Disusun Oleh:
Muhammad Noor Afnan Fidia Saputra (17)
Muhammad Nur Fatoni (18)
Nana Febriana (19)
Novia Diah Romadon (20)
Noviana Elly Rahmawati (21)
Nurhayati (22)
Rafi Zaidan Putra Riswanto (23)
Reno Permadi Pasaribu (24)
Penyusun
Daftar Isi
Judul............................................................................................................i
Kata Pengantar..........................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang...................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................................
C. Tujuan................................................................................................................
Bab II Pembahasan
A. Hak dan Kewajiban Warga Negara....................................................................
B. Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban.................................................
C. Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban.............................
Bab III Penutup
A. Kesimpulan...........................................................................................................
B. Saran.....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara garis besar, hak merupakan semua hal yang harus di peroleh atau di dapatkan. Hak baru
bisa diperoleh apabila sudah dilakukan. Sedangkan kewajiban merupakan segala sesuatu yang harus
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Hak seseorang dibatasi oleh hak orang lain sehingga,
seseorang tidak bisa semena-mena dalam menggunakan haknya.
Ada kalanya terjadi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang tentunya merugikan orang
lain seperti pembunuhan dan tidak membayar pajak. Kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban disebabkan oleh faktor-faktor tertentu dan tidak jarang kasus-kasus tersebut tidak dapat
terselesaikan oleh hukum Indonesia.
C.Tujuan
Pengertian kewajiban adalah suatu hal yang wajib kita lakukan demi mendapatkan hak atau
wewenang kita. Dalam hal warga negara, kewajiban ini adalah hal yang wajib dilakukan oleh seseorang
untuk mempertahankan status warga negaranya. Untuk beberapa orang, melaksanakan kewajiban ini
memberikan kebanggaan karena partisipasinya mendukung negara.
Pengingkaran kewajiban adalah pola tindakan warga negara yang tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana memiliki kewajibannya sendiri sebagai warga negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Warga negara kita masih banyak yang belum menyadari betapa pentingnya kewajiban yang harus dijalani
sebagai warga negara demi kemajuan warga negara.
1. Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara di antaranya disebabkan oleh
faktor-faktor berikut.
a. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri. Sikap ini akan menyebabkan seseorang selalu
menuntut haknya, sementara kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap
seperti ini ak
b. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara. Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran
berbuat seenaknya. Pelaku tidak mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak yang harus
dihormati. Sikap tidak mau tahu ini berakibat muncul perilaku atau tindakan penyimpangan
terhadap hak dan kewajiban warga negara.
c. Sikap tidak toleran. Sikap ini akan menyebabkan munculnya saling tidak menghargai dan tidak
menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada akhirnya akan
mendorong orang untuk melakukan pelanggaran kepada orang lain.
d. Penyalahgunaan kekuasaan. Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku.
Kekuasaan di sini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk
kekuasaan lain yang terdapat di dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah kekuasaan di
dalam perusahaan. Para pengusaha yang tidak memperdulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar
hak warga negara. Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban.
e. Ketidaktegasan aparat penegak hukum. Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas
terhadap setiap pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara, tentu saja akan
mendorong timbulnya pelanggaran lainnya.
f. Penyalahgunaan teknologi. Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi
bisa juga memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan.
2. Pelanggaran terhadap hak warga negara bisa kita lihat dari kondisi yang saat ini terjadi
misalnya sebagai berikut.
a. Proses penegakan hukum masih belum optimal dilakukan, misalnya masih terjadi kasus salah
tangkap, perbedaan perlakuan oknum aparat penegak hukum terhadap pelanggar hukum dengan
dasar kekayaan atau jabatan masih terjadi, dan sebagainya. Hal itu merupakan bukti bahwa
amanat pasal 27 ayat (1) UUD NRI tahun 1945 yang menyatakan “Segala Warga negara
bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”
belum dilaksanakan sepenuhnya.
b. Saat ini, tingkat kemiskinan dan angka pengangguran di negara kita masih cukup tinggi, padahal
pasal 27 ayat (2) UUD NRI tahun 1945 mengamanatkan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.
c. Makin merebaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti pembunuhan, pemerkosaan,
kekerasan dalam rumah tangga, dan sebagainya. Padahal, pasal 28A-28J UUD NRI tahun 1945
menjamin keberadaan Hak Asasi Manusia.
d. Masih terjadinya tindak kekerasan mengatasnamakan agama, misalnya penyerangan tempat
peribadatan, padahal pasal 29 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 menegaskan bahwa “negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agamanyanya dan kepercayaan itu”.
e. Angka putus sekolah yang cukup tinggi mengindikasikan belum terlaksana secara sepenuhnya
amanat pasal 31 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “setiap warga negara
berhak mendapat pendidikan”
f. Pelanggaran hak cipta, misalnya peredaran VCD/DVD bajakan, perilaku plagiat dalam membuat
sebuah karya dan sebagainya.
A. Kesimpulan
Negara akan berjalan dengan baik bila warga negaranya mendukung. Ada beberapa hal yang
merupakan kewajiban dari warga negara dan sebaliknya ada beberapa hal yang menjadi kewajiban.
Demikian pula dengan hak, ada beberapa hal yang menjadi hak dari negara dan demikian ada
beberapa hak yang menjadi hak dari warga negara. Penjaminan hak dan kewajiban antara negara dan
warga negara terdapat dalam konstitusi negara, dalam hal ini UUD 1945. UUD 1945 adalah konstitusi
Republik Indonesia.
Kehidupan negara akan berjalan dengan baik, harmonis dan stabil bila antara negara dan warga
negara mengetahui hak dan kewajiban secara tepat dan proporsional. Perlu disadari bahwa
pelaksanaan hak adalah berkaitan dengan kewajiban. Kedua-duanya harus seimbang dan serasi serta
selaras. Penuntutan hak oleh negara dan juga warga negara harus seimbang dengan kewajibannya.
Tidak mungkin orang hanya menuntut haknya saja sedangkan kewajibannya diabaikan. Bila ada orang
yang hanya menuntut haknya saja maka akan pasti merugikan orang lain, bangsa, dan negara.
B. Saran
Hak dan kewajiban merupakan suatu instrument yang saling terkait, sehingga pelaksanaan hal
tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan yang akan menyebabkan
timbulnya gejolak masyarakat yang tidak diinginkan.