ANGGARAN DASAR
KARANG TARUNA
KABUPATEN JOMBANG
TAHUN 2014 – 2016
ANGGARAN DASAR
KARANG TARUNA ”BHAKTI PERTIWI” DESA BANDUNG
KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
PEMBUKAAN
Dengan rahmat Tuhan Yang Mahaesa, kami menyadari sepenuhnya tugas dan tanggung
jawab kami sebagai pemuda yang berada di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari rakyat Indonesia, kami bertekad untuk ikut mewujudkan cita-cita
Proklamasi 17 Agustus 1945, yaitu terciptanya suatu tatanan masyarakat yang berkedilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebagai pemuda Indonesia yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berjiwa
nasionalis, kami bertekad untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang di
dalamnya terselenggara masyarakat Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang
ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan, maka dengan ini kami menyusun suatu
organisasi kepemudaan Karang Taruna Bhakti Pertiwi Desa Bandung.
Kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu organisasi sebagai alat pendidikan kader
bangsa dan wadah pengembangan potensi untuk ikut berpartisipasi dalam mewujudkan masyarakat
adil dan makmur sesuai dengan tujuan berdirinya bangsa Indonesia berdasarkan cita-cita
proklamasi, maka dibentuklah susunan organisasi yang berkedaulatan dan berkeadilan agar di
dalamnya terselenggara suatu tatanan organisasi yang sistematis dan dinamis serta berkemampuan
dalam menjalankan tugas-tugas kemasyarakatan, Untuk itu disusunlah Anggaran Dasar Karang
Taruna Bhakti Pertiwi desa Bandung, sebagai berikut :
BAB I
NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Lembaga ini bernama Karang Taruna Bhakti Pertiwi, desa Bandung yang seterusnya
disingkat KT Bhakti Pertiwi.
Pasal 2
Karang Taruna Bhakti Pertiwi didirikan dengan SK Kepala Desa Bandung
Nomor: 188/006/415.54.5/2014. Tahun 2014 untuk jangka waktu masa bakti 2 tahun.
Pasal 3
Karang Taruna Bhakti Pertiwi berkedudukan di Desa Bandung, Kecamatan Diwek,
Kabupaten Jombang.
BAB II
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 4
Karang Taruna Bhakti Pertiwi berasaskan Pancasila sebagai landasan ideologis, UUD 1945
sebagai landasan hukum, Peraturan Desa Bandung dan AD-ART sebagai landasan operasionalnya.
Pasal 5
Karang Taruna Bhakti Pertiwi bertujuan untuk
1. Berpartisipasi dalam mewujudkan tatanan masyarakat yang berkeadilan sosial sesuai dengan
amanat UUD 1945
2. Mewadahi setiap pemuda dan pemudi yang peduli dalam penanganan permasalahan sosial, serta
meningkatkan penggalangan kerjasama antar sesama generasi muda dalam rangka mewujudkan
dan meningkatkan Kessos bagi masyarakat dan menyiapkan kader pemikir yang beriman, bermoral,
kreatif, mandiri dan bertanggungjawab untuk siap mengabdi kepada masyarakatnya dan menjadi
calon-calon pemimpin di masa datang;
3. Memberi arah, bimbingan, pendampingan dan advokasi kepada generasi muda penyandang
masalah sosial dalam rangka penghargaan usaha-usaha Kessos;
4. Menumbuhkan potensi keberagaman bakat, keterampilan, kewirausahaan dan pengetahuan hingga
penyelesaian masalah yang signifikan untuk mendukung upaya pemberdayaan masyarakat dalam
kerangka implementasi otonomi daerah dan peningkatan ekonomi kerakyatan;
5. Mendorong setiap warganya dan warga masyrakat pada umumnya untuk mampu menjalin toleransi
dalam kehidupan kemasyarakatan dan menjadi perekat persatuan dalam perbedaan dan
keberagaman yang tinggi;
6. Membina kerjasama strategis dan saling menguntungkan dengan kalangan pemerintah,sektor
swasta, organisasi sosial, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), para praktisi pengembangan
masyarakat, cendikiawan, dam mitra kepemudaan lainnya, guna kemajuan dalam kemandirian dan
independensi organisasinya dan cita-cita kesejahteraan masyarakat yang menjadi tujuan
gerakannya.
BAB III
MOTTO
Pasal 6
Karang Taruna Bhakti Pertiwi Desa Bandung memiliki Motto : Berfikir Cerdas, Bekerja Keras
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 7
1. Keanggotaan Karang Taruna Bhakti Pertiwi menganut sistem stelsel pasif, yaitu bahwa setiap
generasi muda yang berusia 16 sampai dengan 45 tahun di wilayah Desa Bandung, yang
mempunyai hak dan kewajiban yang sama tanpa membedakan agama, suku, asal keturunan, jenis
kelamin , kedudukan sosial ekonomi, dan pendirian politik, adalah anggota yang selanjutnya disebut
Warga Karang Taruna Bhakti pertiwi.
2. Pengaturan lebih lanjut ketentuan dimaksud ayat 1 tersebut diatas, ditetapkan dalam Anggaran
rumah tangga Karang Taruna Bhakti Pertiwi.
Pasal 8
Hak dan Kewajiban
1. Hak-hak anggota :
a. Hak bicara dan Hak suara
b. Hak memilih dan Hak dipilih
c. Hak membela diri.
d. Hak mendapat perlindungan dari organisasi
2. Kewajiban anggota:
a. Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Peraturan serta Disiplin Organisasi
b. Menjunjung tinggi nama dan kehormatan Karang Taruna Bhakti Pertiwi
c. Aktif melaksanakan program dan kegiatan Karang Taruna Bhakti Pertiwi
BAB V
KEPENGURUSAN
Pasal 9
1. Struktur kepengurusan Karang Taruna Bhakti Pertiwi adalah sebagaimana terlampir dalam
“Proposal Pembentukan Karang Taruna Bhakti Pertiwi
2. Secara hierarki struktur kepengurusan menunjukkan garis instruksi dan atau arah koordinasi.
3. Pengaturan lebih lanjut tentang Kelembagaan ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga Karang
Taruna Bhakti Pertiwi.
BAB VI
PERMUSYAWARATAN
Pasal 10
Perwusyawaratan Karang Taruna Bhakti Pertiwi adalah sebagai berikut :
1. Musyawarah Anggota Karang Taruna [ Musyakata]
2. Rapat Koordinasi Antar Bidang [ Rakorabid ]
3. Rapat Koordinasi Dalam Bidang [Rakordabid ]
Pasal 11
Definisi tugas, kewenangan dan lain-lainnya mengenai Majelis Perwusyawaratan ini diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB VII
KEUANGAN ORGANISASI
Pasal 12
1. Keuangan Karang Taruna Bhakti Pertiwi diperoleh dari :
1. Iuaran anggota aktif dan pengurus;
2. Besarnya iuran anggota aktif dan pengurus selanjutnya ditentukan dalam ketentuan tersendiri dalam
bentuk prosedur administrasi.
3. Keuangan Karang Taruna Bhakti Pertiwi dikelola secara tertib dan transparan.
4. Keuangan Karang Taruna Bhakti Pertiwi dikelola secara menyatu oleh bendahara Karang Taruna
Bhakti Pertiwi
BAB VIII
IDENTITAS ORGANISASI
Pasal 13
1. Karang Taruna Bhakti Pertiwi memiliki lambang bendera.
2. Ketentuan dan penjelasan mengenai lambang selanjutnya diatur dalam ART Karang Taruna Bhakti
Pertiwi Bhakti.
BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 14
Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Anggota Karang Taruna
dengan mendapat persetujuan dari sekurang-kurangnya 2/3 dari peserta yang hadir.
BAB X
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 15
1. Segala sesuatu yang dalam Anggaran Dasar menimbulkan perbedaan penafsiran dikoordinasikan
melalui hierarki organisasi dan dimusyawarahkan dalam Rapat Koordinasi Antar Bidang
[Rakorabid] yang selanjutnya dipertanggungjawabkan dalam Musyawarah Anggota Karang
Taruna [ Musyakata].
2. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Dasar, akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga, Peraturan dan Kebijakan Organisasi lainnya
BAB XI
PENUTUP
Pasal 16
1 1. Anggaran Dasar ini disertai Anggaran Rumah Tangga dan lampiran penjelasannya yang
merupakan bagian tak terpisahkan
2. Semua anggota karang taruna Bhakti Pertiwi wajib mematuhi Anggaran Dasar ini.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Karang Taruna Bhakti Pertiwi adalah wadah pengembangan generasi muda non-partisan
yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk
masyarakat, khususnya generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas sosial sederajat
sampai ke Tingkat Nasional, bergerak terutama di bidang Kesejahteraan Sosial (Kessos).
Pasal 2
Karang Taruna Bhakti Pertiwi adalah organisasi sosial kepemudaan yang berdiri sendiri dan
bersifat lokal, serta merupakan salah satu pilar partisipasi masyarakat di bidang Kessos.
Pasal 3
Karang Taruna Bhakti Pertiwi adalah organisasi yang statusnya diakui oleh pemerintah
secara de jure melalui perundangan dan kebijakannya serta diakui secara de facto melalui
keberadaan dan program-program aksinya.
Pasal 4
Karang Taruna Bhakti Pertiwi memiliki tugas pokok untuk bersama-sama pemerintah dan
komponen masyarakat lainnya menanggulangi masalah-masalah Kessos secara preventif,
pascarehabilitatif maupun pendampingan dan pengembangan serta mengarahkan pembinaan dan
pengembangan potensi generasi muda dilingkungannya.
Pasal 5
Fungsi Karang Taruna Bhakti Pertiwi sebagai berikut;
1. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan yang berorientasi pada pengembangan;
2. Menyelenggarakan Usaha-usaha Kessos yang mendukung upaya peningkatan taraf kesejahteraan
sosial masyarakat;
3. Menyelenggarakan dan menumbuhkembangkan kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat lokal
untuk mendudung implementasi kebijakan otonomi daerah yang lebih terarah, terpadu, dan
berkesinambungan;
4. Membangun sistem jaringan komunikasi, informasi, dan kemitraan strategis, yang mendukung
pelaksanaan aktivitas-aktivitas utama dengan berbagai sektor dan komponen masyarakat.
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 6
Jenis Keanggotaan
Anggota Karang Taruna Bhakti Pertiwi terdiri dari Anggota pasif, anggota aktif dan anggota khusus.
Pasal 7
1. Anggota pasif adalah keanggotaan yang bersifat stelsel pasif (keanggotaan otomatis), yakni seluruh
remaja dan pemuda yang berusia 16 s/d 45 tahun;
2. Anggota aktif adalah keanggotaanya yang bersifat kader dan berusia 16 s/d 40 tahun, karena
potensi, bakat dan produktifitasnya utnuk mendukung pengembanagan organisasi dan program-
programnya;
3. Anggota khusus adalah keanggotaan yang bersifat terbatas terbatas bagi kalangan tertentu diluar
kriteria keanggotaan pasif dan aktif karena kemampuan tertentu yang dimiliki oleh seseorang yang
dapat disumbangkan bagi kepentingan pengembangan organisasi dan program-programnya;
4. Anggota pasif, aktif dan khusus seperti yang tertuang pada ayat 1, 2 dan 3 adalah mereka yang
bertempat tinggal tetap di wilayah Desa Bandung..
Pasal 8
Kewajiban Anggota:
1. Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran rumah Tangga Karang Taruna Bhakti Pertiwi, peraturan
dan ketetapan lainnya.
2. Berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan Karang Taruna Bhakti Pertiwi
3. Menjaga nama baik Karang Taruna Bhakti Pertiwi
Pasal 9
Hak Anggota :
1. Hak suara dan Hak bicara dalam rapat-rapat dan permusyawaratan organisasi selama tidak ada
ketentuan lain untuk itu.
2. Memilih dan dipilih dalam segala jabatan organisasi selama tidak ada ketentuan lain untuk itu
3. Bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usul kepada pimpinan secara langsung, baik
lisan maupun tertulis berkaitan dengan kebijakan organisasi
4. Mendapat perlindungan organisasi sepanjang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan kebijakan
organisasi
Pasal 10
Kehilangan Keanggotaan
1. Meninggal Dunia
2. Bukan lagi menjadi penduduk wilayah Desa Bandung [pindah].
3. Mengundurkan diri.
BAB III
PERMUSYAWARATAN
Pasal 11
Musyawarah Angoota Karang Taruna
1. Musyawarah Angoota Karang Taruna adalah forum tertinggi Karang Taruna Bhakti Pertiwi yang
dihadiri oleh seluruh Pengurus, dan Anggota anggota aktif.
2. Dilakukan lima tahun sekali yang diselenggarakan oleh panitia khusus yang dibentuk oleh Karang
Taruna Desa..
3. Tugas Musyawarah Angoota Karang Taruna :
1. Memilih dan menetapkan kepengurusan karang taruna baru.
Pasal 12
Rapat Koordinasi Antar Bidang [ Rakorabid ]
1. Rakorabid adalah rapat yang diselenggarakan oleh pengurus Karang Taruna Bhakti Pertiwi untuk
mengevaluasi dan koordinasi kegiatan secara keseluruhan setiap tiga bulan.
2. Rakorabid dihadiri oleh seluruh pengurus inti.
3. Tugas Rapat Koordinasi Antar Bidang :
1. Mengevaluasi semua kegiatan Karang Taruna Bhakti Pertiwi yang telah dan atau sedang
dilaksanakan pada tiga bulan sebelumnya.
2. Memberikan rekomendasi progam kerja tambahan.
4. Kewenangan :
1. Meninjau program kerja yang telah ditetapkan pada Rakorabid sebelumnya.
Pasal 13
Rapat Koordinasi dalam bidang [Rakordabid] :
1. Rakordabid adalah forum yang yang diselenggarakan oleh masing-masing bidang dalam rangka
mengkoordinasi kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Rakordabid dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing bidang.
BAB IV
KEPENGURUSAN
Pasal 14
Ketua
Tugas dan Wewenang Ketua :
1. Kepemimpinan dilaksanakan secara klektif-kolegial.
2. Bertangung jawab dalam memimpin Karang Taruna Bhakti Pertiwi
3. Melaksanakan fungsi manejerial untuk tercapainya tujuan Karang Taruna Bhakti Pertiwi
4. Bertanggung jawab atas pembinaan pengurus Karang Taruna Bhakti Pertiwi dan hubungan dengan
pihak lain.
5. Memberikan laporan pertangunggjawaban dalam Musyawarah Anggota Karang Taruna di akhir
periode kepengurusan.
6. Apabila Ketua berhalangan, Ketua berhak menunjuk Wakil atau Sekretaris atau Pengurus yang
dianggap mampu wewakilinya.
7. Dalam kondisi darurat, dengan atas nama Karang Taruna Bhakti Pertiwi berhak mengambil
kebijakan sesuai dengan AD-ART..
Pasal 15
Wakil Ketua
Tugas dan Wewenang Wakil Ketua
1. Membantu Ketua dalam melaksanakan tugasnya dalam kegiatan-kegiatan Lembaga.
2. Menggantikan Ketua berdasarkan azas pendelegasian.
Pasal 16
Sekretaris
Tugas dan Wewenang Sekretaris :
1. Membantu sepenuhnya tugas Ketua.
2. Sebagai pusat informasi semua aktivitas Lembaga.
3. Melaksanakan kegiatan administrasi keseharian Lembaga.
4. Berkoordinasi dengan Koordinator Bidang untuk mewujudkan tertib administrasi, tata komunikasi.
5. Merancang, memelihara, dan melakukan perbaikan sistem aplikasi yang diaplikasikan dalam
kegiatan kesekretariatan.
6. Bertanggung jawab atas pengelolaan atas seluruh berkas-berkas yang ada di Lembaga.
7. Bertanggung jawab atas dokumentasi seluruh aktivitas KT Bhakti Pertiwi.
Pasal 17
Bendahara
Tugas dan Wewenang Bendahara :
1. Mewujudkan tertib keuangan Lembaga.
2. Melakukan koordinasi mengenai keuangan dengan semua komponen yang terkait.
3. Mendistribusikan dana bagi seluruh unit aktivitas Lembaga secara optimum dan proposional.
Pasal 18
Ketua Bidang
Tugas dan Wewenang Ketua Bidang :
1. Menentukan arah kebijakan dan Program Bidang yang dipimpinnya.
2. Melakukan perencanaan, pelaksanaan atau evaluasi seluruh aktivitas bidang yang dipimpinnya.
3. Bertanggung jawab atas pengkaderan sumber daya manusia di bidang yang dipimpinnya.
4. Membuat laporan pertanggung jawaban seluruh kegiatan kepada Karang Taruna Bhakti Pertiwi
5. Apabila berhalangan Ketua Bidang dapat menunjuk salah satu anggota untuk mewakilinya.
6. Untuk Bidang Keputrian melaksanakan tugas dan wewenang sesuai kondisi masing-masing.
BAB V
PERGANTIAN PENGURUS
Pasal 19
1. Hal-hal yang memungkinkan terjadinya pergantian pengurus adalah :
1. Meninggal
2. Megundurkan diri.
2. Bila selain tersebut di atas, maka mekanismenya adalah melalui Surat Keputusan Ketua
atas persetujuan dan atas usulan dalam Rapat koordinasi dalam bidang.
BAB VI
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 20
Perubahan Anggaran Rumah Tangga dapat dilaksanakan dalam Musyawarah Anggota
Karang Taruna.
BAB VII
LAMBANG
Pasal 21
Lambang Karang Taruna Bhakti Pertiwi :
Lambang Karang Taruna mengandung unsur-unsur sekuntum bunga teratai yang mulai
mekar, dua helai pita terpampang dibagian atas dan bawah, sebuah lingkaran, dengan bunga
Teratai Mekar sebagai latar belakang.
Keseluruhan lambang tersebut mengandung makna:
1. Bunga Teratai yang mulai mekar melambangkan unsur remaja yang dijiwai semangat
kemasyarakatan (sosial).
2. Empat helai Daun Bunga dibagian bawah, melambangkan keempat fungsi Karang Taruna yaitu:
1. Memupuk kreativitas untuk belajar bertanggung jawab;
3. Tujuh helai Daun Bunga bagian atas melambangkan Tujuh unsur kepribadian yang harus dimiliki
oleh anak dan remaja:
1. Taat : Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Taruna : Remaja
5. Pita dibagian atas bertuliskan ADITYA KARYA MAHATVA YODHA yang berarti:
a. ADITYA : Cerdas, penuh pengalaman.
b. KARYA : Pekerjaan.
c. MAHATVA : Terhormat, berbudi luhur.
d. YODHA : Pejuang, patriot.
Secara keseluruhan berarti Pejuang yang berkepribadian, berpengetahuan dan terampil.
Pasal 22
1. Dilarang melakukan kegiatan yang mencemarkan kehormatan dan nama baik organisasi
2. Dilarang melakukan tindakan yang dapat menimbulkan pertentangan dan perpecahan dalam tubuh
organisasi serta tindakan lainya yang menyimpang dari kebijakan organisasi
3. Dilarang menyebar luaskan paham, isu serta fitnah yang dapat menimbulkan permusuhan diantara
anggota dan masyarakat pada umumnya
4. Larangan sebagaiman dalam ayat (1), (2) dan (3) tersebut diatas berlaku bagi seluruh anggota tanpa
membeda-bedakan jenjang jabatan dalam organisasi
Pasal 23
Penilaian Pelanggaran Disiplin
Penilaian pelanggaran dilakukan dalam rapat Koordinasi Dalam Bidang
Pasal 24
Sanksi Tindakan Disiplin
1. Setiap anggota yang melanggar Disiplin organisasi dapat dikenakan sanki, mulai dari pemberhentian
sementara sampai pemberhentian tetap.
2. Jenis tindakan disiplin dan mekanisme pelaksanaannya diatur dalam Peraturan dan Keputusan
Organisasi
B A B X
KEKAYAAN ORGANISASI
Pasal 25
1. Yang dimaksud dengan kekayaan organisasi adalah seluruh harta benda yang dimiliki oleh
organisasi
2. Organisasi berkewajiban memelihara harta benda dan diinventarisasikan secara baik
B A B XI
HIERARKI PERATURAN ORGANISASI
Pasal 26
Tata urutan Peraturan Organisasi disusun secara hirarkis sebagai berikut :
a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
b. Ketetapan Musyawarah Anggota Karang Taruna
c. Keputusan Rapat Koordinasi Antar Bidang
d. Keputusan Pimpinan Karang Taruna
BAB XII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 27
1. Segala sesuatu yang dalam Anggaran Rumah Tangga menimbulkan perbedaan penafsiran,
dimusyawarahkan dalam Rapat Koordinasi Antar Bidang.
2. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan diatur dalam
Peraturan dan Kebijakan Organisasi lainnya.
BAB XIII
PENUTUP
Pasal 28
1. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Anggaran dasar
2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan dalam Musyawarah Anggota Karang Taruna.