Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Disusun oleh:

 Rakhmawati Kawitan

 Roghibatul Khoiriah

 Siska Septiya Nur'aini

 Luluk Hanifa

MA AL-KAUTSAR

Dukuh-Kutorejo-Pandaan

Tahun Pelajaran 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Kami mengucapkan terima
kasih kepada guru PPKn Ibu Sunarmi S.pd karena telah membantu kelancaran dalam
pembuatan makalah ini. Kepada teman-teman juga yang telah mendukung dan
membantu sehingga dapat bersama-sama menyelesaikan tugas ini.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan


makalah ini. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
menjadi acuan bagi penyusun untuk menjadi lebih baik lagi.

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca dan dapat
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Senin, 25 Maret 2024

Penyusun
Daftar Isi

Judul......................................................................................................................................i

Kata Pengantar....................................................................................................................ii

Daftar Isi..............................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang.......................................................................................................................

B. Rumusan Masalah................................................................................................................

C. Tujuan....................................................................................................................................

Bab II Pembahasan

A. Hakikat Hak dan Kewajiban Warga Negara.........................................................................

B. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Pancasila .........................................................

C. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga


Negara.........................................................................................................................................

D. Upaya Penanganan Pelanggaran Hak dan Kewajiban Warga


Negara.........................................................................................................................................

Bab III Penutup

A. Kesimpulan............................................................................................................................

B. Saran......................................................................................................................................
BAB I

KATA PENGANTAR

A. Latar Belakang

Secara garis besar, hak merupakan semua hal yang harus di peroleh atau di
dapatkan. Hak baru bisa diperoleh apabila sudah dilakukan. Sedangkan kewajiban
merupakan segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Hak seseorang dibatasi oleh hak orang lain sehingga, seseorang tidak bisa semena-
mena dalam menggunakan haknya.

Ada kalanya terjadi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang tentunya
merugikan orang lain seperti pembunuhan dan tidak membayar pajak. Kasus-kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban disebabkan oleh faktor-faktor tertentu
dan tidak jarang kasus-kasus tersebut tidak dapat terselesaikan oleh hukum Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Kami dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian hak dan kewajiban warga negara?

2. Apa pengertian hak dan kewajiban warga negara dalam Pancasila?

3. Apa pengertian Kasus pelanggaran dan pengingkaran kewajiban warga negara?

4. Apa saja faktor-faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara?

5. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi pelanggaran hak dan


pengingkaran kewajiban warga negara?
C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Menjelaskan apa itu hak dan kewajiban warga negara.

2. Menjelaskan apa itu hak dan kewajiban warga negara dalam Pancasila.

3. Menjelaskan apa itu kasus pelanggaran dan pengingkaran kewajiban warga negara.

4. Menjelaskan faktor-faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban


warga negara.

5. Menjelaskan apa saja upaya yang dilakukan untuk mengatasi pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Hak dan Kewajiban Warga Negara


Pengertian hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang
mestinya kita terima atau bisa dikatakan sebagai hal yang selalu kita lakukan dan orang
lain tidak boleh merampasnya entah secara paksa atau tidak. Dalam hal
kewarganegaraan, hak ini berarti warga negara berhak mendapatkan penghidupan yang
layak, jaminan keamanan, perlindungan hukum dan lain sebagainya.

Pengertian kewajiban adalah suatu hal yang wajib kita lakukan demi mendapatkan
hak atau wewenang kita. Dalam hal warga negara, kewajiban ini adalah hal yang wajib
dilakukan oleh seseorang untuk mempertahankan status warga negaranya. Untuk
beberapa orang, melaksanakan kewajiban ini memberikan kebanggaan karena
partisipasinya mendukung negara.

B. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Pancasila


Nilai dasar hakikatnya merupakan nilai yang terdapat di dalam kelima sila
Pancasila dalam bentuk asli atau pokok yang belum dikaitkan dengan hal lain, yaitu
ketuhanan (sila pertama), kemanusiaan (kedua), persatuan (ketiga), kerakyatan
(keempat), dan keadilan (kelima). Nilai-nilai dasar ini tertuang dalam Pembukaan UUD
NRI Tahun 1945. Oleh karena itu, Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 merupakan norma
dasar yang menjadi sumber tertib hukum tertinggi.

Nilai praksis adalah nilai instrumental Pancasila dalam realisasi praktik nyata di
kehidupan sehari- hari, baik kehidupan berbangsa, bermasyarakat, beragama, maupun
bernegara. Perwujudan nilai praksis ini memiliki penjabaran nilai dasar Pancasila yang
terus berkembang dan selalu dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Nilai praksis adalah perwujudan dari nilai dasar dan nilai instrumental dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai praksis dari Pancasila selalu berubah seiring
dengan perkembangan jaman dan perkembangan dari nilai-nilai instrumental yang
menjadi dasarnya. Namun, perubahan-perubahan ini tidak akan pernah memengaruhi
fakta bahwa nilai praksis merupakan perwujudan sikap dari nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam Pancasila.

Nilai praksis dapat terwujud apabila nilai-nilai dasar dan instrumental dari Pancasila
telah dilaksanakan. Oleh sebab itu, setiap warga negara harus menunjukkan sikap
positif dalam kehidupan sehari-hari.

C. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara.


Pelanggaran hak warga negara adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok
orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelainan
yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut hak
asasi seseorang atau kelompok orang atau tidak memberikan apa yang menjadi hak
warga negara yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Pelanggaran terhadap hak asasi manusia
sebetulnya terjadi karena pengabaian terhadap kewajiban asasi. Sebab antara hak dan
kawajiban merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Bila ada hak pasti ada kewajiban,
yang satu mencerminkan yang lain. Di Indonesia banyak terjadi pelanggaran hak warga
negara. Maraknya kasus pelanggaran hak warga negara menjadi sesuatu yang wajib
ditangani sebagaimana tujuan hukum pidana.

Pengingkaran kewajiban adalah kewajiban yang telah diberikan kepada seseorang,


tetapi orang tersebut tidak menjalankan kewajiban sebagaimana mestinya. Tidak
sedikit kasus pengingkaran kewajiban sudah terjadi di Indonesia. Dengan kata lain,
pelanggaran hak bisa diartikan sebagai tindakan yang melanggar kebebasan hak orang
lain. Adapun pengingkaran kewajiban adalah tindakan menghindari atau tidak mau
melaksanakan kewajiban secara bertanggung jawab
Berikut contoh kasus pengingkaran kewajiban yang pernah terjadi di Indonesia.

a. Korupsi.

b. Melanggar aturan berlalu lintas, misalnya tidak memakai helm, mengemudi tetapi
tidak mempunyai SIM, berkendara tetapi tidak membawa STNK.

c. Membuang sampah sembarangan.

d. Tidak membayar pajak negara, seperti pajak bumi, pajak kendaraan bermotor,
retribusi parkir dan sebagainya.

e. Tidak berpartisipasi atau ikut serta dalam pembelaan Negara.

Pengingkaran kewajiban tersebut apabila tidak segera diatasi akan berakibat pada
proses pembangunan yang tidak lancar. Selain itu pengingkaran terhadap kewajiban
akan berakibat secara langsung terhadap pemenuhan hak warga negara.
1. Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara di antaranya
disebabkan oleh faktor-faktor berikut.

a. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri. Sikap ini akan menyebabkan
seseorang selalu menuntut haknya, sementara kewajibannya sering diabaikan.
Seseorang yang mempunyai sikap seperti ini akan menghalalkan segala cara supaya
haknya bisa terpenuhi, meskipun caranya tersebut dapat melanggar hak orang lain.

b. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara. Hal ini akan menyebabkan pelaku
pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku tidak mau tahu bahwa orang lain pun
mempunyai hak yang harus dihormati. Sikap tidak mau tahu ini berakibat muncul
perilaku atau tindakan penyimpangan terhadap hak dan kewajiban warga negara.

c. Sikap tidak toleran. Sikap ini akan menyebabkan munculnya saling tidak
menghargai dan tidak menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain.
Sikap ini pada akhirnya akan mendorong orang untuk melakukan pelanggaran kepada
orang lain.

d. Penyalahgunaan kekuasaan. Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan


yang berlaku. Kekuasaan di sini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah,
tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan lain yang terdapat di dalam masyarakat. Salah
satu contohnya adalah kekuasaan di dalam perusahaan. Para pengusaha yang tidak
memperdulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar hak warga negara. Oleh karena itu,
setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban.

e. Ketidaktegasan aparat penegak hukum. Aparat penegak hukum yang tidak


bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara, tentu saja akan mendorong timbulnya pelanggaran lainnya.

f. Penyalahgunaan teknologi. Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang


positif, tetapi bisa juga memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu
timbulnya kejahatan.
2. Pelanggaran terhadap hak warga negara bisa kita lihat dari kondisi yang saat ini
terjadi. misalnya sebagai berikut.

a. Proses penegakan hukum masih belum optimal dilakukan, misalnya masih terjadi
kasus salah tangkap, perbedaan perlakuan oknum aparat penegak hukum terhadap
pelanggar hukum dengan dasar kekayaan atau jabatan masih terjadi, dan sebagainya.
Hal itu merupakan bukti bahwa amanat pasal 27 ayat (1) UUD NRI tahun 1945 yang
menyatakan "Segala Warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya" belum dilaksanakan sepenuhnya.

b. Saat ini, tingkat kemiskinan dan angka pengangguran di negara kita masih cukup
tinggi, padahal pasal 27 ayat (2) UUD NRI tahun 1945 mengamanatkan bahwa "Tiap-
tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan".

c. Makin merebaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti pembunuhan,


pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga, dan sebagainya. Padahal, pasal 28A-
28J UUD NRI tahun 1945 menjamin keberadaan Hak Asasi Manusia.

d. Masih terjadinya tindak kekerasan mengatasnamakan agama, misalnya


penyerangan tempat peribadatan, padahal pasal 29 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945
menegaskan bahwa "negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanyanya dan
kepercayaan itu".

e. Angka putus sekolah yang cukup tinggi mengindikasikan belum terlaksana secara
sepenuhnya amanat pasal 31 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan bahwa
"setiap warga negara berhak mendapat pendidikan"

f. Pelanggaran hak cipta, misalnya peredaran VCD/DVD bajakan, perilaku plagiat


dalam membuat sebuah karya dan sebagainya.
D. Upaya Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Warga Negara
1. Upaya Pemerintah dalam Penanganan Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara.

Berikut ini upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai kasus
pelanggaran Hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

a. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum dan


pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

b. Mengoptimakan peran lembaga-lembaga selain lembaga tinggi negara yang


berwenang dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara seperti Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), Lembaga Ombudsman Republik Indonesia, Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI), dan Komisi Anti kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).

c. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai


bentuk pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara oleh pemerintah.

d. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik terhadap


setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.

e. Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada


masyarakat melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi) maupun
non-formal (kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus-kursus).

f. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.

g. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam


masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan
pendapat masing-masing.
2. Membangun Partisipasi dalam Pencegahan Terjadinya Pelanggaran Hak dan
Pengingkaran Kewajiban Warga Negara.

Upaya pencegahan dan penangan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban


warga negara yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan berhasil tanpa didukung
oleh sikap dan perilaku warga negaranya yang mencerminkan penegakan hak dan
kewajiban warga negara. Sebagai warga negara dari bangsa dan negara yang beradah
sudah sepantasnya sikap dan perilaku kita mencerminkan sosok manusia yang
beradab yang selalu menghormati keberadaan orang lain.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Negara akan berjalan dengan baik bila warga negaranya mendukung. Ada beberapa hal
yang merupakan kewajiban dari warga negara dan sebaliknya ada beberapa hal yang
menjadi kewajiban. Demikian pula dengan hak, ada beberapa hal yang menjadi hak dari
negara dan demikian ada beberapa hak yang menjadi hak dari warga negara.
Penjaminan hak dan kewajiban antara negara dan. warga negara terdapat dalam
konstitusi negara, dalam hal ini UUD 1945. UUD 1945 adalah konstitusi Republik
Indonesia.

Kehidupan negara akan berjalan dengan baik, harmonis dan stabil bila antara negara
dan warga negara mengetahui hak dan kewajiban secara tepat dan proporsional. Perlu
disadari bahwa pelaksanaan hak adalah berkaitan dengan kewajiban. Kedua-duanya
harus seimbang dan serasi serta selaras. Penuntutan hak oleh negara dan juga warga
negara harus seimbang dengan kewajibannya. Tidak mungkin orang hanya menuntut
haknya saja sedangkan kewajibannya diabaikan. Bila ada orang yang hanya menuntut
haknya saja maka akan pasti merugikan orang lain, bangsa, dan negara.

B. Saran
Hak dan kewajiban merupakan suatu instrument yang saling terkait, sehingga
pelaksanaan hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi
ketimpangan yang akan menyebabkan timbulnya gejolak masyarakat yang tidak
diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

 sumber: gunungkidul.pramukady.or.id

 sumber: cdn0-production-images-kly.akamaized.net

 sumber: encrypted-tbn0.gstatic.com/

 sumber: cdn.idntimes.com

Anda mungkin juga menyukai