Anda di halaman 1dari 11

KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN

WARGA NEGARA
Makalah PKN

Disusun Oleh:
1. Andinis Nurul Mutiara Pertiwi
2. Kesia Yohana Saruksuk
3. Salsabila Salda Yudo Putri
4. Syafriansyah Khaliq
5. Titania Ayu Saskia

XII IPS 4
SMA Negeri I Tangerang Selatan
Kota Tangerang Selatan
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya karena
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Adapun dalam penulisan makalah ini
yang berjudul “KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN
WARGA NEGARA”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan penulisan makalah ini. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu untuk menyusun makalah ini, khususnya kepada
Ibu Istyawati S. Pd selaku guru dari mata pelajaran PKN.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah
wawasan kita serta dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Tangerang Selatan, 09 September 2023

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Pembatasan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara..........................................................................2
1. Pelanggaran Hak dalam Bidang Pendidikan............................................................2
2. Pelanggaran Hak dalam Bidang Hukum..................................................................2
3. Pelanggaran Hak dalam Bidang Politik...................................................................3
4. Pelanggaran Hak dalam Bidang Ekonomi...............................................................3
B. Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara.............................................................4
C. Faktor Penyebab Terjadinya Pengingkaran Hak dan Kewajiban Warga Negara...........5
1. Sikap Egois atau Terlalu Mementingkan Diri Sendiri.............................................5
2. Penyalahgunaan Kekuasaan.....................................................................................5
3. Rendahnya Kesadaran Berbangsa dan Bernegara....................................................5
4. Sikap Tidak Toleran ................................................................................................5
5. Penyalahgunaan Teknologi......................................................................................6
6. Ketidaktegasan Aparat Penegak Hukum..................................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................................7
B. Saran................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai warga negara kita memiliki hak dan kewajiban dalam menjalani kehidupan
berbangsa dan bernegara. Hak adalah segala sesuatu yang seharusnya didapatkan oleh setiap
warga negara. Sedangkan, kewajiban adalah segala sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh
setiap warga negara. Salah satu hak warga negara adalah mendapatkan kebebasan dan
kewajiban warga negara adalah menghormati hak yang dimiliki oleh orang lain.
Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat menikmati atau
memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang telah ditetapkan oleh undang-undang.
Dengan demikian, pelanggaran hak warga negara terjadi akibat dari adanya pelalaian atau
pengingkaran terhadap kewajiban, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun warga
negara itu sendiri. Ada banyak sekali contoh dari kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban negara yang terjadi di beberapa lingkungan masyarakat.

B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka makalah ini memiliki batasan masalah
sebagai berikut:
1. Membahas pengertian dari hak
2. Membahas pengertian dari kewajiban
3. Membahas kasus-kasus pelanggaran hak warga negara dalam berbagai bidang
4. Membahas kasus-kasus pengingkaran kewajiban negara
5. Membahas faktor-faktor penyebab terjadinya kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari hak
2. Untuk mengetahui pengertian dari kewajiban
3. Untuk mengetahui apa saja contoh kasus-kasus pelanggaran hak warga negara dalam
berbagai bidang
4. Untuk mengetahui apa saja contoh kasus-kasus pengingkaran kewajiban warga negara
5. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara


Hak adalah sesuatu yang diterima usai menyelesaikan kewajiban. Hak secara umum
adalah sesuatu yang melekat pada manusia. Adanya hak pada tiap orang mendapat
perlindungan hingga bisa tertunaikan dengan baik. Penetapan hak warga negara adalah hal
mutlak yang harus mendapat perhatian khusus negara sebagai jaminan dijunjung tingginya
sila ke-lima, yaitu “Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Pengakuan sebagai warga
Indonesia yang berhak mendapat hak sehingga tertata dengan baik. Namun kenyataan nya
hak warga negara belum merata. Misalnya saja jika melihat kondisi di Indonesia ini menjadi
dilemma. Pengakuan hak hanya untuk orang yang mampu membeli hak-hak tersebut dengan
uang, jabatan, dan kekuasaan.
Namun kondisi berbalik jika kita melihat rakyat yang kurang mampu, tidak memiliki
kekuasaan maupun jabatan. Mereka hanya bisa menunggu kapan mereka diperhatikan
kesejahteraannya atau menunggu perubahan kebijakan pemerintah yang memihak mereka.
Pelanggaran terhadap hak warga negara sebetulnya terjadi karena pengabaian terhadap
kewajiban asasi. Dibawah ini adalah bentuk-bentuk pelanggaran terhadap hak yang tidak
sesuai dengan Undang-Undang tahun 1945 dan Pancasila sebagai pedoman dalam
pelaksanaan hak warga negara.
1. Pelanggaran Hak dalam Bidang Pendidikan
Negara Indonesia dalam memberikan hak pendidikan sudah ditandai dengan adanya
pengalokasian dana yang dituangkan secara tegas pada pasal 31 ayat (4) UUD 1945. Akan
tetapi walau sudah tercantum pada UUD 1945, kesempatan warga negara Indonesia dalam
mendapatkan kesempatan pendidikan sangat sulit. Hal ini terbukti dengan jumlah angka anak
putus sekolah yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan survei yang dilakukan
oleh UNICEF di tahun 2017, jumlah anak Indonesia yang mengalami putus sekolah berkisar
73% atau sekitar 1,5 juta anak Indonesia yang tidak dapat melanjutkan sekolah ke jenjang
pendidikan SMP dan SMA, serta 2,5 juta anak Indonesia terancam tidak dapat mengenyam
pendidikan SD.
Dengan demikian banyaknya anak putus sekolah karena tidak mampu membayar biaya
pendidikan mengakibatkan terjadi pelanggaran hak warga negara untuk mendapatkan
Pendidikan yang layak sesuai dengan UUD 1945.

2. Pelanggaran Hak dalam Bidang Hukum


Indonesia telah menyatakan secara tegas dalam konstitusi negara bahwa Indonesia
adalah negara hukum yang secara jelas tertuang dalam pasal 27 ayat (1) UUD 1945. Dengan
demikian UUD 1945 merupakan pelindung hukum dalam membatasi dan melindungi hak dan

2
3

kewajiban warga Indonesia tanpa membeda-bedakan latar belakang. Namun masih sering
terjadi kasus pelanggaran terhadap hak bidang hukum. Contohnya adalah masih sering
terjadinya kasus salah tangkap, dan perbedaan melakukan oknum aparat penegak hukum
terhadap para pelanggar hukum atas dasar kekayaan dan jabatan.

3. Pelanggaran Hak dalam Bidang Politik


Salah satu contoh pelanggaran hak dalam bidang politik adalah yang terjadi pada
masyarakat Moro-Moro yang tinggal di kawasan hutan register 45 yang sudah sejak lama
tidak mendapatkan hak politiknya sebagai warga negara Indonesia. Dikarenakan adanya
lempar tanggung jawab antara pemkab dan Komisi Pemilihan Umum. Parah nya lagi kasus
seperti ini sudah sering terjadi pada masyarakat Moro-Moro dan tidak ada tindak lanjut yang
pasti baik dari pemkab maupun dari KPU setempat.
Dalam konstitusi Negara Indonesia sendiri telah dijelaskan bahwa setiap warga
negara Indonesia memiliki hak untuk dipilih dan memilih sebagai hak politik dari warga
negara. Sebagaimana telah diatur dalam UUD 1945 Pasal 43 ayat (1) Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia (HAM).

4. Pelanggaran Hak dalam Bidang Ekonomi


Bentuk pelanggaran dalam bidang ekonomi dapat kita lihat dengan masih tingginya
kemiskinan dan pengangguran di Indonesia saat ini. Padahal menurut UUD 1945 pasal 27
ayat (2) “tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan layak bagi
kemanusiaan”. Dengan demikian, apabila tingkat kemiskinan dan pengangguran masih tinggi,
jelas hal ini melanggar hak dalam bidang ekonomi.
Selain itu, terdapat juga bentuk pelanggaran hak warga negara sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999. Contohnya, penangkapan dan penahanan seseorang
demi menjaga stabilitas tanpa berdasarkan hukum, pembatasan hak berserikat dan berkumpul
serta menyatakan pendapat, karena dikhawatirkan akan menjadi oposisi terhadap pemerintah.

Bentuk-bentuk pelanggaran hak warga negara yang sudah diuraikan di atas membuktikan
bahwa tidak terpenuhinya hak warga negara karena adanya kelalaian dalam pemenuhan
kewajiban sebagaimana yang dipersyaratkan dalam UUD 1945 dan ketentuan perundang-
undangan lainnya. Adapun kasus-kasus pelanggaran hak warga negara dalam lingkungan
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara adalah sebagai berikut:
1. Di Lingkungan Keluarga
● Mengganggu adik yang sedang belajar
● Penganiayaan terhadap anak
● Memaksakan kehendak orang tua terhadap anak
4

2. Di Lingkungan Masyarakat
● Tingkat kemiskinan yang masih tinggi
● Supremasi hukum yang belum ditegakkan secara adil dan konsekuen
● Pengucilan terhadap warga dengan isu-isu yang tidak jelas
3. Bangsa dan Negara
● Membungkam kebebasan berpendapat
● Eksploitasi terhadap anak
● Masih banyak anak-anak yang belum mendapatkan pendidikan yang layak

B. Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kewajiban adalah sesuatu yang
diwajibkan, sesuatu yang harus dilaksanakan, atau suatu keharusan. Pengertian kewajiban
juga dimaknai sebagai tugas atau pekerjaan. Dalam ilmu hukum, kewajiban adalah segala
sesuatu yang menjadi tugas manusia (membina kemanusiaan). Kewajiban warga negara
bukan hanya membayar pajak, tetapi masih banyak lagi bentuk lainnya, seperti taat aturan,
menjunjung tinggi pemerintahan, bela negara dan sebagainya.
Pada kenyataannya, saat ini banyak terjadi pengingkaran terhadap kewajiban-kewajiban
warga negara. Dengan kata lain, warga negara banyak yang tidak melaksanakan
kewajibannya sebagaimana yang telah ditetapkan oleh undang-undang. Pengingkaran
tersebut biasanya disebabkan oleh tingginya sikap egoisme yang dimiliki oleh setiap warga
negara, sehingga yang ada di pikirannya hanya sebatas bagaimana cara mendapat haknya,
sementara yang menjadi kewajibannya dilupakan. Contoh terjadinya pengingkaran kewajiban
warga negara antara lain sebagai berikut:
1. Membuang sampah sembarangan
2. Melanggar aturan berlalu lintas, misalnya tidak memakai helm saat berkendara
3. Merusak fasilitas negara, misalnya mencoret-coret bangunan milik umum
4. Tidak membayar pajak kepada negara, seperti pajak bumi dan bangunan
5. Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, misalnya
mangkir dari kegiatan siskamling
Adapun pengingkaran kewajiban warga negara dalam lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, bangsa dan negara adalah sebagai berikut:
1. Di Lingkungan Keluarga
● Malas membantu orang tua
● Tidak melaksanakan piket rumah
● Tidak membereskan tempat tidur
● Membuang sampah sembarangan
2. Di Lingkungan Sekolah
● Bolos ketika jam pelajaran
● Tidak mengerjakan tugas tepat waktu
● Tidak melaksanakan piket kelas
5

● Tidak memakai seragam sekolah sesuai dengan aturan


3. Di Lingkungan Masyarakat
● Tidak ikut serta dalam melakukan kerja bakti
● Tidak ikut melaksanakan ronda malam
● Tidak membayar iuran warga
● Tidak membantu orang lain yang berada dalam kesulitan
4. Di Lingkungan Bangsa dan Negara
● Melanggar rambu lalu-lintas
● Tidak membayar pajak negara dan pajak kendaraan
● Merusak fasilitas umum yang sudah disediakan oleh pemerintah
● Tidak berpartisipasi dalam kegiatan bela negara

C. Faktor Penyebab Terjadinya Pengingkaran Hak dan Kewajiban Warga Negara


Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat menikmati atau
memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-undang.
Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari adanya pelalaian atau pengingkaran
terhadap kewajiban, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh warga negara sendiri.
Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara diantaranya disebabkan oleh
faktor-faktor berikut:
1. Sikap Egois atau Terlalu Mementingkan Diri Sendiri
Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya, sementara
kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang memiliki sikap seperti ini akan
menghalalkan segala cara agar haknya dapat terpenuhi, meskipun caranya tersebut dapat
melanggar hak orang lain.
2. Penyalahgunaan Kekuasaan
Para pengusaha yang tidak memperdulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar hak
warga negara. Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya
pelanggaran hak dan kewajiban warga negara.
3. Rendahnya Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku tidak mau
tahu bahwa orang lain pun memiliki hak yang harus dihormati. Sikap tidak mau tahu ini akan
berakibat munculnya perilaku atau tindakan penyimpangan terhadap hak dan kewajiban
warga negara.
4. Sikap Tidak Toleran
Sikap ini akan menyebabkan munculnya perilaku tidak saling menghargai dan tidak
menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada akhirnya akan
mendorong orang untuk melakukan diskriminasi kepada orang lain.
6

5. Penyalahgunaan Teknologi
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi dapat juga
memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan. Selain itu,
kemajuan teknologi dalam bidang produksi ternyata dapat menimbulkan dampak negatif,
misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang dapat mengakibatkan terganggunya
kesehatan masyarakat sekitar.
6. Ketidaktegasan Aparat Penegak Hukum
Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran hak dan
kewajiban warga negara, tentu saja akan mendorong timbulnya pelanggaran lainnya.
Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak tuntas akan menjadi pemicu bagi munculnya
kasus-kasus lain. Para pelaku tidak akan merasa jera, karena mereka tidak menerima sanksi
yang tegas atas perbuatannya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hak adalah sesuatu yang harus diterima oleh setiap warga. Karena dalam diri seseorang
sudah melekat hak asasi manusia dan hak warga negara. Hak asasi itu itu bersifat universal
tanpa melihat status kewarganegaraan. Sedangkan, hak warga negara dibatasi oleh status
kewarganegaraan seseorang. Kewajiban dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang harus
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling berkaitan, keduanya
memiliki hubungan sebab akibat. Seseorang yang mendapatkan haknya terjadi karena
dipenuhinya kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya. Pelanggaran hak terjadi ketika
warga negara tidak dapat menikmati atau memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang
telah ditetapkan oleh Undang-Undang. Pelanggaran hak merupakan akibat dari adanya
pelalaian atau pengingkaran terhadap kewajiban yang dilakukan pemerintah atau warga
negara itu sendiri.
Tindakan yang dapat dilakukan dalam penegakkan hak dan kewajiban warga negara ialah
dengan mencegah munculnya berbagai faktor penyebab dari pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban. Jika faktor penyebab tidak muncul, maka pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara dapat dicegah atau dihilangkan.

B. Saran
Sebagai warga negara dari bangsa dan negara yang beradab, sudah sepatutnya sikap dan
perilaku kita mencerminkan sosok manusia beradab yang senantiasa menghormati
keberadaan orang lain. Karena hal tersebut dapat dilakukan dalam perilaku di lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara. Upaya pencegahan dan penanganan juga
perlu dilakukan oleh pemerintah. Tapi, hal tersebut tidak akan berhasil jiga tidak didukung
dengan sikap dan perilaku warga negaranya yang mencerminkan penegakkan hak dan
kewajiban sebagai warga negara.

7
8

DAFTAR PUSTAKA

Abdulkarim, Aim. 2013. PPKn. Grafindo Media Pratama: Bandung.


Maheswari, Ni Kadek Ratih. 2023. Pengertian Hak Menurut Ahli Dan Jenis-Jenisnya.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6683972/pengertian-hak-menurut-ahli-
dan-jenis-jenis-hak#:~:text=Jakarta%20%2D%20Hak%20adalah%20sesuatu
%20yang,hingga%20bisa%20tertunaikan%20dengan%20baik. Diakses pada
tanggal 11 September 2023.
Nugroho, Faozan Tri. 2022. Contoh-Contoh Kasus Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara. https://www.bola.com/ragam/read/5113211/contoh-
contoh-kasus-pelanggaran-hak-dan-pengingkaran-kewajiban-warga-negara.
Diakses pada tanggal 11 September 2023.
Yulianto, Hanif Sri. 2023. Arti Kewajiban Beserta Jenis-Jenisnya.
https://www.bola.com/ragam/read/5199250/arti-kewajiban-beserta-jenis-
jenisnya#:~:text=Menurut%20Kamus%20Besar%20Bahasa%20Indonesia,tugas
%20manusia%20(membina%20kemanusiaan). Diakses pada tanggal 11
September 2023.

Anda mungkin juga menyukai