https://medialingkunganhidup.co.id
Contact person :
Drs. Odi Junaedi, M.si (Ketua Umum) 081282700119
Aji Tarmuji, ST, SH (Sekretaris Jenderal) 08170008189
Ir. Kamsul Hidayat (Bendahara Umum) 081383057467
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 30 Mei 2022
DIKETAHUI
Ir.FERDINAND PANGGABEAN
Ketua Dewan Pengawas
Anggaran Dasar (AD)
dan
KOMNAS PPLH
ANGGARAN DASAR
MUKADIMAH
Kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa ditentukan oleh kemampuan bangsa itu dalam
memanfaatkan potensi kekayaan sumber daya alam dan manusianya sebagai pemberian dan
karunia dari Tuhan YME yang perlu dipelihara dengan sebaik-baiknya. Untuk dapat
memanfaatkan potensi-potensi tersebut dengan sebaik-baiknya dan seluas-luasnya
diperlukan tata kelola yang baik dan terencana dari semua kegiatan pembangunan yang
dilaksanakan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat umum; Termasuk di dalamnya
upaya pengendalian dan pemanfaatan lingkungan hidup yang seimbang.
Pembinaan terhadap para pemangku kepentingan dalam bidang-bidang industri yang sangat
erat berkaitan dengan dampak lingkungan harus dilakukan secara terus menerus,
berkesinambungan, dan terarah yaitu menuju kepada masyarakat Indonesia yang sadar
terhadap pelestarian lingkungan hidupnya, serta mampu mengelola sampah atau limbah
yang merusak lingkungan menjadi produk yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat luas
seperti menjadi energi baru terbarukan, produk-produk daur ulang hingga produk-produk
metalurgi yang baru yang dapat dipergunakan kembali sebagai bahan baku industri.
Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan pengendalian dan
pemanfaatan lingkungan hidup adalah salah satu dari tujuan didirikannya organisasi ini.
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dengan ini para pemangku kepentingan dalam
pengendalian dan pemanfaatan lingkungan hidup seluruh Indonesia berhimpun dalam suatu
wadah organisasi yang berbadan hukum, yang bernama KOMITE NASIONAL
PENGENDALIAN DAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN HIDUP (KOMNAS PPLH)
dengan anggaran dasar sebagai berikut:
BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Pasal 2
(1) KOMNAS PPLH yang dimaksud dengan pasal 1, merupakan perkumpulan KOMNAS
PPLH didirikan di Jakarta pada tanggal 08 November 2021 untuk jangka waktu yang
tidak ditentukan.
(2) KOMNAS PPLH berkedudukan di Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) yang sekarang ini bertempat di Jakarta.
(3) KOMNAS PPLH WILAYAH dibentuk di provinsi-provinsi di dalam Wilayah NKRI.
(4) KOORDINATOR dibentuk di kabupaten/kota.
BAB II
AZAS, TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 6
(1) Anggota KOMNAS PPLH terdiri dari KOMNAS PPLH Provinsi dan KOORDINATOR
PPLH Kabupaten/kota di seluruh Indonesia, perorangan dan/atau organisasi yang
mempunyai minat dan/atau kegiatan di bidang pengendalian dan pemanfaatan
lingkungan hidup.
(2) Anggota KOMNAS PPLH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi syarat
yang ditentukan dalam ANGGARAN RUMAH TANGGA.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 7
BAB V
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
Pasal 9
Pasal 10
(1) Pembina KOMNAS PPLH adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia
(2) Pembina KOMNAS PPLH adalah Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral dan Menteri
Perindustrian.
(3) SATUAN TUGAS (SATGAS) Dipimpimpin oleh satu orang ketua satgas dan di bantu
sekertaris Bendahara dan anggota satgas
Pasal 11
Pasal 12
(1) Masa jabatan pengurus KOMNAS PPLH, KOMNAS PPLH Wilayah, dan Koordinator
Kabupaten/Kota berlaku untuk masa bakti 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali 1
(satu) kali untuk masa bakti kepengurusan berikutnya.
(2) Apabila dalam masa jabatan sebagai Pengurus yang bersangkutan sudah tidak dapat
melaksanakan tugasnya dikarenakan tersangkut masalah hukum, berhalangan tetap atau
sakit keras maka akan diangkat orang lain dari internal KOMNAS PPLH yang
memenuhi syarat sebagai Plt yang menggantikannya.
(3) Pada akhir masa bakti kepemimpinan, Ketua Umum menyerahkan memori pertanggung
jawaban atas pelaksanaan tugas kepada Ketua Umum masa bakti berikutnya.
(4) Pada akhir masa bakti kepengurusan, Ketua KOMNAS PPLH Wilayah dan Koordinator
Kabupaten/Kota melakukan serah terima amanah dengan “Berita Serah Terima
Amanah” disertai dengan memori pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugasnya
kepada Ketua Wilayah Provinsi, Koordinator Kabupaten/Kota masa bakti berikutnya.
Pasal 13
Pasal 14
Ketua Bidang dan Satuan Tugas (SATGAS) adalah para pejabat pengemban amanah di
KOMNAS PPLH dan Wilayah yang bertugas sebagai:
Pasal 15
(1) Pengurus KOMNAS PPLH ditetapkan oleh Surat Keputusan Ketua Umum.
(2) Ketua KOMNAS PPLH Wilayah dan Koordinator Kabupaten/Kota ditetapkan oleh
Surat Keputusan Ketua Umum.
Pasal 16
Pasal 17
(1) Musyawarah terdiri dari:
a. Musyawarah Nasional KOMNAS PPLH
b. Musyawarah Wilayah KOMNAS PPLH di Provinsi setempat.
(2) Musyawarah Nasional dan Musyawarah Wilayah KOMNAS PPLH diselenggarakan
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
(3) Pengurus KOMNAS PPLH melaksanakan Rapat Kerja dalam satu tahun sekali
(4) Musyawarah Nasional KOMNAS PPLH merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dari
perkumpulan ini.
(5) Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB) KOMNAS PPLH dilakukan apabila
terjadi sesuatu hal mendesak yang tidak bisa menunggu rapat tahunan.
Pasal 18
(1) Musyawarah dan atau rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dan Pasal 20
anggaran dasar ini sah apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (setengah) jumlah KOMNAS
PPLH Wilayah (untuk Musyawarah Nasional) dan Koordinator Kabupaten/Kota (untuk
Musyawarah Wilayah).
(2) Pengambilan keputusan pada dasarnya diusahakan secara musyawarah dan mufakat.
Apabila tidak tercapai kata mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak.
(3) Dalam hal mengambil keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), sekurang-
kurangnya harus disetujui oleh 2/3 (dua pertiga) dari peserta yang hadir.
(4) Dalam hal jumlah peserta musyawarah dan atau rapat kerja belum memenuhi kuorum,
maka musyawarah atau rapat ditunda kembali untuk waktu paling sedikit 30 menit.
(5) Dalam hal jumlah peserta musyawarah atau rapat belum juga memenuhi kuorum setelah
selang waktu penundaan berakhir maka musyawarah tetap dapat diselenggarakan dan
semua keputusan yang ditetapkan dianggap sah serta bersifat final dan mengikat.
BAB VII
KEUANGAN
Pasal 20
Keuangan KOMNAS PPLH dan KOMNAS PPLH Wilayah diperoleh dari pendapatan yang
sah menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang diberikan oleh Satuan
Bisnis Unit (SBU), hasil kerjasama dengan Pihak Lain, dan sumbangan dari organisasi,
badan atau perseorangan dari dalam dan luar negeri yang sifatnya tidak mengikat serta tidak
bertentangan dengan visi dan misi organisasi ini.
BAB VIII
IKATAN HUKUM
Pasal 21
(1) Ketua Umum KOMNAS PPLH dapat bertindak untuk dan atas nama KOMNAS PPLH
melakukan perikatan hukum dengan Pihak Ketiga.
(2) Ketua KOMNAS PPLH Wilayah atas sepengetahuan KOMNAS PPLH Pusat dapat
membuat perikatan perjanjian dengan Pihak Ketiga.
(3) Rancangan perikatan Hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
disampaikan oleh Ketua Umum atau Ketua Wilayah pada rapat pimpinan harian.
BAB IX
ATRIBUT KOMNAS PPLH
Pasal 22
(1) Logo KOMNAS PPLH dipergunakan bagi KOMNAS PPLH Pusat, Wilayah,
Koordinator Kabupaten/Kota dan Satgas.
(2) Logo tersebut dipakai untuk berbagai jenis keperluan, blanko-blanko, surat, plakat,
kartu nama, kartu Identitas Anggota (KTA) dan lain-lain keperluan.
(3) Untuk KOMNAS PPLH Wilayah, pada logo dapat ditambahkan nama daerah dan
alamat masing-masing jika diperlukan.
BAB X
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN KOMNAS
PPLH
Pasal 23
(1) Dalam hal pembubaran dan perubahan anggaran dasar KOMNAS PPLH dinyatakan sah
apabila:
a. Sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari anggota harus menghadiri rapat
b. Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari
jumlah peserta yang hadir
(2) Pembubaran KOMNAS PPLH hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah Nasional
yang dihadiri oleh anggota sesuai pasal (1) serta mendapat persetujuan dari minimal 4
(empat) orang Para Pendiri KOMNAS PPLH atau para ahli warisnya.
(3) Dalam hal KOMNAS PPLH dibubarkan, maka kekayaan KOMNAS PPLH diserahkan
kepada Badan/Lembaga Kemasyarakatan di Indonesia yang kegiatannya di bidang
lingkungan hidup dan/atau sosial kemasyarakatan.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini akan
diatur dalam peraturan organisasi.
Pasal 25
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Di Tetapkan di Jakarta
Tanggal 10 Nopember 2021
Perumus Anggaran Rumah Tangga
(KOMNAS PPLH)
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
(1) Keanggotaan organisasi KOMNAS PPLH terdiri dari perorangan dan/atau badan usaha
yang mempunyai minat dan/atau kegiatan di bidang pengendalian dan pemanfaatan
lingkungan hidup.
(2) Keanggotaan organisasi KOMNAS PPLH harus memenuhi ketentuan:
a. Menerima Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, program organisasi, dan
peraturan organisasi
b. Bersedia mengikuti kegiatan yang ditentukan oleh organisasi
c. Ditetapkan dan disahkan oleh pimpinan organisasi
BAB II
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Pasal 2
Pasal 3
BAB III
PEMBERHENTIAN ANGGOTA
Pasal 4
BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
Pasal 5
(1) Pembina terdiri dari Pembina KOMNAS PPLH dan Pembina KOMNAS PPLH Wilayah.
(2) Penasehat terdiri dari Penasehat KOMNAS PPLH
(3) Pengurus terdiri dari pengurus KOMNAS PPLH, KOMNAS PPLH Wilayah, dan
Koordinator Kabupaten/Kota.
Pasal 6
(1) Pengurus KOMNAS PPLH Wilayah beserta Satgasnya dikukuhkan dalam Musyawarah
Wilayah KOMNAS PPLH Wilayah/Provinsi.
(2) Pengurus KOMNAS PPLH Wilayah disahkan dengan Keputusan Ketua Umum
KOMNAS PPLH
(3) Pengurus KOMNAS PPLH Wilayah dilantik oleh Ketua Umum KOMNAS PPLH.
(4) Koordinator Kabupaten diangkat oleh Ketua KOMNAS PPLH Wilayah.
Pasal 7
(1) Pengurus KOMNAS PPLH Pusat dan Wilayah berkewajiban untuk menjalankan semua
ketentuan yang tercantum dalam AD/ART, Keputusan Musyawarah Nasional dan
Keputusan Musyawarah Wilayah.
(2) Dalam menjalankan kebijakan umum, KOMNAS PPLH dan KOMNAS PPLH Wilayah
merupakan badan yang bersifat kolektif.
(3) KOMNAS PPLH Pusat dan Wilayah berkewajiban memberikan pertanggung jawaban
kepada Musyawarah Nasional dan Musyawarah Wilayah KOMNAS PPLH Wilayah.
BAB V
PERGANTIAN ANTAR WAKTU
Pasal 8
(1) Pergantian Antar Waktu (PAW) Pengurus KOMNAS PPLH ditetapkan melalui Surat
Keputusan Ketua Umum.
(2) Pergantian Antar Waktu (PAW) Pengurus KOMNAS PPLH Wilayah ditetapkan melalui
Surat Keputusan Ketua Umum.
BAB VI
PEMBINA
Pasal 9
(1) Pembina KOMNAS PPLH adalah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Kementrian Perindustrian Republik
Indonesia.
(2) Pembina KOMNAS PPLH Wilayah adalah Gubernur
BAB VII
PESERTA MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pimpinan Sidang Musyawarah Wilayah KOMNAS PPLH adalah Ketua Umum KOMNAS
PPLH Wilayah.
Pasal 14
Pasal 15
Rapat Pimpinan Paripurna KOMNAS PPLH dipimpin oleh Sekretaris Jenderal KOMNAS
PPLH dan dihadiri oleh seluruh pengurus KOMNAS PPLH dan Satuan Tugas.
Pasal 16
Rapat Pimpinan Harian KOMNAS PPLH dipimpin oleh Sekretaris Jenderal atau ketua
bidang.
Pasal 17
Rapat Pimpinan Paripurna KOMNAS PPLH Wilayah dihadiri oleh seluruh pengurus
KOMNAS PPLH Wilayah dan Koordinator Kabupaten/Kota dan Satuan Tugas.
Pasal 18
Rapat Pimpinan Harian KOMNAS PPLH Wilayah dipimpin oleh Ketua KOMNAS PPLH
Wilayah dan dihadiri oleh sekretaris, bendahara, para ketua bidang dan Satuan Tugas.
Pasal 19
Rapat Paripurna tingkat nasional dan wilayah dapat diperluas sesuai keperluan.
Pasal 20
(1) Hak bicara pada dasarnya menjadi hak perorangan yang diatur oleh kelompok-
kelompok peserta demi ketertiban pembicaraan.
(2) Hak suara yang diperlukan dalam pengambilan keputusan yang dimiliki oleh
anggota/peserta dilakukan oleh peserta.
BAB IX
KEUANGAN
Pasal 21
(1) KOMNAS PPLH Pusat dan Wilayah diperoleh dari pendapatan yang sah berupa jasa-
jasa konsultasi atau pembinaan.
(2) KOMNAS PPLH Pusat dan Wilayah diperkenankan menerima sumbangan dari donatur
pemerintah atau pun swasta, dan simpatisan yang sifatnya tidak mengikat.
(3) Hal-hal yang menyangkut pemasukan dan pengeluaran keuangan dari dan untuk
organisasi, wajib dipertanggung jawabkan dalam forum-forum yang akan ditentukan
dalam peraturan organisasi.
(4) Dalam musyawarah semua pemasukan dan pengeluaran keuangan harus
dipertanggung jawabkan dalam forum.
BAB X
PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 22
Pasal 23
(1) Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga akan ditetapkan oleh
Ketua Umum.
(2) Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak ditanda tangani.
Di tetapkan d Jakarta
Tanggal 10 November Tahun 2021
Ketua Tim Perumus
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan Nomor Induk
Berusaha (NIB) kepada:
NIB ini berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia selama menjalankan kegiatan usaha dan berlaku sebagai hak akses
kepabeanan, pendaftaran kepesertaan jaminan sosial kesehatan dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta bukti pemenuhan
laporan pertama Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan (WLKP).
Pelaku Usaha dengan NIB tersebut di atas dapat melaksanakan kegiatan berusaha sebagaimana terlampir dengan tetap
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Menteri Investasi/
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal,
1. Dokumen ini diterbitkan sistem OSS berdasarkan data dari Pelaku Usaha, tersimpan dalam sistem OSS, yang menjadi tanggung jawab
Pelaku Usaha.
2. Dalam hal terjadi kekeliruan isi dokumen ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
3. Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE-BSSN.
4. Data lengkap Perizinan Berusaha dapat diperoleh melalui sistem OSS menggunakan hak akses.
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
1. Dengan ketentuan bahwa NIB tersebut hanya berlaku untuk Kode dan Judul KBLI yang tercantum dalam lampiran ini.
2. Pelaku Usaha wajib memenuhi persyaratan dan/atau kewajiban sesuai Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK)
Kementerian/Lembaga (K/L).
3. Verifikasi pemenuhan persyaratan Pelaku Usaha dilakukan oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah terkait.
4. Lampiran ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari dokumen NIB tersebut.
1. Dokumen ini diterbitkan sistem OSS berdasarkan data dari Pelaku Usaha, tersimpan dalam sistem OSS, yang menjadi tanggung jawab
Pelaku Usaha.
2. Dalam hal terjadi kekeliruan isi dokumen ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
3. Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE-BSSN.
4. Data lengkap Perizinan Berusaha dapat diperoleh melalui sistem OSS menggunakan hak akses.
1. Dokumen ini diterbitkan sistem OSS berdasarkan data dari Pelaku Usaha, tersimpan dalam sistem OSS, yang menjadi tanggung jawab
Pelaku Usaha.
2. Dalam hal terjadi kekeliruan isi dokumen ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
3. Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE-BSSN.
4. Data lengkap Perizinan Berusaha dapat diperoleh melalui sistem OSS menggunakan hak akses.
Anggaran Dasar (AD)
dan
KOMNAS PPLH
ANGGARAN DASAR
MUKADIMAH
Kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa ditentukan oleh kemampuan bangsa itu dalam
memanfaatkan potensi kekayaan sumber daya alam dan manusianya sebagai pemberian dan
karunia dari Tuhan YME yang perlu dipelihara dengan sebaik-baiknya. Untuk dapat
memanfaatkan potensi-potensi tersebut dengan sebaik-baiknya dan seluas-luasnya
diperlukan tata kelola yang baik dan terencana dari semua kegiatan pembangunan yang
dilaksanakan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat umum; Termasuk di dalamnya
upaya pengendalian dan pemanfaatan lingkungan hidup yang seimbang.
Pembinaan terhadap para pemangku kepentingan dalam bidang-bidang industri yang sangat
erat berkaitan dengan dampak lingkungan harus dilakukan secara terus menerus,
berkesinambungan, dan terarah yaitu menuju kepada masyarakat Indonesia yang sadar
terhadap pelestarian lingkungan hidupnya, serta mampu mengelola sampah atau limbah
yang merusak lingkungan menjadi produk yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat luas
seperti menjadi energi baru terbarukan, produk-produk daur ulang hingga produk-produk
metalurgi yang baru yang dapat dipergunakan kembali sebagai bahan baku industri.
Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan pengendalian dan
pemanfaatan lingkungan hidup adalah salah satu dari tujuan didirikannya organisasi ini.
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dengan ini para pemangku kepentingan dalam
pengendalian dan pemanfaatan lingkungan hidup seluruh Indonesia berhimpun dalam suatu
wadah organisasi yang berbadan hukum, yang bernama KOMITE NASIONAL
PENGENDALIAN DAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN HIDUP (KOMNAS PPLH)
dengan anggaran dasar sebagai berikut:
BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Pasal 2
(1) KOMNAS PPLH yang dimaksud dengan pasal 1, merupakan perkumpulan KOMNAS
PPLH didirikan di Jakarta pada tanggal 08 November 2021 untuk jangka waktu yang
tidak ditentukan.
(2) KOMNAS PPLH berkedudukan di Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) yang sekarang ini bertempat di Jakarta.
(3) KOMNAS PPLH WILAYAH dibentuk di provinsi-provinsi di dalam Wilayah NKRI.
(4) KOORDINATOR dibentuk di kabupaten/kota.
BAB II
AZAS, TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 6
(1) Anggota KOMNAS PPLH terdiri dari KOMNAS PPLH Provinsi dan KOORDINATOR
PPLH Kabupaten/kota di seluruh Indonesia, perorangan dan/atau organisasi yang
mempunyai minat dan/atau kegiatan di bidang pengendalian dan pemanfaatan
lingkungan hidup.
(2) Anggota KOMNAS PPLH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi syarat
yang ditentukan dalam ANGGARAN RUMAH TANGGA.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 7
BAB V
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
Pasal 9
Pasal 10
(1) Pembina KOMNAS PPLH adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia
(2) Pembina KOMNAS PPLH adalah Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral dan Menteri
Perindustrian.
(3) SATUAN TUGAS (SATGAS) Dipimpimpin oleh satu orang ketua satgas dan di bantu
sekertaris Bendahara dan anggota satgas
Pasal 11
Pasal 12
(1) Masa jabatan pengurus KOMNAS PPLH, KOMNAS PPLH Wilayah, dan Koordinator
Kabupaten/Kota berlaku untuk masa bakti 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali 1
(satu) kali untuk masa bakti kepengurusan berikutnya.
(2) Apabila dalam masa jabatan sebagai Pengurus yang bersangkutan sudah tidak dapat
melaksanakan tugasnya dikarenakan tersangkut masalah hukum, berhalangan tetap atau
sakit keras maka akan diangkat orang lain dari internal KOMNAS PPLH yang
memenuhi syarat sebagai Plt yang menggantikannya.
(3) Pada akhir masa bakti kepemimpinan, Ketua Umum menyerahkan memori pertanggung
jawaban atas pelaksanaan tugas kepada Ketua Umum masa bakti berikutnya.
(4) Pada akhir masa bakti kepengurusan, Ketua KOMNAS PPLH Wilayah dan Koordinator
Kabupaten/Kota melakukan serah terima amanah dengan “Berita Serah Terima
Amanah” disertai dengan memori pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugasnya
kepada Ketua Wilayah Provinsi, Koordinator Kabupaten/Kota masa bakti berikutnya.
Pasal 13
Pasal 14
Ketua Bidang dan Satuan Tugas (SATGAS) adalah para pejabat pengemban amanah di
KOMNAS PPLH dan Wilayah yang bertugas sebagai:
Pasal 15
(1) Pengurus KOMNAS PPLH ditetapkan oleh Surat Keputusan Ketua Umum.
(2) Ketua KOMNAS PPLH Wilayah dan Koordinator Kabupaten/Kota ditetapkan oleh
Surat Keputusan Ketua Umum.
Pasal 16
Pasal 17
(1) Musyawarah terdiri dari:
a. Musyawarah Nasional KOMNAS PPLH
b. Musyawarah Wilayah KOMNAS PPLH di Provinsi setempat.
(2) Musyawarah Nasional dan Musyawarah Wilayah KOMNAS PPLH diselenggarakan
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
(3) Pengurus KOMNAS PPLH melaksanakan Rapat Kerja dalam satu tahun sekali
(4) Musyawarah Nasional KOMNAS PPLH merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dari
perkumpulan ini.
(5) Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB) KOMNAS PPLH dilakukan apabila
terjadi sesuatu hal mendesak yang tidak bisa menunggu rapat tahunan.
Pasal 18
(1) Musyawarah dan atau rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dan Pasal 20
anggaran dasar ini sah apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (setengah) jumlah KOMNAS
PPLH Wilayah (untuk Musyawarah Nasional) dan Koordinator Kabupaten/Kota (untuk
Musyawarah Wilayah).
(2) Pengambilan keputusan pada dasarnya diusahakan secara musyawarah dan mufakat.
Apabila tidak tercapai kata mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak.
(3) Dalam hal mengambil keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), sekurang-
kurangnya harus disetujui oleh 2/3 (dua pertiga) dari peserta yang hadir.
(4) Dalam hal jumlah peserta musyawarah dan atau rapat kerja belum memenuhi kuorum,
maka musyawarah atau rapat ditunda kembali untuk waktu paling sedikit 30 menit.
(5) Dalam hal jumlah peserta musyawarah atau rapat belum juga memenuhi kuorum setelah
selang waktu penundaan berakhir maka musyawarah tetap dapat diselenggarakan dan
semua keputusan yang ditetapkan dianggap sah serta bersifat final dan mengikat.
BAB VII
KEUANGAN
Pasal 20
Keuangan KOMNAS PPLH dan KOMNAS PPLH Wilayah diperoleh dari pendapatan yang
sah menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang diberikan oleh Satuan
Bisnis Unit (SBU), hasil kerjasama dengan Pihak Lain, dan sumbangan dari organisasi,
badan atau perseorangan dari dalam dan luar negeri yang sifatnya tidak mengikat serta tidak
bertentangan dengan visi dan misi organisasi ini.
BAB VIII
IKATAN HUKUM
Pasal 21
(1) Ketua Umum KOMNAS PPLH dapat bertindak untuk dan atas nama KOMNAS PPLH
melakukan perikatan hukum dengan Pihak Ketiga.
(2) Ketua KOMNAS PPLH Wilayah atas sepengetahuan KOMNAS PPLH Pusat dapat
membuat perikatan perjanjian dengan Pihak Ketiga.
(3) Rancangan perikatan Hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
disampaikan oleh Ketua Umum atau Ketua Wilayah pada rapat pimpinan harian.
BAB IX
ATRIBUT KOMNAS PPLH
Pasal 22
(1) Logo KOMNAS PPLH dipergunakan bagi KOMNAS PPLH Pusat, Wilayah,
Koordinator Kabupaten/Kota dan Satgas.
(2) Logo tersebut dipakai untuk berbagai jenis keperluan, blanko-blanko, surat, plakat,
kartu nama, kartu Identitas Anggota (KTA) dan lain-lain keperluan.
(3) Untuk KOMNAS PPLH Wilayah, pada logo dapat ditambahkan nama daerah dan
alamat masing-masing jika diperlukan.
BAB X
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN KOMNAS
PPLH
Pasal 23
(1) Dalam hal pembubaran dan perubahan anggaran dasar KOMNAS PPLH dinyatakan sah
apabila:
a. Sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari anggota harus menghadiri rapat
b. Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari
jumlah peserta yang hadir
(2) Pembubaran KOMNAS PPLH hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah Nasional
yang dihadiri oleh anggota sesuai pasal (1) serta mendapat persetujuan dari minimal 4
(empat) orang Para Pendiri KOMNAS PPLH atau para ahli warisnya.
(3) Dalam hal KOMNAS PPLH dibubarkan, maka kekayaan KOMNAS PPLH diserahkan
kepada Badan/Lembaga Kemasyarakatan di Indonesia yang kegiatannya di bidang
lingkungan hidup dan/atau sosial kemasyarakatan.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini akan
diatur dalam peraturan organisasi.
Pasal 25
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Di Tetapkan di Jakarta
Tanggal 10 Nopember 2021
Perumus Anggaran Rumah Tangga
(KOMNAS PPLH)
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
(1) Keanggotaan organisasi KOMNAS PPLH terdiri dari perorangan dan/atau badan usaha
yang mempunyai minat dan/atau kegiatan di bidang pengendalian dan pemanfaatan
lingkungan hidup.
(2) Keanggotaan organisasi KOMNAS PPLH harus memenuhi ketentuan:
a. Menerima Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, program organisasi, dan
peraturan organisasi
b. Bersedia mengikuti kegiatan yang ditentukan oleh organisasi
c. Ditetapkan dan disahkan oleh pimpinan organisasi
BAB II
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Pasal 2
Pasal 3
BAB III
PEMBERHENTIAN ANGGOTA
Pasal 4
BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
Pasal 5
(1) Pembina terdiri dari Pembina KOMNAS PPLH dan Pembina KOMNAS PPLH Wilayah.
(2) Penasehat terdiri dari Penasehat KOMNAS PPLH
(3) Pengurus terdiri dari pengurus KOMNAS PPLH, KOMNAS PPLH Wilayah, dan
Koordinator Kabupaten/Kota.
Pasal 6
(1) Pengurus KOMNAS PPLH Wilayah beserta Satgasnya dikukuhkan dalam Musyawarah
Wilayah KOMNAS PPLH Wilayah/Provinsi.
(2) Pengurus KOMNAS PPLH Wilayah disahkan dengan Keputusan Ketua Umum
KOMNAS PPLH
(3) Pengurus KOMNAS PPLH Wilayah dilantik oleh Ketua Umum KOMNAS PPLH.
(4) Koordinator Kabupaten diangkat oleh Ketua KOMNAS PPLH Wilayah.
Pasal 7
(1) Pengurus KOMNAS PPLH Pusat dan Wilayah berkewajiban untuk menjalankan semua
ketentuan yang tercantum dalam AD/ART, Keputusan Musyawarah Nasional dan
Keputusan Musyawarah Wilayah.
(2) Dalam menjalankan kebijakan umum, KOMNAS PPLH dan KOMNAS PPLH Wilayah
merupakan badan yang bersifat kolektif.
(3) KOMNAS PPLH Pusat dan Wilayah berkewajiban memberikan pertanggung jawaban
kepada Musyawarah Nasional dan Musyawarah Wilayah KOMNAS PPLH Wilayah.
BAB V
PERGANTIAN ANTAR WAKTU
Pasal 8
(1) Pergantian Antar Waktu (PAW) Pengurus KOMNAS PPLH ditetapkan melalui Surat
Keputusan Ketua Umum.
(2) Pergantian Antar Waktu (PAW) Pengurus KOMNAS PPLH Wilayah ditetapkan melalui
Surat Keputusan Ketua Umum.
BAB VI
PEMBINA
Pasal 9
(1) Pembina KOMNAS PPLH adalah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Kementrian Perindustrian Republik
Indonesia.
(2) Pembina KOMNAS PPLH Wilayah adalah Gubernur
BAB VII
PESERTA MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pimpinan Sidang Musyawarah Wilayah KOMNAS PPLH adalah Ketua Umum KOMNAS
PPLH Wilayah.
Pasal 14
Pasal 15
Rapat Pimpinan Paripurna KOMNAS PPLH dipimpin oleh Sekretaris Jenderal KOMNAS
PPLH dan dihadiri oleh seluruh pengurus KOMNAS PPLH dan Satuan Tugas.
Pasal 16
Rapat Pimpinan Harian KOMNAS PPLH dipimpin oleh Sekretaris Jenderal atau ketua
bidang.
Pasal 17
Rapat Pimpinan Paripurna KOMNAS PPLH Wilayah dihadiri oleh seluruh pengurus
KOMNAS PPLH Wilayah dan Koordinator Kabupaten/Kota dan Satuan Tugas.
Pasal 18
Rapat Pimpinan Harian KOMNAS PPLH Wilayah dipimpin oleh Ketua KOMNAS PPLH
Wilayah dan dihadiri oleh sekretaris, bendahara, para ketua bidang dan Satuan Tugas.
Pasal 19
Rapat Paripurna tingkat nasional dan wilayah dapat diperluas sesuai keperluan.
Pasal 20
(1) Hak bicara pada dasarnya menjadi hak perorangan yang diatur oleh kelompok-
kelompok peserta demi ketertiban pembicaraan.
(2) Hak suara yang diperlukan dalam pengambilan keputusan yang dimiliki oleh
anggota/peserta dilakukan oleh peserta.
BAB IX
KEUANGAN
Pasal 21
(1) KOMNAS PPLH Pusat dan Wilayah diperoleh dari pendapatan yang sah berupa jasa-
jasa konsultasi atau pembinaan.
(2) KOMNAS PPLH Pusat dan Wilayah diperkenankan menerima sumbangan dari donatur
pemerintah atau pun swasta, dan simpatisan yang sifatnya tidak mengikat.
(3) Hal-hal yang menyangkut pemasukan dan pengeluaran keuangan dari dan untuk
organisasi, wajib dipertanggung jawabkan dalam forum-forum yang akan ditentukan
dalam peraturan organisasi.
(4) Dalam musyawarah semua pemasukan dan pengeluaran keuangan harus
dipertanggung jawabkan dalam forum.
BAB X
PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 22
Pasal 23
(1) Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga akan ditetapkan oleh
Ketua Umum.
(2) Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak ditanda tangani.
Di tetapkan d Jakarta
Tanggal 10 November Tahun 2021
Ketua Tim Perumus
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan Nomor Induk
Berusaha (NIB) kepada:
NIB ini berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia selama menjalankan kegiatan usaha dan berlaku sebagai hak akses
kepabeanan, pendaftaran kepesertaan jaminan sosial kesehatan dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta bukti pemenuhan
laporan pertama Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan (WLKP).
Pelaku Usaha dengan NIB tersebut di atas dapat melaksanakan kegiatan berusaha sebagaimana terlampir dengan tetap
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Menteri Investasi/
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal,
1. Dokumen ini diterbitkan sistem OSS berdasarkan data dari Pelaku Usaha, tersimpan dalam sistem OSS, yang menjadi tanggung jawab
Pelaku Usaha.
2. Dalam hal terjadi kekeliruan isi dokumen ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
3. Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE-BSSN.
4. Data lengkap Perizinan Berusaha dapat diperoleh melalui sistem OSS menggunakan hak akses.
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
1. Dengan ketentuan bahwa NIB tersebut hanya berlaku untuk Kode dan Judul KBLI yang tercantum dalam lampiran ini.
2. Pelaku Usaha wajib memenuhi persyaratan dan/atau kewajiban sesuai Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK)
Kementerian/Lembaga (K/L).
3. Verifikasi pemenuhan persyaratan Pelaku Usaha dilakukan oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah terkait.
4. Lampiran ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari dokumen NIB tersebut.
1. Dokumen ini diterbitkan sistem OSS berdasarkan data dari Pelaku Usaha, tersimpan dalam sistem OSS, yang menjadi tanggung jawab
Pelaku Usaha.
2. Dalam hal terjadi kekeliruan isi dokumen ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
3. Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE-BSSN.
4. Data lengkap Perizinan Berusaha dapat diperoleh melalui sistem OSS menggunakan hak akses.
1. Dokumen ini diterbitkan sistem OSS berdasarkan data dari Pelaku Usaha, tersimpan dalam sistem OSS, yang menjadi tanggung jawab
Pelaku Usaha.
2. Dalam hal terjadi kekeliruan isi dokumen ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
3. Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE-BSSN.
4. Data lengkap Perizinan Berusaha dapat diperoleh melalui sistem OSS menggunakan hak akses.