, yang dibuat sejak semula dengan sengaja untuk
pembuktian.18
berikut :
a. Akta itu harus dibuat oleh (door) atau di hadapan (ten overstaan), seorang
17
Herlien Budiono, Kumpulan Tulisan Hukum Perdata di bidang kenotariatan, CitraAditya Bakti,
Jakarta, 2015, h.77.
18
Daeng Naja, Teknik Pembuatan Akta (Buku Wajib Kenotariatan), (Surabaya: Pustaka Yustisia),
2012. hlm.1.
26
(UUJN )yang mengatur mengenai sifat dan bentuk akta tidak menentukan
mengenai sifat akta. Dalam pasal 1 angka 7 Undang- Undang Nomor 2 Tahun
Notaris (UUJN) menentukan bahwa Akta Notaris adalah akta otentik yang
dibuat dihadapan Notaris menurut bentuk dan tata cara yang ditetapkan dalam
UUJN, dan secara tersirat dalam pasal 58 ayat (2) UU perubahan atas UUJN
disebutkan bahwa Notaris wajib membuat naskah akta dan mencatat semua
b. Akta itu harus dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh Undang-Undang.
c. Pejabat Umum oleh atau di hadapan siapa akta itu dibuat, harus mempunyai
diluar wewenang\tersebut.
Oleh karena itu, BUMDesa yang telah berdiri dan telah memiliki Perdes yang
belum memiliki Akta Notaris pendiriannya maupun yang telah memiliki Akta
mengenai legalitasnya.
telah diubah isinya melalui Bagian Kesepuluh, Badan Usaha Milik Desa, Pasal 117
Angka 1 UU Cipta Kerja dinyatakan bahwa Badan Usaha Milik Desa, yang
selanjutnya disebut BUMDesa, adalah Badan Hukum yang didirikan oleh desa
masyarakat Desa.
yaitu Badan Usaha Milik Desa adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian
besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang
berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan,
28
Milik Desa menyebutkan bahwa Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut
BUMDesa adalah badan hukum yang didirikan oleh desa dan/ataubersama desa-
seperti perseroan terbatas, atau koperasi. Oleh karena itu, BUMDesa memiliki ciri
yang spesifik dan merupakan suatu badan usaha bercirikan Desa yang dalam
BUMDesa dapat menghimpun tabungan dalam skala lokal masyarakat Desa, antara
menggunakan sumberdaya lokal dan terdapat permintaan pasar. Dengan kata lain,
19
Akmal Hidayat, Op.cit., hlm. 44.
20
Ibid.
29
Daerah, dalam hal ini, adalah untuk memotivasi Desa membangun BUMDesa dan
memiliki suatu peran penting dalam pembangunan nasional dengan cara untuk
menumbuh kembangkan kreatifitas tiap Desa yang dikelola secara otonom dan
dalam mendayagunakan potensi ekonomi. Dalam hal kegiatan usaha dapat berjalan
dan berkembang dengan baik, sangat dimungkinkan pada saatnya unit- unit usaha
21
Zulkarnain Ridlwan, Op.cit, h.429.
30
unit usaha yang dimiliki dan dikembangkan oleh BUMDesa, sehingga terjadi
berdasarkan keinginan dari masyarakat Desa tersebut. Adapun badan hukum unit-
Ada syarat-syarat agar suatu perkumpulan, badan atau badan usaha itu dapat
Badan hukum ini mulai berlaku sebagai subjek hukum sejak badan hukum
itu disahkan oleh undang-undang dan berakhir saat dinyatakan bubar (dinyatakan
22
Akmal Hidayat, Op.Cit 45
31
Kehakiman.
jenis-jenis badan hukum perdata menurut E.Utrecht / Moh. Soleh Djidang yang
bukan perhimpunan.
d. Yayasan.23
menjadi:
23
Ibid, h. 72-73
32
2) Yayasan.
sebagai badan hukum perdata. Tetapi kalau unit-unit usaha BUMDesa bisa saja
berbadan hukum seperti Perseorangan Terbatas, dan lainnya maka unit-unit usaha
sebagai badan hukum publik. Jika berpedoman pada kriteria dilihat dari cara
lainnya maka BUMDesa termasuk sebagai badan hukum publik. Namun jika dilihat
Usaha Milik Desa maka Badan Usaha Milik Desa mendapatkan status badan
hukum yaitu badan hukum publik namun unit-unit badan usaha milik desa
24
Ibid, h. 74-75
33
2021 tentang BUMDesa juga mengatur lebih jelas cara BUMDesa mendapatkan
status badan hukumnya yaitu dengan cara BUMDesa yang sudah didirikan dengan
pendaftaran secara elektonik. Status BUMDesa sah sebagai badan hukum ketika
Terbatas (PT), CV, Yayasan, dan Koperasi. BUMDesa didirikan dengan peran serta
komponen desa yaitu Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan unsur
Desa yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa. Sedangkan PT, Yayasan atau
25
Ibid, hal. 49
34
35
BAB IV
CIPTA KERJA
dan Pengelolaan, Dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa juga mengatur
Pendirin BUMDesa.
dengan mempertimbangkan :
masih saja ada muncul perdebatan terkait dasar hukum dan badan hukum
Badan Usaha Milik Desa. Secara jelas diuraikan di dalam Pasal 8 dan Pasal
Desa yang telah diubah isinya melalui Bagian Kesepuluh, Badan Usaha Milik
Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUMDesa, adalah Badan
Hukum yang didirikan oleh desa dan/atau bersama desa-desa guna mengelola
26
Akmal Hidayat, op cit, hal. 58
37
bahwa BUMDesa merupakan Badan Hukum, artinya dalam hal ini secara
“rechtpersoon” adalah suatu badan yang dapat memiliki kekayaan, hak serta
untuk mendirikan badan, yaitu berwujud himpunan, dan harta kekayaan yang
disendirikan untuk tujuan tertentu, dan ini dikenal dengan nama Yayasan.27
Ada syarat-syarat agar suatu perkumpulan, badan atau badan usaha itu
berikut :
Badan hukum ini mulai berlaku sebagai subjek hukum sejak badan hukum
27
Salim H.S., Pengantar Hukum Perdata Tertulis¸ Jakarta: Sinar Grafika, 2003, hal. 25
38
Kehakiman.
asasi manusia.
Desa.
bersama.
dilakukan.
BUMDesa memiliki unit usaha BUMDesa, hal ini juga telah ditegaskan
Milik Desa terkait kedudukan badan hukum unit usaha tersebut terpisah dari
ketentuan ini jelas adanya pemisahaan dan tidak dapat dipersamakan bentuk
badan hukum antara BUMDesa dengan PT, CV, Yayasan, dan Koperasi.
Adapun ketentuan mengenai badan hukum unit-unit usaha yang dimiliki oleh
dan terpisah dari badan hukum BUMDesa yang dalam hal ini bentuk Badan
usaha tersebut.
dalam hal ini merupakan badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum
publik atau yang menyangkut kepentingan publik atau orang banyak atau
badan hukum privat didirikan berdasarkan hukum perdata. Badan hukum itu
merupakan badan swasta yang didirikan untuk tujuan tertentu yaitu mencari
menurut hukum yang berlaku secara sah. Namun dalam hal ini harus sesuai
dengan cita-cita atau tujuan dari BUMDesa itu sendiri yakni mengedepankan
hukum perdata dari sisi kriteria sangat sederhana. Badan hukum public
Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan pendapat Akmal Hidayat yang
Koperasi & UKM. Akta pendirian dibuat dan didaftarkan oleh Notaris
28
Akmal Hidayat, Op. Cit., hal. 61
42
satu kepastian hukum adanya aturan yang bersifat umum membuat individu
mengetahui perbuatan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan. Artinya
Peraturan Desa telah Sah. Hal ini diperkuat pada ketentuan Pasal 9 Angka (1)
Desa.
pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia, dalam hal ini hasil
mengenai status badan hukum BUMDesa. Hal tersebut lebih jelas dan
29
Ibid, hal 63-64
43
Secara teori kepastian hukum bahwa bila kepastian hukum yang dijadikan
sasaran, maka hukum formal adalah wujud yang dapat diambil sebagai tolak
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa, hal ini
Cipta Kerja
dokumen di perbankan dan pihak Kantor Pajak untuk pembuatan NPWP. Hal
Kementrian Hukum dan HAM. Jadi Notaris tidak berperan terkait legalitas
unit Usaha BUMDesa dan untuk membuat akta perjanjian dan akta lainnya
Jika hukum formal diambil sebagai tolak ukur maka kajian hukum formal
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa selanjutnya telah diubah melalui Bagian
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
diterima dalam hal melakukan hubungan hukum kepada pihak lain. Dalam
hal ini jika BUMDesa ingin membuka rekening di bank atau membuat NPWP
Pajak. Akta Notaris Pendirian BUMDesa ini adalah sesuai dengan Anggaran
Badan Usaha Milik Desa, Pasal 117 Angka 1 yang merubah Pasal 1 angka 6
UU Nomor 6 tahun 2014 Tentang Desa, Penjelasan Pasal 117 Angka 2 yang
mengatur bahwa BUMDesa adalah badan usaha yang berbadan hukum yang
secara spesifik tidak dapat disamakan dengan badan hukum seperti perseroan
terbatas, atau koperasi. Oleh karena itu, BUMDesa merupakan suatu badan
Oleh karena itu, BUMDesa yang telah berdiri dan telah memiliki Perdes
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa sudah
berperan pada saat pendirian unit-unit usaha karena kedudukan badan hukum
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Nomor 11tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa mengatur bahwa
Pemerintah Desa, BPD dan Masyarakat Desa telah sesuai dengan teori
dengan pihak lain dan akta lainnya terkait BUMDesa jika diminta oleh
B. SARAN
Cipta Kerja Nomor 11Tahun 2020 dan PP Nomor 11 tahun 2021 tentang
50
BUMDesa disahkan.
khusus untuk profesi Notaris sebagai Pejabat Umum agar peran Notaris
DAFTAR PUSTAKA
Buku
CST Kansil dan Christine SY Kansil, 2016, Seluk Beluk Perseroan Terbatas
Daeng Naja, 2012, Teknik Pembuatan Akta (Buku Wajib Kenotariatan), Surabaya,
Pustaka Yustisia.
Notaris, Jakarta.
Herry Kamaroesid, 2016, Tata Cara Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha
Setara Press.
Salim H.S., 2003, Pengantar Hukum Perdata Tertulis¸ Jakarta, Sinar Grafika.
Zaenal Asyhadie dan Budi Sutrisno, 2018, Hukum Perusahaan dan Kepailitan,
Jakarta, Erlangga.
Jurnal
Dita Dwi Mulyanti, Tinjauan Yuridis Terhadap Legalitas Bentuk Unit Usaha
Badan Usaha Milik Desa Pada Desa Wisata (Studi Di Desa Wisata Serang
Muthia Anggela Mawadhaty Putry, Dkk, Analisis Terhadap Akta Pendirian Badan
Usaha Milik Desa : Studi Akta Pendirian Badan Usaha Milik Desa Taratak