Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH

PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA


NEGARA

Disusun Oleh :

- Dila

- Gunawan Topik Hidayat

- Rico Mardiansyah

SMAN 3 NANGA BULIK


Tahun Ajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
anugerah dan kasihnya yang begitu besar kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan , karya tulis kami yang berjudul “ Kasus Pelanggaran Hak dan
Pengingkaran Kewajiban Warga Negara “ ini bisa dirampung. Karya tulis ini di susun
berdasarkan data-data yang didapat dari berbagai sumber. Pendekatan dan penyajian
makalah ini pada dasarnya membahas mengenai pelanggaran-pelanggaran hak dan
kewajiban yang ada di Indonesia.
Kami sebagai penulis telah berusaha menyusun karya tulis ini sebaik mungkin.
Akan tetapi, kami menyadari bahwa karya tulis ini belumlah sempurna. Oleh karena
itu, semua kritik dan saran demi perbaikan karya tulis ini akan kami sambut dengan
senang hati.

Arga Mulya, 19-November-2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
1. Latar Belakang...........................................................................................................................1
2. Rumusan masalah....................................................................................................................1
3. Tujuan...........................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................................2
1. Faktor Penyebab Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban.............................2
2. Kasus-kasus Pelanggaran Hak warga Negara..................................................................2
3. Kasus-kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara...................................................4
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................6
1. Kesimpulan..................................................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan,
tetapi sering terjadi pertentangan karena adanya ketidakseimbangan antara
hak dan kewajiban. Sebagai contoh, setiap warga negara memiliki hak dan
kewajiban mendapatkan penghidupan yang layak.
Akan tetapi, pada kenyataannya banyak warga negara yang belum
merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Hal tersebut terjadi
karena tidak adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika
keseimbangan hak dan kewajiban tidak terwujud, kesenjangan sosial akan
terjadi.

2. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang ada dalam pembuatan makalah ini adalah :
a. Pengertian pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara?
b. Pengertian hak dan kewajiban warga indonesia?
c. Faktor – faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warga negara?

3. Tujuan
Adapun tujuan kami membuat makalah ini diantaranya :
a. Menjelaskan apa itu pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warga negara?
b. Menjelaskan upaya yang dilakukan untuk mengatasi pelanggaran hak
dan pengingkaran kewajiban warga negara?
c. Menjelaskan faktor – faktor penyebab pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara?

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Faktor Penyebab Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban


Terjadinya pelanggaran hak warga negara disebabkan oleh tindakan
pengingkaran terhadap kewajiban. Pengingkaran terhadap kewajiban bisa saja
dilakukan oleh pemerintah atau warga negara. Agar pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban tidak terjadi, pemerintah dan warga negara harus
memahami konsep hak dan kewajiban.
Selain itu, pemerintah dan warga negara harus memperhatikan faktor
penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban seperti adanya sikap
egois, rendahnya kesadaran terhadap peraturan, serta faktor-faktor lain yang
bisa Anda pelajari.
Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban tidak akan terjadi apabila
faktor-faktor penyebab dapat dihindari. Faktor penyebab pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban dapat berasal dari dalam diri maupun lingkungan
sekitar. Faktor-faktor tersebut tidak akan menyebabkan pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban apabila setiap orang mampu menghormati hak dan
melaksanakan kewajiban dengan baik.

2. Kasus-kasus Pelanggaran Hak warga Negara


Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat
menikmati atau memperoleh haknya sebagaimana yang ditetapkan oleh
undang-undang. Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari adanya
pelalaian atau pengingkaran terhadap kewajiban, baik yang dilakukan oleh
pemerintah maupun oleh warga negara sendiri.
Contoh kasus-kasus pelanggaran hak warga negara sebagai berikut.
a. Proses Penegakan Hukum Belum Optimal
Pernahkah Anda mendengar istilah bahwa hukum bagaikan pisau yang
tajam ke bawah, tetapi tumpul ke atas? Sebagai negara hukum, Indonesia
sudah seharusnya mampu membangun sistem penegakan hukum yang
adil, bersih, dan berwibawa. Artinya, setiap pelaku pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara akan mendapatkan sanksi sama
untuk kasus yang sama dan sanksi berbeda untuk kasus yang berbeda.

2
Pasal 27 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 telah menyatakan bahwa semua
orang berkedudukan sama di depan hukum. Pemberian sanksi berbeda
untuk kasus yang sama mencerminkan proses pelaksanaan hukum belum
optimal.
b. Tingginya Tingkat Kemiskinan dan Pengangguran
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk
miskin pada Maret 2020 sebesar 9,78%, meningkat 0,56% terhadap
persentase pada September 2019 dan meningkat 0,37% terhadap
persentase pada Maret 2019. Kenaikan persentase kemiskinan menjadi
indikator bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia belum optimal. Ada
beberapa faktor penyebab kenaikan angka kemiskinan di Indonesia, seperti
ketidakmerataan pembagian kerja maupun tingginya angka pengangguran.
Pemerintah bersama instansi swasta maupun masyarakat harus
bersinergi menekan laju pertumbuhan kemiskinan di Indonesia dengan cara
membuka lapangan pekerjaan atau melakukan pelatihan bagi warga
negara. Hal tersebut sesuai dengan pasal 27 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945
yang mengamanatkan bahwa "Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan". Dengan
demikian, apabila tingkat pengangguran mampu diminimalisasi, angka
kemiskinan tidak akan meningkat sehingga kesejahteraan rakyat tercapai.
c. Pendidikan Tidak Merata
Pendidikan merupakan sarana pembentukan generasi penerus bangsa.
Kemajuan kualitas pendidikan menjadi indikator majunya suatu negara.
Akan tetapi, ketidakmerataan pendidikan juga mengakibatkan kualitas
masyarakat menjadi tertinggal dibandingkan negara lain. Beberapa faktor
penyebab kualitas pendidikan yang semakin memprihatinkan sehingga
terjadi ketidakmerataan pendidikan antara lain rendahnya sarana,
rendahnya kualitas dan kesejahteraan guru, rendahnya prestasi siswa,
kurangnya pemerataan pendidikan di seluruh pelosok desa, serta mahalnya
biaya pendidikan.
d. Pelanggaran Hak Cipta
Pernahkah Anda melihat istilah copyright pada sebuah karya? Apakah
Anda mengetahui arti istilah tersebut? Copyright atau hak cipta adalah hak

3
eksklusif pencipta untuk mengatur mengumumkan, atau memperbanyak
hasil ciptaan atau informasi tertentu. Perlindungan hak cipta berlaku
selama hidup pencipta dan terus berlangsung selama 70 tahun setelah
pencipta meninggal dunia, terhitung mulai tanggal 1 Januari tahun
berikutnya. Dalam pasal 9 ayat (3). Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014
tentang Hak Cipta telah dijelaskan bahwa setiap orang tanpa izin pemegang
hak cipta dilarang melakukan penggandaan secara komersial. Oleh karena
itu, apa pun bentuk pelanggaran hak cipta merupakan bentuk tindakan
melanggar hak seseorang untuk berkarya
3. Kasus-kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
Setiap warga negara akan memperoleh hak setelah melaksanakan
kewajiban dengan baik. Akan tetapi, tidak jarang warga negara hanya
mengetahui dan menuntut hak tanpa melaksanakan kewajiban sehingga
memicu terjadinya pertikaian, konflik, permusuhan, dan kekerasan. Tindakan
tidak melaksanakan kewajiban disebut sebagai pengingkaran kewajiban.
Kasus-kasus pengingkaran kewajiban warga negara sebagai berikut.
a. Melanggar Hukum
Negara Indonesia merupakan negara yang berdasarkan atas hukum.
Konsekuensi dari sebuah negara hukum adalah semua warga negara yang
berada di wilayah tersebut akan terikat pada aturan hukum yang berlaku.
Keterikatan tersebut dikarenakan hukum memiliki sifat mengatur
memaksa, dan melindungi. Oleh karena itu, setiap warga negara harus
menaati hukum agar hak- hak orang lain terlindungi. Sebagai contoh,
tindakan parkir di trotoar merupakan pengingkaran kewajiban warga
negara yang mengakibatkan hilangnya hak bagi pejalan kaki.
b. Merusak Fasilitas Umum
Pernahkah Anda melihat aksi unjuk rasa secara langsung atau melalui
televisi? Unjuk rasa merupakan salah satu bentuk pelaksanaan
penyampaian pendapat secara langsung. Unjuk rasa seharusnya
dilaksanakan secara bertanggung jawab, yaitu dengan tetap menjaga
keamanan dan ketertiban lingkungan. Akan tetapi, terkadang ada oknum
yang memanfaatkan momentum unjuk rasa sebagai bagian dari
pelampiasan rasa kekecewaan. Akibatnya, unjuk rasa berujung anarkis

4
dan terjadi perusakan fasilitas umum sehingga pemenuhan hak orang lain
terhambat
c. Tidak Ikut Serta dalam Pembelaan Negara
Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 Tahun 1945 menyatakan bahwa "Tiap-tiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara". Artinya, tiap-tiap warga negara wajib ikut serta dalam
usaha pembelaan negara sesuai perannya masing-masing. Sebagai contoh
pengingkaran kewajiban terhadap pembelaan negara adalah seorang
pelajar yang tidak rajin dalam menuntut ilmu.

5
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pelanggaran hak warga negara bisa disebabkan oleh tindak
pengingkaran terhadap kewajiban, baik oleh pemerintah maupun warga negara
sendiri. Oleh karena itu, setiap warga negara harus mampu bersikap saling
menghormati dan menghargai hak orang lain serta bertanggung jawab dalam
melaksanakan kewajiban sehingga kasus pelanggaran hak maupun
pengingkaran kewajiban tidak akan terjadi.

Anda mungkin juga menyukai