Menimbang :
Bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat adalah hak asasi stiap warga negara
Indonesia.
Pembangunan ekonomi nasional yang diamanatkan oleh UUD 1945 berdasarkan
prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
Bahwa kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengancam
kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnyasehingga perlu dilakukan
perlindungan dungguh – sunguh
Bahwa pemanasan global yang meningkat mengakibatkan perubahan iklim sehingga
memperparah penurunan kualitas lingkungan hidup
Bahwa agar lebih menjamin kepastian hukum dan memberikan perlindungan terhadap
hak setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
Mengingat :
Pasal 20, psal 21, pasal 28 H ayat (1), serta pasal 33 ayat (3) dan ayat (4) Undang –
Undang Dasar tahun 1945
BAB I
KETENTUAN UMUM
BAB II
ASAS, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP
BAB III
PERENCANAAN
Perencanaan dan pengelolaan lingkungan hidup harus dilaksanakan melalui tahap:
Inventarisasi lingkungan hidup
Penetapan wilayah ekoregion
Penyusunan RPPLH (Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup)
BAB IV PEMANFAATAN
Pemanfaatan sumber daya alam dilakukan berdasarkan RPPLH. Dalam hal RPPLH
sebagaimana dimaksud diatas belum tersusun, pemanfaatan sumber daya alam dilaksanakan
berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dengan memperhatikan:
a. Keberlanjutan proses dan fungsi lingkungan hidup;
b. Keberlanjutan produktivitas lingkungan hidup; dan
c. Keselamatan, mutu hidup, dan kesejahteraan masyarakat.
Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup yang dimaksud ditetapkan oleh Menteri
untuk daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup nasional dan pulau/kepulauan dan
gubernur .
BAB V PENGENDALIAN
Pemeliharaan lingkungan hidup dilakukan melalui upaya konservasi sumber daya alam,
pencadangan sumber daya alam, danpelestarian fungsi atmosfer. Konservasi sumber daya alam
sebagaimana dimaksud meliputi kegiatan:
Pencadangan sumber daya alam sebagaimana dimaksud merupakan sumber daya alam yang
tidak dapat dikelola dalam jangka waktu tertentu. Pelestarian fungsi atmosfer sebagaimana
dimaksud meliputi:
Ketentuan lebih lanjut mengenai konservasi dan pencadangan sumber daya alam serta
pelestarian fungsi atmosfer sebagaimana dimaksud) diatur dengan Peraturan Pemerintah
Setiap orang yang memasukkan ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan, memanfaatkan, membuang,
mengolah, dan/atau menimbun B3 wajib melakukan pengelolaan B3. Ketentuan lebih lanjut
mengenai pengelolaan B3 sebagaimana dimaksud diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun pada:
Pasal 59 (1) Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan pengelolaan
limbah B3 yang dihasilkannya.
Ayat (2) Dalam hal B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (1) telah
kedaluwarsa, pengelolaannya mengikuti ketentuan pengelolaan limbah B3.
Ayat (3) Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri pengelolaan limbah
B3, pengelolaannya diserahkan kepada pihak lain.
Ayat (4) Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin dari Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
Ayat (5) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota wajib mencantumkan persyaratan
lingkungan hidup yang harus dipenuhi dan kewajiban yang harus dipatuhi pengelola
limbah B3 dalam izin.
Ayat (6) Keputusan pemberian izin wajib diumumkan.
Ayat (7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan limbah B3 diatur dalam
Peraturan Pemerintah
Masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan aktif
dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Peran masyarakat dapat berupa:
pengawasan sosial, pemberian saran, pendapat, usul, keberatan, pengaduan, dan penyampaian
informasi dan/atau laporan. Peran masyarakat dilakukan untuk:
a. meningkatkan kepedulian dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
b. meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat, dan kemitraan
c. menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat
d. menumbuhkembangkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan
sosial; dan e. mengembangkan dan menjaga budaya dan kearifan lokal dalam rangka
pelestarian fungsi lingkungan hidup
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota menerapkan sanksi administratif kepada penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan jika dalam pengawasan ditemukan pelanggaran terhadap izin
lingkungan. Sanksi administratif terdiri atas teguran tertulis, paksaan pemerintah, pembekuan
izin lingkungan, atau pencabutan izin lingkungan