Anda di halaman 1dari 103

MODUL

DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

PELATIHAN FUNGSIONAL PEREKAYASA


TINGKAT DASAR

Disusun oleh :
R. DWI HUSODO

PUSAT PEMBINAAN PENDIDIKAN DAN


PELATIHAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha


Kuasa, karena atas rahmatNya, Modul Daftar Usul
Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional
Perekayasa dapat diselesaikan.

Modul ini disusun sebagai acuan Perekayasa dalam


pengajuan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional
Perekayasa, yang merupakan penjelasan rinci
tentang tata cara penyusunan dan pengajuan DUPAK,
gambaran proses penilaian dan penetapan angka
kredit, serta penjelasan butir kegiatan sehingga ada
persamaan cara pandang tim penilai dan yang dinilai
pejabat fungsional perekayasa.

Saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca


atau pengguna Petunjuk Teknis ini sangat kami
perlukan untuk kesempurnaannya.

1
Demikian disampaikan, atas perhatian dan
kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Jakarta, Desember 2018

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.


Pusat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan.
Kepala,

Prof. Dr. Ir. Suhendar I. Sachoemar, M.Si.

2
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ............................................... 1


Daftar Isi ................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .......................................... 5
A. LATAR BELAKANG ................................. 5
B. DESKRIPSI SINGKAT .............................. 8
C. TUJUAN PENULISAN MODUL ................ 9
D. MATERI POKOK DAN SUB MATERI
POKOK .............................................................. 10
BAB II ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL
PEREKAYASA ...................................................... 12
A. PENGERTIAN ANGKA KREDIT ............. 12
B. KETERKAITAN ANGKA KREDIT DAN
JAM KERJA EFEKTIF ....................................... 12
C. UNSUR-UNSUR KEGIATAN .................. 16
D. EKIVALENSI DOKUMEN ....................... 47
BAB III DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA
KREDIT ................................................................. 50
A. PENGERTIAN DUPAK ........................... 50
B. PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN
DUPAK .............................................................. 51
C. PENGAJUAN PENILAIAN ANGKA
KREDIT.............................................................. 57

3
D. PERIODE DAN MASA PENILAIAN
DUPAK .............................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA .............................................. 69

4
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Jabatan Fungsional Perekayasa merupakan


Jabatan Fungsional Keahlian yang
merupakan jabatan karier PNS dimulai dari
jenjang Perekayasa Ahli Pertama,
Perekayasa Ahli Muda, Perekayasa Ahli
Madya dan Perekayasa Ahli Utama.Golongan
III/a sampai dengan Perekayasa Ahli Utama.
Pejabatan Fungsional Perekayasa melakukan
kegiatan kerekayasaan teknologi pada bidang
penelitian terapan, pengembangan,
perekayasaan, dan pengoperasian dalam
suatu Organisasi Fungsional Kerekayasaan.

Mengacu kepada Peraturan Menteri


Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 219
Tahun 2008 tentang Jabatan Fungsional
Perekayasa dan Angka Kreditnya junto

5
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi No. 02 Tahun
2016 tentang Jabatan Fungsional Perekayasa
dan Angka Kreditnya. Diterbitkannya
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil,
mensyaratkan bahwa untuk peningkatan
karier jabatan maupun kepangkatan bagi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menduduki
jabatan fungsional, didasarkan pada
perolehan angka kredit sebagai bukti kegiatan
di bidang kerekayasaan sesuai
kompetensinya dan ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit.
Dalam memperoleh angka kredit tersebut
harus melalui proses pengumpulan,
pencatatan, pelaporan, validasi dan penilaian
yang melibatkan: Perekayasa, atasan
langsung, Ketua Sub Kelompok, Ketua
Kelompok, Chief Engineering, Kepala
Program.

6
Sebagai pejabat fungsional perekayasa,
pengumpulan angka kredit sebagai kegiatan
yang dapat dinilai, maka pengetahuan tentang
angka kredit dan cara-cara mendapatkannya
serta bagaimana pengusulannya sangat perlu.
Bagi peserta pelatihan yang masih berstatus
calon pejabat fungsional perekayasa dan
perekayasa ahli pertama dalam pengumpulan
angka kredit dan membuat DUPAK (Daftar
Usul Penetapan Angka Kredit) masih banyak
kurang benar dan timpang tindih. Sehubungan
dengan hal tersebut, maka pengetahuan
tentang butir-butir angka kredit, cara
memperolehnya dan bagaimana
mengusulkan dari penyusunan DUPAK perlu
diberikan dalam pelatihan jabatan fungsional
perekayasa dasar cukup tepat.

Modul Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit


akan sangat membantu para peserta
pelatihan dalam mengetahui butir-butir angka

7
kredit, cara memperolehnya dan bagaimana
mengusulkan dari penyusunan DUPAK.

Mengingat pentingnya penilaian angka kredit


sebagai hasil prestasi kerja bagi Perekayasa,
maka penyusunan Modul DUPAK sebagai
acuan Perekayasa dalam mengajukan
angka kreditnya, diharapkan peserta pelatihan
supaya memahami secara komprehensif dan
integratif tentang penyusunan penilaian
DUPAK bagi Perekayasa dalam mengusulkan
angka kredit.

B. DESKRIPSI SINGKAT
Dalam modul ini peserta pelatihan akan
mempelajari prosedur penyusunan dan
pengajuan Daftar Usul Penetapan Angka
Kredit. Secara keseluruhan modul ini terdiri
dari 3 (tiga) bab. Bab I berisi Pendahuluan
yang merupakan penjelasan tentang latar
belakang juga maksud dan tujuan
penyusunan modul ini. Bab II berisi mengenai

8
angka kredit jabatan fungsional perekayasa:
pengertian angka kredit, keterkaitan angka
kredit dan jam kerja efektif, unsur-unsur
kegiatan, dan ekivalensi dokumen. Bab III
membahas mengenai Daftar Usul Penetapan
Angka Kredit: pengertian DUPAK,
penyusunan dan pengesahan DUPAK,
pengajuan dan penilaian angka kredit, dan
periode dan masa penilaian DUPAK.

C. TUJUAN PENULISAN MODUL

Modul pelatihan Daftar Usulan Penetapan


Angka Kredit disusun dengan tujuan untuk
memberikan wawasan kepada peserta
pelatihan tentang mengetahui butir-butir
angka kredit, cara memperolehnya dan
bagaimana mengusulkan dari penyusunan
DUPAK. Diharapkan, setelah mengikuti
pelatihan ini peserta dapat memahami
pengumpulan angka kredit dan penyusunan
DUPAK.

9
Adapun indikator keberhasilan setelah
mengikuti pembelajaran ini peserta pelatihan
diharapkan mampu menjelaskan tentang
butirbutir angka kredit jabatan fungsional
perekayasa dan penyusunan DUPAK dan
syarat-syaratnya.

D. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK

Modul ini akan menguraikan Daftar Usul


Penetapan Angka Kredit (DUPAK), yang
berisi hal-hal sebagai berikut :

BAB II BUTIR-BUTIR ANGKA KREDIT

A. Pengertia Angka Kredit


B. Keterkaitan Angka Kredit dan Jam Kerja
Efektif
C. Unsur-unsur Kegiatan
D. Ekivalen Dokumen

BAB III DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA


KREDIT

10
A. Pengertian DUPAK
B. Penyusunan dan Pengesahan DUPAK
1. Berkas Administrasi
2. Berkas Bukti Fisik Kegiatan
C. Pengajuan Penilain Angka Kredit
1. Perekayasa Ahli Pertama, Golongan
Ruang III/a sampai
dengan Perekayasa Ahli Madya,
Golongan Ruang IV/a..
2. Perekayasa Ahli Madya, Golongan
Ruang IV/b sampai
dengan Perekayasa Ahli Utama,
Golongan Ruang IV/e
D. Periode dan Masa Penilaian

11
BAB II ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL
PEREKAYASA

Setelah mengikut pembelajaran, peserta pelatihan diharapkan dapat menjelaskan


tentang : pengertian angka kredit, cara perhitungan jam efektif Pegawai Negeri Sipil,
butir- butir angka kredit dan unsur-unsur kegiatan Jabatan Fungsional Perekayasa.

A. PENGERTIAN ANGKA KREDIT

Prestasi Pejabat Fungsional, termasuk Jabatn


Fungsional Perekayasa dapat diukur dari
Angka kredit yang diperoleh dalam kurun
waktu tertentu. Adaoun yang disebut Angka
Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir
kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir
kegiatan yang harus dicapai oleh pejabat
fungsional Perekayasa dalam rangka
pembinaan karier yang bersangkutan.

B. KETERKAITAN ANGKA KREDIT DAN JAM


KERJA EFEKTIF

12
Angka kredit diperoleh berdasar hasil
penilaian atas prestasi dari pelaksanaan
setiap butir rincian kegiatan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
(PerMenPAN) Nomor PER/219/M.PAN/
7/2008 dan Peraturan Kepala BPPT Nomor
15/ Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Perekayasa
dan Angka Kreditnya. Besarnya angka kredit
untuk masing-masing butir kegiatan didapat
berdasarkan pada uji petik dan pengalaman
dengan variabel waktu yang diperhitungkan
dalam jam kerja efektif untuk melaksanakan
kegiatan jabatan fungsional perekayasa.

Sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 68


Tahun 1995 tentang Hari Kerja di lingkungan
Kementerian/Lembaga
Pemerintah menetapkan jumlah jam kerja
efektif dalam lima hari kerja per minggu adalah
37,5 jam.

13
Perhitungan jumlah hari kerja dan jam efektif
dalam 1 tahun digambarkan dalam Tabel 1.1.

NO WAKTU JUMLAH

1 1 tahun 365 hari


Bukan hari kerja (cuti=12 hari, sabtu &
2 130 hari
minggu = 104 hari, libur resmi = 14 hari)
3 libur 1 tahun (12+104+14) 130 hari
4 hari kerja 1 tahun (365-130) 235 hari
5 hari kerja 1 bulan 20 hari
6 hari kerja 1 minggu 5 hari
7 hari kerja 1 minggu 37,5 jam
8 hari kerja 1 hari (37,5 : 5 hari) 7,5 jam
9 jam boros 1 hari berdasarkan ILO 30 %
10 jam effektif 1 hari berdasarkan ILO 70 %
jam kerja boros 1 minggu (30% x 37,5
11 11,5 jam
jam)
jam kerja efektif 1 minggu (70% x 37,5
12 26,25 jam
jam)

14
jam efektif 1 hari (26,25 jam : 5 hari )=5 5 jam 30
13
jam 25 menit menit
jam kerja efektif 1 tahun (5 jam 30 menit
14 1250 jam
x 235 hari)=1245,5 jam
jam kerja efektif reguler 4 tahun (4
15 5000 jam
tahun x 1250 hari)
16 jam kerja 1 tahun (7,5 jam x 235 hari) 1765 jam
Sumber: Bahan Paparan Direktur Pengadaan &
Kepangkatan BKN 2017
Tabel 1.1. Jumlah Jam Kerja Efektif dalam 1 tahun.
Sedangkan keterkaitan antara Jam Kerja dan
Angka Kredit dapat dijabarkan dalam Tabel 1.2
di bawah ini :

AK/Jam AK
JENJANG
AK/Tahun (1250jam/ MAKSIM
PEREKAYASA
thn) AL/THN

Pertama
3a- > 3b = 50 AK 50/4thn = 12,5/1250 2 x 12,5 =
3b- > 3c = 100 AK 12.5 = 0.01 25,0

15
Muda
3c- > 3d = 100 AK 100/4thn = 25/1250 = 2 x 25,0 =
3d- > 4a = 100 AK 25.0 0.02 50,0

Madya
4a- > 4b = 150 AK 150/4thn = 37,5/1250 2 x 37,5 =
4b- > 4c = 150 AK 37.5 = 0.03 75,0
4c- > 4d = 150 AK

Utama 200/4thn = 50,0/1250 2 x 50,0


4d- > 4e=200 AK 50.0 = 0.04 =100,0

Tabel 1.2. Keterkaitan antara Jam Kerja dan Angka


Kredit.

Perolehan Angka Kredit pada kolom 4 tabel


4.2. merupakan jumlah maksimal angka kredit
yang dapat diperoleh seorang perekayasa
dalam 1 tahun, yang terdiri dari Unsur Utama
dan Unsur Penunjang.

C. UNSUR-UNSUR KEGIATAN

16
Angka Kredit yang digunakan untuk kenaikan
golongan terdiri tari beberapa unsur kegiatan,
yaitu :
1. Unsur Pendidikan:
a. Sub Unsur Pendidikan sekolah
b. Sub Unsur Pendidikan dan Pelatihan
c. Sub Unsur Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan

2. Unsur Kerekayasaan
3. Unsur Pengembangan Profesi
4. Unsur Penunjang

Angka Kredit untuk penilaian kenaikan jenjang


harus memenuhi komposisi minimal 80 %
unsur utama dan maksimal 20% unsur
penunjang dari angka kredit kumulatif yang
dipersyaratkan dikurangi unsur pendidikan.

17
Komposisi unsur utama ≥ 80% merupakan
gabungan:

1. Sub Unsur Pendidikan dan Pelatihan serta


memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau
Sertifikat.

2. Sub Unsur Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan.

3. Unsur Kegiatan Kerekayasaan.


4. Unsur Pengembangan Profesi.

Contoh Kasus:
Sdr. Ir. Endah, M.Sc. NIP.
197305102013032001, Perekayasa Ahli
Muda, pangkat Penata Tk. I, golongan ruang
III/d telah mendapatkan penetapan angka
kredit terdiri dari unsur:

a. Pendidikan sekolah (S2) =150,000 AK


b. Diklat = 4,000 AK
203,167 AK
c. Kerekayasaan = 168,967 AK
d. Pengembangan Profesi = 30,200 AK 2
e. Penunjang = 64,080 AK
Jumlah AK kumulatif = 417,247 AK

18
Jumlah Angka Kredit Unsur Utama
minimal yang harus dipenuhi adalah:
80% X (400 – 150) = 200.

Sdr Ir. Endah, M.Sc. telah memperoleh angka


kredit untuk Unsur Utama sebesar 203,167.
Sehingga Sdr Ir. Endah, M.Sc. telah
memenuhi syarat untuk naik Jabatam/Pangkat
menjadi Perekayasa Madya IV/a.

Di bawah ini diurakan dari masing-masing


unsur dalam penilaian.

1. Unsur Pendidikan

Unsur Pendidikan, meliputi:

a. Sub Unsur Pendidikan Sekolah dan


memperoleh gelar/ijazah;

 Perolehan gelar/ijazah dalam stratum


D-IV, S1, S2, dan S3, harus dalam
bidang teknologi.

 Ijazah S1 atau D-IV harus dimiliki


sebelum calon Perekayasa

19
menduduki Jabatan Fungsional
Perekayasa, sedangkan S2 dan S3
dapat dimiliki sebelum atau setelah
yang bersangkutan berada dalam
jabatan Fungsional Perekayasa.

 Ijazah yang setingkat hanya dapat


dinilai 1 kali sebagai unsur Pendidikan
Sekolah,

 Ijazah yang dikeluarkan oleh


perguruan tinggi luar negeri harus
memperoleh pengesahan kesetaraan
dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan atau Kementerian Riset
dan Pendidikan Tinggi.

 Ijazah yang lebih tinggi tetapi tidak


sesuai dengan bidang keahlian
sebelumnya, tetapi masih dalam
nomenklatur Unesco serta mendapat
persetujuan dari Kepala Unit Kerja
minimal JPT Pratama dimana

20
Perekayasa ditugaskan, dapat dinilai
sebagai unsur pendidikan.

 Ijazah yang diakui adalah ijazah yang


dikeluarkan oleh Perguruan Tinggi
Negeri atau Swasta yang telah
memperoleh surat penyesuaian Ijazah
yang telah mendapat pengesahan dari
BKN (khusus ijin belajar) atau Unit
Kepegawaian sesuai persyaratan di
Jabatan Fungsional Perekayasa.

 Penilaian pada karena Tugas Belajar


& ijin Belajar Angka Kredit yang dapat
diklaim selama masa TB, hanya dari
unsur pengembangan profesi yang
tidak terkait dengan tugas akhir/thesis/
disertasi dan unsur penunjang saja.
b. Sub Unsur Pelatihan

Yang termasuk Penilaian dalam Sub


Unsur pelatihan meliputi:

21
 Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
kegiatan kerekayasaan dan
memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan (STTPP);

 Pendidikan tidak bergelar dinilai


sebagai pelatihan, penataran atau
kursus ilmiah.

 Post-Doc, scientist exchange dan joint


research dianggap sebagai diklat
sesuai dengan jumlah jam yang
dipersyaratkan,

 Pendidikan dan pelatihan manajerial


yang berkaitan dengan bidang
kerekayasaan antara lain Pengadaan
Barang dan Jasa, TQM, Project
Management,

 Program pelatihan dalam bidang


teknologi

 Refreshment course bagi Perekayasa


dalam bidang ilmu teknologi tertentu;

22
 Pelatihan penggunaan instrument/
software tertentu yang berkaitan
dengan pengadaan instrument/
software tersebut;

 Pelatihan keindustrian, meliputi proses


desain, manufaktur, integrasi produk
serta manajemen proses yang
diberikan oleh industri di dalam/di luar
negeri;

 Pelatihan Keselamatan serta


keamanan kerja kerekayasaan di
Laboratoria;

 Pelatihan Kerekayasaan yang bersifat


khusus karena tuntutan lingkungan
pekerjaan antara lain Magang Industri.

Yang tidak dapat dinilaikan dalam Sub


Unsur Diklat meliputi:

 Pendidikan dan pelatihan terkait


jabatan struktural (JA/JPT), seperti
Diklat Pimpinan.

23
 Pendidikan dan pelatihan terkait
penguasaan bahasa asing untuk Tugas
Belajar ke Luar Negeri, seperti Diklat
Bahasa Asing.

 Pendidikan dan pelatihan manajerial


yang tidak berkaitan dengan bidang
kerekayasaan antara lain arsiparis,
SPIP, Reformasi Birokrasi, dan lainnya.

c. Sub Unsur Pendidikan dan pelatihan


prajabatan/Pelatihan Dasar (Latsar).
Diklat Pra Jabatan yang dinilaikan adalah
Diklat Pra Jabatan golongan III.

2. Unsur Kerekayasaan.

Kegiatan kerekayasaan meliputi:

a. Melaksanakan kegiatan penelitian


terapan, pengembangan, perekayasaan
dan pengoperasian;

24
b. Melaksanakan penyusunan pedoman dan
pembuatan laporan dalam organisasi
fungsional kerekayasaan.

Dalam pengajuan dokumen kegiatan


kerekayasaan wajib memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :

 Lembar kerja yang dapat dinilaikan untuk


setiap peran adalah yang dibuat sesuai
peran tugasnya, bukan yang dibuat oleh
peran di bawahnya atau di atasnya.
Contoh :
Leader tidak dapat menilaikan lembar
kerja yang dibuat oleh ES di bawahnya.

 Klaim Butir kegiatan II.A3.a.1 s.d 7 tentang


melaksanakan sub integrasi produk
struktur rincian kerja (WBS) harus
melampirkan lembar instruksi GL kepada
L di bawahnya dan lembar kerja GL.

 Tanda tangan pada laporan adalah asli


(tidak boleh hasil scanning), namun pada

25
saat pengajuan penilaian cukup
melampirkan fotokopi atau hasil cetak
scanning dokumen secara keseluruhan
laporan.

 Tanggal pada setiap dokumen laporan


wajib ada dan harus sesuai dengan
tanggal pada rincian Surat Pernyataan
Melakukan Kegiatan.

 Dokumen harus lengkap dengan isinya,


tidak boleh hanya cover saja (walaupun
ada beberapa dokumen yang di claim
sifatnya rahasia).

 Bukti melaksanakan kegiatan di


lingkungan berisiko tinggi atau berbahaya.
berupa Surat Keputusan/Surat
Keterangan (serendah-rendahnya oleh
eselon III), dan menjelaskan secara
ringkas dan spesifik kegiatan berisiko
tinggi atau berbahaya yang dimaksud
serta waktu pelaksanaannya. Dan hanya

26
dinilai per individu sekali dalam 1 (satu)
tahun.

 Apabila pekerjaan yang dilakukan tidak


ada dalam butir kegiatan yang tepat sama
untuk diajukan sebagai penilaian, dapat
dicari butir kegiatan yang mendekati.

 Program Manual dapat di cetak dengan


cover dan lembar pengesahan, dalam
format full page. Sedangkan isi dapat
dicetak maksimal dengan format “4 pages
per sheet”.

 Engineering/Test/Production/Desain
manual atau manual lainnya cukup hanya
satu dokumen per WBS.

 Klaim laporan dalam lembar keputusan


untuk butir kegiatan II.A.3.b tentang
mendiskusikan kualitas capaian dari segi
teknis dengan melakukan iterasi teknis
diantara kelompok (group) yang terkait,
dapat dinilai apabila isi lembar keputusan

27
menyatakan hasil yang melibatkan lebih
dari 1 WBS dan dilengkapi dengan daftar
hadir yang yang dihadiri oleh lebih dari 1
GL, dan isi lembar keputusan sesuai
dengan butir kegiatan dimaksud.

 Penilaian dokumen mengacu pada Juknis


No.015 tahun 2016, khususnya untuk
dokumen sistem informasi dan sistem
pelaporan. Oleh karena itu setiap peran
pada Organisasi Fungsional
Kerekayasaan (OFK) mempunyai tugas
membuat laporan (misal : GL membuat
wajib Technical Document) selain
memeriksa atau menyetujui laporan yang
dibuat peran di bawahnya.

3. Unsur Pengembangan Profesi

Kegiatan pada pengembangan profesi ini


terdiri atas penyebarluasan produk teknologi
sesuai dengan tugas dalam program yang

28
sedang berjalan/kompetensi yang
bersangkutan/kompetensi unit kerjanya.
Di bawah ini adalah kegiatankegiatan yang
dikategorikan dalam unsur pengembangan
profesi.

a. Membuat karya tulis di bidang


kerekayasaan

 Dalam bentuk buku yang


dipublikasikan internasional

 Dalam bentuk buku yang


dipublikasikan nasional

 Dalam bentuk makalah di majalah


ilmiah internasional

 Dalam bentuk makalah di majalah dan


media massa nasional yang diakui
instansi pembina

 Dalam bentuk makalah yang


dipresentasikan pada pertemuan
ilmiah, yang tidak dipublikasikan

29
Perekayasa Madya, Golonggan Ruang,
IV/a sampai dengan Perekayasa Utama,
Golongn Ruang, IV/d yang akan naik
pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi
diwajibkan mengumpulkan sekurang-
kurangnya 12 (dua belas) angka kredit
pada unsur pengembangan profesi untuk
setiap kenaikan golongan. Apabila yang
bersangkutan memperoleh AK melebihi
minimal yang disyaratkan, maka kelebihan
AK tersebut tidak dapat digunakan untuk
klaim syarat kenaikan golongan dalam
jenjang berikutnya.

Berdasarkan peraturan tersebut pada


tabel tersebut di atas, untuk jabatan dan
golongan/pangkat yang tidak disyaratkan
menghasilkan Pengembangan Profesi
seperti Karya Tulis Ilmiah (KTI), maka
apabila ybs menghasilkan dan
mendapatkan AK dari pengembangan
profesi, AK tersebut tidak hilang dan dapat

30
digunakan sebagai persentase
pemenuhan Unsur Utama pada saat
usulan kenaikan golongan/pangkat,
sebagaimana contoh di bawah ini.
Contoh :

Sdr. Ir. Abdul Manan,


NIP.19901023.201304.1.002, Perekayasa
Pertama golongan ruang III/b, menerima
PAK dengan masa penilaian 01 Januari
2016 s.d. 31 Desember 2016 dengan total
23,75 AK, terdiri dari:
• Unsur Utama Kerekayasaan =
13,35 AK, dan
• Pengembangan Profesi =
2,40 AK, serta
• Unsur penunjang =
8,00 AK.

PAK sebelumnya sebesar 185,35 AK,


terdiri dari:

31
• Pendidikan S1 = 100,00 AK,

• Unsur Utama = 75,35 AK,


• Unsur Penunjang = 10,00 AK.

Dengan demikian Abdul Manan dapat


dipertimbangkan untuk naik menjadi
Perekayasa Muda, golongan ruang III/c,
dengan total 209,10 AK, unsur utama
91,10 AK (>80%).

Hasil penilaian dari contoh diatas Sdr.


Abdul Manan mempunyai nilai
Pengembangan Profesi sebesar 2,40 AK,
yang tidak menjadi syarat untuk kenaikan
jabatan/golongan, namun dapat dihitung
secara kumulatif dalam pemenuhan unsur
utama >80%.

Berkaitan dengan ketentuan khusus


menghasilkan KTI dan atau Paten untuk
Perekayasa Madya dan Utama yang akan
naik jenjang/pangkat/ golongan, maka

32
penjelasan pengertian KTI dan Paten
sebagaimana dibawah ini.

a.1. Karya Tulis Ilmiah (KTI).

Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah


sebuah laporan yang ditulis dalam
format tertentu dan menggambarkan
hasil original dari sebuah
perekayasaan.
Adapun Format KTI umumnya
menggunakan istilah IMRAD Format,
yaitu :
 I = Introduction.
 M = Methods.
 R = Results.
 A = and.
 D = Discussion.

Sedangkan Isi Karya Tulis Ilmiah


terdiri dari:

 Judul: Penggambaran utama


dari tulisan/makalah

33
 Abstrak: Rangkuman dari
elemen2 penting dalam makalah

 Pendahuluan: Memberikan latar


belakang masalah dan tujuan
dari perekayasaan.

 Material: menggambarkan
rancangan perekayasaan
sehingga dapat diulangi
(reproducible)

 Metode: menggambarkan
prosedur perekayasaan

 Hasil: Rangkuman hasil


kerekayasaan/penemuan tanpa
interpretasi

 Pembahasan: Interpretasikan
hasil kerekayasaan/penemuan
yang didapat selama kegiatan

 Kesimpulan: Rangkum hasil


kerekayasaan/penemuan dari
kegiatan yang dilakukan

34
 Referensi: Tulis semua
makalah, buku, website yang
anda sitasi pada makalah anda

Namun demikian, dalam penulisan


KTI ada beberapa ketentuan yang
harus diikuti, yaitu :

 Sesuai dengan tugas dalam


program atau kompetensi
yang bersangkutan atau
terkait dengan tugas dan
fungsi Unit Kerjanya.

 KTI hasil Tugas Akhir


Pendidikan Sarjana/Pasca
Sarjana/Doktor tidak dapat
dinilai, sedangkan bagian dari
Skripsi/Thesis/ Disertasi
apabila ditulis dan
dikembangkan dengan
analisis baru dapat dinilai.

 Buku atau makalah yang


diterbitkan dalam dua bahasa

35
atau lebih, hanya dapat
dinilaikan salah satunya yang
lebih menguntungkan.

 Buku dan makalah yang


diterbitkan dalam bentuk
jurnal elektronik yang
memenuhi kriteria karya tulis
ilmiah dapat dinilai sama
dengan jurnal yang diterbitkan,
dengan ketentuan disertakan
dokumen dalam bentuk
cetakan (hard copy).

 Makalah yang dipublikasikan


di website yang memenuhi
kriteria karya tulis ilmiah wajib
melampirkan print screen
serta copy makalahnya

 Makalah yang dipublikasikan


dari penyiaran radio dan tv
melampirkan surat keterangan
penayangannya dari media

36
yang bersangkutan, yang
berisi keterangan: Judul
materi, waktu penayangan
serta melampirkan makalah
yang dipublikasikan tersebut.

 Makalah ilmiah yang


diterbitkan dalam suatu
prosiding dengan ISBN/ ISSN
dapat dinilai 100 % dari
makalah ilmiah yang
diterbitkan.

 Pengusulan dokumen
penilaian dilegalisir oleh
pejabat tertinggi yang ada di
unit kerjanya serta
sekurangnya dilampiri dengan
fotokopi halaman depan
(cover), nomor ISBN /ISSN,
tanggal / tahun penerbitan,
daftar dewan redaksi, daftar isi
dan kata pengantar.

37
 Makalah yang tidak diterbitkan
setelah mengikuti persyaratan
yang ada dijuknis, dapat dinilai
setelah dipresentasikan dalam
pertemuan ilmiah formal yang
dihadiri minimum 10 orang
sekurangnya dari unit satuan
kerja terkait dan daftar hadir.
Makalah dan daftar hadir
harus disahkan oleh atasan
langsung minimal Pejabat
Administrator (eselon III).

 Karya tulis populer yang


diterbitkan pada media masa
ber ISSN/ISBN dapat dinilai
sama dengan makalah yang
tidak dipublikasikan tetapi
sudah dipresentasikan.

 Penyaduran buku/makalah
yang tidak dipublikasikan/
diterbitkan setelah mengikuti

38
persyaratan yang ada dijuknis,
dapat dinilai setelah
dipresentasikan dalam
pertemuan ilmiah formal yang
dihadiri minimum 10 orang dari
unit satuan kerja terkait dan
daftar hadir. Saduran
makalah/buku dan daftar hadir
harus disahkan oleh atasan
langsung minimal Pejabat
Administrator (eselon III).

2. Paten
Paten adalah hak eksklusif yang
diberikan oleh Negara kepada
penemu atas hasil penemuannya di
bidang teknologi, yang untuk kurun
waktu tertentu, melaksanakan
sendiri invensinya tersebut atau
memberikan persetujuannya
kepada pihak lain untuk
melaksanakannya. (Undang-

39
Undang Nomor 14 Tahun 2001
tentang Paten, pasal 1, ayat 1).

3. Pendayagunaan Produk Teknologi.

a. Mendayagunakan produk
teknologi yang memperoleh
Hak Kekayasaan Intelektual
(HKI) kecuali Merk.

HKI (Intellectual Property


Rights) merupakan hak yang
berasal dari karya, karsa, dan
daya cipta kemampuan
intelektualitas manusia yang
memiliki manfaat serta berguna
dalam menunjang kehidupan
manusia dan mempunyai nilai
ekonomi.

Secara garis besar HKI dibagi


menjadi dua bagian, yaitu:

40
 Hak Cipta (Copyrights),
termasuk program
komputer

 Hak Kekayaan Industri


(Industrial Property Rights),
yang mencakup :
o Paten (Patent)

o Desain Industri
(Industrial Design)
o Desain tata letak
sirkuit terpadu (layout
design of integrated
circuit)
o Rahasia dagang
(Trade secret)
o Perlindungan Varietas
Tanaman (Plant
Variety Protection)

Dokumen merupakan Sertifikat


yang sudah mendapat

41
persetujuan/ pengesahan dari
lembaga yang berwenang
(Ditjen HKI- Kementerian
Hukum dan HAM, PVT
Kementerian Pertanian atau
yang setara)

Catatan: Merk tdk termasuk


dalam butir kegiatan ini

b. Mendayagunakan produk
teknologi terjual & memperoleh
royalti.

HKI yang telah dimanfaatkan


oleh pengguna berdasarkan
kerjasama dapat diberikan nilai.

Dokumen yang diajukan


berupa kontrak atau kerjasama
dari pengguna teknologi yang
berisi penjelasan tentang

42
penggunaan teknologi, waktu
penggunaan dll.

4. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan,


Petunjuk Teknis Pengelolaan
Kegiatan Kerekayasaan.

Penyusunan petunjuk pelaksanaan,


petunjuk teknis pengelolaan
kegiatan kerekayasaan merupakan
kegiatan yang dapat dilnai angka
kreditnya, karena ini merupakan
turunan dari Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara (No. PER/219/M.PAN/
7/2008).

Pengajuan penilaian diharuskan


dengan melampirkan bukti berupa
dokumen petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis yang telah
diterbitkan disertai dengan
keputusan Pimpinan BPPT sebagai

43
Instansi Pembina Jabatan
Fungsional Perekayasa.

Adapun yang boleh mengajukan


angka kredit dalam kegiatan ini
hanya perekayasa Madya/Utama.

5. Perolehan Sertifikat Profesi

Sertifikat profesi merupakan


sertifikat yang diperoleh dari
kegiatan dalam rangka
pengembangan atau meningkatkan
keahliannya di bidang
kerekayasaan. Sertifikat yang dapat
dinilai adalah sertifikat yang
dikeluarkan oleh asosiasi /
organisasi profesi / institusi yang
telah diberi wewenang (bukan
vendor), misalnya Lembaga
Sertifikasi Profesi.

Sebagai anggota Majelis


Perekayasa dapat dinilaikan

44
sebagai Sertifikasi Profesi. Hal ini
sesuai dengan pasal 6 ayat 3.d
Permenpan No. PER/219/M.PAN/
7/2008. Dapat diklaim 1 tahun sekali
sepanjang masih menjadi Anggota
Majelis Perekayasa.

Pengajuan penilaian berdasarkan


pada waktu yang tercantum dalam
sertifikat. Sertifkat hanya dapat
dinilai satu kali setiap jenis.

4. Unsur Penunjang

Kegiatan yang dapat dinilai sebagai unsur


penunjang pelaksanaan tugas Perekayasa,
meliputi:
a. Pengajar/Pelatih di bidang kerekayasaan;
a.1. Mengajar Diklat
Kegiatan mengajar/ melatih
pendidikan dan pelatihan dalam
bidang kerekayasaan dapat dinilai
apabila ada surat tugas yang
disetujui atau dibuat oleh atasan

45
langsung. Penilaian AK sebesar
0,04/2 jam pelajaran, dan 1 jam
pelajaran = 45 menit.
Mengajar sebagai dosen reguler di
perguruan tinggi tidak dapat
diajukan.

a.2. Membimbing Siswa


• Disertai dengan surat tugas dari
pimpinan unit kerja
• Disertai surat keterangan dari
perguruan tinggi.
• Disertai bukti kelulusan/tanda
tamat (Surat Keterangan
Lulus/Sidang)
• Membimbing / orang :
- DIII-S1 : 1
- S2 : 1.5
- S3 : 2
• Dapat diklaim angka kreditnya
hanya oleh perekayasa
Madya/Utama

b. Menyusun
kurikulum/buku/diktat/modul berkaitan
dengan pendidikan dan pelatihan

46
kegiatan Perekayasa, dapat dinilai
dengan melampirkan bukti dokumen.

b. Peran serta dalam seminar/lokakarya/


konferensi di bidang kerekayasaan;
Pemrasaran.
Adapun peran dan nilai angka kreditnya
adalah sebagai berikut :
b.1. Sebagai Pemrasaran = 3.
b.2. Sebagai Moderator = 2.
b.3. Sebagai Peserta = 1.

Sebagai Panitia seminar/lokakarya/


konferensi, tidak dapat dinilai. Demikian
juga mengikuti rapat kerja atau sejenisnya
tidak dapat dinilai angka kreditnya sebagai
unsur penunjang.

D. EKIVALENSI DOKUMEN
Dalam penilaian angka kredit, sering adanya
dokumen yang tidak sesuai dengan peraturan
yang ada (PerMenpan JFP, Petunjuk Teknis) seb.
Sehubungan itu, maka perlu adanya ekivalensi

47
dokumen untuk menjadikan kesajajaran/
kesesuaian.
Tabel 1.3. di
bawah ini contoh ekivalensi dokumen, sebagai
berikut :

NO JENIS DOKUMEN EKIVALEN

1. Term of reference, Kerangka


Acuan kerja dan lainnya yang Program Manual
sejenis
2. Laporan yang bersifat teknis Program
dengan periode pertahun atau Dokumen
laporan akhir suatu kegiatan. (lebih dari 40
halaman)
3. Laporan yang bersifat teknis
dengan periode minimum
Technical
triwulanan, seperti :
Document
Preliminary Program Review,
(sekurangnya 20-
Detail Program Review, Critical
40 halaman)
Program Review, Final Program
Review
4. Laporan yang berisi masalah PCM (Progress
anggaran dan penjadwalan Control &
(budgeting & scheduling) Monitoring)
(sekurangnya 5
halaman)

48
5. Laporan yang bersifat teknis Technical Report
dengan periode minimum (sekurangnya 8-
bulanan 10 halaman)
6. Laporan yang bersifat teknis Technical Note
dengan periode minimum (sekurangnya 2
mingguan halaman)
7. SOP atau acuan kerja atau
Design/Engineerin
mekanisme kerja yang dibuat
g/Test Manual
diawal kegiatan
8. Notulen rapat lengkap Lembar
keputusan rapat
Disertai daftar
hadir
9. Nota Dinas/Disposisi yg berisi
Lembar Instruksi
instruksi
10. Log book/ bagian dari Log book
Lembar kerja
dan Laporan singkat hasil kerja
11. Catatan harian Logbook dan/
Peneliti/perekayasa lembar kerja
12. Surat Keterangan (apabila suatu
instansi tidak dapat Surat Keputusan
mengeluarkan Surat Keputusan)

Tabel 1.3 : Ekivalensi Dokumen

49
BAB III DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA
KREDIT

Setelah mengikut pembelajaran, peserta pelatihan diharapkan


dapat menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan DUPAK,
dokumen persyaratan untuk pengajuan DUPAK, periode dan masa
penilaian DUPAK.

A. PENGERTIAN DUPAK

Pejabat Fungsional Perekayasa yang akan


menilaikan angka kredit dalam kegiatannya
untuk penambahan, kenaikan jabatan dan
pangkat, maka harus mengajukannnya
melalui DUPAK (Daftar Usul Penetapan
Angka Kredit), Adapun DUPAK adalah
fiormulir yang berisi keterangan perorangan
Perekayasa dan butir-butir kegiatan yang
dinilai dan harus diisi oleh perekayasa
pengusul jabatan fungsional dalam rangka
penetapan angka kredit.

Data-data yang perlu diisi adalah sebagai


berikut:

50
 Instansi
 Masa Penilaian
 Nama
 N I P Baru
 Nomor Seri Kartu Pegawai
 Tempat dan Tanggal Lahir
 Jenis Kelamin
 Pendidikan Yang Diperhitungka Angka
Kreditnya
 Pangkat / Golongan Ruang / TMT
Jabatan Fungsional / TMT
 Masa Kerja Golongan Lama
 Masa Kerja Golongan Baru
 Unit Kerja

B. PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN


DUPAK

Dalam rangka memudahkan proses penilaian


yang disusun dalam DUPAK (Daftar Usul
Penetapan Angka Kredit), maka pengusulan

51
angka kredit pejabat fungsional perekayasa
disusun dalam dua kelompok berkas , yaitu :

1. Berkas administrasi

Di bawah ini merupakan berkas administrasi


sesuai urutan yang perlu dipersiapan oleh
Perekayasa dalam mengusulkan angka kredit
:

NAMA
NO KETERANGAN
BERKAS
Ditandatangani
a. Surat Pengantar Ka. Unit
DUPAK kerja/pejabat yang
ditunjuk
Dibuat oleh ybs.
Diketahui/ditanda-
b. DUPAK tangani, oleh Ka.
Unit kerja/pejabat
yang ditunjuk
Copy SK dalam
Dilegalisir oleh Ka.
c. Jabatan
Unit Kerja/pejabat
Fungsional
yang ditunjuk
terakhir

52
Dilegalisir oleh Ka.
d. Copy SK dalam
Unit Kerja/pejabat
Pangkat terakhir
yang ditunjuk
Copy PAK yang
digunakan untuk Dilegalisir oleh Ka.
e. Kenaikan Unit Kerja/pejabat
Pangkat/jabatan yang ditunjuk
terakhir
Copy PAK 2
terakhir (untuk
perekayasa Ahli
Madya IV/b s/d Dilegalisir oleh Ka.
f. Perekayasa Ahli Unit Kerja/pejabat
Utama IV/e yang ditunjuk
Copy PAK dari
Instansi
Pembina)
Dilegalisir oleh Ka.
g. Copy Kartu
Unit Kerja/pejabat
Pegawai
yang ditunjuk
Copy P2KP
(Penilaian Dilegalisir oleh Ka.
h. Prestasi Kerja Unit Kerja/pejabat
Pegawai) tahun yang ditunjuk
terakhir.
Ditandatangani
Surat Ka. Unit
i. Keterangan kerja/pejabat yang
melaksanakan ditunjuk

53
Tugas Pokok
Kerekayasaan
Surat
Ditandatangani
Keterangan
Ka. Unit
j. Tidak dalam
Kepegawaian/
masa Tugas
pejabat yang
Belajar lebih dari
ditunjuk
6 bulan
Surat Ditandatangani
Pernyataan Ka. Unit
k.
Tidak rangkap kerja/pejabat yang
Jabatan ditunjuk
Daftar Riwayat Dibuat oleh ybs.
l. Kerekayasaan & diketahui oleh Ka.
Pengembangan Unit kerja/pejabat
Profesi yang ditunjuk
Pernyataan telah
Dilengkapi
memiliki KTI
m. dengan copy bukti
yang diterbitkan
jurnal dan atau
dan atau
sertifikat paten
memiliki Paten
Pernyataan telah
melaksanakan Dilengkapi
n. peran sesuai dengan copy OFK
jabatan pada dan SK Personil.
OFK

54
2. Berkas Bukti Fisik Kegiatan.

Di bawah ini berkas-berkas bukti fisik


kegiatan kerekayasaan sesuai urutan yang
perlu dipersiapan oleh Perekayasa dalam
mengusulkan angka kredit :

NO NAMA BERKAS KETERANGAN

Ditandatangani
Copy Program oleh Troika (KP,
a.
Manual CE dan PM) dan
Ka.Unit Kerja
Copy SK
Organisasi Ditandatangani
b. Fungsional oleh Kepala
Kerekayasaan Program
(OFK)
Surat Pernyataan
Melakukan
Kegiatan Diklat Ditandatangani
dan bukti fisik Ka. Unit
c.
(disusun kerja/pejabat yang
berdasarkan ditunjuk
waktu
pelaksanaan)

d. Surat Pernyataan Ditandatangani


Melakukan Ka. Unit

55
Kegiatan kerja/pejabat yang
Pengembangan ditunjuk
Profesi dan bukti
fisik (disusun
berdasarkan
waktu
pelaksanaan)
Surat Pernyataan
Melakukan
Kegiatan
Ditandatangani
Penunjang dan
Ka. Unit
e. bukti fisik
kerja/pejabat yang
(disusun
ditunjuk
berdasarkan
waktu
pelaksanaan)
Surat Pernyataan
Melakukan
Kegiatan
Kerekayasaan dan
Ditandatangani
bukti fisik
Ka. Unit
f. (dikelompokkan
kerja/pejabat yang
perkegiatan dan
ditunjuk
disusun
berdasarkan
waktu
pelaksanaan)
CD DUPAK Isi file:
g. (berisi soft file 1. DUPAK (sesuai
copy) surat edaran)

56
2. Program
Manual
3. Surat
Pernyataan
kegiatan dalam
excel
4. Rekapitulasi
kegiatan dalam
excel

Dalam rangka membantu unit pengelola


fungsional dan tim penilai angka, sebaiknya
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
 Berkas ini disusun dalam ordner, apabila
lebih dari satu ordner maka pada setiap
ordner diberi nomor urut.
 Setiap ordner/map diberi label identitas:
Nama, NIP, unit kerja, Jabatan
Fungsional, email, nomor telepon yang
mudah dihubungi.

C. PENGAJUAN PENILAIAN ANGKA


KREDIT

57
Dalam pengajuan penilaian Angka Kredit
Pejabat Fungsional Perekayasa, dibagi dalam
2 kategori jabatan, yaitu :

1. Perekayasa Ahli Pertama, Golongan


Ruang III/a sampai dengan Perekayasa
Ahli Madya, Golongan Ruang IV/a.

Bagi Perekayasa Ahli Pertama dan


Perekayasa Ahli Muda dalam pengajuan
angka kredit melalui urutan dan
persyaratan sebagai berikut

a. Perekayasa menyusun seluruh


dokumen fisik, baik berkas dokumen
administrasi maupun bukti fisik
kegiatan kerekayasaa beserta
lampiran-lampirannya.

b. Mengajukan persetujuan dan tanda


tangan kepada Atasan Langsung
paling kurang Pejabat Administrator
(Eselon III).

58
c. Pejabat Administrator (Eselon III)
mengesahkan dokumen administrasi
dan melegalisir copy bukti fisik
(Pengembangan Profesi dan
Penunjang).

d. Berkas yang telah disahkan dilegalisir


oleh Pejabat Administrasi, disusun
dalam ordner DUPAK dikirim kepada
Instansi/Unit Kerja/Pemerintah
Propinsi./Pemerintah Kabupaten/Kota
melalui Sekretariat Unit Pengelola
Pejabat Fungsional pada Instansi.

e. Sekretariat Unit Pengelola Pejabat


Fungsional pada Instansi/Unit Kerja/
Pemerintah Propinsi./ Pemerintah
Kabupaten/Kota menyerahkan
kepada Tim Penilai Instansi (TPI)
melakukan penilaian semua bukti fisik
kegiatan dan mengisi hasil penilaian
angka kredit

59
f. Pejabat yang berwenang menerbitkan
PAK (Penetapan Angka Kredit)

g. PAK diserahkan ke secretariat unit


pengelola kepegawaian fungsional
sebagai dasar dalam penambahan
angka kredit, kanaikan
jabatan/kenaikan pangkat.

2. Perekayasa Ahli Madya, Golongan


Ruang, IV/b sampai dengan Perekayasa
Ahli Utama, Golognan Ruang, IV/e.

a. Perekayasa menyusun seluruh


dokumen fisik, baik berkas dokumen
administrasi maupun bukti fisik
kegiatan kerekayasaa beserta
lampiran-lampirannya. Mengajukan
kepada Atasan Langsung paling
kurang Pejabat Tinggi Pratama
(Eselon II).

60
b. Pejabat Administrator (Eselon II) atau
pejabat yang ditunjuk mengesahkan
dokumen administrasi dan melegalisir
copy bukti fisik Pengembangan
Profesi dan Penunjang.

c. Berkas disusun dalam odner DUPAK


Pejabat Fungsional Perekayasa
dikirim kepada pada Instansi/Unit
Kerja/ Pemerintah Propinsi/
Pemerintah Kabupaten/Kota melalui
Sekretariat Tim Pengelola Jabatan
Fungsional pada Instansi.

d. Sekretariat Unit Pengelola Pejabat


Fungsional pada Instansi/Unit Kerja/
Pemerintah Propinsi/Pemerintah
Kabupaten/Kota menyerahkan
kepada Tim Penilai Instansi (TPI)
melakukan penilaian semua bukti fisik
kegiatan dan mengisi hasil penilaian
angka kredit.

61
e. Hasil penilaian beserta berkas DUPAK
dan draft PAK (baik memenuhi syarat,
maupun tidak memenuhi syarat naik
pangkat/jabatan) dikirim kepada
Kepala BPPT selaku Kepala Instansi
Pembina oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian Instansi yang
bersangkutan (Pejabat Tinggi
Pratama) untuk dinilai Pejabat
Fungsional Perekayasa Pusat.

f. Tim Penilai Pejabat Fungsional


Perekayasa Pusat melakukan
pemeriksaan dan penilaian ulang
semua bukti kegiatan.

g. Instansi Pembina menerbitkan PAK


yang ditandatangani oleh Kepala
BPPT selaku Kepala Instansi
Pembina.

h. Instansi Pembina mengirim PAK ke


Pejabat Pembina Kepegawaian
Instansi.

62
Bukti fisik dalam DUPAK yang diajukan,
namun tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dipersyaratkan dalam pedoman
penyusunan berkas DUPAK, akan
dikembalikan ke instansi untuk diperbaiki dan
dilengkapi oleh perekayasa yang
mengusulkan sesuai yang dipersyaratkan.
Pengusulan dapat diajukan kembali dengan
waktu sesuai dengan ketentuan Sekretariat
Penilaian.

Mekanisme pengusulan, penilaian dan


penetapan angka kredit bagi Perekayasa Ahli
Pertama, Golongan Ruang III/a sampai
dengan Perekayasa Ahli Madya, Golongan
Ruang IV/a dan Perekayasa Ahli Madya,
Golongan Ruang, IV/b sampai dengan
Perekayasa Ahli Utama, Golognan Ruang,
IV/e. dapat dilihat dalam gambar 1 di bawah
ini.

63
PUSBINDIKLAT INSTANSI
KEPALA PEJABAT
(SEKRETARIAT PENGGUNA
BPPT FUNGSIONAL PEREKAYASA
PENILAIAN PEREKAYASAPUSAT (PENGELOLA
PUSAT) KEPEGAWAIAN)

Mulai

Surat
Pemberitah
Pemberita
uan
huan
Penilaian
Penilaian
Tingkat
Instansi DUPAK

Penerimaan IV/b – IV/e Penilaian


DUPAK Tingkat
Instansi

Proses
Adminstrasi Penilaian
Berkas Tingkat Pusat
Penilaian

III/a - IVa
Proses Hasil Penilaian Proses
Penerbitan Tingkat Pusat Penerbitan PAK
PAK
PAK

Tand Selesai
a
tanga
n
PAK

Finalisasi Penerimaan PAK


PAK PAK

64
Gambar 1. Diagram alir mekanisme
pengajuan, penilaian
DUPAK dan penerbitan
PAK

D. PERIODE DAN MASA PENILAIAN DUPAK

1. Periode Penilaian dan Penetapan Angka


Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa
tingkat pusat dilakukan paling kurang 2
kali dalam setahun, yaitu penilaian sekitar
bulan Januari untuk kenaikan pangkat per
1 April dan sekitar bulan Juni untuk
kenaikan pangkat per 1 Oktober setiap
tahunnya.

Untuk penilaian dan Penetapan Angka


Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa
pada tingkat instansi dapat melakukan
penyesuaian dengan periode penilaian
pada tingkat pusat paling kurang 2 (dua)
bulan sebelum penilaian pada tingkat
pusat.

65
2. Secara umum PAK hasil penilaian untuk
periode Kenaikan Pangkat 01 April mulai
diterbitkan bulan Februari dan untuk
periode Kenaikan Pangkat 01 Oktober
mulai diterbitkan bulan Agustus.

3. Penilaian atas Usulan Penilaian Angka


Kredit UPAK dalam DUPAK untuk
pengangkatan pertama kali ke dalam
Jabatan Fungsional Perekayasa dilakukan
setelah yang bersangkutan diangkat,
sebagai PNS dan telah berpengalaman di
bidang kerekayasaan sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun. Masa Penilaian
Angka Kredit yang bersangkutan dihitung
sejak diangkat sebagai CPNS sampai
dengan saat PNS yang bersangkutan
mengajukan DUPAK (kegiatan pada
periode CPNS harus diajukan semuanya).
Jika kegiatan pada periode CPNS tidak
diajukan, maka kegiatan tersebut tidak

66
dapat dinilaikan lagi pada periode
berikutnya.

Contoh :
Sdr. Heriyanto, ST
NIP.198803212013031001 diangkat
sebagai PNS dengan pangkat Penata
Muda III/a untuk mengisi formasi Jabatan
Fungsional Perekayasa. Pada 1 April
2015 Sdr. Heriyanto, ST mendaftar untuk
menjadi Perekayasa, maka DUPAK yang
dapat diajukan untuk pengangkatan
pertama adalah kegiatan sejak diangkat
menjadi CPNS (Maret 2013) sampai
dengan kegiatan pada saat tanggal
pengajuan menjadi Perekayasa. Apabila
yang diajukan dalam DUPAK hanya
kegiatan selama menjadi PNS, maka
kegiatan selama CPNS tidak dapat
diajukan lagi.

67
4. Untuk kenaikan jabatan/pangkat
diperlukan DUPAK dengan masa
penilaian terkini, yaitu paling kurang 9
(sembilan) bulan sebelum t.m.t. kenaikan
jabatan/pangkat.

Contoh :
Sdr. Ir. Endah, M.Sc. NIP.
197305102013032001, Perekayasa Ahli
Muda, pangkat Penata Tk. I, Golongan
ruang III/d mengajukan DUPAK untuk
kenaikan jabatan/pangkat menjadi
perekayasa ahli madya golongan ruang
IV/a tmt 1 April 2017. Dengan demikian
maka masa penilaian DUPAK yang
diajukan paling kurang sampai dengan 30
Juni 2016.

68
DAFTAR PUSTAKA

BKN. (2016). Peraturan kepala badan kepegawaian


negara nomor 13 tahun 2016 tentang petunjuk
teknis pelaksanaan pembinaan jabatan
fungsional perekayasa dan angka kreditnya.
Jakarta.

BPPT. (2016). Peraturan kepala badan pengkajian


dan penerapan teknologi nomor 15 tahun 2016
tentang petunjuk teknis jabatan fungsional
perekayasa dan angka kreditnya. Jakarta.

BPPT. (2016). Surat edaran kepala badan pengkajian


dan penerapan teknologi no.03 tahun 2016
tentang penjelasan peraturan kepala badan
pengkajian dan penerapan teknologi no.015
tahun 2016 dan peraturan kepala badan
kepegawaian negara no.013 tahun 2016. Jakarta.

KemenpanRB. (2016). Peraturan menteri


pendayagunaan aparatur negara nomor
per/219/m.pan/7/2008 tentang jabatan fungsional
perekayasa dan angka kreditnya junto peraturan
menteri pendayagunaan aparatur negara dan
reformasi birokrasi nomor 2 tahun 2016. Jakarta.

Republik Indonesia. (2014). Undang-undang No 5


tahun 2014 tentang aparatur sipil negara. Jakarta.

69
Republik Indonesia. (2017). Peraturan pemerintah no.
11 tahun 2017 tentang manajemen pegawai
negeri sipil. Jakarta.

Sekretaris Negara. (2016). Surat edaran sekretaris


negara republik indonesia nomor B-
937/M.Sesneg/D-3/AP.01.00/10/2016 tentang
penataan kembali proses pengusulan dan
penetapan dan pengangkatan dalam jabatan
fungsional keahlian utama. Jakarta.

70
LAMPIRAN 1: Butir-butir Angka Kredit Jabatan
Fungsional Perekayasa

LAMPIRAN I:
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN
APARATUR NEGARA
Nomor: PER/219/M.PAN/7/2008
Tanggal 4 Juli 2008

RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA

BUTIR SATUAN ANGKA PELAK


NO UNSUR SUB UNSUR
KEGIATAN HASIL KREDIT SANA

I PENDIDIKAN A Pendidikan 1. Doktor ijazah 200 Semua


Sekolah dan (S3) Jenjang
Memperoleh 2. Magister ijazah 150 Semua
Gelar/Ijazah (S2) Jenjang
3. Sarjana ijazah 100 Semua
(S1) Jenjang

B Pendidikan 1. Lamany Sertifikat 15 Semua


dan Pelatihan a lebih Jenjang
dari 960
jam
di Bidang 2. Lamany Sertifikat 9 Semua
Kegiatan a 641 – Jenjang
kerekayasaan 960 jam
dan 3. Lamany Sertifikat 6 Semua
Memperoleh a 481 – Jenjang
Surat Tanda 640 jam
Tamat 4. Lamany Sertifikat 3 Semua
Pendidikan a 161 – Jenjang
dan 480 jam
Pelatihan 5. Lamany Sertifikat 2 Semua
(STTPP) a 81 – Jenjang
160 jam
6. Lamany Sertifikat 1 Semua
a 31 - Jenjang
80 jam
7. Lamany Sertifikat 0,5 Semua
a 10 - 30 Jenjang
jam
C Pendidikan Pendidikan Sertifikat 2,0 Semua
dan Pelatihan dan Pelatihan Jenjang
Prajabatan Prajabatan
golongan III

II KEGIATAN KEREKAYASAAN
A. Pelaksanaan kegiatan penelitian terapan,
pengembangan, perekayasaan, dan
pengoperasian

1. Sebagai Staf Perekayasa (Engineering Staff)

a. Melaksanakan kegiatan Kerekayasaan


1). Melaksanakan desain konseptual

(a) Menetapkan tujuan dan Lembar 0,079 Perekayasa


kebutuhan desain (Design kerja Pertama
Requirement and
Objective)
(b) Menyusun filosofi rancang Lembar 0,098 Perekayasa
bangun kerja Pertama
(c) Menetapkan metoda yang Lembar 0,083 Perekayasa
digunakan kerja Pertama
2). Melaksanakan desain awal
(a) Merekayasa bentuk Lembar 0,109 Perekayasa
konfigurasi kerja Pertama

1
(b) Mengkalkulasi kinerja awal Logbook 0,113 Perekayasa
per Pertama
kegiatan
dan
Lembar
kerja
(c) Membuat gambar teknis Lembar 0,115 Perekayasa
(Engineering Drawing) kerja Pertama
awal
3). Melaksanakan Desain rinci
(a) Melaksanakan iterasi hasil Lembar 0,152 Perekayasa
desain awal kerja Pertama
(b) Mengoptimasi hasil desain Lembar 0,125 Perekayasa
awal kerja Pertama
(c) Melaksanakan konfigurasi Lembar 0,228 Perekayasa
desain rinci kerja Pertama
(d) Menetapkan konfigurasi Lembar 0,076 Perekayasa
kerja Pertama
4). Melaksanakan perhitungan
(a) Melaksanakan Logbook 0,109 Perekayasa
perhitungan pendekatan dan Pertama
awal Lembar
kerja
(b) Melaksanakan perhitungan Logbook 0,255 Perekayasa
analitik rinci dan Pertama
Lembar
kerja
(c) Melaksanakan komputasi Logbook 0,671 Perekayasa
numerik dan Pertama
Lembar
kerja
5). Melaksanakan pengujian
(a) Menetapkan konfigurasi Lembar 0,183 Perekayasa
pengujian kerja Pertama
(b) Membuat benda uji Benda 0,175 Perekayasa
kerja/ Pertama
Lembar
Kerja

2
(Product
Working
sheet)

(c) Menetapkan sistem Lembar 0,090 Perekayasa


penginderaan pengujian kerja Pertama
(d) Menetapkan sistem Lembar 0,113 Perekayasa
perolehan dan pengolahan kerja Pertama
data
(e) Melaksanakan operasi Logbook 0,420 Perekayasa
pengujian Pertama
(f) Menganalisis data Lembar 0,275 Perekayasa
kerja Pertama
(g) Menginterpretasi hasil uji Lembar 0,289 Perekayasa
kerja Pertama
6). Melaksanakan explorasi
(a) Menetapkan instrumentasi Lembar 0,174 Perekayasa
explorasi kerja Pertama
(b) Menetapkan sasaran Lembar 0,125 Perekayasa
explorasi kerja Pertama
(c) Melaksanakan explorasi Logbook 0,569 Perekayasa
dan Pertama
Lembar
kerja
(d) Menganalisis data Lembar 0,491 Perekayasa
explorasi kerja Pertama
(e) Menginterpretasi hasil Lembar 0,267 Perekayasa
explorasi kerja Pertama
7). Melaksanakan observasi
(a) Menetapkan instrumentasi Lembar 0,240 Perekayasa
observasi kerja Pertama
(b) Menetapkan sasaran Lembar 0,110 Perekayasa
observasi kerja Pertama
(c) Melaksanakan observasi Logbook 0,638 Perekayasa
dan Pertama
Lembar
kerja

3
(d) Menganalisis data Lembar 0,423 Perekayasa
observasi kerja Pertama
(e) Menginterpretasi hasil Lembar 0,246 Perekayasa
observasi kerja Pertama
8). Melaksanakan pengukuran
(a) Menetapkan instrumentasi Lembar 0,158 Perekayasa
pengukuran kerja Pertama
(b) Menetapkan sasaran Lembar 0,076 Perekayasa
pengukuran kerja Pertama
(c) Melaksanakan pengukuran Logbook 0,571 Perekayasa
dan Pertama
Lembar
kerja
(d) Menganalisis data Lembar 0,489 Perekayasa
pengukuran kerja Pertama
(e) Menginterpretasi hasil Lembar 0,551 Perekayasa
pengukuran kerja Pertama
9). Melaksanakan modifikasi produk
(a) Melaksanakan repair Lembar 0,480 Perekayasa
(perbaikan) produk kerja dan Pertama
foto
(b) Melaksanakan modifikasi Lembar 0,251 Perekayasa
produk kerja dan Pertama
foto
10). Melaksanakan perawatan produk
(a) Melaksanakan perawatan Lembar 0,057 Perekayasa
rutin (harian) produk kerja dan Pertama
foto
(b) Melaksanakan perawatan Lembar 0,136 Perekayasa
berkala produk kerja dan Pertama
foto
(c) Melaksanakan perbaikan Lembar 0,336 Perekayasa
menyeluruh (over haul) kerja dan Pertama
produk foto
11). Melaksanakan studi kelayakan
sistem teknologi
(a) Menetapkan parameter Lembar 0,123 Perekayasa
kelayakan kerja Pertama

4
(b) Melaksanakan Lembar 0,315 Perekayasa
penyelidikan kesesuaian kerja Pertama
dengan paramater
kelayakan
12). Melaksanakan studi banding
sistem teknologi
(a) Menetapkan acuan studi Lembar 0,145 Perekayasa
banding kerja Pertama
(b) Melaksanakan Lembar 0,301 Perekayasa
perbandingan kinerja kerja Pertama
suatu teknologi
b Melaksanakan kegiatan di lingkungan Surat 2,000 Perekayasa
berisiko tinggi atau berbahaya Keputusan Pertama

5
2. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Leader)

a Memberikan supervisi kepada para


Engineering Staff dalam:

1). Melaksanakan desain


konseptual/ awal
(a) Memberikan Lembar 0,820 Perekayasa
beberapa alternatif Instruksi Muda
metoda desain Teknik
(b) Menetapkan metoda Lembar 0,218 Perekayasa
kalkulasi Instruksi Muda
Teknik
(c) Menilai hasil desain Lembar 0,602 Perekayasa
awal kerja Muda
2). Melaksanakan desain rinci
(a) Memberikan metoda Lembar 0,174 Perekayasa
optimasi Instruksi Muda
Teknik
(b) Mensintesiskan hasil Lembar 0,354 Perekayasa
desain awal menjadi kerja Muda
desain rinci
(c) Memberikan metoda Lembar 0,419 Perekayasa
iterasi desain Instruksi Muda
Teknik
3). Melaksanakan perhitungan
(a) Melaksanakan Lembar 0,425 Perekayasa
penurunan kerja Muda
persamaan
matematik/modelling
(b) Melaksanakan Lembar 0,369 Perekayasa
deskritisasi kerja Muda
persamaan
(c) Memberikan metoda Lembar 0,190 Perekayasa
pemecahan Instruksi Muda
persamaan Teknik
4). Melaksanakan Pengujian

6
(a) Menyajikan Lembar 0,206 Perekayasa
beberapa alternatif Instruksi Muda
jenis peralatan Teknik
pengujian
(b) Menentukan Lembar 0,209 Perekayasa
peralatan perolehan Instruksi Muda
data Teknik
(c) Menentukan Lembar 0,206 Perekayasa
peralatan pengolah Instruksi Muda
data Teknik
(d) Memberikan metoda Lembar 0,200 Perekayasa
dan strategi Instruksi Muda
pengujian Teknik
(e) Memberikan metoda Lembar 0,200 Perekayasa
interpretasi hasil Instruksi Muda
pengujian Teknik
5). Melaksanakan explorasi

(a) Melaksanakan Lembar 0,256 Perekayasa


pemilihan dan Instruksi Muda
penetapan sasaran Teknik
explorasi
(b) Menetapkan metoda Lembar 0,171 Perekayasa
explorasi Instruksi Muda
Teknik
(c) Melaksanakan Lembar 0,241 Perekayasa
penurunan hasil kerja Muda
explorasi menjadi
model matematika
6). Melaksanakan observasi

(a) Melaksanakan Lembar 0,192 Perekayasa


pemilihan dan Instruksi Muda
penetapan sasaran Teknik
observasi
(b) Menetapkan metoda Lembar 0,175 Perekayasa
observasi Instruksi Muda
Teknik

7
(c) Melaksanakan Lembar 0,392 Perekayasa
penurunan hasil kerja Muda
observasi menjadi
model matematika
7). Melaksanakan pengukuran
(a) Melaksanakan Lembar 0,400 Perekayasa
pemilihan dan Instruksi Muda
penetapan sasaran Teknik
pengukuran
(b) Menetapkan metoda Lembar 0,249 Perekayasa
pengukuran Instruksi Muda
Teknik
(c) Melaksanakan Lembar 0,343 Perekayasa
penurunan hasil kerja Muda
pengukuran menjadi
model matematika
8). Melaksanakan modifikasi
produk
(a) Memberikan metoda Lembar 0,245 Perekayasa
modifikasi produk Instruksi Muda
Teknik
(b) Memberikan metoda Lembar 0,314 Perekayasa
perbaikan (repair) Instruksi Muda
produk Teknik
9). Melaksanakan perawatan
produk
(a) Memberikan metoda Lembar 0,248 Perekayasa
perawatan produk Instruksi Muda
Teknik
(b) Memberikan metoda Lembar 0,215 Perekayasa
perbaikan Instruksi Muda
menyeluruh (over Teknik
haul) produk
10). Melaksanakan studi
kelayakan sistem teknologi
(a) Menetapkan Lembar 0,221 Perekayasa
persyaratan Instruksi Muda
kelayakan Teknik

8
(b) Melaksanakan Lembar 0,247 Perekayasa
pemilihan parameter Instruksi Muda
kelayakan Teknik
(c) Menetapkan model Lembar 0,269 Perekayasa
yang akan dipakai Instruksi Muda
sebagai acuan Teknik
11). Menetapkan acuan banding Lembar 0,240 Perekayasa
Instruksi Muda
Teknik
b Menyelenggarakan pertemuan dan Lembar 0,068 Perekayasa
memimpin diskusi dengan para Staf Keputusan Muda
Perekayasa (Engineering Staff) (decission
tentang pekerjaan mereka sheet)

c Memberikan presentasi hasil


kegiatannya dalam pertemuan
berkala yang diselenggarakan dan
dipimpin oleh Ketua Kelompok
(Group Leader)
1). Mempersiapkan bahan Materi 0,180 Perekayasa
presentasi laporan hasil presentasi Muda
kegiatan Paket Kerja (Work
Package) yang dipimpinnya
2). Memberikan presentasi hasil Materi 0,067 Perekayasa
kegiatan di hadapan Ketua presentasi Muda
Kelompok (Group Leader)
secara berkala (Pemaparan,
diskusi, dan penyimpulan
hasil)
d Melaksanakan kegiatan di lingkungan Surat 2,000 Perekayasa
berisiko tinggi atau berbahaya Keputusan Pertama/Muda

3. Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader)

9
a Mengkombinasikan hasil-hasil dari
seluruh Paket Pekerjaan (WP) yang
berada di bawahnya dalam
kelompok keilmuan/keahliannya

1). Melaksanakan sub-integrasi Lembar 0,525 Perekayasa


produk struktur rincian kerja kerja/ Madya
(WBS) untuk masalah disain Lembar
Instruksi
2). Melaksanakan sub-integrasi Lembar 0,420 Perekayasa
produk struktur rincian kerja kerja/ Madya
(WBS) untuk masalah testing Lembar
Instruksi
3). Melaksanakan sub-integrasi Lembar 0,420 Perekayasa
produk struktur rincian kerja kerja/ Madya
(WBS) untuk masalah Lembar
explorasi Instruksi
4). Melaksanakan sub-integrasi Lembar 0,420 Perekayasa
produk struktur rincian kerja kerja/ Madya
(WBS) untuk masalah Lembar
observasi Instruksi
5) Melaksanakan sub-integrasi Lembar 0,420 Perekayasa
produk WBS untuk masalah kerja/ Madya
pengukuran Lembar
Instruksi
6). Melaksanakan sub-integrasi Lembar 0,525 Perekayasa
produk struktur rincian kerja kerja/ Madya
(WBS) untuk masalah Lembar
modifikasi Instruksi
7). Melaksanakan sub-integrasi Lembar 0,390 Perekayasa
produk struktur rincian kerja kerja/ Madya
(WBS) untuk masalah Lembar
perawatan Instruksi
b Mendiskusikan kualitas capaian Lembar 1,200 Perekayasa
dari segi teknis dengan melakukan Keputusan Madya
iterasi teknis diantara kelompok (decission
(group) yang terkait sheet)

10
c Mendiskusikan masalah yang Lembar 0,330 Perekayasa
berkaitan dengan ketepatan Keputusan Madya
waktu, pendanaan, dan (decission
pengadaan barang sesuai dengan sheet)
struktur rincian kerja (WBS)-nya
dengan melakukan iterasi yang
terkait dengan ketersediaan aliran
pendanaan
d Membuat perencanaan kontrak Kontrak 0,428 Perekayasa
kerjasama teknis dengan pihak lain kerjasama Madya
bersama Manajer Program
(Program Manager)

e Mengusulkan pengadaan barang Lembar 0,400 Perekayasa


dan spesifikasinya kepada Manajer Usulan Madya
Program (Program Manager) spesifikasi
teknis
f Memberikan presentasi hasil
kegiatannya dalam pertemuan
secara berkala yang
diselenggarakan dan dipimpin oleh
Program Director dan dihadiri oleh
Insinyur Kepala (Chief Engineer)
dan Manajer Program (Program
manager)
1). Mempersiapkan materi Materi 0,600 Perekayasa
presentasi laporan hasil presentasi
Madya
kegiatan struktur rincian
kerja (WBS) yang
dipimpinnya
2). Memberikan presentasi hasil Materi 0,120 Perekayasa
kegiatan di hadapan Kepala presentasi
Madya
Program (Program Director )
secara berkala (paparan,
diskusi dan kesimpulan)
g Melaksanakan kegiatan di Surat 2,000 Perekayasa
lingkungan berisiko tinggi atau Keputusan
Muda/Madya
berbahaya

11
4. Asisten Manajer Program (Assistant
Program Manager)
a Membuat perencanaan jadwal
pelaksanaan kegiatan dan
pendanaan bersama dengan
Manajer Program (Program
Manager).
1). Mengusulkan metoda Lembar Kerja 0,140 Perekayasa
pengendalian proyek, Muda
dan sejenisnya untuk
penjadwalan dan
pengendalian program
2). Mengusulkan rencana Lembar kerja 0,160 Perekayasa
pendanaan yang telah Muda
dikoordinasikan dengan
pihak-pihak terkait.
b Menyiapkan draft kontrak Draft kontrak 0,239 Perekayasa
kerjasama teknis dengan pihak Muda
lain bersama Manajer Program
(Program Manager)
c Mengusulkan pengadaan Lembar kerja 0,180 Perekayasa
barang melalui Pengelola Muda
anggaran sesuai dengan
spesifikasi yang diusulkan Ketua
Kelompok (Group Leader)
bersama Manajer Program
(Program Manager)
d Melaksanakan evaluasi berkala
dengan para Ketua Kelompok
(Group Leader) bersama
Manajer Program (Program
Manager)
1). Melakukan Lembar kerja 0,167 Perekayasa
penyesuaian jadwal Muda
kegiatan terhadap
kondisi pendanaan yang
berjalan, mendiskusikan
dampak kesesuaian

12
pendanaan yang baru
terhadap produk kerja

2). Mendiskusikan masalah Lembar kerja 0,164 Perekayasa


yang berkaitan dengan Muda
ketepatan waktu
pengadaan barang
e Memantau jalannya program
ditinjau dari segi waktu dan
dana
1). Melaksanakan Draft PCM report 0,565 Perekayasa
Pemantauan dan Muda
Pengendalian Kemajuan
Kegiatan (PCM)
bersama Manajer
Program (Program
Manager)
2). Menyusun draft laporan Draft Laporan 0,100 Perekayasa
kemajuan program dari Muda
segi waktu dan dana
f Melaksanakan kegiatan di Surat Keputusan 2,000 Perekayasa
lingkungan berisiko tinggi atau Muda
berbahaya

13
5. Manajer Program (Program Manager)

a Membuat perencanaan jadwal


pelaksanaan kegiatan dan pendanaan.

1). Merencanakan jadwal pendanaan


program yang telah ditetapkan

(a) Memberikan metoda Lembar 0,325 Perekayasa


pengendalian proyek, dan Instruksi Madya
sejenisnya untuk Teknik
penjadwalan dan
pengendalian program
(b) Membuat rencana Lembar 0,359 Perekayasa
pendanaan yang telah kerja Madya
dikoordinasikan dengan
pihak-pihak terkait.
b Menetapkan kontrak kerjasama teknis Kontrak 0,478 Perekayasa
dengan pihak lain kerjasama Madya
c Mengusulkan pengadaan barang melalui Lembar 0,360 Perekayasa
Pengelola anggaran sesuai dengan kerja Madya
spesifikasi yang diusulkan Ketua
Kelompok (Group Leader)

d Melaksanakan evaluasi berkala dengan


para Group Leader

1). melakukan penyesuaian jadwal Lembar 0,334 Perekayasa


kegiatan terhadap kondisi Keputusan Madya
pendanaan yang berjalan, (decission
mendiskusikan dampak kesesuaian sheet)
pendanaan yang baru terhadap
produk kerja

14
2). Mendiskusikan masalah yang Lembar 0,328 Perekayasa
berkaitan dengan ketepatan waktu Keputusan Madya
pengadaan barang (decission
sheet)
e Memantau jalannya program ditinjau
dari segi waktu dan dana

1). Melaksanakan Pemantauan dan PCM Report 0,810 Perekayasa


Pengendalian Kemajuan Kegiatan Madya
(PCM)

2). Menyusun Laporan kemajuan Materi 0,240 Perekayasa


program dari segi waktu dan dana presentasi Madya

3). Mempresentasikan laporan materi 0,120 Perekayasa


kemajuan program dari segi waktu presentasi Madya
dan dana di hadapan Kepala
Program (Program Director) secara
berkala
f Membentuk Organisasi Fungsional Lembar 0,800 Perekayasa
Program bersama Kepala Program Keputusan Madya
(Program Director) dan Insinyur Kepala (decission
(Chief Engineer) sheet)

g Melaksanakan kegiatan di lingkungan Surat 2,000 Perekayasa


berisiko tinggi atau berbahaya Keputusan Madya

6. Asisten Insinyur Kepala (Asistant Chief


Engineer)
a Menyiapkan draft Engineering/ Test/
Production manual
1). Menyiapkan draft buku acuan Engineering 1,080 Perekayasa
kerekayasaan (Engineering Test Madya
Manual) Manual

2). Menyiapkan draft buku acuan Production 0,930 Perekayasa


pengujian (Test Manual) Manual Madya

15
3). Menyiapkan draft buku acuan Production 1,500 Perekayasa
produksi (Production Manual) Manual Madya

b Mengusulkan personil yang sesuai serta Lembar 0,300 Perekayasa


klarifikasi dan sandi kerja (job code) Kerja Madya

c Mengusulkan rencana waktu Lembar 0,300 Perekayasa


keterlibatan personil dalam tiap Kerja Madya
prorgram
d Menyiapkan pertemuan dalam rangka Lembar 0,240 Perekayasa
koordinasi kerja Kerja Madya
e Memantau pelaksanaan program Lembar 1,350 Perekayasa
bersama Insinyur Kepala (Chief Engineer) Kerja Madya

f Melaksanakan kegiatan di lingkungan Surat 2,000 Perekayasa


berisiko tinggi atau berbahaya Keputusan Madya

16
7. Insinyur Kepala (Chief Engineer)

a Membentuk Organisasi Program bersama Lembar 0,800 Perekayasa


Kepala Program (Program Director) dan Keputusan Utama
Manajer Program (Program Manager) (decission
sheet)

b Membuat perencanaan SDM yang sesuai


kebutuhan, berkoordinasi dengan para
Kepala Unit Struktural yang terlibat dalam
program

1). Merencanakan waktu keterlibatan Lembar 0,960 Perekayasa


personil dalam tiap program Kerja Utama

2). Mendiskusikan dan menetapkan Draft SK 0,610 Perekayasa


Sumber Daya Manusia yang terlibat Tim Kerja Utama
dalam program dengan para Kepala
Unit Struktural

c Mengevaluasi dan menyetujui usulan Lembar 0,733 Perekayasa


spesifikasi teknis barang yang diusulkan Keputusan Utama
Ketua Kelompok (Group Leader) (decission
sheet)

d Mengintegrasikan hasil-hasil dari seluruh


WBS ditinjau dari kualitas teknik
pemenuhan Design, Requirement, and
Objective (DR&O)

1). Memberikan supervisi teknis untuk Lembar 0,473 Perekayasa


penyelarasan kinerja secara rutin Instruksi Utama
Teknik

17
2). Memberikan saran perbaikan, Lembar 0,400 Perekayasa
alternatif teknik yang lain pada Keputusan Utama
pertemuan diskusi dengan para (decission
Ketua Kelompok (Group sheet)
Leader)secara bersama atau sendiri-
sendiri, untuk mendiskusikan hasil -
hasil program secara berkala

3). Melakukan optimasi desain (trade- Lembar 0,573 Perekayasa


off) terhadap kondisi batas yang Keputusan Utama
masih bisa dinegosiasi diantara (decission
struktur rincian kerja (WBS) dan sheet)
prioritasi hasil-hasil struktur rincian
kerja (WBS) untuk mendapatkan
produk akhir yang paling sesuai
pada akhir tahun anggaran

e Mempresentasikan hasil kegiatan secara Materi 0,207 Perekayasa


teknis di hadapan kepala program secara presentasi Utama
berkala
f Melaksanakan kegiatan di lingkungan Surat 2,000 Perekayasa
berisiko tinggi atau berbahaya Keputusan Madya

18
8. Kepala Program (Program Director )

a Melakukan perencanaan program bersama Lembar 1,100 Perekayasa


Pengelola Program (Program Manager) dan Kerja Utama
Insinyur Kepala (Chief Engineer) membentuk
organisasi program, menentukan jumlah
struktur rincian kerja (WBS) dan jumlah paket
pekerjaan (WP) untuk setiap struktur rincian
kerja (WBS)

b Mengangkat personil-personil yang terlibat Surat 1,540 Perekayasa


dalam program serta pejabat-pejabat Keputusan Utama
fungsional atas usulan Insinyur Kepala (Chief
Engineer), dan Program Manajer (Program
Manager)

c Mendiskusikan jalannya program ditinjau dari Lembar 0,384 Perekayasa


segi teknik ketepatan waktu dan pendanaan Keputusan Utama
secara berkala bersama para Ketua Kelompok (decission
(Group Leader), Program Manajer (Program sheet)
Manager) dan Insinyur Kepala (Chief
Engineer)

d Memantau jalannya program


1). Memberikan saran-saran pada setiap Lembar 0,473 Perekayasa
fasa penelaahan program (program Instruksi Utama
review): tahap persiapan Teknik
(Preliminary), tahap rinci (Detail),
tahap kritis (Critical) dan tahap akhir
(Final )

19
2). Melaporkan jalannya program serta Materi 0,220 Perekayasa
mempertanggung jawabkan hasil presentasi Utama
program kepada kepala unit struktural
(pimpinan terkait) yang memberi
pekerjaan secara berkala

e Mensosialisasikan hasil program kepada para


Stakeholders terkait untuk dilakukan Uji
Operasional dan Evaluasi

1). Memberikan presentasi mengenai Materi 0,304 Perekayasa


program berjalan presentasi Utama

2). Memperagakan hasil-hasil program Benda 0,431 Perekayasa


kerja/ Utama
Lembar
benda
Kerja
(Product
Working
sheet)
f Mempresentasikan serta mempertahankan Dokumen 0,577 Perekayasa
usulan Hak Atas Kekayaan Inteletual di HAKI Utama
hadapan yang berwenang
g Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko Surat 2,000 Perekayasa
tinggi atau berbahaya Keputusan Utama

B. Pelaksanaan penyusunan pedoman dan


pembuatan laporan dalam organisasi fungsional
kerekayasaan

20
1. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Program
(Program Manual)

a. Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer) Program 2,640 Perekayasa


mempersiapkan buku acuan program Manual Utama
(Program Manual)
b. Sebagai Manajer Program (Program Program 1,980 Perekayasa
Manager) memeriksa buku acuan program Manual Madya
(Program Manual)
c. Sebagai Kepala Program (Program Program 2,640 Perekayasa
Director) menyetujui buku acuan program Manual Utama
(Program Manual)
2. Menyusun Pedoman Pelaksanaan Desain
(Design Manual) yang terdiri dari Design,
Requirement, and Objective (DR&O), State of
The Art Method, Mean of Compliance,
Engineering Drawing and Documentation,
Design Scheduling

a. Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader) Design 0,990 Perekayasa


mempersiapkan buku acuan desain (Design Manual Madya
Manual)
b. Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer) Design 1,760 Perakayasa
memeriksa buku acuan desain (Design Manual Utama
Manual)
c. Sebagai Kepala Program (Program Design 1,100 Perekayasa
Director) menyetujui buku acuan desain Manual Utama
(Design Manual)

3. Menyusun Pedoman Pelaksanaan


Kerekayasaan/ Pengujian/ Produksi
(Engineering/ Test/ Production Manual)

21
a. Menyusun Engineering Manual yang terdiri
dari test objective, test method, parameter
definition, instrument system, test article
system, test operation, data analysis,
integration, and deploy system,
engineering test scheduling

1). Sebagai Ketua Kelompok (Group Engineering 0,990 Perekayasa


Leader) mempersiapkan buku acuan Manual Madya
kerekayasaan (Engineering Manual)

2). Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineering 1,760 Perekayasa


Engineer) memeriksa buku acuan Manual Utama
kerekayasaan (Engineering Manual)

3). Sebagai Kepala Program (Program Engineering 1,100 Perekayasa


Director) menyetujui buku acuan Manual Utama
kerekayasaan (Engineering Manual)

b. Menyusun buku acuan pengujian (Test


manual)
1). Sebagai Ketua Kelompok (Group Test manual 0,990 Perekayasa
Leader) mempersiapkan buku acuan Madya
pengujian (Test Manual)

2). Sebagai Insinyur Kepala (Chief Test manual 1,760 Perekayasa


Engineer) memeriksa buku acuan Utama
pengujian (Test Manual)

3). Sebagai Kepala Program (Program Test manual 1,100 Perekayasa


Director) menyetujui buku acuan Utama
pengujian (Test Manual)

22
c. Menyusun Production manual yang terdiri
dari production method, production
scheduling, sub assembly, small assembly,
product integration, product scheduling

1). Sebagai Ketua Kelompok (Group Production 0,990 Perekayasa


Leader) mempersiapkan buku acuan Manual Madya
produksi (Production Manual)

2). Sebagai Insinyur Kepala (Chief Production 1,760 Perekayasa


Engineer) memeriksa buku acuan Manual Utama
produksi (Production Manual)

3). Sebagai Kepala Program (Program Production 1,100 Perekayasa


Director) menyetujui buku acuan Manual Utama
produksi (Production Manual)

4. Menyusun catatan teknis (Technical Notes),


yaitu menuliskan hasil-hasil kerja dari setiap staf
Perekayasa (Engineering Staff) setiap saat dari
kegiatan yang dilakukan

a. Sebagai Staf Perekayasa (Engineering Staff) Technical 0,107 Perekayasa


mempersiapkan catatan teknis (TN) Notes Pertama

b. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Leader) Technical 0,190 Perekayasa


memeriksa catatan tenis (TN) Notes Muda

c. Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader) Technical 0,518 Perekayasa


menyetujui catatan teknis (TN) Notes Madya

23
5. Menyusun Laporan Teknis (Technical Report)
atau revisi laporan teknis (Technical
Memorandum) yang merupakan hasil dari
kegiatan leader dengan acuan laporan teknis
(Technical Report) dari para staf Perekayasa
(Engineering Staff) yang terlibat

a. Sebagai Ketua Kelompok (Leader) Technical 0,367 Perekayasa


mempersiapkan Laporan Teknis (Technical Report/ Muda
Report) atau revisi laporan teknis Memorandum
(Technical Memorandum)

b. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Group Technical 0,525 Perekayasa


Leader) memeriksa Laporan Teknis Report/ Madya
(Technical Report) atau revisi laporan Memorandum
teknis (Technical Memorandum)

c. Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer) Technical 0,613 Perekayasa


menyetujui Laporan Teknis (Technical Report/ Utama
Report) atau revisi laporan teknis Memorandum
(Technical Memorandum)

6. Menyusun dokumen teknis (Technical


Document) yang merupakan hasil kerja Ketua
Sub Kelompok (Group Leader) yang merupakan
rangkuman hasil-hasil Peket Pekerjaan (WP)
yang terkait dengan acuan laporan teknis
(Technical Report) yang dihasilkan

a. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Group Technical 0,769 Perekayasa


Leader) mempersiapkan dokumen teknis Document Madya
(Technical Document)
b. Sebagai Insinyur Kepala (Chief Technical 0,493 Perekayasa
Engineer)memeriksa dokumen teknis Document Utama
(Technical Document)

24
c. Sebagai Kepala Program (Program Technical 2,089 Perekayasa
Director) menyetujui dokumen teknis Document Utama
(Technical Document)
7. Membuat Program Document yang merupakan
integrasi hasil-hasil kerja setiap Group Leader
yang terlibat dengan acuan pada seluruh
Technical Document yang dihasilkan

a. Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer) Program 3,300 Perekayasa


mempersiapkan (Program Document) Document Utama

b. Sebagai Manajer Program (Program Program 2,475 Perekayasa


Manager) memeriksa laporan akhir Document Madya
program (Program Document)
c. Sebagai Kepala Program (Program Program 3,300 Perekayasa
Director) menyetujui laporan akhir Document Utama
program (Program Document)

8. Menyusun laporan pemantauan dan


pengendalian kemajuan kegiatan (Progress
Control and Monitoring), yaitu membukukan
dan merangkum hasil kerja Manajer Program
(Program Manager) dan Asisten Manajer
Program (Asisten Program Manager) dalam
bentuk dokumen yang meliputi evaluasi
program terhadap dana serta perubahan-
perubahannya

a. Sebagai Manajer Program (Program Progress 1,320 Perekayasa


Manager) mempersiapkan laporan Control and Madya
pemantauan dan pengendalian kemajuan Monitoring
kegiatan (Progress Control and Monitoring)

25
b. Sebagai Manajer Program (Program Progress 0,330 Perekayasa
Manager) memeriksa laporan pemantauan Control and Madya
dan pengendalian kemajuan kegiatan Monitoring
(Progress Control and Monitoring)

c. Sebagai Kepala Program menyetujui Progress 2,200 Perekayasa


laporan pemantauan dan pengendalian Control and Utama
kemajuan kegiatan (Progress Control and Monitoring
Monitoring)

9. Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko Surat 2,000 Perekayasa


tinggi atau berbahaya Keputusan Utama

26
III. PENGEMBANGAN PROFESI
A. Penyebarluasan produk teknologi sesuai
dengan tugas dalam program yang sedang
berjalan

1. Membuat karya tulis di bidang kerekayasaan

a. Dalam bentuk buku yang dipublikasikan Buku 15 Semua


internasional Jenjang

b. Dalam bentuk buku yang dipublikasikan Buku 10 Semua


nasional Jenjang
c. Dalam bentuk makalah di majalah ilmiah Makalah 12,5 Semua
internasional Jenjang
d. Dalam bentuk makalah di majalah dan media Makalah 6 Semua
masa nasional yang diakui instansi pembina Jenjang

e. Dalam bentuk makalah yang dipresentasikan Makalah 1 Semua


pada pertemuan ilmiah yang tidak Jenjang
dipublikasikan

B. Pendayagunaan produk teknologi


1. Mendayagunakan produk teknologi yang Dokumen 10 Semua
memperoleh HAKI (kecuali merk) Jenjang

2. Mendayagunakan produk teknologi terjual & Dokumen 5 Semua


memperoleh royalti Jenjang

27
C. Penyusunan petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis pengelolaan kegiatan kerekayasaan
Menyusun Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis Dokumen 5 Perekayasa
Pengelolaan Kegiatan Kerekayasaan Madya dan
Perekayasa
Utama

D. Perolehan sertifikat profesi


Memperoleh sertifikat profesional di bidang kerekayasaan Sertifikat 3 Semua
(dinilai 1 x per jenis) Jenjang

E. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan


lain di bidang kerekayasaan
1. Menerjemahkan/menyadur di bidang kerekayasaan
yang dipublikasikan :

a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan Tiap 2 Semua


diedarkan secara nasional buku Jenjang

b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh lembaga Tiap 1 Semua


yang berwenang buku Jenjang

2. Menerjemahkan/menyadur di bidang teknologi yang


tidak dipublikasikan :
a. Dalam bentuk buku Tiap 1 Semua
buku Jenjang
b. Dalam bentuk makalah Tiap 0,5 Semua
buku Jenjang

28
IV. KEGIATAN
A. Pengajar/Pelatih di bidang
1. Mengajar/melatih Diklat, per 2 Jam Surat Tugas 0.04 Perekayasa
Pelajaran Madya dan
Perekayasa
Utama
2. Membimbing siswa Surat Tugas 2 Perekayasa
Madya dan
Perekayasa
Utama
3. Menyusun kurikulum/buku/diktat/modul Dokumen 0,5 Perekayasa
berkaitan dengan pelatihan kegiatan Madya dan
kerekayasaan Perekayasa
Utama

B. Peran serta dalam


seminar/lokakarya/konferensi di bidang
kerekayasaan
1. Pemrasaran Sertifikat 3 Semua Jenjang

2. Moderator/pembahas/narasumber Sertifikat 2 Semua Jenjang

3. Peserta Sertifikat 1 Semua Jenjang

C. Keanggotaan dalam organisasi profesi di


bidang kerekayasaan
Berperan aktif sebagai anggota organisasi profesi,
setiap tahun
a. Internasional 1

b. Nasional Surat 0,75 Semua Jenjang


Keputusan

29
c. Daerah Surat 0,5 Semua Jenjang
Propinsi/Kabupaten/Kota/Departemen/LPND Keputusan

D. Keanggotaan dalam Tim penilai


Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional PAK 0,04 Perekayasa
Perekayasa secara aktif, setiap DUPAK Madya dan
Perekayasa
Utama

Menjadi anggota Mitra Bestari (Peer Review), Surat 2 Semua Jenjang


setiap Surat Keputusan Keputusan

E. Perolehan penghargaan/Tanda jasa


1. Tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya

a. 10 Tahun Tanda 1 Semua Jenjang


Jasa
b. 20 Tahun Tanda 2 Semua Jenjang
Jasa
c. 30 Tahun Tanda 3 Semua Jenjang
Jasa
2. Satyalancana Pembangunan Tanda 4 Semua Jenjang
Jasa
3. Satyalancana Wirakarya Tanda 4 Semua Jenjang
Jasa
4. Bintang Jasa Tanda 6 Semua Jenjang
Jasa
5. Bintang Mahaputera. Tanda 8 Semua Jenjang
Jasa

F. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya

30
1. Memperoleh gelar kehormatan akademis, Penghargaan 15 Semua
setiap gelar Jenjang
2. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya
a. Pasca Ijazah 10 Semua
Sarjana Jenjang
( S-2 )
b. Doktor Ijazah 15 Semua
( S-3 ) Jenjang

31

Anda mungkin juga menyukai