Anda di halaman 1dari 13

TEMA : JANGAN TANYAKAN APA YANG NEGARA BERIKAN PADAMU

TAPI TANYAKAN APA YANG KAMU BERIKAN PADA NEGARAMU

KONTRIBUSI WARGA NEGARA BAGI NEGARA

Dosen pengampu : Bapak Fachuddin Eka Cahyana, S.sos., M.pd.

Disusun oleh :
Khansa Rafidah Nur Fitriani
202204051
D3 Farmasi 1B

Universitas Muhammadiyah Klaten 2022/2023


DAFTAR ISI

PENDAHULUAN....................................................................................................3
a. LATAR BELAKANG....................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................3
C. TUJUAN..........................................................................................................3
KERANGKA TEORI..............................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................5
A. YANG SUDAH DILAKSANAKAN SEJAK BERUSIA BALIGH...............5
B. PROPOSAL YANG AKAN DILAKSANAKAN, PADA TAHUN 2023......9
KESIMPULAN......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
PENDAHULUAN
a. LATAR BELAKANG

Sebuah kalimat yang merupakan sebuah quota dari Mantan Presiden Amerika
Serikat, John F Kennedy sebagai berikut :" Jangan Tanyakan Apa yang Negara
Berikan Kepadamu Tapi Tanyakan Apa yang Kamu Berikan Kepada Negaramu",
cukup menggugah hati ditengah berbagai permasalahan di Negara Tercinta ini.

Kalimat tersebut adalah didapatkan dari filsuf Marcus Tullius Cicero, orator dan
negarawan Romawi Kuno. Pada masa itu, sebuah doktrin terhadap cinta akan
Negara menjadi isu yang hangat dan hal yang sangat penting dilakukan demi
sebuah strategi untuk mendukung kerajaan Romawi untuk mendapatkan prajurit-
prajurit yang mau berperang demi kerajaan Roma

Kontribusi dari masyarakat terhadap Negara, inilah hal terpenting yang harus dapat
diwujudkan. Dalam sebuah kompetisi olah raga sebagai contohnya, banyak atlet
telah mengharumkan nama Bangsa di kancah Internasional. Namun disisi lainnya
banyak warga yang daerahnya telah dibangun oleh pemerintah belum dapat
memberikan hasil dari daerah tersebut lebih dikarenakan oleh kondisi Negara yang
masih berkembang. Apakah peran kita sebagai masyarakat sudah maksimal?
Bagaimana kontribusi masyarakat terhadap negara ini?

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dapat kita berikan kepada negara?
2. Bagaimana cara masyarakat berkontribusi terhadap negara?
3. Bagaimana sikap mencintai bangsa dan negara?
C. TUJUAN
1. Memahami apa yang sebaiknya masyarakat indonesia lakukan untuk
negara
2. Dapat berkontribusi baik untuk negara
3. Mengetahui peran masyarakat bagi negara

KERANGKA TEORI

“Jangan Tanyakan Apa Yang Neara Berikan Padamu, Tapi Tanyakan Apa Yang
Sudah Kamu Berikan Pada Negaramu” yang dimaksud dari pernyataan tersebut
adalah NEGARA bukan PEMERINTAH, jadi bisa dibedakan. Mengkritik,
mempertanyakan, hingga tidak setuju dengan pemerintah boleh - boleh saja,
tetapi mempertanyakan negara dan bangsa sendiri sungguhlah tidak pantas sama
sekali.
negara tidak mungkin ada tanpa adanya warga negara. Hal ini karena negara itu
sendiri sebenarnya merupakan perkumpulan dari orang-orang. Mulai dari
mendirikan sebuah negara, menjalankan pemerintahan, hingga melindungi
negara dari ancaman luar, semua itu tentu saja dilakukan oleh orang-orang yang
menjadi warga negara tersebut. Karena negara membutuhkan adanya
pemerintahan, maka siapa yang akan menjadi pemerintah jika tidak ada warga
negaranya? Negara juga membutuhkan pemasukan melalui berbagai kegiatan
ekonomi seperti kegiatan ekspor/impor, bayar pajak, dan lain sebagainya yang
semuanya itu dilakukan oleh warga negara.
PEMBAHASAN

A. YANG SUDAH DILAKSANAKAN UNTUK NEGARA

a. Tindakan individu

1. Belajar pendidikan pancasila dan pendidikan kewarganegaraan

Tujuan pendidikan Pancasila dipelajari oleh mahasiswa di seluruh


Indonesia. Pendidikan Pancasila merupakan salah satu mata kuliah wajib yang
selalu ada di universitas. Ketentuan ini berdasarkan Pasal 35 Ayat 5 Undang-
undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Pasal tersebut menyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib mlemuat


mata kuliah pendidikan agama, pendidikan Pancasila, pendidikan
kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia. Dengan kata lain, pendidikan
Pancasila adalah pendidikan ideologi di Indonesia.

Tujuan pendidikan Pancasila dapat membentuk warga negara yang baik dan paham
akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara serta memiliki rasa cinta
dan nasionalisme terhadap negara Indonesia.

2. Membuat/ memiliki kartu tanda penduduk

Pasal 63 Undang-Undang ini menegaskan, penduduk Warga Negara Indonesia dan


Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap yang telah berumur 17 (tujuh
belas) tahun atau telah kawin atau pernah kawain wajib memiliki KTP Elektronik
(KTP-el). KTP sebagaimana dimaksud berlaku secara nasional.
Penduduk yang telah memiliki KTP-el, lanjut Pasal 63 Ayat (5) UU ini, wajib
membawanya pada saat bepergian. Sementara pada Ayat (6) disbeutkan, penduduk
hanya memiliki 1 (satu) KTP-el.
“Pengurusan dan penerbitan Dokumen Kependudukan (dokumen resmi yang
diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang mempunyai kekuatan hukum sebagai alat
bukti autentik yang dihasilkan dari pelayanan Pendaftaran Penduduk dan
Pencatatan Sipil) tidak dipungut biaya,” tegas Pasal 79 A Undang-Undang Nomor
24 Tahun 2013 ini.
Adapun Data Pribadi Penduduk yang harus dilindungi sesuai UU ini meliputi: a.
Keterangan tentang cacat fisik dan/atau mental; b. Sidik jari; c. iris mata; d. tanda
tangan; dan e. elemen data lainnya yang merupakan aib seseorang.
3. Membayar pajak

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang harus berkembang dan meningkat sesuai
dengan perkembangan kemampuan riil rakyat dan laju pembangunan nasional. Dalam pemungutan
pajak, negara harus mendapat izin terlebih dahulu dari rakyat. Hal tersebut dimaksudkan agar negara
tidak akan bertindak sewenang-wenang ketika memungut sebagian kekayaan rakyat, walaupun itu
dipergunakan kembali untuk kepentingan rakyat. Oleh karena itu, Pasal 23A Undang Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengatur bahwa pajak dan pungutan lain yang bersifat
memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang.

Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga
Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
menyebutkan bahwa pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi
atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

4. Memakai produk lokal dalam negeri

Selain membantu perekonomian negara, membeli barang-barang lokal juga dapat


memperkecil biaya ongkos pengiriman barang. Ornamen dan desain produk-produk dalam
negeri pun cenderung lebih unik dan otentik.

Dengan membeli dan memakai produk lokal, kamu tentu membantu usaha kecil dan
menengah (UKM). Dukungan ini memberi semangat pada para pengusaha lokal untuk terus
memajukan brand sehingga bisa bersaing dengan produk luar negeri.

P3DN yang diatur melalui Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2009 tersebut mengamanatkan
kementerian/lembaga/pemerintah daerah/institusi yang melakukan pengadaan barang/jasa
menggunakan APBN/APBD harus mengutamakan penggunaan produk dalam negeri.
Namun, Hidayat mengatakan, pihaknya tak bisa berbuat banyak ketika BUMN tak mematuhi
ketentuan P3DN tersebut. Alasannya, secara hukum institusi tertinggi BUMN -apalagi yang
sudah terbuka- ada di rapat umum pemegang saham.

Di titik ini, pemerintah kiranya bisa mendayagunakan UU Perindustrian No 3/2014. Apalagi,


Pasal 86 Ayat 1 Huruf b UU Perindustrian tersebut jelas mewajibkan BUMN, BUMD, dan
badan usaha swasta menggunakan produk dalam negeri.

5.

b. Tindakan sosial

1. Mengikuti organisasi
B. PROPOSAL YANG AKAN DILAKSANAKAN, PADA TAHUN 2023

1. mengikuti kegiatan komnuitas organisasi bakti sosial @cakraabhipraya

Ingin bisa mengikuti kegiatan sosial seperti ini karna menyenangkan bisa berinteraksi baik
dengan orang orang. komunitas maupun organisasi non profit yang sudah bergerak
memberikan solusi bagi isu sosial di Indonesia, mulai dari pendidikan, lingkungan hingga
kemanusiaan. Komunitas dari cakhrabahipraya responsif ini sangat bermanfaat,Mulai dari
mengajar anak-anak kurang mampu, menjadi pendamping untuk orang dengan masalah
kejiwaan, hingga aksi sapu pantai.
Masyarakat mempunyai kesempatan seluas-luasnya untuk mengadakan usaha kesejahteraan
sosial dengan mengindahkan garis kebijaksanaan dan ketentuan-ketentuan sebagaimana
ditetapkan dengan Peraturan Perundang-undangan. Pasal 8 UUD nomer 6 tahun 1974.

2. Meningkatkan literasi

Undang-undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan, pada pasal 4 butir c,
mengatakan bahwa tujuan penyelenggaraan sistem perbukuan adalah untuk
menumbuhkembangkan budaya literasi seluruh Warga Negara Indonesia. Sebelumnya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menerbitkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti melalui pembiasaan membaca selama 15 menit sebelum belajar.
Menindaklanjuti amanat peraturan perundang-undangan tersebut Kemendikbud melalui Badan
Pengembangan Bahasa dan Perbukuan terus berupaya meningkatkan pengadaan buku bacaan
di sekolah dan komunitas.
Kalau dilihat dari riset World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh
Central Connecticut State Univesity 2016 lalu, Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari
61 negara. Padahal, dari segi infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat
Indonesia berada di atas negara-negara Eropa. Selain buku, kemudahan teknologi seperti
buku online seharusnya bisa dimanfaatkan oleh anak muda untuk mulai membiasakan
membaca.

3. Menjadi pengguna sosial media yang baik

Kemudahan mengakses internet dan konten yang kita buat maupun terima kadang
bisa berdampak positif dan negatif. Kita sebagai generasi penerus harus bijak
dalam memanfaatkan media sosial, mulai dari membuat konten, menyebarkan
hingga menanggapi konten yang diterima. Kamu bisa memanfaatkan media sosial
dan internet untuk berkarya atau tukar pikiran maupun informasi positif. Jangan
sampai media sosial menjadi saran untuk menjatuhkan satu sama lain atau
menyebarkan informasi hoax ya. Intinya jika kita menggunakannya secara positif,
kita juga akan merasakan manfaat positifnya
Pasal 27 ayat 3 UU ITE menyebut melarang setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan
dan/atau pencemaran nama baik.

4. Menjadi entrepeneur
Pasal 27 Ayat (3) berbunyi, “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau
dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik
Dewasa ini Pemerintah Indonesia begitu menggaungkan semangat berwirausaha atau
semangat entrepreneur. Bukan tanpa alasan. Dengan banyaknya pemuda-pemudi yang
menjadi entrepreneur, maka semakin besar pula lapangan pekerjaan yang tersedia. Sehingga
dampaknya dapat mengurangi angka pengangguran, meningkatkan pajak negara, menarik
investor luar negeri, hingga turut mengentaskan kemiskinan.
Betapa besar dampaknya, kan? Inilah kenapa menjadi entrepreneur dapat menjadi bukti
kontribusi nyata untuk negeri. Tak perlu ragu untuk menjadi entrepreneur sekalipun kita bukan
berlatar belakang keluarga pengusaha. Kita bisa memulainya dari skala kecil dulu, seperti usaha
jual beli online, reseller, atau dropshipper, atau membuka warung di rumah. Tidak perlu takut
melangkah hanya karena urusan modal usaha. Sebab saat ini banyak pilihan pembiayaan yang
dapat membantu untuk permodalan.

\
KESIMPULAN

Lakukan apa yang kamu bisa lakukan demi negara Indonesia tercinta terlepas siapa
pemerintahnya, dan kritik saja jika memang pemerintahnya ada kesalahan atau melenceng.
Kita wajib mencintai negara ini dan memberikan yang terbaik untuk negara. Negara berbeda
dengan Pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA

kejar mimpi, c. n. (n.d.). 5 KONTRIBUSI GENERASI MUDA YANG BISA


MEWUJUDKAN MIMPI INDONESIA. Retrieved from
https://kejarmimpi.id/5-kontribusi-generasi-muda-yang-bisa-mewujudkan-
mimpi-indonesia.html
kemendikbud. (2019, april 25). Tingkatkan Literasi Baca-Tulis, Kemendikbud
Adakan Pertemuan Penulis Bahan Bacaan. Retrieved from
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/04/tingkatkan-literasi-
bacatulis-kemendikbud-adakan-pertemuan-penulis-bahan-bacaan
pusdatin. (2021, maret 19). tujuan pendidikan pancasila di perguruan tinggi,
ketahui landasannya! Retrieved from
https://bpip.go.id/berita/1035/571/tujuan-pendidikan-pancasila-di-
perguruan-tinggi-ketahui-landasannya.html
Rizka Noor Hashela, S. (2020). TOLAK BAYAR PAJAK, PIDANA BERTINDAK.
Retrieved from
https://www.jdih.tanahlautkab.go.id/artikel_hukum/detail/tolak-bayar-pajak-
pidana-bertindak

Anda mungkin juga menyukai