Makalah-Pkn Bu Narmi
Makalah-Pkn Bu Narmi
Disusun oleh:
Rakhmawati Kawitan
Roghibatul Khoiriah
Luluk Hanifa
MA AL-KAUTSAR
Dukuh-Kutorejo-Pandaan
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Kami mengucapkan terima
kasih kepada guru PPKn Ibu Sunarmi S.pd karena telah membantu kelancaran dalam
pembuatan makalah ini. Kepada teman-teman juga yang telah mendukung dan
membantu sehingga dapat bersama-sama menyelesaikan tugas ini.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca dan dapat
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penyusun
Daftar Isi
Judul......................................................................................................................................i
Kata Pengantar....................................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang.......................................................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................................................
C. Tujuan....................................................................................................................................
Bab II Pembahasan
A. Kesimpulan............................................................................................................................
B. Saran......................................................................................................................................
BAB I
KATA PENGANTAR
A. Latar Belakang
Secara garis besar, hak merupakan semua hal yang harus di peroleh atau di
dapatkan. Hak baru bisa diperoleh apabila sudah dilakukan. Sedangkan kewajiban
merupakan segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Hak seseorang dibatasi oleh hak orang lain sehingga, seseorang tidak bisa semena-
mena dalam menggunakan haknya.
Ada kalanya terjadi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang tentunya
merugikan orang lain seperti pembunuhan dan tidak membayar pajak. Kasus-kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban disebabkan oleh faktor-faktor tertentu
dan tidak jarang kasus-kasus tersebut tidak dapat terselesaikan oleh hukum Indonesia.
B. Rumusan Masalah
4. Apa saja faktor-faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara?
2. Menjelaskan apa itu hak dan kewajiban warga negara dalam Pancasila.
3. Menjelaskan apa itu kasus pelanggaran dan pengingkaran kewajiban warga negara.
5. Menjelaskan apa saja upaya yang dilakukan untuk mengatasi pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian kewajiban adalah suatu hal yang wajib kita lakukan demi mendapatkan
hak atau wewenang kita. Dalam hal warga negara, kewajiban ini adalah hal yang wajib
dilakukan oleh seseorang untuk mempertahankan status warga negaranya. Untuk
beberapa orang, melaksanakan kewajiban ini memberikan kebanggaan karena
partisipasinya mendukung negara.
Nilai praksis adalah nilai instrumental Pancasila dalam realisasi praktik nyata di
kehidupan sehari- hari, baik kehidupan berbangsa, bermasyarakat, beragama, maupun
bernegara. Perwujudan nilai praksis ini memiliki penjabaran nilai dasar Pancasila yang
terus berkembang dan selalu dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Nilai praksis adalah perwujudan dari nilai dasar dan nilai instrumental dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai praksis dari Pancasila selalu berubah seiring
dengan perkembangan jaman dan perkembangan dari nilai-nilai instrumental yang
menjadi dasarnya. Namun, perubahan-perubahan ini tidak akan pernah memengaruhi
fakta bahwa nilai praksis merupakan perwujudan sikap dari nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam Pancasila.
Nilai praksis dapat terwujud apabila nilai-nilai dasar dan instrumental dari Pancasila
telah dilaksanakan. Oleh sebab itu, setiap warga negara harus menunjukkan sikap
positif dalam kehidupan sehari-hari.
a. Korupsi.
b. Melanggar aturan berlalu lintas, misalnya tidak memakai helm, mengemudi tetapi
tidak mempunyai SIM, berkendara tetapi tidak membawa STNK.
d. Tidak membayar pajak negara, seperti pajak bumi, pajak kendaraan bermotor,
retribusi parkir dan sebagainya.
Pengingkaran kewajiban tersebut apabila tidak segera diatasi akan berakibat pada
proses pembangunan yang tidak lancar. Selain itu pengingkaran terhadap kewajiban
akan berakibat secara langsung terhadap pemenuhan hak warga negara.
1. Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara di antaranya
disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
a. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri. Sikap ini akan menyebabkan
seseorang selalu menuntut haknya, sementara kewajibannya sering diabaikan.
Seseorang yang mempunyai sikap seperti ini akan menghalalkan segala cara supaya
haknya bisa terpenuhi, meskipun caranya tersebut dapat melanggar hak orang lain.
b. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara. Hal ini akan menyebabkan pelaku
pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku tidak mau tahu bahwa orang lain pun
mempunyai hak yang harus dihormati. Sikap tidak mau tahu ini berakibat muncul
perilaku atau tindakan penyimpangan terhadap hak dan kewajiban warga negara.
c. Sikap tidak toleran. Sikap ini akan menyebabkan munculnya saling tidak
menghargai dan tidak menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain.
Sikap ini pada akhirnya akan mendorong orang untuk melakukan pelanggaran kepada
orang lain.
a. Proses penegakan hukum masih belum optimal dilakukan, misalnya masih terjadi
kasus salah tangkap, perbedaan perlakuan oknum aparat penegak hukum terhadap
pelanggar hukum dengan dasar kekayaan atau jabatan masih terjadi, dan sebagainya.
Hal itu merupakan bukti bahwa amanat pasal 27 ayat (1) UUD NRI tahun 1945 yang
menyatakan "Segala Warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya" belum dilaksanakan sepenuhnya.
b. Saat ini, tingkat kemiskinan dan angka pengangguran di negara kita masih cukup
tinggi, padahal pasal 27 ayat (2) UUD NRI tahun 1945 mengamanatkan bahwa "Tiap-
tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan".
e. Angka putus sekolah yang cukup tinggi mengindikasikan belum terlaksana secara
sepenuhnya amanat pasal 31 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan bahwa
"setiap warga negara berhak mendapat pendidikan"
Berikut ini upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai kasus
pelanggaran Hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negara akan berjalan dengan baik bila warga negaranya mendukung. Ada beberapa hal
yang merupakan kewajiban dari warga negara dan sebaliknya ada beberapa hal yang
menjadi kewajiban. Demikian pula dengan hak, ada beberapa hal yang menjadi hak dari
negara dan demikian ada beberapa hak yang menjadi hak dari warga negara.
Penjaminan hak dan kewajiban antara negara dan. warga negara terdapat dalam
konstitusi negara, dalam hal ini UUD 1945. UUD 1945 adalah konstitusi Republik
Indonesia.
Kehidupan negara akan berjalan dengan baik, harmonis dan stabil bila antara negara
dan warga negara mengetahui hak dan kewajiban secara tepat dan proporsional. Perlu
disadari bahwa pelaksanaan hak adalah berkaitan dengan kewajiban. Kedua-duanya
harus seimbang dan serasi serta selaras. Penuntutan hak oleh negara dan juga warga
negara harus seimbang dengan kewajibannya. Tidak mungkin orang hanya menuntut
haknya saja sedangkan kewajibannya diabaikan. Bila ada orang yang hanya menuntut
haknya saja maka akan pasti merugikan orang lain, bangsa, dan negara.
B. Saran
Hak dan kewajiban merupakan suatu instrument yang saling terkait, sehingga
pelaksanaan hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi
ketimpangan yang akan menyebabkan timbulnya gejolak masyarakat yang tidak
diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
sumber: gunungkidul.pramukady.or.id
sumber: cdn0-production-images-kly.akamaized.net
sumber: encrypted-tbn0.gstatic.com/
sumber: cdn.idntimes.com