DISUSUN OLEH:
A. Latar Belakang
Nabi Sulaiman bin Dawud adalah satu-satunya Nabi sekaligus raja yang
memperoleh keistimewaan dari Allah Swt, sehingga bisa memahami bahasa
binatang. Dia bisa bicara dengan burung Hud Hud dan juga boleh memahami bahasa
semut. Dalam Al-Quran surah An Naml, ayat 18-26 adalah contoh dari sebahagian ayat
yang menceritakan akan keistimewaan Nabi Sulaiman a.s.
Menyampaikan materi tentang kisah keteladanan para Nabi dan Rasul Allah di
kelas sangat dinantikan oleh siswa, antusiasme ini dapat diperhatikan ketika guru
menuturkan/menyampaikan kisah-kisah, para siswa dengan setia mendengarkannya.
Dalam Alquran, terdapat 1600 Ayat berisi tentang kisah-kisah para Nabi dan Rasul, hal
ini tentu saja kemudian dipaparkan lebih dalam oleh para ulama dengan memperhatikan
penjelasan-penjelasan dari Rasulullah saw., dalam hadits-nya. Dari 1600 Ayat tersebut,
terdapat 17 Ayat yang bercerita tentang kisah keteladanan Nabi Sulaiman as.
Kitab-kitab para ulama yang mengisahkan riwayat Nabi Sulaiman as., dapat
dijumpai dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir, Kitab Hadits Shohihain (Bukhori & Muslim),
Kitab Qoshashul Anbiya li Ibni Katsir, Kitab Irsyadul ’Ibad, dan Kitab Tanqiihul Qoul
Karangan Syeikh Nawawi Al-Bantani.
Pada refleksi diri kali ini, saya berusaha menggambarkan kegiatan pembelajaran
tentang kisah Nabi Sulaiman as., yang saya rangkum dari Kitab-Kitab tersebut
menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT). Disamping dapt
mengeksplorasi antusiasme belajar, para siswa dikondisikan untuk mencari sumber-
sumber yang telah saya siapkan sendiri, lalu menceritakan hasil penemuannya masing-
masing. Hal ini saya terapkan karena materi yang bersifat naratif/cerita biasanya
cenderung monoton satu arah dan lebih terkesan ceramah. Maka dengan menggunakan
model pembelajaran NHT suasana pembelajaran pun menjadi terpusat pada keaktifan
siswa yang sekaligus memunculkan keberanian mereka untuk menyimpulkan dan
menyampaikan kembali kisah yang dia peroleh di hadapan teman-teman dan gurunya.
1. Tanggapan siswa
Penerapan model pembelajaran NHT bagi siswa kelas VII, menurut para siswa
adalah hal baru mereka rasakan. Kebanyakan dari mereka merasa senang dan lebih
interaktif di kelas, baik sesama siswa dan kepada guru. Meskipun para siswa pada
akhirnya dituntut untuk membuat kesimpulan dan menceritakan kembali apa yang
telah disimpulkannya secara bergiliran.
2. Tanggapan Guru
Mengajarkan sebuah mareti yang bersifat naratif (cerita/kisah/dongeng) memanglah
memberikan suatu tantangan tersendiri bagi guru. Di samping penguasaan materi,
guru harus memikirkan strategi pembelajaran interaktif di dalamnya. Dalam dunia
pendidikan, pembelajaran Abad 21 menghendaki guru yang mampu
mengkolaborasikan tekonologi, pedagogi konsep dan pengetahuan secara holistik.
Model pembelajaran NHT, dipandang efektif dalam menyingkat waktu penyampaian
materi kepada siswa, sehingga guru tidak menuturkan sendiri cerita dari awal sampai
akhir.
F. Penutup
1. Kesimpulan
Pembelajaran Kisah Keteladanan Nabi Sulaiman A.s dengan menggunakan Model
pembelajaran NHT dipandang efektif dalam hal efektifitas penyampaiannya bagi
guru. Bagi siswa, model ini mampu memotivasi mereka dalam belajar, hal ini
dicerminkan dengan kegiatan mereka mencari sumber sendiri, menyimpulkan
dan menyampaikan hasil temuannya. Pengalaman empiris inilah yang
diharapkan oleh guru menjadi stimulus/penguatan, sehingga mereka mampu
terbiasa dan menerapkannya di kehidupan sehari-hari.
2. Saran
Dalam proses penerapannya, guru harus mampu meminimalisir resiko
kegaduhan yang berdampak pada kondusitifitas lingkungan beajar di sekoah.
Namun selama hal ini dapat diantisipasi dengan baik, justru disisi lain dapat
memotivasi (terinspirasi/menggugah) bagi guru maupun siswa lainnya untuk
kemudian berusaha menciptakan kondisi belajar yang interaktif, kooperatif, dan
kolaboratif.
Lampiran Kegiatan Pembelajaran