Anda di halaman 1dari 53

PEDOMAN TATA TERTIB

PESANTREN MINHAJ SHAHABAH

1
DAFTAR ISI
Bab 1 : Tata Tertib Umum 4
Bab 2 : Kegiatan Keagamaan 6
Pasal 1 : Ibadah 6
Pasal 2 : Halaqoh Alqur’an 7
Pasal 3 : Kajian dan Muhadhoroh 8
Bab 3 : Keasramaan 9
Pasal 1 : Perlengkapan Santriwan/wati 9
Pasal 2 : Kebersihan, Kerapihan dan Ketertiban Asrama 10
Pasal 3 : Tata Tertib Berperilaku dan Berpakaian 11
Pasal 4 : Pembinaan di Asrama 12
Pasal 5 : Keluar Masuk Asrama 12
Pasal 6 : Tata Tertib Berbahasa 13
Pasal 7 : Hak Santriwan/wati ( Mandi, Makan, Laundry) 14
Pasal 8 : Kegiatan OSIS 16
Bab 4 : Fasilitas Pesantren 17
Pasal 1 : Masjid 17
Pasal 2 : Maktabah 17
Pasal 3 : Lapangan Olahraga 18
Pasal 4 : Kolam Renang 19
Pasal 5 : Lab Komputer 19
Pasal 6 : Taman & Kolam 20
Pasal 7 : Kantin 20
Pasal 8 : Klinik & UKS 21
Bab 5 : Perpulangan & Perizinan 23
Pasal 1 : Umum 23
Pasal 2 : Perpulangan 23
Pasal 3 : Perizinan 24

2
Bab 6 : Penjengukan 27
Pasal 1 : Umum 27
Pasal 2 : Tata Tertib Penjengukan 27
Pasal 3 : Penjengukan diluar Jadwal 28
Bab 7 : Pelanggaran 29
Pasal 1 : Pengertian Pelanggaran 29
Pasal 2 : Kategor i Pelanggaran 29
Bab 8 : Hukuman & Sanksi 34
Pasal 1 : Pengertian Hukuman 34
Pasal 2 : Bentuk dan Jenis Hukuman 34
Pasal 3 : Pelaksanaan Hukuman 36
Bab 9 : Konseling 38
Pasal 1 : Pengertian Konseling 38
Pasal 2 : Tata Tertib Konseling 38
Bab 10 : Point Pelanggaran & Penghargaan 40
Pasal 1 : Pengertian Point 40
Pasal 2 : Fungsi Point 40
Pasal 3 : Point Pelanggaran 40
Pasal 4 : Penghargaan 48
Pasal 5 : Fungsi Penghargaan 48
Pasal 6 : Jenis & Bentuk Penghargaan 48
Bab 11 : Penutup 52
Pasal 1 : Ketentuan Tambahan 52

3
BAB 1
TATA TERTIB UMUM
1. Santriwan/wati wajib menaati peraturan yang dibuat/ditentukan oleh
pesantren.
2. Santriwan/wati wajib berpakaian sesuai syariat selama berada di dalam
lingkungan pesantren.
3. Santriwan/wati wajib mengikuti seluruh kegiatan yang ditetapkan oleh
pesantren.
4. Santriwan/wati wajib berlaku sopan kepada guru, musyrif, karyawan,
sesama Santriwan/wati dan tamu di lingkungan pesantren.
5. Santriwan/wati wajib bersikap, berbicara, dan bertindak sesuai syariat islam.
6. Santriwan/wati wajib memelihara sarana dan prasarana, kebersihan,
ketertiban, keamanan, kerapihan, keindahan, keakraban, ketenangan dan
kenyamanan di lingkungan pesantren.
7. Santriwan/wati dilarang keluar dari lingkungan pesantren tanpa izin dari
pihak yang bertanggung jawab.
8. Santriwan/wati dilarang membawa benda-benda yang tidak ada kaitannya
dengan pembelajaran di dalam pesantren.
9. Santriwan/wati dilarang membawa:
a. Barang-barang yang bertentangan dengan syariat, hukum Indonesia
dan nilai-nilai pendidikan seperti obat terlarang, narkoba, minuman
keras, alat perjudian, rokok, benda-benda yang berbau syirik,
benda-benda yang menyerupai makhluk hidup, dsb.
b. Senjata api, senjata tajam dan sejenisnya.
c. VCD, DVD, Media cetak (novel fiksi dan non fiksi, komik, majalah)
maupun elektronik yang berbau pornografi, mistis, kekerasan dan
tidak sesuai syariat.

4
d. Handphone, Tablet, Laptop, PSP, DVD player, MP3 player, MP4
player yang memiliki layar dan menampilkan gambar serta speaker
luar.
e. Alat-alat elektronik / listrik seperti: kipas angin, catok rambut,
kamera, pemanas air ( heater ), kompor listrik, setrika, hair dryer.
f. Sumber-sumber api seperti korek api, lilin, pemantik api, kompor
dan lainnya.
g. Makanan yang tidak halal dan tidak sehat.
h. Kosmetik sebagai berikut: lipstik, eyeliner, eye shadow, maskara,
kutek, pewarna rambut, blush on, lip balm berwarna, softlens.
i. Pakaian yang tidak sesuai syariat: ketat, pendek, bergambar
makhluk hidup, menyerupai atau mendukung orang-orang kafir
atau logo dan simbol mereka (artis dan semisalnya).
j. Perhiasan kecuali anting bagi santriwati.
k. segala jenis permainan yang dilarang syariat dan mengandung
mudharat (ludo, ular tangga, monopoli, kartu dsb).
10. Santriwan/wati dilarang menggunakan barang dan atau mengkonsumsi
makanan milik orang lain tanpa izin.
11. Santriwan/wati dilarang berhubungan dengan lawan jenis yang bukan
mahromnya (berpacaran, surat-menyurat, menelpon, berkumpul bersama,
berdua-duaan) dan berperilaku yang dilarang oleh syariat (LGBT).
12. Santriwan/wati dilarang membawa uang dalam jumlah besar (max Rp.
50.000,-/hari) dan perhiasan yang berlebihan. (pesantren tidak menindak
lanjuti kasus kehilangan di atas nominal Rp. 100.000,- )
13. Santriwan/wati segera melapor apabila ada perubahan alamat atau no
telepon orang tua atau wali.

5
BAB 2
KEGIATAN KEAGAMAAN

Pasal 1
Ibadah
1. Santriwan/wati wajib sholat lima waktu secara berjamaah di tempat yang
sudah ditentukan.
2. Santriwan/wati diharuskan berada di tempat shalat sebelum adzan
dikumandangkan.
3. Santriwan/wati berangkat ke masjid atau tempat yang telah ditentukan
dengan berpakaian shalat yang lengkap, rapih, sesuai syariat.
4. Santriwan/wati diharuskan menjaga adab di tempat ibadah (berwudhu,
masuk dengan kaki kanan, shalat tahiyatul mesjid, tidak berteriak atau
mengobrol, dll).
5. Santriwan/wati diharuskan menjaga kebersihan, kesucian, dan kerapihan
tempat ibadah.
6. Santriwan/wati dianjurkan untuk melaksanakan ibadah- ibadah seperti
berikut:
a. Sholat-sholat sunnah (rawatib, dhuha, witir dan tahajud),
b. Menjawab adzan dan iqomah,
c. Membaca Al-Qur’an,
d. Berdzikir pagi & petang dan berdoa,
e. Puasa sunnah (Senin & Kamis, AyyamulBidh, dsb),
f. Berinfak dan bersodaqoh,
g. Mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
7. Santriwan/wati bertanggung jawab menjaga peralatan shalat di tempat
ibadah.
8. Santriwan/wati diharuskan mengikuti semua kegiatan keagamaan yang
diselenggarakan oleh pesantren.

6
9. Santriwan/wati wajib menghafal doa & dzikir yang ditetapkan oleh pihak
pesantren.
10. Santriwan/wati wajib mengamalkan seluruh praktek ibadah sesuai tuntunan
syariat.

Pasal 2
Halaqoh Al Qur’an
1. Santriwan/wati diwajibkan mengikuti program halaqoh Al Qur’an
sesuai waktu yang telah ditentukan.
2. Waktu untuk halaqoh Al Qur’an yang telah ditentukan adalah:
a. Ba’da Shubuh (45 menit)
b. Ba’da Ashar (30 menit)
c. Ba’da Maghrib (40 menit)
3. Santriwan/wati diharuskan mempersiapkan Al Qur’an standar (Rasm
Utsmani) yang telah ditetapkan lajnah halaqoh Al Qur’an.
4. Santriwan/wati diwajibkan menggunakan mushaf sendiri dan tidak
diperbolehkan menggunakan mushaf milik orang lain.
5. Santriwan/wati diwajibkan menempati tempat halaqoh sesuai dengan
kelompok yang telah ditentukan.
6. Santriwan/wati diwajibkan menjaga adab-adab majlis selama di dalam
halaqoh.
7. Santriwan/wati diwajibkan meminta izin kepada pengampu halaqoh ketika
akan meninggalkan halaqoh.
8. Santriwan/wati dilarang memasuki asrama ketika program halaqoh sedang
berlangsung.
9. Santriwan/wati diwajibkan meletakkan mushaf pada tempat yang telah di
tentukan.
10. Santriwan/wati diharuskan menutup majlis dengan do’a kaffarotul majlis.

7
11. Santriwan/wati dilarang tidur, bersandar, menyelonjorkan kaki, berbicara
atau mengganggu temannya ketika halaqoh.
12. Santriwan/wati dilarang mengotori area halaqoh.
13. Santriwan/wati dilarang membelakangi pengampu halaqoh ketika halaqoh
berlangsung.
14. Santriwan/wati dilarang makan ketika halaqoh.
15. Santriwan/wati meninggalkan tempat halaqoh sesuai dengan waktu yang
telah di tentukan.
16. Ketidakhadiran Santriwan/wati tanpa keterangan selama 3 hari berturut-
turut akan medapatkan sanksi dan pemanggilan orangtua.

Pasal 3
Kajian & Muhadhoroh
1. Santriwan/wati wajib mengikuti kajian atau muhadhoroh yang ditetapkan
dan dijadwalkan oleh pesantren.
2. Waktu untuk kajian yang telah ditentukan adalah:
a. Sabtu (ba’da maghrib)
b. Ahad (ba’da maghrib)
3. Santriwan/wati diwajibkan membawa buku catatan ketika menghadiri kajian
atau muhadhoroh.
4. Santriwan/wati diwajibkan menjaga adab-adab majlis selama kajian &
muhadhoroh.
5. Santriwan/wati dilarang memasuki asrama ketika kajian & muhadhoroh
sedang berlangsung.
6. Santriwan/wati dilarang tidur, bersandar, menyelonjorkan kaki, berbicara
atau mengganggu temannya ketika kajian atau muhadhoroh.

8
BAB 3
KEASRAMAAN

Pasal 1
Perlengkapan Santriwan/wati
1. Santriwan/wati diharuskan membawa perlengkapan pribadi sebagaiberikut :
a. Pakaian sholat (maks 5 stel) bagi Santriwan dan sarung atau mukena
(maks 2 stel) bagi Santriwati,
b. Seragam pesantren,
c. Baju harian (maks7 stel) *wajib lengan panjang bagi Santriwati,
d. Pakaian dalam (maks1 lusin),
e. Peralatan kebersihan diri (peralatan mandi, peralatan cuci, gunting kuku,
sikat, handuk, dll),
f. Alat tulis,
g. Peralatan makan (non beling),
h. Mushaf, buku doa dan dzikir pagi & petang,
i. Kamus bahasa Arab &Inggris,
j. Gantungan baju,
k. Container box ukuran (maks 50L),
l. Obat-obatan pribadi,
m. Sprei dan selimut (maks 2 buah),
n. Tas sekolah,
o. Alas kaki (sendal & sepatu maks 2 ) dan kaos kaki (maks ½ lusin),
p. Jubah putih dan peci putih bagi Santriwan,
q. Cadar dan ciput/daleman kerudung (maksimal ½ lusin) bagi Santriwati,
r. Ember (maks 20 liter).
2. Santriwan/wati dilarang membawa perlengkapan pribadi sebagai berikut:
a. Guling,
b. Bedcover,

9
c. Perhiasan (Cincin, gelang, kalung) kecuali anting bagi Santriwati,
d. Perlengkapan pribadi yang berbentuk dan atau bergambar makhluk hidup,
e. Perlengkapan yang mengandung simbol-simbol kafir atau artis,
f. Kaos kaki pendek bagi Santriwati,
3. Santriwan/wati wajib menjaga peralatan pribadinya masing-masing.
4. Santriwan/wati tidak diperkenankan membawa uang dalam jumlah besar.

Pasal 2
Kebersihan, Kerapihan dan Ketertiban Asrama
1. Santriwan/wati wajib menjaga kebersihan, kerapihan, dan ketertiban asrama
serta lingkungan asrama.
2. Santriwan/wati wajib menjaga kebersihan dan kerapihan tempat tidur,
lemari pakaian, rak sepatu, WC dan teras kamar masing-masing.
3. Santriwan/wati wajib menempati kamar dan tidur di tempat tidur yang telah
ditentukan.
4. Santriwan/wati wajib menggantungkan pakaian pada tempat yang telah
disediakan.
5. Santriwan/wati wajib melaksanakan tugas piket yang telah disepakati
bersama.
6. Santriwan/wati wajib membuang sampah pada tempat yang telah ditentukan.
7. Santriwan/wati wajib menjaga peralatan kebersihan kamar dan pesantren.
8. Santriwan/wati wajib mengikuti peraturan asrama yang telah ditetapkan
bersama atau oleh Guru asrama yang telah disetujui kepala keasramaan.
9. Santriwan/wati wajib menghormati dan menaati seluruh Guru asrama.
10. Santriwan/wati wajib menjaga kenyamanan dan ketenangan asrama.
11. Santriwan/wati wajib mematikan lampu asrama maksimal pukul 22.00
WIB, lampu teras pukul 06.00 WIB dan menyalakan lampu kamar dan teras
sesuai waktu yang dibutuhkan.

10
12. Santriwan/wati dilarang mengubah dan memindahkan sebagian atau seluruh
peralatan milik asrama atau pesantren tanpa izin Guru asrama.
13. Santriwan/wati dilarang merusak, mencoret, dan mengotori sebagian atau
seluruh inventaris dan dinding di dalam asrama.
14. Seluruh kamar akan dikunci setelah Guru asrama melakukan pengabsenan,
check kebersihan dan penilaian kamar pada pukul 06.50 WIB.
15. Kamar terbersih dan terkotor diumumkan setiap bulan oleh bagian
ketertiban.
16. Santriwan/wati yang bisa menjaga kerapihan dan kebersihan kamar akan
mendapatkan penghargaan.
17. Santriwan/wati yang tidak bisa menjaga kerapihan dan kebersihan kamar
akan mendapatkan teguran hingga hukuman sesuai dengan peraturan bagian
ketertiban.

Pasal 3
Tata Tertib Berperilaku dan Berpakaian
1. Santriwan/wati wajib menjaga sopan santun pada setiap orang di setiap
waktu dan tempat, baik di dalam atau di luar pesantren.
2. Santriwan/wati wajib menjaga nama baik pesantren dimanapun dan
kapanpun.
3. Santriwan/wati wajib menggunakan sapaan kepada orang lain dengan
sapaan yang baik.
4. Santriwan/wati wajib mengucapkan salam ketika memasuki
asrama/perkumpulan atau orang yang ditemui.
5. Santriwan/wati wajib memakai pakaian sopan sesuai syariat yang diajarkan
di pesantren setiap saat sesuai tempat dan waktu.
a. Santriwan/wati wajib mengenakan pakaian yang menutupi aurat.
b. Santriwati wajib mengenakan pakaian lengkap seperti gamis, kerudung,
cadar, kaos kaki, dll. Saat keluar dari gerbang.

11
c. Santriwati wajib mengenakan pakaian yang berwarna tidak mencolok.
6. Santriwati wajib menggunakan mukena ketika shalat.

Pasal 4
Pembinaan di Asrama
1. Seluruh Santriwan/wati wajib mengikuti program pembinaan pada tempat
yang telah ditentukan.
2. Program Pembinaan di asrama dimulai pada pukul 20.30 WIB - 21.30 WIB,
oleh Guru asrama asrama.
3. Program Pembinaan terdiri dari pengabsenan, evaluasi harian dan belajar
mandiri.
4. Santriwan/wati diperkenankan istirahat malam setelah jam 21.30 WIB.
5. Santriwan/wati dilarang menggangu temannya/bergurau selama masa
pembinaan.
6. Santriwan/wati dilarang meninggalkan asrama tanpa seizin Guru asrama
selama masa pembinaan.
7. Khusus Santriwan/wati yang mendapat masalah dalam pembelajaran akan
disediakan guru pendamping baik putra dan putri dengan persetujuan kepala
pesantren.

Pasal 5
Keluar Masuk Asrama
1. Santriwan/wati diwajibkan mengikuti peraturan jam keluar dan masuk
asrama baik asrama pribadi atau orang lain sesuai waktu yang telah
ditentukan.
2. Jam keluar asrama yang telah ditentukan adalah:
a. Waktu-waktu shalat yang telah ditetapkan,
b. Pukul 06.50 WIB pada waktu KBM,
c. Waktu piket jama’i,

12
d. Waktu kajian dan muhadhoroh,
e. Waktu halaqah, tasmi dan murojaah,
f. Waktu belajar malam pukul 20.30 WIB
g. Dan setiap waktu kegiatan yang telah ditentukan.
3. Jam masuk asrama yang telah ditentukan adalah:
a. Pukul 14.00 WIB waktu istirahat siang,
b. Pukul 21.30 WIB waktu istirahat malam.
4. Santriwan/wati hanya diperbolehkan masuk sakan orang lain dengan izin
Guru asrama sakan tersebut.
5. Santriwan/wati diperkenankan memasuki asrama selepas sholat dzuhur atau
dengan izin guru piket sekolah.

Pasal 6
Tata Tertib Berbahasa
1. Santriwan/wati diwajibkan berbahasa sesuai dengan peraturan bidang
bahasa yaitu bahasa arab dan inggris.
2. Santriwan/wati diwajibkan menjaga tata krama dalam berbahasa.
3. Santriwan/wati diwajibkan mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan
bagian bahasa.
4. Santriwan/wati diwajibkan membawa buku tulis dan menulis mufrodat yang
telah ditentukan.
5. Santriwan/wati diwajibkan untuk datang ketempat kegiatan bahasa tepat
waktu.
6. Santriwan/wati diwajibkan mengikuti kegiatan muhadatsah atau
conversation.
7. Santriwan/wati diwajibkan untuk menghapalkan materi-materi bahasa.
8. Santriwan/wati tidak boleh melecehkan/meremehkan peraturan berbahasa.

13
Pasal 7
Hak Santriwan/wati (Mandi, Makan, Loundry)
1. Mandi
a. Santriwan/wati tidak diperkenankan mandi lebih dari 10 menit.
b. Santriwan/wati tidak diperkenankan mandi berdua atau lebih di dalam
satu kamar mandi.
c. Selesai mandi, air dan listrik yang tidak digunakan harus segera
dimatikan.
d. Santriwan/wati diharuskan menjaga adab-adab di kamar mandi (masuk
dengan kaki kiri, keluar dengan kaki kanan, berdo’a, dll).
e. Santriwan/wati diharuskan bersegera menunaikan hajatnya.
f. Santriwan/wati diharuskan menutup kran ketika keluar dari kamar mandi.
g. Santriwan/wati diharuskan menjaga kebersihan, kerapihan, dan keindahan
kamar mandi.
h. Santriwan/wati diharuskan mencuci atau menjemur pakaian di tempat
jemuran yang telah disediakan.
i. Santriwan/wati yang piket diharuskan menjalankan kewajiban sebaik-
baiknya.
j. Santriwan/wati dilarang meletakkan peralatan mandi dan cuci di area
kamar mandi.
k. Santriwan/wati dilarang membaca Al-Qur’an, berdzikir, bernyanyi,
berteriak-teriak di dalam kamar mandi.
l. Santriwan/wati dilarang mencuci peralatan makan di kamar mandi.
m. Santriwan/wati dilarang membuang sampah di kamar mandi.
n. Setiap asrama memiliki tanggung jawab untuk membersihkan kamar
mandi setiap pekan dua kali.
o. Santriwan/wati dilarang meninggalkan pakaian kotor di kamar mandi.

14
2. Makan
a. Santriwan/wati wajib makan pada tempat dan waktu yang telah
ditentukan.
b. Santriwan/wati wajib makan sesuai dengan tata cara yang islami.
c. Santriwan/wati dilarang makan dan minum sambil berdiri atau berjalan
atau dengan tangan kiri.
d. Santriwan/wati dilarang mengambil lauk pauk lebih dari jatahnya.
e. Santriwan/wati diharuskan menjaga kebersihan, kerapian, dan keindahan
tempat makan.
f. Santriwan/wati diharuskan menghormati para petugas dapur.
g. Santriwan/wati diharuskan mengambil makan (nasi dan sayur) sesuai
dengan kapasitasnya sehingga tidak ada sisa makanan yang terbuang.
h. Santriwan/wati diharuskan tertib dalam pengambilan lauk.
i. Santriwan/wati wajib memberitahukan Guru asrama apabila berniat untuk
puasa sunnah.
j. Santriwan/wati diharuskan membersihkan dan mengembalikan peralatan
makan pada tempatnya setelah makan.
k. Bagi Santriwan/wati yang sakit, untuk pengambilan makanan harus
dengan sepengetahuan Guru asrama atau perawat.
l. Santriwan/wati dilarang membawa dan menyimpan peralatan milik dapur
didalam asrama.
3. Laundry
a. Guru asrama/ketua kamar memastikan seluruh anggota kamar
memasukan pakaian kotor ke dalam kantong laundry serta mencatatnya.
b. Santriwan/wati mengumpulkan kantong laundry ke tempat laundry
dengan membawa nota laundry.
c. Pakaian yang telah dicuci bersih segera diambil oleh Santriwan/wati
dengan membawa bukti nota pengambilan dan dibawa kedalam asrama
masing-masing.

15
d. Santriwan/wati diharapkan mendata pakaian yang akan di laundry
sebelum penyerahan ke pihak laundry.
e. Santriwan/wati segera memasukan pakaian yang telah di laundry kedalam
lemari masing-masing dan merapihkannya.
f. Seluruh Santriwan/wati bertanggung jawab terhadap pakaian pribadi dan
kantong laundry kamar.
g. Tidak diperkenankan untuk menyertakan pakaian dalam untuk dilaundry
h. Santriwan/wati mendapatkan jatah laundry sesuai dengan ketetapan yang
berlaku.
i. Santriwan/wati yang kehilangan pakaian di laundry diharapkan segera
melapor ke bagian penanggungjawab laundry.

Pasal 8
Kegiatan OSIS
1. Santriwan/wati diharuskan mengikuti program OSIS yang telah ditetapkan
Pesantren.
2. Santriwan/wati diharuskan menaati peraturan OSIS yang disetujui
Pesantren.
3. Seluruh kegiatan OSIS berada dibawah pengawasan Divisi Kesantrian dan
Pendidikan.
4. OSIS bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan yang telah disetujui dan
ditetapkan Pesantren.
5. OSIS berhak memberikan hukuman atas pelanggaran – pelanggaran
ringan sesuai dengan prosedur yang berlaku dengan pengawasan langsung
bagian ketertiban.
6. Tidak diperkenankan bagi seluruh anggota OSIS untuk melakukan
kekerasan fisik / pembullyan kepada santriwan/wati.

16
BAB 4
FASILITAS PESANTREN

Pasal 1
Masjid
1. Santriwan/wati diharuskan menjaga adab ketika di masjid.
2. Santriwan/wati diharuskan menjaga kenyamanan, kerapihan, dan kebersihan
masjid.
3. Santriwan/ wati diharuskan meletakkan mushaf dan lembaran adzkar pada
tempat yang telah disediakan.
4. Santriwan/wati diharuskan memakai pakaian sesuai syariat selama berada di
masjid.
5. Santriwan/wati dilarang berbuat gaduh, bercanda dan bersenda gurau selama
berada di masjid.
6. Santriwan/wati dilarang tidur malam di masjid.
7. Santriwan/wati dilarang makan dan minum di masjid.
8. Santriwan/wati dilarang membawa mushaf milik masjid keluar masjid.

Pasal 2
Maktabah
1. Santriwan/wati yang berkunjung ke maktabah diharuskan mengisi buku
kunjungan.
2. Santriwan/wati diharuskan menjaga kebersihan, ketertiban, kenyamanan dan
ketenangan selama berada di maktabah.
3. Santriwan/wati yang ingin meminjam buku diharuskan mengisi kartu
peminjaman.
4. Santriwan/wati diharuskan merapihkan kursi dan meja kembali sebelum
meninggalkan maktabah.

17
5. Santriwan/wati diharuskan mengembalikan buku pada tempatnya masing-
masing.
6. Santriwan/wati diharuskan mengembalikan buku milik maktabah sesuai
waktu yang telah ditentukan.
7. Santriwan/wati diperkenankan berkunjung ke maktabah sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.
8. Santriwan/wati dilarang tidur, makan dan minum di maktabah.
9. Santriwan/wati dilarang meninggalkan barang bawaannya di maktabah.
10. Santriwan/wati dilarang membawa buku milik maktabah tanpa izin.
11. Santriwan/wati dilarang melipat, mencoret, mengotori dan merusak buku
milik maktabah.

Pasal 3
Lapangan Olahraga
1. Santriwan/wati diharuskan menjaga adab berpakaian ketika di lapangan.
2. Santriwan/wati diharuskan menjaga kebersihan,kerukunan dan keamanan
ketika di lapangan.
3. Santriwan/wati diharuskan memakai sepatu, kaos kaki ketika berolahraga.
4. Santriwan/wati diharuskan berhenti berolahraga pada waktu yang telah
ditentukan.
5. Santriwan/wati dilarang berolahraga ketika hujan besar.
6. Santriwan/wati dilarang mencorat-coret tembok/lantai lapangan.
7. Santriwan/wati dilarang memakai pakaian ibadah ketika berolahraga.
8. Santriwan dilarang memakai jersey yang berlambang atau simbol kafir.
9. Santriwan/wati dilarang memakai celana yang terbuka aurat.
10. Santriwan/wati dilarang memakai peralatan olahraga selain dilapangan.
11. Santriwan/wati dilarang berolahraga ketika bukan hari nya berolahraga.
12. Santriwan/wati dilarang berolahraga diluar mahad tanpa ada izin dari bagian
ketertiban.

18
13. Santriwan dilarang berolahraga (futsal) ketika ada banyak mobil dilapangan
ketika penjengukan.

Pasal 4
Kolam Renang
1. Santriwan/wati diperkenankan menggunakan kolam renang sesuai dengan
tempat, waktu dan jadwal yang telah ditentukan.
2. Penggunaan kolam renang harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari
pihak kesantrian.
3. Santriwan/wati diharuskan memakai pakaian renang yang menutup aurat .
4. Pakaian renang untuk Santriwan menggenakan celana dibawah lutut dan
kaos.
5. Pakaian renang untuk Santriwati rok, celana panjang, kaos lengan panjang,
dan kerudung.
6. Santriwan/wati diharuskan menjaga kerapihan, kebersihan dan ketertiban
selama berada di kolam renang.
7. Santriwan/wati diwajibkan menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain
saat berenang.
8. Santriwan/wati tidak diperkenankan bercanda secara berlebihan di area
kolam renang.

Pasal 5
Lab Komputer
1. Santriwan/wati diperkenankan menggunakan lab komputer sesuai dengan
tempat, waktu dan jadwal yang telah ditentukan.
2. Santriwan/wati diharuskan menjaga kerapihan, kenyamanan, kebersihan dan
ketertiban selama berada di lab komputer.
3. Santriwan/wati dilarang membawa makanan dan minuman kedalam ruangan
lab komputer.

19
4. Santriwan/wati diharuskan menjaga seluruh peralatan yang ada di lab
komputer.
5. Santriwan/wati dilarang mengakses internet diluar materi pembelajaran yang
dibutuhkan.
6. Santriwan/wati diharuskan merapihkan kembali lab komputer setelah
penggunaan.
7. Santriwan/wati diharuskan mematikan kembali perangkat komputer yang
digunakan setelah pemakaian.
8. Santriwan/wati dilarang menyimpan file-file pribadi di perangkat komputer
milik pesantren.

Pasal 6
Taman & Kolam
1. Santriwan/wati diharuskan menjaga keindahan, kerapihan, dan kebersihan
taman dan kolam.
2. Santriwan/wati dilarang memancing di area kolam tanpa seizin pihak
kesantrian.
3. Santriwan/wati diharuskan menjaga adab selama berada di area taman.
4. Santriwan/wati dilarang membuang sampah di area taman dan kolam.
5. Santriwan/wati dilarang mencabut rumput taman.
6. Santriwan/wati dilarang menggunakan taman pada waktu KBM.
7. Tidak diperkenankan bagi Santriwan/wati untuk naik ke area taman kolam
paling depan tanpa didampingi wali.

Pasal 7
Kantin
1. Santriwan/wati diharuskan menjaga adab selama di kantin.
2. Santriwan/wati diharuskan berperilaku sopan terhadap penjaga kantin.

20
3. Santriwan/wati diharuskan menjaga kejujuran, kebersihan, kerapihan dan
keindahan selama di kantin.
4. Santriwan/wati diharuskan mengganti barang apabila ketahuan
mengambil/merusak inventaris dan barang kantin.
5. Santriwan/wati diharuskan mentaati peraturan yang berada dikantin.
6. Santriwan/wati dilarang meminjam barang milik petugas/inventaris
kantin seperti HP, Sapu, dll.
7. Santriwan/wati dilarang berhutang di kantin.
8. Santriwan/wati dilarang mengambil barang tanpa sepengetahuan petugas
kantin.
9. Santriwan/wati dilarang membuang sampah disembarang tempat.
10. Santriwan/wati dilarang menitipkan barang pribadi kepada penjaga
kantin.
11. Santriwan/wati dilarang berada di area kantin ketika KBM atau program
pesantren/kesantrian berlangsung.

Pasal 8
Klinik & UKS
1. Santriwan/wati yang sakit berhak mendapat perawatan dan pengobatan dari
petugas UKS atau dokter klinik.
2. Santriwan/wati yang sakit tidak diperbolehkan berada di asrama kecuali
sudah mendapatkan rekomendasi dari dokter klinik atau pihak medis.
3. Makanan Santriwan/wati yang sakit disediakan oleh Guru asrama pada pagi
hari, perawat siang hari dan OSIS waktu malam hari.
4. Santriwan/wati boleh berkunjung ke klinik atas rekomendasi dari perawat
UKS dengan membawa dan menunjukkan kartu kontrol sehat.
5. Santriwan/wati yang sakit wajib melapor kepada Guru asrama atau bagian
kesehatan agar dibawa ke klinik.
6. Santriwan/wati wajib mengikuti prosedur kunjungan ke klinik.

21
7. Santriwan/wati wajib mengantri ketika akan diperiksa oleh dokter kecuali
dalam keadaan darurat yang direkomendasikan petugas UKS.
8. Santriwan/wati wajib membawa kartu periksa.
9. Santriwan/wati wajib menjaga kartu periksa yang telah diberikan oleh
dokter.
10. Santriwan/wati dilarang membuang obat yang telah diberikan.
11. Santriwan/wati tidak diperkenankan tinggal di sakan ketika sakit melainkan
harus/wajib di UKS.
12. Santriwan/wati wajib menjaga adab, kebersihan, ketertiban, kenyamanan
dan ketenangan ketika di UKS.
13. Santriwan/wati yang sakit tetapi tidak bersedia untuk pindah ke UKS, maka
diwajibkan untuk mengikuti kegiatan pesantren seperti biasa.

22
BAB 5
PERPULANGAN & PERIZINAN

Pasal 1
Umum
1. Santriwan/wati wajib menaati seluruh peraturan dan prosedur dalam
perizinan.
2. Seluruh perizinan harus dengan sepengetahuan dan melalui bagian
ketertiban dari divisi kesantrian.
3. Seluruh walisantri diharuskan mengikuti prosedur perizinan yang telah
ditentukan.
4. Tidak diperkenankan bagi walisantri untuk datang menjemput
sebelum mendapat kepastian perizinan.
5. Santriwan/wati diperkenankan meninggalkan area pesantren setelah
mendapatkan dan menunjukan surat izin kepada bagian security saat keluar
gerbang pesantren.
6. Santriwan/wati diharuskan kembali ke pesantren sesuai dengan waktu yang
tertera pada surat izin.
7. Santriwan/wati diharuskan meminta stempel dari bagian security ketika
kembali ke pesantren.
8. Seluruh surat izin dikumpulkan setelah kedatangan ke bagian ketertiban.
9. Seluruh perizinan yang tidak mengikuti prosedur akan dikenakan
denda administrasi senilai 20.000 rupiah.

Pasal 2
Perpulangan
1. Santriwan/wati diizinkan untuk pulang sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.

23
2. Waktu perpulangan Santriwan/wati disesuaikan dengan jadwal dari bagian
pendidikan.
3. Selain pada waktu perpulangan yang telah ditetapkan, Santriwan/wati tidak
diperkenankan untuk pulang.
4. Santriwan/wati diperkenankan meninggalkan pesantren untuk pulang setelah
membersihkan kamar dan area sekitar kamar pada pukul 08.00 WIB.
5. Diperkenankan bagi Santriwan untuk pulang tanpa ditemani wali dengan
melakukan konfirmasi kepada Guru asrama dan bagian ketertiban.
6. Khusus bagi Santriwati, tidak diperkenankan pulang kecuali dengan
orangtua atau wali.
7. Bagi santriwan/wati yang tidak pulang ketika liburan, diwajibkan melapor
ke bagian ketertiban dan diwajibkan untuk tetap mengikuti peraturan
pesantren selama berada diarea pesantren.

Pasal 3
Perizinan
1. Perizinan Santriwan/wati.
a. Perizinan dilakukan apabila Santriwan/wati memiliki kebutuhan yang
bersifat pribadi atau kelompok, seperti ke warung, potong rambut, ke
minimarket, dll.
b. Perizinan hanya dilakukan di hari selain hari penjengukan.
c. Waktu pengajuan izin keluar hanya dilakukan pada pukul 13.30 WIB -
16.30 WIB, dengan waktu keluar maksimal satu setengah jam.
d. Jadwal perizinan Santriwan banin di pekan ke 1 dan ke 3, sedangkan
Santriwati banat di pekan ke 2 dan ke 4.
e. Santriwan/wati diperbolehkan keluar apabila telah mendapatkan surat izin
dari bagian ketertiban bukan Guru asrama.

24
f. Setiap Santriwan/wati yang hendak keluar harus mengisi buku izin yang
terdapat di pos satpam.
g. Santriwan/wati diwajibkan meminta stempel dari bag security ketika
kedatangan kemudian mengisi kembali buku izin yang berada di pos
security dan menyerahkan surat tersebut kepada bagian ketertiban.
h. Semua keterlambatan akan dikenakan sanksi yang sesuai.

2. Perizinan Walisantri.
a. Pengajuan perizinan terencana diajukan 7 hari sebelum hari -H.
b. Pengajuan perizinan diharuskan melalui Guru asrama dan PJ Tatib yang
telah ditentukan.
c. Konfirmasi perizinan dilakukan 3 hari sebelum hari -H kepada bagian
ketertiban.
d. Tidak diperkenankan bagi walisantri untuk datang menjemput
sebelum mendapat kepastian perizinan.
e. Pengambilan surat izin sebelum pukul 15.00 WIB bisa melalui
kepsek/wakasek masing-masing jenjang.
f. Pengambilan surat izin setelah pukul 15.00 WIB melalui PJ Tatib yang
telah ditentukan.
g. Santriwan/wati diminta untuk menunjukkan surat izin kepada bagian
security ketika meninggalkan pesantren.
h. Keterlambatan kedatangan akan mendapatkan sanksi dari bagian
ketertiban.
3. Perizinan darurat.
a. Perizinan hanya dilakukan apabila santriwan/wati memiliki keperluan
yang bersifat mendadak/darurat.
b. Yang ditetapkan sebagai hal darurat adalah sebagai berikut:
1) Kematian salah satu anggota keluarga dekat.
2) Sakit yang tidak bisa ditangani oleh unit kesehatan pesantren.

25
3) Keadaan yang membutuhkan penanganan segera.
4) Tugas mewakili pesantren.
c. Perizinan sakit akan diberikan apabila ada surat rekomendasi dari dokter
klinik pesantren.
d. Terkait sakit yang mengharuskan adanya kontrol rutin, diwajibkan untuk
segera melaporkan kepada bagian ketertiban dengan menunjukkan surat
kontrol dokter.
e. Santriwan/wati dapat meninggalkan pesantren apabila telah mendapatkan
surat izin darurat dari bagian yang berwenang.

26
BAB 6
PENJENGUKAN

Pasal 1
Umum
1. Penjengukan hanya dilakukan dihari Ahad.
2. Penjengukan hanya dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
3. Santriwan/wati yang dijenguk didalam mahad diwajibkan untuk tetap
mengikuti peraturan yang berlaku.
4. Tidak ada penjengukan ketika UTS, UAS dan UKK.

Pasal 2
Tata Tertib Penjengukan
1. Wali santriwan/wati wajib menaati jadwal kunjungan yang telah ditetapkan
bagian kesantrian.
2. Setiap wali santriwan/wati yang ingin meninggalkan area pesantren ketika
penjengukan diharuskan mempunyai kartu/surat izin dan menunjukkannya
kepada security.
3. Security banat akan memberitahukan guru asrama jika ada santriwati yang
dikunjungi.
4. Santriwan/wati dapat menerima kunjungan dari wali santriwan/wati
pada hari ahad sesuai jadwal yang telah ditentukan dari pukul 08.00
WIB - 17.00 WIB, kecuali jika dalam keadaan darurat.
5. Diwajibkan bagi santriwati yang dijenguk didalam area mahad untuk sholat
berjamaah di area putri.
6. Keluarga yang berkunjung hanya diperkenankan masuk sampai ke gedung
pendidikan dan tidak diperkenankan masuk ke asrama (parkir di lapangan
futsal kecuali pada kondisi tertentu dengan seizin guru asrama).

27
7. Orang tua atau wali santriwan/wati yang berkunjung ke area pesantren pada
selain hari penjengukan diharuskan melapor kepadan bagian ketertiban dan
mengisi buku tamu.
8. Setiap keluarga santriwan/wati yang datang berkunjung, wajib berbusana
muslim yang menutup aurat, rapi, dan sopan.
9. Tidak diperkenankan bagi walisantri untuk merokok dan atau membuang
serta meninggalkan sampah bukan pada tempatnya dilingkungan pesantren.
10. Tidak diperkenankan bagi walisantri untuk meminjamkan alat
komunikasi atau gadget apapun kepada santriwan/wati lain yang
bukan anaknya.
11. Tidak diperkenankan bagi walisantri untuk menerima titipan barang-
barang yang dilarang oleh peraturan pesantren dari santri yang bukan
anaknya.

Pasal 3
Penjengukan diluar Jadwal
1. Setiap walisantriwan/wati yang hendak berkunjung ke area pesantren diluar
jadwal yang telah ditentukan diharapkan melapor ke bagian ketertiban
sebelum berkunjung.
2. Walisantriwan/wati dapat berkunjung ke pesantren setelah mendapat
persetujuan dari bagian ketertiban.
3. Pengantaran barang atau apapun diluar waktu penjengukan harus dititipkan
melalui guru asrama atau petugas security yang sedang bertugas.
4. Pihak kesantrian atau security pesantren berhak menolak siapapun
yang datang tanpa mengajukan perizinan atau tidak mendapatkan izin
dari divisi kesantrian.

28
BAB 7
PELANGGARAN & KATEGORINYA

Pasal 1
Pengertian Pelanggaran
1. Pelanggaran adalah segala bentuk sikap, tindakan, perbuatan atau perkataan
dan pernyataan yang secara langsung maupun tidak langsung, disengaja atau
tidak disengaja telah menyalahi dan bertentangan dengan kaidah agama
Islam dan tata tertib yang berlaku di pesantren.
2. Segala bentuk pelanggaran yang dilakukan santriwan/wati Pesantren Minhaj
Shahabah akan mendapatkan nasehat, hukuman atau sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan yang telah ditentukan pesantren.

Pasal 2
Kategori Pelanggaran
1. Pelanggaran kategori ringan (point pelanggaran 5-45)
 Mencoret-coret inventaris asrama, halaman, dll (tembok, pintu, lemari,
dll).
 Tidur/tidak perhatian ketika halaqah, kajian, murojaah, dsb.
 Ke luar asrama/memasuki asrama lain tanpa izin Guru asrama.
 Masuk asrama lewat jendela.
 Tidak piket/kerja bakti asrama.
 Terlambat mengikuti halaqah/shalat berjamaah.
 Alpa 1 kali kajian, murojaah, halaqah dan pembinaan.
 Berpakaian tidak islami di asrama/kegiatan pesantren.
 Tidak berpeci dihalaqah/masjid bagi santriwan.
 Tidak bercadar/ memakai ciput ketika kegiatan di luar asrama bagi
santriwati.

29
 Tidak memakai alas kaki ketika berangkat/pulang dari asrama/masjid
 Memakai barang orang lain tanpa izin.
 Merubah absensi.
 Mempengaruhi teman agar tidak mengikuti kegiatan pesantren.
 Tidak membawa mushaf di halaqah.
 Meletakkan mushaf tidak pada tempatnya.
 Datang terlambat dari perizinan dengan keterangan telat.
 Masuk asrama ketika KBM.
 Cukur rambut qoza (memotong sebagian rambut dan membiarkan
sebagian yang lain).
 Memanjangkan atau mewarnai kuku.
 Potongan rambut tasyabbuh (meniru orang kafir/fasik, menyerupai lawan
jenis).
 Memanjangkan rambut/gondrong lebih dari 3 cm.
 Menyimpan atau mengenakan perhiasan yang tidak diizinkan.
 Berpakaian yang bertentangan dengan tata tertib pakaian santriwan/wati.
 Berbicara kotor.
 Mencemarkan nama baik santriwan/wati.
 Membuang sampah tidak pada tempatnya.
 Berbuat jahil/usil.
 Berhutang lebih dari Rp.50.000,-
 Mendengarkan music atau menyanyi.
 Menaruh alas kaki/handuk/peralatan makan/peralatan mandi/pakaian
kotor/cucian, tidak pada tempatnya.
 Menggunakan inventaris pesantren tanpa izin.
 Menyimpan atau memasang gambar bernyawa/club bola, dll di
almari/buku/asrama.
 Membuat rangkaian listrik tanpa izin (untuk kipas angin, dll).

30
 Tidur menggunakan pakaian pendek.
 Tidur di ranjang orang lain tanpa izin.
 Makan berantakan.
 Tempat tidur, almari/rak buku tidak rapi.
 Tidak berbahasa arab atau inggris.
 Berbuat gaduh di asrama/masjid/dapur, dsb.
 Mengganggu teman yang sedang sholat.
 Bercanda sebelum, ketika, atau sesudah shalat fardhu.
 Makan, minum/tidur di maktabah.
 Masuk maktabah di luar waktu yang di tentukan.
 Mengambil kitab/inventaris maktabah tanpa izin.
 Tidak mengikuti kegiatan-kegiatan OSIS Minhaj Shahabah.
 Makan/minum dengan berdiri/tangan kiri/berjalan.
 Jajan pada waktu yang dilarang.
 Membuang-buang makanan.
 Mengambil lauk yang bukan haknya.
 Penjengukan diluar waktu yang ditentukan tanpa izin.
 Berolahraga diluar waktu & tempat yang telah ditentukan.
2. Pelanggaran kategori sedang (point pelanggaran 50-95)
 Merusak inventaris dan fasilitas pesantren.
 Datang terlambat setelah liburan kurang dari 3 hari tanpa keterangan.
 Menyalahgunakan perizinan/tata tertib perizinan.
 Memalsukan tandatangan / stempel perizinan.
 Mewarnai rambut.
 Menjalankan kegiatan/bisnis tanpa izin kesantrian.
 Berbohong dalam memberikan keterangan.
 Bersumpah palsu.
 Tidak beradab kepada seluruh karyawan.
31
 Mengendarai sepeda motor/mobil milik siapapun.
 Membully santriwan/wati lain secara verbal.
 Memasuki kantor/ruang khusus karyawan tanpa izin.
 Menyimpan/memiliki majalah/buku/koran/bacaan yang bertentangan
dengan syari’at.
 Bermain catur, kartu, monopoli, karambol atau yang menggunakan dadu,
dll.
 Pindah asrama tanpa izin.
 Merusak/menghilangkan barang orang lain.
 Merobek tata tertib/ pengumuman pesantren.
 Menutupi dan membantu dalam melakukan pelanggaran.
 Menyimpan sim card dan memory card dalam bentuk apapun.
 Menyimpan flashdisk, radio, MP3 player, dan MP4 player.
 Menyimpan atau memiliki kaset atau CD music, VCD music, atau film.
 Meninggalkan pesantren kurang dari 1 hari tanpa izin.
3. Pelanggaran kategori berat (point 100-150)
 Menghina, melawan, dan menentang Ustadz/ah, Pimpinan, Guru, Guru
asrama dan Staff karyawan Minhaj Shahabah.
 Menentang tata tertib pesantren secara terang-terangan.
 Memalsukan tanda tangan/stempel pesantren.
 Menyalahgunakan uang SPP.
 Pasang tato atau tindik telinga.
 Mencemarkan nama baik pesantren.
 Datang terlambat setelah liburan lebih dari 3hari tanpa keterangan.
 Meninggalkan pesantren lebih dari 3 hari tanpa izin.
 Berpacaran secara tidak langsung (surat, SMS, telephon FB dll).
 Melakukan perbuatan yang menjurus liwath/sihaq (homo/lesbi).
 Mencuri.

32
 Terlibat demo/unjuk rasa.
 Menganiaya, mengancam Santriwan/wati/pihak lain.
 Berkelahi di luar dan dalam pesantren.
 Melakukan tindakan kriminal.
 Menyimpan hp atau alat komunikasi.
 Bermain internet untuk mengakses situs-situs yang terlarang dalam
syariat islam dan negara.
 Melihat film/gambar porno.
 Menonton bioskop/ VCD rental.
 Berjudi dengan atau tanpa uang.
 Menyimpan, memainkan atau menyewa alat music.
 Tidak sholat jum’at atau fardhu.
 Tidak sholat jum’at atau fardhu berjama’ah tanpa udzur 3 kali.
 Mengintip.
4. Pelanggaran kategori sangat berat (point pelanggaran 155 - 200)
 Meninggalkan pesantren lebih dari 5 hari aktif tanpa izin.
 Berpacaran secara langsung.
 Memiliki, mengkonsumsi atau mengedarkan narkoba dan sejenisnya.
 Berzina.
 LGBT.
 Terbukti melakukan tindak pidana di dalam maupun di luar pesantren.
 Terlibat kasus terorisme.
 Terlibat dan ikut serta dalam mensyiarkan satu aliran sesat yang
menyimpang dari ajaran ahlussunnah.
 Menyimpan/memiliki film/gambar porno.
 Merokok atau menyimpan rokok.

33
BAB 8
HUKUMAN & SANKSI

Pasal 1
Pengertian Hukuman
1. Hukuman adalah segala bentuk tindakan yang diambil pihak pesantren
terhadap Santriwan/wati yang melakukan pelanggaran, dengan tujuan untuk
memberi nasehat dan mengingatkan Santriwan/wati yang bersangkutan agar
bertaubat dan tidak mengulangi perbuatannya kembali.
2. Setiap pelanggaran akan tercatat sebagai kredit point pelanggaran sesuai
yang tercantum dalam buku kredit point pelanggaran Santriwan/wati.

Pasal 2
Bentuk dan Jenis Hukuman
Bentuk hukuman yang diberikan kepada Santriwan/wati yang melanggar adalah
sebagai berikut:
1. Hukuman ringan
Hukuman ringan diberikan pada Santriwan/wati yang melakukan
pelanggaran dalam kategori ringan, yaitu:
a. Menyalin kurang dari 2 juz Al-qur’an.
b. Tidak mendapatkan izin keluar mahad satu kali penjengukan.
c. Lari mengitari lapangan minimal 10 menit.
d. Membersihkan area asrama/kamar mandi.
e. Meminta tanda tangan dan nasehat dari beberapa Ustadz/ah melalui surat
pernyataan dari bagian ketertiban divisi kesantrian.
f. Berpidato di depan Santriwan/wati.
g. Jika dilakukan berulang kali maka masuk dalam kategori sedang.
2. Hukuman sedang

34
Hukuman sedang diberikan kepada Santriwan/wati yang melakukan
pelanggaran dalam kategori sedang yaitu:
a. Lari mengitari lapangan minimal 15 Menit.
b. Dibotak (untuk banin).
c. Skorsing 3 hari aktif.
d. Menyalin 2 – 4 juz al-qur’an.
e. Dilarang keluar pesantren selama 1 bulan.
f. Meminta tanda tangan dan nasehat dari beberapa Asatidzah melalui surat
pernyataan dari bagian ketertiban divisi kesantrian.
g. Pemberitahuan kepada orangtua/wali secara lisan/tertulis.
h. Mengganti barang inventaris pesantren/barang Santriwan/wati/orang lain
yang dihilangkan/dirusakkan.
i. Pemberian surat peringatan.
j. Jika dilakukan berulang-ulang maka masuk kategori berat atau sangat
berat.
3. Hukuman Berat
Hukuman berat diberikan kepada Santriwan/wati yang melakukan
pelanggaran dalam kategori berat yaitu:
a. Pemanggilan didepan seluruh Santriwan/wati.
b. Lari mengitari lapangan minimal 20 menit.
c. Dibotak (untuk banin).
d. Skorsing 7 hari aktif.
a. Menyalin lebih dari 4 juz al-qur’an.
e. Dilarang keluar pesantren selama 2 bulan.
f. Meminta tanda tangan dan nasehat dari beberapa Asatidzah melalui surat
pernyataan seksi keamanan bidang kesantrian.
g. Pemberitahuan dan pemanggilan orang tua/wali secara lisan/tertulis.
h. Pemberian surat peringatan kedua dan penanda tanganan surat pernyataan
terakhir.

35
i. Pemberitahuan surat peringatan ketiga jika diperlukan.
k. Mengganti barang inventaris pesantren/barang Santriwan/wati/orang lain
yang dihilangkan/dirusakkan.
j. Didera di telapak kaki sebanyak 20 kali untuk Santriwan.
k. Jika dilakukan berulang-ulang maka masuk kategori sangat berat.
4. Hukuman Sangat Berat
Hukuman sangat berat diberikan kepada Santriwan/wati yang melakukan
pelangaran dalam kategori sangat berat, yaitu pengeluaran Santriwan/wati
dari pesantren tanpa diberikan peringatan atau surat peringatan.
5. Pemberian hukuman atau sanksi terhadap pelanggaran yang di lakukan
Santriwan/wati disesuaikan dengan tingkat kesalahan dan frekuensi
kesalahan yang di perbuat oleh yang berkaitan.
6. Penyitaan terhadap seluruh barang-barang yang terlarang atau dilarang
untuk dibawa kedalam area mahad.

Pasal 3
Pelaksanaan Hukuman
1. Pemberian hukuman/sanksi atas pelanggaran tata tertib/peraturan Pesantren
MINHAJ SHAHABAH yang dilakukan oleh Santriwan/wati, berdasarkan
pengakuan atau fakta yang sah dan meyakinkan.
2. Sebagai pelaksana pemberian hukuman atas pelanggaran yang di lakukan
oleh Santriwan/wati terhadap tata tertib Pesantren adalah bagian ketertiban
divisi kesantrian atau seksi-seksi terkait di bawah bidang kesantrian jika
pelanggarannya bersifat ringan dan sedang.
3. Jika pelanggaran bersifat berat dan sangat berat maka diberikan oleh komisi
disiplin.
4. Waktu pelaksaan hukuman atas pelanggaran yang dilaksanakan
Santriwan/wati terhadap tata tertib asrama, dilaksanakan pada waktu yang di
sesuaikan dengan situasi dan kondisi.

36
5. Setiap pelaksanaan pemberian hukuman terhadap pelanggaran yang
dilakukan oleh Santriwan/wati, maka bagian ketertiban memberitahukan
atau meminta izin kepada Kepala kesantrian atau mungkin bisa berlanjut
kepada Kepala Pesantren atau Mudir ma’had untuk mendapatkan izin,
setelah itu hukuman bisa dilaksanakan.
6. Setiap pelanggaran kategori sedang atau berat atau sangat berat yang
dilakukan Santriwan/wati akan diberitahukan kepada orang tua /wali
Santriwan/wati (atau sesuai kebijakan kesantrian).

37
BAB 9
KONSELING

Pasal 1
Pengertian Konseling
Konseling atau penyuluhan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan
oleh seorang ahli (disebut konselor/pembimbing) kepada individu yang mengalami
sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang
dihadapi klien.

Pasal 2
Tata Tertib Konseling
1. Konseling dan bimbingan dilakukan oleh tenaga ahli yang berasal dari
sarjana bimbingan konseling atau psikologi atau yang pernah mendapatkan
pelatihan bimbingan dan konseling.
2. Waktu dan tempat konseling ditentukan oleh konselor atau klien yang
membuat diri klien nyaman dan terbuka (sesuai kebutuhan).
3. Guru asrama membuat perjanjian dengan konselor untuk mengantarkan
santri konseling dengan sepengetahuan bagian ketertiban.
4. Jumlah klien konseling ditentukan oleh konselor.
5. Terapi konseling menggunakan terapi individu atau kelompok tergantung
kebutuhan.
6. Jumlah kedatangan/penyuluhan konseling ditentukan oleh konselor.
7. Untuk Santriwati yang ingin melakukan konseling ditemani oleh teman atau
musyrifah yang dapat menjaga kepercayaan santriwati yang bersangkutan.
8. Waktu konseling dapat dilakukan setelah belajar yakni 13.00 sampai dengan
16.00 WIB.

38
9. Untuk Santriwan/wati yang bermasalah, konseling dapat dilakukan tanpa
mengenal waktu (sesuai kebutuhan) atau dengan melakukan perjanjian
sebelumnya melalui guru kelas atau guru asrama.
10. Untuk Kasus seperti LGBT serta gangguan jiwa berat lainnya membutuhkan
penanganan oleh psikolog di luar mahad.
11. Orang tua dapat menghubungi konselor dengan perjanjian sebelumnya
(penanganan pencegahan) sesuai kebutuhan.
12. Ustadz/ustadzah kelas/asrama dapat menjadi info awal untuk penanganan
masalah berikutnya.
13. Tempat konseling bisa diruangan tertutup yang dapat menjaga rahasia dan
membuat diri klien nyaman didalam mahad atau di luar mahad.
14. Konselor dapat mengisi pembelajaran umum baik disekolah maupun di
asrama sesuai dengan waktu dan kebutuhan yang ada.

39
BAB 10
POINT PELANGGARAN DAN PENGHARGAAN

Pasal 1
Pengertian Point
Point adalah suatu nilai yang dihasilkan dari sebuah pelanggaran yang dilakukan
terhadap tata tertib pesantren atau asrama maupun prestasi individual atau
kelompok baik kecil maupun besar.

Pasal 2
Fungsi Point
Point berfungsi sebagai:
1. Bahan pertimbangan untuk nilai akademis akhlak di raport. Nilai akhlak
sangat mempengaruhi kenaikan kelas. Maka, jika nilai akhlak merah
otomatis Santriwan/wati yang bersangkutan tidak naik kelas/dikeluarkan.
2. Tolak ukur dalam menangani Santriwan/wati bermasalah.

Pasal 3
Point Pelanggaran
1. ASRAMA
No JENIS PELANGGARAN POINT
Mencorat-coret inventaris asrama (ranjang, pintu, tembok,
1 5
dll
2 Merusak inventaris asrama 10
3 Tidak piket/kerja bakti 5
4 Terlambat/alpa pada waktu pengabsenan 3
5 Alpa 1 hari pengabsenan 5
6 Tidak memakai pakaian sesuai aturan berpakaian 3

40
7 Tidak berpeci ketika sholat fardhu 3
Tidak memakai alas kaki ketika berangkat/pulang dari
8 3
masjid
9 Memasuki kantor tanpa izin 3
Menyimpan atau memasang gambar bernyawa di
10 3
buku/asrama
11 Melakukan ghosob 5
12 Merubah absensi 5
13 Tidak patuh kepada ustadz/guru asrama 10
14 Tidur/tidak perhatian ketika program kesantrian 5
15 Keluar asrama/memasuki asrama lain tanpa izin 5
16 Masuk asrama lewat jendela 5
17 Tidak membawa mushaf ketika halaqoh 3
18 Tidak mengerjakan tugas dari kesantrian 25
19 Makan dan minum tanpa izin ketika halaqoh berlangsung 3
20 Membuang sampah di dalam dan luar asrama 10
21 Membuat gaduh ketika program asrama berlangsung 5
22 Tidak tidur di ranjang sendiri 5
23 Makan berantakan 5
24 Tidak piket asrama/kerja bakti 5
25 Tempat tidur, almari, dan teras asrama tidak rapi 5
Merusakkan/menghilangkan barang orang lain / inventaris
26 15
asrama
27 Menggunakan inventaris asrama/pesantren tanpa izin 5
28 Tidak tidur dengan celana panjang 5
Menyimpan/memasang gambar bernyawa/klub bola di
29 5
asrama
30 Masuk masjid/ruangan lain lewat jendela 5

41
31 Membuat rangkaian listrik tanpa izin 10
32 Kasur tidak berseprei/tidak rapih 5
33 Pindah asrama tanpa izin 10
Menaruh alas kaki, handuk, peralatan makan, peralatan
34 5
mandi, pakaian kotor, cucian tidak pada tempatnya
35 Membuang sampah tidak pada tempatnya 10
36 Tidak tidur siang 5
37 Membuat kegaduhan 5

2. HALAQAH AL-QUR’AN
1 Mencoret-coret inventaris halaqah (meja,kursi dll) 5
2 Merusak inventaris halaqoh 5
3 Terlambat/alpa 3x halaqoh 5
4 Tidak setoran hafalan 5
5 Tidur/tidak perhatian pada saat halaqoh 5
6 Tidak memakai pakaian seragam sesuai ketentuan 5
7 Tidak berpeci 3
8 Tidak membawa mushaf 3
9 Meletakan mushaf tidak pada tempatnya 3
10 Tidak mengerjakan / mengumpulkan tugas liburan 5
11 Tidak patuh kepada ustadz 5
12 Mempengaruhi teman agar tidak masuk halaqoh 5

3. OLAHRAGA
1 Olahraga diluar waktu yang telah ditentukan 5
2 Mencoret-coret inventaris olahraga 5
3 Melakukan ghosob 5
4 Merusak inventaris olahraga 10

42
5 Tidak patuh kepada PJ Olahraga 5

4. KETERTIBAN DAN KEAMANAN


A. Kedisiplinan
Datang terlambat setelah liburan/perizinan tanpa alasan
1 50
yang bisa di pertanggung jawabkan
Datang terlambat setelah liburan/perizinan dengan alasan
2 10
yang bisa dipertanggung jawabkan
Meninggalkan pondok Pesantren tanpa izin radius kurang
3 20
dari 1 km
4 Meninggalkan pondok Pesantren tanpa izin lebih dari 1 km 40
5 Meninggalkan pesantren lebih dari 5 hari tanpa izin 150
6 Tidak mengumpulkan tugas liburan 40

B. Administrasi
1 Menyalahgunakan perizinan/tata tertib perizinan 50
2 Memalsukan tanda tangan/stempel perizinan 75
3 Memalsukan tanda tangan/stempel pesantren 75
4 Menyalahgunakan uang amanah 50

C. Pakaian dan Kerapihan


1 Menyimpan/mengenakan kalung, gelang, dan anting 15
2 Berpakaian tidak syar’i 10
3 Isbal (celana/pakaian di bawah mata kaki) 10
4 Pasang tato atau menindik telinga 75
5 Potongan rambut tasyabbuh 10
6 Memanjangkan rambut lebih dari 5 cm 10
7 Mewarnai rambut 20

43
8 Cukur rambut qoza 10
9 Memanjangkan kuku 5
10 Memotong atau merapikan jenggot 5

D. Etika dan Tata Krama


1 Menjalankan kegiatan/bisnis tanpa izin kesantrian 15
2 Berbohong 20
3 Berbicara kotor 20
4 Bersumpah palsu 40
5 Merobek/mencoret pengumuman kesantrian / pesantren 40
6 Tidak beradab kepada Ustadz atau keluarganya 30
7 Tidak beradab kepada Karyawan dan pihak lain 30
8 Mencemarkan nama baik santri 25
Mencemarkan nama baik Ustadz atau mengghibahnya di
9 25
depan santri/pihak lain
10 Mencemarkan nama baik Pesantren 50
11 Melakukan ghosob 5
12 Menentang tata tertib Pesantren secara terang-terangan 100
Berpacaran secara tidak langsung via surat, sms, telephone,
13 100
FB, dan media elektronik
14 Berpacaran secara langsung 150
15 Melakukan perbuatan menjurus liwath/homo dan zina 175
16 Terbukti telah melakukan liwath/homo dan zina 250
17 Menggunakan inventaris pesantren tanpa izin 5
18 Mengendarai sepeda motor/mobil tanpa izin 5
19 Berbuat usil 3
20 Berhutang kepada santri atau pihak lain lebih Rp 50.000,- 3
21 Mencuri kategori biasa (nominal kurang dari Rp 100.000,-) 50

44
22 Mencuri kategori berat (nominal lebih dari Rp 100.000,-) 100
Terlibat, memiliki, mengkomsumsi atau mengedarkan
23 250
narkoba dan sejenisnya
24 Melakukan ancaman/pemerasan kepada santri/pihak lain 50
25 Berkelahi di dalam pesantren 45
26 Berkelahi di luar pesantren 45
27 Melakukan tindakan kriminal 100
28 Menganiaya santri atau pihak lain 100
29 Berbuat cabul 150
30 Pelecehan seksual 150
31 Terlibat tindak pidana 150
32 Terlibat kasus teroris 250
33 Terlibat demo/unjuk rasa 100
34 Membuang sampah tidak pada tempatnya 5

E. Hiburan
1 Menonton televisi 10
2 Merokok atau menyimpan rokok 150
3 Menyimpan kartu HP 25
4 Menyimpan atau memiliki alat elektronik audio visual 100
5 Menyimpan/memiliki/menyebarkan media cetak tidak syar’i 100
6 Menyimpan/memiliki HP dan yang sejenisnya 150
Menyimpan/memiliki dan mendengarkan/menonton kaset
7 50
atau CD musik, VCD musik atau film
8 Menyimpan/memiliki atau melihat gambar porno 100
9 Menyimpan/memiliki/melihat VCD/film porno 100
10 Menyimpan/memiliki senjata tajam 15
11 Mendengarkan musik atau mennyanyi 15

45
Menyimpan/memiliki majalah/buku/koran bertentangan
12 25
dengan syariat
13 Menonton bioskop/VCD rental 50
14 Berjudi tanpa uang 50
15 Berjudi dengan uang 75
16 Menyimpan atau memainkan atau menyewa alat musik 50
17 Bermain play station/game online 10
18 Bermain billyard atau internet 15
19 Bermain catur, monopoli, karambol ,kartu 10

5. BAHASA
Tidak berbahasa Arab/Inggris pada hari berbahasa
1 5
Arab/Inggris
2 Menentang tata tertib lughah secara terang-terangan 15
3 Merobek tata tertib/pengumuman seksi lughah 15
4 Mengancam/melawan seksi lughah 25
5 Tidak mengikuti kegiatan seksi lughah 5

6. IBADAH
Tidak memakai sandal ketika berangkat atau pulang dari
1 3
mesjid
Tidak sholat jum’at atau sholat fardhu tanpa ada alasan
2 75
syar’i berjama’ah di mesjid tanpa udzur
3 Terlambat sholat jum’at atau sholat fardhu berjama’ah 3
4 Berbicara kotor atau berbuat kasar di area mesjid 5
5 Sengaja tidak sholat jum’at atau fardhu 200
6 Tidur di mesjid setelah adzan shubuh 3
7 Berbuat gaduh di mesjid 5

46
8 Mengganggu teman yang sedang sholat 5
9 Tidak berdzikir setelah sholat 3
10 Berpakaian tidak syar’i ketika sholat 5

7. OSIS
1 Tidak mengikuti kegiatan-kegiatan OSIS 3
2 Tidak menghadiri pembinaan oleh OSIS 3
3 Melawan pengurus OSIS 10
4 Merobek/mencoret pengumuman OSIS 10

8. DAPUR
1 Membuang-buang makanan 10
2 Tidak tertib dalam antrian makan 3
3 Berbuat gaduh/berteriak-teriak 3
4 Mengambil lauk yang bukan haknya/double 5
5 Tidak beradab kepada petugas dapur 15
6 Makan/minum dengan berdiri/tangan kiri/berjalan 5
7 Masuk area dapur tanpa izin 5

9. MESJID
1 Berbuat gaduh 3
2 Merusak peralatan dan inventaris mesjid 25
3 Mengotori masjid dan lingkungannya 10
Tidak meletakkan mushaf/Al-Qur’an dengan rapi dan pada
4 3
tempat yang telah disediakan
5 Keluar / masuk masjid melalui jendela 5

47
Pasal 4
Pengertian Penghargaan
Penghargaan adalah sesuatu lebih yang diberikan oleh pesantren kepada
Santriwan/wati yang memiliki prestasi baik individu maupun kelompok.

Pasal 5
Fungsi Penghargaan
Rewards berfungsi untuk:
1. Sebagai bahan pertimbangan untuk mengurangi point pelanggaran
Santriwan/wati.
2. Sebagai simpanan tabungan bagi Santriwan/wati yang belum melakukan
pelanggaran.
3. Sebagai bahan pertimbangan untuk menambah nilai akhlak Santriwan/wati.

Pasal 6
Jenis dan Bentuk Penghargaan
Penghargaan dibagi menjadi:
1. Prestasi Akademik
a. Santriwan/wati yang mendapatkan rangking 10 besar
b. Non Alpa: Tanpa sakit dan izin.
c. Mendapatkan nilai rata-rata 90-99, 85-90, 80-85
d. Membuat karya Ilmiah.
2. Prestasi Non Akademik
a. Leadership
1) Ketua dan wakil kelas.
2) Sekretaris dan bendahara.
3) Ketua asrama, Ketua kamar.
4) Ketua OSIS Minhaj Shahabah.
5) Seluruh pengurus OSIS Minhaj Shahabah.

48
b. Perlombaan
Setiap Santriwan/wati yang mewakili pesantren dan mendapatkan
penghargaan baik yang juara 1,2 dan 3 berhak mendapatkan penghargaan.
c. Keteladanan
1) Santriwan/wati teladan di kelas.
2) Santriwan/wati teladan di asrama.
3) Santriwan/wati teladan Bahasa arab / inggris.

I. POINT PENGHARGAAN
NO JENIS PRESTASI POINT
1 Pengurus OSIS aktif 5-15
2 Pengurus kelas/asrama aktif 5-15
3 Juara musabaqah (ma’had) pondok pesantren 5-15
4 Juara musabaqah luar ma’had 5-15
5 Juara kelas 5-15
6 Santri teladan 15
7 Menulis karya ilmiah 5-15
8 Penggerak kegiatan positif 5-15
9 Hafidz Al-Qur’an 15
10 Hafal kitab hadits/matan 5-15
11 Aktif dalam amar ma’ruf nahi mungkar 5-10
12 Rajin di shof depan dalam sholat berjam’ah 5-15
Rajin dalam peibadahan seperti sholat, puasa, shodaqah,
13 5-10
baca Al-qur’an
14 Semangat dalam bejalar/murojaah Al-qur’an 5-15
15 Aktif berbahasa Arab dan Inggris 5-15
16 Aktif di maktabah 5-15
17 Santun dalam bertutur kata dan berbuat 5-15

49
Beradab dan patuh kepada Asatidzah, para pegawai dan
18 5-15
pengurus OSIS
19 Jujur dan amanah 5-15
20 Disiplin masuk kelas dan halaqah 5-15
21 Disiplin tidur siang dan tidur malam 5-15
22 Rapi dalam berpakaian dan berpenampilan 5-15
23 Rapi ranjang dan almari 5-15
24 Melaporkan pelanggaran santri 5-15

II. TAHAPAN PENANGANAN SANTRI


1. Point < 49 :bagian ketertiban/bagian terkait
2. Point > 49 :bagian ketertiban /konseling ( SP1 / pemanggilan orang
tua)
3. Point > 99 :Kesantrian ( SP 2 / Pemanggilan orang tua )
4. Point > 145 : Kesantrian ( SP terakhir dan pemanggilan orang tua )
Keterangan :
1. Point < 49 : pemberian tugas.
2. Point > 99/semester : santri tidak diperbolehkan ikut ujian
semester

III. CATATAN PENTING


1. Kredit point pelanggaran berlaku satu tahun, bila berganti tahun maka
akan kembali 0 dengan pemberian tugas, kecuali point pelanggaran
berat/sangat berat (sesuai kebijakan).
2. Point penghargaan bertujuan untuk mengurangi point pelanggaran.
3. Point penghargaan yang berupa prestasi berlaku per semester/insidental,
adapun selainnya maka berlaku perbulan atau sesuai dengan kebijakan
Kesantrian.
50
4. Pelanggaran santri yang tidak tercatat dalam format catatan kasus
santriwan/wati maka penanganannya sesuai dengan kebijakan kesantrian
dan bagian ketertiban atau berpijak kepada keputusan Mudir Pesantren.

51
BAB 11
PENUTUP

Pasal 1
Ketentuan Tambahan
1. Tata tertib Santriwan/wati ini disahkan oleh Mudir Pesantren MINHAJ
SHAHABAH dan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
2. Hal-hal yang belum diatur atau belum terdapat dalam tata tertib ini akan
ditentukan dalam addendum berdasarkan musyawarah divisi kesantrian.
3. Semua ketentuan dan aturan dapat mengalami perubahan, penambahan atau
pengurangan sesuai dengan kebijakan serta keadaan dan kondisi yang
berlaku.

Bogor, 01 Juli 2019


Mengetahui,

Mudir Minhaj Shahabah Kadiv. Kesantrian

Ust. Atep Rahmatullah, Lc Ust. Umar, Lc

52
Surat Pernyataan Orangtua*
“ dan penuhilah janji karena janji itu pasti akan diminta pertanggung jawaban”
( Al-Isra’ : 34 )
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama AFITIAN
: ……………………………………………………………..
Alamat Jl. Puri Sakti I No. 39 Rt. 02/01 Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan
: ……………………………………………………………...
No. KTP/SIM : ……………………………………………………………...
3174060202820006
Merupakan wali dari santri
Nama Lengkap: ……………………………………………………………..
ZACKY LUTHFI ALBANNA
Laki - laki
Jenis Kelamin : ……………...........................................................................
Jenjang Tsanawiyah/SMP
: ……………………………………………………………...
telah membaca tata tertib Santriwan/wati pesantren Minhaj Shahabah Bogor
serta memahaminya dan menyanggupi untuk mentaati ketentuan serta aturan
yang berlaku.

Bogor, ______________
Jakarta, 27 September 2019

Orangtua/Wali Santriwan/wati

(materai)

AFITIAN
(………………………) ZACKY LUTHFI ALBANNA
(………………………..)

*harap diisi dan diserahkan kepada bagian ketertiban.

53

Anda mungkin juga menyukai