Strategi 1
Perdaya Langit untuk melewati Samudera.
Bergerak di kegelapan dan bayang-bayang, menggunakan tempat-tempat tersembunyi, atau bersembunyi di
belakang layar hanya akan menarik kecurigaan. Untuk memperlemah pertahanan musuh anda harus
bertindak di tempat terbuka menyembunyikan maksud tersembunyi anda dengan aktivitas biasa sehari-hari.
Seperti yang anda lihat pada keseharian mereka di televisi, Sekuleris, Liveralis dan atheis tidak
memperlihatkan diri mereka merasa benar bahkan Atheis tidak memperlihatkan mereka hadir di Indonesia.
tidak seperti Faithfreedom musuh Islam yang justru menyalakan alarm membangunkan umat Islam.
Strategi 2
Kepung Wei untuk menyelamatkan Zhao.
Ketika musuh terlalu kuat untuk diserang, seranglah sesuatu yang berharga yang dimilikinya. Ketahui bahwa
musuh tidak selalu kuat di semua hal. Entah dimana, pasti ada celah di antara senjatanya, kelemahan pasti
dapat diserang. Dengan kata lain, anda dapat menyerang sesuatu yang berhubungan atau dianggap berharga
oleh musuh untuk melemahkannya secara psikologis.
Contohnya adalah Pembakaran Quran Pengencingan Jenazah Taliban oleh tentara Amerika, Pemerkosaan
yang sengaja direkam dan disebarkan. taktik musuh Islam yang terdahulu adalah Penyebaran Miras,
Kriminal, Narkoba, Pengesahan Restoran daging babi dan daging anjing dengan dalih Toleransi, perlu
diketahui bahwa uap dan limbah dari restoran tersaebut terbang kemana - mana dan mengalir dari selokan
hingga sungai.
Strategi 3
Pinjam tangan seseorang untuk membunuh. (Bunuh dengan pisau pinjaman.)
Serang dengan menggunakan kekuatan pihak lain (karena kekuatan yang minim atau tidak ingin
menggunakan kekuatan sendiri). Perdaya sekutu untuk menyerang musuh, sogok aparat musuh untuk
menjadi pengkhianat, atau gunakan kekuatan musuh untuk melawan dirinya sendiri.
Contohnya musuh - musuh Islam menyebarkan budaya Premanisme dan Gangster di kalangan anak muda,
entah siapa yang pertama kali mengkoordinir budaya yang memecah belah tersebut serentak muncul di
banyak negara, psikolog berpendapat karena propaganda dari Televisi dan radio, tapi menurut saya
propaganda budaya premanisme ini digerakan dan dimandori oleh sejumlah Mafia dan gembong Narkoba
yang memiliki 2 tujuan yaitu mendapatkan uang yang banyak sekaligus menghancurkan kaum agamis.
Strategi 4
Buat musuh kelelahan sambil menghemat tenaga.
Adalah sebuah keuntungan, merencanakan waktu dan tempat pertempuran. Dengan cara ini, anda akan tahu
kapan dan di mana pertempuran akan berlangsung, sementara musuh anda tidak. Dorong musuh anda untuk
menggunakan tenaga secara sia-sia sambil anda mengumpulkan/menghemat tenaga. Saat ia lelah dan
bingung, anda dapat menyerangnya.
Seperti Perang Irak dan Kuwait dimana Irak telah kelelahan melawan Iran, entah siapa yang memprovokasi
Isu Pencurian minyak oleh Kuwait yang dijadikan alasan Irak untuk menyerang Kuwait, seperti yang kita
ketahui kepada siapa Kuwait menjual minyaknya yaitu kepada Amerika. dengan alasan konflik minyak
inilah musuh Islam mengadu domba Umat Islam Kuwait diadu domba dengan Irak, sekaligus mendapatkan
minyak murah, dan alasan untuk membuka Basis dan menyerang Timur Tengah.
Strategi 5
Gunakan kesempatan saat terjadi kebakaran untuk merampok lainnya. (Merampok sebuah rumah
yang terbakar.)
Saat sebuah negara mengalami konflik internal, ketika terjangkit penyakit dan kelaparan, ketika korupsi dan
kejahatan merajalela, maka ia tidak akan bisa menghadapi ancaman dari luar. Inilah waktunya untuk
menyerang.
Strategi 6
Berpura-pura menyerang dari timur dan menyeranglah dari barat.
Pada tiap pertempuran, elemen dari sebuah kejutan dapat menghasilkan keuntungan ganda. Bahkan ketika
berhadapan langsung dengan musuh, kejutan masih dapat digunakan dengan melakukan penyerangan saat
mereka lengah. Untuk melakukannya, anda harus membuat perkiraan akan apa yang ada dalam benak musuh
melalui sebuah tipu daya.
Inipun akan dilakukan oleh para Liberalis dan Atheis. seperti sebelumnya Amerika berpura pura mendukung
Sunni Irak dan berdagang senjata kimia kepada Irak lalu menyerang Irak.
di Ambon juga tidak menutup kemungkinan para pembenci Islam telah berkomunikasi dengan Organisasi
pembenci Islam di Eropa maupun Amerika jauh sebelum Indonesia Merdeka. mereka menggunakan
kelemahan boneka Amerika yaitu sekuleris, sekuleris telah diseting untuk bisa bertahan dari ancaman negara
lain tapi tak bisa bertahan dari kerusuhan. Sekuleris telah disseting memaafkan Negara atau sekelompok
pembunuh setelah salah satu pihak menang, seperti kambing melihat anaknya disembelih dia malah
membelakangi. inilah yang disebut dengan kelompok manusia mati berjalan "Dead man Walking" istilah
populer dalam Injil.
Liberalis dan Atheis menggunakan sesuatu yang tak berharga seperti film - film Fiksi hiburan diskotik
membuat seolah - olah mereka bukan ancaman, akan tetapi dalam film tersebut diselipkan berbagai
penghacuran moral seperti Film Bikini orang telanjang di Pantai, sadisme dalam film horror Atau anda
mungkin tidak sadar dalam film Bom Bali Seorang bule mengatakan " Seseorang bisa menjadikan orang lain
sebagai TUHANnya O.o...." ketika dia mengobrol dengan supir Taksi dalam adegan tersebut? , O, ooo
penyisipan..... dalam alam bawah sadar ucapan tersebut direkam oleh anak anak dan remaja kita yang sedang
menonton.
Strategi 8
Secara rahasia pergunakan lintasan Chen Chang. (Perbaiki jalan utama untuk mengambil jalan lain.)
Serang musuh dengan dua kekuatan konvergen. Yang pertama adalah serangan langsung, sesuatu yang
sangat jelas dan membuat musuh mempersiapkan pertahanannya. Yang kedua secara tidak langsung, sebuah
serangan yang menakutkan, musuh tidak mengira dan membagi kekuatannya sehingga pada saat-saat
terakhir mengalami kebingungan dan kemalangan.
Strategi 9
Pantau api yang terbakar sepanjang sungai.
Tunda untuk memasuki wilayah pertempuran sampai seluruh pihak yang bertikai mengalami kelelahan
akibat pertempuran yang terjadi antar mereka. Kemudian serang dengan kekuatan penuh dan habiskan.
Strategi 10
Pisau tersarung dalam senyum.
Puji dan jilat musuh anda. Ketika anda mendapat kepercayaan darinya, anda bergerak melawannya secara
rahasia.
Strategi 11
Pohon prem berkorban untuk pohon persik. (Mengorbankan perak untuk mempertahankan emas.)
Ada suatu keadaan dimana anda harus mengorbankan tujuan jangka pendek untuk mendapatkan tujuan
jangka panjang. Ini adalah strategi kambing hitam dimana seseorang akan dikorbankan untuk
menyelamatkan yang lain.
Strategi 12
Mencuri kambing sepanjang perjalanan (Ambil kesempatan untuk mencuri kambing.)
Sementara tetap berpegang pada rencana, anda harus cukup fleksibel untuk mengambil keuntungan dari tiap
kesempatan yang ada sekecil apapun.
Strategi 14
Pinjam mayat orang lain untuk menghidupkan kembali jiwanya. (Menghidupkan kembali orang
mati.)
Ambil sebuah lembaga, teknologi, atau sebuah metode yang telah dilupakan atau tidak digunakan lagi dan
gunakan untuk kepentingan diri sendiri. Hidupkan kembali sesuatu dari masa lalu dengan memberinya
tujuan baru atau terjemahkan kembali, dan bawa ide-ide lama, kebiasaan, dan tradisi ke kehidupan sehari-
hari.
Strategi 15
Giring macan untuk meninggalkan sarangnya.
Jangan pernah menyerang secara langsung musuh yang memiliki keunggulan akibat posisinya yang baik.
Giring mereka untuk meninggalkan sarangnya sehingga mereka akan terjauh dari sumber kekuatannya.
Strategi 16
Pada saat menangkap, lepaslah satu orang.
Mangsa yang tersudut biasanya akan menyerang secara membabi buta. Untuk mencegah hal ini, biarkan
musuh percaya bahwa masih ada kesempatan untuk bebas. Hasrat mereka untuk menyerang akan teredam
dengan keinginan untuk melarikan diri. Ketika pada akhirnya kebebasan yang mereka inginkan tersebut tak
terbukti, moral musuh akan jatuh dan mereka akan menyerah tanpa perlawanan.
Strategi 17
Melempar Batu Bata untuk mendapatkan Giok.
Persiapkan sebuah jebakan dan perdaya musuh anda dengan umpan. Dalam perang, umpan adalah ilusi atas
sebuah kesempatan untuk memperoleh hasil. Dalam keseharian, umpan adalah ilusi atas kekayaan,
kekuasaan, dan sex.
Strategi 18
Kalahkan musuh dengan menangkap pemimpinnya.
Jika tentara musuh kuat tetapi dipimpin oleh komandan yang mengandalkan uang dan ancaman, maka ambil
pemimpinnya. Jika komandan mati atau tertangkap maka sisa pasukannya akan terpecah belah atau akan lari
ke pihak anda. Akan tetapi jika pasukan terikat atas sebuah loyalitas terhadap pimpinannya, maka berhati-
hatilah, pasukan akan dapat melanjutkan perlawanan dengan motivasi balas dendam.
Bab 4. Strategi Chaos/Kekacauan
Strategi 19
Jauhkan kayu bakar dari tungku masak. (Lepaskan pegangan kayu dari kapaknya.)
Ketika berhadapan dengan musuh yang sangat kuat untuk menghadapinya secara langsung anda harus
melemahkannya dengan meruntuhkan pondasinya dan menyerang sumberdayanya.
Strategi 20
Memancing di air keruh.
Sebelum menghadapi pasukan musuh, buatlah sebuah kekacauan untuk memperlemah persepsi dan
pertimbangan mereka. Buatlah sesuatu yang tidak biasa, aneh, dan tak terpikirkan sehingga menimbulkan
kecurigaan musuh dan mengacaukan pikirannya. Musuh yang bingung akan lebih mudah untuk diserang.
Strategi 21
Lepaskan kulit serangga. (Penampakan yang salah menipu musuh.)
Ketika anda dalam keadaan tersudut, dan anda hanya memiliki kesempatan untuk melarikan diri dan harus
mengonsolidasi kelompok, buatlah sebuah ilusi. Sementara perhatian musuh terfokus atas muslihat yang
anda lakukan, pindahkan pasukan anda secara rahasia di belakang muka anda yang terlihat.
Strategi 22
Tutup pintu untuk menangkap pencuri.
Jika anda memiliki kesempatan untuk menangkap seluruh musuh maka lakukanlah, sehingga dengan
demikian pertempuran akan segera berakhir. Membiarkan musuh untuk lepas akan menanam bibit dari
konflik baru. Akan tetapi jika mereka berhasil melarikan diri, berhati-hatilah dalam melakukan pengejaran.
Strategi 23
Berteman dengan negara jauh dan serang negara tetangga.
Jamak diketahui bahwa negara yang berbatasan satu sama lain menjadi musuh sementara negara yang
terpisah jauh merupakan sekutu yang baik. Ketika anda adalah yang terkuat di sebuah wilayah, ancaman
terbesar adalah dari terkuat kedua di wilayah tersebut, bukan dari yang terkuat di wilayah lain.
Strategi 24
Cari lintasan aman untuk menjajah Kerajaan Guo.
Pinjam sumberdaya sekutu untuk menyerang musuh bersama. Sesudah musuh dikalahkan, gunakan
sumberdaya tersebut untuk menempatkan sekutu anda pada posisi pertama untuk diserang-.
Bab 5 <>
Strategy 25
Gantikan balok dengan kayu jelek.
Kacaukan formasi musuh, ganggu metode operasinya, ubah aturan-aturan yang digunakannya, buatlah
sebuah hal yang berlawanan dengan latihan standarnya. Dengan cara ini anda telah meruntuhkan tiang-tiang
pendukung yang dibutuhkan oleh musuh dalam membangun pasukan yang efektif.
Strategi 26
Lihat pada pohon murbei dan ganggu ulatnya.
Untuk mendisiplinkan, mengontrol, dan mengingatkan suatu pihak yang status atau posisinya di luar
konfrontasi langsung; gunakan analogi atau sindiran. Tanpa langsung menyebut nama, pihak yang tertuduh
tidak akan dapat memukul balik tanpa keberpihakan yang jelas.
Strategi 27
Pura-pura menjadi seekor babi untuk memakan macan. (Bergaya bodoh.)
Sembunyi di balik topeng ketololan, mabuk, atau gila untuk menciptakan kebingungan atas tujuan dan
motivasi anda. Giring lawan anda ke dalam sikap meremehkan kemampuan anda sampai pada akhirnya
terlalu yakin akan diri sendiri sehingga menurunkan level pertahanannya. Pada situasi ini anda dapat
menyerangnya.
Strategi 28
Jauhkan tangga ketika musuh telah sampai di atas (Seberangi sungai dan hancurkan jembatan.)
Dengan umpan dan tipu muslihat giring musuh anda ke dalam daerah berbahaya. Kemudian putus jalur
komunikasi dan jalan untuk melarikan diri. Untuk menyelamatkan dirinya, dia harus bertarung dengan
kekuatan anda dan sekaligus elemen alam.
Strategi 29
Hias pohon dengan bunga palsu.
Menempelkan kembang sutera di atas pohon memberikan sebuah ilusi bahwa pohon tersebut sehat. Dengan
menggunakan muslihat dan penyamaran akan membuat sesuatu yang tak berarti tampak berharga; tak
mengancam kelihatan berbahaya; bukan apa-apa kelihatan berguna.
Strategi 30
Buat tuan rumah dan tamu bertukar tempat.
Kalahkan musuh dari dalam dengan menyusup ke dalam benteng lawan di bawah muslihat kerjasama,
penyerahan diri, atau perjanjian damai. Dengan cara ini anda akan menemukan kelemahan dan kemudian
saat pasukan musuh sedang beristirahat, serang secara langsung ke jantung pertahanannya.
Strategi 32
Kosongkan benteng. (Jebakan psikologis, benteng yang kosong akan membuat musuh berpikir bahwa
benteng tersebut penuh dengan jebakan.)
Ketika musuh kuat dalam segi jumlah dan situasinya tidak menuntungkan bagi diri anda, maka tanggalkan
seluruh muslihat militer dan bertindaklah seperti biasa. Jika musuh tidak mengetahui secara pasti situasi
anda, tindakan yang tidak biasanya ini akan meningkatkan kewaspadaan. Dengan sebuah keberuntungan,
musuh akan mengendorkan serangan.
Strategi 33
Biarkan mata-mata musuh menyebarkan konflik di wilayah pertahanannya. (Gunakan mata-mata
musuh untuk menyebarkan informasi palsu.)
Perlemah kemampuan tempur musuh anda dengan secara diam-diam membuat konflik antara musuh dan
teman, sekutu, penasihat, komandan, prajurit, dan rakyatnya. Sementara ia sibuk untuk menyelesaikan
konflik internalnya, kemampuan tempur dan bertahannya akan melemah.
Strategi 34
Lukai diri sendiri untuk mendapatkan kepercayaan musuh. (Masuk pada jebakan; jadilah umpan.)
Berpura-pura terluka akan mengakibatkan dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, musuh akan bersantai
sejenak oleh karena dia tidak melihat anda sebagai sebuah ancaman serius. Yang kedua adalah jalan untuk
menjilat musuh anda dengan berpura-pura luka oleh sebab musuh merasa aman.
Strategi 35
Ikat seluruh kapal musuh secara bersamaan (Jangan pernah bergantung pada satu strategi.)
Dalam hal-hal penting, seseorang harus menggunakan beberapa strategi yang dijalankan secara simultan.
Tetap berpegang pada rencana berbeda-beda yang dijalankan pada sebuah skema besar; dengan cara ini, jika
satu strategi gagal, anda masih memiliki beberapa strategi untuk tetap maju.
Strategi 36
Selain dari semua hal di atas, salah satu yang paling dikenal adalah strategi ke 36: lari untuk
bertempur di lain waktu. Hal ini diabadikan dalam bentuk peribahasa Cina:
Jika seluruhnya gagal, mundur
Jika keadaannya jelas bahwa seluruh rencana aksi anda akan mengalami kegagalan, mundurlah dan
konsolidasi pasukan. Ketika pihak anda mengalami kekalahan hanya ada tiga pilihan: menyerah, kompromi,
atau melarikan diri. Menyerah adalah kekalahan total, kompromi adalah setengah kalah, tapi melarikan diri
bukanlah sebuah kekalahan. Selama anda tidak kalah, anda masih memiliki sebuah kesempatan untuk
menang!
Peringatan :
Buku Tsun Zhu ini tidak hanya telah dibaca oleh bangsa tertentu saja tetapi telah dibaca juga oleh Israel,
Amerika, Komunis bahkan Atheis semenjak diterjemahkannya tulisan Sun Tzu ini ke bahasa bangsa mereka.
Pada bab ke-8 dari 13 strategi perang Sun Tzu, dibahas tentang sejumlah kemungkinan variasi dan perubahan,
yang mencakup kebutuhan untuk beradaptasi pada perubahan. Hal tersebut sangat penting dilakukan karena
medan pertempuran selalu berubah-ubah, baik kondisinya, cuacanya, bahkan strategi musuh saat menghadapi
kita.
Hal ini sangat relevan dengan kondisi hari ini karena perubahan selalu terjadi. Tidak ada yang tetap
dalam kehidupan kecuali hukum perubahan itu sendiri. Dan, hukum perubahan ini berlaku di mana saja dan
kapan saja, serta bisa terjadi pada siapa saja, tanpa kecuali, di berbagai aspek kehidupan, di muka bumi ini.
Perubahan ada yang berasal dari internal maupun eksternal. Dari internal, kita sering mengalami
perubahan emosi, mulai dari naik turunnya semangat, hingga aneka perubahan yang dilandasi oleh mentalitas
dalam diri. Selain itu, secara fisik kita juga selalu berubah, dari bayi, tumbuh jadi bocah, remaja, dewasa, tua,
hingga akhirnya mati. Sedangkan dari eksternal, ada perubahan musim dan cuaca. Ada panas ada dingin. Ada
malam dan ada siang. Ada hujan ada kemarau. Ada gelap, ada pula terang. Dan, semua itu berjalan beriringan
sehingga selalu mendorong terjadinya perubahan.
Karena itu, bila kita tahu tentang hukum perubahan, yakni bahwa semua pasti berubah, akan membuat
kita selalu tersadar. Apa yang hari ini kita sebut sebagai hebat, populer, sukses, berkuasa, belum tentu
semuanya akan terus seperti itu. Hari ini sukses, belum tentu besok akan sukses kembali. Dan sebaliknya, jika
hari ini gagal, belum tentu juga esok hari akan mengalami kegagalan yang sama.
Menang dengan Mengetahui Kekuatan dan Kelemahan Lawan Ala Sun Tzu
Kompetisi selalu muncul dalam berbagai wujud.
Baik yang bersifat kompetisi langsung maupun tidak langsung. Ada pula yang bersifat sehat, tapi tak
jarang pula yang sifatnya saling mematikan satu sama lain. Maka, ibarat peperangan, organisasi yang paling
menguasai medan pertempuranlah yang akan menjadi pemenang.
Hal ini sejalan dengan apa yang dibahas dalam Bab 6 "Strategi Perang Sun Tzu" yang berbicara khusus
tentang "Kekuatan dan Kelemahan Lawan". Dan, seperti prinsip yang dikumandangkan Panglima Perang Sun
Tzu lebih dari 2500 tahun silam, maka perang haruslah berbuah kemenangan.
Dalam bab tersebut, analisis yang dilakukan Sun Tzu mencakup banyak hal. Tetapi, kali ini kita akan lebih
mengutamakan pembahasan tentang kekuatan faktor pertama dan kekuatan fokus.
Dalam baris 6.1 disebutkan oleh Sun Tzu tentang kekuatan faktor bergerak pertama. Disebutkan oleh
Sun Tzu bahwa orang-orang yang tiba pertama di medan pertempuran akan memiliki waktu yang cukup untuk
beristirahat dan bersiap-siap untuk melawan musuh.
Kekuatan Spionase ala Sun Tzu
Kekuatan spionase adalah salah satu kunci keberhasilan menggali informasi. Hal sekecil apa pun akan sangat
berguna jika kita bisa memaksimalkannya.
Salah satu faktor penting untuk meraih kemenangan adalah dengan penguasaan informasi. Karena itu, dalam
Kitab Perang-nya yang legendaris, Sun Tzu menekankan pentingnya kekuatan intelijen.
Sekadar mengingatkan, menurut Sun Tzu ada lima jenis agen rahasia, yakni: agen lokal (orang biasa
dari negara musuh yang dipekerjakan sebagai intelijen kita), agen dalam (pejabat musuh yang direkrut dan
dipekerjakan sebagai intelijen kita), agen ganda (mata-mata musuh yang telah kita ubah agar mau bekerja
sebagai intelijen kita), agen celaka (mata-mata kita sendiri yang sengaja dibekali dengan informasi palsu
supaya dapat mengelabui musuh), agen hidup (mata-mata kita sendiri yang kembali dengan selamat dari
wilayah musuh dengan membawa informasi berharga).
Sun Tzu (400 320 SM) diyakini sebagai penulis Art of War (Seni Perang) sebuah karya militer klasik
tertua dalam literatur Cina. Art of War diperkenalkan di Jepang sekitar tahun 716 735 M, dan seribu tahun
kemudian muncul di Eropa, bertepatan saat bangsa-bangsa di benua itu memulai suatu serbuan untuk
mendominasi dunia, khususnya di Asia dan Afrika.
Buku yang ditulis sekitar 2500 tahun yang lalu ini demikian terkenalnya, sehingga sekarang masih
relevan dibaca dan dijadikan pegangan, diaplikasikan di kehidupan perang dan segala sesuatu yang
mengandung 'persaingan/kompetisi'. Tidak hanya di dunia militer, bahkan di dunia politik dan bisnis sekalipun
ilmu perang dari Sun Tzu ini masih dipakai hingga saat ini. Kata orang Jepang, politik itu bisnis, dan bisnis
adalah perang."
Berikut ini adalah sebagian isi dari Art of War yang monumental tersebut sebagai pencerahan untuk
para politikus dan juga anda yang sekarang sedang berperang di bisnis, kantor, organisasi atau di tengah
masyarakat. Dan tentunya, Art of War dibaca orang bukan karena di dalamnya terdapat pandangan-pandangan
yang mutlak kebenarannya, namun lebih dari itu, karena mereka ingin mengambil "hikmah" setelah
membacanya.
I. Kalkulasi
Perang adalah urusan vital bagi negara; jalan menuju kelangsungan hidup atau kehancuran. Oleh karena itu,
mempelajari perang secara seksama adalah suatu keharusan;
Lima hal yang harus dipertimbangkan dalam mempelajari peperangan :
1. Alasan moral : keyakinan rakyat dan kepentingan negara untuk tujuan bersama.
2. Alam : cuaca, iklim, waktu.
3. Situasi : jarak, sifat alami, kondisi fisik.
4. Kepemimpimnan : kebijaksanaan, kepercayaan diri, keberanian, belas kasihan.
5. Disiplin : imbalan, ancaman, hukuman, logistik.
Seni perang sangat penting bagi negara.
Ini menyangkut masalah hidup dan mati,
satu jalan (tao) manuju keselamatan atau kehancuran.
Tujuh aspek dan fakta kalkulasi :
Untuk memulai perang setidaknya panglima harus memperhatikan beberapa fakta dilapangan seperti dibawah
ini.
Eksploitasi :
1. Pancing musuh dengan umpan yang kecil, lalu hancurkanlah setelah menyebarkan perselisihan diantara
angkatan bersenjata.
2. Waspada musuh senantiasa siap siaga dan tanpa kelemahan.
3. Langkah mundur jika musuh kuat
4. Berpura-pura lemah sehingga musuh dikuasai rasa puas diri.
5. Sebar perselisihan jika kekuatan musuh bersatu padu.
6. Serang saat musuh tidak siap siaga.
Pertimbangan :
1. Kekuatan dan kelemahan pasukan diri dan musuh
2. Perencanaan yang cermat.
II. Perencanaan
Waktu adalah uang :
- Perbekalan
- Pengeluaran harian
III. Strategi
Perbandingan jika pasukan kita berhadapan dengan musuh :
Jika pasukan kita 10 : 1 dari musuh= kepung dan serang
Jika pasukan kita 5 : 1 dari musuh= pecahkan dan bagilah musuh lalu serang
Jika pasukan kita 2 : 1 dari musuh= menyerang 2 arah
Jika pasukan kita 1 : 1 dari musuh= dahului perang
Musuh sedikit lebih besar bertahan.
Musuh lebih besar berkelit dari serangan.
Musuh jauh lebih besar, mundur.
Kepemimpinan:
1. Panglima bagaikan pilar negara
2. Jika ia cakap berperang, negara menjadi kuat
3. Jika ia bukan pejuang yang baik, negara menjadi lemah
Sang jenderal adalah pelindung negara.
Ketika sang pelindung utuh, tentu negaranya kuat.
Kalau sang pelindung cacat, tentu negaranya lemah.
Penguasa akan membahayakan angkatan bersenjata, jika :
Memerintahkan maju / mundur pada waktu yang tidak tepat,
Tak bisa memperlakukan kemiliteran tanpa tahu militer itu sendiri,
Mengambil alih komando tanpa paham strategi militer.
Mengatur posisi :
1. Ahli tatik mempunyai sasaran-sasaran jelas dan disiplin yang ketat dalam pasukan.
2. Ahli taktik cakap :
a. Ukur jarak
b. Memperkirakan ongkos
c. Memepelajari kekuatan
d. Memperhitungkan kesempatan
e. Merencakan kemenangan.
V. Formasi
Penyergapan tiba-tiba, konfrontasi langsung :
1. Atur pasukan (organisasi) besar dan kecil
2. Komando (Komunikasi) pasukan besar dan kecil
3. Pasukan besar.
Hakikat kejutan :
1. Perang adalah konfrontasi langsung
2. Pasukan yang melakukan kejutan akan menang
Serangan tiba-tiba dan kofrontasi langsung ada dalam peperangan, kombinasi kedunya membuat suatu variasi
perang.
VI. Kekuatan dan kelemahan
Inisiatif :
1. Pasukan pertama mengambil posisi yang fleksibel
2. Pasukan akhir ikut perang walau dalam keadaan kelelahan
3. Perwira melakukan gertakan mental
4. Umpan untuk mencapai tujuan yang dimaksud
5. Gertakan ke musuh
6. Ganggu musuh
Mengacaukan musuh :
1. Buat kegaduhan (kacaukan perhatian)
2. Serang satu arah
Ibarat air :
1. Tinggi ke rendah, menghindari musuh yang kuat tapi serang yang lemah
2. Ikut bentuk yang dilalui . Rencana berubah sesuai perubahan kubu musuh.
3. Tidak dominan pada suatu perubahan, ubah strategi sesuai perubahan pihak musuh.
VII. Manuver
Dari keterbatasan ke keuntungan ;
1. Strategi yang baik adalah lebih dahulu mencapai garis depan untuk menempati posisi yang menguntungkan
lalu hancurkan musuh.
2. Atur jalan pintas
3. Hitung seksama keterbatasan menjadi keuntungan.
4. Sekalipun dalam keadaan yang prima tetap dalam keadaan yang waspada.
IX. Mobilitas
Penyebaran :
1. Ketika bergerak maju, jangan melalui punggung gunung / bukit tapi lewat lembah
2. Naik dataran yang lebih tinggi untuk tahu posisi yang paling menguntungkan menyerang dan bertahan.
3. Jika musuh di dataran yang lebih tinggi, jangan sekali-kali melayani/mendahului serangan.
4. Segera seberangi sungai, jadi musuh tidak ambil kesempatan jangan serang musuh saat musuh di sungai
seranglah musuh saat baru menapakkan kaki di daratan ketika separo kekuatan ada di sungai.
5. Dataran lebih tinggi lebih baik daripada sungai.
6. Jangan menyerang musuh dihulu sungai.
7. Bial bertempur ditempat berawa, tetaplah bertahan dekat dengan tepi rawa yang berumput.
8. Lebih bagus lagi bila dibelakang pasukanmu terdapat pepohonan , ini strategi untuk bertempur didaerah
rawa.
9. Pertempuran di tanah datar, maka letakkanlah ditanah yang datar.
Strategi perang :
"Jika pasukan musuh tampil tenang dan mantap,
berarti yakin akan posisi strategis dan kekuatan yang dimilikinya."
"Jika pasukan musuh menantang,
biasanya berarti mereka sangat cemas gerak maju lawan."
"Jika musuh memilih berada di posisi datar yang tidak menguntungkan,
biasanya berarti mereka sedang melakukan jebakan."
X. Tanah lapang/Medan
Tipe tanah lapang/medan pertempuran:
1. Mudah dilalui
2. Sulit dilalui
3. Netral : sama-sama sulit menyerang
4. Sempit
5. Berbahaya
6. Jangkaun jauh.
XIII. Intelijen
Jenis mata-mata :
1. Penduduk setempat lawan
2. Perwira militer dalam dewan istana
3. Mata-mata yang beralih haluan tetapi dapat dibeli
4. Mata-mata pembawa kematian tawanan yang diinterogai
5. Mata-mata pembawa kepastian membawa informasi dengan selamat
Upah yang besar bagi mata-mata rahasia
Info dari mata-mata dianalisa
Ayat 2 :
Zhuge Liang berkata :
Dalam memerintah negara.
Pemerintahan sama seperti bintang utara memimpin jalan.
_Para bawahanya seperti bintang-bintang disebelah bintang utara
_Rakyatnya seperti ribuan bintang di langit Posisi dan arah bintang utara tetap sehingga bintang lain tak kacau.
_Karena itu kepimimpinan yang kuat dan stabil dengan rencana yang matang merupakan dasar bagi
pertumbuhan suatu negara / organisasi Ini merupakan dasar bagi negara / keluarga / bisnis organisasi dan
kelompok sosial.
_Dengan satu pemimpin yang memutuskan dan pengurus yang lain menjalankan serta anggota yang diluar
pengurus mengikuti , itulah suatu tatanan berorganisasi / negara / bisnis yang sangat bagus .