DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
NAMA : *GLORIA SEPRIANDI SARAGIH
*THERESIA ANGEL LAURI BR PINEM
*BERLIANA DEBORA LASE
*HAYRANI PUTRI
HAKHAK
DAN DAN
KEWAJIBAN WARGA
KEWAJIBAN NEGARA
WARGA
NEGARA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,yang telah
memberikan rahmat dan Karunia-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “HAK DAN KEWAJIBAN WARA NEGARA”.Guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Kewarganegaraan.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak lupa pula penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu khususnya
dari rekan-rekan sekelompok, berkat motivasi yang disertai kerja keras
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini,masih banyak
kekurangan dalam penyusunannya.Untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan.Semoga makalah ini bermanfaat bagi
penulis dan pembaca umumnya.
DAFTAR ISI
Cover...............................................................................................................i
Kata Pengantar................................................................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................iii
BAB I (PENDAHULUAN)
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan Penelitian....................................................................................3
BAB II (PEMBAHASAN)
B. Hak,kewajiban Negara/Pemerintah.............................................................5
E. Asas Kewarganegaraan……………………………………………………..……..….8
A. Kesimpulan.................................................................................................10
B. Saran...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga dalam
praktik harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas
dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih
berada dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan/kewajiban
bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat
pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika hak dan
kewajiban tidak berjalan secara seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi
suatu ketimpangan yang akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan
kehidupan individu baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun
bernegara.
Dewasa ini sering terlihat ketimpangan antara hak dan kewajiban, terutama dalam
bidang lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak bagi setiap warga negara.
Lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hal yang perlu
diperhatikan . Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 menjelaskan bahwa “ Tiap - tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “ . Secara garis
besar dapat dijelaskan bahwa pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan
hak untuk setiap warga negara sebagai salah satu tanda adanya perikemanusiaan
B.Rumusan Masalah
A. Apa pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara?
B. Menjelaskan Hak dan Kewajiban Negara/Pemerintah?
C. Contoh Hak dan Kewajiban Warga Negara?
D. Menjelaskan Pasal – pasal yang bersangkutan?
E. Menjelaskan Asas Kewarganegaraan?
F.Menejelaskan kasus pelanggaran Hak dan Kewajiban Warga negara
C.Tujuan
A. Agar dapat memahami pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara
B. Agar dapat mengetahui apa saja Hak dan Kewajiban Warga Negara
C. Agar dapat mengetahui Contoh – contoh Hak dan Kewajiban Warga negara
D. Agar Mengetahui Pasal – pasal yang bersangkutan dengan Hak dan Kewajiban
E. Agar mengetahui Asas Kewarganegaraan
F. Agar mengetahui Kasus pelanggaran Hak dan Kewajiban Warga Negara
G. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewarganegaraan
BAB II
PEMBAHASAN
Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah Negara tersebut
dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian penduduk menurut Kansil adalah
mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang
bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara
itu.
Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) adalah sebuah
penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya,
yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu. Sedangkan
menurut Dr. A.S. Hikam (2000), adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk itu
sendiri.
Beberapa pengertian tentang warganegara juga diatur oleh UUD 1945, pasal 26 menyatakan : “
warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang
sebagai warga negara”.
Pasal 1 UU No. 22/1958, dan UU Np. 12/2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia,
menekankan kepada peraturan yang menyatakan bahwa warga negara RI adalah orang yang
berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjian-perjanjian dan atau peraturan yang berlaku
sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara RI.
Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung jawab kemajuan dan
kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi anggota atau warga suatu
negara haruslah ditentukan oleh UU yang dibuat oleh negara tersebut. Sebelum negara
menentukan siapa yang menjadi warga negara, maka negara harus mengakui bahwa setiap orang
berhak memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya serta
berhak kembali sebagaimana diatur pasal 28 E ayat (1) UUD 1945. Pernyataan ini berarti bahwa
orang-orang yang tinggal dalam wilayah negara dapat diklasifikasikian menjadi :
A.Warga negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa
lain
yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
B.Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara sesuai
dengan
visa (surat ijin untuk memasuki suatu negara dan tinggal sementara yang diberikan oleh
pejabat
suatu negara yang dituju) yang diberikan negara melalui kantor imigrasi.
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “ Tiap - tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “ . Pasal tersebut menjelaskan bahwa setiap individu
sebagai anggota warga negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak
dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa , dan bernegara .
Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang
akan digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang layak . Penghidupan yang layak diartikan
sebagai kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar , seperti : pangan , sandang ,
dan papan .
Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya angka akan tuntutan hak tanpa diimbangi
dengan kewajiban . Disisi lain , masih terdapat pula hak yang kian tak bersambut dengan
kewajiban yang telah dilakukan . Kedua hal tersebut merupakan pemicu terjadinya ketimpangan
antara hak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak dengan kewajiban yang
tak kunjung dilaksanakan .
Tingginya angka akan tuntutan hak tanpa diimbangi dengan kewajiban , pada umumnya
disebabkan oleh adanya sifat malas dan kurangnya kemampuan dalam suatu bidang pekerjaan .
Sifat malas tersebut dapat menghambat individu sebagai tenaga kerja untuk menjadi lebih
produktif dan inovatif yang menyebabkan tertundanya penghidupan yang layak , sedangkan
kurangnya kemampuan memicu pola pikir individu menjadi pesimistis yang menyebabkan
individu tidak dapat bergerak kearah tingkat kehidupan yang lebih layak .
Hak yang tak kunjung bersambut atas pelaksanaan kewajiban yang telah dilakukan , pada
umumnya disebabkan oleh kurangnya perhatian baik dari pihak pemerintah maupun swasta atas
upah yang tidak sesuai dengan pelaksanaan kewajiban yang telah dilakukan .
Hal tersebut, dapat memicu gejolak masyarakat atas terjadinya ketimpangan akan hak dengan
kewajiban. Gejolak masyarakat timbul akibat adanya rasa ketidakpuasan terhadap ketimpangan
tersebut yang menyebabkan timbulnya berbagai demo hingga mogok kerja . Fenomena tersebut
merupakan hal yang seharusnya tidak perlu dijumpai dalam kehidupan kewarganegaraan .
Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan. “setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”(pasal 28A).
Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
(pasal 28B ayat 1).
Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
Berkembang”
Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhakmendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1).
Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak. Hak
untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apa pun. (pasal 28I ayat 1).
Pengertian kewajiban yaitu sesuatu hal yang wajib dilakukan untuk mendapatkan wewenang atau
hak kita. Dapat dikatakan bahwa kewajiban menjadi sesuatu yang harus dilakukan karena sudah
mendapatkan wewenang atau hak.
Sebenarnya antara hak dan kewajiban harus dapat berjalan seirama dan satu kesatuan yang
berjalan bersama. Namun pada prakteknya, kewajiban harus dilakukan atau dilaksanakan terlebih
dahulu ketika Anda ingin mendapatkan hak yang sesuai di masa yang akan datang.
Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi "Segala
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya".
Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 yang
berbunyi, "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara”.
Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Di mana tertuang dalam Pasal 28J ayat
1 yang berbunyi," Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain".
Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Tertuang
dalam Pasal 28J ayat 2 yang berbunyi menyatakan, “Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan
undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis".
Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Tertuan dalam Pasal 30
ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan, “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”.
Berikut adalah hak dan kewajiban warga negara berdasarkan UUD 1945 :
1. Pembukaan UUD 1945 – Hak warga negara untuk merdeka dan bebas dari penjajahan. Hal
ini tercantum jelas dalam pembukaan UUD 1945 karena Indonesia mendukung penghapusan
penjajahan di dunia yang tidak berkeperimanusaan dan berperikeadilan.
2. Pasal 6 ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk menjadi presiden dan wakil presiden.
Setiap warga negara Indonesia berhak untuk menjadi presiden dan wakil presiden yang
pelaksanaanya diatur lebih lanjut dalam undang undang. ( baca : syarat menjadi presiden dan
wakil presiden)
3. Pasal 23A UUD 1945 – Kewajiban negara membayar pajak terhadap negara. Negara berhak
untuk memungut pajak dan pungutan resmi lainnya kepada warga negara sesuai dengan undang-
undang yang berlaku di Indonesia. Tentu saja warga harus membayar pajak ini.
4. Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk memiliki kedudukan sama dalam
hukum. Tidak ada warga negara yang memiliki afiliasi berbeda terhadap hukum yang berlaku.
Hukum berlaku bagi semua warga negara tanpa kecuali.
5. Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 – Kewajiban warga negara untuk menjunjung tinggi hukum. Di
samping mendapatkan kedudukan yang sama, warga negara wajib untuk mematuhi hukum yang
berlaku di Indonesia.
6. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan penghidupan yang layak.
Setiap warga negara berhak untuk hidup secara layak di Indonesia dan mengusahakan suatu
usaha untuk mencapai tujuan tersebut.
7. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan pekerjaan. Warga negara
berhak untuk mendapatkan pekerjaan guna memenuhi kebutuhannya. Secara spesifik, syarat
tentang pekerjaan ini diatur dalam undang-undang tenaga kerja.
8. Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 – Hak warga negara dalam usaha pembelaan negara. Warga
negara Indonesia berhak untuk mencintai dan membela tanah airnya apabila ada gangguan
terhadap keutuhan dan kestabilan negara Indonesia.
9. Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 – Kewajiban warga negara dalam upaya pembelaan negara. Di
lain pihak, maka warga negara wajib membela negara bila terjadi suatu instabilitas dalam
penyelenggaraan ini. Dengan ada atau tidaknya gangguan, warga negara wajib mencintai tanah
airnya.
10. Pasal 28 UUD 1945 – Hak warga negara untuk berserikat dan berkumpul. Warga negara
berhak membentuk organisasi, serikat, partai, lembaga, dan sebagainya untuk berbagai tujuan
yang sesuai dengan undang-undang.
11. Pasal 28 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mengeluarkan pendapat. Warga negara
berhak mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan secara langsung maupun perwakilan
namun diatur dalam undang-undang.
12. Pasal 28A UUD 1945 – Hak warga negara untuk hidup. Warga negara berhak untuk hidup di
Indonesia dan mempertahankan kehidupannya.
13. Pasal 28B ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk menikah. Setiap warga negara
berhak untuk membentuk suatu keluarga dan memiliki keturunan.
14. Pasal 28B ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk tumbuh dan berkembang. Anak-
anak berhak untuk tumbuh dan berkembang menjadi orang dewasa demi kelangsungan hidupnya.
15. Pasal 28B ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk bebas dari kekerasan. Lebih lanjut,
perkembangan anak-anak harus bebas dari kekerasan dan diskriminasi.
16. Pasal 28C ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mengembangkan diri. Setiap warga
negara berhak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya demi kesejahteraan dengan cara
mengembangkan dirinya.
17. Pasal 28C ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan manfaat dari ilmu
pengetahuan. Setiap warga negara yang mendapatkan pengetahuan berhak untuk mendapatkan
manfaat dari ilmu, teknologi, seni, dan budaya dari apa yang telah dipelajarinya dan
mengaplikasikannya untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
18. Pasal 28C ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk memperjuangkan haknya. Hak-hak
warga negara dihimpun secara kolektif untuk kemajuan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
19. Pasal 28D ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan hukum yang adil.
Selain berkedudukan sama di depan hukum, setiap warga negara berhak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil.
20. Pasal 28D ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan imbalan atas
pekerjaannya. Warga negara yang bekerja berhak untuk mendapatkan imbalan yang adil dan
layak atas apa yang dikerjakannya.
21. Pasal 28D ayat 3 UUD 1945 – Hak warga negara untuk memperoleh kesempatan dalam
pemerintahan. Setiap wara negara berhak untuk ikut serta dalam proses pemerintahan yang diatur
dalam undang-undang.
22. Pasal 28D ayat 4 UUD 1945 – Hak warga negara atas status kewarganegaraan. Setiap warga
negara Indonesia berhak untuk memiliki status warga negara Indonesia.
23. Pasal 28E ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk memilih kewarganegaraan dan
tempat tinggal. Namun demikian, setiap warga negara diberi kebebasan untuk memilih
kewarganegaraan, tempat tinggal di Indonesia maupun di luar Indonesia. Warga negara berhak
untuk meninggalkan Indonesia dan setelahnya kembali ke Indonesia.
24. Pasal 28E ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk meyakini kepercayaannya. Dalam
meyakini kepercayaanya, warga negara berhak untuk menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati
nuraninya.
25. Pasal 28F UUD 1945 – Hak warga negara untuk berkomunikasi. Warga negara berhak untuk
berkomunikasi satu sama lain dengan berbagai moda dan bertukar informasi.
E.Asas Kewarganegaraan
Setip negara memiliki asas kewarganegaraannya masing-masing, tak terkecuali juga di
Indonesia. Secara umum, arti dari kewarganegaraan adalah keikut sertaan menjadi keanggotaan
yang menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara dengan warga negara, sedangkan warga
negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan, tempat
kelahiran, dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga negara
dari negara itu. Di Indonesia terdapat landasan hukum yang menaungi warga negara, yaitu tertera
dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia
pasal 1 angka (1) pengertian warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Penduduk suatu negara juga dibedakan menjadi
warga negara dan warga negara asing. Warga negara adalah mereka yang secara hukum
merupakan anggota suatu negara. Adapun warga negara asing adalah mereka yang belum
menjadi warga negara. Jika mereka ingin menjadi warga negara, mereka harus melalui proses
yang disebut naturalisasi. Kewarganegaraan terbagi menajdi dua, yaitu yuridis dan sosiologis.
Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara orang-orang
dengan negara. Adanya ikatan hukum itu menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu, yaitu
orang tersebut berada di bawah kekuasaan negara yang bersangkutan. Tanda dari adanya ikatan
hukum tersebut antara lain akta kelahiran, surat pernyataan, dan bukti kewarganegaraan.
Berikutnya, kewarganegaraan dalam arti sosiologis tidak ditandai dengan ikatan hukum. Akan
tetapi ditandai dengan ikatan emosional, seperti ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib,
ikatan sejarah, dan ikatan tanah air. Dengan kata lain, ikatan ini lahir dari penghayatan warga
negara yang bersangkutan.
Adapun untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara, digunakan 2 kriterium, yaitu:
1.Kriteri kelahiran.
Berdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi 2, yaitu:
A.Kriteria kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula Ius Sanguinis. Di dalam asas
ini,seseorang memperoleh kewarganegaraan suatu negara berdasarkan asas kewarganegaraan
orang tuanya, di manapun ia dilahirkan.
B.Kriteria kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau Ius Soli. Di dalam asas ini, seseorang
memperoleh kewarganeraannya berdasarkan negara tempat di mana dia dilahirkan, meskipun
orang tuanya bukan warga negara dari negara tersebut.
Kedua prinsip kewarganegaraan ini digunakan secara bersama dengan mengutamakan salah satu,
tetapi tanpa meniadakan yang satu. Konflik antara Ius Soli dan Ius Sanguinis akan menyebabkan
terjadinya kewarganegaraan rangkap (bi-patride) atau tidak mempunya kewarganegaraan sama
sekali (a-patride). Berhubungan dengan itu, maka untuk menentukan kewarga negaraan
seseorang digunakan 2 stelsel kewarganegaraan (di samping kedua asas di atas), yaitu stelsel
aktif dan stelsel pasif. Pelaksanaan kedua stelselo ini kita bedakan dalam:
Hak Opsi : ialah hak untuk memiliki kewarganegaraan (pelaksanaan stelsel aktif);
Hak Reputasi, ialah hak untuk menolak kewarganegaraan (pelaksana stelsel pasif).
Pelaksanaan selanjutnya dari pasal 26 UUD 1945 ini diatur dalam UU nomor 62 Tahun 1958
tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, yang pasal 1-nya menyebutkan: Warga Negara
Republik Indonesia adalah:
Orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan/atau perjanjian-perjanjian
dan/atau peraturan-peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah
warga negara Republik Indonesia.
Orang yang pada waktu lahirnya mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan
ayahnya, seorang warga negara RI, dengan pengertian bahwa kewarganegaraan karena RI
tersebut dimulai sejak adanya hubungan hukum kekeluargaan ini diadakan sebelum orang
itu berumur 18 tahun, atau sebelum ia kawin pada usia di bawah umur 18 tahun.
Anak yang lahir dalam 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia, apabila ayah itu pada
waktu meninggal dunia warga negara RI.
Orang yang pada waktu lahirnya ibunya warga negara RI, apabila ia pada waktu itu tidak
mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan ayahnya.
Orang yang pada waktu lahirnya ibunya warga negara RI, jika ayahnya tidak mempunyai
kewarganegaraan atau selama tidak diketahui kewarganegaraan ayahnya.
Orang yang lahir di dalam wilayah RI selama kedua orang tuanya tidak diketahui.
Seseorang yang diketemukan di dalam wilayah RI selama tidak diketahui kedua orang
tuanya.
Orang yang lahir di dalam wilayah RI, jika kedua orang tuanya tidak mempunyai
kewarganegaraan atau selama kewarganegaraan kedua orang tuanya tidak diketahui.
Selanjutnya di dalam Penjelasan Umum UU No. 62 Tahun 1958 ini dikatakan bahwa
kewarganegaraan RI diperoleh:
Karena kelahiran;
Karena pengangkatan;
Karena dikabulkan permohonan;
Karena pewarganegaraan;
Karena atau sebagai akibat dari perkawinan
Karena turut ayah/ibunya;
Karena pernyataan.
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh manusia sebagai tanggung jawab dengan
perannya masing-masing. Karena itu, manusia mempunyai banyak kewajiban seperti kewajiban
terhadap Tuhannya, kewajiban terhadap orangtua, kewajiban terhadap keluarga, kewajiban
terhadap sekolah, kewajiban terhadap lingkungannya, masyarakat, dan kewajiban terhadap
negara. Kewajiban terhadap negara ini yang kemudian disebut sebagai kewajiban warga negara.
Tidak banyak orang yang memperhatikan kewajibannya. Padahal ini harus ditunaikan, sebelum
seseorang menerima dan mempertanyakan haknya. Terbalik, kita lebih mengenal hak warga
negara daripada kewajiban warga negara, hak asasi manusia daripada kewajiban asasi manusia.
Kewajiban warga negara ini tersusun atas kewajiban asasi manusia.
Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara di Indonesia
Negara akan dapat berjalan dengan baik bila warga negaranya mendukung. Ada beberapa hal
yang merupakan kewajiban dari warga negara dan sebaliknya ada beberapa hal yang menjadi
kewajiban dari negara. Demikian pula dengan hak, ada beberapa hal yang menjadi hak dari
negara dan demikian pula ada beberapa hak yang menjadi hak dari warga negara. Penjaminan
hak dan kewajiban antara negara dan warga negara terdapat dalam konstitusi negara, dalam hal
ini UUD 1945. UUD 1945 adalah konstitusi Republik Indonesia.
Pelaksanaan Hak dan kewajiban yang tidak seimbang, berimbang dan berat sebelah
menimbulkan pertikaian, konflik, permusuhan dan kekerasan. Nyatanya, didalam pelaksanaan
hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar warga negara tidak selalu berjalan dengan
mulus. Masih sering kita temui pelanggaran yang terjadi, terlebih didalam pelaksanan kewajiban
negara terhadap pelaksanaan hak-hak dasar warga negara. Berikut beberapa contoh pelanggaran
pelaksanaan hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar warga negara :
Tidak atau menghindari membayar pajak berarti pengingkaran kewajiban warga negara terhadap
pasal 23 ayat 2 UUD 1945,”segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang-undang”.
Pengingkaran terhadap pajak hampir dilakukan oleh seluruh warga negara, mulai dari pajak
kendaraan, pajak bumi dan bangunan, pajak penghasilan, pajak penjualan, dan lain-lain.
Mengapa kita wajib membayar pajak? Karena pajak merupakan salah satu sumber baya
pembangunan dan kita menikmati hasilnya. Misalnya, jalan raya yang dibuat dengan segala
fasilitasnya, itu dibiayai salah satunya oleh pajak kendaraan, pajak bangunan, dan lain-lain.
Setiap warga negara mempunyai kewajiban mentaati peraturan lalu lintas, baik sebagai pejalan
kaki, pengendara bermotor, dan pengguna jalan lain. Contoh perbuatan yang tidak menaati
peraturan lalu lintas adalah tidak mempunyai surat kendaraan yang lengkap, parkir di sembarang
tempat, melanggar lampu merah, dan lain-lain. Perbuatan-perbuatan tersebut selain melanggar
UU Lalu Lintas juga melanggar kewajiban menghormati hak orang lain. Apalagi bila
pelanggaran diikuti dengan membahayakan orang lain, maka seseorang melanggar hak asasi
orang lain.
Merusak fasilitas umum berarti pengingkaran terhadap kewajiban warga negara terhadap
lingkungan dan alam sekitar. Padahal, lingkungan dan alam sekitar tersebut bermanfaat bagi
manusia. Contoh fasilitas umum yang sering kali dirusak, telepon umum, mencoret-coret halte,
merusak kendaraan umum, padahal kalau rusak akan merugikan diri sendiri yang menggunakan
fasilitas tersebut.
5. Korupsi
Korupsi merupakan salah satu perilaku yang mencerminkan ketidakjujuran. Perilaku ini, dapat
merugikan rakyat dan negara hingga trilyunan rupiah. Itu artinya seseorang mengingkari banyak
kewajibannya sebagai warga negara. Kewajiban tersebut antara lain kewajiban menghormati
orang lain, membela negara, dan ikut serta dalam mencapai tujuan pembangunan nasional.
Dengan demikian, sungguh banyak kesalahan dan dosa orang yang melakukan korupsi
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara”, demikian bunyi pasal 30 ayat 1 UUD 1945. Artinya tiap warga negara wajib ikut serta
dalam bentuk-bentuk usaha pembelaan negara sesuai perannya masing-masing.
Contoh pelanggaran atau pengingkaran kewajiban negara terhadap pembelaan negara, adalah
seorang pelajar yang tidak bersungguh-sungguh dalam melaksanakan suatu tugas dan
kewajibannya sebagai pelajar yang baik dan dan bahkan menimbulkan perkelahian dan
kekacauan di masyarakat, dalam hal ini secara lebih luas seorang warga negara yang tidak mau
tahu dengan lingkungannya dan negaranya atau berbuat / melakukan tindakan yang memecah
belah Bangsa Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai
anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan. Kewajiban adalah segala sesuatu
yang dianggap sebagai suatu keharusan / kewajiban untuk dilaksanakan oleh individu sebagai
anggota warga negara guna mendapatkan hak yang pantas untuk didapat . Warga Negara adalah
penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah Negara tersebut dan mengakui
Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian penduduk menurut Kansil adalah mereka yang telah
memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan,
diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara itu.
*Hak negara atau pemerintah adalah meliputi :
1.Menciptakan peraturan dan UU untuk ketertiban dan keamanan.
2.Melakukan monopoli sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak.
3.Memaksa warga negara taat akan hukum yang berlaku.
*Kewajiban negara berdasarkan UUD 1945 :
1.Melindungi wilayah dan warga negara.
2.Memajukan kesejahteraan umum.
3.Mencerdaskan kehidupan bangsa
B.Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya
mahasiswa-mahasiswi Universitas Poltekkes Kemenkes Medan makalah ini masih jauh dari
kata.Dan sebaiknya pengetahuan akan Hak dan Kewajiban Warga Negara lebih
ditingkatkan.Saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangatlah diharapkan demi
kelengkapan isi dari makalaha ini,atas semua kami ucapkan terimaksih
DAFTAR PUSTAKA