Anda di halaman 1dari 14

ANGGARAN DASAR DAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART)

YAYASAN PONDOK PESANTREN AL-ASNA


DESA. KARANG SARI KEC. LUBAI ULU KAB. MUARA ENIM
PROVINSI. SUMATERA SELATAN KODE POS. 31173
AD/ART YAYASAN PONDOK PESANTREN AL-ASNA

AD/ART Yayasan Pondok Pesantren Al-Asna adalah pedoman dasar


dalam pengelolaan Pondok Pesantren dan operasional lembaga yang berada
dibawah naungannya.

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)


YAYASAN PONDOK PESANTREN AL-ASNA

Bismillahirrahmanirrahim

MUQADDIMAH

Rasulullah SAW telah membawa agama Islam sebagai Rahmatan lil ‘alamin (Rahmat
bagi alam) dan ajarannya mendorong kegiatan pemeluknya untuk mewujudkan
kemaslahatan dan kesejahteraan hidup lahir batin di dunia dan akhirat.

Pondok Pesantren selain sebagai lembaga pendidikan dan dakwah untuk


melanjutkan misi Rasulullah , juga berperan sebagai lembaga perjuangan dan pengabdian
serta layanan masyarakat yang banyak memberikan sumbangan untuk pembangunan
bangsa, perlu dipertahankan dan dilestarikan keberadaannya selaras dengan cita-cita
bangsa Indonesia dalam rangka membentuk insan muslim yang beriman, bertakwa, berilmu,
beramal, ikhlas dan berakhlakul karimah.

Pondok Pesantren terbukti telah diterima oleh masyarakat Indonesia sebagai


pengayom dan rujukan dari setiap keperluan, umumnya menyangkut kemaslahatan umat,
khususnya pada dimensi nilai, moral dan spiritual. Oleh karena itu Pondok Pesantren
Salafiyah Syafi’iyah Ainul Huda Kalirejo Situbondo merasa terpanggil untuk mengorganisasi
kegiatan-kegiatan dalam upaya mewu-judkan peran, fungsi dan cita-cita dimaksud. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut, maka disusunlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Yayasan Pondok Pesantren Al-Asna sebagai berikut:
ANGGARAN DASAR (AD) YAYASAN PONDOK PESANTREN AL-ASNA
KARANG SARI LUBAI ULU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN
Pasal 1
Nama, Tempat dan Kedudukan
1. Yayasan Pondok Pesantren ini bernama “AL-ASNA”, berdiri pada tahun …… H
bertepatan dengan tahun ….. M dan diresmikan pada tahun …… H bertepatan
dengan tahun ……. M.
2. Pondok Pesantren ini bertempat dan berkedudukan di Dusun. II RT. IV Desa. Karang
Sari Kecamatan. Lubai Ulu Kabupaten. Muara Enim Provinsi. Sumatera Selatan.

Pasal 2
Aqidah dan Fiqh
1. Yayasan Pondok Pesantren ini beraqidah Islam menurut faham Ahlussunah Wal
Jama’ah yang dibangun oleh Abu Hasan Ali bin Ismail al Asy’ari dan Abu Mansur al
Maturidi
2. Yayasan Pondok Pesantren ini mengikuti salah satu madzhab fiqh yang empat, yaitu
Imam Syafi’i.

Pasal 3
Visi, Misi dan Tujuan
1. Visi Yayasan Pesantren adalah :
a) melahirkan generasi mukmin
b) yang cerdas,
c) berakhlakul karimah,
d) terampil
e) dan ikhlas
2. Misi Pesantren adalah:
a) menanamkan jiwa tauhid untuk menjadi perisai yang kokoh dalam setiap kondisi
b) menanamkan sikap akhlakul karimah berdasarkan tuntunan syari’at islam
c) menyelenggarakan kegiatan pendidikan formal untuk menambah ilmu dan
wawasan santri serta masyarakat sekitar
d) menyelenggarakan kegiatan ritual keagamaan sebagai wahana pendidikan
spiritual santri dalam kehidupan sehari-hari
e) memberikan bimbingan keterampilan sebagai keahlian individu
f) menyuburkan jiwa pahlawan dengan semangat juang tanpa pamrih
3. Tujuan Pesantren adalah:
a) mencetak manusia yang beriman,
b) bertaqwa,
c) berilmu,
d) beramal, berakhla-kul karimah
e) dan berhati ikhlas
Pasal 4
Bentuk Lambang, arti isi Lambang, arti warna Lambang dan arti unsur Lambang
1. Bentuk Lambang

2. arti isi Lambang:


a) Gambar satu bintang yg paling besar melambangkan Nabi Muhammad SAW
sebagai pembawa agama Islam
b) 4 bintang di sisi kanan melambangkan empat sahabat Nabi (Khulafaur Rasyidin)
c) 4 bintang di sisi kiri melambangkan empat madzhab fiqh (Maliki, Hanafi, Syafi’i,
Hanbali)
d) Jumlah 9 bintang melambangkan Wali Songo
e) ka’bah melambangkan qiblat ummat Islam
f) masjid dan menara melambangkan syi’ar Islam dan ketaqwaan
g) Kitab melambangkan kitab pedoman yaitu Al Qur’an Al Karim
h) 4 kitab dengan posisi 1 kitab terbuka melambangkan bahwa mengikuti salah satu
madzhab fiqh (yaitu madzhab syafi’i) dari 4 madzhab dan mengakui 3 madzhab
yang lain.
3. arti warna lambang
a) warna Hijau melambangkan Pesantren adalah lahan subur untuk
menanamkan nilai-nilai Islam syari’at Islam
b) Warna kuning emas melambangkan kesejahteraan
4. arti unsur lambang
a) bentuk bulat melambangkan kebulatan tekad dalam syi`ar dimana pesantren
sebagai pusat penyebaran Syari`at Islam
b) Garis tepi melambangkan ke-Maha Kuasaan Allah SWT.

Pasal 5
Kegiatan
1. Bidang Pendidikan yang sudah berjalan:
a) Pendidikan Formal: Raudlatul Al-Asna (RA Al-Asna)
b) Pendidikan Nonformal: Madarasah Diniyyah Takmiliyyah Al-Awwaliyyah Al-Asna
(MDTA Al-Asna), dan Taman Pendidikan Alquran Al-Asna (TPQ Al-Asna)
Pasal 6
Santri
1. Setiap orang yang menyatakan menjadi santri dan sanggup mematuhi anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta memenuhi syarat-syarat administrasi
2. Prosedur pendaftaran dan pemberhentian sebagai santri diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.

Pasal 7
Kepengurusan
1. Pesantren dipimpin oleh seorang pengasuh
2. Dalam menjalankan tugas, pengasuh dibantu oleh wakil pengasuh
3. Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, pengasuh dibantu oleh pengurus

Pasal 8
Struktur Pengurus
1. Pengurus pesantren terdiri atas Pengurus Harian dan Bidang
2. Pengurus Harian terdiri atas ketua, beberapa wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris,
bendahara, dan wakil bendahara.
3. Pengurus Harian, sesuai kebutuhan dapat ditambah anggota pleno
4. Bidang dipimpin oleh kepala bidang
5. Susunan bidang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

Pasal 9
Pengangkatan dan Pemberhentian Pengurus
1. Pengurus pesantren diangkat dan diberhentikan oleh pengasuh
2. Jabatan struktural dibawah bidang dibentuk oleh kepala bidang yang bersangkutan
sesuai kebutuhan atas persetujuan pengasuh

Pasal 10
Macam-macam Rapat
1. Rapat-rapat didalam pesantren terdiri atas:
a) Rapat pengurus lengkap
b) Rapat pengurus harian
c) Rapat bidang
d) Rapat koordinasi
2. Tata cara dan ketentuan rapat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

Pasal 11
Keuangan
1. Keuangan pesantren diperoleh dari:
a) asset yayasan berupa kebun karet
b) Pengembangan usaha pesantren
c) Sumbangan lain yang tidak mengikat serta usaha-usaha lain yang halal
2. Pengelolaan keuangan pesantren diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

Pasal 12
Perubahan
1. Anggaran Dasar ini hanya dapat dirubah oleh keputussan rapat pengurus lengkap
yang dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 pengurus lengkap dan disetujui oleh 2/3
jumlah anggota yang hadir dengan persetujuan pengasuh

Pasal 13
Penutup
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga
2. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Karang Sari


Pada Tanggal : ____________________________ M
: H

Pimpinan/Pengasuh

KIAI. HASANUDIN SAHMAR

mengetahui :
Kepala Desa Karang Sari

YUBENRI ANTONI, SH
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN PONDOK PESANTREN AL-ASNA
KARANG SARI LUBAI ULU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN

BAB I
KETENTUAN
KEWAJIBAN, HAK DAN LARANGAN SANTRI

Pasal 1
Ketentuan Umum
Yang dimaksud:
1. Pengasuh Yayasan adalah pimpinan tertinggi di Yayasan Pondok Pesantren Al-Asna
2. Pengurus Yayasan adalah pengurus harian dan kepala bidang
3. Santri adalah setiap orang yang terdaftar sebagai santri dan bertempat tinggal di
asrama dalam komplek pesantren atau asrama lain yang ditentuakan oleh pengasuh
dan atau warga masyarakat yang belajar di lembaga pendidikan dibawah naungan
Yayasan Pondok Pesantren Al-Asna

Pasal 2
Pendaftaran Sebagai Santri
Tata cara pendaftaran sebagai santri:
1. Calon santri diantarkan oleh orang tua/walinya atau orang yang diberi kuasa oleh
orang tua/walinya untuk diserahkan kepada pengasuh pesantren
2. Calon santri tidak berstatus sebagai santri pondok pesantren lain
3. Calon santri bebas dari berbagai daerah di Indonesia atau manca Negara yang
beragama Islam atau hendak masuk Islam

Pasal 3
Kewajiban Santri
setiap santri memiliki kewajiban :
1. Menjaga kebersihan Yayasan
2. Mematuhi peraturan Yayasan
3. Mengikuti kegiatan yang diadakan yayasan
4. Rajin masuk Madrasah atau Sekolah bagi yang menempuh pendidikan formal
5. Sopan santun terhadap siapapun
6. Menjaga nama baik Yayasan
7. Menghadiri ceramah, kursus, pelatihan, penga-jian, dan lain-lain majelis yang
ditentukan oleh pengasuh/pengurus

Pasal 4
Hak-hak Santri
Setiap santri memiliki hak:
1. Menggunakan fasilitas yang disediakan oleh Yayasan
2. Mendapatkan bimbingan, pelayanan, dan pendidikan
3. Memilih dan dipilih sebagai pengurus atau jabatan lain yang ditetapkan oleh
pesantren
4. Mengeluarkan pendapat, baik secara tulisan maupun lisan dengan akhlak mulia
5. Mengadaan pembelaan atas keputusan terhadap dirinya dengan baik dan sopan

Pasal 5
Gugurnya Hak Santri
Santri dinyatakan gugur haknya karena berhenti:
1. Atas permintaan orang tua/wali
2. Diberhentikan oleh pesantren setelah yang bersangkutan terbukti melanggar
peraturan pondok pesantren setelah melalui tahapan pembinaan
Tata cara berhenti:
1. Tidak mempunyai tanggungan apapun kepada yayasan, lembaga, santri lain,
tetangga, atau pihak lain
2. Dipamitkan oleh orang tua/wali atau orang yang diberi kuasa oleh orang tua/ wali

Pasal 6
Larangan-larangan Santri
1. Melanggar larangan-larangan agama
2. Melanggar AD/ART dan peraturan yayasan pondok pesantren
3. Membawa, menyimpan dan menggunakan hand phone tanpa izin pengasuh/
pengurus
4. Menggunakan listrik untuk kepentingan pribadi tanpa izin pengasuh/pengurus
5. Melakukan hal-hal yang merusak tatanan, seperti:
a) Merusak barang orang lain
b) Merusak lingkungan
c) Membuang sampah tidak pada tempatnya
d) Dan lain-lain yang dipandang menodai etika dan kehormatan
BAB II
PENGURUS YAYASAN

Pasal 1
Struktur Pengurus
Pengurus terdiri dari:
1. Pengurus Harian dan Kepala Bidang
2. Pengurus Bidang dibentuk menurut kebutuhan berdasarkan keputusan rapat
pengurus lengkap

Pasal 2
Pengurus Harian
1. Pengurus harian terdiri atas ketua, beberapa wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris,
bendahara, wakil bendahara dan beberapa anggota
2. Pengurus harian disesuaikan menurut kebutuhan yang pembentukannya
berdasarkan keputusan pengasuh
3. Pengurus harian merupakan inti dari pengurus yayasan
4. Pengurus harian sebagai pelaksana tertinggi dalam yayasan merupakan
penanggungjawab kebijakan dalam pengendalian yayasan dan pelaksana keputusan-
keputusan rapat pengurus yang bertanggungjawab kepada pengasuh

Pasal 3
Bidang
1. Bidang dipimpin oleh seorang kepala bidang dan bertanggungjawab kepada
pengurus harian
2. Bidang merupakan pelaksana kebijakan pengurus harian dibentuk berdasarkan
kebutuhan

Pasal 4
Tugas dan Kewajiban Pengurus
Pengurus harian mempunyai tugas dan kewajiban:
1. Menentukan arah kebijakan dalam melakukan usaha dan tindakan untuk mencapai
tujuan yayasan
2. Memberikan petunjuk, membimbing, dan pembinaan dalam memahami,
mengamalkan, dan mengembangkan ajaran Islam menurut faham Ahlussunnah wal
Jama’ah
3. Melakukan pengawasan terhadap semua perangkat yayasan
4. Membatalkan setiap keputusan rapat suatu perangkat pesantren yang dinilai
bertentangan dengan ajaran Islam atau yayasan
5. Membentuk tim-tim kerja sesuai dengan kebutuhan
Kepala bidang mempunyai tugas dan kewajiban:
1. Melaksanakan program organisasi
2. Membimbing, mengarahkan, memimpin, dan mengawasi kegiatan semua perangkat
yayasan yang ada di bawahnya

Pasal 5
Hak Pengurus
Pengurus berhak:
1. Membuat kebijakan sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART dan keputusan
pengurus yayasan yang lebih tinggi tingkatannya
2. Memberikan saran/koreksi kepada pengurus setingkat dan atau di atasnya dengan
sebaik-baiknya
Pasal 6
Syarat Menjadi Pengurus
1. Untuk menjadi kepala bidang, seorang calon harus berkelakuan baik serta dipandang
mampu atau ditunjuk oleh pengasuh
2. Memiliki komitmen untuk mengembangkan pesantren

Pasal 7
Pengesahan Pengurus
1. Susunan pengurus ditetapkan oleh pengasuh
2. Kepala bidang disahkan atas hasil rapat pengurus

Pasal 8
pengurus Yayasan
Kepengurusan Yayasan tahun 2020-2025 dijabat oleh:
Penasehat    : KEPALA DESA KARANG SARI; YUBENRI ANTONI, SH
Ketua/Pengasuh     : KIAI. HASANUDIN SAHMAR
Wakil Ketua     : IMRON ROSYADI
Sekretaris    : A HUDAWI
Wakil Sekretaris : FUAD SETIAWAN
Bendahara    : SUYAMTO
HUMAS : SUKARDI

Pasal 9
Masa Jabatan
Masa jabatan untuk:
1. Pengurus harian selama 5 tahun dan dapat dipilih kembali dua kali masa
jabatanberikutnya
2. Kepala bidang selama 5 tahun dan dapat dipilih kembali dua kali masa jabatannya
BAB III
RAPAT

Pasal 1
Macam-macam Rapat
Rapat-rapat didalam pesantren terdiri dari:
1. Rapat pengurus lengkap
2. Rapat pengurus harian
3. Rapat bidang
4. Rapat koordinasi

Pasal 2
Rapat Pengurus Lengkap
1. Rapat pengurus lengkap merupakan forum permusyawaratan tertinggi
2. Rapat pengurus lengkap dihadiri pengurus harian dan kepala bidang serta anggota
3. Rapat pengurus lengkap dapat juga diselengga-rakan atas permintaan sekurang-
kurangnya separuh dari jumlah kepala bidang
4. Rapat pengurus lengkap dapat mengubah AD/ART atas persetujuan pengasuh
5. Rapat pengurus lengkap adalah sah apabila dihadiri lebih dari separuh jumlah rapat
pengurus lengkap
6. Rapat pengurus lengkap dipimpin oleh ketua pengurus harian
7. Demi kelancaran penyelenggaraan rapat berikutnya, rapat pengurus lengkap dapat
membentuk panitia penyelenggara yang bertanggungjawab kapada rapat tersebut

Pasal 3
Rapat Pengurus Harian
1. Rapat pengurus harian dihadiri oleh pengurus harian dan anggota
2. Rapat pengurus harian dapat juga diselenggarakan atas permintaan sekurang-
kurangnya separuh dari jumlah pengurus harian
3. Rapat pengurus harian adalah sah apabila dihadiri lebih dari separuh jumlah
pengurus harian
4. Rapat pengurus harian dipimpin oleh ketua pengurus harian
5. Rapat pengurus harian dapat membentuk panitia penyelenggara yang
bertanggungjawab kepada pengurus harian

Pasal 4
Rapat Bidang
1. Rapat bidang adalah forum permusyawaratan di tingkat bidang dan dihadiri kepala
bidang dan angota-anggota
2. Rapat bidang diselenggarakan 2 bulan sekali atau atas permintaan sekurang-
kurangnya lebih separuh dari jumlah kepala bagian
3. Rapat bidang membicarakan pertanggung jawaban masing-masing anggota
d. Rapat bidang membahas pelaksanaan keputusan-keputusan dan mengkaji
perkembangan pesantren serta peranan masing-masing kepala bidang dan atau
anggota
4. Rapat bidang dinyatakan sah apabila dihadiri lebih dari separuh jumlah kepala
bidang dan anggota

Pasal 5
Rapat Anggota
1. Rapat anggota adalah forum permusyawaratan di tingkat anggota dan
diselenggarakan sedikit-dikitnya tiga bulan sekali
2. Rapat anggota menyusun dan mengevaluasi program kerja
3. Rapat anggota dianggap sah apabila dihadiri lebih dari separuh anggota

Pasal 6
Rapat Koordinasi
1. Rapat koordinasi dipimpin oleh pengasuh yang dihadiri oleh pengurus harian, kepala
bidang, anggota, badan otonom, dan pihak-pihak terkait
2. Rapat antar sektor dipimpin oleh kepala bidang dengan melibatkan pihak lain yang
terkait
BAB IV
KEUANGAN DAN ASRAMA

Pasal 1
Pengelolaan dan Laporan Keuangan
1. Setiap tahun pelajaran, pengurus pesantren wajib menyusun Anggaran Pendapatan
dan Belanja Yayasan Pondok Pesantren Al-Asna
2. Keuangan yayasan diperoleh dari :
a) asset yayasan berupa kebun karet
b) Pengembangan usaha pesantren
c) Sumbangan lain yang tidak mengikat serta usaha-usaha lain yang halal
3. Pembelanjaan digunakan untuk:
a) Kegiatan pesantren yang besarnya sesuai dengan ketentuan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Pesantren
b) Keperluan yang langsung ditangani oleh pengasuh atau keperluan lain atas
izin pengasuh
c) Pengurus harian menyampaikan laporan pertang-gungjawaban keuangan
kepada rapat pengurus lengkap

Pasal 2
Asrama
1. Asrama terdiri dari asrama putra dan putri
2. Struktur asrama terdiri dari kamar-kamar dan dipimpin kepala kamar
3. Kepala kamar membina beberapa orang santri
BAB V
PENUTUP
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur
oleh pengurus
2. Anggaran Rumah Tangga ini akan dilakukan perubahan apabila ternyata terdapat
kekeliruan
3. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan

Ditetapkan di : KARANG SARI


Pada Tanggal : _________________ M
: H

Pimpinan/Pengasuh

KIAI. HASANUDIN SAHMAR

mengetahui :
Kepala Desa Karang Sari

YUBENRI ANTONI, SH

Anda mungkin juga menyukai