Anda di halaman 1dari 14

AD/ART Organisasi Santri Pondok Pesantren Tarbiyyatul Falah Al-Apandiyyah adalah

pedoman dasar dalam pengelolaan dan operasional Organisasi Santri Pondok


Pesantren Tarbiyyatul Falah Al-Apandiyyah.
Pedoman Santri adalah sejumlah peraturan dan ketentuan yang berlaku terhadap
semua santri yang berdomisili di dalam komplek Pondok Pesantren Tarbiyyatul Falah
Al-Apandiyyah

ANGGARAN DASAR (AD)


DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
ORGANISASI SANTRI
PONDOK PESANTREN TARBIYYATUL FALAH AL-APANDIYYAH
SADAMUKTI CICURUG SUKABUMI

Bismillahirrahmanirrahim

MUQADDIMAH

Rasulullah SAW telah membawa agama Islam sebagai Rahmatan lil ‘alamin (Rahmat
bagi alam) dan ajarannya mendorong kegiatan pemeluknya untuk mewujudkan
kemaslahatan dan kesejahteraan hidup lahir batin di dunia dan akhirat.
Pondok Pesantren selain sebagai lembaga pendidikan dan dakwah untuk melanjutkan
misi Rasulullah, juga berperan sebagai lembaga perjuangan dan pengabdian serta
layanan masyarakat yang banyak memberikan sumbangan untuk pembangunan
bangsa, perlu dipertahankan dan dilestarikan keberadaannya selaras dengan cita-cita
bangsa Indonesia dalam rangka membentuk insan muslim yang beriman, bertakwa,
berilmu, beramal, ikhlas dan berakhlakul karimah.
Pondok Pesantren terbukti telah diterima oleh masyarakat Indonesia sebagai
pengayom dan rujukan dari setiap keperluan, umumnya menyangkut kemaslahatan
umat, khususnya pada dimensi nilai, moral dan spiritual.
Oleh karena itu Pondok Pesantren Tarbiyyatul Falah Al-Apandiyyah Sadamukti
Cicurug Sukabumi merasa terpanggil untuk mengorganisasi kegiatan-kegiatan dalam
upaya mewujudkan peran, fungsi dan cita-cita dimaksud.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka disusunlah Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Organisasi Santri Pondok Pesantren Tarbiyyatul Falah Al-Apandiyyah
Sadamukti Cicurug Sukabumi sebagai berikut:

DRAFT ANGGARAN DASAR (AD)


ORGANISASI SANTRI
PONDOK PESANTREN TARBIYYATUL FALAH AL-APANDIYYAH
SADAMUKTI CICURUG SUKABUMI JAWA BARAT

Pasal 1
Nama, Tempat dan Kedudukan
1. Organisasi ini bernama Organisasi Santri Pondok Pesantren Tarbiyyatul Falah
Al-Apandiyyah, dengan akronimisasi OSTAR.
2. Organisasi ini diterapkan pertama kali pada tahun 2018.
3. Organisasi ini bertempat dan berkedudukan di Pondok Pesantren Tarbiyyatul Falah
Al-Apandiyyah Kampung Sadamukti Desa Tenjolaya Kecamatan Cicurug Kabupaten
Sukabumi Provinsi Jawa Barat.

Pasal 2
Aqidah
Organisasi ini berapiliasi pada Pondok Pesantren Tarbiyyatul Falah Al-Apandiyyah
yang beraqidah Islam menurut faham Ahlussunah Wal Jama’ah yang dibangun oleh
Abu Hasan Ali bin Ismail al Asy’ari dan Abu Mansur al Maturidi dengan mengikuti
salah satu madzhab fiqh yang empat, yaitu Maliki, Hanafi, Syafi’i atau Hanbali.

Pasal 3
Visi, Misi dan Tujuan
a. Visi organisasi ini berpartisipasi melahirkan generasi mukmin yang cerdas,
berakhlakul karimah, terampil dan ikhlas.
b. Misi OSTAR adalah:
1. Menanamkan jiwa tauhid untuk menjadi perisai yang kokoh dalam setiap
kondisi
2. Menanamkan sikap akhlakul karimah berdasarkan tuntunan syari’at Islam
3. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan non-formal untuk menambah ilmu dan
wawasan santri serta masyarakat sekitar
4. Menyelenggarakan kegiatan keagamaan sebagai wahana pendidikan spiritual
santri dalam kehidupan sehari-hari
5. Memberikan bimbingan keterampilan sebagai keahlian individu
6. Menanamkan jiwa patriotik dengan menumbuhkan semangat juang tanpa
pamrih
c. Tujuan organisasi ini adalah “berilmu-amaliyah, beramal-ilmiah.”

Pasal 4
Lambang

Makna filosofis lambang:


A. Makna Pemilihan Warna :
1. Warna hijau (monokromik / tua dan muda) yang digunakan mendominasi dan
identik dengan corak islami, karena Rasulullah menyukai warna ini.
2. Warna kuning mengkomunikasikan keceriaan, keramahan, kesenangan dan
energi; juga menandakan kejernihan mental dan kepintaran.
3. Warna merah (monokromik / tua dan muda) digunakan sebagai simbol
kekuatan dan kepercayaan diri.
4. Warna biru menyampaikan kehandalan, dapat dipercaya dan komunikatif.
5. Warna cokelat menandakan kesederhanaan.
6. Warna hitam digunakan untuk mewakili sikap dan ketegasan.
7. Warna putih menyimbolkan kemurnian dan ketulusan.
B. Makna Bentuk :
1. Lima sudut keluar menandakan asas negara Pancasila.
2. Lima sudut kedalam merupakan simbolisasi rukun Islam.
3. Simbol tetesan air (pada gabungan bentuk warna hijau muda dan tua)
menandakan kehidupan; bahwa organisasi ini sebagai “ruh” pondok
pesantren.
4. Bintang 3 berwarna merah merupakan simbol kepemimpinan, dimana
organisasi ini dijalankan oleh tiga unsur pimpinan: a) Ketua Organisasi b) Ketua
Bidang c) Ketua Kobong.
5. Logo inti; dimana logo ini pertama dipakai sebagai logo Yayasan Perguruan
Islam Tarbiyyatul Falah Al-Apandiyyah. Logo tersebut kemudian berubah
redaksi menjadi Yayasan Pendidikan Islam Tarbiyyatul Falah Al-Apandiyyah
(sesuai dengan SK. KEMENKUMHAM 2016), adapun makna kandungan logo inti
tersebut dapat dilihat di Anggaran Dasar Yayasan. Namun penggunaan logo
inti ini (dengan memodifikasi bentuk dan warna ataupun tidak) oleh lembaga-
lembaga yang kini berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam
Tarbiyyatul Falah Al-Apandiyyah seperti; Pondok Pesantren, Madrasah
Tsanawiyah, SMA Islam dan SMK Tarbiyatul Falah; bertujuan untuk
menunjukan keselaran visi dan misi lembaga dengan yayasan. Hal ini sekaligus
menyiratkan bahwa organisasi santri ini merupakan bagian pembangun inti
dari Pondok Pesantren Tarbiyyatul Falah Al-Apandiyyah.

Pasal 5
Kegiatan
A. Pendidikan Nonformal (INTENSIF) :
a. Kajian kitab kuning
b. Kursus-kursus
c. Pelatihan-pelatihan
B. Kegiatan Dakwah :
a. Menyelenggarakan pengajian Majelis TA’LIM
b. Memberikan penyuluhan/bimbingan keagamaan kepada masyarakat
C. Bidang Layanan Masyarakat:
a. Mengusahakan perbaikan sarana ibadah, panti asuhan, balai kesehatan,
pembinaan lingkungan hidup dan usaha sosial lainnya
b. Mengusahakan Lembaga Ekonomi Pesantren dan Masyarakat

Pasal 6
Santri
a. Setiap orang yang menyatakan menjadi santri dan sanggup mematuhi Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta memenuhi syarat-syarat administrasi
b. Prosedur pendaftaran dan pemberhentian sebagai santri diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga
Pasal 7
Kepengurusan
a. Pesantren dipimpin oleh seorang PIMPINAN
b. Dalam menjalankan tugas, pimpinan dibantu oleh pengasuh santri
c. Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, pengasuh dibantu oleh pengurus

Pasal 8
Struktur Pengurus
a. Pengurus Organisasi Santri ini terdiri atas Pengurus Harian dan Bidang
b. Pengurus Harian terdiri atas ketua, sekretaris, bendahara
c. Pengurus Harian, sesuai kebutuhan dapat ditambah anggota pleno
d. Bidang dipimpin oleh ketua bidang
e. Susunan bidang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

Pasal 9
Pengangkatan dan Pemberhentian Pengurus
a. Pengurus Organisasi Santri diangkat dan diberhentikan oleh pengasuh Santri
b. Jabatan struktural dibawah bidang dibentuk oleh kepala bidang yang
bersangkutan sesuai kebutuhan atas persetujuan pengasuh

Pasal 10
Macam-macam Rapat
a. Rapat-rapat Organisasi Santri terdiri atas:
1. Rapat pengurus lengkap
2. Rapat pengurus harian
3. Rapat bidang
4. Rapat koordinasi
b. Tata cara dan ketentuan rapat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
Pasal 11
Keuangan
a. Keuangan Organisasi Santri diperoleh dari:
1. Pribadi pengasuh
2. Wakaf
3. Pengembangan usaha pesantren
4. Sumbangan lain yang tidak mengikat dan dari usaha-usaha lain yang halal
b. Pengelolaan keuangan ostar diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

Pasal 12
Perubahan
Anggaran Dasar ini hanya dapat dirubah oleh keputussan rapat pengurus lengkap
yang dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 pengurus lengkap dan disetujui oleh 2/3 jumlah
anggota yang hadir dengan persetujuan pengasuh

Pasal 13
Penutup
a. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga
b. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : sukabumi
Pada Tanggal : 20 Juli 2018
Pengasuhan Santri
Ust. Yudi Iskandar, S.Pd.I
DRAFT ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
ORGANISASI SANTRI PONDOK PESANTREN
TARBIYYATUL FALAH AL-APANDIYYAH
SADAMUKTI CICURUG SUKABUMI

BAB I
KETENTUAN
KEWAJIBAN, HAK DAN LARANGAN SANTRI

Pasal 1
Ketentuan Umum
Yang dimaksud:
a. Pengasuh Pesantren adalah pimpinan tertinggi pondok pesantren
b. Pengasuh Santri adalah pembimbing dan pembina Organisasi Santri
c. Pengurus Organisasi adalah Pengurus Harian dan Ketua Bidang
d. Santri adalah setiap orang yang terdaftar sebagai santri dan bertempat tinggal di
asrama dalam komplek pesantren atau asrama lain yang ditentukan oleh pengasuh

Pasal 2
Pendaftaran Sebagai Santri
Tata cara pendaftaran sebagai santri:
a. Calon santri diantarkan oleh orang tua/walinya atau orang yang diberi kuasa oleh
orang tua/walinya untuk diserahkan kepada pengasuh pesantren
b. Calon santri tidak berstatus sebagai santri pondok pesantren lain
c. Calon santri berasal dari berbagai daerah di Indonesia atau manca negara yang
beragama Islam atau hendak masuk Islam
d. Santri tidak mukim adalah santri yang belajar di pondok pesantren, namun tidak
tinggal di asrama, tetapi terikat atau taat dengan peraturan pesantren yang ada,
santri tidak mukim ini lazim juga disebut santri kalong.
e. Santri mu’allimiin adalah santri yang hanya menuntut ilmu di pesantren dan tidak
bersekolah formal, namun tunduk pada peraturan pesantren, mereka juga biasa
disebut dengan istilah santri salafi.
Pasal 3
Kewajiban Santri

Kewajiban santri adalah:


a. Kewajiban Bersama
1. Kewajiban bersama bagi santri putra adalah:
a) Tarhim
b) Membaca Shalawat sebelum Subuh
c) Membaca Surah Yasin dan Waqi’ah setelah Shalat Subuh
d) Membaca Ratibul Haddad dan Nariyah setelah Shalat Maghrib
e) Membaca tahlil, Barzanji dan khithabah (Muhadhoroh)
f) Membaca tahlil dan qasidah Burdah
g) khataman quran
h) Menjaga kebersihan pesantren
2. Kewajiban bersama bagi santri putri adalah:
a) Membaca Shalawat sebelum Subuh
b) Membaca Istighatsah setelah shalat Subuh selain hari Selasa dan jum’at
c) Membaca Surah Yasin dan Waqi’ah setelah shalat Subuh setiap hari Selasa dan
Jum’at
d) Menjaga kebersihan pesantren

b. Kewajiban Perorangan
Setiap santri putra dan putri mempunyai kewajiban:
1. Bertempat tinggal di asrama dalam komplek pesantren atau asrama lain yang
ditentukan oleh pengasuh
2. Mengutamakan kewajiban-kewajiban agama
3. Shalat sunnah rawatib dan shalat Jama’ah
4. Mematuhi peraturan pesantren
5. Mejaga kebersihan
6. Mengikuti pengajian
7. Rajin masuk Madrasah atau Sekolah bagi yang menempuh pendidikan formal
8. Sopan santun terhadap siapapun
9. Menjaga nama baik pesantren
10. Menghadiri ceramah, kursus, pelatihan, penga-jian, dan lain-lain majelis yang
ditentukan oleh pengasuh/pengurus
Pasal 4
Hak-hak Santri
Setiap santri mempunyai hak:
a. Menggunakan fasilitas yang disediakan oleh pesantren
b. Mendapatkan bimbingan, pelayanan, dan pendidikan
c. Memilih dan dipilih sebagai pengurus atau jabatan lain yang ditetapkan oleh
pesantren
d. Mengeluarkan pendapat, baik secara tulisan maupun lisan dengan berakhlaqul
karimah
e. Mengadaan pembelaan atas keputusan terhadap dirinya dengan cara yang baik
dan sopan

Pasal 5
Gugurnya Hak Santri
a. Santri dinyatakan gugur haknya karena berhenti:
1. Atas permintaan orang tua/wali
2. Diberhentikan oleh pesantren setelah yang bersangkutan terbukti melanggar
peraturan pondok pesantren setelah melalui tahapan pembinaan
b. Tata cara berhenti:
1. Tidak mempunyai tanggungan apapun kepada yayasan, lembaga, santri lain,
tetangga, atau pihak lain
2. Dipamitkan oleh orang tua/wali atau orang yang diberi kuasa oleh orang
tua/wali

Pasal 6
Larangan-larangan Santri
a. Melanggar larangan-larangan agama
b. Melanggar AD/ART dan peraturan pondok pesantren
c. Membawa, menyimpan dan menggunakan hand phone tanpa izin
pengasuh/pengurus
d. Menggunakan listrik untuk kepentingan pribadi tanpa izin pengasuh/pengurus
e. Kerasan diluar komplek pesantren
f. Bepergian melewati batas santri tanpa izin pengasuh atau yang mewakilinya
g. Melihat pertunjukan yang mengandung maksiat
h. Melakukan hal-hal yang merusak tatanan, seperti:
1. Merusak barang orang lain
2. Merusak lingkungan
3. Membuang sampah tidak pada tempatnya
4. Dan lain-lain yang dipandang menodai etika dan kehormatan
BAB II
PENGURUS ORGANISASI SANTRI
PONDOK PESANTREN

Pasal 1
Struktur Pengurus
Pengurus organisasi santri terdiri dari:
a. Pengurus Harian dan Ketua Bidang
b. Bidang dibentuk menurut kebutuhan berdasarkan keputusan rapat pengurus
lengkap

Pasal 2
Pengurus Harian
a. Pengurus harian terdiri atas ketua, sekretaris, bendahara.
b. Pengurus harian merupakan inti dari pengurus organisasi
c. Pengurus harian sebagai pelaksana tertinggi dalam organisasi santri yang
merupakan penanggung jawab kebijakan dalam pengendalian organisasi santri
dan pelaksana keputusan-keputusan rapat pengurus yang bertanggungjawab
kepada pengasuh santri.

Pasal 3
Ketua Bidang
a. Bidang dipimpin oleh seorang ketua bidang dan bertanggung jawab kepada
pengurus harian
b. Ketua Bidang merupakan pelaksana kebijakan pengurus harian dibentuk
berdasarkan kebutuhan

Pasal 4
Tugas dan Kewajiban Pengurus
a. Pengurus harian mempunyai tugas dan kewajiban:
1. Menentukan arah kebijakan dalam melakukan usaha dan tindakan untuk
mencapai tujuan pesantren
2. Memberikan petunjuk, membimbing, dan pembinaan dalam memahami,
mengamalkan, dan mengembangkan ajaran Islam menurut faham Ahlussunnah
wal Jama’ah
3. Melakukan pengawasan terhadap semua Ketua Bidang
4. Membatalkan setiap keputusan rapat yang dinilai bertentangan dengan ajaran
Islam atau pesantren
5. Membentuk tim-tim kerja sesuai dengan kebutuhan
b. Kepala bidang mempunyai tugas dan kewajiban:
1. Melaksanakan program organisasi
2. Membimbing, mengarahkan, memimpin, dan mengawasi kegiatan Santri dan
anggota yang ada di bawahnya

Pasal 5
Hak Pengurus
Pengurus berhak:
a. Membuat kebijakan sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART dan keputusan
pengasuh pesantren yang lebih tinggi tingkatannya
b. Memberikan saran/koreksi kepada pengurus setingkat dan atau di atasnya dengan
sebaik-baiknya

Pasal 6
Syarat Menjadi Pengurus
a. Untuk menjadi Pengurus Organisasi Harian, dipilih dan diajukan oleh oleh anggota
b. Ketua bidang tunjuk dan diangkat oleh pengurus harian
c. Ketua bidang, adalah seorang santri yang berkelakuan baik serta dipandang
mampu dan atau ditunjuk oleh pengasuh santri
d. Memiliki komitmen untuk mengembangkan pesantren

Pasal 7
Pengesahan Pengurus
a. Susunan pengurus ditetapkan oleh pengasuh santri
b. Kepala bidang disahkan atas hasil rapat pengurus organisasi santri
Pasal 8
Masa Jabatan

Masa jabatan untuk:


a. Pengurus harian memiliki masa jabatan selama 2 tahun dan dapat dipilih kembali
dua kali masa jabatan berikutnya
b. Kepala bidang selama 1 tahun dan dapat dipilih kembali dua kali masa jabatannya
c. Pergantian kepala bidang (reshuffle) diatur dalam rapat pengurus.

BAB III
RAPAT

Pasal 1
Macam-macam Rapat
Rapat-rapat didalam organisasi santri terdiri dari:
a. Rapat pengurus lengkap
b. Rapat pengurus harian
c. Rapat bidang
d. Rapat koordinasi

Pasal 2
Rapat Pengurus Lengkap
a. Rapat pengurus lengkap merupakan forum permusyawaratan tertinggi
b. Rapat pengurus lengkap dihadiri pengurus harian dan kepala bidang serta anggota
c. Rapat pengurus lengkap dapat juga diselenggarakan atas permintaan sekurang-
kurangnya dihadiri separuh dari jumlah kepala bidang
d. Rapat pengurus lengkap dapat mengubah AD/ART atas persetujuan pengasuh
santri
e. Rapat pengurus lengkap adalah sah apabila dihadiri lebih dari separuh jumlah rapat
pengurus lengkap
f. Rapat pengurus lengkap dipimpin oleh ketua pengurus harian
g. Demi kelancaran penyelenggaraan rapat berikutnya, rapat pengurus lengkap
dapat membentuk panitia penyelenggara yang bertanggungjawab kapada rapat
tersebut
Pasal 3
Rapat Pengurus Harian
a. Rapat pengurus harian dihadiri oleh pengurus harian
b. Rapat pengurus harian dapat juga diselenggarakan atas permintaan sekurang-
kurangnya separuh dari jumlah pengurus harian
c. Rapat pengurus harian adalah sah apabila dihadiri lebih dari separuh jumlah
pengurus harian
d. Rapat pengurus harian dipimpin oleh ketua pengurus harian
e. Rapat pengurus harian dapat membentuk panitia penyelenggara yang
bertanggungjawab kepada pengurus harian

Pasal 4
Rapat Bidang
a. Rapat bidang adalah forum permusyawaratan di tingkat bidang dan dihadiri Ketua-
Ketua bidang dan anggota bidang
b. Rapat bidang diselenggarakan 2 bulan sekali atau atas permintaan sekurang-
kurangnya lebih separuh dari jumlah Ketua bidang
c. Rapat bidang membicarakan pertanggung jawaban masing-masing anggota
bidang
d. Rapat bidang membahas pelaksanaan keputusan-keputusan dan mengkaji
perkembangan pesantren serta peranan masing-masing Ketua bidang dan atau
anggota bidang dalam rangka optimalisasi program kerja
e. Rapat bidang dinyatakan sah apabila dihadiri lebih dari separuh jumlah Ketua
bidang dan anggota bidang

Pasal 5
Rapat Koordinasi

a. Rapat koordinasi dipimpin oleh pengasuh yang dihadiri oleh pengurus harian,
kepala bidang, anggota, badan otonom, dan pihak-pihak terkait
b. Rapat antar sektor dipimpin oleh kepala bidang dengan melibatkan pihak lain yang
terkait

BAB IV
KEUANGAN DAN ASRAMA
Pasal 1
Pengelolaan dan Laporan Keuangan
a. Setiap tahun pelajaran, pengurus organisasi santri wajib menyusun Anggaran
Pendapatan dan Belanja organisasi santri
b. Keuangan pesantren diperoleh dari:
1. Pribadi pengasuh
2. Hasil pengembangan usaha pesantren
3. Sumbangan yang tidak mengikat serta usaha-usaha lain yang halal
c. Pembelanjaan digunakan untuk:
1. Kegiatan pesantren yang besarnya sesuai dengan ketentuan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Pesantren
2. Keperluan yang langsung ditangani oleh pengasuh santri atau keperluan lain
atas izin pengasuh santri dan pengasuh pesantren
d. Pengurus harian menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan kepada
pengurus harian.

Pasal 2
Asrama
a. Asrama terdiri dari asrama putra dan putri
b. Struktur asrama terdiri dari kamar-kamar dan dipimpin kepala kamar
c. Kepala kamar membina dan mengasuh beberapa orang santri

BAB V
PENUTUP

a. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur
oleh pengurus
b. Anggaran Rumah Tangga ini akan dilakukan perubahan apabila ternyata terdapat
kekeliruan
c. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan

Ditetapkan di : sukabumi
Pada Tanggal : 20 Juli 2018
Pengasuhan Santri
Ust. Yudi Iskandar, S.Pd.I

Anda mungkin juga menyukai