Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kamidapat menyelesaikan tugas makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih
kepada guru Ppkn Ibu DewiRatnawati S.pd karena telah membantu kelancaran dalam
pembuatan makalah ini. Kepada teman-teman juga yang telah mendukung dan membantu
sehingga dapat bersama-sama menyelesaikan tugas ini.Kami menyadari masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini. Olehsebab itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk menjadi acuan bagi penyusun
untukmenjadi lebih baik lagi.Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
dan dapat bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

kamis, 17 November 2022

Penyusun
Daftar Isi

Judul............................................................................................................i
Kata Pengantar..........................................................................................ii
 
Daftar Isi ....................................................................................................iii
 
Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang...................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................................
C. Tujuan................................................................................................................

Bab II Pembahasan

A. Hak dan Kewajiban Warga Negara....................................................................


B. Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban.................................................
C. Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban.............................

Bab III Penutup

A. Kesimpulan...........................................................................................................
B. Saran.....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara garis besar, hak merupakan semua hal yang harus di peroleh atau di
dapatkan. Hak baru bisa diperoleh apabila sudah dilakukan.
Sedangkan kewajiban merupakan segala sesuatu yang harusdilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab. Hak seseorang dibatasi oleh hak orang lain sehingga,seseorang tidak bisa
semena-mena dalam menggunakan haknya.
 
Ada kalanya terjadi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang tentunya
merugikan oranglain seperti pembunuhan dan tidak membayar pajak. Kasus-kasus
pelanggaran hak dan pengingkarankewajiban disebabkan oleh faktor-faktor tertentu dan
tidak jarang kasus-kasus tersebut tidak dapatterselesaikan oleh hukum Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Kami dapat merumuskan masalah sebagai berikut:1.
 
Apa pengertian hak dan kewajiban warga negara?2.
 
Apa pengertian pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara?3.
 
Apa saja faktor-faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara?4.
 
Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajibanwarga negara?
C.Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
 
1.
 
Menjelaskan apa itu hak dan kewajiban warga negara.2.
 
Menjelaskan apa itu pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.3.
 
Menjelaskan faktor-faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara.4.
 
Menjelaskan apa saja upaya yang dilakukan untuk mengatasi pelanggaran hak dan
pengingkarankewajiban warga negara.
BAB IIPEMBAHASAN
 
A.
 
Hak dan Kewajiban Warga Negara
Pengertian hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang mestinya kita
terimaatau bisa dikatakan sebagai hal yang selalu kita lakukan dan orang lain tidak boleh
merampasnya entahsecara paksa atau tidak. Dalam hal kewarganegaraan, hak ini berarti
warga negara berhak mendapatkan penghidupan yang layak, jaminan keamanan,
perlindungan hukum dan lain sebagainya.Pengertian kewajiban adalah suatu hal yang
wajib kita lakukan demi mendapatkan hak atauwewenang kita. Dalam hal warga negara,
kewajiban ini adalah hal yang wajib dilakukan oleh seseoranguntuk mempertahankan
status warga negaranya. Untuk beberapa orang, melaksanakan kewajiban inimemberikan
kebanggaan karena partisipasinya mendukung negara.
B.
 
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
 Pelanggaran hak adalah perbuatan yang baik disengaja atau tidak disengaja melawan
hukum,mengurangi, menghalangi atau mencabut hak seseorang sebagai warga negara, dan
akan dihukum secaraadil berdasarkan hukum yang berlaku. Pelanggaran Hak Warga
Negara ini tercipta akibat kurangnya pengawasan serta tidak berjalannya hukum secara
maksimal.Pengingkaran kewajiban adalah pola tindakan warga negara yang tidak
melaksanakan kewajibansebagaimana memiliki kewajibannya sendiri sebagai warga
negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Warga negara kita masih banyak yang belum
menyadari betapa pentingnya kewajiban yang harus dijalanisebagai warga negara demi
kemajuan warga negara.
1.
 
Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara di antaranya
disebabkan olehfaktor-faktor berikut.
a.
 
Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri. Sikap ini akan menyebabkan seseorang
selalumenuntut haknya, sementara kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang
mempunyai sikapseperti ini akan menghalalkan segala cara supaya haknya bisa terpenuhi,
meskipun caranyatersebut dapat melanggar hak orang lain. b.
 
Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara. Hal ini akan menyebabkan pelaku
pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku tidak mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai 
hak yang harusdihormati. Sikap tidak mau tahu ini berakibat muncul perilaku atau
tindakan penyimpanganterhadap hak dan kewajiban warga negara.
 
c.
 
Sikap tidak toleran. Sikap ini akan menyebabkan munculnya saling tidak menghargai dan
tidakmenghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada akhirnya
akanmendorong orang untuk melakukan pelanggaran kepada orang lain.d.
 
Penyalahgunaan kekuasaan. Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang
berlaku.Kekuasaan di sini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga
bentuk-bentukkekuasaan lain yang terdapat di dalam masyarakat. Salah satu contohnya
adalah kekuasaan didalam perusahaan. Para pengusaha yang tidak memperdulikan hak-
hak buruhnya jelas melanggarhak warga negara. Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan
kekuasaan mendorong timbulnya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban.e.
 
Ketidaktegasan aparat penegak hukum. Aparat penegak hukum yang tidak bertindak
tegasterhadap setiap pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara, tentu
saja akanmendorong timbulnya pelanggaran lainnya.f.
 
Penyalahgunaan teknologi. Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif,
tetapi bisa juga memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan.
2.
 
Pelanggaran terhadap hak warga negara bisa kita lihat dari kondisi yang saat ini
terjadimisalnya sebagai berikut.
a.
 
Proses penegakan hukum masih belum optimal dilakukan, misalnya masih terjadi kasus
salahtangkap, perbedaan perlakuan oknum aparat penegak hukum terhadap pelanggar
hukum dengandasar kekayaan atau jabatan masih terjadi, dan sebagainya. Hal itu
merupakan bukti bahwa
amanat pasal 27 ayat (1) UUD NRI tahun 1945 yang menyatakan “Segala Warga negara
 bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya”
 belum dilaksanakan sepenuhnya. b.
 
Saat ini, tingkat kemiskinan dan angka pengangguran di negara kita masih cukup tinggi,
padahal
 pasal 27 ayat (2) UUD NRI tahun 1945 mengamanatkan bahwa “Tiap
-tiap warga negara berhakatas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan”.
 c.
 
Makin merebaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti pembunuhan,
pemerkosaan,kekerasan dalam rumah tangga, dan sebagainya. Padahal, pasal 28A-28J UUD
NRI tahun 1945menjamin keberadaan Hak Asasi Manusia.d.
 
Masih terjadinya tindak kekerasan mengatasnamakan agama, misalnya penyerangan
tempat
 peribadatan, padahal pasal 29 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 menegaskan bahwa “negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribad
at menurut agamanyanya dan kepercayaan itu”.
 e.
 
Angka putus sekolah yang cukup tinggi mengindikasikan belum terlaksana secara
sepenuhnya
amanat pasal 31 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “setiap warga
negara berhak mendapat pendidikan
f.
 
Pelanggaran hak cipta, misalnya peredaran VCD/DVD bajakan, perilaku plagiat dalam
membuatsebuah karya dan sebagainya.
3.
 
Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
Kewajiban warga negara bukan hanya membayar pajak, tetapi masih banyak lagi bentuk
lainnyaseperti taat aturan, menjunjung tinggi pemerintahan, dan bela negara. Kewajiban-
kewajiban tersebutapabila dilaksanakan akan mendukung suksesnya program
pembangunan di negara ini sertamendorong terciptanya keadilan, ketertiban, perdamaian,
dan sebagainya. Pada kenyataannya, saat ini banyak terjadi pengingkaran kewajiban-
kewajiban warga negara.
 
Dengan kata lain, banyak warga negara yang tidak melaksanakan kewajibannya
sebagaimanayang telah ditetapkan oleh undang-undang. Pengingkaran tersebut biasanya
disebabkan oleh tingginyasikap egois yang dimiliki oleh setiap warga negara sehingga yang
ada di pikirannya hanya sebatas bagaimana cara mendapat haknya, sementara yang
menjadi kewajibannya dilupakan.Pengingkaran kewajiban warga negara banyak sekali
bentuknya, mulai dari sederhana sampaiyang berat, di antaranya adalah sebagai berikut.a.
 
Membuang sampah sembarangan. b.
 
Melanggar aturan berlalu lintas, misalnya tidak memakai helm, mengemudi tetapi
tidakmempunyai SIM, berkendara tetapi tidak membawa STNK.c.
 
Merusak fasilitas negara, misalnya mencorat-coret bangunan milik umum.d.
 
Tidak membayar pajak negara, seperti pajak bumi, pajak kendaraan bermotor, retribusi
parkirdan sebagainya.e.
 
Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, misalnya mangkir
darikegiatan siskamling.Pengingkaran kewajiban tersebut apabila tidak segera diatasi akan
berakibat pada
proses pembangunan yang tidak lancar. Selain itu pengingkaran terhadap kewajiban akan 
berakibat secaralangsung terhadap pemenuhan hak warga negara.
C.
 
Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
 
1.
 
Upaya Pemerintah dalam Penanganan Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran
KewajibanWarga Negara
 Berikut ini upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai kasus
pelanggaranhak dan pengingkaran kewajiban warga negara.a.
 
Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum dan
pendekatandialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi masyarakat
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

 b.
 
Mengoptimakan peran lembaga-lembaga selain lembaga tinggi negara yang berwenang
dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara seperti Komisi Pemberantasan Korupsi 
(KPK),Lembaga Ombudsman Republik Indonesia, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(KomnasHAM), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Komisi Anti kekerasan
terhadapPerempuan (Komnas Perempuan).c.
 
Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai
bentuk pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara oleh pemerintah.d.
 
Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik terhadap
setiapupaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.e.
 
Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada masyarakat
melaluilembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi) maupun non-formal
(kegiatan-kegiatankeagamaan dan kursus-kursus).f.
 
Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.g.
 
Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam
masyarakatagar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan pendapat
masing-masing.

2.
 
Membangun Partisipasi dalam Pencegahan Terjadinya Pelanggaran Hak dan
PengingkaranKewajiban Warga Negara
 Upaya pencegahan dan penangan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negarayang dilakukan oleh pemerintah tidak akan berhasil tanpa didukung oleh sikap dan
perilaku warganegaranya yang mencerminkan penegakan hak dan kewajiban warga
negara. Sebagai warga negaradari bangsa dan negara yang beradab sudah sepantasnya
sikap dan perilaku kita mencerminkan sosokmanusia yang beradab yang selalu
menghormati keberadaan orang lain.

BAB IIIPENUTUP
A.
 
Kesimpulan Negara akan berjalan dengan baik bila warga negaranya mendukung. Ada bebe
rapa hal yangmerupakan kewajiban dari warga negara dan sebaliknya ada beberapa hal
yang menjadi kewajiban.Demikian pula dengan hak, ada beberapa hal yang menjadi hak
dari negara dan demikian ada beberapa hak yang menjadi hak dari warga negara.
Penjaminan hak dan kewajiban antara negara danwarga negara terdapat dalam konstitusi
negara, dalam hal ini UUD 1945. UUD 1945 adalah konstitusiRepublik Indonesia.Kehidupan
negara akan berjalan dengan baik, harmonis dan stabil bila antara negara dan warganegara
mengetahui hak dan kewajiban secara tepat dan proporsional. Perlu disadari
bahwa pelaksanaan hak adalah berkaitan dengan kewajiban. Kedua-duanya harus seimban
g dan serasi sertaselaras. Penuntutan hak oleh negara dan juga warga negara harus
seimbang dengan kewajibannya.Tidak mungkin orang hanya menuntut haknya saja
sedangkan kewajibannya diabaikan. Bila ada orangyang hanya menuntut haknya saja maka
akan pasti merugikan orang lain, bangsa, dan negara.B.
 
Saran
Hak dan kewajiban merupakan suatu instrument yang saling terkait, sehingga pelaksanaan
haltersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan yang akan
menyebabkantimbulnya gejolak masyarakat yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.siswamaster.com/2016/02/pengertian-hak-dan-kewajiban-warga-
negara.html

http://insideniqbal1.blogspot.co.id/p/hak-dan-kewajiban-warga-negara.html

https://geograpik.blogspot.com/2020/05/pkn-xii-bab-1-kasus-kasus-pelanggaran.html?
m=1

Anda mungkin juga menyukai