Anda di halaman 1dari 76

KONSEP TUMBUH

KEMBANG

LIASTUTIK
TUJUAN
• memperhatikan kesehatan anak
• sedini mungkin ( sejak dari kandungan
sampai 5 th)
• kelangsungan hidupnya
• meningkatkan kwalitas hidup
* tumbuh kembang optimal baik fisik
,mental, emosional, maupun sosial serta
memiliki inteligensi yang majemuk sesuai
dengan potensi genetiknya
Landasan hukum :
bagi petugas kesehatan

• UU no 23 th 2002 ( perlindungan anak)UU no


35 th 2014
• UU no 36 th 2009 ttg kes
• Permenkes no 25 t6h 2014 upaya kes anak
• Permenkes no 66 th 2014 ttg pemantauan
pertumbuhan ,perkembangan dan gangguan
tumbuh kembang anak
• Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
• Permendikbud no 146 th 2014 ttg kurikulum
th 2013 PAUD
TUMBANG OPTIMAL
dilakukan secara terkoordinir antara
• orang tua
• pengasuh
• masyarakat ( kader, toma, org masy, LSM )
• org profesi ( Puskesmas , TK , PAUD )
• RS sebagai tempat rujukan
OTAK BAYI = PLASTIS

POSITIF NEGATIF

• Gizi seimb gizi tak adequat

• BELAJAR tidak di stimulasi


• PENGKAYAAN kes tidak memadai

GOLDEN PERIOD / WINDOW OF OPPORTUNITY


USIA : JANIN -- 2 TAHUN
Pertumbuhan
• Bertambahnya ukuran dan jumlah sel
serta jaringan interselular
• berarti bertambahnya ukuran fisik dan
struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan
• bisa di ukur dengan satuan panjang dan
berat
Perkembangan
• bertambahnya struktur dan fungsi tubuh
yang lebih komplek dalam kemampuan
gerak kasar /halus , bicara dan bahasa ,
sosialisasi dan kemandirian
• Perkembangan merupakan hasil interaksi
kematangan susunan saraf pusat dengan
organ yang dipengaruhi nya

Pertumbuhan dan perkembangan terjadi


secara simultan .
CIRI CIRI TUMBUH KEMBANG:
• Ada perubahan , perkembangan
inteligensi pada anak akan menyertai
pertumbuhan otak (>>> serabut saraf )
• Pertumbuhan dan perkembangan tahap
awal ,menentukan tahap selanjutnya.
• Pertumbuhan dan perkembangan
mempunyai kecepatan yang
berbeda,pada setiap anak ( fisik /
mental )
• Perkembangan mempunyai pola yang
tetap sefalokaudal , proksimodistal
• Perkembangan memiliki tahapan yang
beurutan
Prinsip prinsip tumbuh kembang
• Perkembangan merupakan hasil proses
kematangan dan belajar
• BELAJAR , berasal dari LATIHAN DAN
USAHA
Faktor yang mempengaruhi kwalitas
tumbuh kembang anak
• Faktor internal
 ras /etnik atau bangsa
Keluarga ( postur tubuh tinggi,
pendek,gemuk dll
Umur → prenatal , tahun pertama
kehidupan , remaja
Jenis kelamin
Genetik , heterokonstitusional ( ciri
khas ),misal kerdil
• Faktor eksternal :
 prenatal
• Gizi ,makanan ibu hamil saat T 3 penting
untuk pertumbuhan
• Mekanis , kedudukan /posisi janin bisa
menyebabkan kelainan kongenital
• Toksin /zat kimia seperti thalidomid,
aminopterin menyebabkan labiopalatoskisis
• Endokrin , DM bisa menyebabkan
makrosefali, kardiomegali , hiperplasi adrenal
• Faktor eksternal :
 prenatal
• Radiasi ,paparan radium dan sinar rongent
bisa menyebabkan mikrosepfali, spina
bifida, MR , deformitas anggota gerak,
kelainan kongenital mata ,jantung
• Infeksi , T 1 & 2 oleh TORCH menyebabkan
bisu ,tuli, katarak kongenital
• Kelainan imunologi, eritroblastosis foetalis .
• Anoksia embrio
• Psikologi ibu
 natal
komplikasi persalinan , seperti trauma kepala,
asfiksi, bisa merusak jaringan otak
 paska natal
• Gizi , diperlukan makanan yang adekuat
• Penyakit kronis /kelainan kongenital , tbc ;
anemia; kelainan jantung bawaan ;
mengakibatkan retardasi pertumbuhan
jasmani
• Lingkungan fisis dan kimia,
• Lingkungan fisis dan kimia, lingkungan tempat
anak tersebut hidup , kurang sinar matahari ,
terpapar radio aktif, zat kimia tertentu
mercuri, Pb , rokok mempunyai dampak
negativ terhadap pertumbuhan anak
• Psikologis
• Endokrin , hypothyroid menghambat
pertumbuhan
• Sosio ekonomi,
• Lingkungan pengasuhan , hubungan ibu anak
mempengaruhi tumbuh kembang anak
• Stimulasi , perkembangan memerlukan
rangsangan , misalnya menyediakan alat
mainan , sosialisasi anak, hubungan
keterlibatan ,dengan anggota keluarga
• Obat obatan , pemakaian kortikosterooid
jangka lama akan menghambat pertumbuhan,
pemakaian obat obat yang merangsang
susunan saraf menyebabkan terhambatnya
produksi hormon pertumbuhan
Aspek perkembangan yang di pantau

• Gerak kasar , gerakan dan sikap tubuh yang


melibatkan otot otot besar
• Gerak halus , kemampuan yang melibatkan
otot otot kecil /bagian bagian tubuh tertentu
dan memerlukan koordinasi yang cermat
• Kemampuan bicara dan bahasa
• Sosialisasi dan kemandirian
Aspek pertumbuhan yang di pantau

• Tinggi badan
• Berat badan
• Lingkar kepala
PERTUMBUHAN : peningkatan ukuran tubuh
1. tinggi badan
2. berat badan
3. lingkar kepala

PERKEMBANGAN : peningkatan fungsi-fungsi individu


4. sensorik (dengar, lihat, raba, rasa, cium)
5. motorik (gerak kasar, halus)
6. kognitif (pengetahuan, kecerdasan)
7. komunikasi / berbahasa
8. emosi - sosial
9. kemandirian
Faktor Penentu Tumbuh Kembang Anak
– internal : genetik + proses sejak kehamilan
– eksternal : gizi, penyakit, aktifitas fisik, kualitas
pengasuh /keluarga, teman, sekolah
Kebutuhan-kebutuhan Dasar Anak
agar Tumbuh Kembang Optimal
I. FISIS- BIOLOGIS : nutrisi, immunisasi, kebersihan
badan & lingkungan, pengobatan, olahraga,
bermain

II. KASIH SAYANG : menciptakan rasa aman +


nyaman, dilindungi, diperhatikan (minat,
keinginan, pendapat), diberi contoh ( bukan
dipaksa), dibantu, didorong, dihargai, penuh
kegembiraan, koreksi (bukan ancaman /
hukuman)  pola asuh demokratik
III. STIMULASI:
• merangsang fungsi sensorik,
• merangsang fungsi motorik,
• Merangsang fungsi emosi-sosial,
• Merangsang bicara,
• Menstimulasi kognitif,
• Melatih mandiri,
• memantau kreativitas,
• Melatih kepemimpinan,
• Melatih moral
Stimulasi (rangsangan bermain)
• Tujuan : merangsang semua fungsi dan
kemampuan anak
• Yang dirangsang : sensorik, motorik, kognitif,
komunikasi-bahasa, sosio-emosional,
kemandirian,
• Cara : rangsang suara, musik, gerakan,
perabaan, bicara, menyanyi, bermain,
memecahkan masalah, mencoret, menggambar,
• Kapan : setiap kali interaksi dengan anak
memandikan, ganti baju, di jalan, bermain, di
dalam mobil, nonton TV, sebelum tidur dll
Manfaat STIMULASI (rangsangan
bermain) bagi perkembangan anak

• Bisa dirangsang sejak dalam kandungan 6 bln

• merangsang hubungan antar sel-sel otak


(sinaps)
• (milyaran sel otak dibentuk sejak hamil 6 bl

 belum ada hubungan antar sel otak)


• BILA ADA RANGSANGAN  terbentuk
hubungan
• sering di rangsang  makin kuat sinaps
• Stimulasi bervariasi  sinap makin kompleks

luas  merangsang otak kiri + kanan 


multipel inteligen
• kecerdasan lebih luas dan tinggi
Prinsip dasar stimulasi
• Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa
cinta dan kasih sayang
• Selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang
baik , karena anak meniru
• Stimulasi sesuai kelompok umur
• Stimulasi dengan cara mengajak anak bermain
• Stimulasi 4 aspek kemampuan dasar anak
• Laki laki dan perempuan mempunyai
kesempatan yang sama
Kelompok umur stimulasi
• 0 – 12 bulan → tiap 3 bulan
• 12 – 60 bulan :
12 – 18 bulan tiap 3 bulan
18 – 24 bulan tiap 6 bulan
24 – 60 bulan tiap 1 tahun
• 60 – 72 1 th 1 kali
Deteksi dini tumbuh kembang
1. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan ,
yaitu mengetahui status gizi ( kurang / buruk )
dan mikro/makrosefali
2. Deteksi dini penyimpangan perkembangan ,
yaitu untuk mengetahui gangguan
perkembangan anak ( keterlambatan )
gangguan daya lihat , gangguan daya dengar
3. Deteksi dini penyimpangan mental
emosional ,yaitu unutuk mengetahui GPPH,
AUTISME,MME
Deteksi dini
penyimpangan
pertumbuhan

• Menimbang berat badan

• Mengukur tinggi / panjang badan

• Mengukur lingkar kepala


Mengukur berat badan
Menggunakan timbangan bayi
• Untuk menimbang anak sampai umur 2 th / anak
masih bisa berbaring /duduk tenang
• Letakkan timbang pada meja yang datar
• Posisikan jarum di angka nol
• Sebaiknya bayi telanjang ,tanpa topi .kaos kaki dll
• Baringkan bayi
• Lihat jarum timbangan sampai berhenti
• Baca angka yang di tunjuk oleh jarum
Menggunakan timbangan injak
• Letakkan timbangan di lantai yang datar
sehingga timbangan tak gerak
• Posisikan jarum timbangan di angka nol
• Anak pakai baju tipis ,tak pakai alas kaki
,jaket ,topi dll
• Anakberdiri diatas timbangan tanpa
pegangan
• Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum
timbangan
Pengukuran panjang badan posisi berbaring

• Dilakukan oleh 2 orang


• Bayi di baringkan diatas lantai yang datar
• Kepala bayi menempel pada pembatas angka nol
• Petugas 1 memegang kepala bayi agar tak
bergerak dan menempel pada pembatas yang
berangka nol
• Petugas 2 memegang lutut bayi dan menekan
pembatas kaki ,baca angka di tepi luar pengukur
Cara mengukur tinggi badan (TB)
Deteksi dini penyimpangan PERTUMBUHAN dgn GRAFIK BB, TB
dan LK
di KMS, buku KIA atau buku lain

• Timbang berat badan (BB)


• Ukur tinggi badan (TB) dan lingkar kepala (LK)
• Beri tanda di grafik BB, TB, LK di KMS, buku KIA,
buku lain
• Lihat garis pertambahan BB, TB, LK:
– BB dibawah garis merah (BGM) atau di atas GM
– Naik, tidak naik atau turun (BB) dari penimbangan
yang lalu
– Dalam pita warna yang tetap atau pindah ke pita
warna dibawahnya
• Pertumbuhan yang BAIK bila
• BB, TB, LK : NAIK dan :
– Berada pada pita warna yang sama dengan bulan lalu
– Atau naik SEDIKIT pada pita warna DIATASNYA
PERTUMBUHAN TERGANGGU
BERAT BADAN NAIK, SESUAI GRAFIK, BERARTI PERTUMBUHAN NORMAL,

PERTUMBUHAN NORMAL,
Berat Badan TIDAK NAIK ( T )

3 4 5
3. Garis pertumbuhan menurun, atau lebih rendah dari bulan lalu
4. Garis pertumbuhan mendatar, atau sama dengan bulan lalu
5. Garis pertumbuhan naik, tetapi pindah ke pita warna di bawahnya
Berat badan di bawah garis merah (BGM)

a. Anak MENJADI BGM Anak PERTAMA KALI Anak BGM yang tumbuh
b. BGM yang T ditimbang dan BGM NORMAL, karena anak
*) Harus dirujuk ke *) Harus dirujuk ke Pus- tersebut memiliki tinggi
Puskesmas/RS untuk kesmas utk konfirma- badan yang PENDEK
diperiksa dan mempe- si apakah anak GIZI *) Tidak perlu dirujuk
roleh perawatan BURUK atau TIDAK ke Puskesmas
Warna-warna dalam grafik KMS
• TIDAK BISA menentukan STATUS GIZI
• STATUS GIZI ditentukan dengan melihat TABEL
BB / TB
• Yaitu : bandingkan berat badan sekarang dengan
berat badan seharusnya berdasarkan tinggi badan
saat ini (tabel BB / TB)
• Berat badan di bawah garis merah (BGM ) belum
tentu gizi buruk,
• Berat badan di pita kuning belum tentu gizi kurang
PEMBULATAN UMUR ANAK
Pedoman dari CDC (Center of Diseases Control)
tahun 2000:

1. Umur lebih atau kurang 16 s/d 30 hari,


dibulatkan menjadi 1 bulan.

contoh: 20 bulan + 17 hari = 21 bulan


19 bulan – 16 hari = 18 bulan

2. Umur lebih atau kurang 1 s/d 15 hari, dibulatkan


menjadi 0 bulan

Contoh: 20 bulan + 15 hari = 20 bulan


19 bulan – 14 hari = 19 bulan
Tabel Berat Badan (BB) terhadap Tinggi Badan (TB)
Untuk MENILAI STATUS GIZI
Interpretasi berdasar tabel TB/BB
Normal / gizi baik : -2 SD s/d +2 SD
Kurus / gizi kurang : >-2 SD - (-3 SD)
Kurus sekali / gizi buruk : < - 3 SD
Gemuk : >+ 2 SD

Gejala KLINIS : oedem, rambut, mata, kulit, mulut, perut,


hati, lengan, kaki, dll.
Tindakan
 (Lihat Buku Pedoman Tatalaksana Gizi Buruk)
 MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)
Pengukuran Lingkar Kepala
• Minimal tiap 3 bln sampai umur 1 tahun
• Minimal tiap 6 bl sampai umur 2 tahun
• Minimal tiap tahun sampai umur 6 thn

NORMAL : bila garis pertumbuhan LK SEJAJAR dengan


garis grafik didekatnya, dan di dalam “jalur hijau”

TIDAK NORMAL : bila garis pertumbuhan LK TIDAK


SEJAJAR dengan garis grafik didekatnya atau di luar
“jalur hijau”

segera rujuk ke Rumah Sakit


Pengukuran lingkar kepala
Pertumbuhan LK
Pertumbuhan LK NORMAL ABNORMAL
Deteksi Dini
Penyimpangan
Perkembangan
• Menilai K P S P

• Melakukan tes DAYA DENGAR

• Mlakukan tes DAYA LIHAT


Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan
1. Tanya perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan) mulai umur 3 bulan,
 minimal tiap 3 bln sampai umur 2 thn
 minimal tiap 6 bulan umur 2 - 6 thn.
2. Tanya pendengaran anak dengan TDD (tes daya dengar)
mulai umur 3 bln
 minimal tiap 3 bln sampai umur 1 thn
 minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 thn
3. Tes penglihatan anak dengan TDL (tes daya lihat) mulai umur
3 tahun, tiap 6 bulan.
Tanya gangguan perilaku dengan KMME (kuesioner masalah
mental emosional), CHAT (checklist for autisme in toddler)
dan Conners untuk Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktifitas
1. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
 9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua / pengasuh,
 tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak
 mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur 2 tahun,
minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun
 untuk mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya atau
terlambat

Alat :
1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak
2. Kertas, pensil,
3. bola karet atau plastik seukuran bola tenis,
4. kerincingan,
5. kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah,
6. benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil
berukuran 0,5-1 cm
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP)
• Hitung umur anak (tanggal, bulan, tahun).
– Lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bln
– Lebih 15 hari dibulatkan kebawah
• Buka kuesioner sesuai umurnya : 3, 6, 9, 12 bln, dst.
• Bila ada keluhan umur anak 7 bl periksa kpsp 6bl
• Jelaskan tujuan KPSP pada orangtua
– Orangtua jangan ragu-ragu atau takut disalahkan
 Tanyakan isi KPSP sesuai urutan
 Atau melaksanakan perintah sesuai KPSP
• KPSP tdd 2 macam pertanyaan
 pertanyaan yang dijawab oleh ibu
 perintah kepada ibu / pengasuh atau petugas
untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP
Hanya ada 1 jawaban ya atau tidak catat jawaban
pada formulir
Ajukan pertanyaan berikut setelah ibu / pengasuh
anak menjawab yang terdahulu
Teliti kembali jawaban dan hitung jumlah Y / T
Interpretasi (penafsiran) KPSP :
 “Ya”, bila orang tua menjawab : anak bisa melakukan
atau pernah atau sering atau kadang-kadang.
 “Tidak”, bila anak belum pernah / tidak pernah / ibu
tidak tahu
 Bila “Ya” berjumlah 9-10, berarti perkembangan anak
sesuai tahap perkembangannya (S)
 Bila “Ya” berjumlah 7-8, berarti meragukan (M)
 Bila “Ya” sama atau kurang dari 6, kemungkinan ada
penyimpangan (P)  rinci jawaban “tidak” pada aspek
perkembangan mana
Test Daya Dengar (TDD)
• Hitung umur anak (tanggal, bulan, tahun).
• Lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bln
• Pilih daftar pertanyaan yang sesuai kelompok
umurnya
• Jelaskan tujuan TDD pada orangtua
• Orangtua jangan ragu-ragu atau takut disalahkan
• Umur < 24 bln : tanyakan isi TDD
• Umur > 24 bln : laksanakan perintah sesuai TDD
2. Test Daya Dengar (TDD)

• Mulai umur 3 bulan


Tiap 3 bulan sampai umur 1 tahun
Tiap 6 bulan umur 1-6 tahun,
• Umur < 24 bln dijawab oleh ibu / pengasuh
• Umur > 24 bln perintah melalui ibu/ pengasuh
agar dikerjakan oleh anak
Alat :
• Daftar pertanyaan : 0-6 bln, 6-9 bln, 9-12 bln, 12-
24 bln, 2 – 3 thn, > 3 thn.
• Gambar binatang (ayam,anjing,kucing), manusia
• Mainan (boneka, kubus, sendok, cangkir, bola)
Interpretasi (penafsiran) Tes Daya Dengar:
1. Bila ada satu atau lebih jawaban “Tidak”,
kemungkinan anak mengalami gangguan
pendengaran.
2. Catat jumlah ketidakmampuan anak.
Intervensi (tindakan):
• Rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi
3. Tes Daya Lihat (TDL)

• Mulai umur 3 tahun, ulang tiap 6 bulan


• Dikerjakan oleh tenaga kesehatan atau
guru
Alat dan Sarana :
1. Ruangan
2. Dua buah kursi
3. Poster huruf E dan penunjuk
4. Guntingan huruf E
Tes Daya Lihat (TDL)
Cara:
• gantungkan poster 3 m dari anak,
• setinggi mata anak dalam posisi duduk
• latih anak megarahkan kartu E dengan benar
ke atas, bawah, kanan, kiri, sesuai yang
ditunjuk pada poster
• Tutup sebelah mata dengan kertas
• Tunjuk huruf E pada poster satu persatu mulai
baris 1 -4
• Puji bila anak dapat mencocokkan arah huruf E
• Ulangi pada mata sebelahnya.
Interpretasi (penafsiran)
Bila tdk dapat mencocokkan posisi E s/d baris
ketiga gangguan daya lihat
Intervensi (tindakan) : rujuk
. Deteksi Dini gangguan penyimpangan Perilaku EMOSIONAL

Dgn kuesioner daftar tilik untuk autisme


(Checklist for autism in toddlers / CHAT) bagi
anak umur 18 bulan s/d 3 tahun.
Dgn Kuesioner Masalah Perilaku Emosional
(KMPE) bagi anak 3 - 6 tahun.
Dgn kuesioner Abreviated Conner Rating Scale
untuk Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktifitas (GPPH) bagi anak umur 3 tahun
ke atas.
M CHAT
• Dilakukan atas indikas / keluhan ibu /
kecurigaan guru kader/ tenaga kesehatan
• terdiri dari 23 pertanyaan
• Pertanyaan inti ( critical item ) yaitu nomor 2
; 7 ; 9 ; 13 ; 14 ; 15 .
• 2 atau lebih jawaban tidak pada critical item ,
berarti anak resiko tinggi autis
• Bila 2 jawaban tidak / jarang pada critical
item dianggap resiko tinggi autis
Pertanyaat M CHAT
1. Senang di ayun-ayun, diguncang-guncang
2. Tertarik memperhatikan anak lain
3. Suka memanjat tangga
4. Suka main ciluk-ba, petak umpet
5. Bermain pura-pura membuat minuman
6. Meminta dengan menunjuk
7. Menunjuk benda
8. Bermain dengan benda kecil
9. Memberikan benda utk menunjukkan
sesuatu
10.Apakah anak bisa menatap anda lebih dari
2 detik
Lanjutan …
11.Apakah anak sensitif yg berlebihan thd suara
berisik
12.Apakah anak merespon senyuman anda dg
tersenyum
13.Apakah anak meniru perilaku anda
14.Apakah anak merespon ketika namanya
dipanggil
15.Jika anda menunjuk mainan , apakah anak
melihatnya
Lanjutan ….
16.Apakah anak anda berjalan
17.Apakah anak anda melihat benda yg anda
lihat
18.Apakah anak membuat gerakan jari yg tidak
biasanya dekat wajah nya
19.Apakah anak berusaha menarik perhatian
anda terhadap aktifitas nya
20.Apakah anda sering kuatir anak anda tuli
Lanjutan ….
21.Apakah anak anda mengerti yg dikatakan
orang lain
22.Apakah anak anda kadang kadang
memandang untuk hal yg tidak jelas atau
mondar mandir tanpa tujuan
23.Apakah anak anda melihat anda untuk
melihat reaksi anda ketika bertemu sesuatu
yang tidak dikenal
Kuesioner Masalah perilaku Emosional (KMPE)
• 14 pertanyaan untuk deteksi dini masalah
perilaku emosional, tiap 6 bulan
• Tanyakan pada orangtua / pengasuh.
Catat jawaban “Ya”atau “Tidak”.
Hitung jumlah jawaban “Ya”.
Interpretasi (penafsiran) KMPE
• jawaban ya = 1 ,konseling ortu dg pola
asuh benar , evaluasi selama 3 bl , cek
kembali
• Jawaban Ya > 1 : kemungkinan anak
mengalami masalah mental emosional.
Ringkasan isi kuesioner KMPE

1. Sering terlihat marah, rewel , tak sabar


2. Menghindar dari teman-teman, menyendiri
,kehilangan minat seperti pada umumnya
anak
3. Perilaku merusak dan menentang
lingkungan,berlaku sebaliknya dari yg
diperintahkan
4. Takut atau kecemasan berlebihan
5. Konsentrasi buruk / mudah teralihkan
6. menempel ,selalu minta ditemani ,mudah
cemas dan tak percaya diri
7. Perubahan pola tidur
8. Perubahan pola makan , tak mau makan ,
dikulum terus /tak dikunyah , makan
berlebihan
9. Sakit kepala, sakit perut, keluhan fisik
lainnya dalam waktu waktu tertentu
10. Putus asa , frustasi ,menunjukkan emosi yg
negatif ( marah , berteriak , mengeluh
berlebihan )
11. Kemunduran perilaku ( ngompol , isap
jempol , tak mau ditinggal sendirian ,dll)
12. sering berkelahi , bertengkar ,menyerang
anak lain ( mengejek , meneriaki , merebut
permainan , memukul teman , dll )
13. Sering diperlakukan tidak baik / tidak
menyenangkan ol teman / orang dewasa
( ditinggal bermain , dihindari , di ejek , di
kata katai , di rebut mainan nya atau disakiti
secara fisik )
14. Cenderung merusak , menang sediri atau
menguasai ( merusak benda , menyakiti diri
atau binatang )
Intervensi (tindakan):
1. Bila ditemukan 1atau lebih masalah mental emosional :
• Lakukan konseling pada orang tua menggunakan Buku
Pedoman Pola Asuh yang mendukung perkembangan anak.
• Evaluasi setelah 3 bulan,
• bila tidak ada perubahan rujuk ke Rumah Sakit yang ada
fasilitas tumbuh kembang anak / kesehatan jiwa.
2. Bila ditemukan 2 atau lebih masalah mental emosional, rujuk
anak ke Rumah Sakit.
Dalam surat rujukan harus ditulisakan jumlah dan masalah mental
emosional yang ditemukan.
3.3. Kuesioner Deteksi dini Gangguan
Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
Bila ada keluhan orangtua atau kecurigaan petugas / guru /
kader (tidak rutin) umur > 3 thn
• 10 pertanyaan
• Terjadi di mana saja, kapan saja
• Nilai : 0 (tidak pernah); 1 (kadang-kadang); 2 (sering); 3
(selalu)
Interpretasi (penafsiran)
 Nilai > 13 kemungkinan GPPH
Intervensi :
 Nilai > 13 rujuk RS, tuliskan kelainan yang ada
 < 13 tetapi ragu, periksa ulang 1 bulan lagi
Ringkasan kuesioner deteksi
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH)
Abbreviated conners ratting scale
Tidak kenal lelah, aktifitas berlebihan
Mudah gembira, impulsif
Mengganggu anak lain
Gagal selesaikan kegiatan, perhatian singkat
Gerakkan anggota badan / kepala terus menerus
Kurang perhatian, mudah teralihkan
Permintaan harus segera dipenuhi, mudah frustasi
Mudah menangis
Suasana hati mudah berubah, cepat dan drastis
Ledakkan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan tak
terduga
Selamat
belajar

Anda mungkin juga menyukai