DISUSUN OLEH :
DISUSUN OLEH :
2. Aulia Adeline [ 03 ]
4. Syahrani Suroya [ 31 ]
TAHUN AJARAN
2021/2021
i
KATA PENGANTAR
Segala ucapan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah kami yang berjudul “Upaya Penanganan Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara” ini bisa selesai. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran PPKN. Kami ucapkan
terima kasih kepada Bapak Yahya Zakaria M., S.Pd, selaku guru pengajar PPKN, yang telah
membimbing dan memberikan tugas kepada kami, sehingga kami mendapatkan tambahan
pengetahuan tentang Upaya Penanganan Pelanggararan Hak Dan Pengingkaran Kewajiban
Warga Negara. Dan makalah ini disusun berdasarkan data-data yang kami dapat dari berbagai
sumber. Pendekatan dan penyajian makalah ini pada dasarnya membahas mengenai upaya-
upaya untuk menangani pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang ada di Indonesia.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat di buat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, sehingga
semua kritik dan saran demi penyempurnaan makalah ini akan kami sambut dengan senang
hati.
Akhir kata, kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 15
B. Saran .................................................................................................................. 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara garis besar, Hak merupakan semua hal yang harus diperoleh atau di
dapatkan. Hak baru bisa diperoleh apabila sudah dilakukan. Sedangkan kewajiban
merupakan segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Hak
seseorang dibatasi oleh hak orang lain sehingga, seseorang tidak bisa semena-mena dalam
menggunakan hak nya.
Pelanggaran Hak adalah perbuatan yang baik disengaja atau lalai melawan hukum,
mengurangi, menghalangi atau mencabut hak seseorang sebagai warga negara, dan akan
dihukum secara adil berdasarkan hukum yang berlaku. Sedangkan Pengingkaran
Kewajiban adalah pola tindakan warga negara yang tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana memiliki kewajibannya sendiri sebagai warga negara sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Ada kalanya terjadi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang tentunya
merugikan orang lain seperti pembunuhan dan tidak membayar pajak. Kasus-kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban disebabkan oleh faktor-faktor tertentu dan
tidak jarang kasus-kasus tersebut tidak dapat terselesaikan oleh hukum di
Indonesia. Maka diperlukan upaya-upaya tertentu agar pelanggaran tersebut dapat
terselesaikan.
B. Rumusan Masalah
1.) Apa saja upaya yang dilakukan pemerintah untuk penanganan kasus pelanggaran hak
dan pengingkaran kewajiban warga negara?
2.) Apa saja yang membangun partisipasi masyarakat dalam pencegahan terjadinya
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara?
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
Selain itu, di tingkat regional, sebagai salah satu negara anggota ASEAN, Indonesia
ikut serta dalam Komisi Antar Pemerintahan Negara-negara ASEAN untuk Hak Asasi
Manusia (ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights/ AICHR).
Dengan keikutsertaan ini, Indonesia memiliki kewajiban menjunjung tinggi HAM di
wilayahnya.
Tindakan terbaik dalam penegakan hak dan kewajiban warga adalah dengan
mencegah timbulnya semua faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara. Apabila faktor penyebabnya tidak muncul, pelanggaran hak
dan pengingkaran kewajiban warga negara dapat diminimalisir atau bahkan
dihilangkan.
Berikut ini upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
6
3) Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai
bentuk pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara oleh
pemerintah.
4) Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik
terhadap setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.
5) Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada
masyarakat melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi)
maupun non-formal (kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus-kursus).
6) Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
7) Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam
masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan
pendapat masing-masing.
7
Dalam hubungannya dengan penegakan hak dan kewajiban warga negara, Pancasila
mengajarkan :
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terkait satu sama lain, sehingga
dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang. Pelanggaran hak warga negara
terjadi ketika warga negara tidak dapat menikmati atau memperoleh haknya
sebagaimana yang ditetapkan oleh Undang-undang. Akibat dari adanya
ketidakseimbangan antara pelaksanaan hak dan kewajiban negara akan
mengakibatkan terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban negara.
Penyebab terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
disebabkan oleh pemerintah negara itu sendiri maupun oleh masyarakat. Negara akan
berjalan dengan baik bila warga negaranya mendukung dan pemerintah lebih aktif
lagi dalam memperhatikan masyarakatnya. Penjaminan hak dan kewajiban antara
negara dan warga negara terdapat dalam konstitusi, dalam hal ini UUD 1945 sebagai
konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengingkaran kewajiban warga
negara, yaitu cara preventif dan represif.
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Hak ini mutlak dan selalu melekat dalam pribadi tiap manusia. Tidak ada pihak yang
berhak mengambil, merebut, bahkan menghapuskan hak asasi manusia yang dimiliki
seseorang.
Pada dasarnya, pelanggaran HAM sama saja dengan melanggar harkat dan
martabat manusia. Masyarakat harus tegas menolak segala bentuk pelanggaran
HAM, dengan cara menghormati hak orang lain, menghargai keputusan atau
pendapat orang lain, tidak melakukan perbuatan yang dapat melanggar harkat
serta martabat manusia, dan lain sebagainya.
Selain menolak segala bentuk pelanggaran hak asasi manusia, masyarakat juga
harus bersikap kritis terhadap upaya penegakan HAM. Misalnya memberi bantuan
kemanusiaan, mendukung langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dan aparat
dalam proses peradilan HAM, bersikap tegas kepada pelaku pelanggaran HAM,
dan lain sebagainya.
10
Jika dirangkum, setidaknya ada empat contoh bentuk dukungan masyarakat yang bisa
dilakukan dalam penegakan HAM, yaitu:
Hambatan dalam upaya penanganan Hak Asasi Manusia yang antara lain adalah:
11
Dalam faktor komunikasi dan informasi yang belum digunakan secara maksimal dan
secara benar, komunikasi dan informasi yang akurat sangat penting, untuk mengambil
dan menghasilkan suatu kebijakan yang berkaitan dengan permasalahan hak-hak warga
negara termasuk hak asasi manusia. Sementara itu, dalam faktor kebijakan pemerintah,
tidak semua penguasa mempunyai kebijakan yang sama tentang pentingnya hak asasi
manusia. Sering kali mereka lupa atau bahkan tidak menghiraukan masalah tentang hak-
hak masyarakatdalam menentukan kebijakan.
Hak Asasi Manusia harus senantiasa berdampingan dengan Kewajiban Asasi Manusia,
keduanya seperti dua sisi dari mata uang yang sama. Kewajiban Asasi manusia adalah
kewajiban-kewajiban dasar yang pokok yang harus dijalankan oleh manusia dalam
kehidupan bermasyarakat, seperti kewajiban untuk tunduk pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku, kewajiban untuk membangun dan mengembangkan kehidupan,
kewajiban untuk saling membantu, kewajiban untuk hidup rukun, kewajiban untuk
bekerja sehubungan dengan kelangsungan hidupnya.
12
Dalam pasal 28 J disebutkan: Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia dalam
tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (ayat 1). Dalam menjalankan
hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan
dengan undang-undang semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas
hak dan kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis (ayat 2).
Dari pasal 28 J tersebut jelas bahwa disamping hak asasi manusia, juga setiap orang wajib
menghormati hak asasi orang lain, yang mengandung arti bahwa setiap orang wajib
memenuhi kewajiban asasinya. Karena setiap hak asasi melekat kewajiban asasi.
Hak dan kewajiban asasi manusia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. Seseorang tidak dapat menikmati hak yang dimilikinya, sebelum memenuhi
apa yang yang menjadi kewajibannya. Misalnya, dalam proses pembelajaran di sekolah,
kalian tidak akan mendapatkan pemahaman yang baik dalam sebuah pelajaran apabila
tugas-tugas dalam mata pelajaran tersebut tidak kalian kerjakan. Kemudian, seorang
pekerja tidak akan mendapatkan kenaikan upah apabila tidak menampilkan kinerja yang
baik. Dengan demikian, dapat dipastikan antara hak asasi dan kewajiban asasi dalam
perwujudannya harus diharmonisasikan atau diseimbangkan oleh setiap orang.
Salah satu cara untuk mengharmonisasikan hak dan kewajiban asasi manusia dalam
kehidupan sehari-hari adalah dengan menghindarkan diri kita dari sikap egois atau terlalu
mementingkan diri sendiri. Sikap egois dapat menyebabkan seseorang untuk selalu
menuntut haknya, sementara kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai
sikap egois akan menghalalkan segala cara agar haknya dapat terpenuhi, meskipun
caranya dapat melanggar hak orang lain.
Upaya untuk mengharmonisasikan hak dan kewajiban asasi manusia merupakan salah
satu bentuk dukungan terhadap penegakan HAM yang dilakukan oleh pemerintah.
Sebagai warga negara dari bangsa dan negara yang beradab sudah sepantasnya sikap dan
perilaku kita mencerminkan sosok manusia beradab yang selalu menghormati keberadaan
orang lain secara kaffah. Sikap tersebut dapat kalian tampilkan dalam perilaku di
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus mendapat perhatian khusus
dari negara sebagai jaminan dijunjung tingginya sila ke-5. Pengakuan hak sebagai warga
negara indonesia dalam konsepnya mendorong terciptanya suatu masyarakat yang tertata
baik. Namun dalam praktik atau hak warga negara justru hanya dijadikan slogan
pemerinah untuk pemerintah untuk manarik simpati warga negara justru hanya bermimpi
bisa mendapatkan pengakuan akan hak-hak tersebut secara utuh.
Negara akan dapat berjalan dengan baik bila warga negaranya mendukung. Ada
beberapa hal yang merupakan kewajiban dari warga negara dan sebaliknya ada beberapa
hal yang menjadi kewajiban dari negara. Demikian pula dengan hak, ada beberapa hal
yang menjadi hak dari negara dan demikian pula ada beberapa hak yang menjadi hak dari
warga negara.
Masyarakat harus saling mendukung satu sama lain, apabila ada yang melanggar hak
dan kewajiban maka terjadi keributan jika kita tidak saling bekerja sama dengan
pemerintah dalam menanganinya. Agar tidak terjadi pelanggaran maka diperlukan upaya
untuk mengatasi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban. Dengan cara yang utama
yaitu lembaga pemerintahan dan masyarakat harus bekerja sama dalam mengatasinya.
B. Saran
Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang saling terkait, sehingga
pelaksanaan hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan
agar tidak terjadi ketimpangan yang akan menyebabkan tibulnya gejolak masyarakat yang
tidak diinginkan.
Jika ada yang melanggar harus mendapatkan hukuman atau penanganan yang pantas.
Agar orang tersebut tidak mengulangi peanggaran tersebut. Lembaga pemerintahan harus
mengajak masyarakat untuk bekerjasama mengatasi pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga Negara.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bantubelajar.com/2015/08/pelanggaran-hak-dan-pengingkaran-
kewajiban.html
http://pkn-ips.blogspot.co.id/2015/11/upaya-penanganan-pelanggaran-hak-dan-
pengingkaran-kewajiban-warga-negara.html