Nim : 21.11.032
Kelas : 3A Reguler karyawan
RESUME
PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PROJECT APPRAISAL
Setelah berbagaii alternative tersebut diidentifikasi, maka langkah berikutnya adalah menilai
dan membandingkan beberapa alternative tersebut. Langkah ini dikenal sebagai “plan appraisal” atau
project appraisal. Appraisal berarti menilai keuntungan dan kerugian beberapa alternative tindakan atau
proyek. Untuk menilai dan membandingkan beberapa alternative tersebut diperlukan suatu kriteria atau
teknik tertentu. Teknik-teknik penilaian proyek-proyek ekonomi ini langsung memperhitungkan biaya
dan manfaat (benefit) berbagai proyek. Teknik yang paling banyak dipakai untuk menilai dan
membandingkang proyek adalah CBA (cost-benefit analysis). Teknik ini mampu memberikan informasi
yang dibutuhkan terutama yang bersifat kuantitatif. Pada tahun 1960-an dikembangkan lagi teknik EIA
(Environment impact assessment) yang lebih menekankan pada analisis pengeruh proyek terhadap
lingkungan alam (polusi, manfaat eksternal, dan sebagainya). Teknik lainnya adalah SIA (Social Impact
Assesment ) yang lebih menekankan pengaruh proyek terhadap lingkungan sosial.
MEMILIH ALTERNATIF
Berdasarkan hasil penilaian terhadap berbagai alternative atau proyek yang dikemukakan
dipilihlah yang terbaik. Namun keputusan (alternative) yang akan dilaksanakan kembali ditentukan oleh
para politisi.
IMPLEMENTASI
Implementasi (pelaksanaan) sering dianggap sebagai suatu kegiatan yang berad di luar ruang
lingkup perencanaan, karena implementasi dari proyek atau program tertentu merupakan tanggung
jawab dari pelaksana teknis atau administrative bukan tanggung jawab perencana. Akan tetapi ini tidak
berarti bahwa para perencana bisa mengabaikan tahap implementasi tersebut. Seringkali masalah
implementasi merupakan salah satu kelemahan utama perencanaan di Negara-negara sedang
membangun.
c. Isi Rencana
Disain rencana harus jelas karena dipakai sebagai pedoman dalam implementasi. Berikut ini
adalah permasalahan implementasi rencana yang sering dialami oleh beberapa NSB :
(1) Konflik antara kaum politisi sering menghasilkan kesepakatan disain proyek yang semu sehingga sulit
melaksanakannya.
(2) Suatu proyek dirancang dengan standar yang tidak cocok dengan aspirasi politik dan masyarakat
setempat.
(3) Para konsultan dan teknisi asing yang dipakai kurang mengenal kondisi khusus NSB, sehingga disain
proyek yang dihasilkan terlalu ambisius dan kurang mencerminkan kenyataan.
(4) Suatu proyek terpaksa ditunda karena rencana biayanya terlalu besar sehingga dalam
pelaksanaannya terjadi kekurangan dana. Berdasarkan pengalaman di atas, maka disarankan agar setiap
rencana memperhatikan dengan seksama ketersediaan sumberdaya termasuk kondisi politik dan
kemampuan administrative untuk mendukung implementasi rencana.
d. Manajemen Proses Implementasi
Suatu rencana bagaimanapun realistisnya tidak akan bisa dilaksanakan kalau sumbersumber
yang diperlukan tidak tersedia dalam jumlah yang cukup pada tempat yang semestinya dan pada waktu
yang tepat.
1. Teknik Implementasi
Fungsi utama teknik implementasi adalah mengidentifikasi struktur masalah implementasi dan
menganalisis tahap-tahap yang harus ditangani secara khusus. Teknik-teknik implementasi tersebut
akan lebih efektif apabila diterapkan sebagai bahagian dari pendekatan menyeluruh dalam manajemen
implementasi. Secara keseluruhan ada dua jenis teknik yang biasa digunakan oleh para perencana untuk
memecahkan berbagai masalah implementasi yaitu : (a) teknik tradisional dan (b) teknik jaringan kerja
(network technique). Teknik sederhana antara lain meliputi:
b. Bar Charts
Teknik diagram batang (barcharts) meliputi teknik penajian bagian-bagian rencana atau proyek menurut
suatu kerangka/jadwal waktu tertentu dalam bentuk skedul atau bagan sederhana.
c. Milestone
Teknik ini merupakan pengembangan dari teknik bar charts, yaitu dengan memasukkankegiatan -
kegiatan kunci (yang paling penting) pada suatu waktu kedalam diagram tersebut.
Sumber:
1. Surat Edaran Bersama Bappenas dan Menteri Dalam Negeri, Tahun 2007
2. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 Proses Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan
Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang
melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian
sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan
wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu prinsip perencanaan pembangunan daerah Perencanaan
pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.
Perencanaan pembangunan daerah dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan
berdasarkan peran dan kewenangan masing masing. Perencanaan pembangunan daerah
mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah. Perencanaan
pembangunan daerah dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing
daerah, sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional. Tahapan Rencana Pembangunan Daerah
1. Rencana Pembangunan Daerah, Yang Meliputi :
RPJPD; Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, dengan periode selama 20
tahun
RPJMD; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dengan periode 5 tahun
RKPD; Rencana Kerja Pembangunan Daerah, dengan periode 1 tahun
2. Rencana Pembangunan Daerah disusun dengan tahapan:
penyusunan rancangan awal;
pelaksanaan Musrenbang;
perumusan rancangan akhir; dan
penetapan rencana.
Penyusunan rancangan RKPD dilakukan melalui proses pembahasan yang terkoordinasi antara
Bappeda dengan seluruh SKPD melalui penyelenggaraan Musrenbang di daerah masing-masing.
A. Musrenbang Desa / Kelurahan adalah forum musyawarah secara partisipatif oleh para pemangku
kepentingan (stakeholders) desa/kelurahan (pihak yang berkepentingan untuk mengatasi permasalahan
desa/kelurahan dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana
kegiatan tahun anggaran berikutnya. Musrenbang desa/kelurahan dilaksanakan dengan memperhatikan
rencana pembangunan jangka menengah desa/kelurahan, kinerja implementasi rencana kegiatan tahun
berjalan, serta masukan dari narasumber dan peserta yang menggambarkan permasalahan nyata yang
sedang dihadapi.
B. Musrenbang Kecamatan adalah forum musyawarah tahunan para pemangku kepentingan di
tingkat kecamatan untuk mendapatkan masukan kegiatan prioritas dari desa/kelurahan serta
menyepakati rencana kegiatan lintas desa/kelurahan di kecamatan yang bersangkutan sebagai dasar
penyusunan Rencana Kerja Kecamatan dan Rencana Kerja SKPD Kabupaten/Kota pada tahun berikutnya