Anda di halaman 1dari 23

Bab 1.

Strategi untuk Menang

Strategi 1
Perdaya Langit untuk melewati Samudera.
Bergerak di kegelapan dan bayang-bayang, menggunakan tempat-tempat tersembunyi, atau bersembunyi di
belakang layar hanya akan menarik kecurigaan. Untuk memperlemah pertahanan musuh anda harus
bertindak di tempat terbuka menyembunyikan maksud tersembunyi anda dengan aktivitas biasa sehari-hari.

Seperti yang anda lihat pada keseharian mereka di televisi, Sekuleris, Liveralis dan atheis tidak
memperlihatkan diri mereka merasa benar bahkan Atheis tidak memperlihatkan mereka hadir di Indonesia.
tidak seperti Faithfreedom musuh Islam yang justru menyalakan alarm membangunkan umat Islam.

Strategi 2
Kepung Wei untuk menyelamatkan Zhao.
Ketika musuh terlalu kuat untuk diserang, seranglah sesuatu yang berharga yang dimilikinya. Ketahui bahwa
musuh tidak selalu kuat di semua hal. Entah dimana, pasti ada celah di antara senjatanya, kelemahan pasti
dapat diserang. Dengan kata lain, anda dapat menyerang sesuatu yang berhubungan atau dianggap berharga
oleh musuh untuk melemahkannya secara psikologis.

Contohnya adalah Pembakaran Quran Pengencingan Jenazah Taliban oleh tentara Amerika, Pemerkosaan
yang sengaja direkam dan disebarkan. taktik musuh Islam yang terdahulu adalah Penyebaran Miras,
Kriminal, Narkoba, Pengesahan Restoran daging babi dan daging anjing dengan dalih Toleransi, perlu
diketahui bahwa uap dan limbah dari restoran tersaebut terbang kemana - mana dan mengalir dari selokan
hingga sungai.

Strategi 3
Pinjam tangan seseorang untuk membunuh. (Bunuh dengan pisau pinjaman.)
Serang dengan menggunakan kekuatan pihak lain (karena kekuatan yang minim atau tidak ingin
menggunakan kekuatan sendiri). Perdaya sekutu untuk menyerang musuh, sogok aparat musuh untuk
menjadi pengkhianat, atau gunakan kekuatan musuh untuk melawan dirinya sendiri.

Contohnya musuh - musuh Islam menyebarkan budaya Premanisme dan Gangster di kalangan anak muda,
entah siapa yang pertama kali mengkoordinir budaya yang memecah belah tersebut serentak muncul di
banyak negara, psikolog berpendapat karena propaganda dari Televisi dan radio, tapi menurut saya
propaganda budaya premanisme ini digerakan dan dimandori oleh sejumlah Mafia dan gembong Narkoba
yang memiliki 2 tujuan yaitu mendapatkan uang yang banyak sekaligus menghancurkan kaum agamis.

Strategi 4
Buat musuh kelelahan sambil menghemat tenaga.
Adalah sebuah keuntungan, merencanakan waktu dan tempat pertempuran. Dengan cara ini, anda akan tahu
kapan dan di mana pertempuran akan berlangsung, sementara musuh anda tidak. Dorong musuh anda untuk
menggunakan tenaga secara sia-sia sambil anda mengumpulkan/menghemat tenaga. Saat ia lelah dan
bingung, anda dapat menyerangnya.

Seperti Perang Irak dan Kuwait dimana Irak telah kelelahan melawan Iran, entah siapa yang memprovokasi
Isu Pencurian minyak oleh Kuwait yang dijadikan alasan Irak untuk menyerang Kuwait, seperti yang kita
ketahui kepada siapa Kuwait menjual minyaknya yaitu kepada Amerika. dengan alasan konflik minyak
inilah musuh Islam mengadu domba Umat Islam Kuwait diadu domba dengan Irak, sekaligus mendapatkan
minyak murah, dan alasan untuk membuka Basis dan menyerang Timur Tengah.
Strategi 5
Gunakan kesempatan saat terjadi kebakaran untuk merampok lainnya. (Merampok sebuah rumah
yang terbakar.)
Saat sebuah negara mengalami konflik internal, ketika terjangkit penyakit dan kelaparan, ketika korupsi dan
kejahatan merajalela, maka ia tidak akan bisa menghadapi ancaman dari luar. Inilah waktunya untuk
menyerang.

Strategi 6
Berpura-pura menyerang dari timur dan menyeranglah dari barat.
Pada tiap pertempuran, elemen dari sebuah kejutan dapat menghasilkan keuntungan ganda. Bahkan ketika
berhadapan langsung dengan musuh, kejutan masih dapat digunakan dengan melakukan penyerangan saat
mereka lengah. Untuk melakukannya, anda harus membuat perkiraan akan apa yang ada dalam benak musuh
melalui sebuah tipu daya.

Inipun akan dilakukan oleh para Liberalis dan Atheis. seperti sebelumnya Amerika berpura pura mendukung
Sunni Irak dan berdagang senjata kimia kepada Irak lalu menyerang Irak.
di Ambon juga tidak menutup kemungkinan para pembenci Islam telah berkomunikasi dengan Organisasi
pembenci Islam di Eropa maupun Amerika jauh sebelum Indonesia Merdeka. mereka menggunakan
kelemahan boneka Amerika yaitu sekuleris, sekuleris telah diseting untuk bisa bertahan dari ancaman negara
lain tapi tak bisa bertahan dari kerusuhan. Sekuleris telah disseting memaafkan Negara atau sekelompok
pembunuh setelah salah satu pihak menang, seperti kambing melihat anaknya disembelih dia malah
membelakangi. inilah yang disebut dengan kelompok manusia mati berjalan "Dead man Walking" istilah
populer dalam Injil.

Bab 2. Strategi Berhadapan dengan Musuh


Strategi 7
Buatlah sesuatu untuk hal kosong.
Anda menggunakan tipu daya yang sama dua kali. Setelah breaksi terhadap tipuan pertama dan biasanya-
kedua, musuh akan ragu-ragu untuk bereaksi pada tipuan yang ketiga. OLeh karenanya, tipuan ketiga adalah
serangan sebenarnya untuk menangkap musuh saat pertahanannya lemah.

Liberalis dan Atheis menggunakan sesuatu yang tak berharga seperti film - film Fiksi hiburan diskotik
membuat seolah - olah mereka bukan ancaman, akan tetapi dalam film tersebut diselipkan berbagai
penghacuran moral seperti Film Bikini orang telanjang di Pantai, sadisme dalam film horror Atau anda
mungkin tidak sadar dalam film Bom Bali Seorang bule mengatakan " Seseorang bisa menjadikan orang lain
sebagai TUHANnya O.o...." ketika dia mengobrol dengan supir Taksi dalam adegan tersebut? , O, ooo
penyisipan..... dalam alam bawah sadar ucapan tersebut direkam oleh anak anak dan remaja kita yang sedang
menonton.

Strategi 8
Secara rahasia pergunakan lintasan Chen Chang. (Perbaiki jalan utama untuk mengambil jalan lain.)
Serang musuh dengan dua kekuatan konvergen. Yang pertama adalah serangan langsung, sesuatu yang
sangat jelas dan membuat musuh mempersiapkan pertahanannya. Yang kedua secara tidak langsung, sebuah
serangan yang menakutkan, musuh tidak mengira dan membagi kekuatannya sehingga pada saat-saat
terakhir mengalami kebingungan dan kemalangan.

Strategi 9
Pantau api yang terbakar sepanjang sungai.
Tunda untuk memasuki wilayah pertempuran sampai seluruh pihak yang bertikai mengalami kelelahan
akibat pertempuran yang terjadi antar mereka. Kemudian serang dengan kekuatan penuh dan habiskan.

Strategi 10
Pisau tersarung dalam senyum.
Puji dan jilat musuh anda. Ketika anda mendapat kepercayaan darinya, anda bergerak melawannya secara
rahasia.
Strategi 11
Pohon prem berkorban untuk pohon persik. (Mengorbankan perak untuk mempertahankan emas.)
Ada suatu keadaan dimana anda harus mengorbankan tujuan jangka pendek untuk mendapatkan tujuan
jangka panjang. Ini adalah strategi kambing hitam dimana seseorang akan dikorbankan untuk
menyelamatkan yang lain.

Strategi 12
Mencuri kambing sepanjang perjalanan (Ambil kesempatan untuk mencuri kambing.)
Sementara tetap berpegang pada rencana, anda harus cukup fleksibel untuk mengambil keuntungan dari tiap
kesempatan yang ada sekecil apapun.

Bab 3. Strategi Penyerangan


Strategi 13
Kagetkan ular dengan memukul rumput di sekitarnya.
Ketika anda tidak mengetahui rencana lawan secara jelas, serang dan pelajari reaksi lawan. Perilakunya akan
membongkar strateginya.

Strategi 14
Pinjam mayat orang lain untuk menghidupkan kembali jiwanya. (Menghidupkan kembali orang
mati.)
Ambil sebuah lembaga, teknologi, atau sebuah metode yang telah dilupakan atau tidak digunakan lagi dan
gunakan untuk kepentingan diri sendiri. Hidupkan kembali sesuatu dari masa lalu dengan memberinya
tujuan baru atau terjemahkan kembali, dan bawa ide-ide lama, kebiasaan, dan tradisi ke kehidupan sehari-
hari.

Strategi 15
Giring macan untuk meninggalkan sarangnya.
Jangan pernah menyerang secara langsung musuh yang memiliki keunggulan akibat posisinya yang baik.
Giring mereka untuk meninggalkan sarangnya sehingga mereka akan terjauh dari sumber kekuatannya.

Strategi 16
Pada saat menangkap, lepaslah satu orang.
Mangsa yang tersudut biasanya akan menyerang secara membabi buta. Untuk mencegah hal ini, biarkan
musuh percaya bahwa masih ada kesempatan untuk bebas. Hasrat mereka untuk menyerang akan teredam
dengan keinginan untuk melarikan diri. Ketika pada akhirnya kebebasan yang mereka inginkan tersebut tak
terbukti, moral musuh akan jatuh dan mereka akan menyerah tanpa perlawanan.

Strategi 17
Melempar Batu Bata untuk mendapatkan Giok.
Persiapkan sebuah jebakan dan perdaya musuh anda dengan umpan. Dalam perang, umpan adalah ilusi atas
sebuah kesempatan untuk memperoleh hasil. Dalam keseharian, umpan adalah ilusi atas kekayaan,
kekuasaan, dan sex.

Strategi 18
Kalahkan musuh dengan menangkap pemimpinnya.
Jika tentara musuh kuat tetapi dipimpin oleh komandan yang mengandalkan uang dan ancaman, maka ambil
pemimpinnya. Jika komandan mati atau tertangkap maka sisa pasukannya akan terpecah belah atau akan lari
ke pihak anda. Akan tetapi jika pasukan terikat atas sebuah loyalitas terhadap pimpinannya, maka berhati-
hatilah, pasukan akan dapat melanjutkan perlawanan dengan motivasi balas dendam.
Bab 4. Strategi Chaos/Kekacauan
Strategi 19
Jauhkan kayu bakar dari tungku masak. (Lepaskan pegangan kayu dari kapaknya.)
Ketika berhadapan dengan musuh yang sangat kuat untuk menghadapinya secara langsung anda harus
melemahkannya dengan meruntuhkan pondasinya dan menyerang sumberdayanya.

Strategi 20
Memancing di air keruh.
Sebelum menghadapi pasukan musuh, buatlah sebuah kekacauan untuk memperlemah persepsi dan
pertimbangan mereka. Buatlah sesuatu yang tidak biasa, aneh, dan tak terpikirkan sehingga menimbulkan
kecurigaan musuh dan mengacaukan pikirannya. Musuh yang bingung akan lebih mudah untuk diserang.

Strategi 21
Lepaskan kulit serangga. (Penampakan yang salah menipu musuh.)
Ketika anda dalam keadaan tersudut, dan anda hanya memiliki kesempatan untuk melarikan diri dan harus
mengonsolidasi kelompok, buatlah sebuah ilusi. Sementara perhatian musuh terfokus atas muslihat yang
anda lakukan, pindahkan pasukan anda secara rahasia di belakang muka anda yang terlihat.

Strategi 22
Tutup pintu untuk menangkap pencuri.
Jika anda memiliki kesempatan untuk menangkap seluruh musuh maka lakukanlah, sehingga dengan
demikian pertempuran akan segera berakhir. Membiarkan musuh untuk lepas akan menanam bibit dari
konflik baru. Akan tetapi jika mereka berhasil melarikan diri, berhati-hatilah dalam melakukan pengejaran.

Strategi 23
Berteman dengan negara jauh dan serang negara tetangga.
Jamak diketahui bahwa negara yang berbatasan satu sama lain menjadi musuh sementara negara yang
terpisah jauh merupakan sekutu yang baik. Ketika anda adalah yang terkuat di sebuah wilayah, ancaman
terbesar adalah dari terkuat kedua di wilayah tersebut, bukan dari yang terkuat di wilayah lain.

Strategi 24
Cari lintasan aman untuk menjajah Kerajaan Guo.
Pinjam sumberdaya sekutu untuk menyerang musuh bersama. Sesudah musuh dikalahkan, gunakan
sumberdaya tersebut untuk menempatkan sekutu anda pada posisi pertama untuk diserang-.

Bab 5 <>
Strategy 25
Gantikan balok dengan kayu jelek.
Kacaukan formasi musuh, ganggu metode operasinya, ubah aturan-aturan yang digunakannya, buatlah
sebuah hal yang berlawanan dengan latihan standarnya. Dengan cara ini anda telah meruntuhkan tiang-tiang
pendukung yang dibutuhkan oleh musuh dalam membangun pasukan yang efektif.

Strategi 26
Lihat pada pohon murbei dan ganggu ulatnya.
Untuk mendisiplinkan, mengontrol, dan mengingatkan suatu pihak yang status atau posisinya di luar
konfrontasi langsung; gunakan analogi atau sindiran. Tanpa langsung menyebut nama, pihak yang tertuduh
tidak akan dapat memukul balik tanpa keberpihakan yang jelas.

Strategi 27
Pura-pura menjadi seekor babi untuk memakan macan. (Bergaya bodoh.)
Sembunyi di balik topeng ketololan, mabuk, atau gila untuk menciptakan kebingungan atas tujuan dan
motivasi anda. Giring lawan anda ke dalam sikap meremehkan kemampuan anda sampai pada akhirnya
terlalu yakin akan diri sendiri sehingga menurunkan level pertahanannya. Pada situasi ini anda dapat
menyerangnya.
Strategi 28
Jauhkan tangga ketika musuh telah sampai di atas (Seberangi sungai dan hancurkan jembatan.)
Dengan umpan dan tipu muslihat giring musuh anda ke dalam daerah berbahaya. Kemudian putus jalur
komunikasi dan jalan untuk melarikan diri. Untuk menyelamatkan dirinya, dia harus bertarung dengan
kekuatan anda dan sekaligus elemen alam.

Strategi 29
Hias pohon dengan bunga palsu.
Menempelkan kembang sutera di atas pohon memberikan sebuah ilusi bahwa pohon tersebut sehat. Dengan
menggunakan muslihat dan penyamaran akan membuat sesuatu yang tak berarti tampak berharga; tak
mengancam kelihatan berbahaya; bukan apa-apa kelihatan berguna.

Strategi 30
Buat tuan rumah dan tamu bertukar tempat.
Kalahkan musuh dari dalam dengan menyusup ke dalam benteng lawan di bawah muslihat kerjasama,
penyerahan diri, atau perjanjian damai. Dengan cara ini anda akan menemukan kelemahan dan kemudian
saat pasukan musuh sedang beristirahat, serang secara langsung ke jantung pertahanannya.

Bab 6 Strategi Kalah


Strategi 31
Jebakan indah. (jebakan bujuk rayu, gunakan seorang perempuan untuk menjebak seorang laki-
laki.)
Kirim musuh anda perempuan-perempuan cantik yang akan menyebabkan perselisihan di basis
pertahanannya. Strategi ini dapat bekerja pada tiga tingkatan. Pertama, penguasa akan terpesona oleh
kecantikannya sehingga akan melalaikan tugasnya dan tingkat kewaspadaannya akan menurun. Kedua, para
laki-laki akan menunjukkan sikap agresifnya yang akan menyulut perselisihan kecil di antara mereka,
menyebabkan lemahnya kerjasama dan jatuhnya semangat. Ketiga, para perempuan akan termotivasi oleh
rasa cemburu dan iri, sehingga akan membuat intrik yang pada gilirannya akan semakin memperburuk
situasi.

Strategi 32
Kosongkan benteng. (Jebakan psikologis, benteng yang kosong akan membuat musuh berpikir bahwa
benteng tersebut penuh dengan jebakan.)
Ketika musuh kuat dalam segi jumlah dan situasinya tidak menuntungkan bagi diri anda, maka tanggalkan
seluruh muslihat militer dan bertindaklah seperti biasa. Jika musuh tidak mengetahui secara pasti situasi
anda, tindakan yang tidak biasanya ini akan meningkatkan kewaspadaan. Dengan sebuah keberuntungan,
musuh akan mengendorkan serangan.

Strategi 33
Biarkan mata-mata musuh menyebarkan konflik di wilayah pertahanannya. (Gunakan mata-mata
musuh untuk menyebarkan informasi palsu.)
Perlemah kemampuan tempur musuh anda dengan secara diam-diam membuat konflik antara musuh dan
teman, sekutu, penasihat, komandan, prajurit, dan rakyatnya. Sementara ia sibuk untuk menyelesaikan
konflik internalnya, kemampuan tempur dan bertahannya akan melemah.

Strategi 34
Lukai diri sendiri untuk mendapatkan kepercayaan musuh. (Masuk pada jebakan; jadilah umpan.)
Berpura-pura terluka akan mengakibatkan dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, musuh akan bersantai
sejenak oleh karena dia tidak melihat anda sebagai sebuah ancaman serius. Yang kedua adalah jalan untuk
menjilat musuh anda dengan berpura-pura luka oleh sebab musuh merasa aman.
Strategi 35
Ikat seluruh kapal musuh secara bersamaan (Jangan pernah bergantung pada satu strategi.)
Dalam hal-hal penting, seseorang harus menggunakan beberapa strategi yang dijalankan secara simultan.
Tetap berpegang pada rencana berbeda-beda yang dijalankan pada sebuah skema besar; dengan cara ini, jika
satu strategi gagal, anda masih memiliki beberapa strategi untuk tetap maju.

Strategi 36
Selain dari semua hal di atas, salah satu yang paling dikenal adalah strategi ke 36: lari untuk
bertempur di lain waktu. Hal ini diabadikan dalam bentuk peribahasa Cina:
Jika seluruhnya gagal, mundur
Jika keadaannya jelas bahwa seluruh rencana aksi anda akan mengalami kegagalan, mundurlah dan
konsolidasi pasukan. Ketika pihak anda mengalami kekalahan hanya ada tiga pilihan: menyerah, kompromi,
atau melarikan diri. Menyerah adalah kekalahan total, kompromi adalah setengah kalah, tapi melarikan diri
bukanlah sebuah kekalahan. Selama anda tidak kalah, anda masih memiliki sebuah kesempatan untuk
menang!

Peringatan :
Buku Tsun Zhu ini tidak hanya telah dibaca oleh bangsa tertentu saja tetapi telah dibaca juga oleh Israel,
Amerika, Komunis bahkan Atheis semenjak diterjemahkannya tulisan Sun Tzu ini ke bahasa bangsa mereka.

Pada bab ke-8 dari 13 strategi perang Sun Tzu, dibahas tentang sejumlah kemungkinan variasi dan perubahan,
yang mencakup kebutuhan untuk beradaptasi pada perubahan. Hal tersebut sangat penting dilakukan karena
medan pertempuran selalu berubah-ubah, baik kondisinya, cuacanya, bahkan strategi musuh saat menghadapi
kita.
Hal ini sangat relevan dengan kondisi hari ini karena perubahan selalu terjadi. Tidak ada yang tetap
dalam kehidupan kecuali hukum perubahan itu sendiri. Dan, hukum perubahan ini berlaku di mana saja dan
kapan saja, serta bisa terjadi pada siapa saja, tanpa kecuali, di berbagai aspek kehidupan, di muka bumi ini.
Perubahan ada yang berasal dari internal maupun eksternal. Dari internal, kita sering mengalami
perubahan emosi, mulai dari naik turunnya semangat, hingga aneka perubahan yang dilandasi oleh mentalitas
dalam diri. Selain itu, secara fisik kita juga selalu berubah, dari bayi, tumbuh jadi bocah, remaja, dewasa, tua,
hingga akhirnya mati. Sedangkan dari eksternal, ada perubahan musim dan cuaca. Ada panas ada dingin. Ada
malam dan ada siang. Ada hujan ada kemarau. Ada gelap, ada pula terang. Dan, semua itu berjalan beriringan
sehingga selalu mendorong terjadinya perubahan.

Karena itu, bila kita tahu tentang hukum perubahan, yakni bahwa semua pasti berubah, akan membuat
kita selalu tersadar. Apa yang hari ini kita sebut sebagai hebat, populer, sukses, berkuasa, belum tentu
semuanya akan terus seperti itu. Hari ini sukses, belum tentu besok akan sukses kembali. Dan sebaliknya, jika
hari ini gagal, belum tentu juga esok hari akan mengalami kegagalan yang sama.

Menang dengan Mengetahui Kekuatan dan Kelemahan Lawan Ala Sun Tzu
Kompetisi selalu muncul dalam berbagai wujud.
Baik yang bersifat kompetisi langsung maupun tidak langsung. Ada pula yang bersifat sehat, tapi tak
jarang pula yang sifatnya saling mematikan satu sama lain. Maka, ibarat peperangan, organisasi yang paling
menguasai medan pertempuranlah yang akan menjadi pemenang.
Hal ini sejalan dengan apa yang dibahas dalam Bab 6 "Strategi Perang Sun Tzu" yang berbicara khusus
tentang "Kekuatan dan Kelemahan Lawan". Dan, seperti prinsip yang dikumandangkan Panglima Perang Sun
Tzu lebih dari 2500 tahun silam, maka perang haruslah berbuah kemenangan.
Dalam bab tersebut, analisis yang dilakukan Sun Tzu mencakup banyak hal. Tetapi, kali ini kita akan lebih
mengutamakan pembahasan tentang kekuatan faktor pertama dan kekuatan fokus.
Dalam baris 6.1 disebutkan oleh Sun Tzu tentang kekuatan faktor bergerak pertama. Disebutkan oleh
Sun Tzu bahwa orang-orang yang tiba pertama di medan pertempuran akan memiliki waktu yang cukup untuk
beristirahat dan bersiap-siap untuk melawan musuh.
Kekuatan Spionase ala Sun Tzu
Kekuatan spionase adalah salah satu kunci keberhasilan menggali informasi. Hal sekecil apa pun akan sangat
berguna jika kita bisa memaksimalkannya.
Salah satu faktor penting untuk meraih kemenangan adalah dengan penguasaan informasi. Karena itu, dalam
Kitab Perang-nya yang legendaris, Sun Tzu menekankan pentingnya kekuatan intelijen.
Sekadar mengingatkan, menurut Sun Tzu ada lima jenis agen rahasia, yakni: agen lokal (orang biasa
dari negara musuh yang dipekerjakan sebagai intelijen kita), agen dalam (pejabat musuh yang direkrut dan
dipekerjakan sebagai intelijen kita), agen ganda (mata-mata musuh yang telah kita ubah agar mau bekerja
sebagai intelijen kita), agen celaka (mata-mata kita sendiri yang sengaja dibekali dengan informasi palsu
supaya dapat mengelabui musuh), agen hidup (mata-mata kita sendiri yang kembali dengan selamat dari
wilayah musuh dengan membawa informasi berharga).

Sun Tzu (400 320 SM) diyakini sebagai penulis Art of War (Seni Perang) sebuah karya militer klasik
tertua dalam literatur Cina. Art of War diperkenalkan di Jepang sekitar tahun 716 735 M, dan seribu tahun
kemudian muncul di Eropa, bertepatan saat bangsa-bangsa di benua itu memulai suatu serbuan untuk
mendominasi dunia, khususnya di Asia dan Afrika.
Buku yang ditulis sekitar 2500 tahun yang lalu ini demikian terkenalnya, sehingga sekarang masih
relevan dibaca dan dijadikan pegangan, diaplikasikan di kehidupan perang dan segala sesuatu yang
mengandung 'persaingan/kompetisi'. Tidak hanya di dunia militer, bahkan di dunia politik dan bisnis sekalipun
ilmu perang dari Sun Tzu ini masih dipakai hingga saat ini. Kata orang Jepang, politik itu bisnis, dan bisnis
adalah perang."
Berikut ini adalah sebagian isi dari Art of War yang monumental tersebut sebagai pencerahan untuk
para politikus dan juga anda yang sekarang sedang berperang di bisnis, kantor, organisasi atau di tengah
masyarakat. Dan tentunya, Art of War dibaca orang bukan karena di dalamnya terdapat pandangan-pandangan
yang mutlak kebenarannya, namun lebih dari itu, karena mereka ingin mengambil "hikmah" setelah
membacanya.

13 bab Strategi militer klasik


1. Kalkulasi
2. Perencanaan
3. Strategi
4. Kekuatan pertahanan
5. Formasi
6. Kekuatan dan kelemahan
7. Manuver
8. Sembilan varuiasi
9. Mobilitas
10. Tanah lapang
11. Sembilan situasi klasik
12. Menyerang dengan api
13. Intelijen

I. Kalkulasi
Perang adalah urusan vital bagi negara; jalan menuju kelangsungan hidup atau kehancuran. Oleh karena itu,
mempelajari perang secara seksama adalah suatu keharusan;
Lima hal yang harus dipertimbangkan dalam mempelajari peperangan :
1. Alasan moral : keyakinan rakyat dan kepentingan negara untuk tujuan bersama.
2. Alam : cuaca, iklim, waktu.
3. Situasi : jarak, sifat alami, kondisi fisik.
4. Kepemimpimnan : kebijaksanaan, kepercayaan diri, keberanian, belas kasihan.
5. Disiplin : imbalan, ancaman, hukuman, logistik.
Seni perang sangat penting bagi negara.
Ini menyangkut masalah hidup dan mati,
satu jalan (tao) manuju keselamatan atau kehancuran.
Tujuh aspek dan fakta kalkulasi :
Untuk memulai perang setidaknya panglima harus memperhatikan beberapa fakta dilapangan seperti dibawah
ini.

1. Siapa yang dapat mempersatukan rakyat dan angkatan bersenjata


2. Siapa yang memilki komandan yang lebih baik
3. Siapa yang mampu memanfaatkan iklim dan keadaan suatu daerah?
4. Siapa yang dapat memberi perintah dan disiplin yang lebih baik?
5. Pasukan mana yang lebih tangguh?
6. Anggota pasukan mana yang lebih terlatih?
7. Siapa yang memiliki sistem imbalan dan ancaman hukuman yang lebih adil?
Jika kita lebih mampu memenuhi semua faktor diatas melebihi musuh, maka kemungkinan menang kita diatas
musuh, sangat wajar untuk memulai peperangan. Namun jika faktor diatas kertas saja tidak mampu
meyakinkan panglima untuk menang bagaimana dia dapat meyakinkan rakyat dan prajuritnya bahwa mereka
semua akan berperang dan menang!
Jika tidak yakin menang untuk apa memulai perang!
Mengetahui kapan seseorang dapat dan tidak dapat bertempur adalah kemenangan.
Militer yang menang, sudah menang lebih dulu, baru bertempur.
Militer yang kalah, bertempur dulu, baru mencari kemenangan.
Tipu muslihat :
Perang dipenuhi oleh tipu muslihat dalam bentuk strategi, siapapun yang tidak mampu berstrategi dan tidak
cakap dalam menggunakan tipu muslihat, tidak akan menang dalam perang apapun.
1. Yang mampu harus berpura-pura tidak mampu
2. Tampillah seolah-olah tak ada apa-apa padahal sedang mengaktifkan kekuatan.
3. Bila ingin menyerbu sasaran terdekat, seolah-olah sedang ingin menyerbu yang lebih jauh.
4. Bila ingin menyerbu daerah yang lebih jauh , seakan-akan ingin menyerbu daerah yang terdekat.
Rahasia dari tipu daya adalah mengetahui
bagaimana memanipulasi pandangan musuh.
Membuat yang jauh kelihatan dekat,
dan yang dekat kelihatan jauh.

Eksploitasi :
1. Pancing musuh dengan umpan yang kecil, lalu hancurkanlah setelah menyebarkan perselisihan diantara
angkatan bersenjata.
2. Waspada musuh senantiasa siap siaga dan tanpa kelemahan.
3. Langkah mundur jika musuh kuat
4. Berpura-pura lemah sehingga musuh dikuasai rasa puas diri.
5. Sebar perselisihan jika kekuatan musuh bersatu padu.
6. Serang saat musuh tidak siap siaga.

Pertimbangan :
1. Kekuatan dan kelemahan pasukan diri dan musuh
2. Perencanaan yang cermat.
II. Perencanaan
Waktu adalah uang :
- Perbekalan
- Pengeluaran harian

Hindari pertempuran yang berlarut :


- Moral jadi turun
- Biaya yang boros
- Tidak aman dan rentan kalah

Bertempurlah agar cepat menang


Manfaatkalah sumber-sumber kekuatan musuh :
Misal : bekal rampasan musuh
- Pancing amarah musuh
- Bangkitkan motivasi untuk membunuh
- Rangsang untuk merampas harta kekuatan musuh

Taktik jitu menentukan nasib sebuah bangsa :


- Perang cepat negara aman
- Perang berlarut larut, persediaan negara habis, ekonomi ambruk, motivasi tentara jatuh.

III. Strategi
Perbandingan jika pasukan kita berhadapan dengan musuh :
Jika pasukan kita 10 : 1 dari musuh= kepung dan serang
Jika pasukan kita 5 : 1 dari musuh= pecahkan dan bagilah musuh lalu serang
Jika pasukan kita 2 : 1 dari musuh= menyerang 2 arah
Jika pasukan kita 1 : 1 dari musuh= dahului perang
Musuh sedikit lebih besar bertahan.
Musuh lebih besar berkelit dari serangan.
Musuh jauh lebih besar, mundur.

Kepemimpinan:
1. Panglima bagaikan pilar negara
2. Jika ia cakap berperang, negara menjadi kuat
3. Jika ia bukan pejuang yang baik, negara menjadi lemah
Sang jenderal adalah pelindung negara.
Ketika sang pelindung utuh, tentu negaranya kuat.
Kalau sang pelindung cacat, tentu negaranya lemah.
Penguasa akan membahayakan angkatan bersenjata, jika :
Memerintahkan maju / mundur pada waktu yang tidak tepat,
Tak bisa memperlakukan kemiliteran tanpa tahu militer itu sendiri,
Mengambil alih komando tanpa paham strategi militer.

Lima cara untuk menang :


1. Tahu saat perang dan tidak berperang
2. Tahu memanfaatkan kekuatan pasukan
3. Rebut simpati dan dukungan rakyat
4. Tunggu untuk antisipasi yang belum siap
5. Perwira cakap menjadi komandan yang tanpa campur tangan pemerintah.
Mengenal lawan dan diri sendiri :
1. Tahu kekuatan sendiri dan musuh utuk mampu masuk dalam peperangan tanpa ancaman bahaya
2. Tahu kekuatan sendiri dan tak tahu kekuatan musuh memberikan kesempatan menang hanya separonya.
3. Tak tahu kekuatan sendiri dan musuh akan kalah.
Kenalilah musuhmu, kenalilah diri sendiri.
Maka kau bisa berjuang dalam 100 pertempuran
tanpa resiko kalah.
Kenali Bumi, kenali Langit, dan kemenanganmu akan menjadi lengkap.

IV. Kekuatan pertahanan


Alasan menyusun strategi :
1. Kita harus berjuang keras agar tidak kalah
2. Musuh yang harus terlebih dahulu membuat kesalahan besar baru kita mengalahkannya.
3. Kita tak bisa bilang kita tak akan kalah tapi kita tak bisa memastikan musuh akan membuat kesalahan
sehingga kita meraih kemenangan, orang bisa tahu cara untuk menang tapi tidak bisa memastikan akan
memperoleh kemenangan.
4. Yang merasa tidak yakin menang akan bertahan
5. Yang merasa akan menang maka menyeranglah
6. Meraka yang cakap dalam bertahan seolah-olah tak tampak oleh musuh
7. Mereka yang cakap dalam hal bertahan akan menang bila tiba saatnya untuk menyerang.

Menang tanpa air mata :


1. Ahli taktik akan tetap bertahan dalam keadaan aman.
2. Tak pernah lewatkan kesempatan hancurkan musuh.
3. Yang ingin menang harus terlebih dahulu menciptakan kemenangan.
Pahlawan yang benar-benar sejati tidak pernah membanggakan kecakapan atau keberanian mereka.
Mereka menang karena memiliki rasa percaya diri serta kemampuan untuk tetap pada posisi yang aman

Mengatur posisi :
1. Ahli tatik mempunyai sasaran-sasaran jelas dan disiplin yang ketat dalam pasukan.
2. Ahli taktik cakap :
a. Ukur jarak
b. Memperkirakan ongkos
c. Memepelajari kekuatan
d. Memperhitungkan kesempatan
e. Merencakan kemenangan.

V. Formasi
Penyergapan tiba-tiba, konfrontasi langsung :
1. Atur pasukan (organisasi) besar dan kecil
2. Komando (Komunikasi) pasukan besar dan kecil
3. Pasukan besar.

Hakikat kejutan :
1. Perang adalah konfrontasi langsung
2. Pasukan yang melakukan kejutan akan menang
Serangan tiba-tiba dan kofrontasi langsung ada dalam peperangan, kombinasi kedunya membuat suatu variasi
perang.
VI. Kekuatan dan kelemahan
Inisiatif :
1. Pasukan pertama mengambil posisi yang fleksibel
2. Pasukan akhir ikut perang walau dalam keadaan kelelahan
3. Perwira melakukan gertakan mental
4. Umpan untuk mencapai tujuan yang dimaksud
5. Gertakan ke musuh
6. Ganggu musuh

Mengacaukan musuh :
1. Buat kegaduhan (kacaukan perhatian)
2. Serang satu arah

Ibarat air :
1. Tinggi ke rendah, menghindari musuh yang kuat tapi serang yang lemah
2. Ikut bentuk yang dilalui . Rencana berubah sesuai perubahan kubu musuh.
3. Tidak dominan pada suatu perubahan, ubah strategi sesuai perubahan pihak musuh.

VII. Manuver
Dari keterbatasan ke keuntungan ;
1. Strategi yang baik adalah lebih dahulu mencapai garis depan untuk menempati posisi yang menguntungkan
lalu hancurkan musuh.
2. Atur jalan pintas
3. Hitung seksama keterbatasan menjadi keuntungan.
4. Sekalipun dalam keadaan yang prima tetap dalam keadaan yang waspada.

Keuntungan dan kerugian dalam manuver dan mobilitas:


1. Amankan perbekalan
2. Pasukan yang lincah maju terus tanpa istirahat
3. Organisir pasukan
4. Negara netral tidak boleh masuk dalam persekutuan
5. Jangan berperang yang belum pernah kita tahu kondisinya
6. Manfaatkan orang asli wilayah sebagai pemandu arah

Angin, hutan, api, dan gunung :


1. Serang saat waktu yang tepat
2. Jadikan Manuver pasukan yang efektif
Angin cepat bagai tiupan angin
Hutan tenag sesunyi hutan
Api ganas bagai amukan api
Gunung tahankan diri bagai gunung
Kegelapan sembunyi tak tembus
Kilat serangan tiba-tiba

VIII. Sembilan variasi


1. Jangan sekali-kali mencari perlindungan disuatu wilayah yang tidak aman
2. Jangan mengabaikan basa-basi diplomasi dalam meminta simpati suatu negara.
3. Jangan menunda suatu perjalanan pada saat suatu gerakan justru sulit dilakukan.
4. Dalam situasi penuh bahaya , merencanakan untuk meloloskan diri secepat mungkin.
5. Saat situasi sulit, bertempurlah sampai titik darah penghabisan
6. Ada rute perjalanan yang harus dihindari dan dipintasi agar dapat mengubah keadaan yang serba terbatas
untuk memberikan peluang yang besar.
7. Biarkan musuh meloloskan diri sebagian walau punya kemampuan mengejar, pikirkan serangan berikutnya.
8. Untuk menghancurkan angkatan bersenjata, jangan terperdaya dengan kemudahan merebut kota.
9. jika perintah penguasa negara tidak mendukung kemajuan perang yang sedang berlangsung maka abaikan
saja.

Kelemahan umum seorang komandan :


Bagi seorang jenderal ada lima bahaya
Mereka Yang Bertekad mati, biasanya memang tewas.
Mereka yang Takut Mati, biasanya tertangkap.
Cepat marah, biasanya mudah dihasut.
Merasa terhormat, biasanya menolak segala hal yang merendahkan
Mengasihi orang banyak, ia bisa dibuat jengkel.
Kelimanya adalah bencana dalam militer.

IX. Mobilitas
Penyebaran :
1. Ketika bergerak maju, jangan melalui punggung gunung / bukit tapi lewat lembah
2. Naik dataran yang lebih tinggi untuk tahu posisi yang paling menguntungkan menyerang dan bertahan.
3. Jika musuh di dataran yang lebih tinggi, jangan sekali-kali melayani/mendahului serangan.
4. Segera seberangi sungai, jadi musuh tidak ambil kesempatan jangan serang musuh saat musuh di sungai
seranglah musuh saat baru menapakkan kaki di daratan ketika separo kekuatan ada di sungai.
5. Dataran lebih tinggi lebih baik daripada sungai.
6. Jangan menyerang musuh dihulu sungai.
7. Bial bertempur ditempat berawa, tetaplah bertahan dekat dengan tepi rawa yang berumput.
8. Lebih bagus lagi bila dibelakang pasukanmu terdapat pepohonan , ini strategi untuk bertempur didaerah
rawa.
9. Pertempuran di tanah datar, maka letakkanlah ditanah yang datar.

Strategi perang :
"Jika pasukan musuh tampil tenang dan mantap,
berarti yakin akan posisi strategis dan kekuatan yang dimilikinya."
"Jika pasukan musuh menantang,
biasanya berarti mereka sangat cemas gerak maju lawan."
"Jika musuh memilih berada di posisi datar yang tidak menguntungkan,
biasanya berarti mereka sedang melakukan jebakan."

X. Tanah lapang/Medan
Tipe tanah lapang/medan pertempuran:
1. Mudah dilalui
2. Sulit dilalui
3. Netral : sama-sama sulit menyerang
4. Sempit
5. Berbahaya
6. Jangkaun jauh.

Bahaya yang dilakukan oleh pemimpin militer :


Ada enam kesalahan yang bisa menyebabkan kekalahan;
yaitu pengkhianatan, ketidakpatuhan, kesia-siaan,
ketergesa-gesaan, kekacauan, dan kekurangmampuan.
Panglima yang cakap merupakan aset yang paling berharga .
- Panglima wajib memerintahkan perang jika yakin pasukannya akan menang.
- Jika yakin akan kalah, jangan ikuti perintah penguasa untuk perang.

Seorang jenderal mewakili nilai-nilai kebaikan


dari kebijaksanaan, ketulusan, kemurahan hati,
keberanian, dan kedisiplinan.

XI. Sembilan situasi klasik


Ada sembilan situasi yang perlu diketahui. Situasi disebut;
1. Biasa-biasa apabila musuh berada di wilayah sendiri.
2. Sederhana apabila berada wilayah musuh namun belum terlalu jauh.
3. Kritis apabila kedua pihak sama-sama ingin memperebutkan satu posisi tertentu.
4. Terbuka apabila berada di wilayah yang dikuasai oleh kedua belah pihak.
5. Memegang komando apabila telah merebut posisi strategis, komando semua daerah.
6. Serius apabila berada jaug di dalam wilayah musuh
7. Berbahaya apabila berada di wilayah yang tidak aman dan sukar
8. Sulit apabila berada di wilayah yang merupakan jalur masuk dan keluar
9. Putus asa terpojok

Keprajuritan yang cakap :


1. Paham hubungan internasional dalam hal diplomasi
2. Paham keadaan alam, gunung, rawa dan lainnya.
3. Paham dapat pemandu dari penduduk sekitar.

Ular dari gunung Chang :


1. Diserang kepala ekor melawan
2. Diserang ekor kepala melawan
3. Diserang tengahnya kepala dan ekor melawan.

XII. Menyerang dengan api


Lima serangan ganas :
1. Bakar pasukan musuh
2. Rebut atau hancurkan perbekalan mereka
3. Sarana transportasi diganggu
4. Gudang senjata dihancurkan
5. Jalur perbekalan di rusak.
Serang saat musim panas dan kering atau malam hari ketika angin berhembus kencang.
Bergerak dari kesempatan yang menguntungkan :
1. Menyerang jika yakin menang.
2. Penguasa tidak menyatakan perang karena rasa marah
3. Komandan menyatakan perang bukan karena rasa dengki
4. Berperang jika punya tujuan yang pasti

XIII. Intelijen
Jenis mata-mata :
1. Penduduk setempat lawan
2. Perwira militer dalam dewan istana
3. Mata-mata yang beralih haluan tetapi dapat dibeli
4. Mata-mata pembawa kematian tawanan yang diinterogai
5. Mata-mata pembawa kepastian membawa informasi dengan selamat
Upah yang besar bagi mata-mata rahasia
Info dari mata-mata dianalisa

Mata-mata merupakan elemen penting dalam perang,


karena di pundak mereka bergantung kemampuan
pasukan untuk bergerak.
Bidang intelijen merupakan kegiatan yang paling penting dalam peperangan sebab tidaklah akan tersusun
suatu rencana perang yang efektif tanpa informasi dari musuh.
Keberanian terletak pada diri sendiri, sedangkan kelemahan musuh dibuat diri mereka sendiri.
Mereka yang terlatih dalam perang dapat membuat diri mereka tak terkalahkan, namun kelemahan musuh
hanya diakibatkan oleh musuh sendiri
Mengetahui musuh anda, mengetahui diri anda, kemenangan anda adalah keniscayaan. Mengetahui bumi,
mengetahui syurga, kemenangan anda akan menjadi lengkap.
Strategi pertama : Memerintah seperti Bintang utara .
Ayat 1:
Zhuge Liang berkata :
Memerintah negara sama dengan mengurus keluarga . Dasar harus yang benar . Awal benar , selanjutnya tak
akan salah . Dasar keluarga adalah kepala keluarga . Dasar negara adalah kepala negara .

Ayat 2 :
Zhuge Liang berkata :
Dalam memerintah negara.
Pemerintahan sama seperti bintang utara memimpin jalan.
_Para bawahanya seperti bintang-bintang disebelah bintang utara
_Rakyatnya seperti ribuan bintang di langit Posisi dan arah bintang utara tetap sehingga bintang lain tak kacau.
_Karena itu kepimimpinan yang kuat dan stabil dengan rencana yang matang merupakan dasar bagi
pertumbuhan suatu negara / organisasi Ini merupakan dasar bagi negara / keluarga / bisnis organisasi dan
kelompok sosial.
_Dengan satu pemimpin yang memutuskan dan pengurus yang lain menjalankan serta anggota yang diluar
pengurus mengikuti , itulah suatu tatanan berorganisasi / negara / bisnis yang sangat bagus .

Strategi kedua : Hubungan antara penguasa dan bawahan .


Jadikan rasa hormat dan kesetiaan penghubung penguasa dan bawahan .
Ayat 1 :
Penguasa memperlakukan bawahan dengan baik , Bawahan melayani penguasa dengan setia .
Penguasa memperlakukan bawahan dengan adil , bawahan melayani penguasa dengan patuh .
Ayat 2 :
Penguasa tak hanya memerintah bawahan , tapi juga menunjukan perhatian , pelindungan dan penghargaan .
Penguasa harus baik terhadap bawahan dan menghormati perasaannya .
Ayat 3 :
Bawahan harus menganggap kesetiaan sebagai kebajikan . Hanya orang jahat dengan kesetiaan setengah-
setengah yang akan mundur dibawah ancaman kematian / memikirkan keuntungan .
Ayat 4 :
Penguasa yang tidak mempercayai bawahan yang setia akan berakhir sendirian .
Penguasa yang terlalu mempercayai bawahan yang tak setia akan berakhir kehancuran .
Ayat 5 :
-Bila penguasa maju bersama dengan bawahan akan terjadi perdamaian dan kemakmuran .
-Bila penguasa dan bawahan saling tak mempercayai / saling membenci akan terjadi kekacauan dan
penderitaan .
-Bila penguasa mempercayai bawahan tetapi bawahan menyalah gunakan kepercayaan untuk kepentingan diri
sendiri ia akan seperti boneka .
-Bila penguasa tak mempercayai bawahan tetapi bawahan mempercayai penguasa ini akan membuat sang
bawahan merasa tertekan .
Sekarang ini beberapa orang mengira hubungan antara eksekutif utama dan bawahannya tak lebih dari
sekedar perintah dan mengikuti perintah tanpa harus mengunakan rasa menghargai
Juga penting bagi bawahan untuk bersikap setia dan bisa dipercaya serta tak mencampuri urusan yang
bukan urusannya/mengacau dan mengunakan/menjalankan intrik intrik untuk mencari nama dan dipercaya,
lakukanlah dengan baik apa yang diperintahkan lalu baru melihat imbalan yang diberikan.
-Bila merasa tak memuaskan carilah ditempat lain, karena dengan mengunakan intrik/siasat akan membuat
orang lain menjadi korban .
Strategi ketiga : Memperhatikan dan mendengarkan .
Menjadi pemimpin yang menguasai situasi dengan baik .
Ayat 1 :
Penguasa harus membuka lebar mata dan telinga agar dapat menguasai situasi negara yang baik
Ayat 2 :
Bisa melihat bulan dan bintang ribuan mil jauhnya, bisa mendengar suara halilintar, Itu tak cukup bagi
penguasa yang hanya memahami hal-hal yang dangkal .
Ayat 3 :
-Tidak dapat mengatakan berpandangan tajam , jika tidak bisa melihat kesulitan bawahan.
-Tidak dapat mengatakan berpendengaran tajam , jika tidak bisa mendengar rintihan.
Ini bukan mengikuti permintaan bawahannya dan menuruti semua saran bawahannya Ada pepatah
yang mengatakan :
-Bila menuruti semua permintaan bawahan, ia akan meminta lebih banyak lagi tanpa harus berkerja.
-Bila menuruti semua saran bawahan tanpa mempertimbangkan ,maka kita akan kehilangan kekuasaan.
-Bila kita menyerahkan urusan pada bawahan yang penuh intrik ,kita akan tak bisa memerintah dengan benar.
-Bila kita terlalu kasihan kepada bawahan , kita akan mengalami kekacauan dan tidak bisa membedakan mana
yang baik dan mana yang jahat.
-Bila kita terlalu sayang pada bawahan , kita akan terlena dan mudah dikendalikan oleh bawahan kita

Strategi keempat : Menerima saran .


Menerima ide orang lain , kata-kata manis tak dalam tapi dangkal .
Ayat 1 :
-Penguasa bijak bisa menerima saran , ide dan kritik orang lain .
-Penguasa yang cakap harus mempunyai pegawai yang jujur dan lurus disampingnya .
-Penguasa yang bodoh hanya memiliki bawahan yang jahat disekitarnya .
Ayat 2 :
Obat yang baik terasa pahit . Saran yang baik juga demikian .
Sungguh terpuji seorang yang berkedudukan tinggi seperti kaisar Tai Zong dapat menerima kritikan pedas .
Tetapi bukan semua kritikan yang pedas selalu benar dan tulus hati-hatilah dan pikirkan kebenarannya dan
selidiki lebih dahulu.
Jangan mudah percaya dan jangan bertanya pada orang lain Carilah bukti dan kenyatannya serta gunakan mata
telinga dan pikiranmu sendiri:
-Yang bilang ia jujur dan lurus ia patut dicurigai
-Yang berusaha mencari perhatian dan membuat bingung dan penasaran ia patut diwaspadai .
-Yang mengeluarkan pendapat yang buakn urusannya harus diselidiki dan dicari tujuan yang sebenarnya .
-Yang penuh intrik dan membuat kekacauan harus dikucilkan / tak perlu didengar .
-Yang terlihat patuh dan melakukan semua perintah, meskipun tak masuk akal/bukan kerjaannya harus
diselidiki dan jangan terlalu dipercaya.
-Yang banyak bicara/tak mematuhi perintah /terlalu menuntut/suka mengeluh/suka mengadu domba harus
dihukum karena ia adalah pengacau.

Strategi kelima : Memahami masalah sepenuhnya .


Membuat batasan antara yang benar dan yang salah .
Ayat 1 :
Membedakan benar dan salah , Hal itu berbeda meskipun terlihat mirip.
Orang yang bodoh keliru melihat batu putih sebagai batu giok yang berharga dan mata ikan sebagai mutiara .
Ayat 2 :
Pejabat setia dan jahat berbeda tapi sulit mengatakannya dari penampilan saja.
Orang akan salah jika hanya mendasarkan pada perkataan dan sikap luarnya saja.
Penguasa harus hati-hati saat memutuskan apakah benar / salah .
Seorang pria sejati harus mati untuk teman yang benar.
Penguasa yang bijak harus menghargai mereka yang melayani dengan tulus dan tak menuduhnya curang.
Jangan karena seorang yang jahat , picik dan penuh intrik kita membuang orang yang baik dan pintar serta
setia.
Jangan karena pengaruh orang terdekat kita takut disaingi / tak menerima perubahan / iri hati , kita
mengeluarkan/mengasingkan orang yang baik dan pintar hanya karena hasutan orang yang jahat / licik .

Strategi keenam : Mengatur orang .


Didiklah rakyat untuk memenangkannya .
Ayat 1 :
Penguasa harus membiarkan mengetahui tujuan dan rencananya , sehingga mereka memahami kebijakan
pemerintah .
Penguasa harus pertama-tama mendirikan seperangkat hukum yang jelas . Hukum harus diketahui sampai ke
seluruh negeri .
Ayat 2 :
Bila rakyat bersatu , mereka dapat memenangkan pertempuran .
Seorang pemimpin harus membuat rakyatnya mengerti dengan jelas kebijakan dan tujuan pemerintah .
Hanya dengan demikian ia mendapatkan dukungan dan pengertian rakyatnya.
-Jika rakyatnya tahu tujuan penguasanya , maka rakyatnya mau membantu penguasannya .
-Jika rakyatnya tahu dan memahami , tetapi tak mau menjalankannya , penguasa harus membuat perangkat
hukum yang jelas .
-Jika dengan perangkat hukum yang disediakan tak membuat rakyatnya mematuhinya , hukuman dijalankan
sebagai contoh dengan menghukum satu orang untuk contoh bagi orang lain.
-Tetapi bila semakin banyak orang yang melanggar , maka para perangkat hukumnya harus diganti.
-Bila perangkat hukum diganti semakin banyak orang melanggar , maka tujuan dan rencana harus diganti .
-Jadi tujuan dan rencana akan berhasil bila bisa diterima rakyatnya bukan menuruti semua kemauan rakyatnya
itu sama saja dengan memanjakan/menuruti kemauan anak manja yang tak akan puas dan selalu meminta yang
aneh-aneh Bila ini terjadi orang yang baik akan dianggap jahat, orang yang jahat dianggap baik, yang benar
disalahkan yang salah dibenarkan, Dan kekacauan akan terjadi dan bila tak menyadarinya maka apa yang
terjadi merupakan kesalahan para penguasa , Tanpa harus diserang negara / wilayah seperti itu akan dipenuhi
ketidak adilan dan rakyatnya tak mempercayai penguasanya .

Strategi ketujuh : Pemilihan orang .


Carilah yang berguna dan pekerjakan yang berbakat .
Ayat 1 :
Salah satu cara penting memerintah negara adalah menempatkan orang yang mampu dan jujur pada posisi
kunci
Untuk mengatasi penjilat yang licik dan penjahat yang tamak .
Ayat 2 :
Inti dari memelihara kesehatan adalah pengaturan nafas dan hubungan energi vital .
Inti dari memerintah negara adalah mencari yang berguna dan memperkerjakan yang cakap .
Ayat 3 :
Negara dengan pemimpin yang cakap seperti rumah yang ditopang tiang-tiangnya .
Pohon yang menghasilkan kayu yang baik untuk tiang biasanya ditemukan digunung terjal dan jauh .
Orang berguna yang dapat membantu menciptakan stabilitas dan kemakmuran negara biasanya berada di
sekitar rakyat jelata dan harus dicari sungguh-sungguh .
Ayat 4 :
Seorang penguasa yang dapat membantu menciptakan kemakmuran dan perdamaian di negaranya dengan
bantuan orang yang cakap dan yang berguna .
Orang bijak seperti Yao Tang dan Raja Wen selalu berusaha keras mencari orang yang cakap.
Ada tiga hal penting dalam membangun / memakmurkan negara / bisnis .
-Yang pertama modal , dengan modal yang cukup kita akan dapat bertahan hidup dalam segala kondisi dan
asal tak terlalu menginginkan yang berlebihan saja sudah cukup untuk bertahan dan tanpa skillpun bisa saja ,
tetapi tetap saja diposisinya .
-Yang kedua armada , dengan armada yang cukup membuat kita akan dapat memberi servis dan kemudahan
bagi para pelangangnya dan pembeli akan memberi keuntungan bagi kita .
-Yang ketiga Skill , dengan skill kita akan memudahkan memenangkan persaingan yang terjadi di bisnis .
Yang mempunyai modal tanpa armada dan skill , tetapi tak ada kekacauan ia akan bertahan tak besar dan tak
kecil .
Yang mempunyai modal tanpa armada dan skill , tetapi ditempatnya terjadi kekacauan ia akan hancur dari
dalam .
Yang mempunyai modal tanpa armada , tetapi mempunyai skill yang cukup , ia akan berkembang sangat lama
Yang mempunyai modal tanpa armada , tetapi mempunyai skill yang tinggi , ia akan berkembang secara
berkala .
Yang mempunyai modal dengan armada yang cukup tetapi mempunyai skill , ia kaan tumbuh dengan cepat .
Yang mempunyai skill tanpa modal dan armada , ia akan berkerja dengan orang lain .
Yang mempunyai skill tanpa modal dan armadanya sangat minim , ia akan lambat dan sangat lama
berkembang .
Yang mempunyai modal dan armada yang cukup , tetapi tak mempunyai skill ia akan memperkerjakan orang
yang berskill , tetapi ia harus bijak dan percaya serta mengawasi .
Yang mempunyai modal tetapi congkak / egois / arogan ia akan mempunyai orang-orang yang egois / sombong
dan sok kuasa .
Yang mempunyai modal , tetapi tak mempersiapkan generasi penerus dan selalu melihat semua perubahan
biasa dan tak mau berubah serta membiarkan intrik yang terjadi dan memanjakan generasi penerusnya , ia
akan menuju kehancuran yang perlahan-lahan .
Yang mempunyai skill , tetapi sombong dan merasa ia paling pintar , ia tak akan berguna / mendapat apa-apa
Yang mempunyai skill , tetapi ia hanya pintar berbicara dan berteori saja dan prakteknya saja tak bisa ia akan
mengulangi kesalahan berulang-ulang tanpa merasa bersalah dan tak menerima kenyataan yang ia akan gila.
Yang mempunyai skill , tetapi ia tak mempunyai daya tahan , ia akan mudah putus-asa .
Jadi modal membuat armada , armada membutuhkan skill . Ada orang yang mempunyai modal ia akan
berkerja dengan setabil .
Ada yang hanya mempunyai skill, ia akan berkerja dengan kekuatan diri sendiri / mental dan tenaga. Dengan
prinsip : Tak goyang dengan apapun dan tak tertarik apapun , ia akan mengambil keputusan dan menjalankan
apa yang diputuskan serta menangung apa yang menjadi akibatnya .

Strategi kedelapan : Evaluasi kinerja .


Promosikan yang berjasa dan pecat yang kurang mampu .
Ayat 1 :
Jika penguasa ingin istananya bersih dari korupsi dan negaranya kuat dan makmur .
Penting untuk mengevaluasi kinerja bawahanya .
Promosikan pegawai yang berkerja dengan baik dan pecatlah mereka yang kurang dapat menjalankan
tugasnya .
Ayat 2 :
Penguasa harus memahami kesulitan rakyat dan menggunakan perasaan umum rakyat sebagai acuan menilai
pegawai .
Ayat 3 :
Beberapa pejabat menyalahgunakan kekuasaan demi kekayaan pribadi . Mereka menipu atasan dan menekan
rakyat .
Jenis pejabat lainnya tak mematuhi hukum negara dan mengunakan hukuman menurut keinginan mereka .
Ada juga pejabat yang membentuk golongan demi keuntungan pribadi dan mengisi sakunya dengan uang
rakyat .
Singkatnya semua pejabat korup yang merugikan rakyat harus dipecat .
Ayat 4 :
Penguasa yang tamak berpandangan sempit , ia hanya melihat hasil sementara dan mengunakan kriteria suka
dan tak suka dalam menilai pejabatnya .
Hasil yang dicapai adalah korup yang dikuasai oleh pejabat serakah .
Ayat 5 :
Kriteria apa yang dipakai dalam menaikan pangkat / menilai pejabat ?
Kriterianya adalah apakah mereka dapat memberi kontribusi bagi keberhasilan / kemajuan organisasi .
Sangat berbahaya jika menggangkat pejabat / pengurus yang dipengaruhi oleh perasaan balas jasa dan
kesukaan peribadi.
Jadi gunakan bukti dan kenyataan yang kamu lihat sendiri hilangkan perasaan dan pancinglah orang tersebut
dengan keuntungan , maka kamu tahu apa yang dipikirkan.
Namun bila seorang mempunyai cinta / perhatian yang berlebih / sayang pada seseorang , ia akan
mempertahankan dan membela apapun yang dilakukan orang yang dicintainya , meskipun ia tahu kondisi dan
status orang tersebut dan mengunakan alasan apapun , Jadi hati-hatilah kalau kamu dijadikan alasan /
dimanfaatkan orang yang seperti itu

Strategi kesembilan : Adminitrasi militer .


Rencanakan dengan baik dan menangkan dengan strategi yang benar .
Ayat 1 :
Memobilisasi tentara , memulai peperangan dan membela negara merupakan masalah penting yang tak boleh
diputuskan tergesa-gesa .
Gerakan militer harus direncanakan terlebih dahulu . Cari informasi yang benar dan dapat dipercaya serta
akurat / sesuai kenyataan .
Ayat 2 :
Ada beberapa pertanyaan :
Apakah gerakan militer didukung oleh rakyat ?
Apakah tentaramu terlatih baik ?
Apakah prajuritmu mengetahui tentang hadiah dan hukuman ?
Apakah kamu mengetahui strategi militer musuhmu ?
Apakah kamu mengenal daerah peperangan ?
Kalau kamu tak tahu semua itu kamu akan kal;ah dan mengundang kematian ?
Jadi selidiki dulu lawanmu , perhitungkan kekuatan dan kelemahan lawanmu . Hati-hatilah dan jangan mudah
terpancing oleh lawanmu . Tutup kelemahanmu dan hindari perang di daerah yang paling disukai lawanmu .
Jangan mengunakan strategi yang berualang-ulang , jangan meremehkan gerakan lawanmu .
Jangan menyerang musuh yang sudah siap dengan perangkap ,
Serang titik kelemahanya , tetapi hati-hati pancingan / perangkap musuh . Giringlah musuhmu
ketempat yang kau sukai dan jangan membiarkan kamu dipaksa menuruti apa yang dikehendaki . Jangan
mendesak musuh sehingga ia tak punya jalan keluar , ini sangat berbahaya kalau musuh bertekat mati dari
pada kelaparan kamu akan tak tahan oleh serangan yang diluar dugaan / tak masuk akal sehat .
Jangan memulai perang/ menyerang/ menekan orang lain karena marah/ ingin dituruti/ balas dendam/
egois/ ingin menunjukan kekuasaan/ memaksa kehendak.
Jangan berperang/ menyerang/ menekan orang lain karena ingin bersatu dan jangan gunakan untuk
persahabatan/ ingin hidup bersama .
Karena dengan berperang / menyerang / menekan orang lain kita akan saling menyerang dan saling melukai .
Ini akan menimbulkan luka dan keinginan untuk mengalahkan .
Yang kalah akan balas dendam dan yang menang akan menindas.
-Yang suka berperang /menyerang orang lain akan dibenci dan yang suka menantang perang / bermusuhan
akan menemuhi kekalahan.
Bila terjadi perang yang berkepanjangan ia akan selamanya diwasp[adai dan tak dipercaya , meskipun ia tak
ingin berperang sekalipun.
Tetapi sedikit saja terjadi gesekan , maka perangpun akan mulai berkobar kembali , Jadi jangan melakukan
peperangan bila dalam hatimu mau hidup bersamanya .

Strategi kesepuluh : Hadiah dan hukuman


Berilah hadiah dan hukuman untuk membentuk pemerintahan yang bersih dan efesien .
Ayat 1 :
Penguasa yang menginginkan pemerintahan yang bersih dan efesien , harus memberi hadiah kepada yang baik
dan menghukum pada yang jahat .
Ayat 2 :
Hadiah dan hukuman harus adil .
Hadiah tak tergantung pada kedudukan tapi jasa yang dibuat .
Hukuman harus dilaksanakan tanpa pengecualian .
Ayat 3 :
Jadi berilah hadiah kepada orang-orang yang berbuat jasa dan saran untuk memajukan negara , bagaimanapun
pahit dan keras saran yang diberikan , tetap saja saran yang baik .
Ayat 4 :
Hukuman harus dilaksanakan tanpa pengecualian .
Jadi berilah hadiah kepada orang-orang yang berbuat jasa dan memberikan saran untuk memajukan negara ,
bagaimanapun pahit dan keras saran yang diberikan , tetap saja saran yang baik .
Berilah hukuman kepada orang-orang yang bersalah dan saran yang membuat kita tersesat / keliru dalam
bertindak , bagaimanapun halus dan pujian yang diberikan , tetap saja saran yang menbuat kita celaka .

Strategi kesebelas : Saat emosi .


Jangan menuruti emosi .
Ayat 1 :
Penguasa harus berwibawa dan tak cepat marah .
Penguasa harus tetap bisa menguasai emosinya dan mengendalikan dirimya .
Ayat 2 ;
Ia boleh menunjukan kemarahan tapi tak kehilangan akal sehat .
Ia boleh bergembira tapi tak berlebihan .
Ia tak boleh membahayakan kepentingan negara karena kesedihan pribadi .
Ia juga tak boleh tenggelam dalam masalah pribadi dan melupakan pemerintahan negara Jika kita mudah
emosi dan terhina maka kita akan terkena jebakan lawan Tetapi bila kita terlalu sabar , kita akan diremehkan
dan dianggap mudah ditindas / dibuat mainan saja Maka sewaktu kita marah jangan melakukan apa-apa tetapi
bila menganggap itulah kelemahan kita ,kita harus sesekali menunjukan kemarahan kita tetapi bila musuh
sengaja membuat kita marah jangan perdulikan anggap saja ada orang gila di sekitar kita .
Tetapi bila kita dianggap tak marah dan lawan berusaha memaksakan kehendaknya dan menekan , marahlah
dengan hebat , tetapi usahakan akal sehat tetap digunakan , buatlah lawan salah menduga agar apa yang ia
pikirkan tak sesuai apa yang kita pikirkan .
Jadi bila ia yakin dia akan menang tetapi sebenarnya ia akan kalah bila ia yakin dia akan kalah sebenarnya ia
benar-benar sudah kalah berilah ia harapan kalau ia bisa menang bila yakin ia berhasil menyebak buatlah
jebakan itu mengenai dirinya sendiri bila ia yakin jebakannya tak akan berhasil , buatkanlah ia merasa yakin
bila jebakannya akan berhasil Itulah kekejaman dan tak kenal kasihan dalam perangmaka jangan digunakan
kepada orang yang ingin berdampingan selama hidupmu dan jangan sering menantang orang lain , karena hal
ini dapat digunakan oleh siapa saja Gunakan sajalah untuk pelindungmu sendiri kalau tidak akan terjadi
senjata makan tuan .
Marahlah pada waktu kamu seharusnya marah dan jangan marah bila kamu tak seharusnya marah Jangan
terbalik kalau terbalik kamu dianggap orang yang tak dewasa
Maka dari itu jangan mulai perang dan jangan menantang perang , kalau perang terjadi orang yang paling
baikpun akan terlihat sangat sadis dan jahat serta tak punya perasaan .
Strategi kedua-belas : Mengendalikan kekacauan .
Berhati-hati saat menghadapi situasi kacau .
Ayat 1 :
Yang harus dilakukan saat pemerintah sedang kacau ?
Pertama kurangi jumlah staf dan kenakan disiplin ketat . Jika perbaikan tak dilaksanakan dengan benar /
terburu-buru , kekacauan akan bertambah besar .
Ayat 2 :
Reformasi harus dilaksanakan dengan hati-hati sesuai dengan kondisi yang ada dinegara dan keinginan rakyat
Tindakan kekerasan bukanlah cara yang tepat untuk menghadapi situasi yang kacau .
Reformasi / perubahan harus dilakukan dengan damai dan menguntungkan semua pihak , tidak melepas
semuanya dan merasa bebas tak terkendali , tetapi harus secara perlahan dan tak terburu-buru harus
disesuaikan keinginan rakyatnya dan jangan menuruti hanay segelintir orang yang ingin mencari keuntungan
.
Strategi ketiga belas : Pendidikan dan perintah .
Koreksi diri sendiri sebelum mengeluarkan perintah .
Ayat 1 :
Penguasa yang malas tapi keras terhadap bawahan berarti menerapkan kebijakan yang buruk .
Penguasa yang tegas pada dirinya sebelum mengeluarkan perintah kepada bawahan , berarti mempraktekkan
kebijakan yang baik .
Ayat 2 :
Penguasa yang tak mempraktekkan apa yang dikatakannya akan kesulitan menerapkan perintah . Bila perintah
tak dilaksanakan akan terjadi kekacauan .
Terpenting adalah memberi contoh , Kenali dirimu sebelum kamu mengenal orang lain , kendalikan dirimu
sebelum menyuruh orang lain mengendalikan dirinya , koreksi dirimu sebelum mengoreksi orang lain dan
perbaruhi dirimu sebelum kamu menyuruh orang lain memperbaruhi dirinya . Jangan mengeritik orang lain
padahal dirimu sendiri sering melakukan . Ini adalah prinsip kepemimpinan yang sederhana dan efektif tapi
sering dilupakan .

Strategi ke empat belas : Menghadapi kesulitan .


Bertindak tepat mengatasi masalah sebelum berkembang .
Ayat 1 :
Negara harus punya hukum seperti keluarga mempunyai peraturan . Hukum dan peraturan harus dipatuhi sejak
dibuat .
Keluarga merupakan negara kecil yang harus mempunyai peraturan dan yang tak bisa dirubah . Jika terjadi
perubahan dan struktur perintah terbalik orang lain yang melihat menjadi bingung . Dala tradisi keluarga China
: Kepala keluarga adalah ayah dan kepala rumah tangga adalah Ibu , Putra-putranya adalah mahkota
kebanggaan , putri-putrinya adalah baju pelindingnya . Anak lelaki adalah pewaris marga dan hartanya , Anak
perempuan pewaris kehormatan dan pendidikan keluarga .
Jika anak lelakinya bodoh dan tak dewasa serta sering membuat malu , maka keluarga itu akan kehilangan
mahkotanya sebagai kebanggaan . Jika anak perempuannya bodoh dan tak dewasa serta sering membuat malu
, keluarga itu akan kehilangan martabatnya .
Jika putri ingin menguasai putra , ia akan dianggap penghianat dan terjadi perebutan kekuasaan . Jika putra
mengalah / memberikan kekuasaan kepada putri , ia akan seumur hidup dibawah kendali dan menyesal . Jika
menantu kurang ajar kepada mertua , maka salahkan putra-putrimu sendiri , sebab ia diberi contoh oleh putra-
putrimu sendiri . Maka didiklah putra-putrimu dahulu sebelum kamu memarahi menantumu .
Jika ayah sudah tua , putra sulung yang mengantikan kedudukan dalam menjaga adik-adiknya bukan selalu
mengawasi seperti anak kecil , tetapi memberi tahu mana yang benar dan mana yang salah , Jangan
mencampuri urusan keluarga adik-adikmu , tetapi jangan tak mau tahu apa yang terjadi . Yang besar memberi
contoh bagi yang kecil , yang kecil memberi saran bagi yang besar .
Bila wanita ingin menguasai suaminya , ia akan mendapat suami yang penuh tipuan . Bila lelaki ingin
menguasai istrinya , ia akan mendapatkan istri yang seperti robot dan ia mudah dipengaruhi .
Bila istri dan suami saling mengerti dan memahami serta membantu itulah kekuatan keluarga . Tak ada yang
bisa mendidik anak-anakmu , kecuali dirimu sendiri .
Kalau anak-anakmu berbuat sesuka hati dan merasa dirinya sudah dewasa , tetapi ia tak bisa melakukan apa
yang harus dilakukan dan kerjaannya bermain-main serta mencari perhatian terus-menerus , jangan harap ia
akan mematuhi peraturan keluarga dan jangan coba-coba menekan menantumu .
Jadi bila peraturan keluarga harus dipatuhi tak ada yang dapat mematuhi aturan keluarga selain anggota
keluarga itu sendiri . Tak ada orang lain yang bukan anggota keluarga yang mau mematuhi / mengurusi aturan
keluarga orang lain .

Strategi kelima belas : Melihat kedepan .


Berpandangan jauh ke depan dan membuat rencana dengan teliti .
Ayat 1 :
Penguasa yang berpandangan pendek / tak membuat rencana dengan teliti akan penuh kecemasan
*Semua harapan rakyat pada pemerintahan jika ia tak berusaha membuat kemajuan rencana masa depan
negara ia akan menyesal seperti dalam sejarah, Semua apa yang kita lakukan ada tujuan dan harapan.
*Bila kita mempunyai harapan dan tujuan tetapi tak melakukan apa-apa itu disebut bermimpi, *Bila kita
melakukan tak punya tujuan dan harapan itu sama saja dengan bermain-main.
*Bila kita melakukan sesuatu tetapi tak ada tanda-tanda adanya harapan dan tujuan akan tercapai itu semua
perbuatan sia-sia.
*Bila kita melakukan dengan segala cara tetapi harapan dan tujuan tak terbukti itu semua yang kita lakukan
sangat membosankan dan tak perlu dilakukan.
*Kalau kita melakukan banyak hal , tetapi yang kita dapat hanya sedikit / tak mendapat apa-apa kita sedang
dipermainkan.
*Kalau kita melakukan banyak hal dan hanya diberi impian dan kerugian sudah terjadi , itu sama saja kita
sedang dipermainkan .
*Jadi jangan perdulikan orang yang seperti itu karena kita sedang dimanfaatkan / dibuat alasan saja.
*Maka kenali , kendalikan , koreksi dan perbaiki dirimu sendiri ,Ikuti perubahan dan berubalah sesuai kondisi
yang terjadi.
*Terimalah kenyataan dan jangan bermimpi.
*Apapun yang kita lakukan kita sendiri yang menanggung akibatnya.
*Jangan terganggu dengan orang lain dan jangan menganggu orang lain
*Jangan mengurusi orang lain dan jangan mau dipengaruhi orang lain.
*Lakukan apa yang harus kamu lakukan , katakan apa yang harus kamu katakan.
*Waktu akan terus berubah dan tak pernah kembali.
*Rencanakan masa depanmu hari ini , lupakan masa lalu , tetapi jangan ulangi kesalahanmu lagi
*Bersatulah dengan orang yang mau mengerti kamu dan berusahalah untuk mudah dimengerti serta
mengertilah orang lain.
*jangan membuat keributan dan memaksa orang lain untuk mengertimu tetapi kamu tak mau mengerti orang
lain .
*Jangan bersatu dengan orang yang tak sejalan / tak sama dengan cita-citamu dan jangan mau dibuat bermimpi
serta jangan mau dipaksa serta ditekan apalagi diatur-atur orang lain . Jadilah dirimu sendiri dan mengertilah
perasaan orang lain .

Strategi keenam belas : Pengamatan .


Membuat komitmen untuk sukses .
Ayat 1 :
Anda tak perlu pergi ke sungai untuk mandi , bila anda mencuci kotoran ditubuh anda sendiri
Anda tak perlu kuda unggulan selama ia dapat berlari cepat .
Anda tak perlu orang bijak sebagai menteri / jenderal selama ia pintar dan cakap .
Ayat 2 :
Bila ada kemauan pasti ada jalan , orang ulet akan berhasil .
Seorang penguasa harus menempatkan orang yang berbakat Sehingga mereka dapat melakukan yang terbaik
demi negaranya Orang yang berbeda memiliki pengalaman dan kemauan yang berbeda pula Pemimpin yang
pintar harus mempergunakan sepenuhnya bakat berharga orang tersebut untuk mengatasi kesulitan yang
\berbeda Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berhasil dan kita tak boleh menyerah begitu saja

Anda mungkin juga menyukai