Anda di halaman 1dari 4

Nama : Putri Balqis

NIM : 2102111817

Jurusan : Manajemen

Mata Kuliah : Bisnis Internasional

1. Seni Perang Sun Tzu

The Art of War atau Seni Berperang (Sunzi bingfa) adalah buku filsafat militer abad
ke-5 yang ditulis oleh pakar strategi militer Sun-Tzu (alias Sunzi atau Sun Wu). Buku ini
membahas semua aspek tentang tata-perang (warfare) mulai dari bagaimana mempersiapkan,
mengerahkan, menyerang, mempertahankan, dan memperlakukan para korban. Buku ini
menjadi salah satu karya paling berpengaruh dalam sejarah dan telah digunakan oleh para
pakar strategis militer lebih dari 2,000 tahun lamanya dan dipakai oleh para pemimpin dari
Napoleon hingga Mao Zedong.

The Art of War karya Sun Tzu adalah buku yang banyak dikutip, tapi apa
maksudnya? Ini pada dasarnya berarti mengetahui kapan dan bagaimana bertarung . Seni
Perang ditulis di Tiongkok . Para peneliti yakin kitab itu ditulis antara tahun 475 hingga 221
SM . Ini adalah buku taktik militer paling awal yang tercatat . Meskipun merupakan buku
tentang strategi perang, namun sering diartikan untuk digunakan dalam bisnis, politik,
olahraga, dan kehidupan secara umum .

Sun Tzu mengatakan seni berperang paling baik adalah menjaga negara sendiri,
sementara menghancurkan negara musuh adalah terbaik kedua. Karenanya, memenangkan
seratus pertempuran bukanlah kesempurnaan tertinggi. Sebab, kesempurnaan tertinggi adalah
meredam dan mengalahkan pasukan musuh tanpa harus bertempur.

Seni Perang berisi 13 bab, masing-masing bab merinci garis-garis spesifik serangan
tidak langsung dan langsung untuk digunakan dalam situasi konflik dan perang yang berbeda.

Bab 1: Peletakan Rencana

 Sun-Tzu menjelaskan pentingnya persiapan.


 Dia menunjukkan lima elemen penting perang: pengaruh moral, cuaca, medan,
komando, dan doktrin.

Bab 2: Melancarkan Perang


 Bab ini mencakup rincian yang sangat spesifik, termasuk berapa banyak kuda dan
pasukan yang dibutuhkan untuk berperang.
 Penulis menekankan pentingnya persiapan terlebih dahulu agar seorang prajurit dapat
bertindak cepat ketika saatnya tiba.

Bab 3: Serangan dengan Strategi

 Sun-Tzu berfokus pada tindakan pencegahan seperti menundukkan musuh tanpa


perlawanan.
 Lima situasi diberikan sebagai prediksi kemenangan:

1. Pemimpin mempunyai kesadaran penuh terhadap dirinya sendiri, pasukannya, dan


lawannya.
2. Pemimpin tahu bagaimana menggunakan kekuatan kecil atau besar. #Pemimpin tahu
bagaimana menyatukan barisan dengan tujuan yang sama.
3. Pemimpin tahu bagaimana harus bersabar, sementara pihak oposisi tidak sabar.
4. Otoritas pemimpin tidak mengaburkan penilaian.

Bab 4: Disposisi Taktis

 Kemenangan tidak boleh diasumsikan atau dianggap remeh.


 Unsur perang disajikan antara lain pengukuran ruang, perkiraan jumlah, perhitungan,
perbandingan, dan peluang kemenangan.

Bab 5: Energi

 Saat berhadapan dengan pasukan, sekelompok orang harus disatukan menjadi satu
kekuatan.
 Pasukan harus terorganisir dengan baik sesuai dengan rantai komando.

Bab 6: Titik Lemah dan Kuat

 Terlihat seperti sasaran empuk hingga membuat musuh menganggap kemenangan


mudah.
 Gunakan taktik campuran untuk membuat musuh tetap menebak-nebak dan rentan.

Bab 7: Manuver
 Ciptakan keseimbangan antara membingungkan musuh dan mengajari pasukan untuk
mematuhi perintah yang tampaknya sia-sia.
 Tiba di medan perang lebih awal dan terorganisir.
 Tindakan harus jelas dan terkoordinasi.

Bab 8: Variasi Taktik

 Taktik khusus berlaku untuk situasi tertentu. Misalnya, tidak semua kota perlu
diserang.
 Seorang jenderal bisa gagal dalam beberapa hal, antara lain ceroboh, bertindak
tergesa-gesa atau takut, mudah terprovokasi, dan terlalu mengkhawatirkan pasukan
daripada kemenangan.

Bab 9: Tentara di Bulan Maret

 Perjalanan dan penyelarasan pasukan adalah hal yang paling penting dalam
mengalahkan musuh.
 Kondisi cuaca dan ciri geografis wilayah tersebut harus dipertimbangkan dan
dimanfaatkan demi keuntungan pasukan.

Bab 10: Medan

 Medan fisik dan medan psikologis sama pentingnya.


 Kepemimpinan yang buruk tidak dapat mengimbangi pasukan yang terlatih; pasukan
yang terlatih tidak dapat menggantikan kepemimpinan yang buruk.

Bab 11: Sembilan Situasi

 Alasan-alasan tertentu tidak boleh terlibat dalam konflik:

1. tanah dispersif - tanah di dalam tanah seseorang


2. tanah perbatasan - tepat di dalam garis musuh
3. landasan utama - landasan yang menguntungkan kedua belah pihak.

 Pasukan yang terampil harus bertempur di wilayah berikut:

1. tanah komunikasi - tanah yang dibentengi


2. wilayah fokus - wilayah yang dikelilingi oleh tiga negara bagian lain atau calon
sekutu.
3. jauh di dalam wilayah musuh.

 Lahan yang harus dihindari antara lain:

1. lahan yang sulit - medan yang kasar atau sungai yang deras #tanah yang dikelilingi -
didorong ke medan yang sulit oleh musuh
2. tempat kematian - situasi putus asa.

Bab 12: Serangan Api

 Api adalah salah satu senjata perang yang paling ampuh.


 Dengan waktu dan kondisi yang tepat, api dapat digunakan untuk menghancurkan
perbekalan dan mendatangkan malapetaka pada musuh.

Bab 13: Penggunaan Mata-Mata

 Berbagai jenis mata-mata dapat berguna dalam memberikan informasi tentang musuh
dan menghindari perang yang tidak perlu.
 Mata-mata penipu harus dihukum mati.

2. Alasan Pandji Pragiwaksono Pindah Ke Amerika

"Nggak juga. Sejujurnya gue khawatir sama apa yang gue lakukan di Indonesia hanya repetisi
doang, ngulang-ngulang itu lagi itu lagi, membuat gue nggak nayaman dan merasa nggak ada
progress. kalau hidup gitu aja, gue stres," ujar Pandji, dikutip dari perbincangannya di
Youtube Melaney Ricardo, Kamis (1/9/2022).

Pandji mengaku stres bila karirnya tidak "menanjak" dan dirinya memang suka
menyusahkan diri sendiri. Dia secara pribadi tidak tahu pasti, mengapa memiliki sikap
demikian. Pandji pun menjelaskan mengapa dirinya ingin berkarier sebagai stand up
comedian di New York karena selama ini belum ada komika asal Indonesia yang melebarkan
sayapnya di sana. Oleh karena itu, Pandji ingin menjadi yang pertama

Pandji Pragiwaksono mengungkap dirinya pindah ke Amerika ingin mempromosikan


soal Indonesia, sebagai negara terbesar di ASEAN, Pandji Pragiwaksono sangat
menginginkan orang-orang tidak ngeblank dengan potensi dan kualitas negara Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai