Anda di halaman 1dari 9

BAB I.

KALKULASI
“Perang adalah urusan vital bagi negara; 
jalan menuju kelangsungan hidup atau kehancuran. Oleh karena itu,
mempelajari perang secara seksama adalah suatu keharusan”

Lima hal yang harus dipertimbangkan dalam mempelajari peperangan :

1. Alasan Moral: keyakinan rakyat dan kepentingan negara untuk


tujuan bersama. 
2. Alam: cuaca, iklim, waktu. 
3. Situasi: jarak, sifat alami, kondisi fisik. 
4. Kepemimpinan: kebijaksanaan, kepercayaan diri, keberanian,
belas kasihan. 
5. Disiplin: imbalan, ancaman, hukuman, logistik. 

Tujuh aspek dan fakta kalkulasi :

Untuk memulai perang setidaknya panglima harus memperhatikan


beberapa fakta dilapangan seperti dibawah ini.

1. Siapa yang dapat mempersatukan rakyat dan angkatan bersenjata 


2. Siapa yang memilki komandan yang lebih baik 
3. Siapa yang mampu memanfaatkan iklim dan keadaan suatu
daerah? 
4. Siapa yang dapat memberi perintah dan disiplin yang lebih baik? 
5. Pasukan mana yang lebih tangguh? 
6. Anggota pasukan mana yang lebih terlatih? 
7. Siapa yang memiliki sistem imbalan dan ancaman hukuman yang
lebih adil?

Jika kita lebih mampu memenuhi semua faktor diatas melebihi musuh,
maka kemungkinan menang kita diatas musuh, sangat wajar untuk
memulai peperangan.
Jika faktor diatas kertas saja tidak mampu meyakinkan panglima untuk
menang bagaimana dia dapat meyakinkan rakyat dan prajuritnya bahwa
mereka semua akan berperang dan menang!
Jika tidak yakin menang untuk apa memulai perang!

Tipu muslihat :
Perang dipenuhi oleh tipu muslihat dalam bentuk strategi, siapapun yang
tidak mampu berstrategi dan tidak cakap dalam menggunakan tipu
muslihat, tidak akan menang dalam perang apapun.
1. Yang mampu harus berpura-pura tidak mampu
2. Tampillah seolah-olah tak ada apa-apa padahal sedang
mengaktifkan kekuatan. 
3. Bila ingin menyerbu sasaran terdekat, seolah-olah sedang ingin menyerbu yang
lebih jauh.
4. Bila ingin menyerbu daerah yang lebih jauh , seakan-akan ingin menyerbu daerah
yang terdekat.

Eksploitasi :
Gunakan negaramu, ekonomimu, tentaramu dan segala daya upayamu
untuk mengalahkan dan melemahkan musuhmu!

1. Pancing musuh dengan umpan yang kecil, lalu hancurkanlah setelah


menyebarkan perselisihan diantara angkatan bersenjata.  
2. Waspadai musuh senantiasa siap siaga dan tanpa kelemahan.
3. Langkah mundur jika musuh kuat
4. Berpura-pura lemah sehingga musuh dikuasai rasa puas diri.
5. Sebar perselisihan jika kekuatan musuh bersatu padu.
6. Serang saat musuh tidak siap siaga.

Pertimbangan : 

1. Kekuatan dan kelemahan pasukan diri dan musuh.


2. Perencanaan yang cermat.

BAB II. PERENCANAAN

Waktu adalah uang :

 Perbekalan
 Pengeluaran harian

Hindari pertempuran yang berlarut :

 Moral jadi turun


 Biaya yang boros
 Tidak aman dan rentan kalah

Bertempurlah agar cepat menang


Manfaatkalah sumber-sumber kekuatan musuh :
Misal : bekal rampasan musuh
 Pancing amarah musuh
 Bangkitkan motivasi untuk membunuh
 Rangsang untuk merampas harta kekuatan musuh

Taktik jitu menentukan nasib sebuah bangsa :

 Perang cepat negara aman


 Perang berlarut larut, persediaan negara habis, ekonomi ambruk, motivasi
tentara jatuh.

BAB III. STRATEGI

Perbandingan jika pasukan kita berhadapan dengan musuh :

Jika pasukan kita 10 : 1 dari musuh= kepung dan serang


Jika pasukan kita 5 : 1 dari musuh= pecahkan dan bagilah musuh lalu serang
Jika pasukan kita 2 : 1 dari musuh= menyerang 2 arah
Jika pasukan kita 1 : 1 dari musuh= dahului perang
Musuh sedikit lebih besar bertahan.
Musuh lebih besar berkelit dari serangan.
Musuh jauh lebih besar, mundur.

Kepemimpinan:

1. Panglima bagaikan pilar negara


2. Cakap berperang menjadi negara kuat
3. Bukan pejuang yang baik, negara menjadi lemah

Penguasa akan membahayakan angkatan bersenjata :


Memerintahkan maju / mundur saat waktu yang tidak tepat
2. Tak bisa memperlakukan kemiliteran tanpa tahu militer itu sendiri
3. Mengambil alih komando tanpa paham strategi militer.

Lima cara untuk menang :

1. Tahu saat perang dan tidak berperang


2. Tahu memanfaatkan kekuatan pasukan
3. Rebut simpati dan dukungan rakyat
4. Tunggu untuk antisipasi yang belum siap
5. Perwira cakap menjadi komandan yang tanpa campur tangan pemerintah.

Mengenal lawan dan diri sendiri :

1. Tahu kekuatan sendiri dan musuh untuk mampu masuk dalam peperangan tanpa
ancaman bahaya;
2. Tahu kekuatan sendiri dan tak tahu kekuatan musuh memberikan kesempatan
menang hanya separonya;
3. Tak tahu kekuatan sendiri dan musuh akan kalah.
BAB IV. KEKUATAN PERTAHANAN

Alasan menyusun strategi :

1. Kita harus berjuang keras agar tidak kalah


2. Musuh yang harus terlebih dahulu membuat kesalahan besar baru kita
mengalahkannya.
3. Kita tak bisa bilang kita tak akan kalah tapi kita tak bisa memastikan musuh akan
membuat kesalahan sehingga kita meraih kemenangan, orang bisa tahu cara
untuk menang tapi tidak bisa memastikan akan memperoleh kemenangan.
4. Yang merasa tidak yakin menang akan bertahan
5. Yang merasa akan menang maka menyeranglah
6. Meraka yang cakap dalam bertahan seolah-olah tak tampak oleh musuh
7. Mereka yang cakap dalam hal bertahan akan menang bila tiba saatnya untuk
menyerang.

Menang tanpa air mata :

1. Ahli taktik akan tetap bertahan dalam keadaan aman.


2. Tak pernah lewatkan kesempatan hancurkan musuh.
3. Yang ingin menang harus terlebih dahulu menciptakan kemenangan.

Pahlawan yang benar-benar sejati tidak pernah membanggakan kecakapan atau


keberanian mereka.

Mereka menang karena memiliki rasa percaya diri serta kemampuan untuk tetap pada
posisi yang aman

Mengatur posisi :
1. Ahli taktik mempunyai sasaran-sasaran jelas dan disiplin yang ketat dalam pasukan.
2. Ahli taktik cakap :
   a. Ukur jarak
   b. Memperkirakan ongkos
   c. Mempelajari kekuatan
   d. Memperhitungkan kesempatan
   e. Merencanakan kemenangan.

BAB V. FORMASI

Penyergapan tiba-tiba, konfrontasi langsung

1.  Atur pasukan (organisasi) besar dan kecil


2. Komando (Komunikasi) pasukan besar dan kecil
3. Pasukan besar.

Hakikat kejutan :

1. Perang adalah konfrontasi lansung


2. Pasukan yang melakukan kejutan akan menang.
 Serangan tiba-tiba dan kofrontasi langsung ada dalam peperangan, kombinasi
keduanya membuat suatu variasi perang.

 Kesiagaan

 Gerakan.

BAB VI. KEKUATAN DAN KELEMAHAN

Inisiatif :

1. Pasukan pertama mengambil posisi yang fleksibel


2. Pasukan akhir ikut perang walau dalam keadaan kelelahan
3. Perwira melakukan gertakan mental
4. Umpan untuk mencapai tujuan yang dimaksud
5. Gertakan ke musuh
6. Ganggu musuh

Mengacaukan musuh :

1. Buat kegaduhan (kacaukan perhatian)


2. Serang satu arah

Ibarat air :

1. Tinggi ke rendah, menghindari musuh yang kuat tapi serang yang lemah
2. Ikut bentuk yang dilalui . Rencana berubah sesuai perubahan kubu musuh.
3. Tidak dominan pada suatu perubahan, ubah strategi sesuai perubahan pihak
musuh.

BAB VII. MANUVER

Dari keterbatasan ke keuntungan ;

1. Strategi yang baik adalah lebih dahulu mencapai garis depan untuk menempati
posisi yang menguntungkan lalu hancurkan musuh.
2. Atur jalan pintas
3. Hitung seksama keterbatasan menjadi keuntungan.
4. Sekalipun dalam keadaan yang prima tetap dalam keadaan yang waspada.

Keuntungan dan kerugian dalam manuver dan mobilitas:

1. Amankan perbekalan
2. Pasukan yang lincah maju terus tanpa istirahat
3. Organisir pasukan
4. Negara netral tidak boleh masuk dalam persekutuan
5. Jangan berperang yang belum pernah kita tahu kondisinya
6. Manfaatkan orang asli wilayah sebagai pemandu arah

Angin, hutan, api, dan gunung :

1. Serang saat waktu yang tepat


2. Jadikan Manuver pasukan yang efektif

 Angin           ===  Cepat bagai tiupan angin 


 Hutan          ===  Tenang sesunyi hutan 
 Api               ===  Ganas bagai amukan api 
 Gunung       ===  Tahankan diri bagai gunung 
 Kegelapan  ===  Sembunyi tak tembus 
 Kilat             ===  Serangan tiba-tiba 

BAB VIII. SEMBILAN VARIASI

1. Jangan sekali-kali mencari perlindungan disuatu wilayah yang tidak aman


2. Jangan mengabaikan basa-basi diplomasi dalam meminta simpati suatu negara.
3. Jangan menunda suatu perjalanan pada saat suatu gerakan justru sulit dilakukan.
4. Dalam situasi penuh bahaya, merencanakan untuk meloloskan diri secepat
mungkin.
5. Saat situasi sulit, bertempurlah sampai titik darah penghabisan
6. Ada rute perjalanan yang harus dihindari dan dipintasi agar dapat mengubah
keadaan yang serba terbatas untuk memberikan peluang yang besar.
7. Biarkan musuh meloloskan diri sebagian walau punya kemampuan mengejar,
pikirkan serangan berikutnya.
8. Untuk menghancurkan angkatan bersenjata, jangan terperdaya dengan
kemudahan merebut kota.
9. jika perintah penguasa negara tidak mendukung kemajuan perang yang sedang
berlangsung maka abaikan saja.

Kelemahan umum seorang komandan :

1. Saat sembarangan mudah dibunuh


2. Saat takut mudah ditangkap
3. Saat marah mudah dihasut
4. Saat sensitif mudah merasa hina
5. Saat emosional mudah gelisah

Akhir cerita panglima :

1. Bertempur untuk mati biasanya mati


2. Takut mati biasanya tertangkap
3. Tidak sabar biasanya mudah marah dan terima ejekan
4. Merasa terhormat biasanya menerima segala hal yang merendahkan
5. Terlalu baik hati biasanya terus menghadapi masalah.

BAB IX. MOBILITAS

Penyebaran :

1. Ketika bergerak maju, jangan melalui punggung gunung / bukit tapi lewat lembah
2. Naik dataran yang lebih tinggi untuk tahu posisi yang paling menguntungkan
menyerang dan bertahan.
3. Jika musuh di dataran yang lebih tinggi, jangan sekali-kali melayani/mendahului
serangan.
4. Segera seberangi sungai, jadi musuh tidak ambil kesempatan – jangan serang
musuh saat musuh di sungai – seranglah musuh saat baru menapakkan kaki di
daratan ketika separo kekuatan ada di sungai.
5. Dataran lebih tinggi lebih baik daripada sungai.
6. Jangan menyerang musuh dihulu sungai.
7. Bila bertempur ditempat berawa, tetaplah bertahan dekat dengan tepi rawa yang
berumput.
8. Lebih bagus lagi bila dibelakang pasukanmu terdapat pepohonan , ini strategi
untuk bertempur didaerah rawa.
9. Pertempuran di tanah datar, maka letakkanlah ditanah yang datar.

Strategi perang :

1. Jika pasukan musuh tampil tenang dan mantap berarti yakin akan posisi strategis
dan kekuatan yang dimilikinya.
2. Jika pasukan musuh menantang, mereka sangat cemas gerak maju lawan.
3. Jika musuh pada posisi datar yang tidak menguntungkan berarti melakukan
jebakan.

BAB X. TANAH LAPANG/MEDAN

Tipe tanah lapang/medan pertempuran:

1. Mudah dilalui;
2. Sulit dilalui;
3. Netral : sama-sama sulit menyerang;
4. Sempit;
5. Berbahaya;
6. Jangkaun jauh.

Bahaya yang dilakukan oleh pemimpin militer :

1. Sulit meloloskan diri.


2. Pembangkangan perintah dari bawahan
3. Guncangan
4. Kehancuran
5. Kekacauan
6. Gerakan mundur.

Panglima yang cakap merupakan aset yang paling berharga .


- Panglima wajib memerintahkan perang jika yakin pasukannya akan menang.
- Jika yakin akan kalah, jangan ikuti perintah penguasa untuk perang.

BAB XI. SEMBILAN SITUASI KLASIK

1. Biasa-biasa – berada di wilayah sendiri.


2. Sederhana – wilayah musuh
3. Kritis – posisi yang sama-sama punya 2 pihak.
4. Terbuka – wilayah yang dapat dimiliki 2 pihak
5. Memegang komando – untuk merebut posisi strategis, komando semua daerah.
6. Serius – di dalam wilayah musuh
7. Berbahaya – wilayah yang tidak aman dan sukar
8. Sulit – wilayah yang merupakan jalur masuk dan keluar
9. Putus asa – terpojok

Keprajuritan yang cakap :

1. Paham hubungan internasional dalam hal diplomasi


2. Paham keadaan alam, gunung, rawa dan lainnya.
3. Paham dapat pemandu dari penduduk sekitar.

Ular dari gunung Chang :

1. Diserang kepala ekor melawan


2. Diserang ekor kepala melawan
3. Diserang tengahnya kepala dan ekor melawan.

BAB XII. MENYERANG DENGAN API

Lima serangan ganas :

1. Bakar pasukan musuh


2. Rebut atau hancurkan perbekalan mereka
3. Sarana transportasi diganggu
4. Gudang senjata dihancurkan
5. Jalur perbekalan di rusak.

Serang saat musim panas dan kering atau malam hari ketika angin berhembus kencang.
Bergerak dari kesempatan yang menguntungkan :

1. Menyerang jika yakin menang.


2. Penguasa tidak menyatakan perang karena rasa marah
3. Komandan menyatakan perang bukan karena rasa dengki
4. Berperang jika punya tujuan yang pasti

BAB XIII. INTELIJEN

Jenis mata-mata :

1. Penduduk setempat pihak lawan


2. Perwira militer dalam dewan istana
3. Mata-mata yang beralih haluan tetapi dapat dibeli
4. Mata-mata pembawa kematian – tawanan yang diinterogasi
5. Mata-mata pembawa kepastian – membawa informasi dengan selamat

 Upah yang besar bagi mata-mata

 Rahasia

 Info dari mata-mata dianalisa

Bidang intelijen merupakan kegiatan yang paling penting dalam peperangan sebab
tidaklah akan tersusun suatu rencana perang yang efektif tanpa informasi dari musuh.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk sahabat semua..

Anda mungkin juga menyukai