Anda di halaman 1dari 4

Pertempuran Britania

● Christabelle Graciella Gunawan / 7


● Darrel Graciova Marchel Folla / 8
● Fiona Theodora Wijaya / 10
● Kimberlliany Oktavia / 19
● Marguerite Eugenie / 20
● Michael Andrew Santoso / 22
● Philip Ernst Handjianto / 27

➔ Kapan Terjadinya
Menurut sejarawan inggris pertempuran ini dimulai pada 10 Juli 1940 dan berakhir pada 31 Oktober
1940. Sedangkan menurut sejarawan Jerman pertempuran ini dimulai pada pertengahan Agustus 1940
dan berakhir pada Mei 1941. Dan peperangan ini memiliki 3 serangan yang berbeda, yaitu serangan pagi,
siang, dan malam.

➔ Latar Belakang Perang


Pertempuran Britania atau “The Battle of Britain” merupakan suatu peperangan yang terjadi antara Jerman
dan Inggris yang terjadi pada 10 Juli 1940 - 31 Oktober 1940 (menurut Inggris). Peperangan itu menceritakan
kegagalan Jerman yang ingin melumpuhkan Royal Air Force (RAF) milik Inggris. Jerman mengira dengan
melakukan serangan udara berkelanjutan di Inggris, mereka akan mencapai kemenangan yang diperlukan
Jerman untuk membuat Proyek 'Sealion' menjadi suatu kemungkinan. “Operation Sealion” merupakan
sebuah rencana kedua Jerman jika mereka berhasil melumpuhkan pertahanan militer Inggris adalah untuk
melakukan invasi terhadap Britania Raya.

➔ Sebab Perang
Pertempuran Britania adalah pertempuran antara Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman) dengan RAF (Angkatan
udara Inggris) pada tahun 1940-1941. Pertempuran ini dilatari oleh upaya Jerman untuk membom daratan
Inggris dari udara. Upaya ini dicegah oleh RAF yang mengirim pesawat-pesawat tempurnya untuk
menghadang skuadron pesawat pembom Jerman. Sebab pemerintah Inggris sadar bila udara Inggris sampai
dikuasai Jerman, maka akan sangat mudah bagi Jerman untuk menginvasi Inggris melalui operasi Singa Laut.
Tujuan penyerangan Jerman adalah untuk mengalahkan RAF dan menghancurkan produksi pesawat terbang
dan infrastruktur Inggris, menyerang wilayah penting pemerintahan Inggris, dan meneror masyarakat inggris
untuk melakukan gencatan senjata. Dalam Pertempuran ini baik Luftwaffe maupun RAF menderita korban
yang cukup banyak dan sebagian kota London hancur karena serangan pembom Jerman yang bertubi-tubi.
Banyaknya kerugian yang diderita Jerman, membuat Hitler menunda Operasinya untuk sementara waktu.

➔ Dimana Pertempuran Terjadi


Pertempuran Britania terjadi di Inggris karena Jerman yang memulai peperangan dengan menaruh bom
di daratan Inggris melalui udara. Danjuga terjadi di London, tetapi secara tidak di sengaja, karena tidak
sengaja menjatuhkan bom di tempat yang salah, yaitu di London, tetapi karena Inggris membalas
menyerang rumah penduduk, Hitler marah dan menyuruh melanjutkan menyerang London.\

➔ Tokoh yang Terlibat


Di dalam Pertempuran Britania tokoh yang terlibat adalah Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman) dengan
RAF (Angkatan udara Inggris) pada tahun 1940-41. Luftwaffe yaitu angkatan udara jerman didirikan pada
26 Februari 1935 oleh Adolf Hitler dan RAF yaitu angkatan udara inggris didirikan pada 1 April 1918 oleh
Hugh Trenchard.

➔ Kronologi Perang
Pada tahun 1940, Jerman berencana untuk menginvasi Inggris dengan operasi yang diberi nama
“Sea Lion”. Tetapi angkatan laut Inggris sangatlah kuat sehingga tidak memungkinkan Jerman untuk
menyerang dari laut. Oleh karena itu, untuk memulai invasi Inggris, Jerman perlu menguasai langit
Inggris yang dikuasai oleh Royal Air Force, pasukan angkatan udara milik Inggris. Penyerangan ini
dipimpin oleh Hermann Goringg. Taktik penyerangan Goringg adalah dengan membagi angkatan udara
Jerman menjadi 3 armada yang disebut luftflotten. Armada pertama bertugas untuk menyerang bagian
tenggara Inggris dan London. Armada kedua bertugas untuk menyerang bagian barat laut Inggris.
Armada ketiga bertugas untuk menyerang bagian utara Inggris beserta Skotlandia.

Ekspektasi Goringg adalah melakukan penyerangan udara di bagian utara Inggris selama 4 hari
lalu menyerang perkotaan dan pangkalan udara Inggris selama 4 minggu. Tetapi kenyataan nya,
penyerangan udara nya saja memakan waktu 5 minggu untuk Jerman bisa mendominasi (8 agustus - 15
September). Strategi baru yang ia ciptakan ini dianggap gagal dan justru menimbulkan perselisihan
diantara pasukan Jerman. Goring lebih sering membuat strategi lama yang sudah sangat tertinggal
dengan pasukan udara Inggris. Faktor utama kekalahan Nazi Jerman adalah karena gagalnya pasukan
Jerman dalam menghancurkan angkatan udara Inggris saat mereka sedang mengalami kekalahan di
udara dan di darat. Kekalahan ini dianggap sebagai kesalahan Hermann Goring karena kehilangan ia telah
kendali dalam perang tersebut dan membuat kesalahan fatal dalam taktik perangnya.

Pada 7 September 1940, Jerman diberi komando untuk menyerang saat pagi hari namun Goring telat
memberi perintah dan malah baru memberi perintah penyerangan saat malam hari. Tindakan ini
membuat angkatan udara Inggris memiliki waktu untuk melakukan perbaikan dan menyelamatkan
stasiun kendali RAF dari kehancuran. Kekalahan yang terjadi ini membuat kepemimpinan Hermann
Goring dalam elite Nazi mulai berkurang. Meski sudah mengalami kegagalan. Goring tetap mencoba
untuk meyakinkan Hitler bahwa ia mampu memimpin operasi barbarossa.
Posisi Goring dalam kubu Nazi semakin sulit. Hubungan Goring dengan Hitler pun turut merenggang.
Banyak jenderal pasukan Jerman yang mulai melakukan pemberontakan dan akhirnya Hermann Goring
pun kehilangan popularitasnya dan semakin terpuruk.

➔ Akhir Pertempuran

Luftwaffe yang berada di bawah komando Hermann Goering tidak berhasil melumpuhkan RAF, dan tiidak
dapat memberikan dampak signifikan kepada Inggris, ia juga gagal memberikan pukulan moral, dan
kehilangan banyak pesawat Luftwaffe. Jerman kehilangan 2.585 penerbang, 952 penerbang ditangkap,
dan 1977 pesawat hancur. Sedangkan Inggris kehilangan 1.542 penerbang, 1.744 pesawat hancur dan
23.002 warga terbunuh. Kerugian atas perang lebih berdampak terhadap Jerman sehingga kemenangan
dianggap pada pihak sekutu.

Penyebab Jerman kalah, karena rasio bomber-fighter yang tidak seimbang dan Inggris juga lebih unggul
dalam teknologi karena dapat mendeteksi pesawat Luftwaffe. Cuaca pada saat itu juga lebih
menguntungkan kepada Inggris sehingga RAF semakin bertambah kuat. Jerman juga mengalihkan
perhatiannya ke arah Timur, yaitu Soviet yang berujung kepada Operasi Barbarossa yang berisiko dan
membuat perang menjadi semakin panjang.

Jika aku hidup pada masa itu apa yang akan kulakukan supaya tidak terjadi perang
● Rakyat biasa :
- Sebagai rakyat biasa, agar tidak terjadi perang hal yang bisa kita lakukan adalah saling
menghargai negara lain dan menghindari sifat dendam. Hal ini harus kita lakukan karena
kita selalu hidup berdampingan dan membutuhkan orang lain. Dengan saling
menghargai keputusan negara lain, kita dapat mencegah terjadinya peperangan karena
masing-masing pihak merasa tidak ada yang perlu diperdebatkan dan konflik pun dapat
dihindari.

● Tentara :
- Menyadari bahwa berdamai itu lebih baik untuk semua, sehingga berhenti untuk
menyerang dan bisa berdamai dengan musuh. Pada saat pertempuran terjadi, tentara
juga harus dapat mempertahankan keamanan dan pertahanan negaranya. Tidak lupa
sebelum melakukan penyerangan atau pertahanan, arahan dari pemimpin dan hasil
diskusi yang sudah dilakukan yang harus diterapkan. Hal ini dilakukan untuk menghindari
perang besar-besaran.

● Presiden/Pemimpin :
- Seorang presiden seharusnya bisa melakukan perundingan dan memilih keputusan yang
sebijaknya karena seorang presiden merupakan wakil dari setiap warga negara. Seorang
presiden ketika mengambil sebuah keputusan harus memikirkan apa dampaknya bagi
negara dan juga para warga negaranya. Seorang presiden seharusnya tidak memiliki sifat
yang serakah dan haus kekuasaan.

● Rohaniawan :
- Seorang rohaniawan tidak boleh memberikan ajaran yang sesat, melainkan bisa
menyebarkan ajaran baik sesuai dengan agamanya masing-masing. Seorang rohaniawan
seharusnya bisa memberikan nasihat untuk tidak menjadi pribadi yang egois, keras
kepala, dan serakah. Seorang rohaniawan dapat memberikan pengajaran untuk
mencintai perdamaian.

Jika aku hidup pada masa itu apa yang diusahakan untuk solusi perdamaian
● Rakyat biasa :
- Sebagai rakyat biasa, suara rakyat tidak akan begitu didengar karena ambisi dari setiap
pemimpin negara. Satu-satunya yang dapat rakyat lakukan adalah melindungi diri sendiri
dan sekitarnya beserta daerah yang mereka tempati. Rakyat bisa bekerjasama dengan
prajurit tiap daerah untuk melindungi daerah yang mereka tempati, dan yang bisa
diusahakan untuk solusi perdamaian adalah sama-sama menyuarakan sedikit pendapat
rakyat demi perdamaian dua negara.

● Tentara :
- Tentara tetap harus profesional dan mengikuti prinsip dari hukum perang. Para tentara
juga harus bisa menjaga keamanan dan keadilan para rakyat. Tentara harus memiliki
prinsip hidup dan juga batasan agar hidupnya tidak mudah dimanfaatkan oleh orang
yang memiliki kuasa lebih tinggi untuk melakukan hal jahat.

● Presiden/Pemimpin :
- Seorang presiden dapat membuat perjanjian damai atau membuat sebuah kesepakatan
yang dapat memberi keuntungan bagi kedua pihak dengan negara lawan agar
peperangan tidak terjadi lagi untuk yang kedua kalinya.

● Rohaniawan :
- Seorang rohaniawan dapat membantu memberikan ajaran kepada para rakyat dan
tentara bahwa peperangan bukanlah solusi dari suatu permasalahan, akan tetapi
perdamaian itu lah yang indah.

Anda mungkin juga menyukai