Anda di halaman 1dari 32

YAYASAN KHOIRUL HUDA AL-MUBAROK

Sekretariat: Jln. Nginden 3/50, Nginden Jangkungan, Kec. Sukolilo, Surabaya.

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

YAYASAN KHOIRUL HUDA AL-MUBAROK

ANGGARAN DASAR

MUQADDIMAH

‫يم‬ َّ َ ْ َّ ‫ب ْسم ه‬
ِ ‫اَّلل الرحم ِن الر ِح‬
ِ ِ ِ

Dalam menyikapi era globalisasi yang diwarnai oleh semakin meningkatnya


ilmu pengetahuan dan teknologi, maka seluruh manusia yang mendambakan
kenyamanan dan keseimbangan hidup harus pula membekali dirinya dengan
keimanan dan ketaqwaan.

Pancasila sebagai falsafah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara


bagi warga Negara Republik Indonesia adalah sebagai suatu landasan kehidupan yang
mengandung nilai-nilai keseimbangan lahiriah dan bathiniyah sehingga menjadikan
kehidupan yang sejahtera bagi pengamalnya, permasalahan yang timbul adalah
ternyata Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu tingkat kesadaran dan kualitas
manusianya belum sama bahkan cenderung masih lemah. Padahal potensi untuk itu
ternyata masih cukup tersedia pada dirinya dan terutama di lingkungan generasi
muda sebagai pewarisnya.

Keteladanan Nabi Muhammad SAW membuktikan bahwa pendayagunaan


sumber daya manusia membutuhkan satu pusat kelembagaan atau institusi
pendidikan dan pengajaran, dakwah islam dan pengembangan sosial budaya dan itu
telah menghasilkan pembinaan umat yang sempurna, sejahtra lahir dan batin serta
diridoi oleh Allah Swt.

Terdorong oleh kondisi dan situasi yang seperti tersebut di atas, maka sambil
memohon ridho dan kekuasaan kepada Allah SWT, Yayasan Khoirul Huda Al-
Mubarok mengembangkan kiprahnya dalam menanamkan keimanan dan ketakwaan
umat yang diwarnai dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berwawasan
lingkungan.

Kesuksesan pembangunan manusia sempurna (insan kamil) dan pembinaan


masyarakat Islam, banyak terfokus pada kesempurnaan peribadatan serta pendidikan.
Dengan kesempurnaan peribadatan serta pendidikan ini – baik pendidikan yang
berorientasi hati maupun akal, insan-insan yang bertaqwa, berbudi luhur, berilmu
yang amaliyah dan mempunyai kemandirian, bertanggung jawab terhadap agama,
bangsa dan negara, diharapkan lebih mudah untuk diwujudkan

Usaha tersebut insya Allah diwujudkan dalam bentuk perpaduan antara


Pendidkan Formal dari mulai TK/RA. Non Formal TPA/TPQ, Tahfidz Al-Qur’an dan
Pondok Pesantren yang mengacu kepada Al-Qur’an, Al-Hadits Kutubussittah , kitab-
kitab himpunan yang memperkuat Aqidah Ahlusunnah Waljama’ah ditambah dengan
keterampilan Management, Softskill dan Iptek. Untuk mencapai usaha tersebut, maka
perlu disusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Khoirul Huda
Al-Mubarok yang diuraikan sebagai berikut:

BAB I

NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN STATUS


PASAL 1
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Yayasan ini bernama ” YAYASAN KHOIRUL HUDA AL-MUBAROK “ (selanjutnya


disebut yayasan) dan berkedudukan di Jalan Nginden 3/48 - 50, Nginden Jangkungan,
Kec. Sukolilo, Surabaya.

PASAL 2

STATUS

Yayasan ini terdaftar secara resmi di kantor notaris pada tanggal 5 Juli 2011 dan
diperbarui tanggal 21 Mei 2018, sesuai Akta Notaris Hj Eva Fitri Sagitarina, SH.
5 Juli 2011 dan 21 Mei 2018, Surat Keputusan Mentri Hukum dan Ham AHU-
5734.AH.01.04 TAHUN 2011 dan diperbarui dengan nomor AHU-
0009513.AH.01.12 TAHUN 2018 dan berlaku untuk jangka waktu yang tidak
ditentukan lamanya.

BAB II

AZAS, VISI DAN MISI

PASAL 3

AZAS

Yayasan ini berazaskan :

1. Agama Islam berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadits.


2. berhaluan Ahlus-Sunnah wa al-Jamaah.
3. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

PASAL 4

VISI

Berperanan sebagai pusat ibadah dan perkembangan ilmu serta membentuk


masyarakat yang berilmu, beriman dan beramal soleh dan menjunjung tinggi tradisi,
Alim Faqih, Akhlaqul Karimah serta Mandiri untuk meraih kemuliaan hidup dalam
kebahagiaan dunia dan akhirat.

PASAL 5

MISI

Membina akhlak dan budi pekerti.

1. Menyelengarakan kegiatan peribadatan dan dakwah demi tersebarnya syiar


Islam dan nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin dan moderat dalam
kehidupan umat Islam dan bangsa Indonesia.
2. Mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan Iptek dan Kebudayaan.
3. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan pelayanan yang modern,
profesional dan islami dalam rangka pembangunan karakter bangsa, demi
meningkatnya kecerdasan intelektual, emosisonal dan spiritual umat secara
terpadu dan meningkatnya daya saing bangsa Indonesia.
4. Meningkatkan pelayanan pendidikan islam bagi masyarakat.
5. Menyediakan segala kelengkapan untuk kemudahan beribadah, mewujudkan
dan memperbanyak aktiviti-aktiviti keilmuan kearah melahirkan masyarakat
yang berketerampilan.
6. Membangkitkan daya juang bagi kemuliaan hidup dan kebahagiaan masa depan.

BAB III

LAMBANG DAN ATRIBUT

PASAL 6

LAMBANG DAN ATRIBUT

Lambang :

1. 5 bintang melambangkan landasan Negara yang di simbolkan Pancasila dan


Rukun Islam.
2. warna dasar kuning : melambangkan kemakmuran, merujuk pada matahari,
ingatan, imajinasi logis, energi sosial, kerjasama, kebahagiaan, kegembiraan,
kehangatan, loyalitas, tekanan mental, persepsi, pemahaman, kebijaksanaan.
Merangsang aktivitas mental.
3. Warna Hijau : melambangkan simbol Religius dalam menanamkan pondasi
dasar aqidah dalam pembinaan peserta didik
4. Warna Biru ; Melambangkan dan menanamkan minat yang tinggi dan budi
pekerti yang luhur dan tidak mudah terkontaminasi.
5. Buku yang terbuka: melambangkan semua peserta didik di berikan pemahaman
yang luas dan mempunyai wawasan yang luas.
6. Tugu Pahlawan : melambangkan domisili di Surabaya dan mempunyai
semangat pahlawan.
7. Bola Dunia : melambangkan lulusan/alumni yayasan diharapkan mampu
bersaing dan mempunyai wawasan baik di Indonesia maupun Mancanegara.

BAB IV

TUJUAN DAN UPAYA


PASAL 8

TUJUAN

Yayasan Khoirul Huda Al-Mubarok mempunyai tujuan meningkatkan ilmu


pendidikan dan pemahaman Agama Islam, serta mempunyai kontribusi dalam sosial
kemasyarakatan dan kemanusiaan.

PASAL 9

UPAYA

1. Menyelenggarakan Pendidkan Formal dari mulai TK/RA.


2. Non Formal TPA/TPQ, Tahfidz Al-Qur’an dan Pondok Pesantren yang mengacu
kepada Al-Qur’an, Al-Hadits Kutubussittah, kitab-kitab himpunan yang
memperkuat Aqidah Ahlusunnah Waljama’ah ditambah dengan keterampilan
Management, Softskill dan Iptek.

3. Menyelenggarakan pengajian umum,


4. Menyelenggarakan Usaha-Usaha Perdagangan yang halal,
5. Mendirikan dan mengelola asrama mahasiswa dan sarana kesehatan
6. Menampung dan menyalurkan minat dermawan para agnia dan simpatisan
7. Membuka dan mengelola pondok pesantren, serta mengintensifkan seluruh
santri yang ada baik dari Kota Surabaya maupun dari luar daerah
8. Menyelenggarakan Pendidikan Keterampilan Untuk Santri dan Masyarakat
Umum,
9. Menyelenggarakan Usaha Koperasi dan Usaha Santri
10. Di bidang sosial, mengupayakan dan mendorong pemberdayaan di bidang
kesehatan, kemaslahatan dan ketahanan keluarga, dan pendampingan
masyarakat yang dhuafa’/kurang mampu

BAB V

STRUKTUR DAN ORGAN YAYASAN

PASAL 10
ORGAN YAYASAN

1. Yayasan mempunyai organ yang terdiri dari Dewan Pembina, Pengawas


dan Pengurus.
2. Pengurus ini terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, diangkat oleh Dewan
Pembina untuk 1 Periode (5 tahun) dan dapat dipilih kembali apabila disetujui
dalam rapat pembina.

PASAL 11

DEWAN PEMBINA

1. Dewan Pembina adalah organ Yayasan tertinggi yang mempunyai kewenangan


yang tidak diserahkan kepada pengurus atau pengawas.
2. Dewan Pembina terdiri dari seorang atau lebih anggota Pembina, sebanyak-
banyaknya 5 orang.
3. Dalam hal terdapat lebih dari seorang anggota, maka seorang diantaranya
diangkat sebagai ketua Dewan Pembina.
4. Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Pembina adalah perseorangan
sebagai pendiri Yayasan dan/atau mereka yang berdasarkan keputusan Rapat
Anggota Dewan Pembina dinilai mempunyai dedikasi yang tinggi untuk
mencapai maksud dan tujuan.
5. Dalam hal Yayasan oleh karena sebap apapun tidak mempunyai anggota Dewan
Pembina, maka dalam waktu 30 (Tiga Puluh) hari sejak terjadinya kekosongan
tersebut wajib diangkat anggota Dewan Pembina berdasarkan keputusan Rapat
Gabungan Anggota Pengawas dan Anggota Pengurus Yayasan.
6. Seorang anggota Dewan Pembina berhak mengundurkan diri dari jabatannya
dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada
Dewan Pembina paling lambat 30 (Tiga Puluh) hari sebelum tanggal
pengunduran
7. Anggota Pembina tidak diberi gaji dan tunjangan oleh yayasan

PASAL 12

MASA JABATAN DEWAN PEMBINA

1. Masa Jabatan Dewan Pembina tidak ditentukan lamanya.


2. Jabatan anggota Dewan Pembina akan berakhir dengan sendirinya, apabila
anggota Dewan Pembina tersebut :
a) Meninggal dunia.
b) Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana
diatur dalam pasal 11 ayat 6.
c) Tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
d) Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Dewan Pembina .
e) Dinyatakan dibawah pengampuan berdasarkan suatu penetapan pengadilan.
f) Dilarang untuk menjadi anggota Dewan Pembina berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

3. Anggota Pembina tidak boleh merangkap sebagai anggota pengurus dan/atau


anngota pengawas.

PASAL 13

TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PEMBINA

1. Dewan Pembina berwenang bertindak untuk dan atas nama Dewan Pembina.
2. Kewenangan Dewan Pembina meliputi :
3. Memegang kekuasaan tertinggi dalam Pengangkatan dan atau pemberhentian
anggota Pengurus dan anggota Pengawas Yayasan.
4. Penetapan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran Yayasan.
5. Menerima laporan tahunan dari Pengurus Yayasan.
6. Penunjukan likuidator dalam hal Yayasan
7. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Pembina, maka segala tugas dan
wewenang yang diberikan kepada Ketua Dewan Pembina atau anggota Dewan
Pembina berlaku pula baginya.

PASAL 14

PENGURUS

1. Pengurus adalah organ Yayasan yang melaksanakan kepengurusan Yayasan


yang sekurang-kurangnya terdiri dari :

a) Seorang Ketua.
b) Seorang Sekretaris.
c) Seorang Bendahara.
2. Dalam hal diangkat lebih 1 (satu) orang Ketua, maka 1 (satu) orang diantaranya
diangkat menjadi Ketua Umum.
3. Dalam hal diangkat lebih 1 (satu) orang Sekretaris, maka 1 (satu) orang
diantaranya diangkat menjadi Sekretaris Umum.
4. Dalam hal diangkat lebih 1 (satu) orang Bendahara, maka 1 (satu) orang
diantaranya,diangkat menjadi Bendahara Umum.

PASAL 15

TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS

1. Pengurus adalah organ Yayasan yang melaksanakan kebijakan-kebijakan dan


program program yayasan serta bertanggungjawab penuh atas kepengurusan
Yayasan untuk kepentingan Yayasan.
2. Pengurus bertanggungjawab penuh atas kepengurusan Yayasan untuk
kepentingan Yayasan.
3. Pengurus wajib menyusun program kerja dan rancangan anggaran tahunan
Yayasan.
4. Pengurus berhak mewakili Yayasan di dalam dan diluar pengadilan tentang
segala hal dan kejadian dengan persetujuan dari Dewan Pembina.
5. Pengurus tidak berwenang mewakili Yayasan dalam hal mengikat Yayasan
sebagai penjamin utang dan atau membebani Kekayaan Yayasan demi
kepentingan lain.
6. Ketentuan tentang rincian wewenang dan tugas Pengurus diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga Yayasan.

Pasal 16

MASA JABATAN DAN KEANGGOTAAN PENGURUS

1. Masa Jabatan Pengurus dalam 1 (satu) periode adalah 5 (lima) tahun dan dapat
dipilih kembali apabila dinilai layak.
2. Jabatan Pengurus berakhir apabila :

a) Meninggal Dunia.
b) Mengundurkan Diri.
c) Bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan.
d) Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Dewan Pembina.
e) Masa Jabatan berakhir.
f) Tidak aktif secara berturut-turut selama 1 (satu) tahun.

3. Dalam hal Anggota Pengurus mengundurkan diri maka harus memberitahukan


secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Pengurus dan Dewan
Pembina paling lambat 30 (Tiga Puluh) hari sebelum tanggal pengunduran
dirinya.

Pasal 17

PENGAWAS

Pengawas adalah organ Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberi
nasihat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan.

1. Pengawas terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih anggota Pengawas.


2. Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Pengawas, maka 1 (satu) orang di
antaranya dapat diangkat sebagai Ketua Pengawas.

Pasal 18

TUGAS DAN WEWENANG PENGAWAS

1. Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan
tugas Pengawas untuk kepentingan Yayasan.
2. Ketua Pengawas dan satu anggota Pengawas berwenang bertindak untuk dan
atas nama Pengawas.

1. Pengawas berwenang memeriksa dokumen, pembukuan dan memasuki


bangunan halaman atau tempat yang dipergunakan Yayasan.
2. Mengetahui segala tindakan yang dijalankan oleh Pengurus dan memberi
peringatan kepada Pengurus Yayasan.

Pasal 19

MASA JABATAN DAN KEANGGOTAAN PENGAWAS


1. Masa Jabatan Pengawas dalam 1 (satu) periode adalah 5 (lima) tahun dan dapat
dipilih kembali apabila dinilai layak dan mampu.
2. Jabatan Pengurus berakhir apabila :

a) Meninggal Dunia.
b) Mengundurkan Diri.
c) Bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan.
d) Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Dewan Pembina.
e) Masa Jabatan berakhir.
f) Tidak aktif secara berturut-turut selama 1 (satu) tahun.

3. Dalam hal Anggota Pengawas mengundurkan diri maka harus memberitahukan


secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Pengawas dan Dewan
Pembina paling lambat 30 (Tiga Puluh) hari sebelum tanggal pengunduran
dirinya.

BAB VI

RAPAT-RAPAT DAN PERTANGGUNGJAWABAN

PASAL 20

RAPAT-RAPAT

Rapat adalah suatu pertemuan yang dapat membuat keputusan dan ketetapan
yayasan yang dilakukan di masing-masing organ yayasan.

Rapat-rapat didalam yayasan ini terdiri dari:

1. Rapat Majelis Yayasan.


2. Rapat Dewan Pembina.
3. Rapat Pengurus.
4. Rapat Pengawas.
5. Rapat Gabungan.
6. Rapat-rapat lain yang dianggap perlu.

Pasal 21
Ketentuan lebih lanjut tentang rapat-rapat sebagaimana tersebut pada pasal 18 akan
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

PASAL 22

PEMBUKUAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

Tahun buku Yayasan adalah tahun almanak. Pengurus diwajibkan membuat


pembukuan yang tertib dan benar mengenai yayasan ini dan dipertanggungjawabkan
kepada Dewan Pembina.

BAB VII

KEUANGAN DAN KEKAYAAN

PASAL 23

KEKAYAAN YAYASAN

Kekayaan Yayasan ini lebih berupa tanah, bangunan dan barang-barang inventaris
yang terdiri dari :

 Bangunan TPA/TPQ (1 buah) serta barang-barang inventarisnya.


 Bangunan sekolah TK/RA (berjumlah 2 ruangan kelas) serta barang-barang
inventarisnya.
 Bangunan Asrama (2 buah) tempat menginap dan beraktifitas anak asuh serta
barang-barang inventarisnya.

BAB VIII

PERUBAHAN DAN PEMBUBARAN

PASAL 24

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR


Perubahan Anggaran Dasar Yayasan dapat dilakukan atas Keputusan Rapat Majelis
Yayasan yang khusus diadakan untuk keperluan itu dan keputusan harus disetujui
oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari anggota rapat yang hadir.

PASAL 25

PEMBUBARAN

Pembubaran Yayasan ini hanya dapat dilakukan atas dasar keputusan Rapat Majelis
Yayasan yang sengaja diadakan untuk keperluan itu dan dihadiri sedikitnya 3/4 dari
anggota Yayasan serta disetujui oleh paling sedikit 2/3 dari jumlah anggota Yayasan
yang hadir, dan penyelesaian likuidasi dilakukan oleh para anggota Pengurus. Jika
setelah likuidasi masih ada sisa kekayaan, maka sisa kekayaan yayasan tersebut harus
diberikan kepada badan yang mempunyai tujuan sama dengan Yasyasan ini atau
kepada badan sosial lain yang disetujui oleh rapat pembubaran.

PENUTUP

Hal-hal yang belum diatur atau kurang lengkap diatur dalam Anggaran Dasar ini
dapat dapat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan lain yang tidak
boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
ANGGARAN RUMAH TANGGA

YAYASAN KHOIRUL HUDA AL-MUBAROK

PEMBUKAAN

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta di dorong oleh keinginan luhur dan sadar
sepenuhnya akan tanggung jawab kami sebagai warga negara dan insan yang
beragama serta memiliki kepedulian terhadap sesama, maka dengan ini kami
menyatakan bahwa kita sebagai makhluk sosial mempunyai tanggung jawab yang
sama dalam membentuk dan mempersaiapkan generasi penerus bangsa yang
berkepribadian, beragama, dan berjiwa sosial dalam tatanan masyarakan yang
berperikemanusiaan.

Permasalah sosial, kemanusianan dan keagamaan yang ada di masyarakat haruslah di


data dan diperhatikan dengan kesungguhan dan kerjasama dari berbagai pihak,
termasuk di dalamnya elemen-elemen pemerintahan, organisasi-organisasi
kepemudaan dan kemasyarakatan serta kelompok-kelompok masyarakat yang peduli
dan mempunyai tujuan dan tanggung jawab yang sama terhadap fenomena kehidupan
di negeri ini.

Dengan didasari kebutuhan dan kepedulian tersebut dan untuk tertib serta teraturnya
mekanisme kerja serta pemerataan tugas seluruh elemen Yayasan Khoirul Huda Al-
Mubarok maka disusunlah Anggaran Rumah tangga Yayasan Khoirul Huda Al-
Mubarok sebagai berikut.

BAB I

UMUM

Pasal 1

Anggaran Rumah Tangga ini merupakan uraian dan atau memuat hal-hal yang tidak
atau belum di atur dalam Anggaran Dasar

BAB 2

MAKSUD DAN TUJUAN


Pasal 2

Yayasan mempunyai maksud dan tujuan di Bidang Sosial, Keagamaan dan


Kemanusiaan.

BAB 3

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI-NILAI DAN MOTO

Pasal 3

 Yayasan sebagai lembaga sosial, keagaman dan kemanusiaan perlu memiliki


visi, misi, falsafah, nilai-nilai dan moto
 Pembina, pengawas dan seluruh pengurus Yayasan harus memahami dan
mengamalkan hal-hal tersebut sebagai idealisme Yayasan

Pasal 4

Visi ( Program kerja Jangka Panjang )

Berperanan sebagai pusat ibadah dan perkembangan ilmu serta membentuk


masyarakat yang berilmu, beriman dan beramal soleh dan menjunjung tinggi tradisi,
Alim Faqih, Akhlaqul Karimah serta Mandiri untuk meraih kemuliaan hidup dalam
kebahagiaan dunia dan akhirat.

Pasal 5

Misi ( Program Kerja Jangka Pendek )

Membina akhlak dan budi pekerti.

1. Menyelengarakan kegiatan peribadatan dan dakwah demi tersebarnya syiar


Islam dan nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin dan moderat dalam
kehidupan umat Islam dan bangsa Indonesia.
2. Mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan Iptek dan Kebudayaan.
3. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan pelayanan yang modern,
profesional dan islami dalam rangka pembangunan karakter bangsa, demi
meningkatnya kecerdasan intelektual, emosisonal dan spiritual umat secara
terpadu dan meningkatnya daya saing bangsa Indonesia.
4. Meningkatkan pelayanan pendidikan islam bagi masyarakat.
5. Menyediakan segala kelengkapan untuk kemudahan beribadah, mewujudkan
dan memperbanyak aktiviti-aktiviti keilmuan kearah melahirkan masyarakat
yang berketerampilan.
6. Membangkitkan daya juang bagi kemuliaan hidup dan kebahagiaan masa depan.

Pasal 6

Falsafah ( Pedoman )

Dikelola oleh umat, dikembangkan oleh umat demi ke maslahatan umat

Pasal 7

Nilai-nilai

Menjunjung tinggi :

1. Kebersamaan : Ukhuwah islamiyah, kerjasama, keadilan, rukun, kompak, kerja


sama yang baik.
2. Pendidikan : Faham, Faqih, Berakhlaqul karimah, Mujhid, Muzhid.
3. Kemandirian : Menolong diri sendiri, masyarakat, tanggung jawab

BAB IV

ORGAN YAYASAN

Pasal 8

 Organ Yayasan yang di maksud dalam Anggaran Rumah Tangga ini, terdiri dari:

1. Pembina
2. Pengawas
3. Pengurus

 yang di maksud dalam Anggaran Rumah Tangga ini, terdiri dari:


1. Ketua Pengurus
2. Sekretaris
3. Bendahara
4. Pelaksana Kegiatan
5. Bidang Pendidikan Formal dan non formal

 Pondok Pesantren Mahasiswa


 TK/RA PAUD
 TPA/TPQ
 Majelis Taklim

1. Bidang sosial
2. Bidang Kemanusiaan
3. Bidang Ke Agamaan
4. Koperasi

 Seluruh Pengurus Yayasan tersebut di poin ( 2 ) memegang jabatan masing-


masing dan menjalankan tugas sesuai program kerja yang di tuangkan dalam
buku kerja Yayasan

BAB V

PEMBINA

Pasal 9

Ruang Lingkup

 Pembina dalam organ Yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak di


serahkan kepada pengurus atau pengawas
 Pembina terdiri dari seorang ketua Pembina dan seorang atau lebih anggota
Pembina
 Dalam hal yayasan tidak memiliki anggota Pembina, maka dalam waktu 30
( Tiga Puluh ) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut wajib di angkat anggota
Pembina berdsarkan keputusan rapat gabungan anggota pengawas dan anggota
pengurus.
 Anggota Pembina tidak merangkap sebagai anggota pengurus dan atau anggota
pengawas
 Yang dapat menjadi anggota Pembina adalah orang perseorangan sebagai
pendiri Yayasan dan atau mereka yang berdasarkan keputusan rapat anggota
Pembina dinilai memeiliki dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan
tujuan Yayasan
 Anggota Pembina tidak di beri gaji dan tunjangan oleh Yayasan

Pasal 10

Kewenangan

 Membuat persetujuan jika Yayasan membuat kantor cabang, baik di luar


maupun di wilayah Indonesia
 Memutuskan mengenai perubahan anggaran Dasar
 Pengangkatan dan pemberhentian anggota pengurus
 Menetapkan kebijakan umum yayasan berdasarkan anggaran dasar
 Pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan yayasan
 Menetapkan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran yayasan
 Pengesahan laporan tahunan
 Meminta ke laporan keuangan secara rutin
 Penunjukan likuidator dalam hal yayasan dibubarkan

Pasal 11

Kewajiban

 Memahami anggaran dasar dan anggaran rumahtangga yayasan


 Mengadakan rapat pembina paling sedikit satu kali dalam 1 ( satu ) tahun
 Mengangkat dan memberhentikan pengurus
 Mengankat dan memberhentikan pengawas
 Mengadakan rapat setiap waktu bila di anggap perlu atas permintaan tertulis
dari pengurus atau pengawas
 Membuat panggilan rapat Pembina paling lambat 7 ( Tujuh ) hari sebelum rapat
diadakan
 Meyelenggarakan Rapat Tahunan paling lambat Lima ( 5 ) bulan setelah tahun
buku yayasan di tutup
 Melakukan evaluasi tentang

1. Kekayaan Yayasan
2. Hak dan kewajiban Yayasan
3. Analisa program kerja yayasan tahun yang lampau
4. Laporan tahunan pengurus
5. Penetapan kebijakan umum yayasan
6. Pengesahan program kerja dan anggaran tahunan Yayasan

 Meminta Laporan Bulanan dan tahunan dari pengurus mengenai:

1. Pelaksanaan Program Kerja


2. Laporan keuangan Yayasan

Pasal 12

Masa jabatan Pembina

 Masa jabatan Pembina tidak di tentukan lamanya


 Jabatan Pembina dan anggota pembina berakhir dengan sendirinya apabila :

1. Meninggal dunia
2. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana di
atur dalam anggaran dasar pasal 7 ayat 7
3. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang undangan
4. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina
5. Dinyatakan pailit atau di taruh dibawah pengampunan berdasarkan
penetapan pengadilan
6. Dilarang menjadi anggota Pembina Karena paraturan perundang-undangan
yang berlaku

BAB VI

PENGAWAS

PASAL 13

Ruang lingkup

 Pengawas adalah organ yayasan yang bertugas melakukan pengawasan dan


memberi nasihat kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan
 Pengawas terdiri dari seorang ketua pengawas seorang dan atau lebih anggota
pengawas
 Dalam hal yayasan tidak memiliki anggota pengawas, maka dalam kurun waktu
30 ( Tiga puluh ) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut wajib di angkat
anggota pengawas berdasarkan keputusan rapat Gabungan Anggota Pembina
dan anggota pengurus
 Pengawas diangkat Pembina melalui rapat Pembina untuk jangka waktu 5
( Lima ) tahun dan dapat di angkat kembali
 Anggota pengawas tidak merangkap sebagai anggota pengurus dan atau
anggota Pembina

Pasal 14

Kewenangan

 Bertindak untuk dan atas nama Yayasan


 Memasuki bangunan/ halaman lain yang digunakan yayasan
 Memeriksa dokumen
 Memeriksa pembukuan dan mencocokan nya dengan uang kas
 Mengetahui segala tindakan yang telah di jalankan oleh pengurus
 Memberi peringatan kepada pengurus
 Pengawas dapat memberhentikan untuk sementara satu orang atau lebih
pengurus, apabila pengurus tersebut bertindak bertentangan dengan anggaran
dasar dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku

Pasal 15

Kewajiban

 Memahami anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yayasan


 Memahami visi dan misi Yayasan
 Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh dengan tanggung jawab
menjalankan tugas pengawasan untuk kepentingan yayasan
 Memeriksa laporan-laporan dan program kerja pengurus termasuk di dalamnya
memeriksa laporan keuangan

Pasal 16

Masa jabatan
 Masa jabatan pengawas dan anggota pengawas adalah 5 ( Lima ) tahun dan
dapat diangkat kembali
 Jabatan pengawas dan anggota pengawas beakhir dengan sendirinya apabila :

1. Meninggal dunia
2. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana di
atur dalam anggaran dasar
3. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan
4. Di berhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina
5. Di nyatakan pailit atau di taruh dibawah pengampunan berdasarkan
penetapan pengadilan

BAB VII

PASAL 17

Ruang lingkup

 Pengurus adalah organ yayasan yang melaksanakan kepengurusan yayasan,


yang sekurang-kurang nya terdiri dari :

1. Seorang Ketua
2. Seorang Sekretaris
3. Seorang Bendahara

 Anggota pengurus tidak merangkap sebagai anggota Pembina dan atau anggota
pengawas
 Dalam hal diangkat lebih dari seorang ketua maka Satu (1 ) orang di antaranya
di angkat sebagai ketua umum
 Dalam hal di angkat lebih dari seorang sekretaris maka 1 ( Satu ) orang di
antaranya diangkat sebagai sekretaris umum
 Dalam hal diangkat lebih dari seorang bendahara maka 1 ( Satu ) orang di
antaranya diangkat sebagai bendahara umum
 Pengurus diangkat oleh Pembina untuk jangka waktu lima ( 5 ) tahun dan dapat
di angkat kembali
 Dalam hal jabatan pengurus kosong, maka dalam waktu paling lambat 30 ( tiga
puluh ) hari dari kekosongan tersebut, pengurus harus menyelenggarakan rapat
untuk pengangkatan pengurus baru dan sementara yayasan di urus oleh
pengawas
 Dalam hal terjadi penggaantian pengurus, maka dalam waktu ( 30 ) tiga puluh
hari dari pergantian pengurus baru, Pembina harus menyampaikan
pemberitahuan secara tertulis kepada Mentri Hukum dan HAM RI dan intansi
terkait
 Dalam hal yayasan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan
kepentingan dengan pengurus maka Yayasan di wakili oleh pengawas

Pasal 18

Kewenangan

 Pengurus tidak dapat merangkap sebagai Pembina, pengawa, atau pelaksana


kegiatan
 Pengurus bertanggung jawab penuh atas kepengurusan Yayasan untuk
kepentingan yayasan
 Pengurus berhak mewakili Yayasan didalam dan diluar pengadilan tentang
segala hal dan dalam segala kejadian, dengan pembatasan terhadap hal-hal
sebagai berikut:

1. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Yayasan ( tidak termasuk


mengambil uang yayasan di Bank )
2. Mendirikan suatu usaha baru atau melakukan penyertaan dalam berbagai
bentuk usaha baik dialam negri maupun diluarnegri.
3. Memberi atau menerima pengalihan harta tetap
4. Memberi atau dengan cara lain mendapatkan /memperoleh harta – harta
atas nama Yayasan
5. Menjual atua dengan cara lain melepaskan kekayaan yayasan serta
menggunakan / membebani kekayaan yayasan
6. Mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliasi dengan Yayasan,
pengurus dan atau pengawas Yayasan atau seorang yang bekerja pada
Yayasan, yang perjanjian tersebut bermanpaat bagi tercapainya maksud dan
tujuan Yayasan

 Pengurus tidak berwenang dalam hal

1. Mengikat yayasan sebagai penjamin utang


2. Membebani kekayaan yayasan untuk kepentingan pihak lain
3. Mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliasi dengan yayasan,
pengurus dan atau pengawas yayasan atau seseorang yang bekerja pada
yayasan, yang perjanjian tersebut bermanfaat bagi tercapainya maksud dan
tujuan yayasan

 Ketua bersama-sama dengan salah seorang anggota pengurus lainya berwenang


bertindak untuk dan atas nama pengurus serta mewakili yayasan
 Pengurus berwenang mengangkat dan memberhentikan pelaksana kegiatan
yayasan berdasarkan keputusan pengurus

Pasal 19

Hak dan Kewajiban

 Memahami Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yaysan


 Memahami visi dan misi Yayasan
 Pengurus wajib membuat program kerja dan rancangan Anggaran tahunan
Yayasan untuk di sahkan oleh Pembina
 Pengurus wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang di tanyakan
oleh pengawas
 Setiap anggota pengurus wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
menjalankan tuganya dan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang
belaku
 Ketua harus menjalankan segala tugas dan wewenang yayasan
 Sekretaris bertugas mengelola administrasi yayasan
 Bendahara bertugas mengelola keuangan Yayasan dan membuat Rancangan
Anggaran pendapatan Belanja Yayasan

 Pengurus dapat menerima gaji, upah, atau honorarium apabila pengurus


yayasan:

1. Bukan pendiri yayasan dan tidak terafiliasi dengan pendirian dan pengawas
2. Melaksanakan Kepengurusan Yayasan secara langsung dan penuh

 Pengurus berkewajiban menyusun dan menggariskan pola-pola kebijakan


umum yayasan, secar khusus pengurus bertindak atas nama dan bertanggung
jawab kepada Pembina atas pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah di
gariskan meliputi:

1. Pengangkatan Pelaksan Kegiatan


2. Perekrutan pegawai
3. Pencarian Dana Kegiatan
4. Pengelola Keuangan

 Pengurus berhak mendapatkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan

Pasal 20

Uraian Tugas Pengurus

 KETUA PENGURUS, bertanggung jawab penuh terhadap perkembangan


yayasansehingga tercapai Visi dan Misi Yayasan, tugas pokoknya adalah:

1. Melaksanakan semua ketentuan dasar yayasan dalam AD/ART peraturan


khusus dan kebijakan Yayasan
2. Menentukan dan memutuskan semua ketentuan dan kebijakan dalam rangka
pengembangan Yayasan berupa program pelayanan kepda masyarakat dan
meminta masukan dari ketua bidang sosial, Ketua Bidang Kemanusiaan, ketua
bidang ke agamaan dan pengurus lainya
3. Memberikan arahan dan meminta laporan dari ketua bidang sosial, Ketua
bidang kemanusiaan, ketua bidang keagamaan dan pengurus lainnya mengenai
perkembangan Yayasan
4. Menyelenggarakan rapat-rapat ( Rapat Pengurus, Rapat Gabungan ) dalam
mengambil keputusan penting
5. Bertindak sebagai wakil dari yayasan
6. Menandatangani semua surat-surat dan dokumentasi penting yayasan
7. Mempertanggung jawabkan perkembangan yayasan di depan Rapat tahunan

 SEKRETARIS, bertugas melaksanakan kesekretariatan pengurus dan yayasan


meliputi:

1. Menyimpan dan menyusun surat-surat dokumentasi yayasan dalam Dokumen


yang baik dan yang benar sehingga memudahkan apabila ada audit /
pemeriksaan
2. Membantu ketua pengurus dalam menyelenggarakan rapat-rapat, terutama
dalam menyusun acara dan agenda rapat
3. Membantu Ketua Bidang dalam pembuatan surat-surat penting ( Proposal,
Undangan dan lain – lain )
4. Ikut menandatangani surat-surat penting dan dokumentasi yayasan
5. Membantu ketua pengurus dalam menyusun konsep dasar AD/ART yayasan,
peraturan khusus, dan kebijakan yayasan
6. Membantu Ketua Pengurus dalam menyusun laporan pertanggung jawaban
Yayasan dalam Rapat Tahunan
7. Membuat Notula Rapat dan mendistribusikannya

 BENDAHARA, bertanggung jawab terhadap masalah


1. Membantu dan mengawasi keluar masuknya keuangan Yayasan
2. Menyusun perencanaan profit dan loss dari perencanaan Yayasan

1. Menyusun Laporan dan Analisa Laporan Keuangan ( Bulanan, Kwartal,


Tahunan )
2. Mengambil dan menyetor keuangan yayasan kepada bank yang di tunjuk
3. Melakukan tutup buku setiap bulan dengan menginput semua data
4. Membuat dan menerbitkan laporan keuangan aktual bulanan, kwartalan,
Tahunan, baik yang berbentuk standar maupun yang berbentuk khusus dan
mempublikasikan laporan tersebut setelah ditanda tangani ketua pengurus dan
pengawas
5. Membuat Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Yayasan ( RAPBY )
6. LAIN-LAIN yang berhubungan dengan ke uangan

Masa Jabatan

Pasal 21

 Masa jabatan pengurus adalah 5 ( Lima ) tahun dan dapat di angkat kembali
 Jabatan pengurus berakhir dengan sendirinya apabila:

1. Meninggal dunia
2. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana
diatur dalam Anggaran Dasar
3. Tidak memenuhi persyaratan perundang-undangan
4. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina
5. Dinyatakan pailit atau di taruh dibawah pengampunan berdasarkan
penetapan pengadilan
6. Masa jabatan terakhir

BAB VIII

PELAKSANA KEGIATAN
Pasal 22

 Yang dapat di angkat sebagai pelaksana kegiatan yayasan adalah orang


persorangan yang mampu melakukan perbuatan hukum dan tidak pernah di
nyatakan pailit atau di pidana karena melakukan tindakan yang merugikan
yayasan, Masyarakat, atau Negara berdasarkan keputusan pengadilan dalam
jangka waktu 5 ( lima ) tahun terhitung sejak tanggal putusan tersebut
bekekuatan tetap
 Pelaksana kegiatan di angkat oleh pengurus berdasarkan keputusan rapat
pengurus untuk jangka waktu yang di tentukan oleh rapat pengurus dan dapat
di angkat kembali dengan tidak mengurangi keputusan rapat pengurus untuk
memberhentikan sewaktu-waktu
 Pelakasana kegiatan Yayasan bertanggung jawab kepada pengurus
 Pelaksana kegiatan menerima gaji, upah atau honorarium yang jumlahnya
ditentukan berdasarkan rapat pengurus
 Untuk mencapai maksud dan tujuan yayasan, yayasan menjalankan kegitatan
sebagai berikut:

1. Bidang Sosial
2. Bidang Kemanusiaan
3. Bidang Keagamaan

BAB IX

BIDANG SOSIAL

Pasal 23

Ruang Lingkup

 Yang di maksud dengan Bidang Sosial dalam Anggaran Rumah Tangga ini
adalah pelaksana kegiatan Sosial yang di angkat oleh pengurus melalui Rapat
putusan
 Dalam hal pelaksanaan kegiatan diangkat seorang ketua Bidang Kegiatan Sosial
yang bertanggung jawab kepada pengurus

Pasal 24

Tugas dan tanggung jawab


 Dalam hal pencapaian tujuan yayasan, Ketua Bidang Sosial bertanggung jawab
untuk melaksanakan kegiatan sosial yang meliputi :

1. Mengadakan dan menyelenggarakan bimbingan belajar, dan pendidikan umum


di mulai dari tingkat Taman kanak-kanak ( TK ), hingga tingkat Tinggi
2. Pembinaan Olahraga
3. Penelitian di Bidang Ilmu Pengetahuan
4. Studi Banding
5. Pencarian dana untuk Kegiatan dan Oprasional Yayasan

 Membuat program kerja tahunan dan mempersentasikannya pada rapat


pengurus dan atau rapat tahunan atau 3 ( Tiga ) bulan sebelum tahun kerja
terakhir
 Mengajukan Anggaran pembiayaan kegiatan 3 ( Tiga ) bulan sebelum kerja
terakhir
 Memberikan laporan perkembangan dan laporan pelaksanaan program dengan
mengacu pada buku-buku yayasan
 Bekerja sama dengan pengurus dalam usaha mengembangkan yayasan
 Mempublikasikan program-program kegiatan yang ada dibawah tanggumg
jawabnya

BAB X

BIDANG KEMANUSIAAN

Pasal 25

Ruang Lingkup

 Yang di maksud dengan bidang kemanusiaan dalam Anggaran Rumah Tangga


ini adalah Pelaksana Kegiatan Kemanusiaan yang di angkat oleh pengurus
melalui Rapat Pengurus
 Dalam hal pelaksaan kegiatan di angkat seorang Ketua Bidang Kegiatan
Kemanusiaan yang bertanggung jawab kepada pengurus

Pasal 26

Tugas dan Tanggung Tawab


 Dalam hal pencapaian tujuan Yayasan, Ketua Bidang Kemanusiaan yang
bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan yang meliputi:

1. Memberi bantuan kepada korban Bencana Alam


2. Memberi bantuan kepada Fakir miskin, tuna wisma, dan gelandangan
3. Melestarikan lingkungan hidup
4. Mendirikan dan menyelenggarakan rumah singgah dan rumah duka
5. Pencarian dana untuk kegiatan dan Operasional Yayasan

 Membuat progaran kerja tahunan dan mempresentasikan pada rapat pengurus


dan atau rapat tahunan atau 3 ( tiga ) bulan sebelum tahun kerja berakhir
 Mengajukan anggaran pembiayaan kegiatan 3 ( Tiga ) bulan sebelum tahun
kerja berakhir
 Memberikan laporan pembangunan dan laporan pelaksanaan program dengan
mengacu pada baku kerja yayasan
 Bekerja sama dengan pengurus lain dalam usaha mengembangkan Yayasan
 Mempublikasikan program-program kegiatan yang ada dibawah langsung
( jadwalnya )

BAB XII

RAPAT-RAPAT

PASAL 27

Rapat, Pembina, Pengawas, Pengurus

 Rapat Pembina/pengawas/pengurus diadakan paling lambat sekali dalam satu


tahun dan paling lambat lima bulan setelah tahun buku yayasan di tutup
 Rapat Pembina, pengawas, pengurus dapat juga dilaksanakan setiap waktu bila
dianggap perlu atas permintaan tertulis dari anggota Pembina, pengawas dan
atau pengurus
 Panggilan rapat Pembina/pengawas/pengurus dilakukan oleh Pembina secara
langsung atau melalui surat dengan mendapatkan tanda terima paling lambat 7
( tujuh ) hari sebelum rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal
panggilan dan tanggal rapat
 Panggilan rapat harus mencantumkan hari/tanggal/waktu/tempat dan agenda
rapat
 Rapat Pembina, pengawas, dan pengurus diadakan di tempat kedudukan
yayasan atau di wilayah lain yang disepakati
 Rapat Pembina di pimpin oleh ketua Pembina, dan jika ketua Pembina tidak
hadir atau berhalangan maka rapat Pembina atau berdasarkan surat kuasa
 Rapat pengawas di pimpin oleh ketua pengawas, dan jika ketua pengawas tidak
hadir atau berhalangan maka rapat pengawas dipimpin oleh seorang yang
dipilih dari anggota pengurus atau berdasarkan surat kuasa
 Rapat pengurus di pimpin oleh ketua pengurus, dan jika ketua pengurus tidak
hadir atau berhalangan maka rapat pengurus dipimpin oleh seorang yang di
pilih dari anggota pengurus dan atau berdasarkan surat kuasa
 Rapat Pembina/pengawas/pengurus adalah sah dan berhak mengambil
keputusan yang mengikat selama:

1. Dihadiri paling sedikit 2/3 dari jumlah undangan rapat


2. Dalam hal kuorum tidak tercapai maka dapat diadakan panggilan rapat
Pembina/pengawas/pengurus kedua

1. Dalam hal panggilan rapat kedua di sampaikan surat dengan mendapatkan


tanda terima, paling lambat 7 ( Tujuh ) hari sebelum rapat diadakan dengan
tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat
2. Rapat Pembina/pengawas/pengurus dilakukan paling cepat 10 ( Hari ) dan
paling lambat 21 ( Duapulu satu ) hari terhitung sejak rapat pertama
3. Rapat kedua adalah sah dan mengikat apabila di hadiri paling sedikit ½ dari
undangan rapat
4. Rapat Pembina/pengawas/pengurus di ambil berdasarkan musyawarah untuk
mufakat
5. Dalam hal keputusan musyawarah untuk mupakat tidak tercapai maka dapat di
ambil berdasarkan suara setuju lebih dari seperdua jumlah suara yang sah

Pasal 28

Rapat Tahunan

 Pembina wajib menyelenggarakan rapat tahunan setiap tahun paling lambat 5


( Lima ) bulan setelah buku yayasan ditutup
 Dalam rapat tahunan Pembina melakukan:
1. Evaluasi tentang harta kekayaan, Hak dan kewajiban yayasan tahun yang
lampau sebagai dasar pertimbangan bagi perkiraan mengenai perkembangan
yayasan untuk tahun yang akan datang
2. Pengesahan laporan tahunan yang di ajukan pengurus
3. Menetapkan kebijakan umum yayasan
4. Pengesahan program kerja dan Rancangan Anggaran Belanja Yayasan

 Pengesahan laporan tahunan oleh Pembina dalam rapat tahunan berarti


memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada
para anggota pengurus dan pengawas atas pengurusan dan pengawasan yang
telah dijalankan selam satu tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut
tercermin dalam laporan tahunan

Pasal 29

Rapat Gabungan

 Rapat gabungan diadakan oleh pengurus dan pengawas untuk mengangkat


Pembina apa bila yayasan tidak mempunyai Pembina
 Rapat gabunga diadkan paling lambat 30 ( Tiga puluh ) hari terhitung sejak
yayasan tidak lagi mempunyai Pembina
 Panggilan rapat gabungan dilakukan oleh pengurus
 Panggilan rapat gabungan disampaikan kepada setiap pengurus dan pengawas
secara langsung atau melalui surat dengan mendapatkan tanda terima, paling
lambat 7 ( Tujuh ) hari sebelum rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan
tanggal panggilan dan tanggal rapat
 Panggilan rapat harus mencantumkan hari, waktu dan tempat agenda rapat
 Rapat gabungan diadakan di tempat kedudukan Yayasan atau diwilayah lain
yang disepakati
 Rapat gabungan dipimpin oleh ketua pengurus dan jika Ketua Pembina tidak
hadir atau berhalangan maka rapat gabungan di pimpin oleh pengawas dan jika
ketua pengurus atau pengawas tidak hadir atau berhalangan maka rapat
gabungan di pimpin oleh salah seorang yang di pilih dari anggota pengurus atau
anggota pengawas
 Rapat gabungan adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat
apabila:

1. Di hadiri paling sedikit 2/3 dari jumlah undangan rapat


2. Dalam hal kuorum tidak tercapai maka dapat diadakan panggilan rapat
gabungan kedua
3. Dalam hal panggilan rapat kedua disampaikan surat dengan mendapatkan
tanda terima, paling lambat 7 ( Tujuh ) hari sebelum rapat diadakan dengan
tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat
4. Rapat gabungan dilakukan paling cepat 10 ( Sepuluh ) hari dan paling lambat
21 ( Dua pulu satu ) hari terhitung sejak rapat pertama
5. Rapat kedua adalah sah dan mengikat apabila di hadiri sedikit ½ dari anggota
pengurus dan ½ dari anggota pengawas
6. Rapat gabungan diambil berdasarkan rapat musyawarah mufakat
7. Dalam hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka dapat di
ambil berdasarkan suara setuju lebih dari serdua jumlah suara yang sah

 Setiap gabungan dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oleh ketua rapat
1 ( Satu ) orang anggota pengurus atau pengawas
 Penandatanganan sebagaimana di maksud dalam ayat 9 ( Sembilan ) tidak
disaratkan apabila berita acara rapat di buat dengan akta notaris
 Anggota Pengurus dan Anggota Pengawas dapat juga mengambil keputusan
yang sah tanpa mengadakan rapat gabungan dengan ketentuan semua pengurus
dan pengawas memberikan persetujuan mengenai usulan yang diajukan secara
tertulis dengan mennadatangani usul tersebut

BAB XIII

TAHUN BUKU

Pasal 30

1. Tahun buku yayasan di mulai dari tanggal 1 ( Satu ) Januari sampai dengan
tanggal 31 ( Tiga puluh satu ) Desember
2. Untuk pertama kalinya tahun buku yayasan di mulai pada tanggal dari akta
pendirian yayasan dan ditutup pada tanggal 31 ( tiga puluh satu ) Desember

BAB XIV

PERUBAHAN ANGGARAN

Pasal 31
1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan berasarkan
keputusan rapat pengurus dan disahkan oleh Pembina
2. Salinan perubahan yang akan di ajukan beserta pemberitahuan tertulis
mengenai rapat yang akan di adakan harus disampaikan kepada setiap
pengurus selambat-lambatnya 5 (lima ) hari sebelum rapat diadakan
3. Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat diterima selama tidak
bertentangan dengan :
4. Anggaran Dasar Yayasan
5. Undang-undang mengenai Yayasan yang berlaku di wilayah hukum tempat
dimana yayasan berada

BAB XV

PENUTUP

 Setiap perubahan atau penyempurnaan Anggaran Rumah Tangga ini harus


diputuskan dalam rapat pengurus
 Hal-hal yang belum diatur dan belum cukup diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga ini, akan diatur kemudian dalam pelaturan Yayasan Khoirul Huda Al-
Mubarok
 Demikian Anggaran Rumah Tangga ini di buat untuk pertama kalinya, dan
disahkan di Surabaya, Agustus Tahun 2018.

Surabaya, 25 Agustus 2018

Atas Nama Kuasa Rapat Pengurus

Ketua Yayasan Sekretaris Yayasan

KH. Achmad Setiadi, S.Si H. Mahfud Arifin, S.T., M.MT.


Disahkan oleh

Pembina Yayasan Khoirul Huda Al-Mubarok

KH. SUFYAN ABADI

Anda mungkin juga menyukai