Anda di halaman 1dari 6

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GAZAL 2021/2022 KELAS X (SEPELUH)

BERBASIS AKM (ASESMENT KOMPETENSI MINIMAL)


MATA PELAJARAN AL-QURAN HADIST
NAMA LENGKAP :__________________________

NO. PESERTA UJIAN :__________________________

Bacalah dengan seksama artikel dibawah ini !

Asal Usul Kata al-Qur’an


Oleh : Wildan Imaduddin Muhammad 11/09/2021

Menurut Badruddin al-Zarkayi dalam al-Burhan fi ‘Ulum al-Qur’an dan juga menurut Jalaluddin al-
Suyuthi dalam al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an, ada perbedaan pendapat mengenai asal usul atau akar kata dari
al-Qura’n. Sebagian ulama berpendapat kata al-Qur’an tidak memiliki akar kata, ia merupakan nama khusus
yang disematkan untuk menyebut Kalam Allah Swt. Namun sebagian lain memandang kata al-Qur’an
berasal dari kata al-qaraa (‫ )الق رى‬yang artinya mengumpulkan ( al-jam’u). Makna “mengumpulkan” ini
berdasarkan keyakinan bahwa al-Quran mengumpulkan intisari dari kitab-kitab suci terdahulu.
Berbeda dengan al-Zarkasyi maupun al-Suyuthi, Abdul Azhim al-Zarqani dalam bukunya Manahil
al-‘Irfan berpandangan bahwa kata al-Qur’an berakar dari kata qara’a yang artinya “membaca”. Bila merujuk
makna ini, maka al-Qur’an berarti “bacaan” atau “yang dibaca” ( maqru’). Al-Zarqani melandaskan pendapat
ini pada Q.S al-Qiyamah ayat 17-18:

ُ‫)( إِ َّن َعلَ ْينَا َج ْم َعهُ َوقُرْ آنَهُ ()فَإ ِ َذا قَ َر ْأنَاهُ فَاتَّبِ ْع قُرْ آنَه‬
 “Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)
membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu.”
Menurut al-Zarqani pendapat yang menyebutkan al-Qur’an berasal dari kata al-qaraa atau al-qar’u
berdasarkan pelafalan orang Arab Hijaz dulu yang membaca al-Qur’an dengan al-Quraan (tanpa hamzah).
Padahal bagi al-Zarqani pelafalan yang membuang huruf hamzah ini hanya kebiasaan saja ( li al-takhfif),
pada hakikatnya tetap menggunakan hamzah. Senada dengan al-Zarqani, Taufik Adnan Amal juga
berpandangan bahwa penghilangan hamzah pada kata al-Qur’an merupakan karakteristik pelafalan dialek
Mekah atau Hijazi, dan juga terdapat pada karakter penulisan aksara kufi awal yang tidak memakai hamzah.
https://tafsiralquran.id/asal-usul-kata-al-quran-dan-definisinya-menurut-para-ulama/

Soal Nomer; Jenis Soal Scor Soal


1&2 Pilihan Ganda Biasa 8

kata al-Qur’an berasal dari kata al-qaraa (‫ )القرى‬yang berarti ...


a. Mengumpulkan b. membaca c. yang dibaca d. Yang terbaca
kata al-Qur’an berakar dari kata qara’a yang artinya “membaca”, pendapat ini disampaikan oleh Abdul Azhim al-
Zarqani dalam kitabnya yang berjudul ...
a. al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’ann b. ghoribul Quran c. Manahil al-‘Irfan d. I’jazul Quran

Soal Nomer; Jenis Soal Scor Soal


3 Esay uraian 4

Jelaskan asal usul kata Al-Quran menurut Az-zarkasy dan Jalaluddin al-Suyuthi dalam al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an
Jawaban :
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
Soal Nomer; Jenis Soal Scor Soal
4 Pilihan Ganda Biasa 4

Perhatikan potongan-potongan Q.S al-Qiyamah ayat 17-18 pada tabel di bawah !


No Potongan ayat No Potongan ayat No Potongan ayat
1 ‫فَاتَّبِ ْع‬ 3 ُ‫َوقُرْ آنَه‬ 5 ‫إِ َّن َعلَ ْينَا‬
2 ُ‫قُرْ آنَه‬ 4 ْ
ُ‫فَإ ِ َذا قَ َرأنَاه‬ 6 ُ‫َج ْم َعه‬
Urutan potongan-potongan ayat di atas yang benar adalah ...
a. 1, 2, 3, 4, 5, 6 b. 6, 5, 4, 3, 2, 1 c. 5, 6, 3, 4, 1, 2 d. 6, 5, 4, 3, 1, 2

Bacalah dengan seksama artikel dibawah ini !


Pengertian Terminologi (istilah) al-Qur'an

Al-Quran merupakan istilah dari bahasa arab yang memiliki arti bacaan. Al-Quran diturunkan oleh Allah melalui
malaikat Jibril. Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur di kota besar Mekah dan Madinah sejak tahun 610 M sampai
kematian Nabi Muhammad tiba yaitu pada tahun 632 M. Istilah Al-Quran berasal dari kata kerja qara’a yang artinya membaca.
Istilah Al-Quran juga tertulis di dalam Al-Quran itu sendiri, bahkan istilah Al-Quran muncul sebanyak 70 kali, salah satunya
tercantum dalam surat At-taubah ayat 111 yang berbunyi,
‫اِنَّ هّٰللا َ ا ْشت َٰرى ِمنَ ْال ُم ْؤ ِم ِنيْنَ اَ ْنفُ َسهُ ْم َواَ ْم َوالَهُ ْم ِباَنَّ لَهُ ُم ْال َجنَّ ۗةَ يُقَا ِتلُوْ نَ ِف ْي َس ِبي ِْل هّٰللا ِ فَيَ ْقتُلُوْ نَ َويُ ْقتَلُوْ نَ َو ْعدًا َعلَ ْي ِه َحقًّا ِفى التَّوْ ٰرى ِة َوااْل ِ ْن ِجي ِْل َو ْالقُرْ ٰا ۗ ِن َو َم ْن اَوْ ٰفى‬
‫ِب َع ْه ِد ٖه ِمنَ هّٰللا ِ فَا ْستَب ِْشرُوْ ا ِببَي ِْع ُك ُم الَّ ِذيْ بَايَ ْعتُ ْم ِب ٖ ۗه َو ٰذ ِلكَ ه َُو ْالفَوْ ُز ْال َع ِظ ْي ُم‬
“Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri mau-pun harta mereka dengan memberikan surga untuk
mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di
dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli
yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung.”
Isi atau tubuh dari Al-Quran disusun dalam bentuk bahasa Arab Klasik, hal ini juga diyakini merupakan transkrip literal
dari Allah SWT yang kemurnian atau keasliannya sangat terjaga. Hal ini bahkan dijanjikan dalam Al-Quran itu sendiri pada surat
Al-Buruj ayat 21-22 yang berbunyi:

‫ح َّمحْ فُوْ ٍظ‬ ۙ ٰ


ٍ ْ‫بَلْ ه َُو قُرْ انٌ َّم ِج ْي ٌد * فِ ْي لَو‬
“Bahkan (yang didustakan itu) ialah Al-Quran yang mulia.” “Yang (tersimpan) dalam (tempat) yang terjaga (Lauh Mahfuzh).
Tentunya, kata Al-Quran yang muncul ini dalam bentuk yang berbeda dengan berbagai arti. Banyak ahli yang
mengatakan bahwa istilah Al-Quran merupakan padanan dalam bahasa Syiria yang artinya adalah ‘membaca kitab suci atau
pelajaran’. Terlepas dari itu, kata Al-Quran menjadi istilah dalam bahasa Arab.
Al-Quran menggambarkan dirinya sendiri sebagai pembeda atau Al-Furqan, kitab utama atau Ummul Kitab, Penuntun
atau Huda, kebijaksanaan atau Hikmah, Pengingat atau Dzikir, dan sesuatu yang diturunkan dari tempat yang lebih tinggi ke
tempat yang rendah atau Tanzil.
Berikut adalah pengertian Alquran secara ishtilah menurut sebagian Ulama :
1. Menurut Mannā’ Al-Qaṭṭān :

‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم اَ ْل ُمتَ َعبَّ ُد ِبتِاَل َوتِ ِه‬


َ ‫كَاَل ُم هللاِ الـ ُمنَ َّز ُل َعلَى ُم َح َّم ٍد‬
“Kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dan membacanya adalah ibadah.”
2. Menurut Al-Jurjāni :
‫ف اَ ْل َم ْنقُو ُل َع ْنهُ نَقْاًل ُمت ََواتِرً ا بِاَل ُش ْبهَ ٍة‬ ِ ‫اح‬ِ ‫ص‬ َ ‫ُول المـ َ ْكتُوبُ ِفى ْال َم‬ِ ‫اَ ْل ُمنَ َّز ُل َعلَى ال َّرس‬
 “Yang diturunkan kepada Rasulullah saw., ditulis dalam mushaf, dan diriwayatkan secara mutawatir tanpa keraguan.”
3. Menurut kalangan pakar Uṣūl Fikih, Fikih, dan Bahasa Arab :
ِ َّ‫ف ِم ْن اَو َِّل سُوْ َر ٍة اَ ْلفَاتِ َح ِة اِلَى سُو َر ٍة الن‬
‫اس‬ ِ ‫اح‬
ِ ‫ص‬َ ‫ب فِى اَ ْل َم‬
ِ ‫ْج ُز اَ ْل ُمتَ َعبَّ ُد بِتِاَل َوتِ ِه اَ ْل َم ْنقُو ُل بِالتَّ َواتُ ِر اَ ْل َم ْكتُو‬ ِ ‫م اَ ْل ُمع‬.‫كَاَل ُم هللاِ الـ ُمنَ َّز ُل َعلَى نَبِيِّ ِه ُم َح َّم ٍد ص‬
“Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, Muhammad saw. Lafadz-lafadznya mengandung mukjizat, membacanya
merupakan ibadah, diturunkan secara mutawātir, dan ditulis pada mu ṣḥaf, mulai dari awal surat Al-Fātiḥah sampai pada surat
An-Nās.”
https://www.kangdidik.com/2019/12/pengertian-alquran-menurut-bahasa-dan.html
https://www.gramedia.com/literasi/al-quran-dan-hadits/#Pengertian_Al-Quran

Soal Nomer; Jenis Soal Scor Soal


5, 6, 7, 8, 9 & 10 Pilihan Ganda Biasa 24

Alquran diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW melalui perantara ....
a. Malaikat Jibril b. Malaikat Mikail c. Malaikat Israfil d. Malaikat Izrail
Alquran diturunkan kepada nabi Muhammad SAW secara berasngsur-angsur selama .....
a. 12 tahun b. 13 tahun c. 21 tahun d. 22 tahun

Kata “Alquran” disebut di dalam Alquran sebanyak ... kali. a. 50 b. 60 c. 70 d. 80

Perhatikan potongan-potongan surat At-taubah ayat 111 pada tabel di bawah !


No Potongan ayat No Potongan ayat No Potongan ayat
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
1 ِ َ‫َو َم ْن اَوْ ٰفى بِ َع ْه ِد ٖه ِمن‬ 5 ‫اِ َّن َ ا ْشت َٰرى‬ 9 ِ ‫يُقَاتِلُوْ نَ فِ ْي َسبِي ِْل‬
2 ‫فَا ْستَ ْب ِشرُوْ ا بِبَي ِْع ُك ُم‬ 6 َ‫ِمنَ ْال ُم ْؤ ِمنِ ْين‬ 10 َ‫فَيَ ْقتُلُوْ نَ َويُ ْقتَلُوْ ن‬
3 ‫الَّ ِذيْ بَايَ ْعتُ ْم بِ ٖ ۗه‬ 7 ‫اَ ْنفُ َسهُ ْم َواَ ْم َوالَهُ ْم‬ 11 ‫َويُ ْقتَلُوْ نَ َو ْعدًا َعلَ ْي ِه َحقًّا‬
4 ‫َو ٰذلِكَ ه َُو ْالفَوْ ُز ْال َع ِظ ْي ُم‬ 8 َ‫بِا َ َّن لَهُ ُم ْال َجنَّ ۗة‬ 12 ‫فِى التَّوْ ٰرى ِة َوااْل ِ ْن ِج ْي ِل‬
‫َو ْالقُرْ ٰا ۗ ِن‬
Urutan potongan-potongan ayat di atas yang benar adalah ...
a. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 b. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12
c. 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 1, 2, 3, 4 d. 5, 6, 7, 8, 1, 2, 3, 4, 9, 10, 11, 12

Alquran juga disebut dengan Al-Furqan, yg berarti ... a. Pembeda b. penjelas c. pengingat d. Penuntun

Alquran adalah sebagai Huda, yg berarti ... a. Pembeda b. penjelas c. pengingat d. Penuntun

Soal Nomer; Jenis Soal Scor Soal


11 & 12 Esay uraian 8

Jelaskan pengertian Alquran menurut Manna Al-Qatthan !


Jawaban :
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________

Jelaskan pengertian Alquran menurut Al-Jurjani !


Jawaban :
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________

Soal Nomer; Jenis Soal Scor Soal


13, 14 & 15 Benar/Salah 12

Berilah tanda (√) pada kolom benar/salah yang sesuai dengan kolom pernyataan di bawah !
Penyataan BENAR SALAH
Menurut kalangan pakar Uṣūl Fikih, Fikih, dan Bahasa Arab Alquran adalah
Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, Muhammad saw. Lafadz-
lafadznya mengandung mukjizat, membacanya merupakan ibadah, diturunkan
secara mutawātir, dan ditulis pada muṣḥaf, mulai dari awal surat Al-Fātiḥah
sampai pada surat An-Nās.
Menurut Mannā’ Al-Qaṭṭān Alquran adalah kitab suci atau firman Allah yang
diturunkan kepada Rasulullah saw., ditulis dalam mushaf, dan diriwayatkan
secara mutawatir tanpa keraguan.
Menurut Al-Jurjāni Alquran adalah Kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw. dan membacanya adalah ibadah.
Bacalah dengan seksama artikel dibawah ini !

Hikmah Al-Quran Diturunkan secara Bertahap Hikmah Al-Quran Diturunkan secara Bertahap
H.M. Wiharto, S.Sy., S.Pd., M.A. April 14, 2021
‫وا لَ ْواَل نُ ِّز َل َعلَ ْي ِه ٱ ْلقُ ْر َءانُ ُج ْملَةً ٰ َو ِح َدةً ۚ َك ٰ َذلِ َك لِنُثَبِّتَ بِ ِهۦ فُ َؤا َد َك ۖ َو َرتَّ ْل ٰنَهُ ت َْرتِياًل‬
۟ ‫َوقَا َل ٱلَّ ِذينَ َكفَ ُر‬
“Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami
perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil.”  (QS. Al-Furqan/25: 32)
            Dahulu orang-orang kafir sering menanyakan banyak hal kepada Rasulullah, tidak lain untuk merendahkan beliau. Mereka
berharap bahwa Rasulullah tidak mampu menjawab apa yang menjadi pertanyaan mereka. Sampai menyangsikan al-Quran yang tidak
turun sekaligus dalam satu waktu. ‘Mengapa al-Quran tidak diturunkan sekaligus saja, kalau engkau memang benar-benar Rasulullah?’ .
Dari sini kemudian Allah membantah mereka melalui firman-Nya, QS. Al-Furqan/25: 32, bahwa al-Quran tidak turun sekaligus tidak lain
untuk meneguhkan hati Nabi Muhammad SAW.
            Menurut para ulama ulumul quran, proses turunnya al-Quran melalui tiga tahapan. Dalam kitab al-Burhan fi ulumil Quran juga
kitab Manahilul Irfan fi ulumil Quran menyebutkan tiga tahapan tersebut ialah: Pertama, turun sekaligus/ idzhar ke lauhul mahfudz. Tahap
kedua, turun dari lauhul mahfudz ke baitul izzah, juga berwujud idzharul quran/ secara utuh. Tahap ketiga barulah diturunkan kepada
Rasulullah dari baitul izzah  tidak secara keseluruhan, tetapi berangsur-angsur dan bertahap selama kurun waktu sekitar 23 tahun, atau
dalam suatu riwayat selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Adapun, al-Quran yang turun secara bertahap tersebut memiliki beberapa hikmah,
antara lain:
1. Meneguhkan Rasulullah dalam berjuang menghadapi orang-orang kafir Quraisy dan siapapun yang menentang dakwah beliau.
2. Sebagai mukjizat. Mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi oleh Rasulullah SAW, termasuk beragam pertanyaan yang
bernada memojokan. Mereka menanyakan tentang alam ghoib, masalah haid, masalah hilal/ bulan sabit, hingga urusan ruh,
serta hal-hal yang sangat rumit. Maka dalam QS. Al-Furqan/25 : 33, Allah berfirman yang artinya: Tidaklah orang-orang kafir itu
datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling
baik penjelasannya.
3. Dalam rangka memelihara ayat-ayat-Nya. Dengan berangsur-angsur itulah pemahaman terhadap setiap ayat dapat dicerna
dengan baik serta mudah untuk dihafalkan.
4. Memberi solusi hukum. Wahyu al-Quran yang turun merupakan solusi umat yang diberikan secara bertahap. Contohnya dalam
masalah penghapusan beberapa tradisi Arab seperti minum-minuman keras.
5. Sebagai bukti bahwa al-Quran bukan rekayasa nabi atau manusia biasa. Akan tetapi benar-benar wahyu dari Allah SWT yang
telah menciptakan segala yang ada di alam raya ini.
Wahyu pertama kali yang turun yakni QS. Al-‘Alaq/96: 1-5, hal ini sebagai penanda diangkatnya Nabi Muhammad sebagai
Nabi/ Rasul. Ketika sedang bertahanuts di Goa Hira, Rasulullah didatangi oleh Malaikat Jibril as., kemudian disuruh membaca, “Iqra’!,”:
bacalah hai Muhammad, lalu Rasulullah menjawab maa anaa biqari? (HR. Bukhari) atau maa aqra’? (HR. Muslim). Matan atau redaksi
hadis tersebut terkesan kontradiksi, namun sejatinya tidak menurut ulama ahli hadis/ muhadisin. Jawaban Rasulullah dalam Shahih
Bukhari menunjukkan bahwa Rasulullah sama sekali tidak bisa membaca apa yang diinginkan oleh Malaikat Jibril as., sementara dalam
Shahih Muslim, menunjukkan bahwa Rasulullah ingin mencari tahu pembacaan apa yang dikehendaki Malaikat Jibril as. Selanjutnya,
setelah Rasulullah menjawab demikian, Malaikat Jibril as. membacakan QS. al-’Alaq ayat 1-5 tersebut.
            Setelah selesai turun wahyu yang pertama, lalu tidak turun kembali selama tiga hari. Rasulullah mengalami rasa sakit, namun
bukan karena suatu penyakit tertentu, melainkan karena dampak dari keterkejutan beliau saat didatangi oleh Malaikat Jibril as. yang
notabene belum pernah bertemu sebelumnya. Melihat keadaan yang demikian serta pengalaman yang Rasulullah alami, maka istrinya
yakni Khadijah ra. pergi menemui pamannya yang merupakan seorang ahli kitab yang taat (Waraqah bin Naufal). Khadijah radhiyallahu
‘anha  menyampaikan tentang keadaan Rasulullah, lalu dijawab bahwa suaminya telah dipilih Allah sebagai utusan-Nya yang terakhir.
Mendengar hal demikian, Khadijah ra. bergegas pulang dan menyampikan informasi tersebut kapada Rasulullah. Baru setelah itu
berkuranglah demam dan rasa sakitnya. Imam ar-Razi menyebutkan bahwa setelah peristiwa tersebut, sore hari ba’da asar datanglah
Malaikat Jibril pada saat Rasulullah masih berbaring dan berselimut. Malaikat Jibril as. datang melaksanakan perintah Allah SWT dengan
membacakan QS. al-Mudassir.
            Hai orang yang berselimut!.  Maka pada saat ituNabi terjaga. Bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah! dan
pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah.  Hal tersebut Nabi diminta untuk menanggalkan pakaian jahiliyah yang
kadang membanggakan status sosial, keturunan. Namun sebelumnya Tuhanmu hendaknya diagungkan terlebih dahulu.
            Demikianlah bahwa kurikulum pertama risalah dakwah para Nabi termasuk Nabi Muhammad SAW ialah tentang masalah tauhid.
Setelah itu malaikat Jibril pergi, kemudian datang kembali pada malam harinya pada hari yang sama. Muhammad Abduh menyebutkan
malaikat tersebut datang pada waktu sepertiga malam terakhir, datang membawa wahyu ketiga, yakni QS. al-Muzammil.
            Dalam ayat tersebut dijelaskan salah satunya bahwa Nabi Muhammad SAW agar lebih bersiap diri bahwa sesungguhnya ucapan-
ucapan yang berbobot akan turun terus menerus secara berangsur angsur (qaulan tsaqiilaa). Di sinilah dapat diketahui bahwa ternyata
perintah qiyamu lail  muncul lebih dulu dibandingkan dengan salat fardhu. Begitulah seterusnya selama kurang lebih 23 tahun, ayat-ayat
al-Quran terus turun hingga mewujud dalam hafalan-hafalan Rasulullah dan para sahabat. Namun ayat-ayat al-Quran tersebut sampai
wafatnya Rasulullah belum terhimpun dalam satu mushaf dan masih terpisah-pisah baik dalam pelepah kurma, batu, kulit binatang dan
sebagainya.
            Adapun dalam proses pengharaman tradisi yang sudah mendarah daging seperti kebiasaan meminum minuman keras, al-Quran
turun dalam empat tahap. Tahap pertama, Allah turunkan QS. An-Nahl/16: 47. Setelah itu muncul respon dari masyarakat yang kemudian
menanyakan masalah khamr. Dijawablah oleh Allah yang kemudian diturunkan QS. Al-Baqarah/2: 219. Tahap ketiga yakni dengan
menurunkan QS. An-Nisa/4: 43. Barulah tahap terakhir, tahap penghapusan tradisi minuman keras yang ada di masyarakat (Madinah)
tersebut dengan turunnya QS. al-Maidah/5: 90. Betapa al-Quran turun menjawab pertanyaan secara bertahap. Hal itu menjadi perhatian
bagi para dai/ mubaligh ketika menyampaikan agama kepada masyarakat. Agar memperhatikan aspek tahapan-tahapan tersebut,
sehingga umat tidak lari. ‫اس َعلَى قَ ْد ِر ُعقُوْ لِ ِه ْم‬
َ َّ‫َاطبُ الن‬
ِ ‫( خ‬Ali bin Abi Thalib): berbicaralah kepada audiens sesuai kadar akal mereka,  sehingga
mereka dapat memahaminya dengan mudah. Semoga para aktifis dakwah memahami bahwa dakwah adalah persoalan proses, tidak
instan. The everything need a process, segala sesuatu membutuhkan proses dan tidak semudah membalik telapak tangan.
http://islamiccenter.uad.ac.id/hikmah-al-quran-diturunkan-secara-bertahap/
Soal Nomer; Jenis Soal Scor Soal
16, 17 & 18 Pilihan Ganda Biasa 12

Alasan Alquran diturunkan secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW. adalah ....
a. menguatkan hati Nabi b. menghibur Nabi c. memudahkan d. Menguji Nabi

Menurut para ulama ulumul Quran, proses turunnya al-Quran melalui ....


a. dua tahap b. tiga tahap c. empat tahap d. Lima tahap

Perhatikan potongan-potongan QS. Al-Furqan/25: 32 pada tabel di bawah !


No Potongan ayat No Potongan ayat
1 ۟ َ َ
‫َوقا َل ٱل ِذينَ كف ُروا‬ َّ َ 4 ً‫ۚ ج ْملَةً ٰ َو ِح َدة‬
ُ
2 ‫لَ ْواَل نُ ِّز َل َعلَ ْي ِه‬ 5 ‫َك ٰ َذلِكَ لِنُثَبِّتَ بِ ِۦه‬
3 ُ‫ٱ ْلقُ ْر َءان‬ 6 ‫فُ َؤا َد َك ۖ َو َرتَّ ْل ٰنَهُ ت َْرتِياًل‬
Urutan potongan-potongan ayat di atas yang benar adalah ...
a. 1, 2, 3, 4, 5, 6 b. 1, 3, 2, 5, 4, 6, c. 5, 6, 1, 2, 3, 4 d. 6, 5, 4, 3, 2, 1

Soal Nomer; Jenis Soal Scor Soal


19 & 20 Esay uraian 8

Tahap pertama, Alquran diturunkan ke Lauhul Mahfudh secara ...


Jawaban :
__________________________________________________________________________________________

Dari Baitul Izzah, kemudian Alquran diturunkan kepada nabi Muhammad Melalu Malaikat Jibril secara ...
Jawaban :
__________________________________________________________________________________________

Soal Nomer; Jenis Soal Scor Soal


21 Esay uraian 4

Sebutkan 3 hikmah diturunkannya Alquran kepada Nabi Muhammad SAW secara bertahap ... !
Jawaban :
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
Soal Nomer; Jenis Soal Scor Soal
22, 23, 24 & 25 Benar/Salah 16

Berilah tanda (√) pada kolom benar/salah yang sesuai dengan kolom pernyataan di bawah !
Penyataan BENAR SALAH
Ayat Alquran yang Pertama kali turun adalah QS. Al-‘Alaq/96: 1-5. yang
disampaikan oleh malaikat Jibril AS. saat nabi sedang bertahannust di goa Hira.
Setelah peristiwa tersebut sore hari ba’da asar datanglah Malaikat Jibril pada saat
Rasulullah masih berbaring dan berselimut. Malaikat Jibril as. datang
melaksanakan perintah Allah SWT dengan membacakan QS. al-Mudassir.
kemudian datang kembali pada malam harinya pada hari yang sama pada waktu
sepertiga malam terakhir dgn membawa wahyu ketiga, yakni QS. al-Muzammil.
proses pengharaman meminum minuman keras oleh al-Quran turun dalam empat
tahap. Tahap pertama, Allah turunkan QS. An-Nahl/16: 47. Setelah itu muncul
respon dari masyarakat yang kemudian menanyakan masalah khamr. Dijawablah
oleh Allah yang kemudian diturunkan QS. Al-Baqarah/2: 219. Tahap ketiga yakni
dengan menurunkan QS. An-Nisa/4: 43. Barulah tahap terakhir, tahap
penghapusan tradisi minuman keras yang ada di masyarakat (Madinah) tersebut
dengan turunnya QS. al-Maidah/5: 90.
proses pengharaman meminum minuman keras oleh Allah dalam Alquran turun
dalam empat tahap. Tahap pertama, Allah turunkan QS. An-Nahl/16: 47. Setelah
itu muncul respon dari masyarakat yang kemudian menanyakan masalah khamr.
Dijawablah oleh Allah yang kemudian diturunkan QS. Al-Baqarah/2: 219. Tahap
ketiga yakni dengan menurunkan QS. An-Nisa/4: 43. Barulah tahap terakhir,
tahap penghapusan tradisi minuman keras yang ada di masyarakat (Madinah)
tersebut dengan turunnya QS. al-Maidah/5: 90.
Alquran diturunkan kepada Rasulullah dari baitul izzah  tidak secara keseluruhan,
tetapi berangsur-angsur dan bertahap selama kurun waktu sekitar 23 tahun, atau
dalam suatu riwayat selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. ayat-ayat al-Quran terus
turun hingga mewujud dalam hafalan-hafalan Rasulullah dan para sahabat.
Namun ayat-ayat al-Quran tersebut sampai wafatnya Rasulullah belum terhimpun
dalam satu mushaf dan masih terpisah-pisah baik dalam pelepah kurma, batu,
kulit binatang dan sebagainya.

Selamat Mengerjakan, Semoga Sukses !

           

Anda mungkin juga menyukai