Anda di halaman 1dari 21

Pemasaran Politik

Peran Marketing dalam Politik

 Kontribusi marketing dalam dunia politik terletak pada strategi


untuk dapat memahami dan menganalisis apa yang diinginkan
dan dibutuhkan para pemilih.
 Aktivitas politik harus sesuai dengan aspirasi masyarakat luas.
STRATEGI PENDEKATAN PASAR
POLIITK
 Terdapat tiga pendekatan yang dapat dilakukan dalam marketing politik:
 Push marketing  partai politik berusaha mendapatkan dukungan melalui stimulan
yang diberikan kepada pemilih. Masyarakat perlu mendapat dorongan dan energi
untuk pergi ke bilik suara dan mencoblos suatu kontestan. Partai politik perlu
menyediakan sejumlah alasan yang rasional maupun emosional kepada para pemilih
untuk bisa memotivasi agar tergerak dan bersedia mendukung.
 Pass Marketing  partai politik menggunakan individu maupun kelompok
(tim sukes/influencer) yang dapat memengaruhi opini pemilih. Sukses tidaknya
penggalangan massa akan sangat ditentukan oleh para tim sukses. Semakin tepat
influencer yang yang dipilih, efek yang diraih pun menjadi semakin besardalam
memengaruhi pendapat, keyakinan dan pikiran publik.
 Pull Marketing  partai politik harus menitikberatkan pada pembentukan image
politik yang positif. Simbol dan image politik memiliki dampak signifikan karenanya
harus mampu membangkitkan sentimen.
SIGNIFIKANSI POSITIONING
 POLITIK
Positioning politik dimaksudkan sebagai semua aktifitas untuk menanamkan kesan
dibenak para pemilih agar mereka bisa membedakan eksistensi parpol bersangkutan
dengan parpol lainnya. Dalam positioning, atribut produk yang dihasilkan akan direkam
dalam bentuk image dalam sistem kognitif masyarakat.
DALAM POSITIONING
POLITIK
*Parpol harus mampu menempatkan produk politik dan image politik
dalam benak masyarakat.  produk & image politik harus memiliki
sesuatu yang berbeda (diferensiasi) dibanding dengan produk politik
lain.
* Masing-masing parpol harus berusaha menjadi dominan dan
menguasai benak masyarakat.  parpol harus menciptakan branded
political product.
Pilihan Trade Off dalam Marketing Politik

 Trade off  suatu kondisi dimana parpol harus memilih antara


dua pilihan karena berhadapan dengan keterbatasan yang
ditanggungnya.
 Pilihan yang diambil harusnya memiliki potensi keuntungan
paling tinggi diantara pilihan yang ada.
5 jenis trade off dalam mengembangkan strategi marketing politik:

 Apakah pemilu. parpol akan memaksimalkan pemilih


atau kebijakan (policy).
 Apakah parpol lebih mempertahankan pemilih inti atau
pemilih non partisan yang tidak terikat dengan partai
manapun.
 Apakah parpol lebih memperjuangkan ideologi partai atau
mengikuti keinginan masyarakat yang tercermin dalam
pollling.
 Apakah parpol lebih menekankan pada pemimpin atau
justeru pada konstituen yang terdapat dalam tubuh
parpolnya.
 Apakah parpol diposisikan lebih sebagai instrumen
mekanis atau simbolis dalam kampanye
STRATEGI PEMENANGAN
PEMILU
 Dengan kelima jenis trade off, dapat dilakukan dua strategi
untuk memenangkan pemilu:
* Strategi mobilisasi (mobilizing).
*Menekankan pada sisi kebijakan (policies).
*Mengutamakan pendekatan pendukung parpol
*Menonjolkan pemimpin parpol
STRATEGI BERBURU
PEMILIH
Strategi ini berlawanan dalam setiap aspek dengan strategi
mobilisasi. Penekanannya adalah memaksimalkan pemilih
secara luas. Semua usaha yang dilakukan justeru untuk
mendekati pemilih yang bukan pendukung utama
(konstituen), karena mereka beranggapan bahwa yang
terpenting adalah menambah dukungan masyarakat
hingga seluas mungkin, sedangkan konstituen diandaikan
akan dengan sendirinya memberikan suara kepada parpol.
 isu-isu politik dikembangkan mengikuti hasil-hasil
yang tergambar dalam media-media polling ketimbang
ideologi internal parpol, menekankan image organisasi
secara keseluruhan ketimbang sosok pemimpin. Tema-
tema yang diangkat dalam strategi kampanye lebih
bersifat simbolis ketimbang mekanik instrumentalis.
TIPE STRATEGI PEMENANGAN
PEMILU
 Strategi Mobilizing  Reaktif, Defensif, Protektif, Internal
oriented, Memperkuat
 Strategi Chasing  Proaktif, Research and development,
Merebut, Eksternal Oriented, Menarik
PROSES MARKETING POLITIK

Lingkungan

Program Marketing
Produk  Platform partai Segmen Pemilih
 Masa lalu
 Karakteristik Personal Segmen 1 Isu politik/
Promosi Advertising Peluang
Kandidat/  Publikasi, even debat
Segmen 2 Isu politik/
Parpol Harga Biaya ekonomi Peluang
 Biaya Psikologis
 Efek Image Nasional Segmen Isu politik/
3 Peluang
‘Place’  Program marketing Segmen Isu politik/
personal 4 Peluang
 Program volunteer

13
PROSES MARKETING
POLITIK
 Proses marketing politik secara umum meliputi
 produk,
 promosi,
 price (harga),
 ‘place’ dan segmen (4Ps).
.
Produk (product

 Produk yang ditawarkan institusi politik


merupakan sesuatu yang kompleks, dimana
pemilih akan menikmatinya setelah sebuah
parpol atau pun kandidat terpilih. Arti penting
sebuah produk politik tidak hanya ditentukan
oleh karakteristik produk itu sendiri.
Pemahaman pemilih juga memainkan peranan
penting dalam memaknai dan
menginterpretasikan sebuah produk politik.
PROSES MARKETING POLITIK
Proses marketing politik secara umum meliputi produk, promosi, price (harga), ‘place’ dan
segmen (4Ps).
1. Produk (product)
Produk yang ditawarkan institusi politik merupakan sesuatu yang kompleks, dimana
pemilih akan menikmatinya setelah sebuah parpol atau pun kandidat terpilih. Arti penting
sebuah produk politik tidak hanya ditentukan oleh karakteristik produk itu sendiri. Pemahaman
pemilih juga memainkan peranan penting dalam memaknai dan menginterpretasikan sebuah
produk politik.
Produk politik dapat dibagi menjadi tiga kategori (Niffeneger, 1998):
a. Party platform (platform partai)  konsep, identitas ideologi dan program kerja.
b. Past record  catatan tentang hal-hal yang dilakukan di masa lampau berkontribusi
dalam pembentukan sebuah produk politik.
c. Personal characteristic (ciri pribadi)  pemimpin parpol dalam memberikan citra,
simbol dan kredibilitas sebuah produk politik.
2. Promosi (promotion)
Dalam mempromosikan produk, parpol dapat bekerjasama dengan agen iklan dalam
membangun slogan, jargon dan citra yang akan ditampilkan. Ia juga dapat dilakukan dengan
cara pagelaran musik outdoor, debat di TV dan pengerahan massa dalam jumlah besar untuk
menghadiri temu kader atau pun tabligh akbar. Promosi politik tidak hanya dilakukan semasa
kampanye saja, tetapi harus terus menerus dan permanen. 16
3. Harga (price)
Harga dalam kampanye meliputi harga ekonomi, psikologis, dan citra nasional. Harga
ekonomi berkait dengan semua biaya yang dikeluarkan selama masa kampanye. Harga
psikologis mengacu pada harag persepsi psikologis, misalnya apakah pemilih merasa
nyaman dengan latar belakang parpol, kandidat anggota legislatif atau kandidat presiden
yang diusung parpol. Harga nasional berkait demham apakah pemilih merasa bahwa parpol
dapat memberi citra positif bangsa atau menjadi kebanggaan nasional.
Strategi Parpol akan cenderung meminimalisasi harga politiknya (memperkecil resiko) dan
memaksimalkan harga politik lawan politik (semakin beresiko). Karena pemilih akan
cenderung memilih parpol yang beresiko lebih kecil.
4. Penempatan (place)
Penempatan (place) berkait erat dengan cara hadir atau distribusi sebuah institusi
politik dan kemampuannya dalam berkomunikasi dengan para pemilih atau calon pemilih.
Kampanye politik memang harus bisa mengidentifikasi dan memetakan struktur serta
karakteristik masyarakat. Pemetaan penematan bisa dilakukan secara geografis, demografis,
dan keberpihakan pemilih.
5. Segmentasi
segmentasi sangat memperhitungkan kelompok masyarakat yang dimasuki. Menggelar
musik dangdut saat kampanye akan sangat efektif di daerah pedesaan dan grasroot secara
umum, tetapi tidak sesuai jika dilakukan di tengah kalangan akademisi. Segmentasi penting
dilakukan mengingat institusi politik diharapkan dapat hadir dalam berbagai karakteristik
pemilih.
17
SEGMENTASI DAN POSITIONING POLITIK

Agar produk politik dapat menyentuh secara langsung ke kelompok masyarakat ada tiga hal
yang perlu dilakukan:
1. Tahap pertama  segmentasi, meliputi:
a. Identifikasi dasar-dasar yang dilakukan dalam melakukan segmentasi. Langkah ini
bisa dilakukan dengan melihat kondisi demografis, psikologis hingga causal based.
b. Menyusun profil pemilih. Profil meliputi tiga hal: profil tentang pendukung parpol
(konstituen), profil tentang massa mengambang, profil tentang pendukung partai lain.
2. Tahap kedua  targetisasi

18
SEGMENTASI DAN POSITIONING POLITIK

Segmentasi pasar Targetisasi pasar Positioning pasar


politik politik politik
5. Menyusun strategi
1. Identifikasi dasar 3. Menyusun kriteria
positioning di setiap
segmentasi pemilih pemilihan segmen
segmen
2. Menyusun profil pemilih
6. Menyusun pembauran
dari hasil segmentasi 4. Memilih target
marketing di setiap
pemilih segmen pemilih
segmen

19
MODEL POSITIONING PEMILU

Proses Penyusunan pesan politik


Riset Pasar
dan
Isu Politik
Penyusunan Brand
Kampanye Diseminasi Pesan

Riset Opisisi
Dan
Lawan Politik
Proses Penyusunan pesan politik

20
KAMPANYE PEMILU DAN KAMPANYE POLITIK
Kampanye Pemilu Kampanye Politik
Jangka dan batas waktu Periodik dan tertentu Jangka panjang dan terus
menerus
Tujuan Menggiring pemilih ke bilik Image politik
suara
Strategi Mobilisasi dan berburu Membangun dan membentuk
pendukung Push Marketing reputasi politik pull marketing
Komunikasi politik Satu arah dan penekanan Interaksi dan mencari
kepada janji dan harapan politik pemahaman beserta solusi
kalau menang pemilu yang dihadapi masyarakat
Sifat hubungan antara Pragmatis/transaksi Hubungan relasional
kandidat dan pemilih
produk politik Janji dan harapan politik Pengungkapan maslah dan
Figur kandidat dan program solusi, Ideol ogi dan sistem nilai
kerja yang melandasi tujuan partai
Sifat program kerja Market oriented dan berubah- Konsisten dengan sistem nilai
ubah dari pemilu satu ke pemilu partai
lainnya
Retensi memori kolektif Cenderung mudah hilang Tidak mudah hilang dalam
ingatan kolektif
Sifat kampanye Jelas, terukur dan dapat Bersifat laten, bersikap kritis,
dirasakan langsung aktifitas dan bersifat menarik simpati 21
fisiknya masyarakat

Anda mungkin juga menyukai