Anda di halaman 1dari 12

YAYASAN ASSALAM ACEH SINGKIL

‫المعهد العصري اإلسالمي اإلسحاقي‬


PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM
AL–ISHAQI
Jl. H. Ishak Desa Lae Butar Kec. Gunung Meriah – Aceh Singkil - Email :
ponpesishaqi@gmaili.com

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA


PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM AL-ISHAQI
LAE BUTAR KEC. GUNUNG MERIAH – ACEH SINGKIL

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
MUQADDIMAH
Rasulullah SAW telah membawa agama Islam sebagai Rahmatan lil ‘alamin (Rahmat
bagi alam) dan ajarannya mendorong kegiatan pemeluknya untuk mewujudkan kemaslahatan dan
kesejahteraan hidup lahir batin di dunia dan akhirat.
Pondok Pesantren selain sebagai lembaga pendidikan dan dakwah untuk melanjutkan misi
Rasulullah, juga berperan sebagai lembaga perjuangan dan pengabdian serta layanan masyarakat
yang banyak memberikan sumbangan untuk pembangunan bangsa, perlu dipertahankan dan
dilestarikan keberadaannya selaras dengan cita-cita bangsa Indonesia dalam rangka membentuk
insan muslim yang beriman, bertakwa, berilmu, beramal, ikhlas dan berakhlakul karimah.
Pondok Pesantren terbukti telah diterima oleh masyarakat Indonesia sebagai pengayom
dan rujukan dari setiap keperluan, umumnya menyangkut kemaslahatan umat, khususnya pada
dimensi nilai, moral dan spiritual.
Oleh karena itu Pondok Pesantren Modern Islam Al-Ishaqi merasa terpanggil untuk
mengorganisasi kegiatan-kegiatan dalam upaya mewujudkan peran, fungsi dan cita-cita
dimaksud.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka disusunlah Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Pondok Pesantren Modern Islam Al-Ishaqi sebagai berikut:

ANGGARAN DASAR (AD)


PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM AL-ISHAQI
LAE BUTAR KEC. GUNUNG MERIAH - ACEH SINGKIL

Pasal 1
Nama, Tempat dan Kedudukan

1.    Pondok Pesantren ini bernama “Al-Ishaqi”, berdiri dan di resmikan  pada tahun 1442 H


bertepatan dengan tanggal 1 Maret 2021 M.
2.    Pondok Pesantren ini bertempat dan berkedudukan di Desa Lae Butar Kecamatan Gunung
Meriah Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh.

Pasal 2
Aqidah

Pondok Pesantren ini beraqidah Islam menurut faham Ahlussunah Wal Jama’ah yang dibangun
oleh Abu Hasan Ali bin Ismail al Asy’ari dan Abu Mansur al Maturidi dengan mengikuti salah
satu madzhab fiqih yang empat, yaitu Maliki, Hanafi, Syafi’i dan Hanbali.
Pasal 3
Visi, Misi dan Tujuan

a. Visi Pesantren adalah terwujudnya generasi Islam yang unggul dalam adab, ilmu dan mandiri
dalam kehidupan.

b.    Misi Pesantren adalah:


1.    Menyelenggarkan pendidikan yang berorientasi pada adab dan akhlak
2. Menyiapkan kader-kader ulama dan pemimpin ummat yang Mufaqqih Fi Addin.
3. Menyiapkan insan mandiri, berwirausaha, jujur dan taat pada nilai-nilai agama.
4. Menanamkan jiwa tauhid untuk menjadi perisai yang kokoh dalam setiap kondisi
5.    Menanamkan sikap akhlakul karimah berdasarkan tuntunan syari’at Islam
6.    Menyelenggarakan kegiatan pendidikan formal untuk menambah ilmu dan wawasan santri
serta masyarakat sekitar
7.    Menyelenggarakan kegiatan ritual keagamaan sebagai wahana pendidikan spiritual santri
dalam kehidupan sehari-hari
8.    Memberikan bimbingan keterampilan sebagai keahlian individu
9.    Menyuburkan jiwa pahlawan dengan semangat juang tanpa pamrih

c.    Tujuan Pesantren adalah mencetak manusia yang beriman, bertaqwa, berilmu, beramal, berakhla-
kul karimah dan berhati ikhlas

Pasal 4
Arti Lambang

a.    Kitab terbuka melambangkan Al-Qurán


b.    Kubah Masjid Melambangkan Keistiqomahan dalam beribadah.
c.    Pena melambangkan keisitqamahan dalam menuntut ilmu
d.    Huruf A, merupakan nama dari yayasan yaitu Yayasan Assalam Aceh Singkil
e. Kotak Segi lima adalah 5 Rukun Islam yang mengikat seluruh aktifitas kegiatan Pondok.

Pasal 5
Arti Warna

Semua tulisan dan Gambar logo adalah berwarn hijau, yang bermakna kedamaian dan
kemakmuran bumi Nusantara dan Pondok Pesantren Modern Islam Al-Ishaqi sesuai dengan
dambaan hati dan romantika hidup dan kehidupan.

Pasal 6
Kegiatan Pesantren

Bidang Pendidikan Formal:


1. SMK Teknologi Al-Ishaqi
2. SMP IT Al-Ishaqi
3. Madrasa Ibtidaiyah IT Al-Ishaqi
4. PAUD IT Al-Ishaqi
Bidang Pendidikan Nonformal:
1. Tafhfizhul Qur’an
2. Kajian kitab kuning
3. Lembaga Kursus dan Keterampilan
4. Pelatihan-Pelatihan

Pasal 7
SANTRI
a.    Setiap orang yang menyatakan menjadi santri dan sanggup mematuhi anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta memenuhi syarat-syarat administrasi
b.    Prosedur pendaftaran dan pemberhentian sebagai santri diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

Pasal 8
KEPENGURUSAN
a.    Pesantren dipimpin oleh 1 (Satu) Orang Pimpinan Pondok Pesantren yang diangkat oleh Yayasan
Assalam Aceh Singkil.
b.    Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, Pimpinan dibantu oleh Direktur/Mudir

Pasal 9
STRUKTUR PENGURUS

a. Penasehat, terdiri dari beberapa orang yang di tunjuk oleh Yayasan Assalam Aceh Singkil.
b. Pengurus pesantren terdiri atas 1 (Satu) orang Pimpinan
c. Pengurus Harian terdiri atas Direktur, Sekretaris, dan Bendahara
d. Bidang dipimpin oleh kepala bidang
e. Susunan Bidang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
f. Kepala Sekolah
g. Organisasi Santri PPMI Al-Ishaqi disingkat dengan OSA

Pasal 10
Pengangkatan dan Pemberhentian Pengurus

a. Penasehat Pesantren diangkat dan diberhentikan oleh Yayasan berdasarkan hasil rapat Pengurus
dan anggota Yayasan.
b. Pimpinan Pesantren diangkat dan diberhentikan oleh Yayasan Assalam Aceh Singkil berdasarkan
hasil rapat Pengurus dan Anggota Yayasan.
c. Direktur, Sekretaris dan Bendahara diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Pondok
Pesantren
d. Kepala Bidang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur setelah berkoordinasi dengan
Pimpinan Pesantren
e. Kepala Sekolah diangkat dan diberhentikan berdasarkan usulan Pimpinan Pondok
Pesantren dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Yayasan.
f. Jabatan struktural dibawah bidang dibentuk oleh Direktur yang bersangkutan sesuai kebutuhan
atas persetujuan Pimpinan dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Pimpinan Pesantren.

Pasal 11
Macam-macam Rapat
a.    Rapat-rapat didalam pesantren terdiri atas:
1. Rapat Pimpinan.
2. Rapat Badan Pengurus Harian (BPH)
3.    Rapat Pleno Pengurus Pondok Pesantren
b.    Tata cara dan ketentuan rapat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

Pasal 12
Keuangan
a.    Keuangan pesantren diperoleh dari:
1.      Syahriah Santri
2.      Pengembangan usaha pesantren
3.      Sumbangan lain yang tidak mengikat serta usaha-usaha lain yang halal

b.    Pengelolaan keuangan pesantren diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

Pasal 13
Perubahan

Anggaran Dasar ini hanya dapat diubah oleh keputusan rapat yang dihadiri oleh Yayasan dan
Pimpinan Pondok Pesantren yang dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 pengurus lengkap dan
disetujui oleh 2/3 jumlah anggota yang hadir dengan persetujuan Pembina Yayasan.

Pasal 14
Penutup

a.    Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
b.    Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Lae Butar


Pada Tanggal : 1 Maret 2023

Pembina Ketua Sekretaris

M. Akhyar Abduh Khairiyah, S.PdI Hasbullah Syahputra, SE


ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM AL-ISHAQI
LAE BUTAR KEC. GUNUNG MERIAH - ACEH SINGKIL

BAB I
KETENTUAN
KEWAJIBAN, HAK DAN LARANGAN SANTRI
Pasal 1
Ketentuan Umum

Yang dimaksud:
a.       Pimpinan pesantren adalah pimpinan tertinggi pondok pesantren
b.      Pengurus pesantren adalah pengurus harian dan Kepala Bidang
c.      Santri adalah setiap orang yang terdaftar sebagai santri dan bertempat tinggal di asrama
dalam komplek pesantren atau asrama lain yang ditentuakan oleh pengasuh

Pasal 2
Pendaftaran Sebagai Santri
Tata cara pendaftaran sebagai santri:
1.      Calon santri diantarkan oleh orang tua/walinya atau orang yang diberi kuasa oleh orang
tua/walinya untuk diserahkan kepada pengasuh pesantren
2.      Calon santri tidak berstatus sebagai santri pondok pesantren lain
3.      Calon santri bebas dari berbagai daerah di Indonesia atau manca Negara yang beragama
Islam atau hendak masuk Islam

Pasal 3
Kewajiban Santri
Kewajiban santri adalah:
a. Kewajiban Bersama
1. Kewajiban bersama bagi santri putra dan putri adalah:
a)      Tarhim
b)      Jama’ah Sholat Fardhu terutama Subuh, Maghrib dan Isya’.
c)      Semua santri wajib berukim di lingkungan Pondok
d)      Mengikuti kegiatan Pondok dan Madrasah yang telah ditentukan
e)       Menjaga nama baik Pondok Pesantren
f)      Menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan Pondok
g)      Membaca Al-Qur’an sebelum sholat Fardhu setiap Hari
h)      Membaca Surat Al-Kahfi setiap malam Jum’at.
i) Mengikuti kegiatan Extrakuriuler yang ditetapkan oleh Pondok Pesantren

b. Kewajiban Perorangan
Setiap santri putra dan putri mempunyai kewajiban:
1.      Bertempat tinggal di asrama dalam komplek pesantren atau asrama lain yang
ditentukan oleh pengasuh atau pengurus
2.      Mengutamakan kewajiban-kewajiban agama
3.      Shalat Jama’ah
4.      Mematuhi peraturan pesantren
5.      Menjaga kebersihan
6.      Mengikuti pengajian
7.      Rajin masuk Madrasah atau Sekolah bagi yang menempuh pendidikan formal
8.      Sopan santun terhadap siapapun
9.      Menjaga nama baik pesantren
10.  Menghadiri ceramah, kursus, pelatihan, pengajian, dan lain-lain majelis yang
ditentukan oleh pengasuh/pengurus.

Pasal 4
Hak-hak Santri
Setiap santri mempunyai hak:
a.       Menggunakan fasilitas yang disediakan oleh pesantren
b.      Mendapatkan bimbingan, pelayanan, dan pendidikan
c.       Memilih dan dipilih sebagai pengurus atau jabatan lain yang ditetapkan oleh pesantren
d.      Mengeluarkan pendapat, baik secara tulisan maupun lisan melalui Organisasi Santri Pondok
Al-Ishaqi (OSA) dengan cara sopan dan santun.
e.       Mengadakan pembelaan atas keputusan terhadap dirinya dengan cara yang baik dan sopan
f. Difasilitasi dalam hal adiministrasi perpindahan ke sekolah atau lembaga lain sesuai dengan
aturan yang berlaku.

Pasal 5
Gugurnya Hak Santri

a.       Santri dinyatakan gugur haknya karena berhenti:


1.      Atas permintaan orang tua/wali
2.      Diberhentikan oleh pesantren setelah yang bersangkutan terbukti melanggar peraturan
pondok pesantren setelah melalui tahapan pembinaan
b.      Tata cara berhenti:
1.     Tidak mempunyai tanggungan apapun kepada lembaga, santri lain, tetangga, atau pihak
lain.
2.     Dipamitkan oleh orang tua/wali atau orang yang diberi kuasa oleh orang tua/wali.

Pasal 6
Larangan-larangan Santri

a.       Melanggar larangan-larangan agama


b.      Melanggar AD/ART dan peraturan pondok pesantren
c.       Membawa, menyimpan dan menggunakan hand phone tanpa izin pengasuh/pengurus
d.      Menggunakan listrik untuk kepentingan pribadi tanpa izin pengasuh/pengurus
e.       Kekerasan didalam dan diluar komplek pesantren
f.       Bepergian melewati batas santri tanpa izin pengasuh atau yang mewakilinya
g.       Melihat pertunjukan yang mengandung maksiat
h.      Melakukan hal-hal yang merusak tatanan, seperti:
1.      Merusak barang orang lain
2.      Merusak lingkungan
3.      Membuang sampah tidak pada tempatnya
4.      Dan lain-lain yang dipandang menodai etika dan kehormatan
BAB II
PENGURUS PESANTREN
Pasal 1
Struktur Pengurus
Pengurus pesantren terdiri dari:              
a. Penasehat
b. Pimpinan Pesantren
c. Direktur
d. Pengurus Harian dan Kepala Bidang

b.      Bidang dibentuk menurut kebutuhan berdasarkan keputusan rapat pengurus.

Pasal 2
Pengurus Harian

a.       Pengurus harian terdiri atas Direktur, sekretaris, bendahara, dan beberapa anggota
b.      Pengurus harian disesuaikan menurut kebutuhan yang pembentukannya berdasarkan
keputusan Pimpinan
c.      Pengurus harian merupakan inti dari pengurus pesantren
d.      Pengurus harian sebagai pelaksana tertinggi dalam pesantren merupakan penanggungjawab
kebijakan dalam pengendalian pesantren dan pelaksana keputusan-keputusan rapat Yayasan
dan Pimpinan yang bertanggungjawab kepada Pimpinan

Pasal 3
TUGAS DAN WEWENANG

1) Penasehat, mempunyai tugas dan wewenang :


a) Memberikan nasehat, arahan dan pertimbangan kepada pengurus, diminta maupun
tidak diminta.
2) Pimpinan, mempunyai tugas dan wewenang :
a) Menjalankan roda keberlangsungan hidup pesantren.
b) Memberi penjelasan kepada masyarakat.
c) Mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus, Kepala Sekolah, Kepala
Madrasah, staf, guru, dan karyawan.
d) Membuat Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Yayasan (RAPBY).
e) Mengawasi dan memeriksa keuangan Pesantren.

3) Sekretaris, mempunyai tugas dan wewenang :


a) Membuat nomor kode surat dan mengarsipkan surat keluar masuk.
b) Menyusun dan mengagendakan bersama-sama Ketua, mengkordinasikan dan
menertibkan administrasi Pesantren.
c) Mengagendakan kegiatan Pimpinan.

4) Bendahara, mempunyai tugas dan wewenang :


a) Menerima, membukukan dan mengamankan keuangan Pesantren.
b) Menyediakan keuangan berdasarkan kebutuhan.
c) Mendistribusikan keuangan berdasarkan anggaran.
d) Menyampaikan laporan berkala pada Pimpinan.
e) Mengelola dan mengembangkan keuangan Pesantren.
f) Mengeluarkan bisyarah Pengurus, Kepala, Staf, Guru dan Karyawan.
g) Mengeluarkan uang Pesanrtren harus ada rekomendasi Pimpinan.
h) Bersama Pengurus Pesantren menyusun RAPBP.
i) Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan Anggaran Penerimaan dan Belanja
Pesantren (APBP).

5) Bidang
a.       Bidang dipimpin oleh seorang kepala bidang dan bertanggungjawab kepada Direktur.
b.      Bidang merupakan pelaksana kebijakan pengurus harian dibentuk berdasarkan kebutuhan

Pasal 4
Tugas dan Kewajiban Pengurus

a.       Direktur mempunyai tugas dan kewajiban:


1.      Menentukan arah kebijakan dalam melakukan usaha dan tindakan untuk mencapai tujuan
pesantren.
2.      Memberikan petunjuk, membimbing, dan pembinaan dalam memahami, mengamalkan,
dan mengembangkan ajaran Islam menurut faham Ahlussunnah wal Jama’ah
3.      Melakukan pengawasan terhadap semua perangkat pesantren
4.      Membatalkan setiap keputusan rapat suatu perangkat pesantren yang dinilai bertentangan
dengan ajaran Islam atau pesantren
5.      Membentuk tim-tim kerja sesuai dengan kebutuhan

b.      Bidang mempunyai tugas dan kewajiban:


1.      Melaksanakan program organisasi
2.      Membimbing, mengarahkan, memimpin, dan mengawasi kegiatan semua perangkat
pesantren yang ada di bawahnya

Pasal 5
Hak Pengurus
Pengurus berhak:
a.      Membuat kebijakan sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART dan keputusan pengurus
pesantren yang lebih tinggi tingkatannya
b.      Memberikan saran/koreksi kepada pengurus setingkat dan atau di atasnya dengan sebaik-
baiknya.

Pasal 6
Syarat Menjadi Pengurus
a.       Untuk menjadi pengurus, seorang calon harus berkelakuan baik serta dipandang mampu atau
ditunjuk oleh Pimpinan.
b.      Memiliki komitmen untuk mengembangkan pesantren
c. Diutamakan yang bermukim di dalam Komplek Pesantren.

Pasal 7
Pengesahan Pengurus
a.       Susunan pengurus ditetapkan oleh Yayasan dan Pimpinan Pesantren.
b.      Kepala bidang disahkan atas hasil rapat Pengurus Yayasan dan Pimpinan.

Pasal 8
Masa Jabatan
Masa jabatan untuk:
a.       Pengurus harian selama 5 tahun dan dapat dipilih kembali dua kali masa jabatan berikutnya.
b.      Kepala bidang selama 5 tahun dan dapat dipilih kembali dua kali masa jabatannya.

BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN PENGURUS

Keanggotaan pengurus berakhir karena :


1) Meninggal dunia.
2) Atas permintaan sendiri.
3) Lembaga dinyatakan pailit.
4) Diberhentikan oleh rapat pengurus, karena melalukan tindakan yang bertentangan
dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Yayasan.
5) Habis masa bakti atau jabatannya.

BAB IV
GURU, KEPALA SEKOLAH, STAF DAN KARYAWAN

Pasal
Guru Tetap dan Tidak Tetap
e. Guru Tetap adalah guru yang menetap dan berdomisili di Komplek Pondok Pesanren
f. Guru Tidak Tetap adalah guru yang tidak berdomisili di pondok.

Pasal 7

Kriteria Guru Tetap adalah :


1. Menetap dan bermukim di dalam Pondok.
2. Alumni Pondok pesantren salaf maupun modern.
3. Bersedia menerima dan melaksanakan tugas-tugas pengasuhan santri.
4. Mampun berbicara dengan berbasa arab atau Inggris.
5. Sehat jasmani dan mental.
6. Berakhlaqul karimah.
7. Memiliki kapabilitas dalam disiplin ilmunya.
8. Mampu mengajar dengan baik.
9. Memiliki loyalitas dan bertanggungjawab kepada pimpinan Pondok.
10. Bisa menjadi teladan bagi santri

Pasal 8

Syarat-syarat Kepala Sekolah/Madrasah :


1) Kepala Sekolah/Madrasah minimal telah mengabdi selama 3 tahun, atau sesuai
petunjuk Sesepuh dan atau Ketua Yayasan.
2) Kepala Sekolah/Madrasah tidak merangkap jabatan sebagai anggota Pengurus.
3) Memenuhi persyaratan akademis, yaitu :
a) Untuk SMP/SMA, minimal sarjana S1.
b) Untuk Madrasah Diniyah Awaliyah/Wustho, minimal alumni pesantren dengan
kualifikasi keilmuan agama yang mempuni.
KODE ETIK GURU
Pasal 10

1) Disiplin Waktu.
2) Menjaga keaktifan Sekolah/Madrasah
3) Berkewajiban menyampaikan materi sesuai kurikulum
4) Tidak merokok saat mengajar.
5) Jika terpaksa udzur, hendaklah mengajukan surat ijin terlebih dahulu dan atau
memberi tugas
6) Menjaga nama baik dan citra Yayasan
7) Saling mengingatkan antara sesama anggota pengurus, Kepala Sekolah/Madrasah,
Staf, Guru dan karyawan.
8) Hadir pada rapat, breefing, dan pertemuan-pertemuan lain dengan disiplin.
9) Mematuhi dan menghormati semua tata tertib yang telah ditetapkan Yayasan.
10) Berpakaian rapi dan sopan

BAB X
BISYARAH

Pasal 14

Bisyarah terdiri dari :


1) Bisyarah Pengurus Pesantren.
2) Tunjangan Hari Raya (THR).
3) Tunjangan jabatan, yang diperuntukkan bagi Kepala Sekolah/Madrasah, Wakil
Kepala, TU dan Wali Kelas.
4) Tunjangan Pengabdian, yang diperuntukkan bagi Guru dengan melihat lama
pengabdiannya, yaitu :
a) Golongan A, diatas 10 tahun
b) Golongan B, antara 5 sampai 10 tahun
c) Golongan C, antara 1 sampai 5 tahun
d) HR mengajar Guru dihitung berdasarkan beban mata pelajaran dan jam.
e) HR guru piket berdasarkan kehadiran.

Pasal 15
1) Bisyarah Pengurus Pengurus pondok dan Karyawan serta Tunjangan Hari Raya (THR),
dan Tunjangan Pengabdian bagi Guru ditanggungkan kepada Anggaran Pesantren.
2) Tunjangan jabatan, HR dan Transportasi kehadiran Guru ditanggungkan kepada
masing-masing unit atas persetujuan Yayasan.
3) Nominal jumlah dan besaran Bisyarah ditetapkan oleh Keputusan Pimpinan Pondok
dengan persetujuan Yayasan.

BAB XI
CUTI

Pasal 16

Hak untuk mendapatkan cuti dibedakan menjadi :


1) Hak cuti umum, yaitu hak untuk libur pada hari-hari yang diliburkan Yayasan dan akan
tetap mendapatkan bisyarah.
2) Cuti bersyarat, yaitu cuti yang diakibatkan kondisi yang tidak memungkinkan untuk
melaksanakan tugasnya.
3) Hak cuti bersyarat diberikan kepada yang memerlukan melalui pengajuan izin cuti
terlebih dahulu kepada Pimpinan.
4) Bagi guru yang dinyatakan cuti bersyarat tetap diberikan tunjangannya, kecuali HR dan
Transportasi mengajarnya yang akan diberikan kepada penggantinya

BAB III
RAPAT
Pasal 1
Macam-macam Rapat
Rapat-rapat didalam pesantren terdiri dari:
a.      Rapat Pengurus Harian (PH)
b.      Rapat Pleno Pengurus Pondok Pesantren

Pasal 2
Rapat Pengurus Harian
a. Rapat pengurus harian dihadiri oleh pengurus harian dan anggota
b. Rapat Pengurus harian dilaksanakan setiap Minggu.
c.  Rapat pengurus harian dapat juga diselenggarakan atas permintaan sekurang-kurangnya

separuh dari jumlah pengurus harian


d. Rapat pengurus harian adalah sah apabila dihadiri lebih dari separuh jumlah pengurus harian.
e. Rapat pengurus harian dipimpin oleh Direktur.
f. Rapat pengurus harian dapat membentuk panitia penyelenggara yang
bertanggungjawab kepada Direktur.

Pasal 3
Rapat Pleno
a.       Rapat pleno merupakan forum permusyawaratan tertinggi
b.      Rapat pleno dihadiri pengurus harian dan kepala bidang serta anggota
c.       Rapat pleno dapat juga diselengga-rakan atas permintaan sekurang-kurangnya separuh dari
jumlah kepala bidang
d.      Rapat pleno dapat mengubah AD/ART atas persetujuan Yayasan dan Pimpinan.
e.      Rapat pleno adalah sah apabila dihadiri lebih dari separuh jumlah rapat pengurus
f.       Rapat pleno dipimpin oleh Direktur.
g.       Demi kelancaran penyelenggaraan rapat berikutnya, rapat pleno dapat membentuk panitia
penyelenggara yang bertanggungjawab kapada Direktur.

BAB IV
KEUANGAN DAN ASRAMA
Pasal 1
Pengelolaan dan Laporan Keuangan
a.       Setiap tahun pelajaran, pengurus pesantren wajib menyusun Anggaran Pendapatan dan
Belanja Pesantren
b.      Keuangan pesantren diperoleh dari:
1.      Syahriah Santri
2.      Hasil pengembangan usaha pesantren
3.      Sumbangan yang tidak mengikat serta usaha-usaha lain yang halal
c.       Pembelanjaan digunakan untuk:
1.      Kegiatan pesantren yang besarnya sesuai dengan ketentuan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Pesantren
2.      Keperluan yang langsung ditangani oleh Pimpinan atau keperluan lain atas izin Pimpinan.
3.     Pengurus harian menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan kepada rapat
pimpinan dan yayasan

Pasal 2
Asrama
a.       Asrama terdiri dari asrama putra dan putri
b.      Struktur asrama terdiri dari kamar-kamar dan dipimpin kepala kamar
c.       Kepala kamar membina beberapa orang santri

BAB V
PENUTUP
a.       Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur oleh pengurus
b.      Anggaran Rumah Tangga ini akan dilakukan perubahan apabila ternyata terdapat kekeliruan
c.       Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan

Ditetapkan di : Lae Butar


Pada Tanggal : 27 Maret 2021

Pimpinan

Dr. Asbaruddin, STP. MM., M.Eng Aziz Muslim Solin, S.Ag Surya Darma S. Berutu, M.Ag

Anda mungkin juga menyukai