Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEPERAWATAN PROFESIONAL

Disusun Oleh :

Dian Widyawati
2013.01.009

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI


PRODI D.III KEPERAWATAN
BANYUWANGI
2014
1

I.

PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam
kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, Organisasi
adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap
bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur
pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang
posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan
tertentu.
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan orang-orang di bawah
pengarahan manajer (pimpinan) untuk mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh
dua orang atau lebih.
Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi
yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk
melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam
kapasitas mereka sebagai individu.

II.

CIRI-CIRI ORGANISASI PROFESI KEPERAWATAN


Menurut Prof. DR. Azrul Azwar MPH (1998), ada 3 ciri organisasi :
1) Umumnya untuk satu profesi hanya ada satu organisasi profesi yang para
anggotanya berasal dari satu profesi saja dalam arti telah menyelesaikan pendidikan
profesi dengan dasar-dasar keilmuan yang sama.
2

2) Misi utama organisasi profesi adalah untuk merumuskan kode etik (Code of
professional ethnic) merumuskan kompetensi profesi (professional competency) serta
memperjuangkan tegaknya kebebasan profesi (professional autonomous).
3) Kegiatan pokok organisasi profesi adalah menetapkan serta merumuskan standar
pelayanan profesi (standar of professional services) yang mana kode etik termasuk
kedalamnya, merumuskan dan menetapkan standar pendidikan dan pelatihan profesi
(standar of professional education and training ) serta menetapkan dan
memperjuangkan kebijakan dan politik profesi (professional policy).
III. PERAN ORGANISASI
Organisasi profesi dalam pembuatan dan pengembangan profesi keperawatan
berperan sebagai berikut :
1. Pembinaan, pengembangan dan pengawasan mutu pendidikan keperawatan.
2. Pembinaan, pengembangan dan pengawasan pelayanan keperawatan.
3. Pembinaan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan.
4. Pembinaan, pengembangan dan pengawasan kehidupan profesi.

IV.

FUNGSI ORGANISASI PROFESI

Dalam pelaksanaan peran-peran organisasi profesi maka organisasi berfungsi :


1.

Dalam bidang pendidikan keperawatan.


1. Penetapan standar pendidikan keperawatan.
2. Pengembangan pendidikan keperawatan berjenjang berlanjut.
3. Dalam bidang pelayanan keperawatan.
4. Penetapan standar profesi keperawatan.
5. Pemberian izin praktek / rekomendasi.
3

6. Pemberian registrasi tenaga keperawatan.


7. Penyusunan dan pemberlakuan kode etik keperawatan.
8. Dalam bidang iptek
1. Merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi riset keperawatan
2. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi perkembangan.
9. Dalam bidang kehidupan profesi
1. Membina, mengawasi organisasi profesi itu sendiri
2. Membina kerja sama dengan penerintah, masyarakat, profesi lain antar
anggota
3. Membina kerja sama dengan organisasi profesi sejenis dengan Negara
lain / internasional
4. Membina, mengupayakan dan mengawasi kesejahteraan anggota.
V.

MANFAAT ORGANISASI PROFESI


Apabila organisasi profesi bekerja dengan baik dan lancar banyak manfaat yang akan
diperoleh, akan tetapi menurut Brecko 1989, minimal ada 4 manfaat yakni :

1. Dapat lebih mengembangkan dan memajukan profesi.


2. Dapat menertibkan dan memperluas bidang gerak profesi.
3. Dapat menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi.
4. Dapat memberikan kesempatan kepada semua anggota untuk berkarya dan berperan
aktif dalam mengembangkan dan memajukan profesi.
Apabila manfaat-manfaat tersebut dapat dicapai maka dampak akhir banyak pula yang
akan dihasilkan. Menurut World Medical Assosiation (1991) dampak minimal yang
akan diperoleh adalah :
4

1. Makin tertibnya pekerjaan profesi.


2. Meningkatnya kualits hidup serta derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
VI.

ORGANISASI PERAWAT INDONESIA, BERDIRINYA PPNI


Organisasi ini lahir berdasarkan serangkaian perundingan beberapa tokoh tenaga

keperawatan dari berbagai organisasi keperawatan yang berdiri sendiri. Dengan


kesadaran pentingnya bersatu, maka pada tanggal 17 Maret 1974, mereka sepakat
melaksanakan fusi menjadi Persatuan Perawat Nasional Indonesia yang disingkat
menjadi PPNI.
PPNI didirikan pada tanggal 17 Maret 1974 yang kepengurusannya terdiri dari : 1
Pengurus Pusat PPNI berkedudukan di Ibu Kota Negara, 32 Pengurus PPNI Propinsi,
358 Pengurus PPNI Kabupaten/Kota dan lebih dari 2500 Pengurus Komisariat
(tempat kerja) y ang menghimpun ratusan ribu perawat Indonesia baik yang berada di
Indonesia maupun di Luar Negeri, saat ini sudah dibentuk INNA-K ( Indonesian
National Nurses Association in Kuwait). PPNI, sejak Juni 2003 telah menjadi anggota
ICN (International Council of Nurses) yang ke 125 dengan visi sebagai corong suara
yang kuat bagi komunitas keperawatan dan berkomitmen tinggi untuk memberikan
pelayanan/asuhan keperawatan yang kompeten, aman dan bermutu bagi masyarakat
luas.
VII.

TUJUAN PPNI

1. Membina dan mengembangkan organisasi profesi keperawatan antara lain :


Persatuan dan kesatuan, kerja sama dengan pihak lain, pembinaan manajemen
organisasi.
2. Membina, mengembangkan dan mengawasi mutu pendidikan keperawatan di
Indonesia.
3. Membina, mengembangkan dan mengawasi mutu pelayanan keperawatan di
Indonesia.
4. Membina dan mengembangkan IPTEK keperawatan di Indonesia.
5. Membina, dan mengupayakan kesejahteraan anggota.
VIII.

FUNGSI PPNI

1. Sebagai wadah tenaga keperawatan yang memiliki kesatuan kehendak sesuai


dengan posisi jabatan, profesi dan lingkungan untukmencapai tujuan organisasi
2. Mengembangkan dan mengamalkan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
program-program pembangunan manusia secara holistic tanpa membedakan
golongan, suku, keturunan, agama/kepercayaan terhadap Tuhan YME
3. Menampung,memadukan,menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi tenaga
keperawatan serta mengembangkan keprofesian dan kesejahteraan tenaga
keperawatan.

IX.

STRUKTUR ORGANISASI PPNI


1. Jenjang organisasi
a) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPNI
b) Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I (DPD I) PPNI
c) Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II (DPP II) PPNI
d) Komisariat PPNI (pengurus pada institusi dengan jumlah anggota 25 orang)
2. Struktur organisasi tingkat pusat
a. Ketua umum
Ketua-ketua :
1) Pembinaan Organisasi
2) Pembinaan pendidikan dan latihan
3) Pembinaan pelayanan
4) Pembinaan IPTEK
5) Pembinaan kesejahteraan
b. Sekretaris Jenderal
Sekretaris berjumlah 5 orang yang dibagi sesuai dengan pembidangan ketua-ketua dan
Departemen
1) Departemen organisasi, keanggotaan dan kaderisasi
2) Departemen pendidikan
3) Departemen pelatihan
4) Departemen pelayanan di RS
5) Departemen pelayanan di puskesmas
6

6) Departemen penelitian
7) Departemen hubungan luar negeri
8) Departemen kesejahteraan anggota
9) Departemen pembinaan yayasan
Lama kepengurusan adalah 5 tahun dan dipilih dalam Musyawarah Nasional atau
Musyawarah Daerah yang juga diselenggarakan untuk :
1) Menyempurnakan AD / ART
2) Perumusan program kerja
3) Pemilihan Pengurus

X.

PROGRAM KERJA UTAMA PPNI


Program kerja utama PPNI :
a) Pembinaan organisasi dan keanggotaan
b) Pengembangan dan pembinaan pendidikan
c) Pengembangan dan pembinaan serta pendidikan dan latihan keperawatan
d) Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di rumah sakit
e) Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di puskesmas
f) Pembinaan dan Pengembangan IPTEK
g) Pembinaan dan Pengembangan kerja sama dengan profesi lain dan organisasi
keperawatan internasional
h) Pembinaan dan Pengembangan sumber daya/yayasan
i) Pembinaan dan Pengembangan kesejahteraan anggota

XI.

KEWAJIBAN ANGGOTA PPNI


1. Menjunjung tinggi, mentaati dan mengamalkan AD dan ART organisasi.
2. Membayar uang pangkal dan uang iuran kecuali anggota penghormatan
3. Mentaati dan menjalankan segala keputusan
4. Menghadiri rapat yang diadakan organisasi
5. Menyampaikan usul untuk mencapai tujuan yang digariskan dalam program kerja
6. Memelihara kerukunan dalam organisasi secara konsekwen
7. Setiap anggota baru yang diterima menjadi anggota membayar uang pangkal dan
uang iuran.
7

XII.

HAK ANGGOTA PPNI


1. Semua anggota berhak mendapat pembelaan dan perlindungan dari organisasi
dalam hal yang benar dan adil dalam rangka tujuan organisasi
2. Semua anggota berhak mendapat kesempatan dalam menambah dan
mengambangkan ilmu serta kecakapannya yang diadakan oleh organisasi
3. Semua anggota berhak menghadiri rapat, memberi usul baik lisan maupun
tulisan.

4. Semua anggota kecuali anggota kehormatan yang mempunyai hak untuk memilih
dan dipilih sebagai pengurus dan dipilih sebagai pengurus atau perawatan atau
perwakilan organisasi

XIII.

TUGAS POKOK PPNI

1. Bidang pembinaan organisasi


PPNI bertugas membina kelembagaan anggotanya dan akder kepemimpinan
2. Bidang pembinaan profesi
PPNI bertugas meningkatkan mutu pelayanan, penghayatan dan pengamalan kode
etik perawat, mengutamakan terbentuknya peraturan perundang-undangan
keperawatan serta mengembangkan ilmu dan teknologi keperawatan
3. Bidang kesejahteraan anggota
PPNI bertugas membina hubungan kerja sama dengan organisasi dan lembaga lain
didalam maupun diluar negeri

XIV.

KEANGGOTAAN PPNI
Keanggotaan PPNI ada 2 yaitu:
1.

Anggota biasa

a)

WNI, tidak terlibat organisasi terlarang.

b)

Lulus bidang pendidikan keperawatan formal dan disahkan oleh pemerintah

c)

Sanggup aktif mengikuti kegiatan yang ditentukan organisasi


8

d)

Penyatakan diri untuk menjadi anggota

2.

Anggota kehormatan

Syaratnya sama dengan anggota biasa yaitu pada butir a, c, d, dan bukan berasal dari
pendidikan perawatan tetapi elah berjasa terhadap organisasi PPNI yang ditetapkan
oleh DPP (dewan pimpinan pusat)

XV.

ORGANISASI KEPERAWATAN INTERNASIONAL


1.

International Council of Nurses (ICN)

Merupakan organisasi profesional wanita pertama didunia yang


didirikan tanggal 1 Juli 1899 yang dimotori oleh Mrs. Bedford Fenwick.
ICN merupakan federasi perhimpunan perawat nasional diseluruh dunia.
Tujuan pendirian ICN adalah memperkokoh silaturahmi para perawat
diseluruh dunia, memberi kesempatan bertemu bagi perawat diseluruh
dunia untuk membicarakan berbagai maslah tentang keperawatan,
menjunjung tinggi peraturan dalam ICN agar dapat mencapai kemajuan
dalam pelayanan, pendidikan keperawatan berdasarkan dan kode eik
profesi keperawatan.
Kode etik keperawatan menurut ICN (1973) menegaskan bahwa
keperawatan bersifat universal. Keperawatan menjunjung tinggi
kehidupan, martabat dan hak asasi mnausia. Keperawatan tidak dibatasi
oleh perbedaan kebangsaan, ras, warna kuliut, usia, jenis kelamin, aliran
politik, agama, dan status sosial.
ICN mengadakan kongres setiap 4 tahun sekali. Pusatnya di Geneva,
switzerland.
2.

American Nurses Association (ANA)

ANA adalah organisasi profesi perawat di Amerika Serikat. Didirikan pada


akhir tahun 1800 yang anggotanya terdiri dari organisasi perawat dari
negara-negara bagian. ANA berperan dlm menetapkan standar praktek
keperawatan, melakukan penelitian untuk meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan serta menampilkan profil keperawatan profesional dengan
pemberlakukan legislasi keperawatan.
3.

Canadian Nurses Association (CNA)

CNA adalah asosiasi perawat nasional di Kanada. Mempunyai tujuan


yang sama dengan ANA yaitu membuat standar praktek keperawatan,
mengusahakan peningkatan standar praktek keperawatan, mendukung
9

peningkatan profesionalisasi keperawatan dan meningkatkan


kesejahteraan perawat. CNA juga berperan aktif meningkatkan mutu
pendidikan keperawatan, pemberian izin bagi praktek keperawatan
mandiri.
4.

National League for Nursing (NLN)

NLN adalah suatu organisasi terbuka untuk semua orang yang berkaitan
dengan keperawatan meliputi perawat, non perawat seperti asisten
perawat (pekarya) dan agencies. Didirikan pada tahun 1952. Bertujuan
untuk membantu pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan
keperawatan dan pendidikan keperawatan.
5. British Nurses Association (BNA)
BNA adalah asosiasi perawat nasional di Inggris. Didirikan pada tahun
1887 oleh Mrs. Fernwick. Bertujuan untuk memperkuat persatuan dan
kesatuan seluruh perawat di inggris dan berusaha memperoleh
pengakuan terhadap profesi keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA
http://syehaceh.wordpress.com/2008/06/03/organisasi-profesi-keperawatan/. Di
akses pada tanggal 29 Desember 2011
http://akperku.blogspot.com/2010/01/kondisi-sistem-pendidikan-keperawatan.html.
di akses pada tanggal 29 Desember 2011
http://ziyahners.wordpress.com/category/perkembangan-pendidikan-keperawatan/ di
akses pada tanggal 29 Desember 2011
http://syehaceh.wordpress.com/2008/06/03/organisasi-profesi-keperawatan/. Di
akses pada tanggal 29 desember 2011
Muslim Sudirman, S.Kp. (2000). Catatan Kuliah : Konsep Dasar Keperawatan I.
PSIK STIK Bina Husada Palembang
Chitty R.T. (1997). Profesional Nursing : Concept and Challenges. WB Sounders
Company Philadelphia
Marqius Bessi L. & Huston J.C. (2000). Leadership Roles and Management
Functions in Nursing. Theory and Application, Lippincott Philadelphia
Buku Panduan Organisasi Profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia Tahun
2006 oleh Pengurus Propinsi PPNI Jawa Timur

10

Anda mungkin juga menyukai