Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Aa Gym adalah ustadz yang terkenal dengan pendidikan Manajemen Qolbu dan mendirikan Ponpes
Daarut Tauhiid. Aa Gym lahir pada hari senin tanggal 29 Januari 1962 dengan nama lengkap Yan
Gymnastiar, beliau adalah putera tertua dari empat bersaudara pasangan letnan kolonel (letkol) H.
Engkus Kuswara dan Ny. Hj. Yeti Rohayati. Saat ini Aa Gym memakai nama lengkap Abdullah
Gymnastiar agar lebih islami. Begitupun saudara kandung lainnya : Abdurrahman Yuri, Agung
Gunmartin, dan Fathimah Genstreed.

Aa Gym lahir dari keluarga yang dikenal religius dan disiplin, meskipun religius tetapi
pendidikan agama yang ditanamkan oleh orang tuanya sebenarnya sama dengan keluarga lain
pada umumnya, akan tetapi disipiplin ketat namun demokratis menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari pola hidupnya sejak kecil, karena ayahnya adalah seorang perwira angkatan
darat.

Sebagai putera seorang tentara, dia bahkan pernah diamanahkan menjadi komandan
resimen mahasiswa (menwa) Akademi Teknik Jenderal Ahmad Yani, Bandung. Disini
kepanduan namanya, disiplin tidak selalu berbentuk militerisasi, kami disini menegakkan
disiplin tanpa kekerasan dan kekasaran, tidak ada kekuatan tanpa disipin ujar Aa seperti
dikutip harian Kompas (22/06/2000). Dan ternyata kekuatan yang semacam inilah yang justru
membuat dirinya dan dua orang adiknya memiliki rasa percaya diri, mampu hidup prihatin,
pantang menyerah, da kental dengan rasa kesetiakawanan.

Pada masa mudanya, selain menuntut ilmu dan aktif berorganisasi, Aa Gym juga memiliki
kegemaran berdagang. Dialah yang memelopori pembuatan stiker-stiker barsablon yang
menunjukkan kekuatan dan keindahan Islam, dia juga pernah berjualan minyak wangi. Seraya
tertawa dia bercerita, pernah seharian suntuk ia membersihkan botol-botol minyak gosok PPO
untuk diisi minyak wangi hasil racikannya. Seluruh hasil kerja Aa Gym akhirnya membuahkan
hasil, dia kemudian dapat membeli 1 unit mobil angkutan kota (angkot) dan kadang-kadang
dia yang menjadi supirnya. Jika ada acara wisuda, dia menjual baterai dan film, selain itu juga
kadang-kadang dia mengamen dari satu rumah makan ke rumah makan lainnya. Sebenarnya
tujuan saya mengamen ini bukan untuk mencari uang, melainkan ingin berlatih dalam
berhadapan dengan orang lain, tapi ya lumayan juga dapat uang ujarnya.

Pada tahun 1990, Aa Gym telah diberi amanah oleh jamaahnya untuk menjadi ketua
Yayasan Darut Tauhid, Bandung. Dari sini terlihat bahwa secara formal Aa Gym sebenarnya
tidak dibesarkan atau dididik di lingkungan pesantren yang ketat ( terutama pesantren dalam
pengertian tradisional). Dalam kaitan ini Aa Gym mengakui ada hal-hal yag tidak biasa dalam
perjalanan hidupnya. Secara syariat memang sulit diukur bagaimana saya bisa menjadi Aa
yang seperti sekarang ini ujarnya. Akan tetapi, lanjutnya, saya merasakan sendiri bagaimana
Allah seolah-olah telah mempersiapkan diri saya untuk menjadi pejuang di jalan-Nya. Dengan
hati-hati dan tawadhu ia menuturkan pencarian jati dirinya yang diwarnai beberapa peristiwa
aneh yang mungkin hanya bisa disimak lewat pendekatan imani. Peristiwa Yang Merubah Jalan
Hidup Aa Gym.
Dengan adanya gerakan yang mengatas namakan Relawan aa Gym yang ini diprediksikan
muncul deri jamaah nya AaGym di seantero jabar dan kita tahu bahwa dakwahnya Aa Gym
cukup massif di tanah sunda ini dan mengusung beliau supaya maju di kancah dunia politik
yaitu di pilakada jabar 2018 ini terbukti dengan bnyaknya spanduk-spanduk yang mengatas
namakan relawan Aa Gym supaya maju di Jabar 1. Ini akan menjadi seru karena pesaingpun
semakin gencar melakukan manufer politiknya, ada yang memprediksi bahwa AaGym akan
jadi cawagub dengan berdampingan oleh Tokoh yan tidak asing lagi sebagai Naga Bonar. Dedy
Mizwar digadang-gadang sebagai kandidat terkuat dengan mengalahkan popularitas ridwan
kamil yang telah dulu dilamar pasrtai Nasdem.

Dedy Mizwar diprediksikan bila berdampingan dengan Aa Gym akan memperoleh suara
yang cukup banyak, pangsa pasar dari sosok ulama seklas Aa Gym cukup berpengaruh untuk
menambah popularitas dan elektabilitas buat maju di jabar 1. Harusnya ini akan menjadi seru
dan pertarungan yang cukup sengit diantara para kandidat dikarenaken pilkada jabbar ini
digadang-gadang retingnya diatas pilkada DKi kemaren bahkan Pilgub rasa pilpres

Perlunya strategi perencanaan pemasaran bagi para kandidat calon gubernur Jawa Barat
2018 untuk dapat meraih pangsa pasar, guna mendapatkan suara sebanyak-banyaknya untuk
meraih kemenangan dalam pemilu ini. Konsep yang paling dasar dalam pemasaran adalah
kebutuhan manusia.Kita merumuskan kebutuhan manusia sebagai keadaan seperti perasaan
kehilangan dalam diri seseorang.

maka berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini akan mengambil judul
penelitian yaitu Dai Dikancah Dunia politik KH. Abdullah Gymnatsiar (Aa Gym) Pada
Pilkada Jawabarat Tahun 2018

A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Peluang KH. Abdullah Gymnatsiar (Aa Gym) pada Pemilihan Gubernur
Jawabarat tahun 2018 ?
2. Bagaimana Strategi Pemenangan KH.Abdullah Gymnatsiar (Aa Gym) pada Pemilihan
Gubernur Jawabarat tahun 2018 ?
B. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Peluang KH.Abdullah Gymnatsiar (Aa Gym) Pemilihan Gubernur
Jawabarat tahun 2018.
2. Untuk mengetahui Strategi Pemenangan KH.Abdullah Gymnatsiar (Aa Gym) pada
Pemilihan Gubernur Jawabarat tahun 2018
BAB II

TINJAUAN PUSTKA

1. Pemilihan Kepala daerah

Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah, atau seringkali disebut
Pilkada atau Pemilukada, adalah pemilihan umum untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah secara langsung di Indonesia oleh penduduk daerah setempat yang memenuhi
syarat. Sebelumnya, kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD). Dasar hukum penyelenggaraan pilkada adalah Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam undang-undang ini, pilkada
(pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah) belum dimasukkan dalam rezim pemilihan
umum (pemilu). Pilkada pertama kali diselenggarakan pada bulan Juni 2005.

Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara


Pemilihan Umum, pilkada dimasukkan dalam rezim pemilu, sehingga secara resmi bernama
"Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah" atau "Pemilukada".

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, peserta Pemilukada adalah


pasangan calon yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Ketentuan ini
diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 yang menyatakan bahwa peserta
Pemilukada juga dapat berasal dari pasangan calon perseorangan yang didukung oleh sejumlah
orang. Undang-undang ini menindaklanjuti keputusan Mahkamah Konstitusi yang
membatalkan beberapa pasal menyangkut peserta Pemilukada dalam Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004.

Khusus di Kota Tangerang, Pemilukada Kota Tangerang atau Pemilihan Umum


Walikota dan Wakil Walikota Tangerang secara langsung pertamakali diselenggarakan oleh
KPU Kota Tangerang pada hari Minggu tanggal 26 Oktober 2008 (hari Pemungutan Suara)
dengan jumlah 3 (tiga) peserta pasangan calon, yaitu: 1). Wahidin Halim & Arief Wismansyah
(Koalisi Parpol), 2). M Bonnie Mufidjar & Diedy Faried Wadjdi (PKS), dan 3). Ismet Sadeli
Hasan & KH Mahfud (Jalur Calon Perseorangan).

Setelah memenangkan Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Tangerang --


berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri-- Bapak H. Wahidin Halim dan H. Arief
R Wismansyah dilantik menjadi Walikota dan Wakil Walikota Tangerang periode 2008-2013
pada hari Minggu tanggal 16 November 2008 oleh Gubernur Provinsi Banten Ibu Hj. Ratu Atut
Chosiah di Ruang Sidang Paripurna DPRD, Gd. Pusat Pemerintahan Lt. 3 Jl. Satria Sudirman
No. 1 Kota Tangerang.

Didalam UU RI Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu pengertian


pemilukada adalah Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah Pemilu untuk
memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Namun sejak ditetapkannya UU RI Nomor 15 Tahun 2011 tentang
Penyelenggara Pemilu istilah Pemilukada diuraikan langsung sehingga menjadi Pemilihan
Gubernur, Bupati, dan Walikota adalah Pemilihan untuk memilih gubernur, bupati, dan
walikota secara demokratis dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Untuk pelaksanaan UU RI Nomor 15 Tahun 2011, khususnya tentang pemilihan


Gubernur, Bupati, dan Walikota belum diikuti dengan perubahan peraturan perundang-
undangan lainnya yang terkait erat dengan persoalan tersebut, antara lain; UU RI Nomor 32
tahun 2004 dan perubahannya, PP Nomor 6 tahun 2005 dan perubahannya, dan Peraturan-
peraturan KPU. Peraturan KPU tentang pemilukada pada tahun 2012, hanya satu yang telah
ditetapkan, yaitu: Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2012 tentang Pedoman Teknis Pencalonan
Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Didalam Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2012 tentang Pedoman Teknis Pencalonan
Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, pengertian pemilukada adalah
sebagai berikut, Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah selanjutnya
disebut Pemilukada adalah pemilihan umum untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur
atau Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota secara demokratis dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Komunikasi Politik

Komunikasi Politik (political communication) adalah komunikasi yang melibatkan


pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan,
dan kebijakan pemerintah. Dengan pengertian ini, sebagai sebuah ilmu terapan, komunikasi
politik bukanlah hal yang baru. Komunikasi politik juga bisa dipahami sebagai komunikasi
antara yang memerintah dan yang diperintah.
Mengkomunikasikan politik tanpa aksi politik yang kongkret sebenarnya telah dilakukan oleh
siapa saja: mahasiswa, dosen, tukang ojek, penjaga warung, dan seterusnya. Tak heran jika ada
yang menjuluki Komunikasi Politik sebagai neologisme, yakni ilmu yang sebenarnya tak lebih
dari istilah belaka.

Dalam praktiknya, komuniaksi politik sangat kental dalam kehidupan sehari-hari. Sebab,
dalam aktivitas sehari-hari, tidak satu pun manusia tidak berkomunikasi, dan kadang-kadang
sudah terjebak dalam analisis dan kajian komunikasi politik. Berbagai penilaian dan analisis
orang awam berkomentar sosal kenaikan BBM, ini merupakan contoh kekentalan komunikasi
politik. Sebab, sikap pemerintah untuk menaikkan BBM sudah melalui proses komunikasi
politik dengan mendapat persetujuan DPR

Gabriel Almond (1960): komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang selalu ada
dalam setiap sistem politik. All of the functions performed in the political system, political
socialization and recruitment, interest articulation, interest aggregation, rule making, rule
application, and rule adjudication,are performed by means of communication.

R.M. Perloff mendefinisikan komunikasi politik sebagai proses dengan mana


pemimpin, media, dan warganegara suatu bangsa bertukar dan menyerap makna pesan yang
berhubungan dengan kebijakan publik. Dalam definisi ini, Perloff menjadi media sebagai pihak
yang ikut melakukan komunikasi politik.

Definisi komunikasi politik adalah seluruh proses transmisi, pertukaran, dan pencarian
informasi (termasuk fakta, opini, keyakinan, dan lainnya) yang dilakukan oleh para partisipan
dalam kerangka kegiatan-kegiatan politik yang terlembaga. Definisi ini menghendaki proses
komunikasi politik yang dilakukan secara terlembaga. Sebab itu, komunikasi yang dilakukan
di rumah antarteman atau antarsaudara tidak termasuk ke dalam fokus kajian.

2.1 Pesan Politik

Pesan politik adalah isu-isu yang disampaikan komunikator kepada komunikan.


Diyakini bahwa komunikator politik selalu merekayasa pesan politik sebelum itu
disampaikan kepada komunikan. Artinya, suatu pesan tidak pernah dibuat secara sembarang
oleh sebab seluruh komunikator percaya selalu ada FeedBack dalam setiap komentar mereka.
Penentuan isu ini berkait dengan konsep-konsep Manajemen Isu dan Kepemilikan Isu.
Manajemen Isu. Manajemen isu adalah istilah untuk menggambarkan langkah-langkah
strategis komunikator politik guna mempengaruhi kebijakan publik seputar masalah-masalah
yang tengah hangat dipertikaikan masyarakat. Dalam kasus kenaikan harga BBM misalnya,
PDIP berusaha mengambil simpati warganegara dengan secara terang-terangan menolak
kebijakan tersebut meskipun akhirnya kenaikan tersebut tidak bisa dicegah. Sebagai partai
yang tidak terserap ke dalam pemerintahan, PDIP hadir dengan isu-isu yang mengkritis
kebijakan-kebijakan pemerintahan SBY.

Sebab itu, komunikator politik selalu membicarakan isu-isu hangat ketimbang isu-
isu dingin. Misalnya, kini hampir tidak ada partai politik yang berbicara tentang orang
hilang atau lumpur Lapindo. Isu-isu tersebut hampir dapat disebut sebagai isu dingin dan
jika dibicarakan pada publik maka tidak akan meningkatkan popularitas partai di mata
masyarakat.

Kepemilikan Isu. Kepemilikan isu terjadi ketika pemilih yang beragam menganggap
bahwa partai atau komunikator politik tertentu lebih layak untuk membawakan isu itu
ketimbang pihak lain. Hal ini diketahui secara baik oleh PKS, misalnya, bahwa isu-isu Islam
sudah jenuh diserahkan masyarakat pada partai-partai Islam lain seperti PPP, PKB, PAN, atau
PBB. Masyarakat kemungkinan sekarang menganggap kepemilikan isu Islam terletak pada
PKS.

3. Analisis S.W.O.T

Analisa SWOT adalah sebuah analisa yang dicetuskan oleh Albert Humprey pada
dasawarsa 1960-1970an. Analisa ini merupakan sebuah akronim dari huruf awalnya yaitu
Strenghts (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunity (kesempatan) dan Threat
(Ancaman). Metoda analisa SWOT bisa dianggap sbg metoda analisa yg paling dasar, yg
berguna utk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yg berbeda. Hasil analisa
biasanya adalah arahan/rekomendasi utk mempertahankan kekuatan dan menambah
keuntungan dari peluang yg ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman.

Menurut Freddy Rangkuti Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses
pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi,
dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis (strategic planner) harus
menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman)
dalam kondisi yang ada saat ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat
ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam analisis SWOT.

SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strenghths dan Weaknesses serta
lingkungan Eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT
membandingkan antara faktor eksternal Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats) dengan
faktor internal Kekuatan (strengths) dan Kelemahan (weaknesses). Menurut Kotler Analisis
SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunity, Threaths) merupakan cara untuk mengamati
lingkungan pemasaran eksternal dan internal. Menurut Gitosudarmo Kata SWOT merupakan
pendekatan dari Strenghts, Weakness, Opportunity, and Threats, yang dapat diterjemahkan
menjadi : Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Terjemahan tersebut sering disingkat
menjadi KEKEPAN. Dalam metode atau pendekatan ini kita harus memikirkan tentang
kekuatan apa saja yang kita miliki, kelemahan apa saja yang melekat pada diri atau perusahaan
kita kemudian kita juga harus melihat kesempatan atau opportunity yang terbuka bagi kita dan
akhirnya kita harus mampu untuk mengetahui ancaman, gangguan, hambatan serta tantangan
(AGHT) yang menghadang di depan kita.

Analisis SWOT merupakan suatu bentuk analisis yang digunakan oleh manajemen
perusahaan atau organisasi yang sistematis dan dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu
rencana yang matang untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi tersebut. Baik tujuan
tersebut untuk tujuan jangkan panjang maupun tujuan jangka pendek. Selain itu, analisis
SWOT juga dapat diartikan sebagai sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi suatu gambaran) tentang sebuah perusahan atau oraganisasi. Analisa ini
menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor yang di jadikan masukan. Dan
kemudian masukan tersebut dikelompokkan sesuai kontribusinya masing-masing.

Satu hal yang perlu diperhatikan bagi pangguna analisa ini, bahwa analisa SWOT
semata-mata hanya digunakan sebagai suatu analisa saja, yang ditujukan untuk
menggambarkan situasi yang sedang dihadapi sebuah perusahaan atau oraganisasi. Analisis
SWOT bukan sebuah alat yang mampu memberikan jalan keluar dari permasalahan yang
sedang dihadapi. SWOT merupakan singkatan dari Strength Weaknesses Opportunities
Threats. Yang artinya Strength (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (Peluang),
Threats (hambatan). Dalam artikel ini kita akan membahas satu-persatu tentang analisis SWOT
secara singkat.

Seperti yang kita tau, analisis SWOT (Strength Weaknesses Opportunities Threats) terbagi
menjadi 4 bagian yakni:

3.1 Strenght (S) atau disebut sebagai analisis kekuatan

Yakni situasi ataupun kondisi yang merupakan gambaran kekuatan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang harus di lakukan dalam mengunakan analisis
ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki kemudian dibandingkan dengan para pesaing-pesaingnya. Misalnya jika kekuatan
perusahaan tersebut unggul didalam kualitasnya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan
untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat kualitas yang lebih baik.

3.2 Weaknesses (W) atau disebut sebagai analisi kelemahan

Yakni situasi ataupun kondisi yang merupakan gambaran kelemahan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini. Weaknesses merupakan cara untuk menganalisis
kelemahan yang ada dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi. Yang mana kelemahan
tersebut dapat menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.
Misalnya jika perusahaan tersebut terdapat kendala dalam pemasaran yang kurang baik, maka
perusahaan harus meneliti kekurangan-kekurangan yang di miliki yang berhubungan dengan
sektor pemasaran. Agar nantinya permasalahan tersebut tidak membuat perusahaan menjadi
kalah saing dan mudur di bandingkan perusahaan lainnya.

3.3 Opportunity (O) atau disebut sebagai analisis peluang

Yakni situasi atau kondisi yang merupakan gambaran peluang yang ada dari sisi luar
suatu organisasi atau perusahaan dan gambaran tersebut dapat memberikan peluang
berkembangnya suatu organisasi atau perusahaan dimasa depan. Opportunity merupakan
ananlisis yang digunakan untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu
perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang. Baik dimasa kinia ataupun masa yang akan
datang. Misalnya sebuah perusahaan industri minuman berada di daerah yang panas. Yang
mana daerah tersebut sangat membutuhkan minuman segar dengan harga yang terjangkau.
Maka perusahaan tersebut memiliki peluang untuk menciptaka produk minuman yang segar
dan harganya terjanggaku.
3.4 Threats (T) atau disebut sebagai analisis ancaman

Yakni situasi atau kondisi yang merupakan gambaran ancaman dari suatu perusahaan
atau oraganisasi dalam menjalankan suatu usaha. Theart merupakan cara menganalisis
tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi dalam
menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan. Yang mana
ancaman tersebut dapat menyebabkan kemunduran suatu perusahaan. Jika tidak segera di atasi,
maka ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang yang akan dijalankan.
Misalnya sebuah organisasi kelompok pengrajin rotan di daerah pedesaan. Dengan kondisi
lingkungan yang semakin moderen serta banyaknya kebakaran hutan yang terjadi membuat
mereka semakin sulit untuk memperoleh bahan baku, Maka oragnisasi tersebut dapat
menganalisis hal-hal apa yang menyebapkan tantangan atau ancaman tersebut terjadi.

Metode analisis SWOT merupakan metode analisis yang paling dasar dalam melakukan
analisis strategi, yang bermanfaat untuk mengetahui suatu permasalahan ataupun suatu topik
dari 4 empat sisi yang berbeda. Hasil dari analisis ini biasanya berupa arahan ataupun
rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan suatu
perusahaan tau organisasi dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan yang
dimiliki dan juga menghindari berbagai ancaman yang terjadi.

4. Kampanye

Kampanye pada prinsipnya merupakan suatu proses kegiatan komunikasi individu atau
kelompok yang dilakukan secara terlembaga dan bertujuan untuk menciptakan suatu efek atau
dampak tertentu. Rogers dan Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai serangkaian
tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada
sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.

Beberapa ahli komunikasi mengakui bahwa definisi yang diberikan Rogers dan Storey
adalah yang paling popular dan dapat diterima dikalangan ilmuwan komunikasi Hal ini
didasarkan kepada dua alasan. Pertama, definisi tersebut secara tegas menyatakan bahwa
kampanye merupakan wujud tindakan komunikasi, dan alasan kedua adalah bahwa definisi
tersebut dapat mencakup keseluruhan proses dan fenomena praktik kampanye yang terjadi
dilapangan

Beberapa definisi lain yang sejalan dengan batasan yang disampaikan Rogers dan Storey
diantaranya sebagai berikut, menurut Pfau dan Parrot (1993), A campaigns is conscious,
sustained and incremental process designed to be implemented over a specified period of time
for the purpose of influencing a specified audience (Kampanye adalah suatu proses yang
dirancang secara sadar, bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu
tertentu dengan tujuan mempengaruhi khalayak sasaran yang telah diterapkan). Sedangkan
menurut Leslie B. Snyder A communication campaigns is an organized communication
activity, directed at a particular audience, for a particular period of time, to achieve a particular
goal (Kampanye komunikasi adalah tindakan komunikasi yang terorganisasi yang diarahkan
pada khalayak tertentu, pada periode waktu tertentu guna mencapai tujuan tertentu).

Merujuk pada definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan Kampanye adalah


sebuah tindakan doktet bertujuan mendapatkan pencapaian dukungan, usaha kampanye bisa
dilakukan oleh peorangan atau sekelompok orang yang terorganisir untuk melakukan
pencapaian suatu proses pengambilan keputusan di dalam suatu kelompok, kampanye biasa
juga dilakukan guna memengaruhi, penghambatan, pembelokan pecapaian. Dalam sistem
politik demokrasi, kampanye politis berdaya mengacu pada kampanye elektoral pencapaian
dukungan, di mana wakil terpilih atau referenda diputuskan. Kampanye politis tindakan politik
berupaya meliputi usaha terorganisir untuk mengubah kebijakan di dalam suatu institusi.

kampanye juga memiliki ciri atau karakteristik yang lainnya, yaitu sumber yang jelas,
yang menjadi penggagas, perancang, penyampai sekaligus penanggung jawab suatu produk
kampanye (campaign makers), sehingga setiap individu yang menerima pesan kampanye dapat
mengidentifikasi bahkan mengevaluasi kredibilitas sumber pesan tersebut setiap saat.

Selain itu pesan-pesan kampanye juga terbuka untuk didiskusikan, bahkan gagasan-
gagasan pokok yang melatarbelakangi diselengarakannya kampanye juga terbuka untuk
dikritisi. Keterbukaan seperti ini dimungkinkan karena gagasan dan tujuan kampanye pada
dasarnya mengandung kebaikan untuk publik. Segala tindakan dalam kegiatan kampanye
dilandasi oleh prinsip persuasi, yaitu mengajak dn mendorong public untuk menerima atau
melakukan sesuatu yang dianjurkan atas dasar kesukarelaan. Dengan demikian kampanye pada
prinsipnya adalah contoh tindakan persuasi secara nyata. Dalam ungkapan Perloff (1993)
dikatakan Campaigns generally exemplify persuasion in action.
Menurut Firmanzah, paradigma dari konsep marketing politik adalah; Pertama,
Marketing politik lebih dari sekedar komunikasi politik. Kedua, Marketing politik
diaplikasikan dalam seluruh proses, tidak hanya terbatas pada kampanye politik, namun juga
mencakup bagaimana memformulasikan produk politik melalui pembangunan simbol, image,
platform dan program yang ditawarkan. Ketiga, Marketing politik menggunakan konsep
marketing secara luas yang meliputi teknik marketing, strategi marketing, teknik publikasi,
penawaran ide dan program, desain produk, serta pemrosesan informasi. Keempat, Marketing
politik melibatkan banyak disiplin ilmu, terutama sosiologi dan psikologi. Kelima, Marketing
politik dapat diterapkan mulai dari pemilu hingga lobby politik di parlemen.

Lees-Marshment menekankan bahwa marketing politik berkonsentrasi pada hubungan


antara produk politik sebuah organisasi dengan permintaan pasar. Pasar, dengan demikian,
menjadi faktor penting dalam sukses implementasi marketing politik. Menurut Firmanzah
dalam proses Political Marketing, digunakan penerapan 4Ps bauran marketing, yaitu:

a. Produk (product) berarti partai, kandidat dan gagasan-gagasan partai yang akan
disampaikan konstituen.produk ini berisi konsep, identitas ideologi. Baik dimasa
lalumaupun sekarang yang berkontribusi dalam pembentukan sebuah produk politik.
b. Promosi (promotion) adalah upaya periklanan, kehumasan dan promosi untuk sebuah
partai yang di mix sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam hal
ini, pemilihan media perlu dipertimbangkan.
c. Harga (Price), mencakup banyak hal, mulai ekonomi, psikologis, sampai citra nasional.
Harga ekonomi mencakup semua biaya yang dikeluarkan partai selama periode
kampanye. Harga psikologis mengacu pada harga persepsi psikologis misalnya,
pemilih merasa nyaman, dengan latar belakang etnis, agama, pendidikan dan lain-lain
. Sedangkan harga citra nasional berkaitan dengan apakah pemilih merasa kandidat
tersebut dapat memberikan citra positif dan dapat menjadi kebanggaan negara.
d. Penempatan (place), berkaitan erat dengan cara hadir atau distribusi sebuah partai dan
kemampuannya dalam berkomunikasi dengan para pemilih. Ini berati sebuah partai
harus dapat memetakan struktur serta karakteristik masyarakat baik itu geografis
maupun demografis.

Metode dalam menetapkan strategi kampanye yaitu, seperti dijelaskan pada bagan dibawah ini
:
Tujuan kampanye

positioning

research SISTEMATIKA DALAM MENETAPKAN STRATEG

Pengembangan program kerja

Strategi kreativ

Strategi media Peningkatan elektabilitas


Konstituen Non-partisan

Monitoring dan evaluasi

Setiap merumuskan pemenangan dalam berpolitik, tentunya strategi harus melihat bagaimana
segmentasi dari setiap pemilih, segmentasi berikut antara lain yaitu :
SEGMENTASI PEMILIH

geografisdemografispsikografi perilaku Sosial-budaya


Sebab-akibat
Keterbut Dilihat Segment Dibeda Klasifikasi Berdasarka
uhan berdasa asi kan berdasarka n
masyara rkan dilakuka berdas n budaya, perspektif
kat umur, n arkan suku, etnis, pemilih
dilihat jenis berdasar proses dan ritual dapat
dari kelamin, kan penga spesifik dikelompo
daerah pendap kebiasaa mbilan kan
atan, n dan keputu berdsarkan
pendidi prilaku san, pemilih
kan, yang intensi rasional,
pekerjaa mungkin tas, tradisional,
n dan terkait keterk kritis dan
kelas isu aitan skeptis
sosial politik dan
keterli
batan
terhad
ap isu-
isu
politik
masing
-
masing
kelom
pok
memili
ki
prilaku
yang
berbed
a

Didukung berkembangnya sistem pemerintahan Indonesia yang demokratis seperti


sekarang ini, maka fungsi dan peranan saluran media massa baik cetak maupun media
elektronik, radio, internet dan ditambah dengan banyaknya saluran stasiun televisi yang
bermunculan baik secara nasional atau TV lokal daerah ikut menggiatkan atau
menyebarluaskan pesan-pesan, pemberitaan atau informasi melalui berbagai bentuk
komunikasi pemasaran, dan pemasaran politik, program kampanye politik melalui saluran
media publikasi, public relations, promosi, kontak personal dan kreativitas periklanan politik
(political advertising) yang terpapar secara luas tanpa sekat atau bahkan melampaui batas-batas
negeri atau borderless country kepada seluruh para pemirsanya tanpa terkecuali. Dikaitkan
dengan pembahasan penyebarluaskan arus informasi dalam era globalisasi tersebut terdapat
mitos yang mampu menciptakan ketiadaan ruang, jarak dan waktu sebagai akibat kebebasan
masyarakat memperoleh informasi secara bebas, langsung tanpa tekanan, tidak ada lagi batasan
teritorial, tidak ada lagi sesuatu peristiwa atau kejadian tanpa kecuali yang dapat ditutup-
ditutupi oleh setiap negara, lembaga lainnya dan termasuk upaya perorangan ingin
menyembunyikan sesuatu informasi demi kepentingan sepihak. Pendekatan kampanye politik
atau political campaign approach untuk mendukung penggiatan pemasaran politik atau political
marketing activity tersebut sebagai upaya selain bertujuan untuk:

a. Membentuk preferensi bagi pihak setiap pemilih dalam menentukan suaranya.


b. Ingin merangkul simpati pihak kelompok-kelompok atau the third influencer of person
and groups seperti tokoh masyarakat, agama, adat, eksekutif dan artis atau selebritis
terkenal lainnya.
c. Memiliki daya tarik bagi kalangan media massa baik cetak maupun elektronik,
termasuk memanfaatkan penggunaan atribut kanpanye, poster, spanduk, iklan politik
di media-massa, termasuk melalui situs atau blog internet untuk mempengaruhi
pembentukan opini publik dan citra secara positif demi kepentingan membangun
populeritas tinggi atau menebar pesona sang kandidat dan aktivitas parpol yang
bersangkutan sebagai kontestan yang siap berlaga dalam setiap siklus pelaksanaan
Pemilihan Umum

Inti dari political marketing adalah mengemas pencitraan, publik figur dan kepribadian
(Personality) seorang kandidat yang berkompetisi dalam konteks Pemilihan Umum (PEMILU)
kepada masyarakat luas yang akan memilihnya. Dalam hal ini tujuan marketing dalam politik
adalah bagaimana membantu PARPOL untuk lebih baik dalam mengenal masyarakat yang
diwakili atau menjadi target dan kemudian mengembangkan isu politik yang sesuai dengan
aspirasi mereka.

5. Provinsi Jawabarat
Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan dengan
Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Banten dan DKI
Jakarta di barat.

Kawasan pantai utara merupakan dataran rendah. Di bagian tengah merupakan


pegunungan, yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat hingga timur
Pulau Jawa. Titik tertingginya adalah Gunung Ciremay, yang berada di sebelah barat daya Kota
Cirebon. Sungai-sungai yang cukup penting adalah Sungai Citarum dan Sungai Cimanuk, yang
bermuara di Laut Jawa.

Mayoritas penduduk Jawa Barat adalah Suku Sunda, yang bertutur menggunakan
Bahasa Sunda. Di Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon dan Kabupaten Kuningan dituturkan
bahasa Cirebon yang mirip dengan Bahasa Banyumasan dialek Brebes. Di Kabupaten
Indramayu menggunakan bahasa Cirebon dialek Indramayu atau dikenal dengan dermayon dan
beberapa kecamatan yang terletak di pantai utara kabupaten Subang dan Kabupaten Karawang
seperti Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon dan Pedes (Cemara) menggunakan bahasa Cirebon
yang hampir mirip dengan bahasa Cirebon dialek dermayon.

daerah perbatasan dengan DKI Jakarta seperti sebagian Kota Bekasi, Kecamatan
Tarumajaya dan Babelan (Kabupaten Bekasi) dan Kota Depok bagian utara dituturkan bahasa
Melayu dialek Betawi. Jawa Barat merupakan wilayah berkaraktaristik kontras dengan dua
identitas: masyarakat urban yang sebagian besar tinggal di wilayah Jabodetabek (sekitar
Jakarta) serta Bandung Raya; dan masyarakat tradisional yang hidup di pedesaan yang tersisa.
Pada tahun 2002, populasi Jawa Barat mencapai 37.548.565 jiwa, dengan rata-rata kepadatan
penduduk 1.033 jika/km persegi. Dibandingkan dengan angka pertumbuhan nasional (2,14%
per tahun), Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat terendah, dengan 2,02% per tahun.

Jumlah penduduk Provinsi Jawa Barat adalah sebanyak 43.053.732 jiwa yang
mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 28.282.915 jiwa
(65,69 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 14.770.817 jiwa (34,31 persen). Persentase
distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 0,41 persen
di Kota Banjar hingga yang tertinggi sebesar 11,08 persen di Kabupaten Bogor.

Penduduk laki-laki Provinsi Jawa Barat sebanyak 21.907.040 jiwa dan perempuan
sebanyak 21.146.692 jiwa. Seks Rasio adalah 104, berarti terdapat 104 laki-laki untuk setiap
100 perempuan. Seks rasio menurut kabupaten/kota yang terendah adalah Kabupaten Ciamis
sebesar 98 dan tertinggi adalah Kabupaten Cianjur sebesar 107. Seks Rasio pada kelompok
umur 0-4 sebesar 106, kelompok umur 5-9 sebesar 106, kelompok umur lima tahunan dari 10
sampai 64 berkisar antara 97 sampai dengan 113, dan dan kelompok umur 65-69 sebesar 96.

Median umur penduduk Provinsi Jawa Barat tahun 2010 adalah 26,86 tahun. Angka ini
menunjukkan bahwa penduduk Provinsi Jawa Barat termasuk kategori menengah. Penduduk
suatu wilayah dikategorikan penduduk muda bila median umur < 20, penduduk menengah jika
median umur 20-30, dan penduduk tua jika median umur > 30 tahun.

Rasio ketergantungan penduduk Provinsi Jawa Barat adalah 51,20. Angka ini
menunjukkan bahwa setiap 100 orang usia produktif (15-64 tahun) terdapat sekitar 51 orang
usia tidak produkif (0-14 dan 65+), yang menunjukkan banyaknya beban tanggungan penduduk
suatu wilayah. Rasio ketergantungan di daerah perkotaan adalah 48,84 sementara di daerah
perdesaan 55,92.
BAB III

PEMBAHASAN

1. Peluang KH. Abdullah Gymnatsiar (Aa Gym) pada Pemilihan Gubernur


Jawabarat tahun 2018.

Pada pemilihan kepala daerah gubenur dan wakil gubernur jawabarat tahun 2018.
Pemberitaan tentang KH. Abdullah Gymnatsiar(Aa Gym) yang hendak mencalonkan menjadi
Gubenur Jawabarat cukup ramai sangat intens. Terbukti banyaknya spanduk-spanduk yang
mengatasnamakan relawan Aa Gym sudah cukup massip menyebar di kota-kota di jawabarat.

Sebagai sosok seorang DaI yang cukup kondang di indonesia ini akan menjadi modal
awal yang sangat bagus bagi kariernya di ranah politik khususnya pada PilGub Jabar 2018
maka dari itu mari kita kupas tuntas peluang KH. Abdullah Gymnatsiar melalui metode
analisis SWOT ( Strengths, Weaknesses, opportunities, threats):

a. Strenghts (kekuatan)

KH. Abdullah Gymnatsiar (AaGym) mempunyai kekuatan yang yang cukup luar biasa
di kancah dunia politik dikarenakan pansa pasar beliau cukup mempuni diberbagai macam
kalangan lapisan masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Bagaimana tidak sebagai seorang
DaI yang telah lama malang melintang di dunia dakwah. beliau cukup berhasil menyampaikan
Risalah dakwah yang diemban dari zaman Rosulullah Saw sampai sekarang dirinya masih
konsisten menjadi ulama yang banyak diteladani masyarakatnya.terlebih Seiring waktu Daarut
Tauhiid mengalami pertumbuhan yang pesat. Dengan perjuangan umat Islam yang ikhlas,
Daarut Tauhiid kemudian didirikan di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya, dan dakwah
tersiarkan media radio, radio internet, video streaming, twitter, facebook, youtube, sms Tauhiid
dan media lainnya. tentu dengan adanya sarana ini dakwah AaGym bisa melintasi batas negara
dan mencapai Jerman, Kanada, Malaysia, Jepang, dan China. Ini menjadi Modal awal untuk
meraih pangsa pasar perolehan suara untuk memenangkan Aa Gym di PilGub Jabar 2018,

karena kita tahu bahwa memenangkan politik tidak bisa lepas dari 4 hal yaitu : (1),
popularitas, tingkat keterkenalan di mata publik. (2), likeabilitas, kesukaan pemilih pada
personal pribadinya (3), elektabilitas, tingkat keterpilihan yang disesuaikan dengan keteria
pilihan (4) acceptabilitas, keterterimaan pemilih sehingga dia memutuskan untuk memilih
calon tersebut.

b. Weaknesses (kelemahan)
Sosok KH. Abdullah Gymnatsiar (Aa Gym) selain memiliki kelebihan dan
kekuatan untuk memenangkan PilGub Jabar 2018. Tapi disamping itu masyarakat
akan berpikir ulang untuk memilih Aa Gym untuk menjadi orang no 1 dijabar
dikarenakan sosok ulama yang sudah terlanjur melekat pada diri beliau. Ini menjadi
dua mata pisau yang satu bisa membuat aa Gym menang dan satunya lagi bisa
menjungkir kan dirinya dikarenakan masyarakat d tidak semuanya setuju dengan
pencalonannya. Lantas siapa yang akan mengurus umat? ketika beliau sibuk
menjadi bagian dari pemerintah jawabarat. Kemudian, jika kita melihat kebelakang
kasus poligaminya Aa Gym dengan menikahi istri keduanya yaitu seorang mantan
model membuat citra dirinya jelek dikalangan ibu-ibu bahkan lebih dari itu,
kunjungan wisata rohani ke DT pun omsetnya menurun sampe 70 persen.ini yang
jadi kelemahan beliau yang nantinya harus bisa di cover.
c. Opportunities (Kesempatan)
Peluang atau kesempatan yang di dapat Aa Gym jika berani maju di Jabar 1 cukup
besar dikarenakan sebagai Ulama belaiau cukup berhasil dengan berbagai aral
ritangan yang Aa Gym hadapi. Sekecil apapun peluang dimiliki Aa Gym walaupun
tidak bisa menjadi orang pertama di jabar beliau masih bisa menjadi wakil kandidat
terkuat saat ini yaitu digadang-gadang bila jadi Dedy Mizwar meminang Aa Gym
menjadi Cawagub kontes politik PilGub Jabar akan sangat seru dikarenakan
pesainganya pun RK yang selama ini masih menjomblo di prediksikan akan
memperoleh pangsa pasar yang cukup bagus dikarenakan prestasinya membangun
kota bandung.
d. Threats (ancaman)

Ancaman terbesar Aa Gym ketika maju di PilGub Jabar adalah sosok Ke Ulamaanya
yang sangat melekat pada dirinya. Masyarakat akan merasa kehilangan dengan sentuhan
dakwah manejemen qolbu beliau. Kemudian ancaman selanjutnya berbicara mengenai
elektabilitas beliau di kancah dunia politik masi 0. Pengalamanya di bidang politik masih
dipertanyakan. Masyarakat jelasnya akan mampu menilai sosok keulammanyayang awamdi
dunia politik.

2. Strategi Pemenangan KH. Abdullah Gymnatsiar di PilGub Jabar 2018

2.1 Media Masa

media massa merupakan strategi paling cepat dalam meningkatkan tingkat populeritas
dan elektabilitas calon. Karena media massa mempunyai daya publisitas yang cukup
besar,media masa mampu menembus daerah dan ruang-ruang dalam masyarakat dengan cepat
dan menyeluruh. Tentunya dalam proses kampanye media elektronik, cetak dan online harus
mampu dijalankan dengan seimbang dan berkelanjutan. Media massa mampu mengkonstruk
realitas sosial sesuai dengan kepentingan dari si pembuat konten tersebut. Lebih lanjut media
sosial diberbagai cara teknisnya harus dibedakan metode publikasinya karena hal itu harus
disesuaikan dengan kondisi latar belakang masyarakatnya, psikografi, demografi dan sosio-
cultural nya. Sehingga pesan politik dan penyampaian citra diri mampu dipahami dan
mendapatkan feedback yang efektif dan efisien.

2.2 Pendekatan Budaya

Jawabarat merupakan sebuah daerah yang mengidentikan wilayahnya sebagai wilayah


dengan tingkat kebudayaan yang tinggi. Pelestarian simbol-simbol kebudayaan baik berupa
artefak, bahasa, pakaian ataupun arsitektur tempat huniannya. Maka dari itu Deddy Mizwar
dalam memulai pencitraan harus berangkat dari kebudayaan di jawabarat. Tidak boleh
menyesuaikan citra nya sesuai dengan kondisi modern ataupun dengan citra masayarakat
perkotaan. Namun harus berangkat dari budaya. Karena indonesia khususnya jawabarat masih
kuat dalam pelestarian kebudayaan dan dimasyarakat perkotaan pun bahwa budaya tidak bisa
dihilangkan dengan sengaja dalam diri sesorang karena itu merupakan hakikat pada individu
dirinya sendiri.

2.3 Pendekatan Organisasi Kemasyarakatan

Pendekatan organisasi kemasyarkat menjadi penopang dalam memobilisasi masa untuk


mau memilih dan mempengaruhi masyarakat. Organisasi kemasyarakat memiliki basis yang
jelas dalam hitungan kuantitatif dan ormas memiliki garis intruksi yang jelas dan solid. Belum
lagi ormas memiliki peranan penting dalam struktur kemasyarakatan. Sehingga jika ormas
mampu dimanfaatkan maksimal sebagai penopang kampanye maka efektifitas dalam
meningkatkan suara pemilih mampu signifikan.
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
1.1 Peluang KH. Abdullah Gymnatsiar (Aa Gym) pada Pemilihan Gubernur
Jawabarat tahun 2018

Dengan menggunakan analisis SWOT dalam melihat peluangKH. Abdullah Gymatsiar,


maka masih memiliki peluang yang cukup besar untuk memenangkan kontestasi Pemilihan
Gubernur Jawabarat tahun 2018 dan kemudian Aa Gym sangat diuntungkan sebagai calon
petahana karena memiliki basis yang cukup kuat sebagai seorang Ulama kondang yang DaI
yang berpolitik ketika turun kemasyarakat, sehingga peluangnya cukup besar

Strategi Pemenangan Aa Gym pada Pemilihan Gubernur Jawabarat tahun 2018 Hasil dari
analiisis SWOT dalam melihat peluang dan merumuskan strategi maka strategi yang harus
digunakan oleh Aa Gym adalah dengan memperhatikan segmentasi dan struktur pemilih di
jawabarat. Kemudian hal yang perlu diperhatikan adalah bentuk pendekatan kampanye kepada
masyarakat. Program pembangunan jawabarat harus sesuai dengan keterbutuhan masyarakat
di tiap daerah dengan unsur keadilan, kesejahtraan dan pendidikan. Hal ini dapat membuat
masyarakat menjatuhkan pilihan pada Aa Gym karena sesuai dengan kebutuhan masyarkat
yang bahagia memiliki pemimpin yang bernafaskan Islami

.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kpu-tangerangkota.go.id/p/pemilihan-umum-kepala-daerah-dan-wakil.html

Firmanzah, Marketing Politik; Antara Pemahaman dan Realitas (Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, 2008).

Ardianto, Elvinarno dan Lukiati Komala. 2005. Komunikasi Massa (suatu pengantar).
Simbiosa Rekatama Media. Bandung.

Depari, Eduard dan Colin MacAndrews. 1978. Peranan Komunikasi Massa Dalam
Pembangunan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Effendy, Onong Uchjana. 1992. Hubungan Masyarakat. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Effendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, PT Remaja Rosda Karya,
Bandung, 2002

Anda mungkin juga menyukai