Anda di halaman 1dari 10

REFLEKSI DIRI

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN


MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER
TOPIK
KISAH KETELADANAN NABI SULAIMAN A.S

TAHUN AJARAN 2021 / 2022


SADAMUKTI – CICURUG – SUKABUMI

DISUSUN OLEH:

YUDI ISKANDAR, S.Pd.I


NIM : 41210199000559

MAHASISWA PPG DALAM JABATAN 2021


ANGKATAN - 2 KELAS AQIDAH AKHLAK – 3
LPTK UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

A. Latar Belakang
Nabi Sulaiman bin Dawud adalah satu-satunya Nabi sekaligus raja yang
memperoleh keistimewaan dari Allah Swt, sehingga bisa memahami bahasa
binatang. Dia bisa bicara dengan burung Hud Hud dan juga boleh memahami bahasa
semut. Dalam Al-Quran surah An Naml, ayat 18-26 adalah contoh dari sebahagian ayat
yang menceritakan akan keistimewaan Nabi Sulaiman a.s.

Menyampaikan materi tentang kisah keteladanan para Nabi dan Rasul Allah di
kelas sangat dinantikan oleh siswa, antusiasme ini dapat diperhatikan ketika guru
menuturkan/menyampaikan kisah-kisah, para siswa dengan setia mendengarkannya.
Dalam Alquran, terdapat 1600 Ayat berisi tentang kisah-kisah para Nabi dan Rasul, hal
ini tentu saja kemudian dipaparkan lebih dalam oleh para ulama dengan memperhatikan
penjelasan-penjelasan dari Rasulullah saw., dalam hadits-nya. Dari 1600 Ayat tersebut,
terdapat 17 Ayat yang bercerita tentang kisah keteladanan Nabi Sulaiman as.

Kitab-kitab para ulama yang mengisahkan riwayat Nabi Sulaiman as., dapat
dijumpai dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir, Kitab Hadits Shohihain (Bukhori & Muslim),
Kitab Qoshashul Anbiya li Ibni Katsir, Kitab Irsyadul ’Ibad, dan Kitab Tanqiihul Qoul
Karangan Syeikh Nawawi Al-Bantani.

Pada refleksi diri kali ini, saya berusaha menggambarkan kegiatan pembelajaran
tentang kisah Nabi Sulaiman as., yang saya rangkum dari Kitab-Kitab tersebut
menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT). Disamping dapt
mengeksplorasi antusiasme belajar, para siswa dikondisikan untuk mencari sumber-
sumber yang telah saya siapkan sendiri, lalu menceritakan hasil penemuannya masing-
masing. Hal ini saya terapkan karena materi yang bersifat naratif/cerita biasanya
cenderung monoton satu arah dan lebih terkesan ceramah. Maka dengan menggunakan
model pembelajaran NHT suasana pembelajaran pun menjadi terpusat pada keaktifan
siswa yang sekaligus memunculkan keberanian mereka untuk menyimpulkan dan
menyampaikan kembali kisah yang dia peroleh di hadapan teman-teman dan gurunya.

Tentunya, penerapan model pembelajaran Numbered Head Together diatas,


dilakukan dengan memperhatikan indikator pencapaian kompetensi yang sudah menjadi
acuan dalam Kopetensi Dasar. Dengan menyajikan kisah-kisah dari sumber autentik,
diharapkan siswa mendapat tambahan informasi secara asimilatif yang pada akhirnya
mampu menguatkan konsep keteladanan Nabi Sulaiman as.
B. Pembelajaran Kisah Keteladanan Nabi Sulaiaman A.S
Pada bagian ini, saya berusaha mendeskripsikan bagaimana alur pembelajaran yang saya
lakukan di kelas pada materi pelajaran Kisah Keteladanan Nabi Sulaiman a.s:

1. Setelah kegiatan pendahuluan saya melakukan pengecekan dan kesiapan siswa


2. Sebelum memasuki kegiatan inti, saya melakukan apersepsi kepada siswa guna
mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang Kisah Nabi Sulaiman a.s
3. Lalu seperti dugaan saya sebelumnya, para siswa banyak mengetahui Kisah Nabi
Sulaiman a.s dari sisi kisah yang masyhur, yang itu tertulis dalam Alquran; seperti
kisah Nabi Sulaiman a.s dengan Ratu Bilqis.
4. Kemudian saya menyampaikan kepada siswa langkah-langkah kegiatan pembelajaran
dengan model pembelajaran Numbered Head Together, dimana setiap siswa
mendapat satu nomor yang disimpan di kepala atau di dada sebagai identitasnya, lalu
siswa harus menyimpulkan sumber sesuai dengan nomor tersebut, dimana sumber-
sumber belajar telah saya sediakan dan tersebar (ditempel di tembok) area kelas.
5. Setelah aktivitas pencaian dan menyimpulkan tersebut selesai, siswa kemudian
dipersilahkan untuk membacakan hasil simpulannya masing-masing secara bergiliran.
6. Guru mengapresiasi hasil temuan siswa dan siswa lainnya yang belum mendapat
gilirannya, menyimak hasil temuan temannya. Sehingga masing-masing siswa
menceritakan kisah secara terpisah-pisah lalu digabungkan dengan temuan bagian
kisah dari teman lainnya untuk dihimpun menjadi kisah yang utuh.
7. Guru kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran, dan menyampaikan materi
pelajaran sesuai modul dengan memanfaatkan media pembelajaran.
8. Guru dan siswa merefleksi dengan menekankan inti karakter dan penguatan (inside)
keteladanan dari kisah Nabi Sulaiman dan menyimpulkan materi pelajaran.
9. Guru melakukan aktivitas postes dalam bentuk kuis

C. Suasana Refleksi kegiatan pembelajaran


Jika sebelumnya saya biasa menyampaikan materi yang bersifat naratif dengan
pembelajaran yang konvensional seperti model ceramah, kali ini saya merasa terbantu
oleh siswa, karena keterlibatannya ikut dalam menyampaikan bagian-bagian dari kisah.
Dengan model pembelajaran ini, keaktifan siswa juga terkondisikan dengan baik.masing-
masing siswa seakan-akan berlomba mencari sumber yang tugaskan guru untuk
kemudian mereka simpulkan sendiri-sendiri. Dengan demikian, setiap siswa dapat
dikatakan mereka berperan sebagai subjek dalam pembelajaran ini, sekaligus sebagai
objeknya.

D. Tanggapan Guru dan Siswa

1. Tanggapan siswa
Penerapan model pembelajaran NHT bagi siswa kelas VII, menurut para siswa
adalah hal baru mereka rasakan. Kebanyakan dari mereka merasa senang dan lebih
interaktif di kelas, baik sesama siswa dan kepada guru. Meskipun para siswa pada
akhirnya dituntut untuk membuat kesimpulan dan menceritakan kembali apa yang
telah disimpulkannya secara bergiliran.

2. Tanggapan Guru
Mengajarkan sebuah mareti yang bersifat naratif (cerita/kisah/dongeng) memanglah
memberikan suatu tantangan tersendiri bagi guru. Di samping penguasaan materi,
guru harus memikirkan strategi pembelajaran interaktif di dalamnya. Dalam dunia
pendidikan, pembelajaran Abad 21 menghendaki guru yang mampu
mengkolaborasikan tekonologi, pedagogi konsep dan pengetahuan secara holistik.
Model pembelajaran NHT, dipandang efektif dalam menyingkat waktu penyampaian
materi kepada siswa, sehingga guru tidak menuturkan sendiri cerita dari awal sampai
akhir.

E. Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Numbered Head Together


1. Kelebihan
a. Numbered Head Together adalah salah satu bentuk model pembelajaran
kooperatif yang melibatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran
b. Siswa dapat menyampaikan hasil temuannya baik secara kelompok atau individu
c. Cocok digunakan pada materi-materi yang sifatnya naratif
d. Penilaian sikap dan keterampilan dapat diamati oleh guru lebih objektif
2. Kekurangan
a. Membutuhkan energi yang lebih bagi guru untuk membuat susana kelas yang
kondusif.
b. Sebetulnya, tidak perlu identitas siswa (berupa nomor) dalam model NHT itu
ditempel/dipasang pada kepala. Karena bisa jadi dianggap menggangu bagi
penggunanya (siswa). Namun, jika dinilai dari sisi lainnya, hal itu justru
menambah keseruannya. Sehingga pembelajaranpun dirasa sangat
menyenangkan.

F. Penutup
1. Kesimpulan
Pembelajaran Kisah Keteladanan Nabi Sulaiman A.s dengan menggunakan Model
pembelajaran NHT dipandang efektif dalam hal efektifitas penyampaiannya bagi
guru. Bagi siswa, model ini mampu memotivasi mereka dalam belajar, hal ini
dicerminkan dengan kegiatan mereka mencari sumber sendiri, menyimpulkan
dan menyampaikan hasil temuannya. Pengalaman empiris inilah yang
diharapkan oleh guru menjadi stimulus/penguatan, sehingga mereka mampu
terbiasa dan menerapkannya di kehidupan sehari-hari.
2. Saran
Dalam proses penerapannya, guru harus mampu meminimalisir resiko
kegaduhan yang berdampak pada kondusitifitas lingkungan beajar di sekoah.
Namun selama hal ini dapat diantisipasi dengan baik, justru disisi lain dapat
memotivasi (terinspirasi/menggugah) bagi guru maupun siswa lainnya untuk
kemudian berusaha menciptakan kondisi belajar yang interaktif, kooperatif, dan
kolaboratif.
Lampiran Kegiatan Pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai