Anda di halaman 1dari 9

SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BERBASIS PENDEKATAN KOMUNIKATIF

OLEH

I NENGAH SUECA
1329011008

TUGAS INDIVIDU DALAM RANGKA MENYELESAIKAN


UJIAN AKHIR MATA KULIAH LANDASAN PEMBELAJARAN
YANG DIAMPU OLEH PROF. DR. I MADE GOSONG, M.PD.

PRGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PASCASARJANA


UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2014
Skenario Pembelajaran Bahasa Indonesia
Berbasis Pendekatan Komunikatif

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia


Pokok Bahasan : Keterampilan Membaca
Topik : Memahami Cerita Pendek (Cerpen)
Tujuan :
1. Terbiasa membaca sebuah cerpen sebagai implementasi rasa syukur kepada
Tuhan karena dikaruniai indera pelihatan yang sempurna.
2. Selalu berinisiatif memberi pendapat dalam berdiskusi tentang teks cerpen.
3. Bersungguh-sungguh terhadap tugas yang diberikan dalam memahami,
membedakan, mengklasifikasikan, dan mengidentifikasikan teks cerpen
sesuai waktu yang ditentukan.
4. Mengenali struktur teks cerpen.
5. Mengidentifikasi isi teks cerpen.
6. Mengidentifikasi unsur-unsur cerpen.
7. Membaca efektif cerpen untuk menangkap makna cerpen.

Kegiatan Pembelajaran Berbasis Pendekatan Komunikatif


1. Pendahuluan
Kegiatan pembelajaran merupakan hal utama dalam suatu pembelajaran.
Kegiatan ini meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan bertujuan untuk menciptakan
suasana awal pembelajaran yang efektif dan memungkinkan siswa dapat
mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Terkait hal tersebut, pendahuluan
kegiatan pembelajaran berbasis pendekatan komunikatif tentang memahami
cerita pendek terlihat pada langkah-langkah berikut ini.
a. Guru mempersiapkan kelas; mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa,
dan mengondisikan siswa dengan kondisi pembelajaran sebelumnya. Ketika
memulai pembelajaran, guru menyapa anak dengan nada bersemangat dan
gembira (mengucapkan salam), mengecek kehadiran para siswa dan
menanyakan ketidakhadiran siswa, melakukan apersepsi, dan memamparkan

Skenario Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Pendekatan Komunikatif | 1


tujuan pembelajaran. Hal ini sesuai pendapat Kemendikbud (2013) yang
menyatakan bahwa dalam pendahuluan kegiatan pembelajaran guru membuka
pelajaran dengan menyapa siswa dan menanyakan kabar mereka serta
bagaimana perasaan mereka di kelas yang baru.
b. Siswa merespons salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi
pembelajaran sebelumnya. Dalam hal ini terjadi interaksi antara guru dan siswa
untuk membangun situasi pembelajaran yang komunikatif.
c. Guru bertanya tentang suasana komunikasi yang terjadi di lingkungan keluarga
sebagai kegiatan apersepsi dalam pembelajaran cerpen. Kegiatan ini dilakukan
guru untuk mengarahkan siswa ke dalam pokok pembahasan yang akan
diberikan.
d. Guru memberikan informasi tentang keterkaitan apersepsi dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Informasi ini akan membangun
pemahaman siswa bahwa kegiatan sehari-hari (kontekstual) merupakan bagian
sebuah pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan. Oleh sebab itu,
pembelajaran dalam konteks ini bersifat praktis dan senyatanya, yaitu bersifat
komunikatif.
e. Guru memotivasi siswa dengan menyatakan bahwa setiap suasana komunikasi
yang terjadi dalam keluarga adalah bagian dari sebuah cerita yang pada
dasarnya memiliki kelebihan tersendiri. Dalam hal ini guru menekankan bahwa
kegiatan sehari-hari yang dijadikan apersepsi adalah bagian nyata dalam
sebuah pembelajaran.
f. Guru menyampaikan kompetensi, indikator, tujuan, manfaat, materi dan
langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan tentang cerita pendek
sehingga tercipta konsep yang dapat diaplikasian dalam kegidupan sehari-hari.
Dalam hal ini, guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan yang
akan dicapai dari kegiatan tersebut. Hal ini senada dengan pernyataan yang
terdapat dalam modul Pendekatan dan Strategi Pembelajaran; Saintifik
(2013:8) yang menyebutkan bahwa tujuan utama kegiatan pendahuluan adalah
memantapkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang telah dikuasai
yang berkaitan dengan materi pelajaran baru yang akan dipelajari oleh siswa.
Guru mengupayakan agar siswa yang belum paham suatu konsep dapat

Skenario Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Pendekatan Komunikatif | 2


memahami konsep tersebut, sedangkan siswa yang mengalami kesalahan
konsep, kesalahan tersebut harus dihilangkan. Dalah kegiatan ini guru
mengupayakan untuk menunjukkan fenomena atau kejadian “aneh” atau
“ganjil” (discrepant event) yang dapat menggugah timbulnya pertanyaan pada
diri siswa. Dengan demikian, dalam kegiatan pendahuluan, guru menautkan
apersepsi agar tercipta pembelajaran yang bermakna. Hal ini sesuai dengan
hakikat pembelajaran komunikatif yang berfokus pada “sudent centre”.

2. Kegiatan inti
Kegiatan inti merupakan kegiatan utama dalam proses pembelajaran atau
dalam proses penguasaan pengalaman belajar (learning experience) siswa.
Kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses pembentukan pengalaman
dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu
tertentu. Dalam modul Pendekatan dan Strategi Pembelajaran; Saintifik (2013:8),
kegiatan inti ditujukan untuk mengontruksikan konsep, hukum atau prinsip oleh
siswa dengan bantuan dari guru melalaui langkah-langkah kegiatan yang
diberikan di muka. Senada dengan hal itu, Kemendikbud (2013) menyatakan
bahwa kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan matapelajaran, yang meliputi proses observasi, menanya,
mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi. Berdasarkan hal itu, adapun
kegiatan inti pembelajaran berbasis pendekatan komunikatif tentang memahami
cerita pendek terlihat pada langkah-langkah berikut ini.
a. Membangun konteks (building knowledge of the field)
Membangun konteks adalah langkah awal yang harus ada dalam pembelajaran
berbasis komunikatif. Hal ini dikarenakan pembelajaran berbasis komunikatif
bersifat kontekstual. Terkait hal tersebut, Littlewood (1981) menyatakan bahwa
membangun konteks berfokus pada bentuk-bentuk bahasa yang relevan (tata
bahasa, pengucapan, frasa, ungkapan, dan kosakata) dan fungsinya. Tujuannya
adalah membantu peserta didik untuk memeroleh pengetahuan tentang aturan-
aturan kebahasaan dan kosakata agar mereka mampu memproduksi bahasa yang
berterima pada tingkat kalimat. Fungsi kegiatan ini adalah menyiapkan peserta
didik dalam komunikasi selanjutnya. Contoh kegiatan yang dapat dilakukan pada

Skenario Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Pendekatan Komunikatif | 3


tahap ini adalah peniruan (drilling) dan pelatihan tanya jawab. Dalam hal ini siswa
melakukan kegiatan sebagai mberikut.
a) Siswa menyimak penjelasan guru tentang cerita pendek.
b) Siswa mencermati contoh-contoh cerita pendek yang dibagikan guru.
c) Siswa diarahkan untuk membentuk kelompok dengan anggota 4—6 orang.
Perhatian siswa dipancing oleh guru dengan menggunakan guntingan judul dan
bagian isi cerpen “Air dan Api”. Siswa diminta menebak isi informasinya.
d) Siswa diarahkan perhatiannya dengan meminta wakil kelompok memberikan
pendapatnya secara bersungguh-sungguh berdasar pengetahuan awalnya.
e) Dalam suasana diskusi kelas, siswa disuruh menjawab pertanyaan guru. Hal ini
dilakukan untuk membangun pemahaman tentang teks cerpen Indonesia.
Pertanyaan yang diberikan berkaitan dengan indikator yang harus dicapai oleh
siswa, seperti (1) Pernahkah kamu membaca cerita pendek? (2) Dapatkah kamu
mengatakan apa itu ceita pendek? (3) Dapatkah kamu menyebutkan struktur
teks cerpen? (4) Dapatkan kalian menyebutkan unsur apa saja yang
membangun cerita pendek?
Dari tahapan tersebut terlihat bahwa siswa melakukan kegiatan
pengamatan terhadap contoh cerpen yang diberikan oleh guru. Hal ini berarti
dalam pembelajaran memahami cerita pendek ini sudah menerapkan proses yang
harus dilewati dalam pembelajaran saintifik yakni kegiatan “observasi” atau
“mengamati”. Dengan proses ini pembentukan konteks (pengetahuan siswa) akan
lebih bermakna sesuai dengan tujuan pembelajaran komunikatif.

b. Pemodelan teks (modelling of text)


Dalam langkah ini dilakukan pemodelan untuk meningkatkan kompetensi
siswa dalam menentukan struktur atau kaidah cerita pendek. Kegiatan ini
bertujuan memberikan pelatihan dalam tugas-tugas secara keseluruhan,
meningkatkan motivasi, memungkinkan pembelajaran yang alami, dan
menciptakan konteks yang mendukung pembelajaran. Tahap yang dilakukan
dalam hal ini merupakan kegiatan yang masih berhubungan dengan tahap
sebelumnya. Tahapn tersebbut antara laian sebagai berikut.
a) Setelah menjawab pertanyaan, peserta didik menyimak guru membacakan
cerita pendek berjudul “Air dan Api”. Sambil mendengarkan hal-hal

Skenario Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Pendekatan Komunikatif | 4


pembacaan oleh guru, peserta didik mencermati hal-hal yang menarik dan
nyaman dinikmati dari cerpen tersebut.
b) Siswa mempertanyakan tentang hal-hal (positif, negatif, menonjol, baru, sering
muncul, dll.) yang terdapat pada cerpen “Air dan Api”.
c) Dengan teknik catat bersusun, peserta didik melengkapi tabel untuk mendalami
pemahaman pada isi cerpen.
Dari tahapan itu terlihat bahwa kegiatan pembelajaran yang terjadi adalah
berupa kegiatan “mengamati” dan “menanya”. Hal ini sesuai dengan konsep atau
proses yang ditekankan dalam pembelajaran yang menggunakan kurikulum 2013.
Dengan konsep ini pembelajaran lebih bersifat inkuiri yang dapat dikaitkan
dengan konteks yang dialami siswa.

c. Pemecahan masalah bersama (joint construction of text)


Pembelajaran berbasis komunikatif lebih ditekankan pada kegiatan siswa.
Hal ini dilakukan agar keberhasilan pembelajaran tidak hanya bersifat teoretik
tetapi dapat berfungsi secara fungsional. Terlebih lagi dalam pembelajaran bahasa.
Oleh sebab itu, langkah pembelajaran yang berbasis komunikatif harus terdapat
pemecahan masalah yang dilakukan oleh siswa. Hal ini senada dengan isi
kurikulum 2013 (2013:5) yang berbunyi pembelajaran harus berisi kegiatan
proses menalar untuk mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, dan
menganalisis data. Untuk itulah, dalam langkah pembelajaran komunikatif yang
berkaitan dengan memahami cerita pendek terdiri atas tahapan berikut.
a) Dalam diskusi kelompok, peserta didik menjawab/mengajukan pertanyaan
tentang isi teks cerpen dalam diskusi kelompok kecil.
b) Siswa mengenali struktur teks cerita pendek “Air dan Api” khususnya pada
alur yang menyangkut orientasi, komplikasi, dan resolusi.
c) Siswa mengidentifikasi bagian awal ceita yang berup lukisan, waktu, tempat,
atau kejadian pada cerita pendek “Air dan Api”.
d) Siswa mengenali unsur teks cerita pendek “Air dan Api” mengenai tema, tokoh
dan penokohan, latar, alur (konfliks dan klimaks) dan amanat.
e) Siswa menandai masalah yang dihadapi pelaku cerita pada cerita pendek “Air
dan Api”.

Skenario Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Pendekatan Komunikatif | 5


f) Siswa mengidentifikasi puncak ketegangan pada cerita pendek “Air dan Api”.
g) Siswa mengidentifikasi isi dan pesan yang disampaiakan pada cerita pendek
“Air dan Api”.

d) Pemecahan masalah secara mandiri (independent construction of text)


Dalam pembelajaran komunikatif, selaian masalah dipecahkan memalui
kelompok, siswa juga memecahkan masalah secara mandiri. Hal ini dilakukan
agar siswa tidak hanya mampu menguasai kompetensi kognitif yang diinginkan,
tetapi juga dapat menguasai keterampilan (komunikasi) sesuai konteksnya.
Dengan demikian proses pembelajaran tidak akan terkesan artifisian, tetapi lebih
bersifat senyatanya (sesuai dengan konteks). Ini berarti proses yang ditekankan
dalam pembelajaran kurikulum 2013 “mengomunikasikan” sesuatu yang
terlaksana dan tercapai seperti yang diharapkan. Terkait hal itu, pemecahan
masalah secara mandiri yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran memahami
cerita pendek meliputi tahapan berikut.
a) Siswa mengaitkan isi cerpen dengan kehidupan nyata sehari-hari.
b) Siswa mengomunikasikan hal-hal menarik yang terdapat dalam cerpen “Air
dan Api” yang dibaca dan dihayati.
c) Siswa mengungkapkan atau menuliskan pesan/nasihat dari cerita pendek “Air
dan Api”.
d) Siswa menemukan makna kata sulit dalam cerita pendek “Air dan Api” sesuai
dengan makna dalam kamus.
e) Siswa menyusun kalimat dengan menggunakan kata-kata yang baru saja
ditemukan dari kamus.
Dari tahapan itu terlihat bahwa kegiatan pembelajaran bersifat fungsional
dan kontekstual. Hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran yang bersifat
komunikatif. Siswa tidak hanya mengetahui unsur-unsur kebahasaan, tetapi juga
menguasai menerapkan unsur kebahasaan dalam pembuatan kalimat dan
menggunakannya dalam berkomunikasi (konteks). Oleh sebab itu, kegiatan
komunikatif dan kegiatan interaksi sosial terjadi dalam proses ini. Untuk itulah
dapat dikatakan bahwa pembelajaran memahami cerpen berbasis komunikatif ini
dapat memberikan hasil yang ganda, yakni pengetahuan dan keterampilan siswa
dalam berbahasa sesuai konteksnya.

Skenario Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Pendekatan Komunikatif | 6


3. Penutup
Kegiatan terakhir dalam pembelajaran adalah penutup. Dalam kegiatan
penutup, siswa dibimbing oleh guru membuat rangkuman pembelajaran dan
melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten
dan terprogram. Kegiatan ini ditujukan untuk dua hal pokok. Pertama, validasi
terhadap konsep, hukum atau prinsip yang telah dikonstruk oleh siswa. Kedua,
pengayaan materi pelajaran yang dikuasai siswa. Penutup dalam pembelajaran
berbasis pendekatan komunikatif tentang memahami cerita pendek adalah sebagai
berikut.
a) Siswa dibimbingan oleh guru menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilakukan, yaitu tentang memahami cerita pendek.
b) Guru bersama dengan siswa mengadakan refleksi terkait pembelajaran
memahami cerita pendek.
c) Guru melakukan evaluasi untuk mengukur ketercapaian tentang pemahaman
siswa terkait cerita pendek.
d) Guru memberikan tugas rumah sebagai bahan pengayaan untuk siswa.
e) Guru menyampaikan pembelajaran yang akan datang.
f) Guru menutup pelajaran dengan memberikan salam penutup.

Demikianlah langkah-langkah pembelajaran memahami cerita pendek


berbasis pendekatan komunikatif. Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran berbasis komunikatif lebih ditekankan pada student centre yang
dapat memberikan kontribusi ganda kepada siswa. Selain mendapatkan
pengetahuan, siswa juga terampil dalam menggunakan bahasa sesuai konteksnya.
Ini berarti hakikat pembelajaran bahasa sebagai alat komunikasi dapat difasilitasi
dengan pendekatan komunikatif. Selain itu, pembelajaran tidak terkesan artifisian,
tetapi lebih bersifat senyatanya sesuai konteks yang dipelajari.

Skenario Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Pendekatan Komunikatif | 7


Daftar Rujukan

Kemendikbud. 2013. Bahan Ajar Training of Trainer Implementasi Kurikulum


2013; Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
SD/SMP/SMA/SMK. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebuadayaan.

------- .2013. Kurikulum 2013; Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Atas


(SMA)/Madrasah Aliyah (MA). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebuadayaan.

-------. 2013. Modul Pendekatan dan Strategi Pembelajaran; Saintifik. Jakarta:


Kementerian Pendidikan dan Kebuadayaan.

Littlewood, William. 1981. Communicative Language Teaching. Cambridge:


Press Syndicate of the University of Cambridge.

Skenario Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Pendekatan Komunikatif | 8

Anda mungkin juga menyukai